P ENNYA
P ENNYA
INSOMNIA
DEWI SARTIKA
B0217518
MAJENE
2020
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami panjatkan rasa syukur atas kehadirat Allah swt. Karena
dengan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan pra proposal ini yang
sebagai unit analisis untuk melihat bagaimana hubungan atau apakah ada hubungan dari
Shalawat serta salam tak lupa senantiasa dihaturkan kepada junjungan kita Nabi
besar Muhammad saw. yang telah menghantarkan kita umat manusia dari alam kegelapan
menuju alam terang benderang yang penuh dengan cahaya islam, keimanan dan cinta
Kami menyadari, bahwa penyusunan pra proposal ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat berguna bagi penyusunan dan
penyempurnaan selanjutnya. Selain itu, ucapan terima kasih kami haturkan kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan pra proposal ini. Dengan adanya pra
proposal ini, diharapkan dapat membantu pada saat pembuatan proposal sebetulnya dan
hal ini juga menambah wawasan dan ilmu yang bermanfaat bagi kita semua. Amin Ya
Sampul......................................................................................................................I
Kata Pengantar........................................................................................................II
Daftar isi................................................................................................................III
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
2.2 Insomnia...............................................................................................7
2.3 Gadget.................................................................................................13
4.2.1 Populasi...........................................................................19
4.2.2 Sampel.............................................................................19
BAB 1
PENDAHULUAN
Teknologi saat ini sudah merambat keberbagai daerah pelosok negeri yang ada
Teknologi seperti gadget juga sangat membantu atau menunjang aktivitas sehari-hari
masyarakat. Olehnya itu pengguna gadget yang ada diindonesia melebihi dari jumlah
penduduk yang tergolong dalam bangsa Indonesia harini. Seperti yang dilansir dimedia
Data boks yang diunngah pada tanggal 29 Agustus 2017 yang menyatakan bahwa
pengguna telepon seluler ditanah air mencapai 371,4 juta pengguna atua 142% dari total
populasi sebanyak 262 juta jiwa. Artinya, rata-rata setiap penduduk memakai 1,4%
telepon seluler, karena satu orang terkadang menggunakan 2-3 kartu telepon seluler
Secara umum peneliti menggambarkan bahwa yang keseringan atau yang banyak
menggunakan gadget hari ini iyalah anak-anak sampai ketingkat dewasa. Hal ini kita lihat
bahwa perkembangan game online yang hari ini kita kenal bersama seperti Frefire dan
game online semacamnya. Bahkan disalah satu kampong yang dimana tempat tinggal
teman dekat peneliti terdapat beberapa anak sekolah yang dimulai dari anak SD sampai
SMA, dimana mereka merelakan dirinya tidak tidur (begadang) sampai pagi demi main
game tersebut.
Olehnya itu peneliti mengambil sebuah judul diatas karena ingin mengetahui
hubungan keseringan menggunakan gadget dengan penyakit insomnia. Hal itu tentunya
akan jarang tertidur dan tentunya dipagi hari mereka akan lambat bangun, padahal mereka
mempunyai aktivitas seperti sekolah ataupun ada yang bekerja. Sehingga akibat
keseringan begadang tentunya akan mengalami kegelisahan dipagi hari pada saat mereka
Menurut penelitian penggunaan gadget, umur 10-19 tahun yang cukup banyak
menggunakan gadget hari ini, hampir semuanya mereka anak sekolahan, tentunya ini
akan mengganngu aktivitas mereka dipagi hari ketika mereka terlalu lama menggunakan
gadget dimalam hari. Olehnya itu peneliti menitik beratkan kepada siswa-siswi, karena
menggunakan gadgetnya dimalam hari sampai larut malam bahkan ada pula yang tembus
pagi. Berbagai macam yang dilakukan oleh mereka yang bisa membuat dirinya bagadang
SMK Negeri 1 Majene yang merupakan salah satu smk yang berada dikecamatan
baggae kabupaten majene provinsi Sulawesi barat. Smk ini merupakan salah satu smk
terbaik yang ada dikabupaten majene. Dimana Smk 1 majene cukup banyak menampung
siswa, yang dimana siswa secara keseluruhan rata-rata menggunakan gadget yang dimulai
dari kelas 9-12. Siswa Smk 1 majene yang terbilang banyak menggunakan gadget tertarik
bagi peneliti untuk menjadikan smk 1 majene menjadi lokasi penelitian untuk
Dipilihnya Smk 1 Majene menjadi lokasi penelitian, karena disamping siswanya rata-
rata menggunakan gadget juga terdapat salah satu siswa yang nanti menjadi informan
iyalah kerbat dekat peneliti atau ada hubungan keluarga antara peneliti dengan informan
tersebut. Sehingga nantinya dalam mencari data dilokasi penelitian sangat mudah kita
jangkau dan sangat mudah kita menentukan informan, cukup saja peneliti menemui
kerabat dekat lalu kemudia nantinya akan mengajak teman-temannya yang nantinya juga
Smk Negeri 1 majene menjadi lokasi yang sangat strategis untuk dijadikan lokasi
penelitian, disamping jarak dari rumah peneliti ketempat lokasi penelitian hanya
menempu jarak 200M serta mudah pula dalam menentukan sample yang nantinya akan
dijadikan informan untuk mendapatkan data yang akurat seperti yang diharapkan peneliti.
