13
Audit SALDO
KAS
Dalam audit atas kas, auditor harus membedakan antara
1.verifikasi rekonsiliasi saldo laporan bank oleh klien dengan
saldo buku besar (rekonsiliasi bank)
2.verifikasi bahwa pencatatan kas dalam buku besar
merefleksikan dengan benar seluruh transaksi kas yang terjadi
sepanjang tahun.
Audit terhadap Verifikasi rekonsiliasi klien ke akun saldo bank dan buku besar
Kas. lebih mudah, tetapi bagian terpenting dalam total audit dalam
perusahaan adalah adanya verifikasi bahwa pencatatan transaksi
kas dilakukan dengan benar
Kas merupakan satu-satunya akun yang dimasukkan dalam setiap
siklus kecuali persediaan dan pergudangan.
Kas merupakan hal yang penting karena kerentanannya terhadap
pencurian, dan kas juga dapat salah saji secara signifikan.
Relationships
of Cash in the Dividends Payable
Bank and Issue of Payment of
stock dividends
Transaction
Cycles
Cash in Bank
Issue of
stock
Salah saji berikut ini menghasilkan kesalahan dalam pembayaran atau
menyebabkan kesalahan dalam penerimaan kas, tetapi tak satupun dapat
ditemukan dalam audit atas rekonsiliasi bank:
1. Kesalahan dalam menagih konsumen
Salah saji 2. Pencurian kas dengan menghambat pembayaran kas dari konsumen
sebelumnya dicatat, dengan akun dianggap sebagai piutang tak tertagih
dalam 3. Duplikasi pembayaran faktur vendor
Transaksi Kas. 4. Pembayaran tidak benar atas biaya pribadi pejabat perusahaan
5. Pembayaran atas bahan baku yang tidak pernah diterima
6. Pembayaran atas karyawan lebih besar daripada jam kerja aktualnya
7. Pembayaran atas bunga pada pihak luar jumlahnya lebih besar
dibandingkan tingkat bunga sebenarnya
Misstatements which are normally discovered
as a part of the tests of a bank reconciliation:
Cash in the
Bank and Failure to include a check on the outstanding
Transaction check list
Cycles
Cash received by the client recorded in the
wrong period
Misstatements which are normally discovered
as a part of the tests of a bank reconciliation:
Cash in the
Bank and Deposits recorded near year end,
deposited in the bank in the same month,
Transaction
and included in the bank reconciliation
Cycles as a deposit in transit
Payments on notes payable debited directly
to the bank balance but not entered in the
client’s records
Seluruh jenis salah saji biasanya ditemukan sebagai bagian dari pengujian atas
rekonsiliasi bank. Hal ini meliputi:
1. Kesalahan dalam memasukkan cek yang tidak dicairkan didalam daftar
cek beredar, meskipun telah dicatat dalam jurnal pengeluaran kas
2. Kas yang diterima dari klien masih dalam perjalanan pada tanggal neraca,
tetapi sudah dicatat dalam penerimaan kas pada tahun berjalan
3. Setoran dicatat sebagai penerimaan kas mendekati akhir tahun, disetorkan
pada bank dibulan yang sama, dan dimasukan dalam rekonsiliasi bank
sebagai setoran dalam perjalanan
4. Pembayaran atas wesel bayar didebet langsung dari saldo bank oleh bank,
tetapi tidak dimasukkan dalam catatan klien.
General cash account
Imprest accounts
Branch bank account
Types of Cash
Imprest petty cash fund
Accounts
Cash equivalents
Financial Instrument.
1) Akun kas umum (general cash account)
merupakan kas yang penting karena bagi sebagian besar organisasi karena
hampir semua penerimaan dan pengeluaran kas mengalir melalui akun ini.
