Anda di halaman 1dari 29

TEORI KEPERAWATAN RAMONA T MERCER

“Maternal Role Attainment—Becoming a Mother”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan

Dosen Pengampu Ns. Tina Mawardika, S.Kep, M.Kep, Sp. Kep Mat

Disusun Oleh:

1. Binti Sakdiyah 012191013


2. Latifa Karlinda 012191008
3. Noelio A.P. Martins 012191018
4. Wali Susanti 012191011

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN TRANSFER

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME atas rahmat dan hidayah Nya kami dapat
menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Teori Keperawatan RAMOONA T
MERCER Material Role attainment – Becoming a Mother” untuk memenuhi tugas mata
kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan. Makalah ini menjelaskan tentang teori
kenyamanan serta menganilisi secara kritis, dan pendekatan dalam proses asuhan
keperawatan.

Tim penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, tim penulis telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang ada sehingga makalah dapat
selesai dengan baik.oleh karena itu,kritik dan saran yang membangun sangat berarti bagi
kami. Besar harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan serta memberi manfaat bagi pembaca.

Semarang, September 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................2

DAFTAR ISI..........................................................................................................................3

BAB I.....................................................................................................................................6

PENDAHULUAN..................................................................................................................6

A. Latar Belakang............................................................................................................6

B. Tujuan.........................................................................................................................6

1. Tujuan Umum........................................................................................................................6
2. Tujuan Khusus.......................................................................................................................7
BAB II....................................................................................................................................8

TINJAUAN TEORI...............................................................................................................8

A. Biografi Ramona T Mercer.........................................................................................8

B. Teori Ramona T Mercer..............................................................................................9

a. Memiliki komitmen dan persiapan kehamilan..............................................................11

b. Menerima kehamilan, melaksanakan peran dan sehat secara fisik selama dua minggu
pertama kehamilan...............................................................................................................11

c. Kondisi ibu dalanm keadaan normal selama minggu pertama sampai keempat
kehamilan)............................................................................................................................11

d. Telah teridentifikasi menjadi seorang ibu diperkirakan telah hamil empat bulan........12

C. Aplikasi Teori Maternal Role Attainment dan Becoming a Mother........................13

BAB III.................................................................................................................................15

ANALISIS TEORI...............................................................................................................15

A. Internal criticism.......................................................................................................15

B. Eksternal criticism.....................................................................................................17

BAB IV................................................................................................................................20

PENUTUP............................................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................21

3
Nursing Research is the “bridge to excellence” in Nursing Practise

(Mercer, 1984)

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Melahirkan dan menjadi ibu merupakan pengalaman yang berharga sekaligus
menantang. Ibu diharapkan untuk mampu memainkan peran ganda. Proses menjadi
seorang ibu membutuhkan suatu proses psikologis, sosial, dan fisik yang luas.
Seorang perempuan mengalami tinggi kerentanan dan menghadapi tantangan yang
luar biasa saat ia membuat transisi ini (Mercer, 2006). Kepercayaan diri ibu rendah
akan menunda transisi peran ibu/ identitas serta membatasi kepuasan dalam
peran keibuan (Mercer 1986. Dalam Russel 2006).
Mercer (2006) mengatakan, perawat memiliki kesempatan yang luar biasa untuk
membantu wanita belajar menemukan identitas ibu, mendapatkan kepercayaan, dan
peningkatan identitas diri sebagai ibu. Dengan teori Becoming a Mother Ramona T
Mercer mengembangkan tentang bagiamana seorang wanita akan menjadi seorang ibu.
Teori ini merupakan pelengkap dari teori Maternal Role Attainment. Seorang ibu yang
memiliki kepercayaan diri yang baik, akan dapat melakukan perannya dalam
pengasuhan dan perawatan bayi, dengan menjadi seorang ibu terlebih dahulu, yaitu
mengandung dan melahirkan anaknya (Mercer & walker, 2006 dalam Chatarina 2012).
Teori Mercer ini salah satu contoh middle range theory memiliki abstraksi lebih
rendah (konkrit) yang diturunkan dari teori lain sehingga dapat diaplikasikan pada area
keperawatan yang leih spesifik. Suatu hal yang sangat menarik tentunya, ketika
seorang perawat mampu menterjemahkan bagaimana mengembangkan teori ini
menjadi lebih mudah untuk diterapkan ke pasien.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum
Untuk memahami Middle Range Theory dari Ramona T Mercer tentang Maternal
Role Attainment dan Becoming a Mother.

