Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN TUGAS TERINTEGRASI LAPORAN KELUARGA BINAAN

PADA KELUARGA TN. P. DI DUSUN GLONGGONG RT/RW 004/002


DESA SUMBERAGUNG KEC. DANDER KAB. BOJONEGORO

DENGAN PENDEKATAN TEORI KEPERAWATAN (DORETHEA


OREM)

“Disusun Untuk Memenuhi Tugas Terintegrasi di Semester V“

Pembimbing :
Ns. Bayu Akbar K, M.kep

Oleh :
Kelompok 6 Semester V Kelas A
1. Izzatun Nisa’ (18142009)
2. Juarmanik Ayuningrum (18142010)
3. M. Rio Prayoga (18142011)
4. Cindi Indianti (18142049)

PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN/NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INSAN CENDEKIA HUSADA
KABUPATEN BOJONEGORO
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji dan puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas rahmat, taufik, serta hidayah-Nya kami dapat melaksanakan tugas
penyusunan laporan ini dengan judul “Laporan Keluarga Binaan Pada Keluarga
Tn. P. di Dusun Glonggong RT. 004/RW. 002, Desa Sumberagung, Kecamatan
Dander, Kabupaten Bojonegoro Dengan Pendekatan Teori Dorothea Orem”
dengan baik. Tidak lupa dengan shalawat serta salam kepada junjungan kita Nabi
besar Muhammad SAW.
Kami ingin mengucapkan banyak terimakasih dan penghargaan yang tulus
kepada yang terhormat :
1. Ibu Nurul Jariyatin,SH.,MKn Selaku Ketua STIKes Insan Cendikia Husada
Bojonegoro yang telah memberikan kami kesempatan untuk belajar
berkreatifitas dalam penyusunan laporan ini.
2. Ibu Ns. Ferawati, S. Kep., M. Kep. selaku Kepala Program Studi S1 Ilmu
Keperawatan STIKes Insan Cendikia Husada Bojonegoro
3. Bapak Ns. Bayu Akbar Khayudin, S. Kep., M. Kep., Ns. Ferawati S. Kep.,
M. Kep., Ns. Ahmad Zainal Abidin, S. Kep., M. Kes., Ns. Errix Kristian
Julianto, S. Kep., M. Kes., Ns. Yusuf Efendi, S. Kep., M. Kes., selaku
pembimbing yang telah memberikan ajaran dan bimbingan kepada kami
selama tugas ini berlangsung.
4. Bapak dan Ibu dosen penguji.
5. Semua pihak yang tidak mungkin kami sebutkan satu persatu yang telah
banyak membantu sampai laporan akhir ini dapat terselesaikan.
Akhirnya semoga bantuan dan dukungan yang telah diberikan Insyaallah
di catat sebagai amal baik oleh Allah SWT. Dan demi kesempurnaan laporan ini
penulis berharap atas kritik dan saran dari semua pihak, mudah-mudahan laporan
ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bojonegoro, 11 Januari 2021


Penyusun

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................................5
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................6
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................8
1.1. Pendahuluan.......................................................................................................8
1.1.1. Program Persaga (Perawat Sahabat Keluarga)............................................8
1.1.2. Keluarga Binaan.........................................................................................9
1.1.3. Mata Kuliah Terintegrasi..........................................................................10
1.2. Tujuan..............................................................................................................10
1.2.1. Melaksanakan tugas terintegrasi mata kuliah...........................................10
1.2.2. Melakukan pendampingan pada keluarga...............................................11
1.2.3. Mengambil Pengalaman...........................................................................11
1.3. Hasil yang di harapkan.....................................................................................11
1.4. Rencana pelaksanaan........................................................................................12
BAB 2 KONSEP TEORI.................................................................................................17
2.1. Konsep dan teori keperawatan yang digunakan di keluarga binaan..................17
BAB 3 HASIL..................................................................................................................19
3.1. Profil KABI......................................................................................................19
3.2. Hasil kuesioner.................................................................................................20
3.2.1. Deskripsi keluarga (kategori keluarga).....................................................25
3.2.2. Masalah kesehatan yang ditangani...........................................................26
3.2.3. Masalah yang tidak bisa ditangani............................................................26
3.3. Pelaksanakan Tugas Terintegrasi Semester 5A TA 2020/2021........................26
BAB 4 ANALISA SWOT DAN PEMBAHASAN..........................................................31
4.1. Analisa SWOT.................................................................................................31
4.2. Pembahasan......................................................................................................32
4.3. Pembelajaran berharga yang didapat................................................................34
BAB 5 PENUTUP...........................................................................................................36
5.1. Penutup............................................................................................................36
5.2. Rekomendasi....................................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................37
5
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Asuhan Keperawatan Pada Ny. P Dengan Gangguan Sistem


Integumen
Lampiran 2 : Surat Tugas pelaksanaan Keluarga Binaan
Lampiran 3 : Informed Consent (dilengkapi KK, KTP Keluarga)
Lampiran 4 : Angket Status instrument wajib Keluarga Binaan pre dan post
Lampiran 5 : Absensi Kelompok dan Perkembangan Program Berdasarkan Plan
Of Action
Lampiran 6 : SAP (Dermatitis Kontak Iritan dan Covid-19)
Lampiran 7 : JUKNIS PERKASA-19
Lampiran 8 : Absensi Penyuluhan
Lampiran 9 : Notulensi Kegiatan Penyuluhan
Lampiran 10 : Media Pendidikan Kesehatan yang digunakan (Poster, Leaflet,
Buku Saku, Power Point)
Lampiran 11 : Bukti Bimbingan
Lampiran 12 : Foto kegiatan (setiap kunjungan dari 1 sd selesai)
Lampiran 13 : Kuesioner Pre dan Post
DAFTAR GAMBAR

Pertemuan ke-1 : BHSP


Pertemuan ke-2 : Quisoner
Pertemuan ke-3 : Pengkajian
Pertemuan ke-5 : Penyuluhan Covid-19
Pertemuan ke-4 : Implementasi
Pertemuan ke-6 : Evaluasi

