D13 NNK
D13 NNK
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Perubahan Sifat Fisik
dan Uji Akseptabilitas Wafer Pakan Komplit Ternak Domba dengan Lama
Penyimpanan yang Berbeda adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, September 2013
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji lama simpan wafer terhadap
sifat fisik dan penambahan air untuk meningkatkan akseptabilitas domba ekor
tipis. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak
lengkap (RAL) untuk uji sifat fisik dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan dengan R1:
penyimpanan 0 minggu, R2: penyimpanan 3 minggu, R3: penyimpanan 6 minggu
dan rancangan acak kelompok (RAK) untuk uji akseptabilitas dengan 4 perlakuan
dan 3 ulangan dengan bobot badan sebagai kelompok, dengan P1: penyajian wafer
tanpa penambahan air, P2: penyajian wafer dengan penambahan air 25% dari
berat pakan yang diberikan, P3: penyajian wafer dengan penambahan air 50% dari
berat pakan yang diberikan, P4: penyajian wafer dengan penambahan air 75% dari
berat pakan yang diberikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lama
penyimpanan mempengaruhi (P<0.05) nilai kadar air, aktivitas air, dan daya serap
air. Serangan serangga meningkat selama penyimpanan 6 minggu. Penambahan
air mempengaruhi (P<0.05) nilai akseptabilitas domba pada lama penyimpanan 3
dan 6 minggu. Berdasarkan hasil penelitian lama penyimpanan 6 minggu dapat
meningkatkan kadar air, menurunkan daya serap air wafer pakan komplit dan
meningkatkan akseptabilitas domba dengan penambahan air 75%.
ABSTRACT
NASI’IN NUR KHASANAH. Physical Characteristic and Acceptability Test
Wafer Complete Feed for Sheep with Length of Storage Different. Supervised by
KUKUH BUDI SATOTO and YULI RETNANI.
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Peternakan
pada
Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan
Disetujui oleh
Diketahui oleh
Tanggal Lulus:
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan pada bulan September-November
2012 ini ialah pengolahan pakan, dengan judul Perubahan Sifat Fisik dan Uji
Akseptabilitas Wafer Pakan Komplit Ternak Domba dengan Lama Penyimpanan
yang Berbeda.
Limbah sayuran pasar dipilih sebagai bahan utama perlakuan karena limbah
sayuran pasar ketersediaannya melimpah, tidak bersaing dengan manusia, mudah
didapat dan murah. Pengolahan limbah sayuran pasar diantaranya adalah wafer.
Wafer pakan komplit merupakan pengolahan pakan dengan berbagai campuran
bahan pakan melalui pengepresan dengan suhu dan tekanan yang tinggi.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skipsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Kritik, saran, dan masukan yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan di masa mendatang. Penulis berharap semoga skripsi
ini dapat memberikan informasi baru dalam dunia peternakan dan dapat bermanfaat
bagi pembaca dan penulis khususnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
JUDUL i
PERNYATAAN SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI iii
ABSTRAK iv
LEMBAR PENGESAHAN v
PRAKATA ix
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR LAMPIRAN xi
PENDAHULUAN 1
METODE 2
Bahan 2
Alat 2
Lokasi dan waktu penelitian 2
Prosedur percobaan 3
Wafer limbah sayuran pasar 3
Analisis Data 4
Perlakuan 4
Perlakuan rancangan percobaan 4
Kadar air 4
Aktivitas air 5
Daya serap 5
Kerapatan 5
Ukuran partikel 5
Serangan serangga 6
Akseptabilitas 6
HASIL DAN PEMBAHASAN 6
Keadaan umum wafer 6
Sifat fisik wafer 8
Kadar air 8
Aktivitas air 9
Kerapatan 10
Daya serap 10
