DISUSUN OLEH:
Kelompok 2
Penulis
Daftar isi
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Diet adalah pengaturan jenis dan jumlah makanan dengan maksud tertentu seperti
mempertahankan kesehatan serta status nutrisi dan membantu menyembuhkan penyakit
(Hartono, 2000) setiap diet termasuk makanan, tetapi tidak semua makanan masuk dalam
kategori diet. Dalam diet jenis dan banyaknya makanan ditentukan dan dikendalikan
untuk
mencapai tujuan tertentu.
Diet adalah usaha menurunkan berat badan atau mengatur asupan nutrisi. Terdapat 3
klasifikasi dari diet:
1. Menurunkan Menurunkan berat badan.
2. Meningkatkan Meningkatkan berat badan.
3. Pantangan Pantangan terhadap terhadap makanan makanan tertentu. tertentu.
Diet saluran cerna berarti diet Diet saluran cerna berarti diet yang dilakukan saat yang
dilakukan saat terjadi gangguan terjadi gangguan pada saluran pencernaan. Adapun
gangguan saluran pencernaan itu meliputi falatulensi, diare, gastrities dan tipoid.
Jadi, diet adalah jumlah makanan yang dikonsumsi oleh seseorang atau organisme
tertentu. Jenis diet sangat dipengaruhi oleh latar belakang asal individu atau keyakinan
yang dianut masyarakat tertentu.
1. Peran Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan Peran ini dapat dilakukan perawat dengan
memperhatikan keadaan kebutuhann dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian
pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan sehingga dapat ditentukan
diagnosis keperawatan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai
dengan tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya.
2. Peran Perawat sebagai advokat klien Peran ini dilakukan oleh perawat dalam membantu klien
dan keluarga dalam menginterprestasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau
informasi lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang
diberikan kepada pasien, juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien
yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya, hak
atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk menerima ganti rugi akibat
kelalaian.
3. Peran Perawat sebagai Edukator Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam
meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan,
sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
4. Peran Perawat sebagai koordinator Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan
serta mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian pelayanan
kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien.
5. Peran Perawat sebagai kolaborator Peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim
kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain dengan berupaya
mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat
dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya. Peran Perawat sebagai Konsultan Peran ini
sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang tepat untuk
diberikan. Pertan ini dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan
pelayanan keperawatan yang diberikan.
6. Peran Perawat sebagai Pembaharuan Peran ini dilakukan dengan mengadakan perencanaan,
kerja sama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan
keperawatan. Selain peran perawat berdasarkan konsirsium ilmu kesehatan, terdapat
pembagian peran perawat menurut hasil lokakarya keperawatan tahun 1983, yang membagi
empat peran perawat: 1. Peran Perawat sebagai Pelaksana Pelayanan Keperawatan Peran ini
dikenal dengan peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan secara langsung atau
tidak langsung kepada klien sebagai individu, keluarga, dan masyarakat, dengan metoda
pendekatan pemecahan masalah yang disebut proses keperawatan.
7. Peran Perawat sebagai Pendidik dalam Keperawatan Sebagai pendidik, perawat berperan dalam
mendidik individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat serta tenaga kesehatan yang berada di
bawah tanggung jawabnya. Peran ini berupa penyuluhan kepada klien, maupun bentuk
desiminasi ilmu kepada peserta didik keperawatan. 3. Peran Perawat sebagai Pengelola
pelayanan Keperawatan Dalam hal ini perawat mempunyai peran dan tanggung jawab dalam
mengelola pelayanan maupun pendidikan keperawatan sesuai dengan manajemen keperawatan
dalam kerangka paradigma keperawatan. Sebagai pengelola, perawat melakukan pemantauan
dan menjamin kualitas asuhan atau pelayanan keperawatan serta mengorganisasikan dan
mengendalikan sistem pelayanan keperawatan. Secara umum, pengetahuan perawat tentang
fungsi, posisi, lingkup kewenangan, dan tanggung jawab sebagai pelaksana belum maksimal. 4.
Peran Perawat sebagai Peneliti dan Pengembang pelayanan Keperawatan Sebagai peneliti dan
pengembangan di bidang keperawatan, perawat diharapkan mampu mengidentifikasi masalah
penelitian, menerapkan prinsip dan metode penelitian, serta memanfaatkan hasil penelitian
untuk meningkatkan mutu asuhan atau pelayanan dan pendidikan keperawatan. Penelitian di
dalam bidang keperawatan berperan dalam mengurangi kesenjangan penguasaan teknologi di
bidang kesehatan, karena temuan penelitian lebih memungkinkan terjadinya transformasi ilmu
pengetahuan dan teknologi, selain itu penting dalam memperkokoh upaya menetapkan dan
memajukan profesi keperawatan.
Fungsi Perawat
Fungsi Perawat Fungsi Perawat Meliputi :
a. Fungsi Independen Dalam fungsi ini, tindakan perawat tidak memerlukan perintah dokter.
Tindakan perawat bersifat mandiri, berdasarkan pada ilmu keperawatan. Oleh karena itu,
perawat bertanggung jawab terhadap akibat yang timbul dari tindakan yang diambil. Contoh
tindakan perawat dalam menjalankan fungsi independen adalah:
1. Pengkajian seluruh sejarah kesehatan pasien/keluarganya dan menguji secara fisik
untuk menentukan status kesehatan.
2. Mengidentifikasi tindakan keperawatan yang mungkin dilakukan untuk memelihara
atau memperbaiki kesehatan.
3. Membantu pasien dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
4. Mendorong untuk berperilaku secara wajar.
b. Fungsi Dependen Perawat membantu dokter memberikan pelayanan pengobatan dan
tindakan khusus yang menjadi wewenang dokter dan seharusnya dilakukan dokter, seperti
pemasangan infus, pemberian obat, dan melakukan suntikan. Oleh karena itu, setiap
kegagalan tindakan medis menjadi tanggung jawab dokter. Setiap tindakan perawat yang
berdasarkan perintah dokter, dengan menghormati hak pasien tidak termasuk dalam
tanggung jawab perawat.
c. Fungsi Interdependen Tindakan perawat berdasar pada kerja sama dengan tim perawatan
atau tim kesehatan. Fungsi ini tampak ketika perawat bersama tenaga kesehatan lainnya
berkolaborasi mengupayakan kesembuhan pasien. Mereka biasanya tergabung dalam
sebuah tim yang dipimpin oleh seorang dokter. Sebagai sesama tenaga kesehatan, masing-
masing tenaga kesehatan mempunyai kewajiban untuk memberikan pelayanan kesehatan
kepada pasien sesuai dengan bidang ilmunya. Dalam kolaborasi ini, pasien menjadi fokus
upaya pelayanan kesehatan. Contohnya, untuk menangani ibu hamil yang menderita
diabetes, perawat bersama tenaga gizi berkolaborasi membuat rencana untuk menentukan
kebutuhan