5
2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan sejarah biografi Ramona T Mercer
b. Menjelaskan Teori Maternal Role Attainment dan Becoming a Mother.
c. Menjelaskan aplikasi Teori Maternal Role Attainment dan Becoming a Mother.

6
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Biografi Ramona T Mercer


Ramona T Mercer memulai karir keperawatannya pada tahun 1950ketika ia
bersekolah diploma keperawatan di St. Margaret’s School of Nursing di Montgomery,
Alabama. Setelah lulus pada usia 21tahun, ia bekerja sebagai staf perawat, kepala
ruangan, dan instruktur di area pediatrik dan obstetrik. Pada tahun 1960, ia kembali
melanjutkan pendidikannya dan tahun 1962 mendapatkan gelar sarjana keperawatan di
University of New Mexico, Albuquerque (Meighan 2010).
Setelah mendapat gelar sarjana keperawatan, ia melanjutkan kembali
pendidikannnya pada tahun 1964 untuk mengambil S2 Keperawatan Ibu-Anak di
Emory University dan kemudian menyelesaikan S3 Keperawatan Maternitas (Ph. D)
di Universitas of pittsburgh pada tahun 1973. Ia menduduki posisi sebagai asisten
profesor di Department of family Health Care Nursing di University of California
tahun 1987 (Mercer,2004).
Selama karirnya, Mercer banyak memperoleh penghargaan-penghargaan, ia juga
anggota Sigma Theta Tau (meighan, 2010). Penelitian pertamanya berfokus pada
perilaku dan kebutuhan ibu menyusui, ibu post-partum, ibu dengan bayi baru lahir
yang mengalamikelainan, dan ibu muda/ibu remaja. Mercer juga pernah memimpin
penelitian tentang hubungan keluarga, stress pada masa kehamilan yang berhubungan
dengan keluarga dan pern ibu, dan ibu dari berbagai tahap usia. Disamping itu, ia
menulis beberapaartikel, jurnal, editorial, dan sebagainya. Selama karirnya ia
mempublikasikan 6 buku dan 6 chapter buku terdiri dari:
a. Buku Nursing Care for Parents at Risk (1977)
b. Buku Perspectives on Adolescent Health Care (1979) yang merupakan hasil
penelitiannya tentang Ibu primipara (teenage mother)
c. Buku First Time Motherhood: Experience FromTeens to Forties (1986) berisi
tentang penelitian Mercer pada tiga kelompok usia ibu yang digambarkan
bersama sama pada buku tersebut

7
d. Buku Transitions in a Women’s Life: Major Life Events in Developmental
Context (1989)
e. Buku Parent at Risk (1990) yang berfokus pada strategi untukmemfasilitasi
interaksi orangtua dan anak dan promosi kompetensi orangtua dalam
hubungannya dengan situasi resiko yang spesifik.
f. Buku Becoming a Mother: Research on Maternal Identity From Rubin to the
Present (1995) yang menggambarkan secara lengkap Teori Maternal Mercer
yaitu Theory of Maternal Role Attainment dan framework-nya.