Salah satu sample yang merupakan kerabat dekat peneliti yang sempat diwawancarai,
sampai larut malam, sehingga mengalami kegelisahan dipagi hari pada saat berada
dibangku sekolah. Kegelisahan tersebut maunya selalu tidur, hal tersebut dikarenakan
seringa kali tidak tidur atau sudah terindikasi insomnia akibat selalu memakai gadget.
Berdasarkan latar belakang diatas yang sudah dijelaskan secara umum kekhusus,
Dari rumusan masalah yang diajukan diatas, maka tujuan penelitian iyalah untuk
Adapun manfaat yang diharapkan peneliti dengan adanya penelitian ini adalah :
1) Secara Teoritis
Dari hasil penelitian ini tentunya dapat memberikan informasi baru, wawasan dan
dihadapi.
2) Secara Praktis
dapat berguna dan menjadi bahan motivasi untuk selalu bijak dalam
terganggu.
II. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan penelitian ini berguna bagi peneliti
dengan variable yang sama atau subjek yang sama yang digunakan dalam
penelitian ini.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Sarwono (2007:27) siswa adalah setiap orang yang resmi terdaftar untuk
mengikuti pelajaran didunia pendidikan. Siswa atau anak didik merupakan salah satu
komponen manusiawi yang memengaruhi posisi sentral dalam proses belajar mengajar
siswa sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita memiliki tujuan dan kemudian ingin
mencapainya secara optimal. Siswa akan menjadi faktor penentu, sehingga dapat
Siswa Sma dan Smk secara umum berusia enam belas tahun sampai dengan
sembilang belas tahun dan berada pada tahap perkembangan remaja. Masa remaja
merupakan masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang
menyatakan bahwa siswa sekolah Sma dan Smk berada pada tahap perkembangan
4. Sangat senang terhadap hal-hal yang ideal dan senang sekali bila
kepercayaan.
b. social
2. Lebih bebas
6. Sadar untuk berpenampilan dengan baik dan cara berpakaian rapid an baik
orang tua
c. Perkembangan Motorik
keadaan tubunya pun akan lebih kuat dan lebih baik, maka kemampuan motorik dan
intensif diluar diluar jam pelajaran. Bentuk penyajian pembelajaran sebaiknya dalm
strees belajar, akan tetapi sesuai dengan kondisi internal siswa yang menyangkut pikiran-
pikiran negative, keyakinan dalam diri serta kepriadian yang dimiliki siswa. Siswa
tersebut banyak menghadapi tekanan maupun tuntutan akademik, sebagai contoh, ujian
Dari paparan diatas tekanan yang dialami siswa adalah tekanan akademik dalam
belajar mulai dari tugas sekolah, ujian, baik ujian nasional maupun ujian sekolah dan
siswa harus memperlihatkan kemajuan dari mata pelajaran yang dijelaskan disekola.
Tekanan yang dihadapi siswa merupakan perasaan tidak nyaman akibat adanya
tuntutan yang sangat menekan, mulai dari tuntutan sekolah maipun tuntutan dari guru, hal
itu kan menimbulkan perubahn tingkah laku pada diri siswa. Ketika siswa mengalami
tekanan dan ketidaknyaman saat belajar bisa disebut dengan stress dalam belajar.
