Anda di halaman 1dari 19

Laporan Praktikum

Fisika Lanjutan
(Efek Hall)

Oleh :
Muhammad Arif Rahman (11190163000014)
Kelompok 7 Kelas 4A.
1. Bagas Karunia (11190163000026)
2. Zulfarizal Hasyim (11190163000031)

8 APRIL 2021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
“EFEK HALL”

A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mempelajari hubungan tegangan Hall dengan kerapatan fluks magnet.
2. Menentukan nilai konstanta Hall pada perak.
3. Menentukan polaritas dan menghitung kerapatan pembawa muatan n.

B. DASAR TEORI
Efek Hall merupakan suatu peristiwa berbeloknya aliran listrik
(elektron) dalam pelat konduktor karena pengaruh medan magnet. Efek Hall
ditemukan oleh Dr. Edwin Hall pada tahun 1879. Ia menemukan bahwa jika
sebuah magnet di letakkan dan medan magnet tersebut tegak lurus dengan
suatu permukaan pelat emas yang dialiri arus, maka akan timbul beda potensial
pada ujung-ujung yang saling berlawanan. Efek Hall mempelajari tentang
besaran karakteristik suatu bahan semikonduktor melalui kuantitas-kuantitas
fisis bahan, diantaranya koefisien Hall (RH) , resistivitas (ρ) dan pembawa
muatan ρ atau n (hole dan elektron). (Tipler, 1997)

Perhatikanlah batang logam berikut. Jika dalam batang logam, selain


dialirkan arus Iy, juga di lewatkan medan magnet homogen Bz yang tegak lurus
dengan arah arus, maka akan dihasilkan beda tegangan, yaitu tegangan Hall,
VH, antara dua sisi keping yang berlawanan dalam arah sumbu-X.

Gambar 1 Prinsip Eksperimen Efek Hall


Tegangan Hall terjadi karena adanya gaya Lorent pada pembawa muatan yang
sedang bergerak dalam medan magnet

𝐹𝐿 = 𝑄 𝑣𝑦 𝐵𝑧
Gaya Lorentz ini mengakibatkan terjadiya pembelokan gerak muatan
ke arah salah satu sisi keping dalam sumbu-X. Dalam waktu bersamaan, tentulah,
salah satu sisi keping yang lain yang berlawanan akan kekurangan muatan sehingga
terjadilah tegangan Hall seperti tersebut di atas.

Tegangan Hall menyebabkan terjadinya medan Hall ,EH yang


selanjutnya gaya Coulomb yang ditimbulkannya, FL = Q EH berlawanan arah
dengan gaya Lorentz.Hubungan tegangan Hall(VH) , medan Hall(EH) dan gaya
Coulomb memenuhi
𝑉𝐻
𝐸𝐻 = 𝑑𝑎𝑛 𝐹𝑐 = 𝑄 𝐸𝐻

Bertambahnya jumlah pembawa muatan yang dibelokkan ke salah satu
sisi keping,maka medan Hall-pun bertambah besar sehingga gaya Coulomb juga
makin besar. Akhimya, pada keadaan setimbang gaya Coulomb bisa mengimbangi
gaya Lorentz sehingga aliran pembawa muatan kembali lurus.Pada keadaan
setimbang berlaku FL=FC sehingga berdasarkan persamaan dapatlah diperoleh

𝑉𝐻 = ℓ 𝑣𝑥 𝐵𝑧

𝑉𝐻 = 𝐼 𝐵
𝑁𝑄𝐴 𝑦 𝑍
Dalam gambar di atas luas penampang A = d. 
1
𝑉𝐻 = 𝐼 𝐵 
𝑁𝑄𝑑 𝑦 𝑍

Karena NQd konstan, maka VH berbanding lurus dengan Iy dan Bz. Tetapan
1
kesebandingan sering disebut sebagai konstanta Hall
𝑁𝑄

1
𝑅𝐻 = 
𝑁𝑄
1
𝑛= 
𝑅𝐻 𝑒
(Modern, 2015)


C. ALAT DAN BAHAN

NO. GAMBAR NAMA ALAT DAN BAHAN

Mikrovoltmeter
1.

Peralatan Efek Hall (Perak)


2.

Multimeter
3.

Kumparan
4.

Teslameter
5.