B. Teori Ramona T Mercer


1. Teori Maternal Role Attainment
Maternal Role Attainment yang dikemukakan oleh Mercer merupakan
sekumpulan siklus mikrosistem, mesosistem dan makrosistem. Model ini
dikembangkan oleh Mercer sejalan pengertian yang dikemukakan
Bronfenbrenner’s, yaitu :
a. Mikrosistem
Mikrosistem adalah suatu lingkungan dimana peran pengasuhan ibu
terjadi, yang meliputi faktor – faktor: fungsi keluarga, hubungan ibu dan
ayah, lingkungan sosial, status ekonomi, nilai keluarga dan stressor.
Variabel – variable ini meliputi lingkungan dimana terjadi satu atau lebih
dari satu variable yang berdampak pada transisi menjadi seorang ibu. Bayi
adalah seorang individu yang menyatu dengan sistem keluarga. Keluarga
dipandang sebagai suatu sistem semi tertutup yang terbatas dan merupakan
suatu kontrol terhadap sitem keluarga dan sistem sosial.
Mikrosistem sangat berpengaruh terhadap peran pengasuhan seorang ibu.
Pada tahun 1995 Mercer mengembangkan konsep dan modelnya yang paling
awal dengan menekankan pada pentingnya peran pengasuhan seorang ayah.
Mercer menyatakan bahwa seorang ayah akan membantu mengurangi
ketegangan yang terjadi diantara ibu dan ayah. Peran pengasuhan seorang ibu
dicapai melalui interaksi ayah, ibu dan bayi.

b. Mesosistem
Mesosistem meliputi, mempengaruhi dan berinteraksi dengan individu di
mikrosistem. Interaksi mesosistem mempengaruhi apa yang terjadi terhadap

8
berkembangnya peran ibu dan anak.

Mesosistem mencakup perawatan sehari-hari, sekolah, tempat kerja,


tempat ibadah dan lingkungan yang umum berada dalam masyarakat.

c. Makrosistem
Makrosistem merujuk kepada tumbuhnya suatu contoh atau model yang
berasal dari suatu budaya tertentu melalui transisi kebudayaan yang
konsisten. Makrosistem meliputi pengaruh sosial, politik, budaya dari kedua
sistem. Lingkungan perawatan kesehatan dan kebijakan sistem pelanyanan
kesehatan terbaru berdampak pada peran pengasuhan peran ibu.

Mercer mengungkapan empat tahap pelaksanaan peran ibu (Purwandari 2006):

1) Antisipatori
Tahapan antisipatori dimulai pada saat kehamilan mencakup data sosial,
psikologi,penyesuaian selama hamil, harapan ibu terhadap peran, belajar
untuk berperan, hubungan dengan janin dalam uterus dan mulai memainkan
peran. Pada tahap ini wanita memulai penyesuaian sosial dan psikologis
terhadap peran barunya dengan mempelajari apa saja yang dibutuhkan untuk
menjadi seorang ibu. Masa dimana calon ibu menikmati riwayat kehamilan
dan psikologis selama hamil, memiliki harapan-harapan tentang peran
barunya, dan interaksi selama hamil dengan janin dan orang disekitarnya.
2) Tahap formal
Tahapan ini dimulai dari kelahiran bayi yang mencakup proses pembelajaran
dan pengambilan peran menjadi ibu. Dimulai dengan peran sesungguhnya
seorang ibu. Pada masa ini, bimbingan peran secara formal dan sesuai dengan
apa yang diharapkan oleh sistem sosial dari wanita. Tahap ini dipengaruhi
oleh riwayat kelahiran, penerimaan ibu terhadap kehadiran bayi, bonding
attchment (ikatan yang terjadi antara orang tua dengan bayi baru lahir), proses
pemberian ASI (breast feeding) dan interaksi sosial selama masa kelahiran.
3) Tahap informal.
Dimulai pada saat wanita telah mampu menemukan jalan dalam
melaksanakan peran ibu yang tidak disampaikan oleh sistem sosial. Tahap
dimana perawatan bayi dilakukan. Masa ini dipengaruhi oleh keberadaan

9
orang yang terlibat dalam perawatan bayi, peran ayah selama proses
kelahiran, pengalaman dalam perawatan bayi, peran ibu baru dalam
melakukan perawatan bayi,dan harapan ibu dalam perawatan dan
perkembangan bayi.
4) Tahap personal.
Tahap personal atau identitas peran yang terjadi adalah internalisasi wanita
terhadap perannya. Pengalaman wanita yang dirasakan harmonis,percaya diri,
kemampuan dalam menampilkan perannya. Pada tahap ini wanita telah mahir
melaksanakan perannya sebagai ibu dan memiliki pandangan terhadap
perannya. la telah mampu menentukan caranya sendiri dalam melaksanakan
peran barunya sebagai orang tua dan menikmati dalam pencapaian perannya.
Fase ini bisa dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu.