Ukuran partikel 10
Serangan Serangga 11
Akseptabilitas 11
SIMPULAN DAN SARAN 13
Simpulan 13
Saran 13
DAFTAR PUSTAKA 13
LAMPIRAN 15
RIWAYAT HIDUP 18
DAFTAR TABEL
1 Potensi limbah sayuran pasar di pasar kramat jati, DKI Jakarta 3
2 Keadaan umum wafer pakan komplit 7
3 Analisis kimia wafer pakan komplit ( % BK) 8
4 Sifat fisik wafer pakan komplit 9
5 Rataan suhu dan kelembaban ruang penyimpanan 11
6 Akseptabilitas domba terhadap wafer pakan komplit pada lama
penyimpanan 0, 3, dan 6 minggu (%BK) 12
DAFTAR LAMPIRAN
1 Lampiran 1 Anova hasil sidik ragam kadar air 15
2 Lampiran 2 Uji Lanjut Duncan kadar air 15
3 Lampiran 3 Anova hasil sidik ragam aktivitas air 15
4 Lampiran 4 Uji Lanjut Duncan aktivitas air 15
5 Lampiran 5 Anova hasil sidik ragam kerapatan 16
6 Lampiran 6 Anova hasil sidik ragam daya serap 16
7 Lampiran 7 Uji Lanjut Duncan daya serap 16
8 Lampiran 8 Anova hasil sidik ragam ukuran partikel 16
9 Lampiran 9 Anova hasil sidik ragam akseptabilitas pada penyimpanan 0
minggu 16
10 Lampiran 10 Anova hasil sidik ragam akseptabilitas pada penyimpanan
3 minggu 17
11 Lampiran 11 Uji Lanjut Duncan akseptabilitas pada penyimpanan 3
minggu 17
12 Lampiran 12 Anova hasil sidik ragam akseptabilitas pada penyimpanan
6 minggu 17
13 Lampiran 13 Uji lanjut Duncan akseptabilitas pada penyimpanan 6
minggu 17
1
PENDAHULUAN
METODE
Bahan
Bahan yang digunakan selama penelitian adalah ternak domba ekor tipis
jantan berjumlah 12 ekor dengan rata-rata bobot badan 27.43±5.43 kg. Pakan
berbentuk wafer yang terbuat dari limbah sayuran pasar (klobot jagung, daun
kembang kol, dan limbah kacang hijau) dengan perbandingan 1:2:1, bungkil
kelapa, urea, molases, premix, dan CaCO 3 . Potensi limbah sayuran pasar dapat
dilihat pada Tabel 1.
Alat
Prosedur Percobaan
Analisa data
Perlakuan
1. Perlakuan untuk uji sifat fisik adalah:
R1 : penyimpanan 0 minggu
R2 : penyimpanan 3 minggu
R3 : penyimpanan 6 minggu
2. Perlakuan untuk uji akseptabilitas adalah:
P1 : penyajian wafer tanpa penambahan air
P2 : penyajian wafer dengan penambahan air 25% dari berat pakan
yang diberikan
P3 : penyajian wafer dengan penambahan air 50% dari berat pakan
yang diberikan
P4 : penyajian wafer dengan penambahan air 75% dari berat pakan
yang diberikan
Perlakuan Rancangan Percobaan
Penelitian ini menggunakan 2 rancangan percobaan yaitu rancangan acak
lengkap (RAL) untuk uji sifat fisik dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan, dan
Rancangan acak kelompok (RAK) untuk uji akseptabilitas dengan 4 perlakuan
dan 3 ulangan, dengan bobot badan sebagai kelompok. Dengan model matematika
sebagai berikut:
Model matematik RAL (Steel dan Torrie 1993):
Yij = µ+α i +ε ij
Keterangan:
Y ij = nilai pengamatan pada perlakuan ke-i, ulangan ke-j
µ = nilai tengah umum
α i = pengaruh perlakuan ke-i
ε ij = galat percobaan pada perlakuan ke-i, ulangan ke-j
Keterangan:
DSA = daya serap air wafer (%)
BA = berat awal (g)
BB = berat akhir (g)
Serangan Serangga
Serangan serangga diukur dari banyaknya serangga yang keluar dari sampel
yang telah dihancurkan yang diayak menggunakan saringan vibrator ballmill no
32 yang bertujuan agar serangga dapat lolos tapi wafer tidak, kemudian dihitung
satu persatu jumlah serangga, yang lolos yang telah dialasi kertas putih. Kemudian
bahan yang diperiksa diberi kode, berikut kode pemeriksaan yang ada (Bulog
1996):
C/A : Aman, yaitu tidak terlihat dan tidak ditemukannya adanya
serangga dari sampel
C/R : Ringan, yaitu tidak terlihat adanya serangga ditumpukkan atau
kurang sebelum pemeriksaan sampel, maksimum 1-2 ekor kg-1.
