Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN. A


DENGAN DIABETES MELLITUS DI RT 008 / RW 004
KELURAHAN BATU AMPAR KECAMATAN KRAMAT JATI
JAKARTA TIMUR

OLEH :
DENY HERMAWAN
NIM. P37320320083

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS PROGRAM


PROFESI

JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES JAKARTA III


TAHUN 2021
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

I. PENGKAJIAN
A. Data Umum
1. Identitas Keluarga
Nama Kepala Keluarga : Tn. A
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Usia / Tanggal Lahir : 68 Tahun / 26 April 1953
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pensiunan
Alamat : jalan batu ampar 3 RT 008 RW 04 kelurahan
batu ampar kecamatan kramat jati Jakarta timur
Komposisi Anggota Keluarga :

No Nama JK Hub. Usia Agama Pendidikan Pekerjaan Masalah


dgn KK Kesehatan

1 Ny. T P Istri 65 th Islam SMA IRT DM,


Hipertensi

2 An. B L Anak 42 th Islam D3 Karyawan Tidak ada


2. Genogram

Istri Suami

Keterangan :
: Perempuan - - - - - : Tinggal serumah

: Laki-laki : Meninggal

: : Me : menikah : Klien

: Garis keturunan

3. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. A merupakan tipe keluarga kecil yaitu keluarga inti yang terdiri dari ayah,
ibu dan anak saja.
4. Latar Belakang Budaya
Keluarga Tn. A berasal dari Jakarta yang merupakan penduduk asli setempat. Bahasa
sehari-hari yang digunakan adalah bahasa indonesia, keluarga Tn.A juga terlihat ramah
dan terbuka pada orang yang baru dikenalnya. Sedangkan dalam kebiasaan memenuhi
kebutuhan nutrisi pada keluarga Tn.A, mereka sering makan buah-buahan seperti papaya
dan semangka, keluarga Tn.A untuk konsumsi makanan pokok seperti pada umumnya,
seperti ayam, ikan, tahu, tempe dll.
5. Nilai-nilai Spiritual
Keluarga Tn.A menganut agama islam. Rajin melakukan shalat 5 waktu dan terkadang
Ny.T meluangkan waktu untuk ikut pengajian ibu-ibu yang dilakukan setiap malam
jumat yang diadakan dirumah warga. Sedangkan Anaknya walaupun sudah bekerja
tetapi tidak lupa untuk melakukan ibadah sesuai agama islam .
6. Status Sosial Ekonomi
Penghasilan keluarga Tn.A di dapatkan dari sewa kontrakan bulanan dan istri klien
mengatakan bahwa penghasilan dari kontrakan bulanan yaitu diatas 6.000.000,-dan
penghasilan tersebut dapat mencukupi untuk biaya hidup dan pengeluaran perbulannya.
Keluarga Tn.A juga memiliki tabungan. Pengelola keuangan di dalam keluarga
dilakukan oleh istrinya Ny.T.
7. Aktivitas Rekreasi / Waktu Luang
Tn.A mengatakan setiap libur kerja meluangkan waktu untuk jalan-jalan dengan
cucunya. Aktivitas rekreasi biasanya pergi kesuatu tempat dan makan bersama-sama.
Waktu luang biasanya di lakukan dengan cara menonton televisi diruang keluarga.

B. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Saat ini keluarga Tn A masuk kedalam tahap perkembangan dewasa.
ADA TUGAS FUBFSI TAHAP PERKEMBANGAN YANG BELUM
TERPENUHI

2. Riwayat Keluarga Inti


Tn.A dan Ny.T menikah pada tahun 1997. Pernikahan mereka dikaruniai 1
orang anak dengan usia 46 tahun. Keluarga Tn.A tidak pernah mengalami
keguguran, istri Tn. A mempunyai penyakit keturunan yaitu hipertensi dalam
keluarga. Tn.A dan Ny.T dalam pernikahan tidak ada ikatan hubungan keluarga
(Persaudaraan). Tn.A berasal dari Jakarta dan Ny.T berasal dari Jawa Timur.
3. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Tn.A mempunyai penyakit keturunan DM dari Ibunya. sedangkan Ny.T
penyakit yang pernah diderita adalah batuk, pilek, pada saat sakit keluarga Tn.
A tidak pernah ada yang dirawat dan operasi dirumah sakit. Ny.T mempunyai
riwayat operasi Katarak.

