Bab Ii - 201841kom
Bab Ii - 201841kom
TINJAUAN PUSTAKA
A. Proses Produksi
Proses produksi berita sangat mengutamakan kecepatan dalam
kegiatan produksi maupun penyajian hasil karyanya kepada audience.
Informasi atau pesan yang disampaikan harus faktual dan mengandung
nilai penting serta menarik untuk dikonsumsi khalayak. Dalam proses
produksi yang bersifat timeconcern (terikat dengan waktu), proses
perencanaan, proses produksi dan proses editingnya harus dilakukan
secara cepat karena produksi berita seperti ini mengejar nilai aktualitas
berita.17
Setiap produksi acara televisi memerlukan tahapan pelaksanaan
produksi yang jelas dan efisien. Tahapan produksi terdiri dari 3 bagian
yang sesuai dengan Standard Operational Procedure (SOP). Karena berita
terikat dengan nilai aktualitas dan faktualitasnya yang tinggi, maka perlu
melewati tahapan tersebut.
1. Pra Produksi
Tahap ini sangat penting, karena tahap ini merupakan tahap
perencanaan dari serangkaian kegiatan produksi yang akan
dilaksanakan. Jika tahap ini dilakukan dengan rinci dan baik, hasilnya
pun akan sesuai dengan apa yang direncanakan.
2. Produksi
Merupakan seluruh kegiatan liputan berita baik di studio
maupun di lapangan.
17
J. B. Wahyudi, Teknologi Informasi dan Produksi Citra Bergerak (Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama, 1992), 143.
9
10
3. Pasca Produksi
Adalah segala kegiatan usai peliputan, penulisan naskah,
editing/penyuntingan, pengisian suara sampai materi itu dinyatakan
selesai dan siap disiarkan.18
18
ibid, 75.
11
d. Pembuatan Naskah
Setelah rundown disetujui, reporter yang beritanya akan
ditayangkan segera menyiapkan naskah. Dalam proses ini, reporter
harus mempertimbangkan ketersediaan gambar yang akan mendukung
laporannya. Selain itu reporter perlu memastikan cuplikan
wawancaranya agar sesuai dengan naskahnya.
Setelah naskah selesai, produser akan memeriksanya, baik dari segi
isi maupun bahasa. Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah dasar
penulisan naskah. Penggunaan tata bahasa atau istilah yang keliru dapat
menyebabkan perbedaan arti.
e. Penyuntingan Gambar
Naskah yang telah melewati proses editing kemudian berlanjut
ke ruang penyuntingan gambar. Editor adalah penanggung jawab proses
pemaduan naskah dan gambar. Dalam tahap ini, segala aspek teknis
gambar yang akan hadir ke depan penonton harus diperhitungkan.
Kondisi yang tidak sesuai standar seperti gambar biru (bluish), tidak
fokus, sebaiknya tidak dipakai pada hasil berita.
Dalam tahap ini editor seharusnya bekerja sama dengan reporter
dan kamerawan peliput untuk memadukan gambar terbaik. Produser
program adalah penyelia tahap ini untuk memastikan segala aspek telah
sesuai dengan yang diinginkan.
f. Proses siaran/ penayangan
Inilah proses akhir dari rangkaian persiapan penayangan
program. Hasil liputan yang telah diedit atau dalam bentuk siap tayang
akan disusun sesuai daftar rundown. Para awak master control
menyiapkan peralatan pendukung untuk menayangkan program ini.
Sementara presenter mempersiapkan diri untuk membawakan program
itu.19
Dalam sebuah sistem konvensional, awak master control berjumlah
relatif banyak. Mereka dikomandani oleh seorang pengarah program atau
19
ibid, 75.
12
20
Triyanto Hapsoro, “Sekilas Tentang Produksi Program Televisi”
http://media.kompasiana.com/group/mainstream-media/2010/05/15/sekilas-tentang-
produksiberita-televisi-bagian 1 dan 2. pada tanggal 15/04/2017. 7.09 PM
13
B. Televisi
Kata "televisi" merupakan gabungan dari kata tele "jauh" yang
berasal dari bahasa Yunani dan visio "penglihatan" dari bahasa Latin,
sehingga televisi dapat diartikan sebagai alat komunikasi jarak jauh yang
menggunakan media visual/penglihatan.21
Televisi merupakan media massa yang paling utama untuk
mendapatkan informasi dan hiburan. Hampir sebagian masyarakat
memiliki televisi dirumahnya. Karna televisi mempunyai kelebihan pada
pemberian informasi yang menggunakan gambar serta audio visual.
1. Fungsi Televisi
Pers adalah sarana yang menyiarkan produk jurnalistik. Fungsi
pers berarti fungsi jurnalistik. Di zaman modern sekarang ini,
jurnalistik tidak hanya mengelola berita, tetapi juga aspek-aspek lain
untuk isi surat kabar. Karena itu, fungsinya bukan lagi hanya sekedar
menyiarkan informasi (to inform).
