Anda di halaman 1dari 13

1.Berikut penjelasan dibawah ini.

1)Logam
Pengertian Logam
Logam adalah unsur kiia yang mempunyai sifat-sifat kuat,liat,keras,penghantar listrik dan
panas serta mempunyai titik cair tinggi.Bijih logam ditemukan dengan cara penambangan
yang terdapat dalam keadaan murni atau bercampur.Bijih logam yang ditemukan dalam
keadaan murni yaitu emas,perak,bismuth,platina dan ada yang bercampur dengan unsur-unsur
seperti karbon,sulfur,fosfor,silicon,serta kotoran seperti tanah liat,pasir,dan tanah.

Biji logam yang ditemukan dengan cara penambangan terlebih dahulu dilakukan proses
pendahuluan sebelum diolah dalam dapur pengolahan logam dengan cara dipecah sebesar
kepalan tangan,dipilih yang mengandung unsur logam,dicuci dengan air untuk mengeluarkan
kotoran,dan akhir dikeringkan dengan cara dipanggang untuk mengeluarkan uap yang
mengandung air.

Logam ialah unsur yang jumlahnya paling banyak di bumi ini. Macam-Macam logam
memiliki sifat dan juga kegunaanya masing-masing. yang pada saat ini , ada 65 logam yang
terbentuk dengan secara alami di bumi, tetapi hanya sedikit yang dapat dimanfaatkan dengan
cara yang benar dan baik.
Logam-logam yang dapat dimanfaatkan ini ialah hanya mencapai 20 buah jenis logam, baik
itu yang berdiri sendiri ataupun sebagai bagian dari aloi (campuran dari 2 buah logam
maupun lebih dan zat lainnya). Aloi tersebut dibuat untuk dapat membuat logam yang
memiliki sifat berbeda dari sebelumnya, dan juga supaya dapat dimanfaatkan secara
maksimal.

Jenis Logam dan juga Kegunaanya ialah sebagai berikut :


●Platina
Logam ini yang mempunyai warna putih keperakan, yang mudah dibentuk, dan juga
digunakan untuk membuat perhiasan, barang elektronik, serta sebagai katalisator.
●Plutonium
Logam radioaktif yang dapat dihasilkan dengan cara membombardir uranium dalam reaktor
nuklir serta juga digunakan dalam senjata nuklir.
●Raksa
Raksa adalah logam berbentuk cairan yang berat. Logam cair ini mempunyai warna putih
keperakan.serta beracun. yang digunakan dalam termometer, tapal gigi serta digunakan dalam
beberapa bahan peledak.
●Seng
Suatu logam yang mempunyai warna putih kebiruan yang diambil dari mineral seng blende
(sfarelit). Logam tersebut digunakan untuk dapat melapisi besi agar tidak berkarat (dikenal
dengan galvanisasi). Logam tersebut juga dapat digunakan di baterai-baterai listrik tertentu
serta dalam aloi-aloi seperti kuningan.
●Solder
ialah Suat aloi dari timah dan juga timbal yang memiliki titik lebur yang rendah serta yang
digunakan untuk dapat menyambungkan kabel-kabel dalam barang-barang elektronik.
●Tembaga
Logam yang mudah dibentuk,dan yang mempunyai warna kemerah-merahan yang digunakan
untuk dapat membuat kabel listrik, tangki air panas, serta aloi kuningan, perunggu, dan juga
kupronikel.
●Timah
Suatu logam yang lunak, serta mudah dibentuk, yang mempunyai warna putih keperakan.
Logam tersebut digunakan untuk dapat menyepuh baja, guna menghentikan korosi serta juga
dalam aloi perunggu, pewter (logam campuran timah dan juga timbal), serta solder.