7
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Pendahuluan

1.1.1. Program Persaga (Perawat Sahabat Keluarga)

Perawat Sahabat Keluarga (PerSaga) adalah program pengabdian


masyarakat sekaligus menjadi metode pembelajaran yang menjadikan
keluarga sebagai mitra pelaksana kegiatan, meniliki tujuan untuk
memberikan pengalaman lebih banyak pada mahasiswa dalam menangani
masalah kesehatan di masyarakat melalui pendekatan keluarga,
memberikan pemahaman lebih pada mahasiswa tentang teori keperawatan
yang sudah ada serta implementasinya dalam permasalahan nyata,
mengajarkan mahasiswa untuk menjadi pribadi bermanfaat bagi
masyarakat bahkan sejak dalam proses pendidikan sekaligus
menumbuhkan jiwa humanis pada mahasiswa, memberi edukasi pada
keluarga mitra agar mampu menjadi punggawa hidup sehat dan membantu
pemerintah dalam mensukseskan program Indonesia sehat.

Selain hal ini diharapkan mahasiswa mampu melihat peluang dalam


hal nurspreneur di era Revolusi Industri 4.0, yang merupakan periode
perkembangan baru ketika beberapa teknologi yang meliputi fisik, digital
dan biologis dalam berbagai bidang. Serta juga dalam era BPJS yang
menekankan pada paradigma sehat dimasyarakat, yang lebih mengarah
pada upaya preventif dan promotif dibandingkan upaya kuratif dan
rehabilitatif.
Persaga merupakan inovasi dari Kampus Ungu, program ini
menggabungkan antara kegiatan pendidikan, penelitian dan abdimas yang
bersifat promotif – preventif, kuratif hingga rehabilitative. PerSaGa
merupakan inovasi dari Kampus Ungu yang telah direncanakan pada tahun
2015. Dan launchingnya program ini bertepatan dengan pengukuhan Ners
1 STIKes Insan Cendikia Husada Bojonegoro.
Program PerSaGa dengan menggunakan pendekatan Keluarga Binaan
atau Family Centered Nursing (FCN) diharapkan dapat mendorong
terwujudnya tujuan pembangunan yang tertuang dalam SDFs dan mampu
mempercepat tercapainya indicator Gerakan Desa Sehat dan Cerdas
(GDSC) Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.

1.1.2. Keluarga Binaan

Menurut UU No 10 Th 1992 dan GBHN 1993, keluarga sejahtera


adalah keluarga yang dibentuk atas dasar perkawinan yang sah, mampu
memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material yang layak bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras,
dan seimbang antar anggota dan antara keluarga dengan masyarakat dan
lingkungan (Haryanto, 2016). Peran keluarga sangat penting dalam
pencegahan dan penyembuhan terhadap anggota keluarga yang sakit,
sehingga setiap anggota keluarga perlu mampu mengenal masalah
kesehatan yang ada di keluarganya, keluarga harus mampu memutuskan
tindakan yang tepat saat anggota keluarga sakit.
Survey Gallop dan Gallop pada tahun 1985 memastikan bahwa
saat berhubungan dengan masalah kesehatan, kebanyakan individu
mendapatkan bantuan lebih banyak dari keluarga mereka daripada sumber
lainnya, bahkan dokter yang menangani mereka sekalipun ( Setyowati &
Murwani, 2018).
Keluarga binaan atau bisa disebut dengan keluarga mitra adalah
unit terkecil dari masyarakat yang menjadi sasaran program sekaligus
mitra, dengan kriteria yang di tentukan sesuai capaian pembelajaran yang
ditetapkan. Keluarga sebagai sasaran diharapkan dapat menjadi sentral
dalam menjaga kesehatan masyarakat.
Tujuan lain dari tugas keluarga binaan adalah untuk membentuk
pribadi profesional yang memiliki jiwa humanis yang ditunjukan melalui
kepedulian pada sesama dan kesadaran akan kebutuhan manusia sebagai
makhluk yang sempurna dengan segala kebutuhanya sesuai dengan teori
keperawatan yang ada, mengembangkan kemampuan berkomunikasi,

9
berkolaborasi, belajar menjadi pribadi yang mampu menggerakkan
masyarakat melalui kleuarga binaan dan memberikan pendidikan serta
memanfaatkan potensi yang ada disekitar untuk dikembangkan.
Mahasiswa memiliki kewajiban untuk melakukan kunjungan pada
keluarga binaan minimal satu kali dalam satu minggu dan hasil kegiatan
keluarga binaan dijadikan bahan untuk kegiatan mini seminar yang
dilakukan pada akhir semester.
Dengan keluarga binaan, tugas bisa dilakukan dan output tugas
bisa dimanfaatakan atau dirasakan langsung oleh masyarakat serta
mahasiswa mendapat pembelajaran berharga tentang kehidupan, output
lain dapat berupa produk - produk inovasi yang lebih riil dan bermanfaat.
Dengan melaksanakan kegiatan keluarga binaan ini mahasiswa bisa
melaksanakan kegiatan Tri Dharma Perguruan tinggi dalam satu kegiatan
sekaligus, karena kegiatan ini sebagai bagian dari pelaksanaan tugas
terintegrasi yang merupakan kegiatan pendidikan yang didalamnya juga
bisa dimanfaatkan untuk kegiatan abdimas dan penelitian.

1.1.3. Mata Kuliah Terintegrasi

a. Keperawatan Medikal Bedah III


b. Penyakit Tropis
c. Keperawatan Komunitas I

1.2. Tujuan

1.1.1. Melaksanakan tugas terintegrasi mata kuliah

a. Keperawatan Medikal Bedah III


Mahasiswa mampu melaksanakan simulasi asuhan
keperawatan dengan kasus muskuloskeletal, sistem integument,
persepsi sensori, tanaman toga, dengan memperhatikan atau
memegang teguh prinsip legal etis dengan berfikir kritis, kreatif
dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien dan
efektif.
11
b. Penyakit Tropis
Mahasiswa mampu melakukan stimulasi pendidikan
kesehatatan tentang Covid-19 pada keluarga binaan .
c. Keperawatan Komunitas
Mahasiswa mampu melaksanakan Pemberdayaan kesehatan
masyarakat pada keluarga binaan.