C/M : Medium, yaitu serangga terlihat ditumpukkan, sekitar 3-5 ekor
kg-1.
C/B : Berat, yaitu serangga jelas banyak ditumpukkan, 6-10 ekor kg-1.
C/SB : Sangat berat, yaitu> 10 ekor kg-1.
Kadar Air
Kadar air wafer adalah jumlah air yang tertinggal di dalam rongga sel,
rongga intraseluler dan antar partikel selama proses pengerasan perekat dengan
mesin kempa saat pembuatan wafer (Trisyulianti et al. 2003). Kadar air wafer
ditentukan oleh kadar air partikel sebelum kempa panas, jumlah air yang
terkandung dalam jumlah perekat serta jumlah air yang keluar dari sistem perekat
sewaktu memperoleh energi panas pada proses pengerasan berupa tekanan dan
suhu pelat kempa panas. Hasil sifat fisik wafer pakan komplit dapat dilihat pada
Tabel 4.
9
Tabel 4 Sifat fisik wafer pakan komplit selama penyimpanan
Peubah R1 R2 R3 Standart
Aktivitas Air (a w )
Aktivitas air erat kaitannya dengan kadar air. Berdasarkan Tabel 4 lama
penyimpanan nyata mempengaruhi perubahan aktivitas air wafer pakan komplit
(P<0.05). Nilai aktivitas air tertinggi yaitu sebesar 0.83±0.050 pada penyimpanan
minggu ke-6 dan terendah 0.71±0.006 pada penyimpanan minggu ke-3.
Rendahnya nilai aktivitas air pada penyimpanan minggu ke-3 disebabkan oleh
absorbsi uap air dari udara ke ransum menyebabkan perubahan kandungan air
bebas ransum, sehingga menyebabkan nilai aktivitas air juga berubah (Retnani et
al. 2010a). Aktivitas air meningkat pada penyimpanan 6 minggu. Hal ini
disebabkan oleh kelembaban ruang penyimpanan pada minggu ke-6 rendah sekitar
60% (Tabel 5) yang menyebabkan cairan permukaan bahan banyak yang menguap
(dehidrasi) sehingga pertumbuhan mikroba terhambat dan permukaan bahan
menjadi gelap (Retnani et al. 2009). Aktivitas air yang tinggi ini akan
10
Kerapatan
Lama penyimpanan tidak nyata mempengaruhi kerapatan wafer pakan
komplit. Berdasarkan data tersebut semakin lama disimpan kerapatan dari wafer
cenderung tetap. Hal ini menunjukkan bahwa wafer tersebut mempunyai tekstur
yang padat dan keras. Tekstur yang padat dan keras ini disebabkan oleh besarnya
tekanan kempa yang diberikan selama proses pembuatan. Selain itu, tekstur yang
padat dan keras ini juga akan memudahkan dalam penanganan transportasi dan
akan lebih lama dalam penyimpanan (Trisyulianti et al. 2003). Kondisi ruang
penyimpanan seperti udara yang lembab atau kering akan dengan mudah
mempengaruhi wafer pakan yang porous dibandingkan dengan wafer pakan yang
padat. Hal ini dikarenakan sirkulasi udara pada wafer yang porous lebih lancar
dibandingkan dengan wafer yang padat (Trisyulianti et al. 2003). Wafer dengan
kerapatan 0.5-0.6 g cm-3 lebih palatabel pada ternak domba (Trisyulianti et al.
2003). Kerapatan wafer yang tidak stabil ini disebabkan juga oleh kelembaban
relatif yang rendah (Tabel 5). Rendahnya kelembaban relatif ini menyebabkan
cairan permukaan wafer banyak yang menguap (dehidrasi), sehingga kepadatan
wafer semakin padat dan keras, selain itu pertumbuhan mikroba juga dapat
terhambat (Retnani et al. 2009).