●Titanium
Suatu logam yang kuat, yang mempunyai warna putih, dan juga mudah dibentuk. Logam
tersebut sangat tahan terhadap korosi serta digunakan untuk aloi-aloi dalam pesawat luar
angkasa, pesawat terbang, serta kerangka sepeda.
●Alumunium
Alumunium ialah logam yang mempunyai warna putih keperak-perakan serta juga memiliki
sifat sangat ringan dan juga tahan terhadap korosi(karat). Logam tersebut berasal dari
bijihnya, bauksit, dengan proses elektrolisis. Alumunium ini digunakan dalam kabel-kabel
listrik lintas udara, pesawat terbang, kapal, mobil, dan juga kaleng minuman,
●Baja
Baja mempunyai peran yang sangat penting didalam kehidupan manusia, yang disebabkan
karena Baja adalah aloi besi dan juga karbon yang salah satu dari sedikit bahan terpenting
didalam industri.
●Besi
Besi adalah logam yang mempunyai warna abu-abu keputih-putihan. Logam tersebut
dihasilkandari peleburan biji hematit didalam tanur sembur. yang digunakan bangunan dan
juga bidang teknik, juga dapat dimanfaatkan untuk dapat membuat aloi baja.
●Emas
Unsur logam emas ini memiliki sifat yang lunak, dan yang mempunyai warna kuning terang
yang digunakan sebagai perhiasan dan juga alat-alat elektronik.

●Kalium
Kalium ialah logam ringan yang mempunyai warna keperakan, dan juga mempunyai sifat
sangat reaktif. Senyawa-senyawa kalium digunakan ialah didalam pupuk kimia dan juga
untuk pembuatan kaca.
●Kalsium
Logam ini yang mempunyai warna putih keperak-perakan, dan memiliki sifat yang mudah
dibentuk sesuai dengan tempat ditemukannya, ialah didalam batu kapur serta kapur.
Pemanfaatan logam ini biasanya untuk membuat semen serta baja kualitas tinggi.
●Kuningan
Kuningan adalah sebuah aloi yang terbuat dari tembaga dan juga seng. yang pemanfaatanya
sangat banyak terjadi di bumi ini, ialah untuk, barang-barang hiasan, sekrup, alat-alat musik,
serta paku-paku kecil.

●Kromium
Kromium ialah logam yang mempunyai warna abu-abu, serta juga mempunyai sifat yang
keras. dan sering digunakan untuk dapat membuat baja tahan karat serta melapisi logam-
logam lain untuk dapat melindunginya dan jgua memberi penampikan mengkilap yang
memantul.
●Magnesium
Logam yang rigan yang mempunyai warna perak keputih-putihan yang apabila terbakar akan
menghasilkan nyala api putih terang, logam tersebut digunakan dalam suar penyelamatan dan
juga dalam pembuatan kembang api dalam aloi-aloi ringan.
●Natrium
Natrium adalah sebuah logam yang sangat reaktif. yang memiliki sifat lunak dan yang
mempunyai warna putih keperakan. logam tersebut terdapat dalam garam dapur serta
digunakan untuk lampu jalanan serta didalam industri kimia.
●Perak
Perak ialah suatu logam yang mudah untuk dibentuk, yang mempunyai warna putih abu-abu
yang merupakan sebagai konduktor panas serta listrik yang sangat baik. Logam tersebut
digunakan untuk dapat membuat perhiasan, peralatan perak serta film fotografi.
●Perunggu
Logam tersebut adalah sebuah aloi dari tembaga serta timah yang dikenal sejak jaman kuno.
Aloi tersebut juga memiliki sifat tahan korosi dan juga mudah untuk dibentuk. Dibanyak
negara perunggu dimanfaatkan untuk dapat membuat uang logam yang bernilai rendah.

Sifat-sifat Unsur Logam.


Sifat-sifat tersebut,sebagai berikut:
1.Kuat Kecuali raksa, semua berwujud padat pada suhu kamar.
2.Dapat ditempa dan dapat direnggangkan. Bergantung pada kemudahan lapisan-lapisan atom
menggelincir diatas lapisan atom lainnya yang terdapat dalam kristal logam.
3.Konduktor lsitrik yang baik. Elektron valensi yang mudah bergerak memungkinkan muatan
negatif yang berasal dariluar mendorong lautan electron, sehingga listrik dapat mengalir
melalui logam.
4.Penghantar Panas Yang Baik bila bagian tertentu dari logam dipanaskan, maka elektron-
elektron pada logam tersebutakan menerima sejumlah energi, sehingga energi kinetiknya
bertambah dan gerakannya makin cepat.
5.Mengkilap jika digosok atau terkena cahaya.
6.Pada suhu kamar berwujud padat kecuali raksa (berwujud cair).
7.Memilki Kerapatan Relatif Tinggi, sifat kerapatan logam menunjukkan struktur logam.