1.1.2. Melakukan pendampingan pada keluarga

Keluarga kelompok kami pada saat pengkajian mempunyai


riwayat penyakit dahulu yaitu Ny. P istri dari Tn. P mengalami
riwayat penyakit Hipertensi namun Tidak pernah dirawat di klinik.
Kemudian pada saat pengkajian riwayat penyakit sekarang Ny. P
Istri dari Tn. P tidak mengeluhkan kembali mengenai riwayat
penyakit dahulu .

1.1.3. Mengambil Pengalaman

a. Belajar dari keluarga binaan tentang kekuatan menghadapi


keadaan dan kondisi kesehatan fisik maupun mental.
b. Mendapatkan kesempatan untuk berbagi pengetahuan tentang
penyakit Dermatitis Kontak Iritan, Tanaman Obat Keluarga,
dan Covid-19 yang kami berikan.
c. Mendapatkan pengalaman tentang cara memahami kondisi
masyarakat khususnya dibidang kesehatan.

1.3. Hasil yang di harapkan

Dengan adanya program PerSaGa yang dilaksanakan dengan


pelaksanaan KaBi (Keluarga Binaan) diharapkan mahasiswa dapat
menambah pengalaman dalam komunikasi terapeutik secara langsung pada
keluarga mitra dan menambah wawasan tentang cara penanganan kasus
secara komprehensif. Serta mahasiswa mampu menyelesaikan tugas
integrasi yang diberikan sebagai tugas akhir semester secara baik dan
memperoleh hasil yang memuaskan.
Menjadi perantara kesehatan keluarga mitra juga menjadi salah satu
hasil yang diharapkan oleh kelompok kami. Meningkatkan status
kesehatan keluarga mitra dan dapat memberi manfaat tentang berbagai
macam ilmu kesehatan yang akan kami berikan selama kunjungan kepada
keluarga mitra.
a. Mahasiswa
a) Mendapatkan pengalaman serta mengembangkan skill
b) Meningkatkan kemampuan analisa peluang usaha yang
dapat diambil dari keadaan masyarakat.
c) Meingkatkan komunikasi mahasiswa terhadap masyarakat
b. Keluarga
a) Mendapatkan informasi mengenai kesehatan yang
sebelumnya kurang tahu.
b) Peningkatan pengetahuan mengenai Dermatitis Kontak
Iritan, Covid-19 dan manfaat Tanaman Obat Keluarga

1.4. Rencana pelaksanaan

POA ( Plan Of Action )


Keluarga Binaan
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
Kelompok :6
Nama Anggota :
1. IzzatunNisa’ (18142029)
2. Juarmanik (18142010)
3. M. Rio Prayoga (18142011)
4. Cindi Indianti (18142049)
Semester/kelas : V/A
Waktu
N
Pelaksa Kegiatan Indikator Sasaran Tempat Alat
O.
naan
1. Jumat, BHSP  KABI Keluarg Dsn.  Lembar
13  Pengisian meneri a Tn. P Sumberag Inform
Novemb Inform ma ung- Concent

13
er 2020 Concent kedatan Sumberag  Lembar
 Meminta gan ung Rt. pengisian
data Mahasi 004 Rw. Quessioner
keluarga swa 002, Kec.  Alat tulis
KABI STIKes Dander,  Absensi
 Pengisian ICsada Kab. kunjungan
Quissione untuk Bojonego  Alat untuk
r wajib melaku ro Dokumentasi
(Pre) kan
pembin
aan dan
membu
at
keperca
yaan
dengan
Tim
KABI.
 Mahasi
swa
mampu
menget
ahui
Status
Keseha
tan
KABI
2. Jumat,  Melakuka  Mahas Keluarg Dsn.  Termometer
20 n iswa a Tn. P Sumberag  Meteran
Novemb pengkajian mamp ung-  Penlight
er 2020 KMB u Sumberag  Reflek
(muskulos menge ung Rt. Humer
004 Rw.
keletal, tahui 002, Kec.  Otoskop
sistem masala Dander,  Alat Tulis
integumen h Kab.  Format
, persepsi keseha Bojonego pengkajian
sensori) tan ro KMB
 TTV pada  Alat untuk
KABI Dokumentasi
 Stetoskop
 Spygnomano
meter
 Kapas, kapas
lidi
 Parfum
 Absensi
kunjungan
3. Jumat,  HE terkait  Keluar Keluarg Dsn.  Media HE
27 matakulia ga a Tn.P Sumberag (posterdanbu
Novemb hTropis Tn.P dan ung- kusaku)
er 2020 dan dan Masyar Sumberag Toga
Komunitas Masya akat ung Rt. Alat tulis
rakat 004 Rw. Alat untuk
menge 002, Kec. dokumemtasi
tahui Dander, Absensi
dan Kab. kunjungan
mema Bojonego
Konsumsi
hami ro
Banner
terkait
Tikar
HE
yang
disamp
aikan.
4. Jumat,  Penanama  Keluar Keluarg Dsn. TOGA

15
04 n TOGA ga Tn. a Tn. P Sumberag Alat Tulis
Desemb dan P ung- Absensi
er 2020 Interventi menget Sumberag Kunjungan
matkul ahui ung Rt.  Stetoskop
KMB pada dan 004 Rw. Spygnomano
keluarga memah 002, Kec. meter
Tn. P ami Dander, Alat untuk
 TTV terkait Kab. dokumentasi
HE Bojonego
yang ro
disamp
aikan.
5. Jumat,  Melakuka  Keluar Keluarg Dsn.  Alat untuk
11 n Evaluasi ga Tn. a Tn. P Sumberag dokumemtas
Desemb kegiatan P ung- i
er 2020 yang telah mamp Sumberag  Lembar
dilakukan u ung Rt. Evaluasi
selama menga 004 Rw.  Lembar
4kali mbil 002, Kec. quessioner
pertemuan manfa Dander, post
 Pengisian at dari Kab.  Bingkisan
quessioner setiap Bojonego  Tanaman
(Post) kegiata ro daun sirih
 TTV n yang cina
 Pemberian dilaku  Spygnomano
Bingkisan kan meter
 Pemberian selama  Stetoskop
TOGA 4 kali
 Absensikunj
pertem
ungan
uan
 Mahas
iswa
mamp
u
menge
tahui
peruba
han
status
keseha
tan
KABI
 Keluar
ga Tn.
Pmam
pu
mema
nfaatk
an
TOGA
untuk
menin
gkatka
n
keseha
tan.

