USULAN PENELITIAN
Sebagai salah satu syarat dalam memenuhi tugas Mata Kuliah Metode
Penelitian
SANTI PITRIANINGSIH
NIM: 4443180052
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
iii
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala berkat,
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal
penelitian yang berjudul “Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kerang Hijau (Perna
viridis) Dengan Menggunakan Metode DPPH”. Penulis ingin mengcapkan terima
kasih banyak kepada:
1. Kedua orangtua serta keluarga atas doa, dukungan dan motivasi terbaik
untuk penulis dalam menyelesaikan usulan penelitian ini.
2. Ibu Dini Surilayani, S.Pi., M.P. selaku Dosen Pembimbing I atas arahan,
masukan dan motivasi yang telah diberikan kepada penulis.
3. Bapak Ginanjar Pratama, S.Pi., M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang
telah banyak memberikan motivasi dan dukungan serta memberikan
arahan.
4. Bapak Dr. Adi Susanto, S.Pi., M.Si. selaku Ketua Program Studi Ilmu
Perikanan.
5. Ibu Dr. Ririn Irnawati, S.Pi., M.Si. dan Muta Ali Khalifa, S.Ik., M.Si
selaku Dosen mata kuliah Metode Penelitian.
6. Seluruh Dosen dan Pegawai Program Studi Ilmu Perikanan Fakultas
Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
7. Teman-teman kelas B angkatan 2018 Program Studi Imu Perikanan atas
suka dan duka yang telah diberikan selama perkuliahan serta semanagat
dan dukungan kepada penulis.
8. Teman-teman angkatan 2018 Program Studi Ilmu Perikanan yang telah
membersamai selama perkuliahan.
Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam proposal
penelitian ini, sehingga penulis membutuhkan kritik dan saran yang membangun
dan akan penulis terima dengan baik. Penulis berharap semoga proposal penelitian
ini dapat berguna bagi para pembaca serta pihak-pihak lain yang berkepentingan.
Serang, April 2021
Santi Pitrianingsih
iv
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
berasal dari luar tubuh sseperti makanan yang banyak mengandung bahan
pengawet, pewarna, asam lemak tidak jenuh, pestisida, polusi, debu dan radikal
ultraviolet. Selain itu, emisi kendaraan bermotor dan industri, asap rokok serta
pelepasan senyawa kimia ke alam merupakan penyumbang radikal bebas yang
cukup besar (Zuhra, et al., 2008; Parwata, et al., 2010). Sedangkan tubuh tidak
mempunyai sistem pertahanan antioksidan eksogen (Sunarni, et al., 2007).
Radikal bebas yang umunya digunakan sebagai sampel dalam penelitian
antioksidan atau peredam radikal bebas adalah 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH)
(Sawai et al., 1998; Senba et al., 1999; Yokozawa et al., 1998; Windono et al.,
2001). Metode DPPH merupakan metoden yang sederhana, cepat, dan mudah
untuk skrining aktivitas penangkap radikal beberapa senyawa (Koleva et al.,
2001), selain itu metode ini terbukti akurat, reliabel dan praktis (Pratimasari,
2009).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sekitarnya. Hal tersebut dapat kita lihat pada senyawa pembentuk air (H 2O).
Dimana ikatan atom oksigen dengan hidrogen pada air merupakan ikatan kovalen,
yaitu ikatan kimia yang timbul karena sepasang elektron yang tidak memiliki
pasangan dan menarik elektron dari senyawa lain, sehingga elektron tersebut
dimiliki bersama oleh dua atom atau senyawa dan terbentuk suatu senyawa radikal
bebas baru yang lebih reaktif. Jika elektron yang terikat oleh senyawa radikal
bebas tersebut bersifat ionik, dampak yang di timbulkan tidak begitu berbahaya.
Tetapi apabila elektron yang terikat oleh senyawa radikal bebas tersebut berasal
darik senyawa yang berikatan kovalen, dampak yang ditimbulkan akan sangat
berbahaya karena ikatan digunakan secara bersama-sama pada orbital terluarnya.