C. Data Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Rumah yang saat ini ditempati adalah milik pribadi, berupa rumah
permanen yang terdiri dari teras yang sudah dikeramik, satu ruang tamu
dipaling depan dengan lantai yang sudah di keramik, tiga tempat tidur 2 kamar
mandi pada ruang belakang dan satu ruang dapur. Keluarga Tn.A memiliki WC
dan kamar mandi di dalam rumah dengan kondisi terawat, namun jenis
pembuangan kotoran pada keluarga Tn.A leher angsa dengan pembungan
melalui spitank dari sumber air < 5 m. Luas tanah yang dimiliki oleh keluarga
ini ± 120 M², luas bangunan rumah ± 180 M². Rumah secara umum tampak
bersih namun tampak berantakan disatu ruangan yang terdapat tumpukan
mainan. Rumah yang didiami oleh keluarga Tn.A mempunyai ventilasi yang
cukup,karena mempunyai ruang udara dibelakang rumah namun jendelanya
tidak bisa dibuka, bagiananya pintu depan saja yang dapat dibuka, setiap kamar
terdapat pintu. Pencahayaan cukup baik, lampu yang digunakan mampu
menerangi setiap ruangan. Air bersih didapatkan dari PDAM. Pembuangan air
limbah tertutup dan lancar. Pembuangan sampah dikumpulkan didepan rumah
yang akan diambil oleh petugas setiap malam.
SkalaRumah 1 cm : 1 M² maka denah yang digambarkan setiap 1 Cm
menggambarkan 1 M².

KAMAR MANDI DAPUR Ruang


jemur
3 Cm
KAMAR
MANDI
Kamar
MUSHOLLA 3 3 Cm

12 Cm KAMAR
2
2,5 Cm
RUANG
GARASI TAMU& TV KAMAR
1 2,5 Cm

TERAS
1 Cm

10 Cm

2. Karakteristik Tentangga Dan Komunitas Tempat Tinggal


Lingkungan tempat tinggal keluarga Tn.A adalah perkampungan. Sebagian
besar penduduknya merupakan warga asli Jawa. Ny.T mengatakan sering
mengobrol dengan warga sekitar rumahnya namun kurang aktif jika ada
kegiatan dimasyarakat namun keluarga dapat mengenal baik para tetangga. Tipe
rumah yang berada dilingkungan sekitarnya cukup bervariasi ada yang sudah
berbentuk modern, ada juga yang masih dengan bangunan lama. Akses jalan
untuk ke rumah Ny.T atau rumah sangat mudah tepat k
arena tidak jauh dari jalan utama (± 100 m).
3. Mobilitas Geografis Keluarga
Ny.T merupakan perantauan dari lampung untuk bekerja sejak masih single.
4. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat
Ny.T mengikuti jarang mengikuti kegiatan yang ada dimasyarakat, seperti acara
pengajian ibu - ibu yang dilaksanakan 1 kali dalam seminggu yaitu hari selasa
siang karena menunggu waung yang mereka punya.
5. Sistem Pendukung Keluarga
Keluarga Tn.A memiliki jaminan kesehatan yaitu BPJS yang dibayarkan tiap
bulannya, sehingga keluarga tidak terlalu khawatir jika ada anggota
keluarganya yang sakit.

D. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Ny.T mengatakan bahwa dirinya selalu mengobrol dengan anaknya membicarakan
tentang apa saja biasanya mereka mengobrol pada saat santai pada saat menonton
tv, dan sela waktu belajar. Pola komunikasi yang diterapkan yaitu terbuka dan
langsung.
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Menurut Ny.T mengatakan dalam mengambil segala keputusan yang ada
dikeluarga dilakukan secara diskusi bersama. Keputusan akhir ditentukan oleh
suami yaitu kepala keluarga Tn.A.
3. Struktur Peran
Tn.A sudah menjalankan tugasnya sebagai kepala keluarga dan seorang ayah.
Ny.T menjalankan tugas sebagai ibu rumah tangga. An.B menjalankan tugas
sebagai anak.
4. Nilai/Norma Keluarga
Keluarga Tn.A selalu menerapkan nilai-nilai agama kepada anggota keluarganya
seperti mengaji, sholat, zakat, puasa saat bulan ramadhan. Bila pergi harus
memberitahu atau meninggalkan pesan dan meluangkan waktu untuk berrekreasi
bersama tiap minggunya.

E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Tn. A, Ny. T dan anaknya saling menyayangi satu sama lain, hal ini terlihat selalu
membantu anaknya dalam berbagai aktivitasnya. Tn.A jika ada waktu luang
misalnya sebelum tidur, jika tidak terlalu cape Tn.A sesekali berbicara / curhat
dengan Ny.T, dan sebaliknya Ny.T juga begitu. Keluarga dapat menjalankan
hidup sesuai dengan tugas perkembangan keluarga sesuai tahap perkembangannya
yaitu keluarga dengan anak sekolah
2. Fungsi Sosialisasi
Keluarga mengatakan selama ini selalu menerapkan senyum, sapa dan salam
dilingkungannya serta mengajarkan kepada anaknya dalam memperkenalkan diri
kepada seseorang yang baru dikenalnya.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
Dalam perawatan kesehatan keluarga Tn.A mengatakan kebiasaan berolahraga
jarang dilakukan, namun kebiasaan dalam personal hygiene seperti mandi,
keramas, gosok gigi, cuci tangan selalu dilakukan setiap hari.