Tahapan pencapaian peran ibu berkaitan dan sejalan dengan pertumbuhan dan
perkembangan bayi baru lahir. Respon perkembangan bayi sebagai respon terhadap
perkembagan peran ibu adalah :
a. Kontak mata dengan ibu saat ibu bicara, refleks menggenggam
b. Refleks tersenyum dan tenang dalam perawatan ibu
c. Perilaku interaksi tang konsisten dengan ibu
d. Menimbulkan respon dari ibu; meningkatkan aktifitas.
Identitas peran ibu dapat tercapai dalam satu bulan atau beberapa bulan.
Tahapan ini dipengaruhi oleh support sosial, stress, fungsi family, dan hubungan
antara ibu dan ayah. Kepribadian dan perilaku dari keduanya baik ibu dan bayi
dapat mempengaruhi identitas peran ibu dan hasil akhir (outcome) bayi.
Berdasarkan model Mercer, kepribadian dan perilaku termasuk empati, senstivitas
terhadap syarat bayi, harga diri, konsep diri, dan orangtua menerima sebagai
anaknya, maturitas dan fleksibilitas, sikap, pengalaman selama hamil dan
melahirkan, kesehatan, depresi, dan konflik peran. Kepribadian bayi akan
berdampak pada identitas peran ibu termasuk tempermen, kemampuan memberikan
isyarat, penampilan, karakteristik umum, responsiveness (ketanggapan), dan
kesehatan.
Menurut Mercer Identitas peran seseorang dapat dicapai ketika ibu telah
terintegrasi peran kedalam harga dirinya, Ia nyaman dengan identitasnya sebagai
seorang ibu, secara emosional dapat merasakan harmoni, kepuasan dan kemampuan

10
dalam berperan. Penggunan teori Burke dan Tully (1977), Mercer menetapkan
bahwa identitas peran mempunyai komponen internal dan eksternal, identitas
adalah pandangan diri yang terinternalisasikan, dan peran adalah komponen
eksternal, komponen perilaku.

Model ini tercipta setelah Mercer melakukan berbagai riset yang berkenaan
dengan faktor-faktor yang mempengaruhi parental attachment pada ibu post partum
dan salah satu faktor yang mempengaruhi pencapaian peran ibu tersebut adalah
emosional bayi baru lahir. Mercer mengidentifikasi bahwa komponen emosional
bayi yang mempengaruhi peran ibu tersebut adalah temperamen bayi, kemampuan
memberikan isyarat, penampilan, karakteristik umum, responsiveness dan
kesehatan umum.

2. Teori Becoming a Mother.


Mercer mengubah Theory of Maternal Role Attainment menjadi teori
Becoming A Mother karena menurutnya kata “Becoming A Mother” lebih tepat
mencerminkan proses berdasarkan pada penelitiannya. Sedangkan teori
pencapaian peran ibu lebih bersifat menganjurkan namun tidak dapat mengatasi
kelanjutan perluasan diri sebagai seorang ibu. Mercer mengakui bahwa tantangan
baru dalam sifat keibuan yakni membuat hubungan baru untuk mengembalikan

