ABSTRAK
Kartografi merupakan salah satu tahapan dalam proses pembuatan peta. Kartografi memperhatikan aspek estetika
peta, sehingga peta yang dihasilkan menjadi mudah dipahami terutama ketika disajikan dalam format cetak ( hardcopy).
Peta Joint Border Mapping (JBM) antara Indonesia dan Malaysia juga tidak lepas dari proses kartografi dan menjadi
bagian penting dalam tahap pengecekan di level Field Verification Plot. Peta JBM adalah peta bersama sepanjang
perbatasan Indonesia-Malaysia di Pulau Kalimantan dengan koridor 5 km ke sisi Indonesia dan Malaysia yang disajikan
dalam skala 1:50.000. Peta JBM menggunakan peta dasar dari masing-masing negara dengan spesifikasi yang
disesuaikan agar mampu menjadi peta yang dapat digunakan bersama. Spesifikasi yang dimaksud adalah aspek spasial
yang berbeda antara Indonesia dan Malaysia, seperti interval kontur atau sistem koordinat. Penyesuaian tersebut
ditentukan berdasarkan kesepakatan yang dicapai oleh kedua belah pihak. Secara umum simbolisasi dalam tahap
kartografi peta JBM tidak berbeda dengan penyajian peta Rupabumi Indonesia (RBI) skala 1:50.000, karena peta JBM
menggunakan peta dasar untuk masing-masing negara. Tulisan ini membahas teknik kartografi pada peta JBM RI-
Malaysia yang secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi dua tahap: simbolisasi dan layout. Simbolisasi terkait
dengan penyajian simbol unsur berdasarkan aturan yang sudah ditetapkan, sedangkan layout terkait dengan penyajian
muka peta dan informasi tepi. Proses kartografi yang baik akan membantu dalam pengecekan peta cetak pada tahap
Field Verification Plot agar peta yang dihasilkan tidak hanya benar dan akurat, tapi juga logis dan memenuhi kaidah
estetika peta.
Kata Kunci: JBM, Kartografi, Indonesia, Malaysia
ABSTRACT
Cartography is one of the step in the process of making a map. Cartography is not about science but also art so the
maps are produced to be easily understood by common people, especially when presented in hardcopy. Joint Border
Mapping (JBM) between Indonesia and Malaysia also did not escape the process of cartography and an important part in
checking the level of the Field Verification Plot. JBM map is Indonesia - Malaysia border map in Kalimantan Island with a
buffering 5 km to the side of Indonesia and Malaysia that plotted in the scale of 1:50.000. JBM map use base map from
each country with adapted specification, so it can be used together. That specification is different spatial aspect between
Indonesia and Malaysia, as contour interval and coordinate system. That adaptation decided by agreement from both
side. In general, symbol in the JBM map cartographyis not different with the Rupabumi Indonesia (RBI) map with scale
of 1:50.000, because JBM map using base map for each country. This paper discusses the techniques of cartography on
JBM map between RI- Malaysia that can be classified into two stages: symbol and layout. Symbol associated with the
presentation of the element symbols according to the rules that have been set, the layout associated with the
presentation of the face side of the map and side information. Good cartographic process will help in checking the map
printed on the Field Verification plot so maps produced not only true and accurate, but also logical and meet the rules of
esthetics map.
Keyword: JBM, cartography, Indonesia, Malaysia
31
Aspek Kartografi Peta Joint Border Mapping (JBM) Republik Indonesia-Malaysia .............................. (Susetyo, DB., dkk.)
2011 tentang Informasi Geospasial (IG), dimana membedakan kriteria batas internasional dan
dalam pasal tersebut disebutkan batas wilayah batas administrasi nasional (Kencana et al, 2012).
merupakan salah satu layer dalam peta dasar. Layout terkait dengan penyajian muka peta dan
Batas wilayah dijadikan salah satu layer IG dasar informasi tepi, seperti legenda atau deklinasi.
dengan tujuan agar tidak menimbulkan kerancuan Tulisan ini juga diharapkan dapat menjadi salah
para pengguna IG, khususnya penyelenggara IG satu panduan dalam kartografi peta JBM,
tematik (Karsidi, 2012). Batas internasional yang khususnya untuk pelaksana yang terlibat dalam
digunakan dalam peta JBM RI-Malaysia sendiri kegiatan JBM dan umumnya untuk masyarakat
mengacu pada Konvensi Belanda-Inggris tentang Indonesia yang ingin mengetahui penyajian peta
pembagian wilayah jajahan antara Belanda dan batas darat RI-Malaysia.
Inggris yang ditandatangani di London pada
tanggal 20 Juni 1891. Tujuan
Peta JBM menggunakan peta dasar dari
masing-masing negara dengan spesifikasi yang Menjelaskan teknik kartografi dalam penyajian
disesuaikan agar mampu menjadi peta yang peta JBM RI-Malaysia yang disesuaikan dengan
dapat digunakan bersama. Spesifikasi yang spesifikasi penyajian peta RBI skala 1:50.000.
dimaksud adalah aspek spasial yang berbeda
antara Indonesia dan Malaysia, seperti interval METODE
kontur atau sistem koordinat. Penyesuaian
tersebut ditentukan berdasarkan kesepakatan Teknik kartografi peta JBM RI-Malaysia dapat
yang dicapai oleh kedua belah pihak. Misalnya, dijelaskan sebagai berikut:
Indonesia menggunakan interval kontur 25 m,
sedangkan Malaysia 20 m. Kesepakatan yang Mulai
32
Jurnal Ilmiah Geomatika Volume 20 No. 1 Agustus 2014: 31- 36
Gambar 2. Kontur dibuat dengan kedua interval. Pengaturan Label dan Anotasi
Simbolisasi
33
Aspek Kartografi Peta Joint Border Mapping (JBM) Republik Indonesia-Malaysia .............................. (Susetyo, DB., dkk.)
Gambar 6. Contoh hasil representasi kontur dan Gambar 7. Contoh anotasi yang memerlukan proses
sungai. seleksi.
34
Jurnal Ilmiah Geomatika Volume 20 No. 1 Agustus 2014: 31-36
Pengaturan Layout
35
Aspek Kartografi Peta Joint Border Mapping (JBM) Republik Indonesia-Malaysia .............................. (Susetyo, DB., dkk.)
36