F. Koping Keluarga
1. Stresor Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Tn. A mengatakan anaknya suka flu dan batuk pada saat setelah minum es yang
dibeli diluar rumah, dan pada saat musim panas karena debu yang beterbangan.
Terkadang harus sampai berobat ke pelayanan kesehatan. Pada saat hidup dengan
satu kepala keluarga dalam satu rumah, jika terjadi permasalahan yang muncul
dapat diatasi dengan baik.
2. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Situasi Stressor
Masalah yang ada di keluarga akan di selesaikan dengan cara membicarakannya
secara langsung antara Ny.T dan anak-anaknya, dan menyelesaikan masalah
tersebut dengan cara baik-baik.
3. Strategi Koping Yang Digunakan
Dalam menghadapi suatu permasalahan, biasanya keluarga Tn.A akan
mendiskusikannya terlebih dahulu sebelum mengambil suatu keputusan.
4. Strategi Adaptasi Disfungsional
Selama ini setiap penyelesaian masalah dapat diatasi dengan baik tidak ada
perilaku yang menyimpang.

G. Pemeriksaan Fisik

NO PEMERIKSAAN TN. A NY.T AN. B

1. Keadaan Umum Baik Baik Baik

2. TTV TD: 136/92 TD: 160/80 TD : 110/68


mmHg, mmHg, Nadi: mmhg,
Nadi: 95 80 x/menit, Nadi: 95
x/menit, RR: x/menit,
RR: 21x/menit, RR:25x/me
25x/menit, suhu: 37,2° C nit, suhu:
suhu: 36,2° 36,7 °C,
C

3. Status Gizi BB : 90 kg BB : 60 kg BB : 48 kg
TB : 170 TB : 160 cm TB : 150
cm Perhitungan cm
Perhitungan IMT: Perhitungan
IMT: = 60: 1,60 x IMT:
= 90 : 1,70 1,60 2.5,4 + 8
x 1,70 = 23,44 kg = 18,8
= 31,14 kg (BB normal) (BB
(BB Normal)
normal)
4. Kulit / Kepala Warna Warna Warna
rambut rambut rambut
hitam, hitam, bersih, hitam,
bersih, lembab, tidak bersih,
lembab, ada nyeri, lembab,
tidak ada tidak ada tidak ada
nyeri, tidak bengkak dan nyeri, tidak
ada benjolan ada
bengkak bengkak
dan dan
benjolan benjolan

5. Mata Bentuk Bentuk mata Bentuk


mata simetris, mata
simetris, konjungtiva simetris,
konjungtiva tidak anemis, konjungtiva
tidak sklera tidak tidak
anemis, ikterik, anemis,
sklera tidak isokor +/+, sklera tidak
ikterik, bola mata ikterik,
isokor +/+, bisa isokor +/+,
bola mata mengikuti bola mata
bisa arah gerakan bisa
mengikuti tangan mengikuti
arah arah
gerakan gerakan
tangan tangan

6. Telinga Bentuk Bentuk Bentuk


simetris, simetris, simetris,
bersih, tidak bersih, tidak bersih, tidak
ada nyeri ada nyeri ada nyeri
tekan, dan tekan, dan tekan, dan
tidak ada tidak ada tidak ada
gangguan gangguan gangguan
pendengara pendengaran pendengara
n n
7. Hidung Bentuk Bentuk Bentuk
simetris, simetris, simetris,
bersih, tidak bersih, tidak bersih, tidak
ada polip, ada polip, ada polip,
tidak ada tidak ada tidak ada
nyeri sinus nyeri sinus nyeri sinus

8. Mulut Bentuk Bentuk Bentuk


simetris, simetris, bibir simetris,
bibir kering, kering, tidak bibir kering,
tidak terdapat gigi tidak
terdapat berlubang, terdapat
gigi lidah bersih gigi
berlubang, berlubang,
lidah bersih lidah bersih

9. Dada / Thorax Bentuk Bentuk Bentuk


simetris, simetris, simetris,
tidak ada tidak ada tidak ada
nyeri dada, nyeri dada, nyeri dada,
pasien tidak pasien tidak pasien tidak
ada sesak, ada sesak, ada sesak,
tidak nyeri tidak nyeri tidak nyeri
ulu hati, ulu hati, ulu hati,
suara nafas suara nafas suara nafas
vesikuler vesikuler ronchi

10. Abdomen Bentuk Bentuk datar, Bentuk


datar, tidak tidak ada datar, tidak
ada nyeri nyeri tekan ada nyeri
tekan dan dan lepas tekan dan
lepas lepas

11. Ekstermitas Ekstremitas Ekstremitas Ekstremitas


atas dan atas dan atas dan
bawah bawah bawah
padabagian padabagian padabagian
kanan dan kanan dan kanan dan
kiri bisa kiri bisa kiri bisa
digerakkan digerakkan digerakkan
dengan baik dengan baik dengan baik
dengan dengan dengan
kekuatan kekuatan otot kekuatan
otot 5 5 otot
5 5 5 5 5 5
5 5 5 5