Titik Leleh dan Titik Didih


Berdasarkan titik leleh dan titik didih dapat disimpulkan sebagai berikut:
Dalam satu periode, titik cair dan titik didih naik dari kiri ke kanan sampai golongan IVA,
kemudian turun drastis. Titik cair dan titik didih terendah dimiliki oleh unsur golongan
VIIIA.
Dalam satu golongan, ternyata ada dua jenis kecenderungan: unsur-unsur golongan IA – IVA,
titik cair dan titik didih makin rendah dari atas ke bawah; unsur-unsur golongan VA – VIIIA,
titik cair dan titik didihnya makin tinggi.

2)Prinsip pembentukan logam


Pengertian Deformasi Pada Logam. Prinsip dasar pembentukan logam, metal forming adalah
melakukan perubahan bentuk pada benda kerja dengan cara memberikan gaya luar sehingga
terjadi deformasi plastik. Dengan gaya luar ini akan terjadi perubahan bentuk benda kerja
secara permanen.

Pembentukan umumnya bertujuan untuk mendapatkan suatu produk logam sesuai dengan
bentuk yang diinginkan. Selain itu pembentukan memungkinkan diperoleh sifat-sifat mekanik
tertentu sesuai dengan yang dibutuhkan atau yang dipersyaratkan.

Pembentukan logam selalu mengunakan perkakas yang berfungsi sebagai pemberi gaya luar
dan pengarah bentuk yang diinginkan. Perubahan bentuk pada bahan/logam dapat dibedakan
menjadi dua yaitu deformasi elastis dan deformasi plastis.

●Deformasi Elastis
Deformasi elastis adalah deformasi atau perubahan bentuk yang terjadi pada suatu benda saat
gaya atau beban itu bekerja, dan perubahan bentuk akan hilang ketika gaya atau bebannya
ditiadakan. Artinya, bila beban ditiadakan, maka benda akan kembali ke bentuk dan ukuran
semula.

●Deformasi Plastis
Deformasi plastis adalah deformasi atau perubahan bentuk yang terjadi pada benda secara
permanen, walaupun beban yang berkerja ditiadakan.

●Deformasi Total
Bila suatu benda kerja dikenai beban sampai pada daerah plastis, maka perubahan bentuk
yang terjadi adalah gabungan antara deformasi elastis dan deformasi plastis. Penjumlahan
dari kedua deformasi ini merupakan deformasi total.

Bila beban yang bekerja ditiadakan, maka deformasi elastis akan hilang juga, sehingga yang
tertinggal adalah deformasi plastis. Jadi deformasi plastis merupakan deformasi yang
tertinggal setelah gaya bekerja dilepas, atau setelah benda kerja manjadi produk baru.
Sederhananya, produk akhir dari sebuah proses deformasi merupakan produk yang memiliki
deformasi plastis.

●Deformasi Secara Atomik


Secara atomik, perubahan bentuk, baik deformasi elastis maupun deformasi plastis, terjadi
dengan adanya pegeseran kedudukan atom-atom dari tempatnya yang semula.
Pada deformasi elastis, adanya gaya luar akan menggeser atom-atom ke tempat kedudukkan
atom yang baru, dan atom-atom tersebut akan menempati kedudukan atom semula bila
tegangan dihilangkan. Pada deformasi ini pergeseran kedudukan atom-atom relatif kecil,
sehingga deformasi elastis yang terjadi juga relatif kecil.

Pada deformasi plastis, atom-atom yang bergeser akan menempati kedudukan atom baru yang
stabil. Ini berati atom-atom tersebut akan tetap berada pada kedudukan yang baru walaupun
gaya dihilangkan. Secara atomic perubahan bentuk yang terjadi adalah permanen.