Memang banyak para ahli di bidang komunikasi yang
memberikan penjabaran tentang fungsi media. Tetapi menurut Onong
Uchajana yang menjabarkan fungsi media sebagai berikut :
a. Menyiarkan Informasi (to inform).
Menyiarkan informasi adalah fungsi media massa yang pertama
dan utama. Khalayak pembaca berlangganan atau membeli surat
kabar karena memerlukan informasi mengenai berbagai hal di bumi
ini : mengenai peristiwa yang terjadi di masyarakat dan dunia,
menunjukkan hubungan kekuasaan dan memudahkan inovasi,
adaptasi dan kemajuan.
b. Mendidik (to educate)
Fungsi Pendidikan Televisi menjadi sarana dan prasarana yang
memberikan pengaruh atau nilai baik kepada masyarakat luas
21
Pengertian televisi, diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Televisi pada hari Jumat 7
April 2017 jam 01.02 WIB
14
22
Onong Uchjana Effendy, Televisi Siaran : Teori dan Praktik, (Bandung: Bandar Maju,
1993), 24-27.
15
C. Berita
Berita adalah informasi yang penting dan menarik bagi khalayak
atau audience. Berita menampilkan fakta tetapi tidak setiap fakta
merupakan berita. Berita biasanya menyangkut orangorang tetapi tidak
setiap orang bisa dijadikan berita. Berita merupakan sejumlah peristiwa
yang terjadi di dunia, tetapi hanya sebagian kecil saja yang dilaporkan.
Michael V. Charnley menegaskan, berita adalah laporan tercepat mengenai
fakta atau opini yang menarik atau penting, atau kedua-duanya, bagi
sejumlah besar penduduk.24
Semua berita adalah informasi, tetapi tidak semua informasi adalah
berita, karena berita adalah informasi yang mengandung nilai berita yang
telah diolah sesuai dengan kaidah-kaidah yang ada pada ilmu jurnalistik,
dan yang sudah disajikan kepada khalayak melalui media massa periodik,
baik cetak maupun elektronik.25
1. Jenis Berita Televisi
Menurut Morissan, program informasi dapat dibagi menjadi dua
bagian besar yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news).
a. Hard News
Berita keras atau hard news adalah segala informasi penting
dan/atau menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran
karena sifatnya harus segera ditayangkan agar dapat diketahui
khalayak audien secepatnya. Pada umumnya penyajian berita keras
23
Elvinaro Ardianto Dkk, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar Ed.Revisi
(Bandung:Sembiosa Rekatama Media, 2009), 137-139.
24
Dedy Iskandar Muda, Jurnalistik televisiMenjadi repoter profesional (Bandung:PT
Remaja Rosdakarya, 2008), 2.
25
JB. Wahyudi, Dasar-dasar Jurnalistik Radio dan Televisi, 27.
16
2) Magazine
Magazine adalah program yang menampilkan informasi
ringan namun mendalam. Magazine lebih menekankan pada
aspek menarik suatuinformasi ketimbang aspek pentingnya.
3) Documenter
Dokumenter adalah program informasi yang bertujuan
untuk pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan
menarik. Gaya atau cara penyajian documenter sangat beragam
dalam hal teknik pengambilan gambar, teknik editing dan teknik
penceritaanya.
4) Talk Show
Program talk show atau perbincangan adalah program yang
menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas suatu
topik tertentu yang dipandu oleh seorang pembawa acara. Mereka
yang diundang adalah orang-orang yang berpengalaman langsung
dengan peristiwa atau topik yang diperbincangkan atau mereka
yang ahli dalam masalah yang tengah dibahas.26
2. Format Berita Televisi
Dalam dunia pertelevisian dikenal sejumlah istilah yang terkait
dengan format yang digunakan dalam penyajian berita. Kekuatan
televisi dibandingkan dengan media lainnya adalah kemampuannya
untuk membawa penonton kelokasi kejadian dengan menggunakan
gambar. Gambar yang dikombinasikan dengan suara alami adalah
faktor yang membuat televisi memberikan pengaruh atau dampak yang
sangat kuat kepada penonton. Salah satu tantangan yang dihadapi para
pengelola program berita adalah mencari format terbaik dalam
menyajikan setiap berita.
Format acara televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari
suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreativitas dan
26
Morissan M. A, Jurnalistik Televisi Mutakir, 23-28.
18
e. Reader grafis
Format ini biasanya digunakan jika sebuah berita penting baru
saja terjadi dan stasiun televisi belum mendapatkan akses untuk
merekamnya dalam kaset video. Dalam format berita grafis,
pertama-tama presenter muncul membacakan lead berita dan
kemudian muncul gambar grafis sementara suara presenter
terdengar membacakan kelanjutan berita tersebut.
f. Package
Format berita package (paket) adalah format berita yang
bersifat komprehensif, dengan lead dibacakan presenter sedangkan
naskah paket dibacakan sendiri oleh reporter atau pengisi suara
(dubber). Paket ditulis oleh reporter dan harus di-copy edit oleh
koordinator bidang untuk gaya penulisan dan isi. Paket selalu
dimulai dengan presenter membacakan intro atau lead. Lead juga
berfungsi sebagai pemancing minat penonton dengan
menyampaikan beberapa fakta yang paling penting dan menarik.
g. Laporan langsung
Dalam format seperti ini presenter akan langsung berbicara
dengan reporter yang berada di lokasi yang sedang meliput suatu
peristiwa. Format ini disebut juga sebagai format dua arah (two
way). Laporan langsung akan dimulai dengan layar yang terbagi dua
memperlihatkan presenter distudio pada bagian kiri dan reporter
dari lokasi pada bagian kanan layar.
h. Breaking News
Berita yang sangat penting dan harus segera disiarkan, bila
memungkinkan bersamaan dengan terjadinya peristiwa tersebut.