17
BAB 2 KONSEP TEORI

2.1. Konsep dan teori keperawatan yang digunakan di keluarga binaan

Kami menggunakan konsep teori Dorothea Orem dengan berfokus kepada


:
1. Perawatan diri sendiri (Self Care)
Teori Self Care meliputi
- Self care merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta
dilaksanakan oleh individu itu sendiri dalam memenuhi serta
mempertahankan kehidupan, kesehatan, serta kesejahteraan.
- Self care agensi merupakan suatu kemampuan individu dalam
melakukan perawatan diri sendiri, yang dapat dipengaruhi oleh
usia, perkembangan, sosiokultuiral, kesehatan dan lain-lain.
- Teurapatik Self Care Demand merupakan tuntutan atau
permintaan dalam perawatan diri sendiri yang merupakan
Tindakan mandiri yang dilakukan dalam waktu tertentu untuk
keperawatan diri sendiri dengan menggunakan metode dan alat
dalam Tindakan yang tepat.
- Self Care Requisites merupakan kebutuhan self care merupakan
suatu tindakan yang ditujuan kepada penyediaan dan perawatan
diri sendiri yang bersifat universal dan berhubungan dengan
proses kehidupan manusia serta dalam upaya mempertahankan
fungsi tubuh.
- Self care requisites terdiri dari beberapa jenis yaitu Universal salf
care requisites (Kebutuhan universal manusia yang merupakan
kebutuhan dasar), developmental self care requisites (Kebutuhan
yang berhubungan perkembangan individu dan helth deviation
requites (Kebutuhan yang timbul sebagai hasil dari kondisi
pasien).
2. Self Care Defisit
Self Care Defisit merupakan bagian penting dalam perawatan secara
umum di mana segala perencanaan keperawatan diberikan pada saat
perawatan dibutuhkan. Keperaawatan dibutuhkan seseoraang pada
saat tidak mampu atau terbatas untuk melakukan self care nya secar
terus menerus. Self care deficit dapat di terapkan pada anak yang
belum dewaasa. Atau kebutuhan yang melebihi kemampuan serta
adanya perkiraan penurunan kemampuan dalam peningkatan self care,
baik secara kualitas maupun kuantitas.
3. Teori Sistem keperawatan
Teori system keperawatan merupakan teori yang menguraikan
- Sistem bantuan secara penuh (wholly compensatory system).
Merupakan suatu Tindakan keperawatan dengan memberikan
bantuan secara penuh pada pasien dikarenanakan ketidakmampuan
pasien dalam memenuhi Tindakan perawatan secara mandiri yang
memerlukan bantuan dalam pergerakan, pengontrolan, dan
ambulansi serta adanya manipulasi Gerakan.

19
BAB 3 HASIL

3.1. Profil KABI

Ny. P Dusun Glonggong RT. 004 / RW. 002, Desa Sumberagung,


Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro.

Data Keluarga

1. Provinsi Jawa Timur


2. Kabupaten/Kota Bojonegoro
3. Kecamatan Dander
4. Desa/Kelurahan Sumberagung
5. RT/RW RT. 004 / RW. 002
6. No. Rumah -
7. No. KK
8. Alamat Rumah Dusun Glonggong RT. 004 /
RW.002 Desa Sumber Agung
Kecamatan Dander
9. Pendidikan Terakhir Sekolah Dasar

Profil Keluarga
1. Nama Kepala Keluarga Tn. P
2. Jumlah Orang Dewasa 4
3. Jumlah Bayi -
4. Jumlah Balita 3
5. Jumlah Lansia -
6. Jumlah Ibu Hamil -
7. Jumlah wanita Usia Produktif 1

Identitas
Nama
Usia TB/BB
No. Anggota
Status/Pekerjaan IMT : (TB-100)-10%(TB-100)
Keluarga
1. Tn. P 54 tahun/Petani IMT = (163-100)-10%(163-100)
IMT = (63)-10%(63)
IMT = 63-6,3
IMT = 56,7
2. Ny. P 49tahun/ Petani IMT = (148-100)-10%(148-100)
IMT = (48)-10%(48)
IMT = 48-4,8
IMT = 43,2

3.2. Hasil kuesioner

Pengetahuan dan Sikap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Keluarga


1 Apakah seluruh anggota Keluarga memiliiki kartu JKN ?

1. Ya 2. Tidak

2 Apakah seluruh keluarga buang air besar di Jamban ( kloset, leher


angsa ) ?

1. Ya 2. Tidak
3 Apakah anggota keluarga yang menderita penyakit Tuberkolusis (TB)
Paru?

1. Ya 2. Tidak
Kondisi keluaraga : jika jawaban “iya” skor 0 jika “tidak” skor 1. Jika
poin nomer 3 jawaban tidak berarti nomer 4 tidak dihitung sebagai faktor
pembagi.
4 Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit TB sudah minum
obat teratur 6 bulan?

1. Ya 2. Tidak
5 Apakah ada anggota keluarga yang didiagnosa menderita penyakit
menular berbahaya (selain TBC)?

1. Ya 2. Tidak
Kondisi keluaraga : jika jawaban “iya” skor 0 jika “tidak” skor 1. Jika
poin nomer 5 jawaban tidak berarti nomer 6 dan 7 tidak dihitung sebagai
faktor pembagi
6 Jika ya..apakah anggota keluarga tersebut rutin meminum obat yang
diberikan dokter/petugas kesehatan untuk mencegah penyakitnya makin
kronis ?

21
1. Ya 2. Tidak
7 Selain meminum obat apakah ada upaya lain untuk mencegah penyakit
semakin parah ?

