Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

PRAKTIKUM PRESTASI MESIN

TURBIN PELTON

Oleh :

Nama : Novaldi Andryoga

NIM : 1707122616

Kelompok : C3

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN S1

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS RIAU

2020
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Prinsip kerja turbin air


Turbin air mengubah energi potensial air menjadi energi mekanik. Energi
mekanik diubah dengan generator listrik menjadi tenga listrik. Berdasarkan
prinsip kerja turbin dengan mengubah energi potensial air menjadi energi
mekanik.

2.2 Klasifikasi turbin air


a. Turbin impuls
Turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya merubah seluruh energi
air(yang terdiri dari energi potensial + tekanan + kecepatan) yang tersedia menjadi
energi kinetik untuk memutar turbin, sehingga menghasilkan energi kinetik.
Energi potensial air diubah menjadi energi kinetik pada nozle. Air keluar nozle
yang mempunyai kecepatan tinggi membentur sudu turbin. Setelah membentur
sudu arah kecepatan aliran berubah sehingga terjadi perubahan momentum
(impulse). Akibatnya roda turbin akan berputar. Turbin impuls adalah turbin
tekanan sama karena aliran air yang keluar dari nozle tekanannya adalah sama
dengan tekanan atmosfir sekitarnya. Semua energi tinggi tempat dan tekanan
ketika masuk ke sudu jalan turbin dirubah menjadi energi kecepatan. Contoh
turbin impuls adalah turbin Pelton.

Gambar 2. 1 Turbin pelton


b. Turbin reaksi
Turbin reaksi adalah turbin yang cara kerjanya merubah seluruh energi air
yang tersedia menjadi energi kinetik. Turbin jenis ini adalah turbin yang paling
banyak digunakan. Sudu pada turbin reaksi mempunyai profil khusus yang
menyebabkan terjadinya penurunan tekanan air selama melalui sudu. Perbedaan
tekanan ini memberikan gaya pada sudu sehingga runner (bagian turbin yang
berputar) dapat berputar. Turbin yang bekerja berdasarkan prinsip ini
dikelompokkan sebagai turbin reaksi. Runner turbin reaksi sepenuhnya tercelup
dalam air dan berada dalam rumah turbin. Turbin reaksi disebut juga dengan
turbin tekanan lebih karena tekanan air sebelum masuk roda turbin lebih besar
dari pada tekanan air saat keluar roda turbin. Secara umum dapat dikatakan bahwa
aliran air yang masuk keroda turbin mempunyai energi penuh, kemudian energi
ini dipakai sebagian untuk menggerakkan roda turbin dan sebagian lagi
dipergunakan untuk mengeluarkan air kesaluran pembuangan. Jenis turbin reaksi
yang sering digunakan antara lain turbin francis dan turbin propeler.

Gambar 2. 2 Turbin Propeler

Gambar 2. 3 Turbin francis


2.3 Potensi Energi Air
Persamaan Bernoulli adalah Perkiraan hubungan antara tekanan,kecepatan,
dan ketinggian, dan berlaku di wilayah mantap,aliran tak tertekan di mana gaya
gesek jaring dapat diabaikan.

Gambar 2. 4 Aliran dengan prinsip hukum newton 2

Gambar 2. 5 Persamaan Bernoulli dengan satuan energi


Untuk mendapatkan persamaan Bernoulli dengan head satuan
panjang / jarak maka dibagi (g) maka persamaan menjadi:
2.2

Gambar 2. 6 Persamaan bernoulli dengan head satuan panjang

P 1 V 12 P 2 V 22 2.3
+ + Z 1= + + Z 2+Win
ρg 2 g ρg 2 g

P 1 V 12 P 2 V 22
Win= + +Z 1+ + +Z2 2.4
ρg 2 g ρg 2 g
Dengan :
P = Tekanan (Pa)
Q = debit (m3/s)
M = Massa (Kg)
V = kecepatan (m/s)
g = gravitasi (m/ s2)