Breaking news merupakan berita tidak terjadwal karena dapat
terjadi kapan saja.
i. Laporan khusus
Berita dengan format paket, lengkap dengan narasi dan
soundbita dan sejumlah narasumber yang memberikan pendapat dan
20
27
Ibid, 33-40.
21
28
Morissan M. A.. Jurnalistik Televisi Mutakhir, 281-286.
23
29
Suwardi Idris. Jurnalistik Televisi. (Jakarta: Remaja Karya, 1987), 165.
30
Pamela J Shoemaker and Stephen D Reese, ebook Mediating the Message (New York:
Lonman Publisher, 1996), 6.
24
31
Werner J. Severin, dan James W. Tankard, Teori Komunikasi:Sejarah Metode dan
Terapan didalam Media Massa, ed.5 cet. 2 ( Jakarta: kencana, 2007), 227.
32
Pamela J Shoemaker and Stephen D Reese, ebook Mediating the Message, 61.
25
33
Ibid, 104.
34
Ibid, 110.
26
35
Ibid, 112.
27
36
Ibid, 166.
28
37
Werner J. Severin, and James W. Tankard . teori Komunikasi: sejarah,metode, dan
terapan didalam media massa, ed. 5 Cet.2 hlm. 227
38
Gun Gun Heryanto, Dinamika Komunikasi Politik (Jakarta: laswell Vistama, 2011), 151.
29
E. Kajian Terdahulu
Ada beberapa kajian terdahulu yang releven dengan penelitian ini,
diantaranya adalah
1. Penelitian yang dilakukan oleh Eric Firmanda (2016) Komunikasi UIN
SUSKA RIAU dengan judul penelitian “Analisis Produksi Program
Siaran Makan-Makan di RTv Pekanbaru”. Tujuan dari penelitian ini
Untuk mengetahui Proses produksi program siaran makan-makan di RTv.
30
39
Eric Firmanda, “Analisis Produksi program makan-makan di RTv Pekanbaru” (
Pekanbaru : UIN SUSKA RIAU, 2016)
31
40
Buana Fanastar, “Analisis Proses Produksi Siaran Berita Televisi Khabar Etam di TVRI
Kalimantan Timur”, Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 3 Nomor 4 Tahun 2015, 348-360.
32
F. Kerangkan Fikir
Dari penggambaran skema peneliti menggunakan teori hiraki
pengaruh yang menjadi acuan penelitian ini. Proses produksi merupakan
41
Fachir Yusuf “Analisis Proses Produksi Siaran Berita Radio MetroMulawarman
Samarinda”, Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 3 Nomor 4 Tahun 2016.
33
42
Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, 39.
34
b. Level Ideologi
Dalam proses pra produksi level ideologi menjadi pengaruh.
Pengaruh ini juga sangat dominan karena pembuatan berita
berdasarkan bagaimana ideologi dari para pekerja dan penguasa
media.
c. Level Organisasi Media
Dalam proses pra produksi level organisasi media sangt
berpengaruh, karena berita yang akan diangkat atau ide dari
peliputan langsung dimoitoring oleh pemilik media, jadi pengambila
keputusan berita yang akan naik akan berdasarkan keinginan oemilik
media.
2. Produksi
Dalam proses produksi terdapat berbagai kegiatan, salah satunya
melakukan liputan dan pengeditan berita. Selama melakukan proses
produksi terdapat beberapa hal yang mempengaruhi keputusan dalam
proses produksi, antara lain:
a. Level Individu
Dalam proses produksi level individu menjadi pengaruh, karena
individu ini adalah reporter yang terjun kelapangan. Pengaruh ini
berasal dari nilai-nilai yang dianut oleh reporter tersebut. Tapi tidak
semata-mata materi yang diberikan wartawan tersebut bisa naik.
Karena berita yang akan naik harus dapat persetujuan dulu dari
atasan.
b. Level Luar Media
Dalam proses produksi level luar media menjadi pengaruh, karena
sumber berita bisa dari kalangan mana saja, seperti pejabat
pemerintah dll bisa menjadi.
3. Pasca Produksi
Dalam proses pasca produksi adalah bagian akhir dari sebuah
proses produksi karna penampilan live dari berita berita yang
dirangkum selama pra produksi dan produksi jadi dalam pasca
35
Level Organisasi
Media