Tegangan Alir Flow Stress

Dalam proses pembentukan, terhadap benda kerja harus diberikan tegangan sehingga terjadi
deformasi plastis. Tahanan atau perlawanan bahan terhadap deformasi plastis disebut
tegangan alir (flow stress).

Dengan perkataan lain, tegangan alir adalah sifat menyatakan ketahanan bahan terhadap
perubahan bentuk. Pada diagram tegangan regangan teknis flow stress ditunjukkan oleh kurva
sepanjang titik YS hingga titik F.

Untuk terjadinya perubahan bentuk, tegangan yang diberikan pada benda kerja harus
mencapai tegangan alir bahan yang diproses. Pada diagram tegangan — regangan,
tegangan alir dinyatakan oleh kurva sepanjang daerah plastis, yaitu kurva diatas batas luluh
(Yield point).
Diagram Kurva Tegangan Regangan Elastis Plastis

Gambar Secara skamatika, perbedaan deformasi elastis dan deformasi plastis yang
ditunjukkan dalam suatu diagram tegangan-regangan dari hasil uji tarik.

Tegangan adalah besarnya gaya yang bekerja per satuan luas penampang bahan semula,
sedang regangan adalah pertarnbahan panjang bahan akibat bekerjanya tegangan per satuan
panjang bahan semula.

Rumus Tegangan

S = F/Ao

S = tegangan tarik

F = gaya tarik

Ao = luas penampang bahan semula

Rumus Regangan

e = (L — Lo)/L

e = regangan

L = panjang bahan setelah ditarik

Lo = panjang bahan semula

Batas Proporsional (Proportional Limit) adalah tegangan maksimum dimana regangan


masih sebanding dengan tegangannya, yaitu titik P pada Gambar.

Batas Elastis (Elastic Limit) adalah tegangan maksimum dimana tidak terjadi regangan
permanen ketika tegangan tersebut ditiadakan dinyatakan dengan titik E pada gambar. Pada
kebanyakan bahan struktur, batas elastis secara numerik hampir sama dengan batas
proporsional.

Batas Luluh (Yield Point) adalah tegangan awal pada bahan yang mengakibatkan terjadinya
peningkatan regangan tanpa adanya peningkatan tegangan. Fenomena ini terjadi pada bahan
yang ulet. Jika terjadj penurunan tegangan ketika batas luluh telah terlewati, maka akan dapat
ditentukan batas luluh atas dan batas luluh bawah.

Tegangan Luluh (Yield Strength) adalah tegangan diatas manabahan akan mengalami
sedikit peregangan jika tegangan ditiadakan. Untuk menentukannya, digunakan cars “off set”
yaitu pengukuran tegangan pada nilai regangan terteiitu, misal pada 0,2 %.

Kuat Tarik (Tensile Strength) adalah tegangan maksimum yang dapat ditahan oleh bahan,
jika sedikit dilewati bahan akan patah. Pada Gambar diumjukkan oleh titik TS, yang
merupakan batas terjadinya peregangan atau perpanjangan yang merata uniform elongation).
Kurva TS-F menurun, karena terjadinya necking (pengecilan penampang bahan sebelum
bahan mengalami patah).

Modulus Elastisitas adalah ukuran kekakuan (rigidity) suatu bahan, yaitu perbandingan
antara tegangan dalam batas proporsional terhadap regangannya.

E = S/ e

dimana =

E = modulus elastisitas

S = tegangan dibawah batas proporsional

e = regangan

Modulus Lenting (Modulus of Resilience) adalah parameter yang menunjukkan besar


energi spesifik yang dapat disimpan dalam bahan secara elastis. Energy spesifik tersebut
sama dengan luas daerah dibawah kurva tegangan — regangan sampai pada batas luluhnya.

Er = (Sy)2/2E

Dimana =

Er = modulus lenting

Sy= batas luluh

Rasio Poisson adalah perbandingan absolut regangan lateral terhadap regangan longitudinal.

Pada pembebanan satu sumbu (uniaxial), deformasi plastis terjadi bila tegangan yang bekerja
melalui batas luluhnya. Pada proses pembentukan logam kondisi tegangannya tidak hanya
satu sumbu, tetapi lebih kompleks lagi.