Daya Serap
Berdasarkan Tabel 4 lama penyimpanan nyata mempengaruhi nilai daya
serap air wafer pakan komplit (P<0.05). Nilai daya serap air tertinggi yaitu pada
penyimpanan minggu ke-0 sebesar 91.59±3.926 dan terendah yaitu pada
penyimpanan minggu ke-3 sebesar 46.67±23.861. Tingginya daya serap air pada
penyimpanan 0 minggu ini disebabkan oleh kandungan serat pada bahan pembuat
wafer (limbah kacang hijau) tinggi. Tingginya kandungan serat menunjukkan
bahwa wafer mampu mengikat air karena adanya ikatan OH dalam air dengan
serat pada wafer, pada penelitian (Siregar 2005) dinyatakan bahwa terdapat
hubungan positif antara daya serap air partikel dengan komposisi kimia fraksi
serat bahan. Menurut data ini semakin lama disimpan maka daya serap air wafer
semakin rendah pada penyimpanan 3 minggu, dan akan meningkat kembali pada
penyimpanan 6 minggu dengan peningkatan yang tidak terlalu tajam. Peningkatan
daya serap air wafer tersebut disebabkan pemuaian dari partikel-partikel wafer
dan melemahnya ikatan antar partikel (Trisyulianti et al. 2003). Menurut
Trisyulianti et al. (2003) kerapatan dan kadar air berbanding terbalik dengan daya
serap, semakin tinggi kerapatan dan kadar air maka kemampuan daya serap air
akan semakin rendah.
Ukuran Partikel
Berdasarkan Tabel 4 lama penyimpanan tidak nyata mempengaruhi nilai
ukuran partikel. Nilai ukuran partikel terendah terdapat pada penyimpanan 0
minggu yaitu sekitar 1.50±0.414 dan tertinggi terdapat pada penyimpanan 6
minggu yaitu sebesar 2.20±0.365. Peningkatan ukuran partikel dikarenakan kadar
air selama penyimpanan juga meningkat yang menyebabkan inti membengkak
(Parde et al. 2003). Peningkatan ukuran partikel biasanya diikuti dengan
11
Serangan Serangga
Serangan serangga tidak dimasukkan ke dalam rancangan percobaan
karena keseragamannya tinggi, sehingga dibahas secara deskriptif. Serangan
serangga pada penyimpanan minggu ke-3 dan minggu ke-6 sebesar 3-5 ekor,
sedangkan untuk penyimpanan mingu ke-0 belum ada serangan serangga (Tabel
4). Hal ini dikarenakan pada penyimpanan minggu ke-0 suhu dan kelembaban
ruang penyimpanan masih stabil dan belum banyak perubahan, sedangkan pada
penyimpanan minggu ke-3 dan ke-6 suhu dan kelembaban ruang penyimpanan
sudah berubah-ubah, sehingga banyak serangga yang berkembangbiak. Serangga
yang umumnya ditemukan adalah serangga Sitophilus oryzae. Serangga ini hidup
pada suhu 25–300C dengan kelembaban 70% dan kadar air bahan 10–15% siklus
hidupnya berlangsung 31–37 hari (Wigati 2009). Data suhu dan kelembaban ruang
penyimpanan dapat dilihat pada Tabel 5.
Akseptabilitas
tertinggi yaitu dengan penambahan air sebanyak 75% dari berat pakan yang
diberikan sekitar 66.98±38.08 g atau 0.093% BB. Penambahan air secara umum
dapat meningkatkan konsumsi BK. Hal ini sesuai dengan pendapat Parakkasi
(1999) yang menyatakan bahwa penambahan air ke dalam pakan akan
meningkatkan akseptabilitas pakan.