12. Genitalia Tidak ada Susah Tidak ada


gangguan menahan gangguan
BAK

13. Pemeriksaan Tidak ada Tidak ada Tidak ada


Penunjang

H. Pengkajian Penjajakan Tahap II


1. Masalah Kesehatan Keluarga: ISPA
a. Apa keluarga Tn.A ketahui tentang mengenal masalah kesehatan, tanda
dan gejalanya?
Ny. T mengatakan masalah kesehatan yang di deritanya saat ini anaknya
yang paling kecil yaitu pilek sudah mulai membaik.
b. Apa penyebabnya?
Tn. A dan keluarga mengatakan anaknya mengkonsumsi es yang dibelinya
diwarung.
c. Akibatnya jika tidak ditanggulangi?
Tn. A mengatakan jika penyakitnya tidak ditanggulangi maka anaknya
demam, pilek, berdahak, pusing, lemas dengan mengkonsumsi obat yang
ada di warungnya dan selalu sedia paracetamol dila demam namun bila
tidak ada perbaikan membawa anaknya berobat kepelayanan kesehatan.
2. Apa yang keluarga lakukan dengan adanya masalah tersebut?
Keluarga mengatakan dengan adanya masalah tersebut keluarganya jarang
membawa anaknya ke pelayanan kesehatan namun bila tidak kunjung sembuh
baru membawa ke pelayanan kesehatan
3. Bagaimana cara keluarga memberikan perawatan terhadap anggota keluarga
dengan masalah tersebut diatas atau apa upaya penanggulangan yang dilakukan
keluarga?
Keluarga mengatakan upaya yang dilakukan saat ini hanya dengan cara pada
saat demam dikompres, pada saat pilek itu muncul diusahakan dikeluarkan,
meminum air hangat pada saat terdapat dahak.
4. Bagaimana cara keluarga menata lingkungan yang dapat meningkatkan
keberhasilan penyelesaian masalah?
Keluarga mengatakan tidak menyediakan minuman dingin yang terdapat
dirumah
5. Apakah keluarga memanfaatkan sarana/fasilitas kesehatan yang ada
dimasyarakat untuk mengatasi masalah tersebut diatas?
Ya, Keluarga mengatakan pada saat anak mengalami batuk, pilek dan demam
keluarga langsung membawa ke pelayanan kesehatan yaitu klinik atau RS
terdekat bila sakit dirasa tidak kunjung sembuh.

MASALAH KESEHATAN HIPERTENSI DAN DM HASIL PENJAJAGAN


TAHAP II NYA MANA?

I. ANALISA DATA

No Data Masalah Keperawatan

1 DS: Manajemen Kesehatan


 Ny. T mengatakan tidak keluarga tidak efektif

mengetahui tentang

inkontinensia urin dan


penyebabnya

 Ny. T mengatakan tidak tahu


bagaimana cara perawatan
inkontinensia urin
DO :

1. Nadi: 98 x/menit.
2. RR: 22 x/menit.
3. Demam suhu 36,6°
4. Pilek
5. Lemas
6. Suara Nafas vesikuler
2 DS: Ketidakefektifan manajemen
1. Ny. T dan keluarga mengatakan kesehatan pada penyakit
mengetahui tentang pengertian, Hipertensi pada keluarga Tn.
penyebab, tanda dan gejala, A
pencegahan serta cara perawatan
penyakit hipertensi tapi tidak
mengkonsumsi obat hipertensi
secara teratur
2. Keluarga mengatakan Tn. A
mengkonsumsi obat hipertensi bila
tensinya tinggi saja atau pada saat
sudah merasakan pusing
2. Ny.T mengatakan sudah
merasakannya sejak 2 tahun
terakhir
3. Ny. T tidak dapat menyempatkan
waktunya untuk berolahraga
J. SKORING

1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan pada penyakit Hipertensi pada keluarga


Tn. A

KRITERIA BOBOT SKOR PEMBENARAN


Sifat Masalah: Sifat masalah adalah aktual karena sudah

 Aktual (3) terjadi. Tn. A sesuai pengkajian TD:


3/3 X 1
 Resiko (2) 3 156/98 mmHg, Nadi: 95 x/menit, RR:
=1
 Potensial (1) 25x/menit, suhu: 36,2° C.

Kemungkinan masalah Tingkat kepatuhan Tn. A dalam


dapat diubah: minum obat bias karena obat
 Dengan mudah (2) 1/ 2X 2 candesartan 8 mg yang sudah tersedia
 Hanya sebagian 1 =1 dirumah, namun tidak rutin kontrol ke
(1) dokter
 Tidak dapat (0)

Potensial masalah dapat Masalah sudah terjadi dan sudah


dicegah: terjadi gangguan. Namun kemampuan
3/2 X 1
 Tinggi (3) keluarga untuk mencegah terjadinya
2 = 1,5
 Cukup (2) cukup.