Sebagai contoh, pengeluaran untuk siklus akuisisi dan pembayaran biasanya
dibayar dari akun ini, sementara penerimaan kas dalam siklus penjualan dan
penagihan disetorkan dalam akun ini
Jenis jenis 2) Akun Imprest.( Imprest Account)
Akun Kas. Jenis akun imprest yang berbeda terdiri dari satu rekening bank untuk
penerimaan dan satu untuk pengeluaran. Mungkin terdapat beberapa rekening
semacam itu di perusahaan untuk divisi yang berbeda. Semua penerimaan
disetorkan dalam akun imprest, dan totalnya ditransfer ke akun umum secara
periodik. Akun pengeluaran ini ditetapkan atas dasar imprest, tetapi dengan
cara yang berbeda dari akun penggajian imprest.
3) Akun bank cabang. ( Branch Bank Account)
Berguna untuk membangun hubungan dengan perbankan di komunitas lokal dan
memungkinkan sentralisasi operasi pada tingkat cabang. Dengan kata lain untuk perusahaan
yang beroperasi di lokasi yang berbeda akan lebih mudah jika perusahaan memiliki saldo bank
yang terpisah di setiap lokasi. Di beberapa perusahaan setoran dan pengeluaran untuk setiap
cabang dilakukan di rekening bank terpisah. Kelebihan kas akan ditransfer secara elektronik
dan periodik ke rekening bank umum kantor utama. Akun cabang dalam contoh ini hampir
sama seperti akun umum namun pada tingkat cabang.
Accuracy
Completeness
Bank Bank
Procedures
Confirmation Reconciliation
Cutoff
Bank
Statement
Konfirmasi bank pada umumnya dianggap penting oleh auditor.Biasanya
auditor meminta penerimaan konfirmasi langsung dari setiap bank atau
institusi keuangan lainnya dimana klien melakukan bisnis, kecuali ada
sejumlah besar akun yang tidak aktif. Jika bank tidak merespon
permintaan konfirmasi, auditor harus mengirimkan permintaan kedua atau
meminta klien berkomunikasi dengan bank untuk memintanya melengkapi
dan mengembalikan konfirmai ke auditor
Konfirmasi
bank Setelah auditor menerima konfirmasi bank yang lengkap, saldo akun bank
yang telah dikonfirmasi oleh bank harus ditelusuri jumlah yang dinyatakan
pada rekonsiliasi bank. Demikian juga, semua informas lain mengeni
rekonsiliasi harus ditelusuri ke skedul audit yang relavan. Jika konfirmasi
bank tidak sama dengan skedul audit, auditor harus menyelidiki perbedaan
tersebut
Cut Off Bank Statement
adalah laporan periode bank parsial dan salinan terkait atau akses digital ke cek
yang dibatalkan yang terkait, salinan slip deposit, dan dokumen lain yang
tercantum dalam laporan bank. Yang dikirim langsung oleh bank ke kantor akuntan
publik atau melalui akses online ke catatan elektronik bank tentang informasi
rekening bank klien. Tujuan dari laporan pisah batas bank atau akses elektronik
ke informasi akun pada sistem bank adalah memverifikasi item rekonsiliasi
pada rekonsiliasi bank akhir tahun klien dengan bukti yang tidak dapat diakses
Cut off Bank oleh klien.
Statement Jika laporan pisah batas tidak diterima langsung dari bank.. Auditor
melaksanakan verifikasi erikut dalam bulan setelah tanggal neraca :
a. Memfoot daftar semua cek yang dibatalkan, memo debet, setoran, dan memo
kredit.
b. Memverifiksi bahwa laporan bank dalam keadaan seimbang ketika total footing
digunakan
c. Mereview item yang dilibatkan dalam footing untuk memastikan bahwa hal itu
telah dibatalkan oleh bank pada periode yang benar dan tidak memasukkan
penghapusan atau perubahan.
Verifikasi atas rekonsiliasi yang dilakukan auditor melibatkan prosedur :
Bank neracadan dimasukkan ke dalam jurnal pengeluaran kas juga harus dimasukkan ke
daftar cek yang beredar jika belum di kliring sebelum tanggal neraca..