1. Ya 2. Tidak
Berupa? ...
8 Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit darah tinggi/
Hipertensi ?

1. Ya 2. Tidak
Kondisi keluaraga : jika jawaban “iya” skor 0 jika “tidak” skor 1. Jika
poin nomer 8 jawaban tidak berarti nomer 9 tidak dihitung sebagai faktor
pembagi
9 Apakah anggota keluarga yang menderita penyakit darah
tinggi/hipertensi melakukan pemeriksaan tekanan darah secara teratur dan
melakukan upaya mencegah munculnya hipertensi serta dampak
lajutannya ?

1. Ya 2. Tidak
10 Apakah ada anggota keluarga yang menderita Penyakit Diabetus ?

1. Ya 2. Tidak
Kondisi keluarga : jika jawaban “iya” skor 0 jika “Tidak” skor 1
11 Apakah ada anggota keluarga yang merokok ?

1. Ya (setiap hari, sering, kadang-kadang) 2. Tidak


Kondisi keluaraga : jika jawaban “iya” skor 0 jika “tidak” skor 1. Jika
poin nomer 11 jawaban tidak berarti nomer 12 tidak dihitung sebagai
faktor pembagi
12 Apakah anggota keluarga merokok di dalam rumah ?

1. Ya 2. Tidak
13 A. Apakah ada anggota keluarga yang hamil?
1. Ya 2. Tidak
B. Apakah ibu hamil memeriksakan kehamilannya secara rutin di
petugas kesehatan ?
1. Ya 2. Tidak
Jika poin A jawaban tidak berarti poin nomor 13 tidak dihitung sebagai
faktor pembagi. Dinilai 1 jika poin A dan B jawaban Iya, dinilai 0 jika
poin A Iya dan B jawaban Tidak

14 Apakah ibu melahirkan ditolong oleh tenkes ?

1. Ya 2. Tidak 3.jawaban
lain……..
15 Apakah keluarga memiliki balita ?

1. Ya 2. Tidak
Kondisi keluaraga : jika jawaban “iya” skor 1 jika “tidak” skor 0. Jika
poin nomer 15 jawaban tidak berarti nomer 15 tidak dihitung sebagai
faktor pembagi
16 Apakah bayi mendapat imunisasi lengkap? (usia 0-5 tahun)

1. Ya 2. Tidak
17 Apakah bayi mendapatkan ASI eksklusif sampai dengan 6 bulan?

1. Ya 2. Tidak
18 Apakah tumbuh kembang balita dipantau?

1. Ya 2. Tidak 3.jawaban
lain……..
19 Apakah ada anggota keluarga yang menderita ganggguan jiwa ?

1. Ya 2. Tidak
Kondisi keluaraga : jika jawaban “iya” skor 0 jika “tidak” skor 1. Jika
poin nomer 19 jawaban tidak berarti nomer 20 tidak dihitung sebagai
faktor pembagi
20 Jika ada , apakah telah mendapatkan pengobatan ?

1. Ya 2. Tidak
21 Apakah keluarga memiliki sarana air bersih?

1. Ya 2. Tidak 3.jawaban
lain……..
22 Apakah terdapat jendela di rumah?

23
1. Ya 2. Tidak 3.jawaban
lain……..
23 Bila ya, apakah jendela di buka setiap hari ?

1. Ya 2. Tidak
24 Apakah setiap ruangan di rumah terdapat pencahayaan?

1. Ya 2. Tidak 3.jawaban lain…


25 Apakah keluarga mempunyai hewan peliharaan (jenis peliharaan :
Ayam, Kambing, Sapi, Kerbau) ?

1. Ya 2. Tidak 3.jawaban
lain……..
Kondisi keluaraga : jika jawaban “Tidak ” poin nomer 25,26 dan 27
tidak dihitung sebagai faktor pembagi

jika jawaban “Iya ” poin nomer 25 tidak dihitung sebagai faktor pembagi
26 Bila ya, apakah hewan peliharaan ditaruh di dalam rumah?

1. Ya 2. Tidak
Jika”Iya” skor 0 jika “tidak” skor 1
27 Apakah kandang dibersihkan setiap hari ?

1. Ya 2. Tidak 3.jawaban lain…


Kemandirian Menangani Masalah Kesehatan Dasar
1 Apakah anggota keluarga bersedia menerima kedatangan/ kunjungan petugas
kesehatan yang datang kerumah untuk kepentingan kesehatan?

1. Ya 2. Tidak
2 Apakah anggota keluarga melaksanakan anjuran dari petugas kehatan terkait
masalah kesehatan yang dialami keluarga?

1. Ya 2. Tidak
3 Apakah ada anggota keluarga mencari informasi terkait pertolongan pertama
pada keluarga yang sakit

1. Ya 2. Tidak
4 Apakah ada anggota keluarga yang bisa memberikan pertolongan pertama
pada anggota keluarga yang menderita penyakit?
1. Ya 2. Tidak
5 Apakah ada anggota keluarga yang bisa memberikan pertolongan pertama
pada anggota keluarga yang menderita penyakit menular?

1. Ya 2. Tidak
6 Apakah ada anggota keluarga mencari informasi terkait penyakit yang dialami
oleh anggota keluarga?

1. Ya 2. Tidak
7 Apakah keluarga melakukan pencegahan terhadap penyakit yang dialami
anggota keluarga dengan pemanfaatan tanaman obat-obatan keluarga?