11
kepercayaan didalam dirinya sendiri dan oleh karena itu diusulkan mengganti
maternal role attainment menjadi becoming a mother.
Hasil penelitian kualitatif telah mengidentifikasi tahapan dari peran pengaruhan
dengan menggunakan istilah penelitian partisipasi. Suatu perbandingan dari hasil
penelitian ini telah menuntun Mercer mengajukan perubahan nama tahapan
mengacu pada identifikasi peran pengasuhan seorang ibu, yaitu:
a. Memiliki komitmen dan persiapan kehamilan
b. Menerima kehamilan, melaksanakan peran dan sehat secara fisik selama dua
minggu pertama kehamilan
c. Kondisi ibu dalan keadaan normal selama minggu pertama sampai keempat
kehamilan)
d. Telah teridentifikasi menjadi seorang ibu diperkirakan telah hamil empat
bulan.
Tahapan ini sejajar dengan tahapan pada teori asli Mercer, tetapi pengalaman
seorang ibu lebih kompleks dan menggunakan istilah yang diambil dari
pernyataan seorang ibu berdasarkan pada pengalamanya. Pengembangan teori
menurut Mercer merupakan suatu proses yang terus menerus sebagai
pengembangan penelitian untuk kejelasan suatu konsep, penambahan dan
pengurangan. Marcer secara terus menerus menggunakan konsep interaksi ekologi
lingkungan Bronfenbrenner dengan mengganti namanya menjadi refleksi terhadap
lingkungan hidup: keluarga, komunitas, sosial yang luas.
Model baru menekankaan pada interaksi antara ibu, bayi, ayah sebagai pusat
interaksi lingkungan hidup. Varibel di dalam lingkungan keluarga dan teman
meliputi dukungan sosial, nilai keluarga, penuntun budaya bagi pengasuhan,
fungsi keluarga, dan stressor. Lingkungan komunitas meliputi perawatan sehari-
hari, tempat ibadah, sekolah, tatanan kerja, rumah sakit, fasilitas rekreasi, dan
pusat kebudayaan. Dampak dari pengaruh lingkungan sosial yang besar berupa:
peraturan perundang-undangan terhadap wanita dan anak-anak, pengembangan
ilmu pengetahuan neonatal dan reproduksi, konsistensi transmisi budaya, program
nasionaal perawatan kesehatan.
Model terbaru menunjukkan berinteraksi lingkungan yang mempengaruhi
proses menjadi seorang ibu. Model ini dikembangkan pada tahun 2006
berdasarkan hasil penelaahan penelitian keperawatan tentang efektivitas atau
intervensi yang bertujuan untuk membina proses becaming a mother. Model ini

12
menggambarkan isu-isu kompleks yang memiliki potensi untuk baik memfasilitasi
atau menghambat proses menjadi seorang ibu, model menyajikan kedua variabel
lingkungan dan karakteristik maternal-bayi merupakan pertimbangan penting bagi
praktek keperawatan dan penelitian di masa depan.
Pada masa post partum, Mercer mempresentasikan suatu model peran ibu
selama tahun pertama yang terdiri dari (Alligood, 2014):
1) Physical recovery phase (lahir-1 bulan)
Tahap adaptasi terhadap fungsi tubuh. Selain pemulihan diri sendiri juga
termasuk didalamnya perkembangan bayi. Masa pemulihan sangat penting
karena bila fungsi tubuh tidak kembali seperti semula maka akan
menimbulkan keluhan psikologi dan sosiologi yang berkepanjangan bagi ibu.

2) Achievement phase (2-4 atau 5 bulan)


Wanita perlu mendapat nasihat untuk melakukan pemeriksaan jika
mempunyai masalah fisik maupun psikologis.

3) Disruption phase (6-8 bulan)


Tahap wanita dalam melindungi anak dari bahaya yang ada disekitarnya,
karena pada masa ini bayi mulai tumbuh dan berkembang seperti merangkak.

4) Reorganization (8-12 bulan)


Tahap wanita mengatur, melindungi, dan mengorganisir tindakan yang
dilakukan anak agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

C. Aplikasi Teori Maternal Role Attainment dan Becoming a Mother


Mercer menggunakan baik deduktif logis dan induktif logis dalam mengembangkan
kerangka teoritikal untuk mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian
peranan ibu dalam tahun pertama menjadi seorang ibu. Logis deduktif adalah
didemonstrasikan dalam penggunaannya pada penelitian dari para peneliti yang lain
dan disiplin ilmu lain. Baik peranan dan teori perkembangan dan penelitian R.Rubin
on Maternal Role Attainment memberikan sebuah dasar untuk kerangka penelitian ini.
Mercer juga menggunakan logis indikatif dalam perkembangan pada pencapaian
peranan ibu. Melalui praktek dan penelitian, ia mengamati adaptasi pada ibu dari
sebuah variasi keadaan tertentu. Ia mencatat bahwa perbedaan yang ada dalam
adaptasi pada ibu ketika ibu sakit komplikasi setelah melahirkan, ketika anak terlahir
cacat, dan ketika seorang remaja menjadi seorang ibu. Observasi ini mengarahkan