 Rendah (1)

Menonjolnya masalah: 2 2/2X1 Keluarga mengatakan bahwa keluarga


 Segera (2) =1 menderita hipertensi tetapi mereka
 Tidak perlu (1) menganggap biasa dan kurang

 Masalah tidak merasakan hal itu menjadi suatu

dirasakan (0) masalah..


Total 4,5

2. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas

KRITERIA BOBOT SKOR PEMBENARAN


Sifat Masalah: Sifat masalah adalah aktual karena sudah

 Aktual (3) terjadi. An.B sesuai pengkajian Nadi


3/3 X 1
 Resiko (2) 3 98 x/menit, RR 22x/menit, Demam
=1
 Potensial (1) suhu 36,6°, Lemas, Suara vesikuler

Kemungkinan masalah Tingkat kemampuan keluarga untuk


dapat diubah: membantu melakukan perawatan pada
 Dengan mudah (2) 1/2 X 2 An. B sangat tinggi karena masalah
 Hanya sebagian 1 =1 terjadi sudah berulang
(1)
 Tidak dapat (0)

Potensial masalah dapat Masalah sudah terjadi dan sudah


dicegah: terjadi gangguan. Namun kemampuan
3/3 X 1
 Tinggi (3) keluarga untuk mencegah terjadinya
3 =1
 Cukup (2) sangat tinggi.

 Rendah (1)

Menonjolnya masalah: Keluarga mengatakan


 Segera (2)
 Tidak perlu (1) 1 1/2X1
 Masalah tidak = 0.5
dirasakan (0)

Total 3.5
Diagnosa keperawatan :

1. Menejemen kesehatan keluarga tidak efektif

BERSIHAN JALAN NAFAS BAGAIMANA???

INTERVENSI KEPERAWATAN

IKUTI ACUAN DLM MEMBUAT RENPRA KELUARGA

NANDA NOC NIC


Manajemen Kesehatan 1. Partisipasi keluarga dalam 1. Peningkatan keterlibatan keluarga
Keluarga tidak efektif perawatan professional Pengertian : memfsilitasi partisipasi anggota keluarga
Definisi : Pengertian : kapasitas dari sebuah dalam perawatan fisik dan emosional pasien.
Pola pengaturan dan keluarga untuk terlibat dalam Aktivitas :
pengintegrasian ke dalam proses pengambilan keputusan, pemberian a. Bangun hubungan saling percaya dengan
keluarga, suatu program untuk perawatan, dan evaluasi perawatan pasien dan anggota keluarga yang akan
pengobatan penyakit yang tidak yang diberikan tenagan kesehatan terlibat dalam perawatan
memuaskan untuk memenuhi Indikator : b. Identifikasi harapan anggota keluarga untuk
tujuan kesehatan tertentu dari a. Berpartisipasi dalam perencanaan pasien
unit keluarga perawatan (5) c. Monitor stuktur dan peran keluarga
b. Memperoleh informasi yang di d. Monitor keterlibatan anggota keluarga dalam
perlukan (5) perawatan pasien
c. Mengidentifikasi faktor-faktor
yang mempengaruhi e. Identifikasi dan hormati mekanisme koping yang
perawatan (4) digunakan oleh anggota keluarga
d. Bekerja sama dalam f. Dorong anggota keluarga dan pasien untuk bersikap
menentukan perawatan (4) asertif dalam berinteraksi dengan pemberi layanan
kesehatan professional

2. Pengetahuan 2. Pengajaran : Proses Penyakit


Manajemen Pengertia : membantu pasien untuk memahami informasi yang berhubungan
inkontinensia dengan proses penyakit secara spesifik.
urin Aktivitas :
Pengertian : tingkat a. Kaji tingkat pengetahuan pasien terkait dengan proses
penyakit
pemahaman yang disampaikan
b. Kenali pengetahuan pasien mengenai kondisinya
tentang inkontinensia urin, c. Review pengetahuan pasien mengenai kondisinya
pengobatan, pencegahan d. Jelaskan tanda dan gejala umum dari penyakit
e. Jelaskan mengenai proses penyakit
f. Identifikasi kemungkinan penyebab penyakit
perkembangan penyakitdan
g. Identifikasi perubahan kondisi fisik pasien
komplikasinya. h. Jelaskan komplikasi kronik yang mungkin
Indicator :
a. Faktor-faktor penyebab
dan factor yang
berkontribusi (4)
b. Tanda dan awal
penyakit (4)
c. Tanda dan gejala
memburuknya
penyakit (4)
timbul akibat penyakit