1. Ya 2. Tidak
8 Apakah ada anggota keluarga yang memberikan informasi terkait penyakit
yang dialami keluarga?

1. Ya 2. Tidak

.2.1. Deskripsi keluarga (kategori keluarga)

Dari pre questioner keluarga Tn. P hasil yang diperoleh sebagai


berikut :
72.00%

70.00%

68.00%

66.00%
PHBS
64.00% Kemandirian

62.00%

60.00%

58.00%
PHBS Kemandirian

16
PHBS : x 100 %=69,6 %
23
17
KEMANDIRIAN : x 100 %=62,5 %
27

25
Sehingga masuk golongan Pra sehat kurang mandiri : 69,6%
PHBS, 62,5% Kemandirian
Dan post questioner keluarga Tn. P hasil yang diperoleh sebagai
berikut :
105%

100%

95%

90% PHBS
Kemandirian
85%

80%

75%
PHBS Kemandirian

15
PHBS : x 100 %=85 %
8
8
KEMANDIRIAN : x 100 %=100 %
8
Sehingga masuk golongan Sehat mandiri : 85% PHBS, 100%
Kemandirian

Perbedaan questioner adalah


1. Pre questioner : masuk golongan Pra sehat kurang
mandiri : 69,6% PHBS, 62,5% Kemandirian
2. Post questioner : masuk golongan Sehat mandiri :
85% PHBS, 100% Kemandirian
3. Adanya peningkatan pada PHBS dan Kemandirian,
yang mengakibatkan perubahan golongan dari Pra
sehat kurang mandiri menjadi Sehat mandiri

.2.2. Masalah kesehatan yang ditangani

Masalah kesehatan yang ditangani oleh kelompok adalah


masih minimnya pengetahuan keluargaa kabi mengenai kesehatan
dan tentang penyakit yang dialami, Keluarga Tn. P hanya

27
mengenal nama penyakit saja, tanpa mengetahui bagaimana cara
penyakit tersebut kambuh. Dan mengubah kebiasaan anggota
keluarga yang terbiasa merokok didalam ruangan/rumah menjadi
merokok di luar rumah.

.2.3. Masalah yang tidak bisa ditangani

Ada beberapa masalah yang tidak dapat kami tangani,


seperti membuat keluarga Tn. P untuk memindahkan kandang yang
ada didalam rumah ke luar rumah. Masalah tersebut tidak dapat
kami tangani dikarenakan dari faktor ekonomi keluarga Tn. P
sendiri yang mungkin tidak cukup untuk menyelesaikan masalah
tersebut karena kami juga tidak dapat memaksa keadaan ekonomi
keluarga Tn. P untuk memenuhi hal tersebut. Dan tidak dapat
mengubah kebiasaan anggota keluarga yang merokok.

.3. Pelaksanakan Tugas Terintegrasi Semester 5A TA 2020/2021

Kegiatan Tugas terintegrasi dilakukan dengan melalui program


Persaga dengan pendekatan Keluarga Binaan ((KaBi). Kegiatan KaBi
dilaksanakan tidak sesuai jadwal Plan Of Action selama 1 bulan
Kegiatan dilakukan sebanyak 6 kunjungan dengan rincian kegiatan
kunjungan sebagai berikut :

Kunjungan I dilaksanakan pada tanggal 13 November 2020.


Kunjungan memiliki tujuan untuk melaksanakan BHSP dan informed consent
kepada keluarga binaan. Kunjungan kerumah keluarga binaan berjalan kurang
lebih 25 menit. Keluarga menyambut kelompok dengan baik dan ramah pada saat
kunjungan dilaksanakan. Tujuan kelompok untuk melaksanakan BHSP dan
informed consent pada keluarga binaan terlaksana tanpa ada kendala. Mahasiswa
memperkenalkan asal kampus yaitu dari STIKes Insan Cendikia Husada
Bojonegoro dan mahasiswa memperkenalkan diri satu persatu dari nama dan
alamat tempat tinggal. Kemudian mahasiswa menyampaikan kepada keluarga
mengenai tujuan kegiatan yang akan dilakukan kepada keluarga Tn. P. Sehingga
keluarga Tn. P bersedia untuk dilakukan pengabdian keluarga binaan.

Kunjungan II dilaksanakan pada tanggal 20 November 2020,


didampingi oleh Ns. Bayu Akbar Khayudin, S. Kep., M.Kep.. Kunjungan
memiliki tujuan untuk melaksanakan quisoner kepada keluarga binaan.
Questioner berisikan tentang PHBS dan Kemandirian pada keluarga
binaan, hasil dari questioner yaitu Pre questioner : masuk golongan Pra
sehat kurang mandiri : 69,6% PHBS, 62,5% Kemandirian, Post
questioner : masuk golongan Sehat mandiri : 85% PHBS, 100%
Kemandirian. Kunjungan ke rumah keluarga binaan berlangsung kurang
lebih 1 jam untuk melaksanakan quisoner. Keluarga menyambut kelompok
dengan baik dan ramah pada saat kunjungan dilaksanakan. Tujuan
kelompok untuk melaksanakan quisoner pada keluarga binaan terlaksana
tanpa ada kendala.

29
Kunjungan III dilaksanakan pada tanggal 24 November 2020.
kunjungan memiliki tujuan untuk melaksanakan pengkajian fisik kepada
keluarga binaan. Kunjungan berlansung kurang lebih 1 jam 30 menit untuk
melaksanakan pengkajian fisik kepada keluarga binaan. Isi dari pengkajian
fisik yaitu mengenai tanda-tanda vital Nadi : 81x/mnt, Suhu : 36,7℃,
Respiratory rate : 14x/mnt, Tekanan darah : 110/80 mmHg, Keadaan
Umum : Pasien sadar penuh dan mengeluhkan penyakitnya serta mampu
menceritakan kondisi yang dialami, Tingkat Kesadaran : Composmetis,
GCS : Eye : 4, Verbal : 5, Motorik : 6 dan lain sebagainya terlampir
pada ASKEP. Keluarga menyambut kelompok dengan baik dan ramah
pada saat kunjungan dilaksanakan. Tujuan kelompok untuk melaksanakan
pengkajian fisik pada keluarga binaan terlaksana tanpa ada kendala.
Kunjungan ke IV dilaksanakan pada tanggal 08 Desember 2020.
kunjungan ini memiliki tujuan untuk memberikan pendidikan kesehatan
kepada keluarga binaan mengenai Covid-19. Meninjau keadaan saat ini
yang semakin tinggi angka penyebaran Covid-19 dan kepatuhan
masyarakat mengenai protocol kesehatan yang kurang, maka mahasiswa
memberikan penyuluhan mengenai Covid-19 agar masyakat mengerti
tentang Covid-19 dan pentingnya menaati protocol kesehatan. Kunjungan
ini dilaksanakan di gedung PAUD Sedap Malam. Kunjungan ini
berlangsung kurang lebih 2 jam. Keluarga binaan menyambut kelompok
dengan baik dan ramah. Tujuan kelompok untuk melaksanakan pendidikan
kesehatan mengenai Covid-19 pada keluarga binaan terlaksana tanpa ada
kendala

31
Kunjungan V dilaksanakan pada tanggal 08 Desember 2020.
kunjungan ini memiliki tujuan untuk melakukan implementasi terhadap
keluarga binaan. Implementasi yang dilakukan kepada keluarga binaan
dengan menggunakan TOGA Kayu Putih yang direbus sebagai ganti autan
untuk mengatasi masalah penyakit Dermatitis Kontak Iritan pada keluarga
binaan, dan implementasi lainnya terlampir pada ASKEP. TOGA yang di
berikan kepada keluarga binaan adalah tanaman Kayu Putih yang memiliki
kandungan Favonoid dan Tanin yang gunanya untuk antioksidan nabati
dan membatu mengurangi peradangan pada kulit. Kunjungan berlangsung
kurang lebih 2 jam untuk melaksanakan implementasi terhadap keluarga
binaan. Keluarga menyambut kelompok dengan baik dan ramah pada saat
kunjungan dilaksanakan. Tujuan kelompok untuk melaksanakan
Implementasi pada keluarga binaan terlaksana tanpa ada kendala.

Kunjungan VI dilaksanakan pada tanggal 15 Desember 2020.


kunjungan ini memilik tujuan untuk melakukan evaluasi kunjungan I-V.
kunjungan berlangsung sekitar 1 jam. Keluarga binaan menyambut
kelompok dengan baik dan ramah. Tujuan kelompok untuk melaksanakan
Evaluasi Kunjungan I-V pada keluarga binaan terlaksana tanpa ada
kendala. Hasil dari questioner adalah
1. Pre questioner : masuk golongan Pra sehat kurang
mandiri : 69,6% PHBS, 62,5% Kemandirian
2. Post questioner : masuk golongan Sehat mandiri :
85% PHBS, 100% Kemandirian
3. Adanya peningkatan pada PHBS dan Kemandirian,
yang mengakibatkan perubahan golongan dari Pra
sehat kurang mandiri menjadi Sehat mandiri

33
BAB 4 ANALISA SWOT DAN PEMBAHASAN

.1. Analisa SWOT

Strengh Weakness
 Keluarga Ny. P tampak  Keluarga kurang
terlihat senang dengan memahami tentang
kehadiran kami dan penyakit yang dialaminya
menyetujui kunjungan (dermatitis kontak iritan).
yang akan kami lakukan.  Keluarga kurang
 Keluarga Ny. P bersikap memahami terkait
baik dan menerima pertolongan pertama.
kedatangan kami saat
kunjungan kerumahnya.
 Keluarga dapat
berintegritas dengan baik
dan mampu memberi kan
feedback kepada kami
terkait masalah kesehatan
yang dialami saat kami
tanya.
Opportunity Treatment
 Keluarga Ny. P terlihat  Ventilasi udara yang
senang karena mendapat kurang diperhatikan,
pengetahuan baru tentang  Terdapat jendela yang
apa itu dermatitis kontak jarang di buka.
iritan, dan pencegahan  Terdapat kandang hewan di
covid 19. dalam rumah
 Ny. P menerima HE dan  Keperawatan kesehatan
penyuluhan yang telah mandiri yang kurang
kami berikan selama optimal.
beberapa kunjungan.
.2. Pembahasan

.2.3. Proses KaBi


Kunjungan awal kami di Keluarga Binaan menunjukkan bahwa
status kesehatan yang ada pada keluarga Ny. P tersebut adalah Pra sehat
kurang mandiri. Hal ini dapat kami simpulkan dari hasil kuisioner serta
perhitungannya, hasilnya tergantung pada bagaimana cara menjawab
keluarga binaan, akan ada hasil dimana status kesehatan keluarga adalah
sehat dan mandiri, sehat kurang mandiri, sehat tidak mandiri, pra sehat
mandiri, pra sehat kurang mandiri, pra sehat tidak mandiri, tidak sehat
mandiri, tidak sehat kurang mandiri, dan tidak sehat tidak mandiri
Setelah kami mengetahui dan dapatkan hasil dari perhitungan
kuisioner tersebut kami dapat menentukan tindakan yang dapat kami
berikan atau yang seharusnya kami lakukan kepada keluarga Ny. P untuk
meningkatkan status kesehatan dari keluarga binaan yang kami bina.
Karena keluarga binaan kami memiliki status Pra sehat kurang mandiri.
Maka kami akan lebih menekankan pada pengetahuan mengenai penyakit
dan kesehatan mulai dari promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Dan setelah kami melakukan implementasi sesuai dengan kasus
yang terjadi pada keluarga binaan kami, kami mengkaji tentang status
kesehatan kelurga binaan kami Pra sehat kurang mandiri. Untuk
perkembangannya status kesehatan keluarga binaan kami telah menjadi
Sehat, Mandiri. Hal tersebut dapat kami simpulkan karena saat akhir
kunjungan di keluarga Ny. P lebih mengerti mengenai pentingnya
menjaga kesehatan, dan upaya agar terhindar dari penyakit.
.2.3. Kelompok
Kunjungan sebagai capaian tugas terintegrasi dari kampus.
Kendala kelompok kami yaitu jadwal kunjungan sering bentrok dengan
kuliah luring.
.2.3. SWOT
Program persaga dengan menggunakan pendekatan keluarga
binaan diharapkan dapat mendorong terwujudnya tujuan pembangunan
yang tertuang dalam SDFs dan mampu mempercepat tercapainya indikator