2.4 Head Efektif


Head (H) sebuah pompa adalah pemanfaatan energi mekanik yang
dihasilkan pompa dalam menangani fluida yang mengalami hambatan
seperti ketinggian, gesekan laju air dan tekanan. Head terbagi menjadi 3
antara lain :
a. Head statik
Head statik adalah head yang terjadi penjumlahan head elevasi dan head
tekanan. Head terbagi menjadi dua yakni :
1. Head elevasi adalah perbandingan ketinggian permukaan cairan sisi
masuk dan keluar.
2. Head tekanan adalah perbandingan tekanan dari sumber ke tujuan/
penampungan
b. Head kecepatan
Head kecepatan adalah head yang terjadi akibat dari perbedaan
kecepatanpada fluida.
c. Head loss
Head kerugian (loss) yaitu head untuk mengatasi kerugian kerugian yang
terdiri dari kerugian gesek aliran di dalam perpipaan, dan head kerugian di
dalam belokan-belokan (elbow), percabangan, dan perkatupan (valve )
H = S sin ϴ
Dimana :
H = Head effesiensi (m)
S = Jarak jatuh air (m)

2.5 Daya Turbin


Pembangkitan energi air adalah suatu perubahan energi akibat
adanya perbedaan ketinggian antara reservoir atas dan reservoir bawah
maka akan terdapat energi potensial dan energi kinetik pada aliran
tersebut. Selanjutnya energi tersebut dapat dimanfaatkan dengan
mengubahnya menjadi energi mekanis melalui turbin air. Untuk suatu
aliran dengan head dan debit tertentu yang melalui sebuah turbin dapat
menghasilkan daya (power) air sebagai berikut.
Pa= ρ. g .Q . H eff
Dimana :
Pa= Daya (Watt)
ρ= Massa Jenis Air (kg/m3)
g = Percepatan Grafitasi (m/s2)
Q = Debit Aliran (m³/s)
H eff = Head Efektif (m)
Daya yang keluar dari generator dapat diperoleh dari perkalian
efisiensi turbin dan generator dengan daya yang keluar secara teoritis.
Sebagaimana dapat dipahami dari rumus tersebut di atas, daya yang
dihasilkan adalah hasil kali dari tinggi jatuh dan debit air, oleh karena itu
berhasilnya pembangkitan tenaga air tergantung dari pada usaha untuk
mendapatkan tinggi jatuh air dan debit yang besar secara efektif dan
ekonomis.
Untuk menghitung debit dapat menggunakan persamaan
Kontinuitas adalah sebagai berikut.
Q=V × A
Dimana :
Q = Debit Aliran (m3/s)
V = Kecepatan Aliran (m/s)
A = Luas Penampang (m2)

Daya listrik yang terbangkitkan :

PG =V × I
Dimana :
PG = Daya Listrik (Watt)
V = Tegangan (Volt)
I = Arus (Ampere)

Daya turbin dapat dihitung dengan rumus :

PG
Pt =
η p × ηg × cos ∅
Dimana :
Pt = Daya Listrik (Watt)
η p = Efisiensi Pulley
η g = Efisiensi generator
cos ∅ = 0.8
Efisiensi turbin didapatkan dengan nilai perbandingan nilai daya air dan daya
turbin yaitu :

PG
ηT = ×100 %
Pa
Dimana :
ηT = Efisiensi turbin (%)
PG= Daya Turbin (Watt)
Pa=Daya Air (Watt)

2.6 Prinsip Kerja Rope Manometer dan Pengukurannya


Istilah “manometer” paling sering merujuk secara khusus pada
tabung berbentuk-U yang sebagian diisi dengan cairan. Anda dapat dengan
mudah membuat manometer jenis ini sebagai bagian dari percobaan
laboratorium untuk menunjukkan efek tekanan udara pada kolom
cair.Manometer adalah instrumen yang mengukur tekanan menggunakan
kolom cairan. Instrumen ini digunakan untuk mengukur tekanan cairan
dan terdiri dari tabung yang diisi dengan cairan. Tingkat cairan ditentukan
oleh tekanan fluida dan juga oleh tinggi cairan yang ditunjukkan pada
skala. Manometer digunakan untuk mengukur perbedaan tekanan.
Perbedaan tekanan diukur dengan menyeimbangkan bobot kolom cairan
antara dua tekanan. Merkuri adalah cairan berat yang digunakan dalam
manometer untuk mengukur perbedaan tekanan yang besar.
Cairan yang lebih ringan seperti air digunakan untuk mengukur
perbedaan tekanan kecil dalam flowmeters venturi atau terowongan angin
eksperimental. Masalah umum yang dialami saat mengukur perbedaan
tekanan dalam sistem dengan kecepatan rendah memuaskan secara akurat
dan ketinggian kolom rendah.
a. Jenis – jenis manometer ada beberapa yakni sebagai berikut:
1. Manometer raksa tertutup.
Gambar 2. 7 Manometer raksa tertutup

Manometer ini sangat mudah dibuat karena terdiri dari tabung


bengkok berbentuk U yang salah satu ujungnya terhubung ke lokasi
pengukur ‘A’ dan lokasi alternatif menerima atmosfer yang kemudian diisi
dengan Liquid. Kepadatan cairan menentukan berbagai tekanan yang dapat
diamati.Jika satu port dibiarkan terbuka ke atmosfer dan oleh karena itu
port alternatif terhubung ke tekanan yang akan diamati, perangkat
bertindak sebagai pengukur tekanan meteran. Jika setiap port terhubung ke
2 tekanan yang tidak diketahui yang sangat berbeda, instrumen bertindak
sebagai pengukur diferensial.
2. Manometer raksa terbuka.

