Anda di halaman 1dari 7

Nama : Rina Toharotun Annisa’

Kelas : PAI 5A
NIM : 12201183397 (39)
Dosen : Suwanto, M.S.I.

TUGAS MERINGKAS MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN

A. Pengertian Teori
Pencarian teori dilakukan setelah masalah penelitian dirumuskan. Mencari
teori, konsep dan generalisasi hasil penelitian dapat dijadikan sebagai landasan
teoritis untuk pelaksanaan penelitian. Landasan teoritis sangatlah penting agar
penelitian memiliki dasar yang kokoh. Menurut Siti Rahayu bahwa suatu teori akan
memperoleh arti penting jika lebih banyak melukiskan, menerangkan dan
meramalkan gejala yang ada. Teori yang berhubungan dengan data empiris dibagi
menjadi tiga macam yaitu:
1. Teori deduktif, memberikan keterangan yang dimulai dari sebuah perkiraan
kearah data yang akan diterangkan.
2. Teori induktif, cara menerangkannya dari data kearah teori.
3. Teori fungsional, nampak suatu interaksi antara data dan perkiraan teoritis yaitu
data mempengaruhi pembentukan teori serta pembentukan teori juga
mempengaruhi data.
Dari ketiga macam teori di atas, dapat disimpulkan teori dipandang sebagai
berikut:
1. Teori menunjuk pada sekelompok hukum yang tersusun secara logis, hukum ini
bersifat deduktif.
2. Teori dapat merupakan suatu rangkuman tertulis mengenai suatu kelompok
hukum yang diperoleh secara empiris dalam suatu bidang tertentu.
3. Teori dapat menunjuk pada suatu cara menerangkan yang mengeneralisasi,
biasanya terdapat hubungan fungsional.
Jadi, teori merupakan suatu konseptualisasi yang umum, diperoleh dari jalan
yang sistematis. Suatu teori juga harus dapat diuji kebenarannya. Teori adalah alur
logika.
B. Fungsi Teori
Fungsi kerangka teori dalam sebuah penelitian antara lain:
1. Memberikan pola dalam konsep interpretasi data yakni teori menyediakan
argumentasi yang dapat digunakan untuk menganalisis hasil penelitian.
2. Menghubungkan satu studi dengan studi lainnya yakni teori akan membantu
peneliti menemukan suatu kerangka konseptual untuk menjelaskan hubungan
antara hasil penelitian dengan penelitian yang akan dilakukan.
3. Menyajikan kerangka yakni teori memberikan definisi sebuah konsep. Definisi
konsep bertujuan untuk membatasi studi yang dilakukan.
4. Memungkinkan peneliti menginterpretasikan data atau memaknai data yang
lebih besar dari temuan yang diperoleh.
5. Menggambarkan posisi berada dari seorang peneliti dari teori yang digunakan
dalam penelitian.

C. Langkah Merumuskan Teori


Langkah-langkah dalam merumuskan kerangka teori antara lain:
1. Tetapkan nama variabel yang diteliti dan jumlah variabelnya.
2. Cari sumber-sumber bacaan yang relevan.
3. Lihat daftar isi setiap buku dan pilih topik yang sesuai.
4. Cari definisi setiap variabel yang akan diteliti.
5. Baca seluruh isi topik buku yang sesuai variabel lalu rumuskan dengan bahasa
sendiri.
6. Definisikan teori-teori yang telah dibaca dari berbagai sumber dalam bentuk
tulisan sendiri lalu sumbernya harus dicantumkan.

D. Mengembangkan teori
Teori merupakan seperangkat konstruk yang saling berkaitan dan
berasosiasi dengan hipotesis yang menjelaskan hubungan antara variabel. Teori
membantu menjelaskan fenomena yang muncul. Pengembangan kerangka teori
memungkinkan untuk menguji beberapa hubungan antara variabel sehingga dapat
memiliki pemahaman yang lengkap atas masalah yang sedang diteliti.
Pengembangan kerangka teori dapat dilakukan dengan cara, antara lain:
1. Kerangka teori lengkap yaitu suatu konsep yang tercakup dalam variabel.
2. Kerangka teori tidak hanya penjelasan tentang variabel yang diteliti namun
muali dari beberapa penjelasan umum lalu mengarah ke alternatif.
3. Kerangka teori tidak selalu dicari dari sumber yang menyangkut bidang tetapi
dapat diambil dari bidang lain yang sesuai.
4. Hendaknya sumber kajian pustaka tidak hanya berbahasa Indonesia dan
hendaknya baru.
5. Hendaknya serasi antara jumlah kutipan yang bersifat teori dan analisis.
Kerangka teori dapat dibangun melalui beberapa tahapan, antara lain:
1. Menentukan cakupan teori.
2. Memiliki pengetahuan melalui literatur.
3. Menformulasi teori.
4. Menetapkan validitas teori.
5. Menguji teori secara empiris.