3. Tingkat pengetahuan
3. Pengajaran : prosedur perawatan
Pengertian : kecukupan informasi Aktivitas :
a. Informasikan kepada klien atau keluarga
kognitif yang berkaitan dengan topik
mengenai kapan dan dimana tindakan akan di
tertentu lakukan
b. Informasikan kepada klien dan keluarga mengenai
Indicator:
lama tindakan akan berlangsung
a. Perilaku sesuai anjuran (4) c. Tekankan kerahasiaan klien
b. Kemampuan menjelaskan d. Kaji pengalaman klien sebelumnya dan tingkat
pengetahuan terkait tindakan yang akan di
pengetahuan tentang suatu topik lakukan
(4) e. Gambarkan aktivitas sebelum prosedur atau
penanganan
c. Kemampuan menggambarkan f. Kaji harapan klien mengenai tindakan yang di
pengalaman sebelumnya yang lakukan
g. Luruskan jika ada harapan yang tidak realistik
sesuai dengan topik (4)
terkait tindakan
d. Perilaku sesuai dengan h. Berikan kesempatan bagi klien untuk bertanya
maupun mendiskusikan perasaanya
pengetahuan (4) i. Libatkan keluarga dan orang terdekat.
d. Keyakinan kesehatan yang
mempengaruhi kepatuhan 4. Pengajaran : peresepan pelatihan

terhadap pengobatan (4)


Aktivitas :
a. Nilai tingkat latihan klien saat ini dan
pengetahuan mengenai latihan yang di
resepkan
b. Monitor keterbatasan fisik dan psikologi klien
serta latar belakang dan budaya
c. Informasikan kepada klien mengenai tujuan,
manfaat dari latihan yang di resepkan
d. Bantu klien dalam menentukan tujuan dalam
latihan dengan perlahan dan meningkat pasti
e. Instruksikan klien bagaimana
mempertahankan latihan secara rutin sesuai
kebutuhan
f. Informasikan klien tentang aktifitas sesuai
dengan kondisi fisiknya
g. Instruksikan klien mengenai postur dan body
mekanik yang baik sesuai kebutuhan
h. Observasi klien dalam melaksanakan latihan
yang di berikan.
CATATAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.A
Pertemuan 1

MASALAH YD DIANGKAT ISPA, TAPI DALAM IMPLEMENTASI ADA SENAM KEGE???


HIPERTENSI DAN DM NYA BAGAIMANA???

HARI / DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF


TANGGAL KEPERAWATAN
Senin/ 08 Manajemen Peningkatan Keterlibatan Keluarga S: Deny
Maret Kesehatan Keluarga 1. Membangun hubungan saling percaya  Klien dan keluarga mengatakan
2021 Tidak Efektif dengan pasien dan anggota keluarga bersedia menjadi pasien kelolaan
yang akan terlibat dalam perawatan selama ± 4 minggu
Kegiatan :  Klien mengatakan bersedia untuk
 Mengucapkan dilakukan pertemuan selanjutnya.
 Berkenalan dengan pasien dan O :
anggota keluarga, memperkenalkan  Klien dan keluarga meluangkan
nama dan panggilan yang perawat waktu bersama mahasiswa
sukai, serta menanyakan nama dan  Klien dan keluarga menerima
nama panggilan yang disukai mahasiswa dengan sikap terbuka
pasien dan anggota keluarga  Mahasiswa, klien dan keluarga
 Menanyakan perasaan dan keluhan saling memperkenalkan diri
pasien saat ini  Klien dan keluarga menjawab
 Membuat kontrak pertemuan pertanyaan mahasiswa
(topik, tujuan, waktu, tempat)  Pertemuan selanjutnya hari
 Menunjukkan sikap empati selasa tanggal 09 Maret 2021
terhadap pasien setiap saat jam 10.00 wib di rumah klien.
 Memberikan informed consent A : Masalah belum teratasi
 Memberikan informasi dengan P : Intervensi dilanjutkan
data-data yang terpercaya dan  Melakukan pengkajian
terbaru berkelanjutan
2. Mengkaji data umum keluarga, riwayat
kesehatan dan tahap perkembangan
keluarga serta data lingkungan.

Pertemuan 2
HARI / DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
TANGGAL KEPERAWATAN
selasa / 09 Manajemen Peningkatan Keterlibatan Keluarga S: Deny
Maret 2021 Kesehatan Keluarga 1. Mengkaji struktur dan peran keluarga  Klien mengatakan buang air
Tidak Efektif (menggunakan format pengkajian kecilnya tidak terkontrol
keperawatan keluarga)  Klien mengatakan frekuensi
2. Melakukan pengkajian tentang nilai buang air kecilnya sering 7-8 kali
dan norma keluarga tiap malam
3. Melakukan pemeriksaan fisik, tanda- O:
tanda vital.  Frekuensi bak klien sering 7-8
kali tiap malam
 Kandung kemih teraba penuh
 Klien penuh harap dengan
kesehatan klien
A: masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
 Melanjutkan pengkajian
CATATAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.A
Pertemuan 3