Gambar 2. 8 Manometer raksa terbuka.


Manometer raksa terbuka sangat mirip dengan manometer tabung-
U seperti yang disebutkan di atas. Di sini satu lokasi terbuka (yang
dianggap sebagai lokasi atmosfer di manometer U-Tube) terhubung ke
lokasi tekanan yang berbeda. Manometer ini sebagian besar digunakan
untuk mengamati perbedaan antara titik yang sama sekali berbeda jika
tidak, Anda akan mengatakan kami cenderung menghitung perbedaannya.
Perbedaan tekanan antara A dan B diberikan oleh persamaan.
3. Manometer U-Tube Terbalik.
Manometer U-Tube terbalik digunakan untuk mengukur perbedaan
tekanan yang sangat kecil dalam cairan. U – Tube terbalik yang
mengandung cairan ringan yang sering digunakan untuk mengamati
perbedaan tekanan rendah antara 2 titik di mana akurasi lebih tinggi
diperlukan. Jenis manometer ini biasanya terdiri dari asosiasi udara pada
jenis cair Mano-metrik.

Gambar 2. 9 Manometer U-Tube Terbalik.


4. Mikro manometer.
Mikro-manometer dapat menjadi jenis khusus manometer kolom
cair yang didasarkan pada prinsip manometer tabung miring. Mikro-
manometer ini digunakan untuk mengukur variasi tekanan yang sangat
kecil atau variasi tekanan yang sangat rendah. Mikro-manometer adalah
jenis manometer yang mudah berubah, satu anggota badan dibentuk ruang
cross sectional yang lebih besar. Mikro-manometer mengamati begitu
sedikit variasi tekanan dengan ketelitian tinggi.
Gambar 2. 10 Mikro manometer.

b. Prinsip Kerja Manometer :


Manometer adalah alat yang sangat dasar tetapi sangat efektif
digunakan untuk mengukur tekanan. Dalam sebagian besar kasus tekanan
maka akan berhubungan dengan alat ukur yang terdiri dari tabung kaca
berbentuk U yang diisi dengan merkuri atau cairan lain.
Umumnya salah satu ujung tabung manometer dibiarkan terbuka,
rentan terhadap tekanan atmosfer, sementara selang manometer terhubung
melalui segel kedap gas ke sumber tekanan tambahan. Sementara biasanya
terkait dengan tekanan gas, pengukur manometer juga dapat digunakan
untuk mengukur tekanan yang diberikan oleh cairan. Karena pengukur
tekanan manometer tidak memiliki bagian mekanis, maka tentu akan
memerlukan perawatan minimal dan sangat akurat.
Bagaimana prinsip kerja manometer? Prinsip di balik gas
manometer atau pengukur tekanan cair sangat sederhana. Keseimbangan
hidrostatik menunjukkan bahwa tekanan ketika cairan diam sama pada
titik mana pun.
Misalnya, jika kedua ujung tabung-U dibiarkan terbuka ke
atmosfer, maka tekanan pada setiap sisi akan sama. Sebagai akibatnya
tingkat cairan di sisi kiri akan sama dengan tingkat cairan di sisi kanan –
keseimbangan. Namun, jika salah satu ujung tabung-U dibiarkan terbuka
ke atmosfer dan yang lainnya terhubung ke pasokan gas / cairan tambahan
ini akan menciptakan tekanan yang berbeda.
Jika tekanan dari pasokan gas / cairan tambahan lebih besar dari
tekanan atmosfer, ini akan memberikan tekanan ke bawah pada cairan
pengukur. Sebagai akibatnya, cairan akan didorong ke bawah di satu sisi
dengan tekanan yang lebih besar menyebabkan cairan naik di sisi dengan
tekanan yang lebih rendah.
Sebaliknya akan terjadi jika pasokan gas / cairan tambahan
menciptakan tekanan yang lebih rendah daripada tekanan atmosfer. Dalam
hal ini cairan akan jatuh di sisi bagian terbuka tabung-U dan naik di sisi
yang terhubung ke pasokan gas / cairan tambahan. Manometer
memungkinkan pengukuran sumber cairan / gas tambahan terhadap
tekanan atmosfer atau terhadap sumber cairan / gas lainnya.
c. Cara kerja Manometer
Cairan ditempatkan di dalam tabung, biasanya cairan responsif
seperti merkuri yang stabil di bawah tekanan. Salah satu ujung tabung U
kemudian diisi dengan gas yang akan diukur, biasanya dipompa sehingga
tabung bisa disegel di belakangnya. Ujung satunya dibiarkan terbuka
supaya mendapat tekanan alami dari luar. Cairan tersebut kemudian
diimbangi di bagian bawah U, tergantung tekanan gasnya. Tekanan
atmosfer menekan cairan, memaksanya turun dan masuk ke ujung tabung
yang tertutup. Gas yang terjebak di ujung yang tertutup juga mendorong
ke bawah, memaksa cairan kembali ke sisi lain.
Kemudian pengukuran diambil untuk melihat seberapa jauh cairan
di ujung yang disegel telah didorong baik di bawah titik cairan di ujung
terbuka atau di atasnya. Jika cairannya rata, langsung di kedua tabung,
maka tekanan gasnya sama dengan tekanan udara luar. Jika cairan naik di
atas level ini di ujung yang disegel, maka tekanan udara lebih berat
daripada gas. Jika gas lebih berat daripada udara, maka akan mendorong
cairan di ujung yang tertutup rapat di bawah titik yang sama.
d. Penurunan persamaan manmeter
Venturimeter dengan manometer adalah salah satu alat untuk
mengukur laju fluida, bedanya dengan venturimeter biasa venturimeter
dengan manometer ini bisa dipakai untuk menentukan laju aliran gas pada
pipa. Bentuk venturimeter dengan manometer bisa dilihat pada gambar di
bawah ini.