Reconciliation Menyelidiki semua cek yang signifikan yang tercantum dalam daftar cek yang beredar
yang belum dikliring oleh bank pada laporan pisah batas
Menelusuri setoran dalam perjalanan ke laporan pisah batas bank.
Memperhitungkan item yang direkonsiliasi lainnya pada laporan bank dan rekonsiliasi
bank.
Memperhitungkan item yang direkonsiliasi lainnya pada laporan bank dan rekonsiliasi
bank. Hal tersebut termasuk item seperti beban jasa bank, kesalahan dan koreksi bank, dan
transaksi yang belum tercatat didebet atau dikredit secara langsung ke akun bank oleh
bank. Item yang direkonsiliasi harus diselidiki untuk memastikan bahwa item itu telah
diperlakukan secara tepat oleh klien.
Cash in Bank
Ketika secara khusus menguji kecurangan, auditor harus ingat bahwa prosedur audit
selain pengujian atas rincian saldo kas juga dapat bermanfaat. Prosedur yang dapat
Fraud-oriented mengungkapkan kecurangan dalam bidang pemerimaan kas termasuk :
Konfirmasi piutang usaha
Procedures
Pengujian yang dilaksanakan untuk mendeteksi lapping
Mereview ayat jurnal buku besar umum dalam akun kas untuk pos-pos tidak biasa
Membandingkan pesanan pelanggan dengan penjualan dan penerimaan kas
selanjutnya
Memeriksa persetujuan dan dokumen pendukung piutang tak tertagih serta kas yang
mengandung kecurangan.
Pengujian serupa dapat digunakan untuk menguji kemungkinan pengeluaran kas
yang mengandung kecurangan.
Jika auditor yakin bahwa rekonsiliasi bank akhir tahun disalahsajikan dengan sengaja,
makaa tepat melaksanakan pengujian lebih lanjut atas rekonsiliasi bank akhir tahun.
Dengan menggunakan pendekatan umum auditor:
Memulai dengan rekonsiliasi bank bulan November dan membandigkan semua item yang
Extended Tests 1.
direkonsiliasi dengan cek yang dibatalkan dan dokumen lain dalam laporan bank bulan
of the Bank 2.
Desember.
Membandingkan semua cek yang dibatalkan yang tersisa dan slip setoran dalam laporan bank
Reconciliation 3.
bulan Desember dengan jurnal pengeluaran kas dan penerimaan kas.
Menelusuri semua item yang belum dikliring dalam rekonsiliasi bank bulan November serta
jurnal pengeluaran dan penerimaan kas bulan Desember ke rekonsiliasi bank tanggal 31
Desember untuk memastikan bahwa item-item tersebut telah dimasukkan.
4. Memverifikasi bahwa semua item rekonsiliasi dalam rekonsiliasi bank tangaal 31 Desember
menyajikan item dari rekonsiliasi bank bulan November dan jurnal bulan Desember yang
belum dikliring oleh bank.
Audit terkadang menyiapkan bukti kas ketika klien memiliki kelemahan
pengendalian internal yang material terhadap kas. Auditor menggunakan bukti kas
untuk menentukan apakah hal-hal berikut dilakukan:
Proof of Cash Bukti kas (proof of cash) meliputi empat tugas rekosiliasi berikut:
1. Merekonsiliasi saldo laporan bank dengan saldo buku besar pada awal periode bukti kas
2. Merekonsiliasi penerimaan kas yang disetorkan per bank dengan penerimaan yang dicatat
dalam jurnal penerimaan kas selama periode tertentu.
3. Merekonsiliasi pembayaran elektronik dan kliring cek yang dibatalkan oleh bank dengan
yang dicatat dijurnal pengeluaran kas selama periode tertentu.
4. Merekonsiliasi saldo laporan bank dengan saldo buku besar umum pada akhir periode bukti
kas.