Tabel 6 Akseptabilitas domba terhadap wafer pakan komplit pada lama
penyimpanan 0, 3, dan 6 minggu (%BK)
Ulangan Rataan
1 2 3
Penyimpanan 0 minggu -------------------------g-----------------------
P1 45.28 0.00 9.62 18.30±23.86
P2 52.64 5.66 98.49 52.27±46.42
P3 58.30 49.8 15.28 41.13±22.79
P4 44.15 110.94 45.85 66.98±38.08
Blok B1 B2 B3
50.10±6.64 41.61±51.3 42.3±40 44.67±4.71
Penyimpanan 3 minggu -------------------------g-----------------------
P1 50.95 10.19 52.64 37.93±24.03b
P2 71.89 37.93 87.17 65.66±25.21ab
P3 63.40 87.74 78.12 76.42±12.26ab
P4 111.51 96.23 90.57 99.44±10.83a
Blok B1 B2 B3
74.4±26.1 58±40.97 77±17.15 69.86±10.34
Penyimpanan 6 minggu -------------------------g-----------------------
P1 57.74 3.96 57.17 39.62±30.88c
P2 71.89 45.28 92.27 69.81±23.56bc
P3 91.70 94.53 87.17 91.14±3.71ab
P4 113.78 109.82 109.82 111.14±14a
Blok B1 B2 B3
83.8±24.3 63.4±48.2 86.6±21 77.93±12.66
Huruf yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata tiap perlakuan dengan
P(<0.05). P1: penyajian wafer tanpa penambahan air, P2: penyajian wafer dengan penambahan
air 25 % dari berat pakan yang diberikan, P3: penyajian wafer dengan penambahan air 50 %
dari berat pakan yang diberikan, P4: penyajian wafer dengan penambahan air 75 % dari berat
pakan yang diberikan. B1: akseptabilitas domba dengan bobot badan besar, B2: akseptabilitas
domba dengan bobot badan kecil, B3: akseptabilitas domba dengan bobot badan sedang
disebabkan oleh adanya perubahan sifat fisik dari wafer yaitu meningkatnya kadar
air selama penyimpanan, yang menyebabkan wafer 3 dan 6 minggu mempunyai
tekstur yang lebih lunak.
Akseptabilitas wafer limbah pakan komplit kurang dari konsumsi bahan
kering normal yang berkisar antara ±3% BB (Sutardi 1980). Akseptabilitas domba
pada wafer pakan komplit hanya mencapai 0.025-0.154% dari konsumsi bahan
kering normal. Rendahnya nilai akseptabilitas domba pada wafer ini dikarenakan
wafer hanya diberikan dalam waktu yang singkat sehingga konsumsi ternak
terhadap wafer pakan komplit menjadi rendah.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
[AOAC] Association of Analytical Chemist. 1988. Official Methods of Analysis.
13th Ed. Washington (US): Association of Official Analytical Chemist.
Arifin A, Isminursiti A, Rianto E. 2007. Deposisi protein pada domba ekor tipis
jantan yang diberi pakan hijauan dan konsentrat dengan metode penyajian yang
berbeda. Seminar nasional peternakan dan veteriner [internet]. [Waktu dan
tempat pertemuan tidak diketahui]. Semarang (ID); [diunduh 2013 juni 25].
Tersedia pada: http://www.peternakan.lit-bang.dep-tan.go.id/full-teks/loka-
karya/prork16-17.pdf.
[BPS] Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta. 2012. Jakarta dalam Angka
2012. Jakarta (ID): Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta.
[Bulog] Badan Urusan Logistik. 1996. Buku Panduan Perawatan Kualitas
Komoditas Milik Bulog. Jakarta (ID): Badan Urusan Logistik.
Giger-Reverdin S. 2000. Characterisation of feedstuff for ruminans using some
physical parameter. J Anim Sci. 86: 53-89.
Herawati H. 2008. Penentuan umur simpan pada produk pangan. J Litbang
Pertanian. 27(4):124-130.
Jayusmar, Trisyulianti E, Jacja J. 2002. Pengaruh suhu dan tekanan pengempaan
terhadap sifat fisik wafer ransum komplit dari limbah pertanian sumber serat
dan leguminosa untuk ternak ruminansia. Med Pet. 24(3):76-80.
14
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP