Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Metode Pembelajaran Materi
PAI
Semester IV
Dosen Pengampu :
Hj. Adliyah Ali M.D., Dra., M.Pd.I.
Helmi Aziz, M.Pd.I.
Disusun Oleh :
Hasna Atiyah 10030114038
Imam M Ghani 10039114037
Tiara Lidia Kani 10039114007
Aprista Nurmalasari 10039114012
Abdul Fatah Atho’Ulloh 10039114011
2016
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................i
BAB I.............................................................................................................................2
PENDAHULUAN.........................................................................................................2
A. Latar Belakang....................................................................................................2
B. Rumusan Masalah...............................................................................................3
BAB II...........................................................................................................................4
PEMBAHASAN............................................................................................................4
A. Pengertian Model/ Metode Role Playing............................................................4
B. Kekurangan Dan Kelebihan Model/ Metode Role Playing................................4
C. Langkah-Langkah Bermain Peran (Role Playing)..............................................5
A. Persiapan Dan Instruksi..................................................................................5
B. Tindakan Dramatik Dan Diskusi....................................................................6
C. Evaluasi Bermain Peran..................................................................................6
D. Penerapan Model/ Metode Role Playing dalam Mata Pelajaran PAI dengan
Dibuatkan RPP nya....................................................................................................7
BAB III........................................................................................................................22
KESIMPULAN...........................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Strategi tepadu dalam angka mengatasi permasalahan pembelajaran
khususnya dan pendidikan pada umumnya, pemerintah telah melakukan perubahan
kurikulum 2013 dengan menekankan pada konsep pendekatan scientifik dalam
pembelajaran sebagaimana dimaksud, yang meliputi: mengamati, menanya, menalar,
mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran. Proses pembelajaran
dalam kurikulum 2013 menyentuh tiga ranah yaitu sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sehingga menghasilkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif
dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan dan pengetahuan yang terintegrasi.
Dalam konteks pengajaran pada dasarnya telah memuat konsep belajar dan
mengajar serta interaksi belajar dan mengajar. Proses belajar dikatakan efektif apabila
terjadi transfer belajar yaitu materi pelajaran yang disajikan oleh guru dapat diserap
ke dalam struktur kognitif siswa. Dalam pembelajaran, guru hendaklah memilih dan
menggunakan strategi pendekatan, metode dan tehnik yang banyak melibatkan siswa
aktif dalam belajar, baik mental, fisik maupun sosial.
Pembelajaran yang baik adalah suatu proses belajar mengajar dimana kegiatan
tersebut berpusat pada siswa. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa
yang dipelajarinya, bukan mengetahuinya. Pembelajaran yang berorientasi pada
penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi mengingat jangka pendek, tapi
gagal dalam membekali siswa memecahkan masalah atau persoalan dalam kehidupan
jangka panjang. Dalam pembelajaran kontekstual, program pembelajaran lebih
merupakan rencana kegiatan kelas yang dirancang guru, yang berisi skenario tahap
demi tahap tentang apa yang dilakukan bersama siswanya sehubungan dengan topik
yang akan dipelajarinya.
Dalam makalah ini akan membahas tentang model pembelajaran role playing
(bermain perang).
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi fokus permasalahan yang akan dibahas makalah ini
dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa pengertian model/metode pembelajaran role playing?
2. Apa kelebihan dan kekurangan model/metode pembelajaran role
playing?
3. Bagaimana langkah-langkah penggunaan model/metode pembelajaran role
playing?
4. Bagaimana penerapan model/metode pembelajaran role playing dalam mata
pelajaran PAI dengan RPP?