Proof of Cash
Schedule
Interbank
Transfer
Schedule
Kecurangan Kas umumnya dilakukan dengan menutupi pencurian kas dengan praktik
yang dikenal sebagai kiting:
Yaitu mentransfer uang dari satu bank ke bank lainnya dan mencatat transaksi
tersebut dengan tidak benar. Dalam melakukan transfer tersebut, penggelap uang
memastikan bahwa cek disimpan dalam pada saat-saat terakhir sehingga tidak
diklirirng oleh pertama hingga akhir periode.
Interbank Untuk menguji kiting, serta kesalahan tidak sengaja dalam mencatat transfer
Transfers antarbank, auditor dapat mendata semua transfer antarbank yang dilakukan beberapa
hari sebelum dan setelah tanggal neraca dan menelusuri masing-masing ke catatan
akuntansi agar pencatatannya benar. Terdapat beberapa hal yang sebaiknya diaudit
dalam skedul transfer antarbank.
Ketepatan informasi di skedul transfer antar bank harus diverifikas.\
Auditor harus membandingkan informasi pengeluaran dan penerimaan
pada skedul dengan catatan pengeluaran dan penerimaan kas untuk
memastikan bahwa informasi tersebut akurat.
Transfer antarbank harus dicatat baik dalam laporan bank yang menerima maupun bank
yang mengeluarkan.
Jika, misalnya, terdapat transfer sebesar $10.000 dai Bank A ke Bank B tapi hanya
pengeluaran yang dicatat, maka hal tersebut membuktikan bahwa terdapat usaha
untuk menutupi pencurian kas.
Tanggal pencatatan pengeluaran dan pnerimaan dari setiap transfer harus berada dalam
Interbank tahun fiskal yang sama.
Jika penerimaan kas dicatat di tahun fiskal saat ini dan pengeluaran di tahun fiskal
Transfer berikutnya, mungkin terdapat usaha untuk menutupi kekuranagn kas.
Pengeluaran dalam skedul transfer antarbank harus dimasukan dalam atau dikeluarkan
dari rekonsiliasi bank akhir tahun dengan benar sebagai cek yang beredar.
Kurang saji mengenai cek yang beredar pada rekonsilisi bank menunjukkan
kemungkinan adanya kiting.
Penerimaan dalam skedul transfer antarbank harus dimasukan dalam atau dikeluarkan dari
rekonsiliasi bank akhir tahun dengan benar sebagai setoran ddalam perjalanan.
Lebih saji setoran dalam perjalanan direkonsiliasi bank mengindikasikan
kemungkinan adanya kiting.
Petty cash is a unique account because
it is often immaterial in amount, yet it is
verified on many audits.
Petty Cash
The account is verified primarily because
of the potential for embezzlement and the
client’s expectation of an audit review
even when the amount is immaterial.
Dalam menguji saldo akhir tahun instrument keuangan ,auditor harus
AUDIT ATAS mengumpulkan bukti yang cukup dan tepat untuk mengevaluasi apakah akun
AKUN instrument keuangan disajikan secara wajar dan diungkapkan secara layak
INSTRUMEN sesuai dengan ke delapan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo yang
for Designing Perusahaan jasa keuangan akan menanggung risiko yang lebih besar akibat minimnya
volume aktivitas dan jenis instrument yang di perdagangkan.
Tests
2) Menetapkan materialitas kinerja dan menilai risiko inheren (tahap I)
of Balances for Saldo akun instrument keuangan mungkin bersifat materialitas tergantung pada jenis dan
financial frekuensi aktifitas investasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko inheren atas
Instrument instrument keuangan meliputi tujuan manajemen yang terkait dengan aktifitas investasi
(misalnya ; hedging untuk meminimalkan risiko), kompleksitas, sekuritas atau derivative.
Faktor lainya yang meningkatkan risiko inheren atas instrument keuangan adalah
kompleksitas standar akuntansi yang relevan. Mayoritas instrument keuangan dinilai
dengan menggunakan estimasi nilai wajar (fair value estimates).