Gambar 2. 11 Venturimeter dengan manometer

Penurunan rumus venturimeter dengan manometer bisa dimulai


dengan persamaan Bernoulli di bawah ini
P1 + ρgh1 + 12ρv21 = P2 + ρgh2 + 12ρv22
P1 − P2 = 12ρ (v22−v21)
Kemudian kita gunakan persamaan kontinuitas
A1v1 = A2v2
Kita rubah bentuk persamaan kontinuitas di atas menjadi bentuk
menentukan persmaan laju pada penampang pipa kedua seperti di bawah
ini
v2=(A1A2)v1
Subtitusikan persamaan kontinuitas di atas kepada besaran laju di
penampang pipa kedua
P1 − P2 = 12ρ ((A1A2) 2v21 − v21)
P1 − P2 = 12ρv21 ((A1A2)2−1)
Sekarang kita hitung beda tekanan antara pipa penampang pertama
dan pipa penampang kedua, dengan menentukan besar tekanan di titik R
dan tekanan di titik S dalam bentuk persamaan di bawah ini
PR = ρgy + ρgh + P1
PS = ρgy + ρ′gh + P2
Karena besar tekanan di titik R dan titik S adalah sama, maka bisa
kita tentukan persamaan beda tekanan dalam bentuk persamaan di bawah
ini
P1 − P2 = ρ′gh − ρgh
Kita bisa dapatkan persamaan beda tekanan pada pipa horizontal
antara P1 dan P2 adalah
P1 − P2 = gh (ρ′−ρ)
Kemudian subtitusikan persamaan beda tekanan kedalam
persamaan gabungan antara persamaan Bernoulli dan persamaan
kontinuitas
gh(ρ′−ρ) = 12ρv21((A1A2)2−1)
v21=2gh(ρ′−ρ) /ρ((A1A2)2−1)
Akhirnya kita bisa menemukan rumus laju fluida pada penampang
pipa pertama sebagai berikut

2 gh ( ρ' −ρ )
v1=
√ ρ( ( A 1. A 2 ) 2−1)
DAFTAR PUSTAKA

Arismunandar, W., 2004. Pengerak Mula Turbin, ITB, Bandung.


Dietzel, F., 1993, Turbin Pompa dan Kompresor, Erlanga, Jakarta.

Kadir M.Z & Bambang,. 2010, Pengaruh tinggi sudu kincir air Terhadap daya dan
efisiensi yang dihasilkan, Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin
(SNTTM), Palembang.

Anda mungkin juga menyukai