BAB II
PEMBAHASAN
Metode Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan- bahan pelajaran
melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi
dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau
benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang. Hal ini
bergantung kepada apa yang diperankan.
b. Sebelum melaksanakan bermain peran siswa harus mengikuti latihan, baik bagi
peserta aktif maupun pengamat, latihan ini berguna untuk merangsang imajinasi dan
membentuk kekompakan kelompok interaksi.
c. Guru memberikan instruksi khusus kepada peserta, setelah memberikan
pendahuluan kepada seluruh peserta dan pengamat. Penjelasan tersebut meliputi
latar belakang dan karakter lain melalui penjelasan. Para peserta dipilih secara
sukarela dan diberikan kebebasan dalam pendalaman perannya masing-masing dan
diberikan gambaran secara rinci tentang karakter yang akan diperankan supaya
mudah dalam merancang tempat yangn diperlukan.
b. Bermain peran harus berhenti pada titik titik penting atau apabila terdapat tingkah
laku tertentu yang menuntut di hentikannya permainan tersebut
c. Guru membuat jurnal mengenai bermain peran yang telah dilaksanakan dan di
nilai, hal ini penting untuk perbaikan strategi bermain peran berikutnya.
D. Penerapan Model/ Metode Role Playing dalam Mata Pelajaran PAI
dengan Dibuatkan RPP nya
A. Kompetensi Inti
B. Kompetensi Dasar
2.6 Menunujukan perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan guru
sebagai implementasi dari pemahaman Q.s Al-Israa :23 dan Hadits
terkait
3.6 Menganalisis perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan guru
C. Indikator
2.6.1 Memiliki perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan guru
sebagai implementasi dari pemahaman Q.s Al-Israa :23 dan Hadits
terkait
3.6.1 Menjelaskan pengertian perilaku hormat dan patuh kepada orang tua
dan guru
3.6.2 Memberikan contoh penerapan perilaku hormat dan patuh kepada
orang tua dan guru
3.6.3 Menjelaskan hikmah dari penerapan perilaku hormat dan patuh
kepada orang tua dan guru
D. Tujuan pembelajaran
2.6.1 Siswa diberikan kesempatan untuk menjelaskan perilaku hormat dan
patuh kepada orangtua dan guru sebagai implementasi dari
pemahaman QS. Al- Isra (17):23 dengan benar
3.6.1 Siswa diberikan kesempatan untuk menjelaskan pengertian perilaku
hormat dan patuh kepada orangtua dan guru dengan benar
3.6.2 Siswa diberikan kesempatan untuk memberikan contoh penerapan
perilaku hormat dan patuh kepada orangtua dan guru dengan benar
3.6.3 Siswa diberikan kesempatan untuk menjelaskan hikmah dari
penerapan perilaku hormat dan patuh kepada orangtua dan guru
dengan benar
E. Materi Pokok
1. QS. Al- Isra (17): 23 berkaitan tengang Hormat dan Patuh kepada
Orang tua dan Guru
انًا إِ َّما يَ ْبلُ َغ َّنRR َدي ِْن إِحْ َسRRِ ُدوا إِال إِيَّاهُ َوبِ ْال َوالRRُى َرب َُّك أَال تَ ْعبRRضَ ََوق
اRRف َوال تَ ْنهَرْ هُ َم ٍّ ُا أRRلْ لَهُ َمRRُا فَال تَقRRك ْال ِكبَ َر أَ َح ُدهُ َما أَ ْو ِكالهُ َم
َ ِع ْن َد
َوقُلْ لَهُ َما قَ ْوال َك ِري ًما
Artinya : “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan
menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu
bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara
keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada
keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan
ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.”
Antara Atun dan Viona, terlihat perbedaan yang sangat kontras. Atun
yang sangat sopan, sedangkan Viona yang sama sekali tidak
berperilaku wajar terhadap Ibunya. Namun sesuatu yang tidak
disangka-sangka terjadi. Bu Tuti jatuh sakit tak sadarkan diri dan harus
dirawat di rumah sakit.
Dalam hati, Bu Nona selalu berharap bahwa Viona menjadi anak yang
sopan dan baik seperti Atun. Meski selalu diperlakukan dengan tidak
layak oleh anak satu-satunya, Bu Nona tak pernah berhenti untuk
mendoakan hal yang terbaik untuk Viona. Selama Bu Tuti sakit, Atun
selalu mengerjakan semua pekerjaan Ibunya di rumah tersebut dengan
sangat baik. Setelah selesai merapihkan rumah, Atun pergi ke rumah
sakit untuk bermalam menemani Ibunya. Padahal esok hari, Atun
harus kembali ke sekolah. Tanpa disadari Atun, Viona selalu
membuntuti kegiatannya dari belakang.