Tegangan yang bekerja dapat berupa tegangan tarik, tekan dan tegangan geser. Kriteria luluh
yang dapat digunakan untuk meramalkan awal terjadinya deformasi plastis adalah kriteria
luluh Tresca dart Von Mises.

Kriteria Luluh Tresca Bahan akan berdeformasi plastis bila tegangan geser maksimum
yang bekerja mencapa harga kritisnya.
Kriteria Luluh Von Mises Bahan akan terdeformasi plastis bila energi distorsi maksimum
akibat pembebanan mencapai harga kritisnya.

Klasifikasi Gaya Pembentukan

Ditinjau dari tegangan yang bekerja pada daerah deformasi, proses pembentukan logam dapat
dikelompokkan sebagai berikut

♦ Pembentukan dengan tekanan, pada daerah deformasi bekerja tegangan-tegangan tekan.


Misalnya: pencanaian (rolling), tempa (forging), ekstrusi (extruding) dan pukul putar
(swaging)

♦ Pembentukan dengan tekanan dan tarikan, tegangan yang bekerja pada daerah deformasi
adalah tegangan tekan dan tank. Tegangan tarik yang diberikan pada benda kerja
menimbulkan reaksi berupa tegangan tekan dari perkakas terhadap benda kerja.

Contoh penarikan kawat (drawing), penarikan pipa (tube drawing), penarikan daIarn (deep
drawing), penipisan dinding (ironing), spinning

♦ Pembentukan dengan tarikan. Contoh: tarik regang (stretching), ekspansi (expanding)

♦ Pembentukan dengan tekukan, misal proses tekuk (bending)

♦ Pembentukan dengan geseran. Perubahan bentuk.

3)Sistem Satuan
Troy adalah sebuah sistem satuan fisik massa yang biasanya digunakan untuk logam
berharga, bubuk hitam, dan batu mulia.
Berat satu troy berasal dari sistem massa troy sejak zaman William sang Penakluk, nama troy
berasal dari kota Troyes di Prancis, sebuah kota perdagangan penting pada Abad
Pertengahan.

●Troy ons
Troy ons, satu-satunya satuan yang digunakan dalam sistem ini, adalah 480 grain. Satu grain
seberat 64.798 91 mg, oleh karena itu satu troy ons seberat 31.103 476 8 g.
Troy ons merupakan satu-satunya ons yang digunakan untuk menghargai logam berharga
seperti emas, platinum, dan perak, dan ini merupakan kegunaan terakhir dari troy ons.
●Troy pound
Satu troy pon seberat 5760 grain (sekitar 373.24 g).

Konversi
Satuan Grain Gram
Pon (12 ounces) 5760 373.241 72
Ons (20 pennyweights ) 480 31.103 477
Pennyweight 24 1.555 173 8
Grain 1 0.064 798 91
Satuan SI Indonesia&Belanda Troy
1 ons 28.35 gr 100 gr 31.1 gr
1 pon 453.6 gr 500 gr 373.24 gr
1 pon 16 ons 5 ons 12 ons
1 kg 2.2 pon 2 pon 2.68 pon

2.Berikut penjelasan dibawah ini


1)Klasifikasi Logam
Logam adalah elemen kerak bumi (mineral) yang terbentuk secara alami. Jumlah logam
diperkirakan 4% dari kerak bumi. Logam dalam bidang keteknisian adalah besi. Biasanya
dipakai untuk konstruksi bangunan-bangunan, pipa-pipa, alat-alat pabrik dan sebagainya.

Contoh dari logam yang sudah memiliki sifat-sifat penggunaan teknis tertentu dan dapat
diperoleh dalam jumlah yang cukup adalah besi, tembaga, seng, timah, timbel nikel,
aluminium, magnesium. Kemudian tampil logam-logam lain bagi penggunaan khusus dan
paduan, seperti emas, perak, platina, iridium, wolfram, tantal, molybdenum, titanium, vokalt,
anti monium (metaloid), khrom, vanadium, beryllium, dan lain-lain.