E. Hipotesis
1. Pengertian Hipotesis
Hipotesis berasal dari kata hipo yang berarti kurang dari dan tesis berarti
pendapat. Jadi hipotesis adalah pendapat atau kesimpulan yang belum selesai
atau kesimpulan sementara. Hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya
sementara terhadap masalah yang akan diteliti serta kebenaran masih harus
diuji secara empiris. Dengan hipotesis peneliti seperti memiliki arah. Hipotesis
yang dibuat dengan baik memiliki tujuan yang penting, antara lain:
a. Menyediakan keterangan secara sementara terhadap gejala dan
memungkinkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.
b. Menyediakan pernyataan hubungan antar variabel yang dapat diuji
kebenarannya.
c. Memberikan arah yang perlu dilakukan oleh peneliti.
d. Memberikan kisi-kisi untuk melaporkan kesimpulan studi.
2. Fungsi Hipotesis
a. Memberi penjelasan tentang gejala-gejalan serta memudahkan perluasan
pengetahuan suatu bidang tertentu.
b. Mengemukakan pernyataan tentang hubungan konsep yang menjadi
variabel-variabel dan dapat diuji dalam penelitian.
c. Memberi arah kepada penelitian.
d. Memberi kerangka pada penyusunan kesimpulan peneliti.
3. Merumuskan Hipotesis
Syarat-syarat merumuskan hipotesis, antara lain:
a. Hipotesis harus berkaitan dengan teori tertentu
Hipotesis harus memiliki kaitan pengetahuan baik itu pengetahuan
dahulu maupun pengetahuan sekarang.
b. Hipotesis harus dapat diuji berdasarkan data empiris
Hal itu agar dapat menerima atau menolak hipotesis berdasarkan bukti
yang ada.
c. Hipotesis harus bersifat spesifik
Hipotesis bisa bersifat spesifik dengan cara konsep-konsep yang
dilakukan harus jelas, semaksimal mungkin dapat diolah secara statistik dan
dapat diklasifikasikan dalam kategori tertentu.
d. Hipotesis harus dikaitkan dengan teknik penelitian yang ada untuk
mengujinya.
4. Jenis-jenis hipotesis
a. Hipotesis nol, kata nol berarti tidak ada hubungan. Contohnya yakni “tidak
ada ada pengaruh antar motivasi dan prestasi”.
b. Hipotensi alternatif. Contohnya yakni “ada pengaruh signifikan antara
motivasi dengan prestasi”.
5. Menguji Hipotesis
Hipotesis diuji dengan data empiris yakni berdasarkan apa yang diamati
dan dapat diukur serta bersifat ilmiah. Peneliti harus faham pengujian statistik.
Dengan pengujian statistik maka akan diketahui bahwa hipotesis nol itu
diterima/ditolak, jika nol diterima maka alternatif diterima segitupun
sebaliknya. Secara statistik dapat dihitung tingkat signifikannya biasanya
ditentukan sebanyak 0,10, 0,05 dan 0,01 bila peneliti lebih dahulu
menentukannya 0,05 untuk menolak hipotesis maka ada kemungkinan ada
kesalahan dalam menolak.
F. Metode Penelitian Survei
Pendekatan-pendekatan dalam penelitian kuantitatif yaitu ada dua. Survei
dan eksperimen. Survei penelitian digunakan dalam penelitian literasi misalkan
tentang jejak pendapat pemilihan kepala sekolah. Penelitian ini merupakan
penelitian korelasi atau hubungan penelitian survei dilakukan untuk mengambil
suatu generalisasi dari pengamatan. Walaupun metode survei ini tidak memerlukan
kelompok kontrol seperti halnya pada metode eksperimen namun generalisasi yang
dilakukan bisa lebih akurat. Penelitian survey adalah metode penelitian kuantitatif
yang digunakan untuk mendapatkan data yang terjadi pada masa lampau atau saat
ini tentang keyakinan pendapat karakteristik perilaku hubungan variabel dan untuk
beberapa hipotesis variabel dan psikologis yang diambil dari populasi tertentu. Data
dengan pengamatan wawancara atau kuesioner yang tidak menjalankan hasil
penelitian generalisasikan.
Proses penelitian kuantitatif survey. Penelitian selalu berangkat dari
masalah. Penelitian masalah dalam penelitian kuantitatif masalah memang harus
jelas dan ditunjukkan dengan data yang valid setelah masalah ditunjukkan latar
belakangnya kemudian identifikasi dan dibatasi. Maka selanjutnya masalah tersebut
dirumuskan rumusan masalah pada umumnya dinyatakan dalam kalimat
pertanyaan. Karena rumusan masalah berkaitan dengan variabel, saling terkait
jawaban terhadap rumusan masalah yang baru menggunakan teori dengan hipotesis.
Selanjutnya akan dibuktikan kebenarannya akan diuji secara empiris di lapangan.
Peneliti menetapkan populasi sebagai tempat pengujian dan sekaligus menyiapkan
instrumen penelitiannya. Populasi terlalu luas dan ada keterbatasan dari peneliti
baik dari sisi tenaga biaya waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi tersebut, sampel diambil harus representative dengan tingkat
kesalahan tertentu. Instrumen yang akan digunakan untuk pengumpulan data harus
paling tidak reliable. Instrumen nanti juga agar valid dan reliabel seperti apa nanti
sebelum instrumen digunakan maka harus diuji validitas dan reliabilitasnya. Untuk
pengumpulan data ini bisa berbentuk tes maupun non tes. Bentuk instrumen yang
berbentuk non tes dapat digunakan berupa kuesioner, observasi dan wawancara.
Dengan demikian teknik pengumpulan data selain berupa tes dalam penelitian ini
dapat berupa kuesioner observasi dan wawancara.
Analisis diarahkan untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis yang
statistic. Statistik yang digunakan dapat berupa statistik deskriptif dan inferensial
atau induktif dan statistik parametrik dan nonparametric. Penelitian dilakukan pada
sampel yang diambil secara random atau acak dan diberikan pembahasan penyajian
data dapat menggunakan tabel tabel distribusi frekuensi grafik, batang, diagram
lingkaran. Pembahasan terhadap hasil penelitian merupakan penjelasan yang
rasional dan mendalam serta interpretasi terhadap data-data yang telah disajikan
dengan menggunakan referensi dan hasil penelitian yang relevan. Hasil penelitian
diberikan setelah itu diberikan penjelasan pembahasan maka selanjutnya dapat di
simpulkan isi jawaban singkat terhadap setiap rumusan masalah berdasarkan data
yang telah terkumpul kalau ada 5 maka kesimpulan harus ada 5.

G. Metode Penelitian Eksperimen


Metode penelitian eksperimen ini dalam penelitian psikologi dan sosial bisa
digunakan. Metode eksperimen ini untuk mencoba mengkonfirmasi, mencari, atau
membuktikan. Penelitian eksperimen ini digunakan jika peneliti ingin mengetahui
pengaruh sebab akibat dari variabel independen dan dependen. Metode eksperimen
ini adalah metode penelitian kuantitatif yang digunakan untuk mengetahui
pengaruh variabel independen terhadap variabrel dependen dalam kondisi yang
terkendalikan. Dalam penelitaian eksperimen ada empat faktor, antara lain:
1. Hipotesis, hipotesis merupakan keputusan pertama oleh seorang peneliti dalam
penelitian ini.
2. Fariabel independen
3. Variabel dependen
4. Subjek
Desain penelitian eksperimen ini pun juga berbeda karena ada pengendalian
di dalamnya, antara lain:
1. Free eksperimental
a. One shoot cast, dalam hal ini tidak ada pretest. Sehingga kondisis nilai
dependen tidak diketahui
b. One grup pretest, post test. Desain disiapkan betul sehingga nilai treatmen
dapat dihitung berdasarkan nilai pretest dan post test.
c. Indeks grup comparation, disini sudah ada kelompok control.
Ketiga bentuk desain tersebut jika diterapkan pada penelitian akan ada
variabel luar yang brerpengaruh dan sulit dikontrol. Sehingga validitas internal
penelitian menjadi rendah. Karena analisis data menggunakan analisis
deskriptif tidak menggunakan analisis data menggunakan statistic.
2. True eksperimental
Desain ini peneliti dapat mengontrol semua variabel yang mendasari
berjalannya eksperimen. Validitas internal dapat menjadi tinggi jika sampel
yang digunakan dipilih secara acak dari populasi tertentu. Dalam desain ini
kelompok diambil secara random dan data interval atau rasio maka pengujian
signifikansi pengaruh treatment menggunakan statistik paramedik.
a. Post test only control desain, terdapat kelompok yang masing-masing
dipilih secara random.
b. Pretest control grup desain, ada dua kelompok yang dipilih secara random
yang kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal.
3. Faktorial eksperimental
Faktorial eksperimental merupakan modifikasi dari desain true
eksperimental yaitu memperhatikan adanya kemungkinan moderator yang
mempengaruhi perlakuan terhadap hasil.
4. Kuasi ekperimental
Rata-rata digunakan untuk penelitian skripsi. Bentuk desain penelitian ini
merupakan bentuk pengembangan dari true eksperimental yang sulit
dilaksanakan. Desain ini lebih baik dari free eksperimen deasain. Dalam desain
ini tidak ada kelompok yang diambil secara random sehingga menggunakan
statistik deskriptif.
Proses penelitian eksperimen ini berangkat dari rumusan masalah,
identifikasi. Permasalahan tersebut selanjutnya dijawab dengan teori yang
disebut dengan hipotesis. Ada dua kelompok sampel yaitu kelompok untuk
eksperimen dan kelompok control. Untuk mengumpulkan data perlu
mengembangkan instrumen supaya data yang diperoleh valid. Analisis data
digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan eksperimen.

Anda mungkin juga menyukai