Sejak hari itu, doa Bu Nona seolah-olah terjawab. Kini Viona menjadi
anak yang patuh dan sangat menyayanginya. Tak lama beberapa hari
berlalu, Bu Tutipun siuman dan sembuh dari sakitnya. Atun dan Pak
Opi merasa bahagia dan bisa kembali menjalani hidup yang lebih
membahagiakan bersama-sama.
5. Naskah Drama Hormat kepada Guru
Dalang:
- Ervan
Ervan : “Pada pagi hari yang cerah, Pak Guru masuk ke ruangan
kelas. Seperti biasa dia mengajar IPA. Pak Guru pun lalu memasuki ruang
kelas.”
Abdul Malik : “Assalamu’alaikum wrwb anak-anak.”
(Memasuki kelas)
Murid-murid : “Wa’alaikumsalam wrwb Pak Guru.”
Abdul Malik : “Ayo kita mulai pelajaran kita. Anak-anak sudah sampai
mana pelajaran kita?”
Murid-murid : “Gatau Pak, kami lupa.”
Abdul Malik : “Oh ya, kemarin seingat Bapak, Bapak memberikan
kalian PR, sudah dikerjakan nak?”
Dwi Ayu : “PR opo pak?PR yang mana?”
Adinda : “Iya Pak, saya juga nda ingat pak.”
Abdul Malik : “Tapi Bapak ingat Nak. Masak sih ndak ada?”
Dwi Ayu : “Ish. Mboten enten bapak. Kita nggak ada PR kan Wi?”
Siti Halimah : “Tau ah, gelap. Takono sama Ningsih.”
Suvi : “Ada Pak halaman 27.”
Adinda : “Ish. Ningsih.Bilang aja ndak ada.”
Iqbal : “iya ni Ningsih, dah tau aku belum ngerjain,pakai bilang
ada PR.”
Andre : “Tau tuh.”
Suvi : “Suka-suka aku lah mau ngomong apa.”
Abdul Malik : “Ya sudah, wis-uwis, kalau dah siap kumpulkan ke
depan kalau belum cepat kerjakan.”
Iqbal : “Kapan Pak dikerjainnya?”
Abdul Malik : “Minggu ngesuk Nak?! Yo saiki lah. Kamu ini ono-ono
wae.”
Iqbal : “Bapak yang ono-ono wae, masak ngerjainnya minggu
ngenjang? Yo saiki Pak.”
Abdul Malik : “Ya sudah itu yang saya bilang, legowo, sabar
(Mengelus dada) Ya sudah, ayo cepat kerjakan.”
Ervan : “Tidak lama kemudian kepala sekolah datang ke ruang
kelas bersama seorang murid baru.”
Fadhila : “(Mengetuk pintu) Permisi sebentar Pak mengganggu
pelajaran.”
Abdul Malik : “Iya Bu, lama-lama juga ndak apa-apa Bu.”
Fadhila : “Ini Pak, ada murid baru mau bersekolah disini.
Dimohon bimbingannya ya Pak.”
Abdul Malik : “Njeh Bu.”
Fadhila : “Matur suwun Pak, saya permisi dulu.”
Ervan : “Setelah kepala sekolah pergi, Pak Guru pun menyuruh
si murid baru untuk memperkenalkan dirinya di depan kelas.”
Abdul Malik : “Ayo Nak silahkan perkenalkan diri kamu di depan
kelas.”
Dina : “Baik Pak. Teman-teman, perkenalkan nama saya Siti
Hajar. Mohon bantuannya ya Pak Guru dan teman-teman.”
Iqbal : “Alamat rumahnya neng ndi?”
Andre : “Oh iyo, pine piro?wa,line,twitter,fb mu opo?”
Dwi Ayu : “Is, kalian ini so akrab banget. Ndak bisa sekali nengok
cewek cantik.”
Iqbal : “Masalah buat loe?, orang aku yang nanya. Hajar aja
ndak popo.Iyo to Jar?”
Abdul Malik : “Sudahlah sudah. Ayo, hajar silahkan pilih bangku yang
kosong.”
Dina : “Tapi Pak, ndak ada bangku yang kosong. Gimana saya
mau duduk?”
Abdul Malik : “Yo wis, kamu duduk di hati Bapak piye?, hati Bapak
lagi kosong.”
Adinda : “Ish. Bapak ini udah tua,tetep wae modus gombal
gaweane. Murid bae digombali.”
Abdul Malik : “Koe iki! Ngomong sama Guru ndak sopan banget!Arep
dadi opo koe nek wis gede ngono wae?!” (Terlihat kesal)
Adinda : “Saya mau jadi dokter Pak.”
Murid-murid : (Tertawa)
Abdul Malik : “(Mengelus dada) Sudah sudah.
Ervan : “Hajar pun lalu duduk, dan murid-murid kembali
mengerjakan tugas mereka. Tak berapa lama, murid-murid kembali
berulah.”
Suvi : “(Melirik Tiwi yang sedang main hp) Pak…? Tiwi main
hp.”
Abdul Malik : “Benar itu Tiwi? (sambil melihat kearah tiwi)”
Siti Halimah : “Nggak ah Pak,Ningsih cepu.”
Abdul Malik : “Hem… Ya sudah kerjakan kembali tugas kalian.”
Murid-murid : “Baik Pak.”
Andre : “(berbisik) Eh Ry, minta dong gorengannya. Pelit
banget.”
Iqbal : “(berbisik) Beli sendiri.”
Andre dan Iqbal : “(makan gorengan)”
Suvi : “(Melirik Nofrizal dan Ary yang sedang makan
gorengan) Pak…? Nofrizal sama Ary makan gorengan.”
Abdul Malik : “(menghampiri meja Nofrizal dan Ary lalu mengambil
gorengan mereka) Ini yang kalian kerjakan dari tadi! Bukannya ngerjakan
tugas malah makan gorengan.”
Iqbal : “Waduh… bayar sini seribu.”
Andre : “Tadi kan aku minta sama kau ry.”
Abdul Malik : “(batinnya) Dasar anak-anak ini tingkahe ono-ono wae.
Murid-murid : “Ealah… Terserah Bapak.”
Andre dan Iqbal : (Melempar-
lempar kertas ke arah Hajar dan Fika)
Suvi : “Pak…? Ary sama Nofrizal ngelempar-lempar kertas.”
Dina : “Iya Pak, orang ini dari tadi gangguin kita. Kalo suka
bilang!”
Abdul Malik : “Nofri! Ary! Dari tadi kalian bertingkah. Bapak sudah
capek menasihati kalian. (datang ke meja Ary dan Nofrizal sambil
mencubit mereka)”
Andre : “Bapak, kalau capek istirahat Pak.”
Iqbal : “Mendingan Bapak duduk ndak usah hukum kami, nanti
Bapak tambah capek.”
Abdul Malik : “Ya sudah, tapi jangan gangguin mereka lagi. Kerjakan
tugas kalian dewek-dewek.”
Andre dan Iqbal : “Njeh Pak.”
Ervan : “Pak Guru kembali duduk di kursinya. Tak berapa lama
Pak Guru,keluar untuk mengisi spidol sebentar dan anak-anak kembali
berulah.”
Iqbal : "Haii???" (Menatap ke arah Hajar)
Dina : "Iya???"
Iqbal : "Jeneng mu hajar yo?"
Dina : "Iyo, neng ngopo?"
Iqbal : "Soalnya kamu udah menghajar aku hingga jatuh ke
hatimu." #eaaa
Andre : "Hajar??? Boleh pinjem lem ndak?"
Dina : "Boleh, buat apa?"
Andre : "Buat nempelin hati aku ke hati kamu" #eaaa
Iqbal : "Hajar??? Bapak kamu tukang parfum ya?"
Dina : "Kok tau?"
Iqbal : "Pantes, semalam aku ketemu di pasar" #GombalGagal
Andre : "Hajar??? Kamu kayak kupu kupu deh"
Dina : "Kok gitu?"