Transformator
6.
Mistar
7.

Statif
8.

Kabel Penghubung
9.

D. LANGKAH KERJA
➢ Kalibrasi

NO. GAMBAR LANGKAH KERJA

Disiapkan alat dan bahan


1.

Dihubungkan kedua kumparan


2. dengan kabel penghubung

Dihubungkan kumparan dengan


multimeter yang outputnya AC
3.
pada trafo secara seri
Diatur jarak antar permukaan
4. kutub sebesar 5 mm

Diletakkan sensor ditengah


5. celah antara dua batang kutub

Dinyalakan transformator dan


diatur arus dengan kenaikan 0,5
6.
A sampai 5 A

Dinyalakan teslameter dan


mencatat besar medan magnet
7.
yang terukur

➢ Menentukan Konstanta Hall

NO. GAMBAR LANGKAH KERJA

Dipasang peralatan Efek Hall


pada inti U dan berada ditengah
1.
batang kutub

Dihubungkan kedua kumparan


2. dengan kabel penghubung
Dihubungkan peralatan Efek
Hall dengan trafo dan
3.
multimeter secara seri

Dinyalakan trafo dan mengatur


agar arus yang terukur pada
4.
multimeter sebesar 5A

Diatur kenaikan arus sebesar 0,5


5. A dari 0 A sampai 5 A

Dicatat besarnya tegangan yang


6. terukur pada mikrovoltmeter

Diatur arus pada trafo agar


terukur pada multimeter sebesar
7.
7,5 A

Diatur kenaikan arus sebesar 0,5


A dari 0A sampai 5 A dan
8. dicatat tegangan yang terukur
pada mikrovoltmeter

E. DATA PERCOBAAN
Kalibrasi Medan Magnet
No. I (A) B (mT)

1. 0,0 20

2. 0,5 64

3. 1,0 122

4. 1,5 176

5. 2,0 226

6. 2,5 285

7. 3,0 334

8. 3,5 382

9. 4,0 420

10. 4,5 447

11. 5,0 472

Penentuan Konstanta Hall dan Konstanta Pembawa Muatan


Tegangan Hall UH (Volt)
No. I (A)
IQ = 5 A IQ = 7,5 A

1. 0,0 1,45 x 105 0,33 x 105

2. 0,5 1,56 x 105 0,78 x 105

3. 1,0 1,73 x 105 1,36 x 105

4. 1,5 1,88 x 105 1,54 x 105

5. 2,0 2,51 x 105 1,62 x 105


6. 2,5 3,46 x 105 1,66 x 105

7. 3,0 3,77 x 105 1,69 x 105

8. 3,5 4,69 x 105 1,86 x 105

9. 4,0 5,34 x 105 1,88 x 105

10. 4,5 5,63 x 105 1,93 x 105

11. 5,0 6,66 x 105 1,97 x 105

F. ANALISIS DATA

a. Kalibrasi Medan Magnet

1. Gunakan metode kuadrat terkecil / regresi linier untuk pengolahan data


dengan model:
𝐵=𝑘∙ i

y = b x + a
y = 0,0946545 x + 0,03136

2. Buat tabel pengolahan data sebagai berikut:

No. I (A) B (T) I2 B2 I.B

1. 0 0,02 0 0,0004 0
2. 0,5 0,064 0,25 0,004096 0,001024
3. 1 0,122 1 0,014884 0,014884
4. 1,5 0,176 2,25 0,030976 0,069696
5. 2 0,226 4 0,051076 0,204304
6. 2,5 0,285 6,25 0,081225 0,507656
7. 3 0,334 9 0,111556 1,004004
8. 3,5 0,382 12,25 0,145924 1,787569
9. 4 0,42 16 0,1764 2,8224
10. 4,5 0,447 20,25 0,199809 4,046132
11. 5 0,472 25 0,222784 5,5696
Jumlah 27,5 2,948 96,25 1,03913 16,02727

3. Hitung koefisien regresi a, b, dan r

( ∑𝐵) (∑ 𝑖 2 ) − (∑ 𝑖 ) (∑ 𝑖. 𝐵)
𝑎=
𝑛 (∑𝑖 2 ) − (∑𝑖 )2

(2,948)(96,25) − (27,5)(9,973)
𝑎=
11 (96,25) − (27,5)2

9,4875
𝑎=
302,5

𝑎 = 0,03136

𝑛(∑ 𝑖. 𝐵) − (∑ 𝑖 )( ∑𝐵)
𝑏=
𝑛 (∑𝑖 2 ) − (∑𝑖 )2

11 (9,973) − (27,5)(2,948)
𝑏=
11 (96,25) − (27,5)2

28,633
𝑏=
302,5

𝑏 = 0,0946545

𝑛(∑ 𝑖. 𝐵) − (∑ 𝑖 )( ∑𝐵)
𝑟=
√[𝑛 (∑𝑖 2 ) − (∑𝑖 )2 ][𝑛 (∑𝐵2 ) − (∑𝐵)2 ]

11 (9,973) − (27,5)(2,948)
𝑟=
√[11 (96,25) − (27,5)2 ] − [ 11 (1,03913) − (2,948)2 ]

28,633
𝑟=
28,78831
𝑟 = 0,994785

4. Gambar grafik hasil pengukuran dengan skala yang proporsional yang


terdiri dari plot data mentah hasil pengukuran dan grafik persamaan
garisnya. Beri judul dan keterangan pada setiap sumbu beserta satuannya.

Grafik hubungan arus listrik terhadap medan


magnet pada praktikum Efek Hall
0,6
y = 0,0947x + 0,0314
0,5
R² = 0,9892
Medan Magnet (T)

0,4

0,3

0,2

0,1

0
0 1 2 3 4 5 6
Arus Listrik (A)

b. Menentukan nilai konstanta hall

1. Gunakan metode kuadrat terkecil / regresi linier untuk pengolahan


data dengan model:

𝐼𝑄
𝑈𝐻 = .𝐵
𝑛. 𝑒. 𝑑

Y = b x+a
Y = 11,28864 𝑥 + 0,7168 (IQ = 5A)
Y = 2,9537 𝑥 + 0,7784 (IQ = 7,5A)

2. Buat tabel pengolahan data sebagai berikut:

IQ=5 A
No.
B* UH(105) B2 UH2(1010) B.UH(105)
1. 0 1,45 0 2,1025 0
2. 0,044 1,56 0,001936 2,4336 0,06864
3. 0,102 1,73 0,010404 2,9929 0,17646
4. 0,156 1,88 0,024336 3,5344 0,29328
5. 0,206 2,51 0,042436 6,3001 0,51706
6. 0,265 3,46 0,070225 11,9716 0,9169
7. 0,314 3,77 0,098596 14,2129 1,18378
8. 0,362 4,69 0,131044 21,9961 1,69778
9. 0,4 5,34 0,16 28,5156 2,136
10. 0,427 5,63 0,182329 31,6969 2,40401
11. 0,452 6,66 0,204304 44,3556 3,01032
Jumlah 2,728 38,68 0,92561 170,1122 12,40423

IQ= 7,5 A

No.
B* UH(10^5) B^2 UH^2(10^10) B.UH(10^5)
1. 0 0,33 0 0,1089 0
2. 0,044 0,78 0,001936 0,6084 0,03432
3. 0,102 1,36 0,010404 1,8496 0,13872
4. 0,156 1,54 0,024336 2,3716 0,24024
5. 0,206 1,62 0,042436 2,6244 0,33372
6. 0,265 1,66 0,070225 2,7556 0,4399
7. 0,314 1,69 0,098596 2,8561 0,53066
8. 0,362 1,86 0,131044 3,4596 0,67332
9. 0,4 1,88 0,16 3,5344 0,752
10. 0,427 1,93 0,182329 3,7249 0,82411
11. 0,452 1,97 0,204304 3,8809 0,89044
Jumlah 2,728 16,62 0,92561 27,7744 4,85743

3. Hitung koefisien regresi a, b, dan r

a. I = 5 A
(Σ𝑈𝐻 )(Σ𝐵2 ) − (𝛴𝐵)(𝛴𝐵 ∙ 𝑈𝐻 )
𝑎=
𝑛(𝛴𝐵2 ) − (𝛴𝐵)2

(38,68 x 105 )(0,92561) − (2,728)(12,40423 𝑥 105 )


𝑎=
11(0,92561) − (2,728)2

1,9638
𝑎= = 0,7168 𝑥 105
2,7397

𝑛(𝛴𝐵 ∙ 𝑈𝐻 ) − (𝛴𝐵)(𝛴𝑈𝐻 )
𝑏=
𝑛(𝛴𝐵2 ) − (𝛴𝐵)2

11(12,40423 x 105 ) − (2,728)(38,68 𝑥 105 )


𝑏=
11(0,92561) − (2,728)2

30,92749
𝑏= = 11,28864 𝑥 105
2,7397

𝑛(𝛴𝐵 ∙ 𝑈𝐻 ) − (𝛴𝐵)(𝛴𝑈𝐻 )
𝑟=
√[𝑛(𝛴𝐵2 ) − (𝛴𝐵)2 ][𝑛(𝛴𝑈𝐻 2 ) − (𝛴𝑈𝐻 )2 ]

11(12,40423 x 105 ) − (2,728)(38,68 𝑥 105 )


𝑟=
√[11(0,92561) − (2,728)2 ][11(170,1122 𝑥 1010 ) − (38,68 𝑥 105 )2 ]

30,92749
𝑟= = 0,965 𝑥 105
32,0468

b. I = 7,5 A
(Σ𝑈𝐻 )(Σ𝐵2 ) − (𝛴𝐵)(𝛴𝐵 ∙ 𝑈𝐻 )
𝑎=
𝑛(𝛴𝐵2 ) − (𝛴𝐵)2
(16,62 x 105 )(0,92561) − (2,728)(4,85743 𝑥 105 )
𝑎=
11(0,92561) − (2,728)2

2,13257
𝑎= = 0,7784 𝑥 105
2,7397

𝑛(𝛴𝐵 ∙ 𝑈𝐻 ) − (𝛴𝐵)(𝛴𝑈𝐻 )
𝑏=
𝑛(𝛴𝐵2 ) − (𝛴𝐵)2

11(4,85743 x 105 ) − (2,728)(16,62 𝑥 105 )


𝑏=
11(0,92561) − (2,728)2

8,0924
𝑏= = 2,9537 𝑥 105
2,7397

𝑛(𝛴𝐵 ∙ 𝑈𝐻 ) − (𝛴𝐵)(𝛴𝑈𝐻 )
𝑟=
√[𝑛(𝛴𝐵2 ) − (𝛴𝐵)2 ][𝑛(𝛴𝑈𝐻 2 ) − (𝛴𝑈𝐻 )2 ]

11(4,85743 x 105 ) − (2,728)(16,62 𝑥 105 )


𝑟=
√[11(0,92561) − (2,728)2 ][11(27,7744 𝑥 1010 ) − (16,62 𝑥 105 )2 ]

8,0924
𝑟= = 0,9033 𝑥 105
8,9586

5. Gambar grafik hasil pengukuran dengan skala yang proporsional yang


terdiri dari plot data mentah hasil pengukuran dan grafik persamaan
garisnya. Beri judul dan keterangan pada setiap sumbu beserta satuannya.
IQ = 5 A

Grafik hubungan medan magnet terhadap


tegangan Hall pada praktikum Efek Hall
7
y = 11,289x + 0,7168
Tegangan Hall ( 105 V)

6
R² = 0,9308
5
4
3
2
1
0
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5
Medan Magnet (T)

IQ =7,5 A

Grafik hubungan medan magnet terhadap


tegangan Hall pada praktikum Efek Hall
2,5
y = 2,9537x + 0,7784
Tegangan Hall (105 V)

2 R² = 0,816

1,5

0,5

0
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5
Medan Magnet (T)

5. Hitung nilai konstanta Hall dan konsentrasi muatan berdasarkan hasil


praktikum.