35
Gerakan Desa Sehat dan Tercerdas (GDSC) pemerintah kabupaten
Bojonegoro keluarga binaan atau biasa disebut dengan keluarga mitra
adalah unit terkecil dari masyarakat yang menjadi sasaran program
sekaligus sangat kooperatif saat dilakukan penyuluhan terkait kesehatan,
keadaan ini sangat menguntungkan bagi kelompok kami karena dapat
terjalin hubungan saling percaya antara kelompok dan keluarga binaan
sehingga memudahkan kelompok dalam melaksanakan tugas kunjungan
KaBi.
Strength atau keluatan yang ditemukan adalah Keluarga Ny. P
tampak terlihat senang dengan kehadiran kami dan menyetujui kunjungan
yang akan kami lakukan. Keluarga Ny. P bersikap baik dan menerima
kedatangan kami saat kunjungan kerumahnya. Keluarga dapat
berintegritas dengan baik dan mampu memberikan feedback kepada kami
terkait masalah kesehatan yang dialami saat kami tanya.
Weakness atau kelemahan di keluarga Ny. P adalah Keluarga
kurang memahami tentang Dermatitis Kontak Iritan. Keluarga kurang
memahami terkait pertolongan pertama.
Oppoturnities atau peluang yang di temukan adalah Keluarga Ny.
P terlihat senang karena mendapat pengetahuan baru tentang apa itu
Dermatitis Kontak Iritan, Covid-19. Ny. P menerima HE dan penyuluhan
yang telah kami berikan selama beberapa kunjungan.
Threats atau ancaman yang ditemukan adalah Ventilasi udara yang
kurang diperhatikan, terdapat jendela yang jarang di buka, dan terdapat
kandang hewan di dalam rumah. Keperawatan kesehatan mandiri yang
kurang optimal.

.3. Pembelajaran berharga yang didapat

Pengalaman yang kami dapat selama melaksanakan program KaBi


yaitu kami lebih bisa memanajemen waktu, karena kunjungan KaBi
biasanya bersamaan dengan jam mata kuliah. Dalam program kabi kami
diajarkan bermanfaat saat proses pendidikan. Hal tersebut tentunya sangat
positif sekali untuk pengalaman mahasiswa STIKes Insan Cendikia
Husada Bojonegoro.
Program KaBi mengajarkan kami untuk terbiasa berkomunikasi
dengan masyarakat umum yang tentunya hal tersebut akan selalu kami
terapkan dilingkungan kerja nantinya. Saat berkomunikasi dengan
keluarga binaan kami tidak hanya menggunakan bahasa Indonesia tetapi
kami juga menggunakan bahasa jawa, karena pada dasarnya daerah tempat
kami melakukan keluarga binaan cukup tertinggal dan kebanyakan
warganya menggunakan bahasa jawa. Menggunakan bahasa jawa saat
kunjungan menambah tantangan tersendiri dalam pelaksanaan KaBi kami.
Sikap humanis juga turut kami terapkan dalam program keluarga
binaan yang kami kerjakan, karena sesuai dengan visi dan misi kampus
kami. Sebagai calon perawat sikap humanis sangat penting diperlajari dan
diterapkan sedari proses pendidikan, tentunya kami sangat beruntung
karena kampus kami memfasilitasi dengan adanya program KaBi sehingga
dapat melatih dan menumbuhkan sikap humanis dalam diri mahasiswa.
Mengekspor Potensi Nusantara tentunya juga tidak lupakan.
Karena mengoptimalkan potensi nusantara juga termasuk visi dan misi
kampus kami. Hal tersebut juga diintegrasikan dalam mata kuliah
psikososial.pertama dalam kunjungan mata kuliah psikososial kami
melakukanpengkajian pada keluarga binaan kami. dan budaya tarak masih
diterapkan pada keluarga binaan kami. Berkat itu kami juga mendapat
wawasan baru dan kami juga mensinkronkan dengan keilmuan kami yang
di dapat dari dosen kami, sehingga kami juga menerapkan sesi diskusi
dengan keluarga binaan kami.
Dalam program keluarga binaan, kami juga dilatih agar dapat
Bekerja Dalam Tim. Karena selama kunjungan sampai membuat laporan
kami bekerja dalam kelompok. Dengan ini kami belajar beradaptasi
dengan berbagai karakter anggota kelompok kami. kami juga menerapkan
dalam musyawarah untuk mencapai mufakat agar tidak ada yang merasa
pendapatnya tidak di hargai dalam kelompok.

37
BAB 5 PENUTUP

.1. Penutup

Setelah melakukan kegiatan keluarga binaan selama 1 bulan lebih


dengan keluarga Ny. P Di area Dusun Glonggong RT. 004/RW. 002, Desa
Sumberagung, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro. Serta
melakukan pengkajian mulai dari status kesehatan Ny. P. Kami terbiasa
berkomunikasi dengan masyarakat umum yang tentunya hal tersebut akan
selalu kami terapkan dilingkungan kerja nantinya.

Dalam program keluarga binaan, kami juga dilatih agar dapat


Bekerja Dalam Tim. Karena selama kunjungan sampai membuat laporan
kami bekerja dalam kelompok. Dengan ini kami belajar beradaptasi
dengan berbagai karakter anggota kelompok kami. kami juga menerapkan
dalam musyawarah untuk mencapai mufakat agar tidak ada yang merasa
pendapatnya tidak di hargai dalam kelompok

.2. Rekomendasi

Sebagai calon tenaga keperawatan yang profesional dengan


karakter kita harus lebih menanamkan rasa kepedulian atau caring dalam
melakukan profesi di masyarakat sehingga untuk kedepannya mampu
menjadi tenaga kesehatan yang humanis dalam profesi dan menjadi Role
Model dalam upaya promotif dan preventif
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad, A., H, M.. (2010). KAMUS PINTAR OBAT HERBAL. Yogyakarta.


Nuha Medika. Jl. Ringroad Selatan, Balong Lor, Bantul.

LeMone, P., Burke, K. M., Bauldoff, G.. (2012). KEPERAWATAN MEDIKAL


BEDAH Gangguan Integumen. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Meisarani, A., Ramadhania, Z. M.. KANDUNGAN SENYAWA KIMIA DAN


BIOAKTIVITAS Melaleuca leucadendron Linn. Sumedang. Fakultas Farmasi,
Universitas Padjadjaran. Jl. Raya Bandung-Sumedang km 21, Jatinangor 45363,
Sumedang.

39

Anda mungkin juga menyukai