Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Post op appendiktomi
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Minggu ke dua Departemen Keperawatan
Gadar Kritis Profesi Ners FIK Unmuh Ponorogo
Disusun oleh :
A. Apendisitis
1. Definisi
Apendisitis abses terjadi bila massa lokal yang terbentuk berisi nanah
(pus), biasanya di fossa iliaka kanan, lateral dari sekum, retrocaecal,
subcaecal, dan pelvic.
d. Apendisitis Perforasi
c. Pemberian barium
e. Tumor
Menurut Andra dan Yessie (2013) tanda terjadinya apendisitis antara lain:
c. Nyeri pada kuadran kanan bawah saat kuadran kiri bawah ditekan
(Roving Sign)
d. Nyeri kanan bawah bila tekanan di sebelah kiri dilepas (Blumberg)
g. Demam
5. Pemeriksaan penunjang
pathway
gg. integritas
kulit/jringan
Risiko infeksi
Intoleransi
Risiko difisit nutrisi Risiko difisit nutrisi
aktifitas
a. Pra Operasi
1) Observ
asi
Laparoskopi berasal dari kata lapara yaitu bagian dari badan mulai
iga paling bawah sampai dengan panggul. Teknologi laparoskopi
ini bisa digunakan untuk melakukan pengobatan dan juga untuk
melakukan diagnosa terhadap penyakit yang belum jelas (David .A
2011).
Keuntungan bedah laparoskopi:
1. Pengkajian
a. Identitas
1) Identitas Klien
1) Keadaan Umum
2. Diagnosa keperawatan
1 2 3 4 5
4 Kemampuan ke toilet (BAB/BAK)
1 2 3 4 5
5 Verbalisasi keinginan melakukan perawatan diri
1 2 3 4 5
6 Mempertahankan kebersihan mulut
1 2 3 4 5
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Risiko Gangguan Integritas Kulit dan Jaringan Perawatan Integritas Kulit
Integritas Observasi:
Kulit/Jaringan Identifikasi penyebab gangguan integritas
D.0139 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam kulit
diharapkan integritas kulit dan jaringan meningkat Terapeutik:
Pengertian : Kriteria Hasil: Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
Berisiko mengalami Menurun Cukup Sedang Cukup Meningk Gunakan produk berbahan petrolium atau
Kerusakan kulit Menurun Meningk at
(dermis dan/atau at
epidermis) atau 1 Elastisitas
jaringan (membran 1 2 3 4 5
mukosa, kornea, fasia, 2 Hidrasi
1 2 3 4 5
otot, tendon, tulang,
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
kartilago, kapsul sendi
Meningka Menurun
dan/atau ligamen) t
3 Kerusakan lapisan kulit
1 2 3 4 5
4 Perdarahan
1 2 3 4 5
5 Nyeri
1 2 3 4 5
6 Hematoma
1 2 3 4 5
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Risiko Intoleransi Toleransi Aktivitas Manajemen Energi
aktivitas Observasi:
D.0060 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
jam diharapkan toleransi aktivitas meningkat. mengakibatkan kelelahan
Pengertian : Kriteria Hasil: Monitor pola dan jam tidur
Berisiko Menurun Cukup Sedang Cukup Meningk Monitor kelelahan fisik dan emosional
mengalami Menurun Meningk at
ketidakcukupan at
energy untuk 1 Kemudahan dalam melakukan aktivitas sehari-hari
melakukan 1 2 3 4 5
aktivitas sehari- 2 Kekuatan tubuh bagian atas dan bawah
hari 1 2 3 4 5
Meningka Cukup Sedan Cukup Menurun
t Meningk g Menuru
at n
3 Keluhan lelah
1 2 3 4 5
4 Dispnea saat aktivitas
1 2 3 4 5
Risiko Defisit Status Nutrisi Manajemen gangguan makan
Nutrisi Observasi:
D.0032 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Monitor asupan dan keluarnya
status nutrisi terpenuhi. makanan dan cairan serta kebutuhan
Pengertian : Kriteria Hasil: kalori
Risiko mengalami Menuru Cukup Sedang Cukup Meningk Terapeutik:
Asupan nutrisi n Menuru Meningk at
tidak cukup untuk n at
memenuhi 1 Porsi makanan yang dihabiskan
kebutuhan 1 2 3 4 5
metabolisme. 2 Berat Badan atau IMT
1 2 3 4 5
3 Frekuensi makan
1 2 3 4 5
4 Nafsu makan
1 2 3 4 5
5 Perasaan cepat kenyang
1 2 3 4 5
Brunner & Suddarth. (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edis 8.
Jakarta: EGC.
Smeltzer,dan Bare (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth.
Jakarta: EGC