2.2 Insomnia
jadi insomnia berarti tidak tidur atau gangguan tidur. The diagnostic and statistical of
kesulitan mengawali tidur dan menjaga keadaan tidur atau keadaan tiur yang tidak
Insomnia adalah gejala yang dialami oleh klien yang mengalami kesulitan tidur
kronis untuk tidur, sering terbangun dari tidur, dan tidur singkat atau tidur nonrestoratif
Erlina dalam Heny (2013), berpendapat kesulitan tidur atau insomnia adalah
keluhan tentang kurangnya kualitas tidur yang disebabkan karena sulit memasuki tidur,
sering terbangun waktu malam kemudian kesulitan untuk kembali tidur, bangun terlalu
Secara garis besar ada beberapa faktor yang menyebabkan insomnia (Dewi,
2013) yaitu :
untuk tidur terus sepanjang waktu karena ingin melepaskan diri dari masalah
menyebabkan depresi.
penyebab insomnia.
e. Pola makan yang buruk, mengkomsumsi makanan yang berat sesaat sebelum
f. Kafein, nikoting, dan alcohol. Kefein dan nikotin adalah zat stimulant. Alcohol
g. Kurang berolahraga juga bisa menjadi faktor sulit tidur yang signifikan.
Menurut Dewi (2013), insomnia dibagi dalam tiga golongan besar yaitu :
a. Transient insomnia
termasuk orang yang tidur secara normal, tetapi dikarenakan suatu stress atau
suatu situasi oenuh stress yang berlansung untuk waktu yang tidak terlalu lama
(misalnya perjalanan jauh dengan pesawat terbang yag melampui zona waktu,
insomnia yaitu, penyakit akut, cedera atau pembedahan, kehilangan orang yang
Mereka yang menderita short term insomnia adalah mereka yang mengalami
lamanya sampai tiga minggu dan akan pulih lagi seperti biasa.
Yang lebih serius adalah insomnia kronik, yaitu long term insomnia. Untuk dapat
mengobati insomnia jenis ini maka tidak boleh dilupakan untuk mengadakan
Akoso dalam Erlina (2013) menyatakan ada tiga tingkatan insomnia yaitu :
beberapa hari.
b. Insomnia sedang, insomnia yang biasanya berlangsung kurang dari tiga minggu.
and Maintaining Sleep (DIMS), yang secara praktis diklasifikasikan menjadi dua
kelompok yaitu, yaitu insomnia primer dan insomnia sekundeer (Putra, bimma
adi, 2013).
1. Insomnia Primer
Insomnia primer merupakan gangguan sulit tidur yang penyebabnya belum diketahui
secara pasif. Sehinga dengan demikian pengobatannya masih relative sukar dilakukan dan
biasanya berlangsung lama atau kronis. Insomnia primer ini sering menyebabkan
terjadinya konflikasi kecemasan dan depresi, yang justru dapat menyebabkan semakin
parahnya gangguan sulit tidur tersebut. Sebagian penderita golongan ini mempunyai
dasar gangguan psikiatris, khususnya depresi ringan sampai menengah berat. Adapun
sebagian penderita lain merupakan pecandu alcohol atau obat-obatan terlarang, kelompok
yang bterakhir ini memerlukan penanganan yang khusus secara terpadu mencakup
perbaikan kondisi tidur, pengobatan, dan terapi kejiwaan (Putra, bimma adi, 2013).
2. Insomnia Sekunder
dikethui secara pasti. Gangguan tersebut dapat berupa faktor gangguan sakit fisik,
dalam golongan dapat tidur normal, namun karena adanya stress atau ketegangan
(misalnya karena adanya kebisingan atau pindah tempat tidur), sehingga menjadi
sulit tidur. Pada keadaan ini, obat hipnotik dapat digunakan ataupun tidak
yang terjadi pada penderita sakit fisik (misalnya batuk, rematik, dan lain
sebagainya), atau mendapat stress situasional (misalnya kehilangan atau kematian
orang dekat, pindah pekerjaan, dan lain sebagainya). Biasanya gangguan sulit
tidur ini akan dapat sembuh beberapa saat stelah terjadi adaptasi, pengobatan,
ataupun perbaikan suasana tidur. dalam kondisi ini, pemakaian obat hipnotik
dianjurkan dengan pemberian tidak melebihi tiga minggu (paling baik diberikan
salama 1 minggu saja). Pemakaian obat secara berselang seling, akan lebih aman,
karena dapat menghindari terjadinya efek sedasi yang timbul berkaitan dengan
akumulasi obat.