𝑏. 𝑑
𝑅𝐻 =
𝐼𝑄
1
𝑛=
𝑅𝐻 . 𝑒

d = tebal plat perak = 5 x 10−5m

a. I = 5 A

𝑏. 𝑑
𝑅𝐻 =
𝐼𝑄

(11,28864 𝑥 105 ). (5 x 10−5 )


𝑅𝐻 =
5
3
𝑅𝐻 = 11,28864 𝑚 ⁄𝐶

1
𝑛=
𝑅𝐻 . 𝑒

1
𝑛= = 5,5 𝑥1017 𝑒⁄𝑚3
(11,28864). (−1,6 𝑥 10−19 )

b. I = 7,5 A

𝑏. 𝑑
𝑅𝐻 =
𝐼𝑄

(2,9537 𝑥 105 ). (5 x 10−5 )


𝑅𝐻 =
7,5
3
𝑅𝐻 = 1,96913 𝑚 ⁄𝐶

1
𝑛=
𝑅𝐻 . 𝑒

1
𝑛= −19
= 3,17 𝑥 1018 𝑒⁄𝑚3
(1,96913). (−1,6 𝑥 10 )
G. ANALISIS DATA

Pada praktikum kali ini kelompok kami melakukan praktikum secara


daring mengenai materi efek Hall yang bertujuan untuk membuktikan hubungan
antara tegangan Hall dengan kerapatan fluks magnet,menentukan nilai konstanta
Hall pada perak dan polaritas serta menghitung kerapatan pembawa muatan n.
Dalam pelaksanaannya kami melakukan dua percobaan yakni kalibrasi medan
magnet dan menentukan nilai konstanta Hall.

Pada percobaan pertama yaitu kalibrasi magnet dimana ada empat tahap
yaitu menentukan persamaan regresi linear, pembuatan tabel pengolahan data,
koefisien regresi dan penggambaran hubungan antara arus listrik terhadap
medan magnet dalam bentuk grafik. Tahap pertama didapatkan hasil persamaan
regresi linear sebesar y = 0,0946545x + 0,03136. Tahap kedua didapatkan
pengolahan data yang dibuat di microsoft excel. Tahap ketiga diperoleh nilai
koefisien a = 0,03136 ; b = 0,0946545 ; r = 0,994785. Tahap keempat diperoleh
grafik hubungan antara arus listrik terhadap medan magnet yang berbanding
lurus satu sama lain.

Pada percobaan kedua terdapat dua keadaan arus listrik yaitu I Q=5 A
dan IQ =7,5 A.Tahap pertama didapatkan hasil persamaan regresi linear,untuk
IQ=5 A diperoleh Y=11,28864x + 0,7168 dan IQ =7,5 A sebesar Y=2,9537x +
0,7784.Tahap kedua didapatkan pengolahan data yang dibuat di microsoft
excel.Tahap Ketiga diperoleh hasil koefisien regresi a,b,r berturut-turut untuk
IQ=5 A sebesar 0,7168 ; 11,28864 ; 0,965 dan IQ=7,5 A sebesar 0,7784 ; 2,9537
; 0,9033. Tahap keempat diperoleh grafik hubungan antara tegangan Hall
terhadap medan magnet yang berbanding lurus satu sama lain.Tahap Kelima
menghitung nilai konstanta Hall(RH) dan konsentrasi muatan(n) pada plat perak
dengan tebal = 5 x 10-5 meter, untuk IQ=5 A sebesar 11,28864 m3/C ; 5,5 x 1017
e/m3 dan IQ=7,5 A sebesar 1,96913 m3/C ; 3,17 x 1018 e/m3.
H. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang praktikan lakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Kerapatan fluks magnet berbanding lurus dengan tegangan Hall
2. Nilai konstanta Hall pada perak
3
• Kuat arus IQ = 5 A nilai 𝑅𝐻 = 11,28864 𝑚 ⁄𝐶
3
• Kuat arus IQ = 7,5 A nilai 𝑅𝐻 = 1,96913 𝑚 ⁄𝐶
3. Polaritas mengarah ke negatif (-) dan nilai kerapatan pembawa muatan n :
• Kuat arus IQ = 5 A nilai 𝑛 = 5,5 𝑥1017 𝑒⁄𝑚3

• Kuat arus IQ = 7,5 A nilai 𝑛 = 3,17 𝑥 1018 𝑒⁄𝑚3

I. KOMENTAR
1. Penambahan dalam menjelaskan alat dan bahan kalau bisa tampilkan setiap
fungsi alat dan bahan yang digunakan
DAFTAR PUSTAKA

Modern, T. P. (2015). Petunjuk Eksperimen Fisika Modern. Malang: FMIPA UM.


Tipler, P. A. (1997). Physich for Scienthist and Engineer. California: 5th ed. Berkeley.

Anda mungkin juga menyukai