Andre : "Soalnya kamu selalu hinggap di hatiku" #eaaa
Iqbal : (Melirik ke arah Nofrizal) "Eh kau melu-melu bae!"
Andre : "Suka suka akulah! Jadi apa nih? Ra senang critane?"
Iqbal : "Ayok geluten ngene!”
Dina : "Ehhh jangan......"
Iqbal : "Udah jar, tenang wae, ki urusan wong lanang"
Dina : "Maksudnya jangan sampai gak jadi"
Ervan : “Nofrizal dan Ary pun maju ke depan kelas dan mulai
berkelahi, murid-murid pun bersorak sorai. Tiba-tiba Pak Guru pun masuk
ke dalam kelas.”
Abdul Malik : "Hei hei ada apa ini" (Melerai Nofrizal dan Ary)
Iqbal : "Ini Pak Nofrizal, masa saya gombali Hajar dia juga
ikutan."
Andre : "Kan gombalan saya beda sama punya dia Pak"
Abdul Malik : "Hadehhh -_- Sudah-sudah ayo saling minta maaf dan
berjabat tangan."
Iqbal : "Bapak gak minta maaf sama kami?"
Abdul Malik : "Ya sudah Bapak minta maaf juga ya."
Andre : "Gitu dong Pak"
Ervan : “Pak Guru pun kembali ke mejanya.”
Adinda : “(berbisik) Eh, tau nggak (geregetan)”
Dwi Ayu : “(berbisik) Ah. Biasa itu biasa.”
Siti Halimah : “(berbisik) Entah ni Fika berisik banget.”
Dwi Ayu : “(berbisik) Aku aja bosen dengarnya.”
Adinda : “(berbisik) Alah, gaya banget.”
Dwi Ayu : “(berbisik) Ah, biasa-biasa.”
Abdul Malik : “Hei!!! Para wanita! Jangan kalian bergosip
disini.Contoh itu si Siti Hajar, dari tadi diam aja.Tidak seperti kalian!”
Adinda : “Namanya dia anak baru Pak, maklum, dia kan belum
bisa beradaptasi dengan kelas ini.”
Abdul Malik : “(memukul meja) Hei!!! Kalian ini dari tadi asal saya
ngomong ga didengerin!!! Mau jadi apa kalian? Dokter?! Kerjanya
melawan saja! Nggak mungkin kalian jadi dokter.”
Siti Halimah : “(berbisik) Eh, tumben Bapak ini kayak gini, jadi takut
aku.”
Dwi Ayu : “(berbisik) Iya Wi, podo wae?”
Ervan : “Pada saat itu suasana kelas yang tadinya ribut tak
menentu seketika berubah menjadi hening.”
Abdul Malik : “Sudahlah! Saya malas mengajar disini. Murid-
muridnya pada nggak beres, lebih baik saya memilih mengajar di kelas
lain dari pada disini. (memukul meja kemudian membereskan buku-
bukunya)”
Adinda : “Ish. Janganlah Pak. Nanti yang ngajarin kami siapa?
(tampak sedih)”
Abdul Malik : (hanya diam sambil bergegas pergi)
Murid-murid : “Pak… Jangan pergi…”
Ervan : “Suasana kelas pada saat itu tampak menjadi sunyi.
Murid-murid tampak sedih dan mereka hanya bisa diam dan memohon
agar Pak Guru tidak meninggalkan kelas mereka. Namun, usaha mereka
sia-sia, Pak Guru sudah terlanjur sangat marah kepada mereka karena
kelakuan mereka yang sangat kurang ajar. Dan akhirnya…”
Fadhila : “(memasuki kelas) Kemana Guru kalian?”
Murid-murid : “Keluar Bu.”
Fadhila : “Kenapa bisa keluar?”
Murid-murid : (Hening)
Fadhila : “Loh? Kenapa kalian diam?Tadi ribut?”
Abdul Malik : “(tiba-tiba memasuki kelas) Maaf Bu, saya mau
mengambil berkas saya ketinggalan.”