3) Insomnia kronis, yaitu kesulitan tidur yang berlangsung lebih dari sebulan (Putra,
bimma adi).
a. Acute insomnia : durasi atau lama waktunya 4 minggu atau kurang dari itu.
b. Cronic Insomnia : durasi atau lama waktunya 4 minggu atau lebih dari itu.
atau mempertahankan tidur yang terjadi sebagai akibat dari keterkaitan yang
tidak sehat dalam hubungannya dengan rangkaian proses medis, psikiatri atau
psikologi. Insomnia sekunder meliputi rasa sakit yang terkait dengan rheumatoid
insomnia yang tidak sehat terkait dengan episode depresi, atau insomnia terkait
hubungan yang dihasilkan dalam keluhan dari insomnia dan konsekuensi dari
ketidakmampuan disiang hari. Hubungan negative yang terkondisi terkait dengan
1) Primary Sleep Disorder : kelainan primer atau intrinsic tidur adalah salah satu hal
yang mengemukakan tentang proses psikologis dari tidur. contoh dari kelainan
tidur primer yang mengganggu adalah sleep apnea, restles leg syndrome, periodic
mampuan kognisi seperti melemahnya konsentrasi dan daya ingat, dan kelelahan
dalam keseharian. Konsekuensi siang hari dari insomnia harus mempunyai efek
yang substansial pada kualitas hidup individu agar bisa dianggap berarti (Putra,
f. Pemarah
mendapatkan lebih banyak tidur, semakin mereka mencoba, semakin besar penderitaan
mereka dan menjadi frustasi yang akhirnya mengarah pada kesulitan yang lebih besar.
2.3. Gadget
Gadget adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa inggris yang artinya
perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus. Dalam bahasa Indonesia, gadget
disebut sebagai “acang”. Salah satu hal yang membedakan gadget dengan perangkat
elektronik lainnya adalah unsusr pembaruan. Dalam artian, dari hari kehari gadget selalu
muncul dengan menyajikan teknologi terbaru yang membuat hidup manusia lebih praktis.
Anak-anak atau siswa suka bermain karena didalam diri mereka terdapat
dorongan batin dan dorongan mengembangkan diri. Banyak ilmuan yang berminat
meneliti permainan karena mereka menyadari akan pentingya peranan permainan dalam
perkembangan. Sesuai pendapat Schaller dan Lazarus dari jerman, menyatakan bahwa
melakukan kesibukan bermain bila ia telah bekerja, dalam artian untuk mengganti
kesibukan bekerja dengan kegiatan lain yang dapat memulihkan tenaga kembali
(Zulkifli,2005)
Secara fakta, kebanyakan siswa yang menggunakan gadget dengan permainan
yang dimainkan bukan sekedar untuk menjadikan waktu tersebut sebagai waktu istirahat
melaingkan hal tersebut merupakan sebuah rutinitas mereka atau keseharian mereka,
karena penggunaan gadget bagi mereka lebih banyak memakan waktu dari pada mereka
gunakan untuk tidur sehingga penggunaan gadget bagi mereka buka sebagai waktu
istirahat tetapi menjadi kebiasaan mereka dan melupakan aktivitas tidur untuk kembali
Penggunaan gadget pada anak usia sekolah biasanya dipakai untuk bermain game
dari keseluruhan pemakaian. Sari dan Mitsalia ( 2016) melaporkan bahwa rata-rata anak
sekolah menggunakan gadget untuk bermain game daripada menggunakan untuk hal
lainnya.
keprihatinan mengenai efek pengguna gadget terhadap pola tidur dan pekerjaan disiang
hari. Penelitian diaustralia menemukan bahwa 71% remaja melaporkan tidur malam yang
tidak optimal akibat pemakaian gadget dapat mempengaruhi pola tidur dan waktu
biologis yang menunda tidur dan ritme sikardian. Permainan computer atau acar televise
dapat menimbulkan kegembiraan dan mengakibatkan susah tidur. meskipun begitu, hal
ini dapat terjadi sebaliknya. Insomnia, dan penundaan pada pola tidur dapat
mengakibatkan orang-orang berbaring lebih lama pada jam tidur tanpa tertidur yang
Pemakaian internet yang berlebihan juga menjadi salah satu alasan pemakaian
gadget sebelum tidur. Menurut Pies (2009), internet addiction atau kecanduan internet
yang mengakibatkan sisters ataupun gangguan fungsi yang bermakna dalam hidup sehati-
hari. Meskipun tidak termasuk dalam diagnostic and stataistical manual of mental
disordes (DSM) edisi kelima, kecanduan internet dianggap sebuah diagnosis gangguan
spectrum komplusif implusif yang meliputi pemakaian computer online atau offline dan
terdiri dari minimal 3 subtife yaitu bermain game berlebihan, preukopasi seksual, dan
Hormone melatonim adalah hormone yang sebagian besar dibuat oleh kelenjar
pineal, sebuah kelenjar sebesar kacang tanah yang terletak diantara kedua sisi otak, Anies
cahaya matahari dan suhu linggkungan. Ketika kegelapan datang dalam bentuk malam
hari, reseptor melatonim diaktifkan dan kemudian menyebabkan efek-efek kimiawi dan
biologis dalam bentuk rasa ngantuk serta penurunan suhu tubuh. Aktivitas oragn-organ
pada malam hari, terutama pada suasana hening dan gelap sehingga menyebabkaqn orang
mudah tidur. Namun, produksi hormone ini berkurang oleh adanya ransangan dari luar,
menimbulkan radiasi elektromagnetik, merupakan salah satu alasan gangguan sukar tidur
pada malam hari. Banyak orang kesal karena sukar tidur pada malam hari, tetapi tidak
elektromagnetik dapat menimbulkan keluhan sakit kepala dan pening. Itulah yang
BAB 3
Berdasarkan pada masalah dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini,
Stres
Depresi
Kelainan-kelainan kronis
Kafein, nikotin,
Gadget dan alkohol
Kurang berolahraga
Lingkungan
Keterangan :
Penyakit
Insmonia
Kebiasaan
Variabel Perancu
Variabel Independen
3.2 Hipotesis
Variabel
Ada hubungan antara keseringan menggunakan
Dependen
gadget dengan kejadian insomnia pada anak sekolah
Smk.N. 1 Majene.
BAB 4
METODE PENELITIAN
pengukuran/observasi data variable independen dan dependen hanya satu kali pada satu
4.2.1 Populasi
memenuhi criteria yang telah ditetapkan (Nursalam 2013). Populasi dibagi menjadi dua
yaitu, populasi target dan terjangkau. Populasi target adalah populasi yang memenuhi
criteria sampling dan menjadi sasaran akhir penelitian. Populasi terjangkau adalah
populsi yang memenuhi criteria penilaian dan dapat dijangkau oleh peneliti dari
kelompoknya (Nursalam 2013). Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah siswa-
4.2.2 Sampel
Sampling ialah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili
populasi (Nusrsalam, 2013). Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan Non
probolity sampling purposive sampling yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan cara
memilih sampel diantara populasi yang sesuai dengan kehendak peneliti (Nursalam,
2013)
Instrument adalah alat atau fasilitas yang digunakan untuk mengumpulkan data
agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih lengkap, cermat,
dan sistematis sehingga mudah diolah (Arikunto 2007). Instrument yang digunakan pada
penelitian ini adalah kusioner, yang berupa kusioner pengguna gadget yang mengalami
insomnia.
DAFTAR PUSTAKA
media social dengan kejadian insomnia pada remaja di sma 9 Manado, www.
Nurlia, 2016. Pengaruh pola tidur sehat terhadap tingkat insomnia lansia. Skripsi
Http://medikaholistik.com
Nurhalija. U. 2018. Hubungan penggunaan media social dengan kejadian insomnia pada
Http://www.Kaltimpost.co.id
Moh. Saifullah. 2017. Hubungan penggunaan gadget terhadap pola tidur anak sekolah
Http://kesehatan.Kompas.Com/read/2010/06/18/14191253/.