HARI / DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF


TANGGAL KEPERAWATAN
Rabu / 10 Manajemen Peningkatan Keterlibatan Keluarga S: Deny
Maret 2021 Kesehatan Keluarga 1. Memonitor keterlibatan  Keluarga menyatakan
Tidak Efektif anggota keluarga dalam perawatan memberikan dukungan dan
pasien Kegiatan : Mengkaji fungsi menginginkan hal yang
keluarga (fungsi perawatan terbaik untuk anggota
kesehatan) [menggunakan format keluarganya
pengkajian keperawatan keluarga]  Keluarga berharap Ny. T bisa
2. Mengidentifikasi dan mengatasi masalah kesehatan
hormati mekanisme koping yang yang di hadapinya.
digunakan oleh anggota keluarga  Ny. T mengatakan buang air
Kegiatan : Mengkaji dan kecilnya susah di kontrol
menghormati mekanisme koping
keluarga [menggunakan pengkajian O :
keperawatan keluarga]  Klien dan keluarga
3. Mendorong anggota keluarga dan tampak koopreatif saat di
pasien untuk membantu dalam kaji
mengembangkan rencana perawatan,  Klien tampak penuh harap
akan kesehatan klien
termasuk hasil yang diharapkan dan Masalah belum teratasi
pelaksanaan rencana perawatan Kegiatan : P : Intervensi dilanjutkan Lanjutkan
 Menjelaskan kepada pasien dan pengkajian
anggota keluarga pentingnta
untuk ikut serta dalam rencana
perawatan dan pelaksanaan
perawatan.
 Dorong anggota keluarga dan
pasien untuk bersikap asertif
(terbuka) dalam berinteraksi
dengan pemberi layanan
kesehatan professional
Pengajaran : peresepan latihan
1. Menilai tingkat latihan pasien saat ini
dan pengetahuan mengenai latihan yang
di resepkan.
- Ny T mengatakan sudah
memahami latihan yang telah di
berikan.
2. Membantu pasien dalam
menentukan tujuan dalam latihan
dengan perlahan dan meningkat
pasti.
3. Menginstruksikan pasien terkait
penggunaan medikasi
pengontrolan nyeri dan metode
alternatif pengontrolan nyeri
sebelum latihan sesuai kebutuhan.
4. Menginstruksikan pasien
bagaimana mempertahankan
latihan secara rutin sesuai
kebutuhan.
- Demonstrasi latihan senam kegel
- Di awali dengan pemanasan
yakni relaksasi nafas dalam 3
kali
- Ambil posisi duduk atau berbaring
- Anjurkan klien untuk
mengkontraksikan otot panggul
dengan cara yang sama ketika
menahan kencing
- Bila otot perut atau pantat juga
mengeras maka pasien tidak
berlatih dengan otot yang benar
- Jika klien sudah menemukan cara
tepat untuk mengkontraksikan
dalam hitungan (1-10) atau selama
10 detik, kemudian istirahat
selama 10 detik.
- Lakukan latihan ini berulang-
ulang sampai 10-15 persesi
- Latihan ini dilakukan 3 kali sehari
- Latihan kegel hanya efektif bila di
lakukan secara teratur
Lakukan sebanyak 3 kali sehari (
pagi, siang dan malam )
Pertemuan 4
HARI / DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
TANGGAL KEPERAWATAN
Kamis / Manajemen Pengajaran : proses penyakit S: Deny
11 Maret Kesehatan Keluarga 1. Mengkaji tingkat pengetahuan pasien  Klien mengatakan buang air
2021 Tidak Efektif terkait proses penyakit kecilnya susah di kontrol
Kegiatan :  Klien mengatakan kadang
 Mengkaji sejauhmana pengetahuan bak nya keluar pas di waktu
klien tentang inkontinensia urin bersin
dan menjelaskan tentang  Klien mengatakan tidak
pengertian penyakit inkontinensia mengetahui tentang penyakit
urin pasien kepada pasien dan inkontinensia urin
keluarga . O:
Edukasi kesehatan  Klien tampak belum
1. Identifikasi kesiapan dan mengetahiu tentang
kemampuan menerima informasi inkontinensia urin
2. Sediakan materi dan  Klien tampak antusias saat
media pendidikan akan diberikan pengetahuan tentang
kesehatan inkontinensia urin
3. Jadwalkan pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan  Klien tampak semangat
Pengajaran : peresepan latihan melakukan latihan senam
1. Menilai tingkat latihan kegel yang telah di ajarkan
pasien saat ini dan pengetahuan A : masalah taratasi sebagian
mengenai latihan yang di resepkan. P : Intervensi dilanjutkan
- Ny T mengatakan sudah
memahami latihan yang telah di
berikan.
2. Membantu pasien dalam
menentukan tujuan dalam
latihan dengan perlahan dan
meningkat pasti.
3. Menginstruksikan pasien terkait
penggunaan medikasi
pengontrolan nyeri dan metode
alternatif pengontrolan nyeri
sebelum latihan sesuai
kebutuhan.
4. Menginstruksikan pasien
bagaimana mempertahankan latihan
secara rutin sesuai kebutuhan.
- Demonstrasi latihan senam kegel
- Di awali dengan pemanasan yakni
relaksasi nafas dalam 3 kali
- Ambil posisi duduk atau berbaring
- Anjurkan klien untuk
mengkontraksikan otot panggul
dengan cara yang sama ketika
menahan kencing
- Bila otot perut atau pantat juga
mengeras maka pasien tidak
berlatih dengan otot yang benar
- Jika klien sudah menemukan cara tepat
untuk mengkontraksikan dalam
hitungan (1-10) atau selama 10 detik,
kemudian istirahat
selama 10 detik.
- Lakukan latihan ini berulang-
ulang sampai 10-15 persesi
- Latihan ini dilakukan 3 kali sehari
- Latihan kegel hanya efektif bila di
lakukan secara teratur
- Lakukan sebanyak 3 kali sehari (
pagi, siang dan malam )