Reaktivitas yang meningkat tersebut menyebabkan senyawa radikal bebas
menjadi lebih mudah untuk menyerang sel-sel sehat dalam tubuh. Apabila
pertahanan tubuh lemah maka sel-sel tersebut rusak (Uppu et al., 2010)
Radikal bebas dianggap sangat berbahaya dikarenakan sifatnya yang
sangat reaktif dalam upaya mendapatkan pasangan elektronnya, sehingga
membentuk radikal bebas. Karena reaktifnya radikal bebas dan gerakanya yang
tidak beraturan sehingga hal tersebut dapat menimbulkan kerusakan diberbagai
bagian sel (Muhilal, 1991).
Reaksi radikal bebas dalam tubuh sebenernya suatu mekanisme biokimia
yang normal terjadi. Radikal bebas biasanya hanya bersifat perantara
(intermediat), yang kemudian diubah menjadi substansi lain yang tidak
membahayakan tubuh, misalnya seperti hormon-hormon prostaglandin yang
terbentuk melalui suatu seri reaksi radikal bebas atau reaksi detoksifikasi racun
yang masuk kedalam tubuh yang mengikutsertakan radikal bebas. Namun, jika
radikal bebas bertemu DNA, enzim dan asam lemak tak jenuh maka dapat
menyebabkan kerusakan sel (Husaini, 1991).
2.3 Antioksidan
Antioksidan merupakan senyawa pemberi elektron (electron donor) atau
reduktan. Senyawa ini memiliki berat molekul kecil, tetapi mampu menginaktivasi
berkembangnya reaksi oksidasi dengan cara mencegah terbentuknya radikal.
Senyawa antioksidan dapat menghambat reaksi oksidasi, dengan cara mengikat
senyawa radikal bebas dan molekul yang sangat reaktif (Winarsi, 2007).
5
BAB III
METODE PENELITIAN
(pendahuluan) terdiri dari preparasi dan ekstraksi sampel daging kerang hijau
dengan metode maserasi. Tahap kedua (utama) terdiri dari uji fitokimia dan uji
antioksidan dengan menggunakan metode DPPH. Tahapan penelitian dapat dilihat
pada gambar 2.
Kerang hijau
Preparasi sampel
Evaporasi
Analisis :
Fitokimia
Antioksidan DPPH
Preparasi
Residu Filtrat
Evaporasi
Keterangan : Produk
Proses
Gambar 2. Proses Ekstraksi (Modifikasi Darusman et al. 1994)
Sampel sebanyak 0,1 g dapat di deteksi dengan uji busa dalam akuades
panas sebanyak 5 mL, kocok dengan vortex. Adanya senyawa saponin ditunjukan
munculnya bua yang stabil selama 15-30 menit.
E. Fenol
Sampel sebanyak 0,1 g dipanaskan dengan 20 mL etanol 70%. Larutan yang
dihasilkan kemudian diambil sebanyak 1 mL dan ditambah 2 tetes larutan FeCl3
5%. Hasil uji dikategorikan positif jika terbentuk warna hujau atau hijau biru.
F. Tanin
Sampel sebanyak 0,1 g ditambahkan akuades sebanyak 5 mL, tambahkan
FeCl3 1% kocok dengan vortex. Adanya senyawa tanian ditunjukan dengan
terbentuknya warna hijau, merah, ungu, biru atau merah kehitaman.
DAFTAR PUSTAKA
Eli M, Irma MP, Rizky A, Anas S. 2019. Selenium Sebagai Suplemen Terapi
Kanker. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia. ISSN : 2252-6218. 8(4) :301-310.
Halliwell B and Gutteridge JMC. 2000. Free Radical in Biology and Medicine.
New York: Oxford University Press. 34 p.
Izzati L. 2010. Aktivitas antioksidan dan komponen bioaktif kerang pisau (Solen
spp.). Institut Pertanian Bogor.
Muhilal. 1991. Teori Radikal Bebas dalam Gizi dan Kedokteran, Cermin Dunia
Kedokteran. Jakarta.
Uppu RM, Murthy SN, Pryor WA, Parinandi NL. 2010. Free Radicals and
Antioxidant Protocols. New York: Humana Press. 51-53 pp.