NIM : 751440119046
Catatan:
H (isoniazid), R (Rifampisin), Z (Pirazinamid), S (Streptomisin), E (Ethambutol)
1. Kehamilan
(WHO) hampir semua OAT bisa digunakan kecuali S karena bersifat permanent
ototoxic dan menembus barrier placenta à gangguan pendengaran dan keseimbangan
permanen pada bayi
Perlu keberhasilan pengobatan sehingga proses kelahiran berjalan lancar dan bayi
terhindar TB
Ibu dan bayi tidak perlu dipisah dan bisa disusui langsung
Ibu harus mendapat OAT secara adekuat sehingga bayi tidak tertular
R berinteraksi dengan kontrasepsi hormonal (pil KB, suntikan KB, susuk KB) à
menurunkan efekvitas kontrasepsi
Bila SGOT/SGPT meningkat >3x normal, OAT tidak boleh diberikan dan bila telah
dalam pengobatan, harus dihentikan
H,R,Z dapat dipakai dalam dosis standar pada pasien gangguan ginjal karena
diekskresi melalui empedu dan dapat dicerna menjadi senyawa tidak toksik
S dan E diekskresi melalui ginjal, sehingga harus dihindari apabila ada kelainan
ginjal. Bila ada fasilitas pemantauan faal ginjal, S dan E dapat diberikan dengan dosis
sesuai faal ginjal.
6. Pasien TB dengan DM
Penggunaan R mengurangi efektivitas obat oral anti diabetes (sulfonil urea) sehingga
perlu penambahan obat anti diabetes
Insulin dapat digunakan untuk mengontrol gula darah setelah selesai pengobatan TB,
dilanjutkan dengan anti diabetes oral.