Pertemuan 5
HARI / DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
TANGGAL KEPERAWATAN
Jum’at / Manajemen Pengajaran : proses penyakit S: Deny
12 Maret Kesehatan Keluarga 1. Mengidentifikasi kemungkinan  Klien mengatakan tidak
2021 Tidak Efektif penyebab mengetahui penyebab
2. Menjelaskan tanda dan gejala inkontinensia urin
inkontinensia urin  Klien mengatakan semoga dengan
latihan senam kegel masalah klien
Pengajaran : peresepan latihan bisa teratasi.
1. Menilai tingkat latihan klien saat ini O:
dan pengetahuan mengenai latihan  Klien tampak bingung saat
yang di berikan ditanya penyebab inkontinensia
2. Membantu klien dalam menentukan urin
tujuan dalam latihan dengan perlahan  Klien tampak melakukan latihan
dan meningkat pasti yang telah di ajarkan
3. Menginstruksikan klien bagaimana A : masalah teratasi sebagian
klien mempertahankan latihan secara P: Intervensi dilanjutkan
rutin sesuai kebutuhan
4. Mengobservasi klien dalam
melaksanakan latihan yang di berikan.
SOP (Standard Operasional Prosedure)

SENAM KEGEL

a. Pengertian
Senam kegel adalah latihan yang digunakan untuk memperkuat otot dasar panggul.
b. Tujuan
1. Menguatkan otot-otot yang panggul
2. Dapat mencegah robekan perineumpada ibu nifas
3. Mencegah prolap uteri atau turunnya Rahim
4. Untuk mengatasi inkontinensia urine
5. Mempermudah persalinan
c. Indikasi
1. Untuk ibu hamil dan bersalin
2. Untuk ibu pasca melahirkan
3. Untuk lansia dengan masalah inkontinensia urine
d. Prosedur
1. Berikan salam, perkenalkan diri dan identitas klien
2. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan
3. Berikan kesempatan klien untuk bertanya tentang prosedur
4. Menanyakan kesiapan klien
5. Minta klien mengambil posisi bisa dengan duduk, terlentang ataupun berdiri.
6. Instruksikan klien untuk berkonsentrasi pada otot panggul.
7. Instruksikan klien untuk mengencangkan otot-otot di sekitar anus, dengan cara kaki ditekuk dan mengangkat
pantat ditahan 5 sampai 10 detik.
8. Kemudian minta klien merelaksasikan otot-otot secara keseluruhan
9. Ulangi latihan tersebut selama kurang dari 15 menit

CATATAN:
1. Judul makalah denga nisi tidah sesuai
2. Genogram: gambar laki-laki dahulu baru perempuan
3. Tugas dan fungsi keluarga yg belum tercapai
4. Riwayat dahulu: DM dan hipertensi tidak konsiten, sia[a yg memiliki Riwayat tersebut
5. Kondisi lingkungan: luas bangunan lebih luas dari pada luas tanah, 2 lantai?
6. Anaknya usia 42 tahun, di data lain disebut 46 tahun, berikutnya dikatakan bahwa keluarga ini pada tahap anak
usia sekolah?
7. IMT KK dikatakan BB Normal, BB normal IMTnya berapa?
8. Tahap penjajagan 2 yang dibahas masalah ISPA? Siapa, masalah DM, HT bagaimana?
9. Di Analisa data yg dibahas incontinentia, dlm hasil pengkajian di atas tdk ada menyinggung masalah
incontinentia
10. Tahap pembobotan dan DX tidak lengkap
11. Renpra tidak mengikuti kaedah renpra keluarga
12. Implementasi: senam kegel???

KESIMPULAN:
ASKEP DAN TAMPILAN VIDEO DIGANTI

Anda mungkin juga menyukai