Fadhila : “Kenapa Bapak tidak masuk kelas dan mengajar?”
Abdul Malik : “Buat apa Bu saya mengajari anak-anak yang tidak bisa
diatur. Hanya menghabiskan tenaga saya Bu. Lebih baik saya pindah ke
kelas lain saja Bu.”
Murid-murid : “(tiba-tiba bangkit dari bangku mereka kemudian
mendekati Pak Guru) Maafkan kami Pak Guru. Jangan pergi Pak.”
Abdul Malik : “Untuk apa saya di sini? Sedangkan kalian saja tidak
menghargai saya.”
Iqbal : “Maafkan kami Pak, kami tau kami salah. Kami berjanji
untuk merubah sikap kami Pak.”
Adinda : “Iya Pak, kami berjanji. Tolong maafkan kami Pak?
Cuma Bapak lah Guru yang bisa mengerti kami.”
Murid-murid : “Iya Pak.”
Fadhila : “Bagaimana Pak Guru?”
Abdul Malik : “Anak-anak, mengucapkan janji itu memang mudah,
tetapi tidak semudah menepatinya nak.”
Dwi Ayu : “Iya Pak kami tau, kami akan berusaha mengubah sifat
kami. Bapak maafkan kami kan?”
Abdul Malik : “Iya anak-anak. Bagaimana Bapak tidak memaafkan
kalian?Bapak menyayangi murid-murid Bapak.”
Murid-murid : “Terima kasih Pak Guru.”
Abdul Malik : “Iya nak.”
F. Pendekatan/metode pembelajaran
Bermain peran (role playing)
H. SumberBelajar
1. Al-Qur’an dan buku-buku hadits
2. Buku pegangan siswa PAI dan Budi Pekerti SMA/SMK kelas XI
I. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan ke 1
No Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
1. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan
mengucapkan basmalah dan kemudian berdoa bersama. 15
2. Peserta didik menyiapkan kitab suci al-Qur’an menit
3. Secara bersama bertadarus al-Qur’an (selama 5-10 menit)
4. Menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan
dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar serta
indikator yang akan dicapai.
5. Menanyakan materi yang pernah diajarkan (Appersepsi).
2. Kegiatan Inti
a. Mengamati 100
Menyimak bacaan Q.S. Al- Isra(17): 23, dan hadits menit
terkait yang dibacakan
Menyimak penjelasan hormat dan patuh kepada orang tua
Menyimak penjelasan hormat dan patuh kepada guru
b. Menanya
Menanyakan tentang cara menghafal Q.S. Al-Isra (17):23
Menanyakan isi kandungan Q.s Al-Isra:23 terkait patuh
pada orang tua dan guru
Menanyakan penjelasan hormat dan patuh kepada orang
tua
Menanyakan penjelasan hormat dan patuh kepada guru
c. Mengeksperimen/Mengexplorasi
Mendemonstrasikan isi kandungan Q.S. Al- Isra(17): 23
Menganalisis perbuatan- perbuatan ormat dan patuh
kepada orang tua
Menganalisis perbuatan- perbuatan hormat dan patuh
kepada guru
d. Asosiasi
Membuat kesimpulan mengenai isi kandungan Q.S. Al-
Isra(17): 23
e. Komunikasi.
Guru menunjuk beberapa siswa untuk memainkan peran
yang sudah disiapkan oleh guru berkaitandengan hormat
No Kegiatan Waktu
dan patuh kepada orang tua dan guru sesuai dengan Q.S.
Al- Isra(17): 23
3. Penutup
Pendidik meminta agar para peserta didik sekali lagi
membaca Q.S. Al- Isra(17): 23sebagai penutup materi 20
pembelajaran; menit
Pendidik meminta agar para peserta didik membiasakan
perilaku hormat dan patuh pada orang tua dan guru
Pendidik menutup/mengakhiri pelajaran tersebut dengan
membaca hamdalah/doa;
Pendidik mengucapkan salam kepada para peserta didik
sebelum keluar kelas dan peserta didik menjawab salam.