3. Menilai risiko pengendalian(tahap I)
Auditor harus memahami efektifitas perancangan dan pengoprasian pengendalian internal
menyangkut inisiasi, otorisasi, pemrosesan, pengukuran nilai wajar dan pengungkapan
aktifitas investasi. Hal yang paling penting, manajemen harus memiliki (1) strategi investasi
dan kesadaranatas tingkat exposure berbagai resiko. (2) prosedur untuk mengklasifikasikan
instrument keuangan dengan benarsebagai perdagangan, tersedia untuk dijual, atau dimiliki
hingga jatuh tempo berdasarkan niat. (3) prosedur untuk memulai dan mencatat transaksi, dan
(4) pengendalian internal yang ketat atas penentuan estimasi nilai wajar, seperti personil
dengan keahlian atau pengalaman yang tepat
4. Merancang dan melaksanakan pengujian pengandalian dan pengujian substantive atas transaksi
(tahap II)
Pengujian transaksi yang akan dilakukan terkait dengan instrument keuangan meliputi
pengujian pembelian dan penjualan sekuritas serta derivative atau penyelesaian transaksi
hedging atau lindung nilai, keuntungan atau kerugian yg terkait, serta bunga dan
pendapatann dividend. Biasanya auditor mengandalkan laporan dan saran broker dari
menejer investasi untuk menguji pembelian dan penjualan selama pengendalian dianggap
efektif, menelusuri pembayaran atau hasil ke pengeluaran atau penerimaan kas, kemudian
menguji keakuraratan matematis keuntungan dan kerugian. Pendapatan bungga dapat
dihitung ulang, sementara dividend dapat dihitung ulang dan dibandingkan dengan sumber
publik seperti catatan dividend standar and poor’s.
5. Merancang dan melaksanakan proseduranalitis (tahap II)
Prosedur analitis biasanya tidak begitu penting dalam menilai saldo akhir tahun
instrument keuangan karena saldo tersebut dapat berfluktuasi dari tahun ke tahun dan
tidak selalu terkait dengan akun lainya. Namun, prosedur analitis dapat digunakan
untuk menguji kewajaran pendapatan bungan dan dividend.
Tujuan audit yang berkaitan dengan saldo dan pengujian atas rincian saldo yang
umum dalam audit instrument keuangan ditampilkan pada tabel 23-2. Tujuan yang
paling penting adalah eksistensi, keakuratan dan nilai realisasi bagi investasi dalam
sekuritas, sementara kelengkapan juga penting bagi instrument keuangan derivative.
Tujuan penyajian dan pengungkapan juga sangat penting menurut persyaratan
pengungkapan pencatatan kaki yang ekstensif terkait estimasi nilai wajar.
Auditor meminta konfirmasi dari broker-broker untuk mengonfirmasi holding akhir
tahun serta transaksi yang telah selesai dan belum selesai yang terjai selama tahun
bersangkutan. Konfirmasi ini memberikan assurance dan eksistensi, kelengkapan dan
keakuratan. Sangatlah penting memverifikasi akun saldo,kas, equivalen, dan
instrument keuangan secara simultan untuk memastikan bahwa manajemen tidak
berupaya menutupi kekurangan kas dan menghitung ganda kas.
Pengujian yang berkaitan dengan nilai realisasi dan bervariasi untuk jenis sekuritas
dan standar akuntansi yang terkait. Auditor harus menguji kelayakan dan ketetapan
asumsi serta model yang digunakan oleh manajemen ketika menentukan estimasi nilai
wajar. Jika auditor memilih menggunakan spesialis untuk menguji estimasi nilai wajar,
standar auditing mengharuskan auditor menentukan apakah spesialis tersebut objektif
dan memenuhi kualifikasi, selain harus memahami metode yang digunakan olrh
spesialis untuk menentukan nilai wajar.