Logam adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat, yaitu :


-Dapat ditempa dan diubah bentuk
-Penghantar panas dan listrik
-Keras (tahan terhadap goresan, potongan atau keausan), kenyal (tahan patah bila dibentang),
kuat (tahan terhadap benturan, pukulan martil), dan liat (dapat ditarik).

Yang dimaksud besi dalam bidang keteknisan adalah besi teknis, bukan besi murni, karena
besi murni (Fe) tidak memenuhi pernyataan teknik, persyaratan teknik adalah kekuatan
bahan, keuletan, dan ketertahanan terhadap pengaruh luar (korosi, aus, bahan kimia, suhu
tinggi dan sebagainya).

Besi teknis selalu tercampur dengan unsure-unsur lain misalnya karbon (C), silicon (Si),
mangan (Mn), Fosfor (P), dan belerang (S). Unsur-unsur tersebut harus dalam kadar tertentu,
sesuai dengan sifat-sifat yang dikehendaki, secara garis besar besi teknik terbagi menjadi:

1.Besi kasar = kadar karbon lebih besar dari 3,5%, tidak dapat ditempa.
2.Besi =kadar karbon lebih besar dari 2,5%, tidak dapat ditempa.
3.Baja =kadar karbon kurang dari 1,7%, dapat ditempa.
Table jenis dan klasifikasi logam
No Klasifikasi Jenis Bentuk Pemakaian Contoh
1 Logam Mulia Emas,perak Batangan Aksesoris,Interior
2 Logam Mulia Air Raksa Cair Patri
Setengah Mulia
3 Logam biasa berat Nikel,kobalt Butiran,batangan Campuran baja,kontruksi
>30kg/dm3 luar beton
4 Logam biasa esi tuang Plat blok Pengunci,Penggantung
ringan <30 kg/dm3 Plumbum(timah landasan isolasi
hitam)

2)Mekanisme deformasi secara mikro dan makro pada material


Secara makrokopis, deformasi dapat dilihat sebagai perubahan bentuk dan ukuran.
Deformasi dibedakan atas deformasi elastis dan plastis. Deformasi elastis, perubahan bentuk
yang terjadi bila ada gaya yang berkerja, serta akan hilang bila bebannya ditiadakan (benda
akan kembali kebentuk dan ukuran semula). Deformasi plastis, perubahan bentuk yang
permanen, meskipun bebannya dihilangkan.

Mekanisme deformasi secara mikro. Secara mikro, perubahan bentuk baik deformasi
elastis maupun plastis disebabkan oleh bergesernya kedudukan atom-atom dari tempatnya
semula. Pada deformasi elasitis adanya tegangan akan menggeser atom-atom ke tempat
kedudukannya yang baru, dan atom-atom tersebut akan kembali ke tempatnya yang semula
bila tegangan tersebut ditiadakan. Jarak pergeseran atom secara elastis, yaitu tidak kuran dari
0,5%. Pada deformasi plastis, atom-atom yang bergeser menempati kedudukannya yang baru
dan stabil, meskipun beban (tegangan) dihilangkan, atom-atom tersebut tetap berada pada
kedudukan yang baru. Model pergeseran atom-atom tersebut disebut slip.

3.Gambar rancangan prototipe mekanisme


1)Kriteria luluh
titik ini merupakan suatu batas dimana material akan terus mengalami deformasi tanpa
adanya penambahan beban.Tegangan (stress) yang mengakibatkan bahan menunjukan
mekanisme lulus ini disebut dengan tegangan lulu (yield stress)

2)Gaya dan Daya pada proses pembentukan logam


Pada proses pembentukan logam ada terjadinya proses Gaya gesekan pada Proses
pembentukan yaitu ada dua,Pengerjaan Hot Working dan Pengerjaan Cold Working.
Pengerjaan Hot Working terjadi gaya gesek yaitu pada proses Rolling
3)HOT WORKING DAN COLD WORKING DALAM PROSES
PEMBENTUKAN LOGAM.
1)HOT WORKING

2)COLD WORKING

Anda mungkin juga menyukai