1. Tes (tulis)
1 Lanjutkanlah penggalan
Q.S. Al- Isra(17): 23
ُ ُدوا إِال إِيَّاهRRRُى َرب َُّك أَال تَ ْعبRRRض َ ََوق
كَ َوبِ ْال َوالِ َدي ِْن إِحْ َسانًا إِ َّما يَ ْبلُ َغ َّن ِع ْن َد
ْلRRُا فَال تَقRR ُدهُ َما أَ ْو ِكالهُ َمRْال ِكبَ َر أَ َح
اRRلْ لَهُ َمRRُا َوقRRف َوال تَ ْنهَرْ هُ َم ٍّ ُا أRRلَهُ َم
قَ ْوال َك ِري ًما
2 Jelaskan isi kandungan yang 1) Isi Kandungan Qs. Al-Isra :23
terdapat dalam Q.s Al- berisi perintah untuk hijrah dan
Isra:23 berjihad.
2) Isi Kandungan Qs. Al-Isra: 23
berisi perintah untuk patuh dan
hormat pada orang tua dan guru
3 Sebutkan contoh- contoh Berbakti kepada orangtua dapat
perbuatan hormat dan patuh
kepada orangtua diwujudkan dengan melakukan hal-
hal berikut:
Mematuhi berbagai perintah dan
saran yang dianjurkan oleh
orangtua dengan syarat tidak
bertentangan dengan syariat
Islam
Ketika berbicara kepada orangtua
sampaikanlah dengan lemah
lembut
Senantiasa meringankan beban
orangtua dengan membantunya
sesuai kemampuan
Selalu mendo’akan kepada
orangtua suapaya diberikan yang
terbaik untuk keluarga
Ketika orangtua sudah lanjut usia
rawatlah dengan penuh kasih
sayang dan penghormatan
Ketika orangtua sudah meninggal
dunia berperan serta dalam
pengurusan jenazah dengan
sebaik- baiknya
Metode Role Playing yaitu suatu cara penguasaan bahan- bahan pelajaran
melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi
dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau
benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang. Hal ini
bergantung kepada apa yang diperankan.
Role Playing atau bermain peran adalah sejenis permainan gerak yang di
dalamnya ada tujuan, aturan, dan sekaligus melibatkan unsur senang. Dalam role
playing murid dikondisikan pada situasi tertentu di luar kelas, meskipun saat itu
terjadi pembelajaran di dalam kelas. Selain itu role playing seringkali dimaksudkan
sebagai suatu bentuk aktivitas dimana murid membayangkan dirinya seolah-olah
berada di luar kelas dan memainkan peran orang lain.
Pada metode bermain peran, titik tekannya terletak pada keterlibatan
emosional dan pengamatan indera ke dalam suatu situasi masalah yang secara nyata
dihadapi. Murid diperlakukan sebagai subyek pembelajaran, secara aktif melakukan
praktik-praktik berbahasa (bertanya dan menjawab) bersama teman-temannya pada
situasi tertentu.
Jadi, dalam pembelajaran murid harus aktif, karena tanpa adanya aktivitas,
maka proses pembelajaran tidak mungkin terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Sardiman A. M. (2007). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rajagrafindo
Persada.
http://zakwaan-priaji.blogspot.co.id/2013/07/model-pembelajaran-role-playing.html
(diakses pada 3 Mei 2016 pkl 10.27 WIB)
https://sharingkuliahku.wordpress.com/2011/11/21/pengertian-model-pembelajaran-
role-playing/ (diakses pada 3 Mei 2016 pkl 10.25 WIB)
http://yayuhandayasari92.blogspot.co.id/2013/05/makalah-role-playing.html (diakses
pada 3 Mei 2016 pkl 10.30 WIB)
http://s1pgsd.blogspot.co.id/2012/11/model-pembelajaran-role-playing.html (diakses
pada 3 Mei 2016 pkl 11.04 WIB)
https://pojokpakdani.wordpress.com/2013/01/14/role-playing-sebagai-salah-satu-
model-pembelajaran-inovatif-bahasa-dan-sastra/ (diakses pada 3 Mei 2016 pkl 11.15
WIB)