13
pada penelitian mengenal semua situasi dan selanjutnya perkembangan pada kerangka
teoritikalnya. Konsep teori Mercer ini dapat diaplikasikan dalam perawatan bayi baru
lahir, terutama pada kondisi psikososial dan emosional bayi baru lahir masih sering
terabaikan. Model konseptual Mercer memandang bahwa sifat bayi berdampak pada
identitas peran ibu.
Respon perkembangan bayi baru lahir yang berinteraksi dengan perkembangan
identitas peran ibu dapat diamati dari pola perilaku bayi. Beda dengan Rubin yang
melakukan penulisan pencapaian peranan dari poin pada penerimaan pada kehamilan
pada postpartum bulan 1 (pertama); Mercer melihat diluar itu yang mana periode ke
12 post partum. Mercer menghadirkan sebuah model empat tahapan yang terjadi
dalam proses pencapaian peranan ibu selama tahun pertama menjadi seorang ibu.
Empat tahapan adalah diberikan label sebagai berikut:
1. Tahap penyembuhan fisik, terjadi dari kelahiran pada bulan pertama.
2. Tahap pencapaian dari bulan ke 2 sampai 4 atau 5.
3. Tahap gangguan terjadi dari bulan ke 6 samapai 8.
4. Tahap pengenalan dari setelah delapan bulan dan sampai satu tahun kedepannya.

D. Aplikasi Teori dalam Proses Keperawatan

Ny. Z, usia 25 tahun, post op sectio secaria hari ke-3, anak pertama. Bayi di
rawat satu ruangan dengan ibu, tapi ibu belum mau menyusui karena masih merasakan
nyeri bekas operasi. Payudara ibu mulai mengeras, dan puting susu datar. Hasil
Pengkajian pada ibu menyusui dengan Mengggunakan Model Mercer.

1. Pengkajian Ibu
a. Identitas Ibu
Nama Ibu : Ny. Z
Usia : 25 tahun
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Alamat : Jl. Tuasan
Tanggal pengkajian : 23 November 2011
b. Antisipatori

14
1) Riwayat kehamilan ibu : ibu mengatakan bahwa kehamilannya sekarang
tidak ada masalah yang berarti, mual dan muntah di awal kehamilan,
namun selera makan sudah membaik di trimester dua dan tiga. HPHT
tanggal 10 Pebruari 2010, Taksiran Partus tanggal 28 Nopember 2011.
Pemeriksaan kehamilan dilakukan sejak kehamilan 18 minggu di RS.
Haji Medan. Ibu mengatakan tidak ada masalah pada masa kehamilan
hanya klien merasakan pusing yang hebat pada awal kehamilan yang
lambat laun berkurang sampai hilang. Ibu menyatakan tidak pernah
melakukan perawatan payudara selama kehamilan.
2) Riwayat psikologis selama hamil : ibu mengatakan bahwa kehamilannya
ini sangatlah diharapkan. Ibu mengungkapkan bahwa suami dan
keluarganya sangat senang dengan kehamilannya. Klien mengatakan
dirinya menjadi percaya diri saat mengetahui hamil lagi karena dirinya
merasa sempurna menjadi wanita.
3) Interaksi selama hamil : ibu mengatakan bahwa suami dan keluarganya
sangat menjaga dan memperhatikan sehingga ibu merasa kedekatan
dirinya dengan keluarga semakin erat.
4) Harapan selama kehamilan : Ibu mengatakan bahwa dirinya ingin
kehamilannya tidak bermasalah, bayinya sehat dan nomal, tidak
mempermasalahkan jenis kelamin bayinya nanti, dan bisa menyusui
bayinya.
5) Peran yang dilakukan ibu selama hamil berhubungan dengan bayinya :
ibu mengatakan bahwa selama hamil klien selalu bersikap hati-hati,
berusaha mengkonsumsi makanan yang bergizi dan senang
mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan bayinya nanti.
c. Formal
1) Riwayat kelahiran : Ibu sudah mengalami kontraksi sejak pukul 10
malam tanggal 20 Nopember 2011, di bawa kerumah sakit, namun pada
pukul 10 pagi masih bukaan 1. Selama USG ibu sudah tau bila posisi
anak melintang, dan tahu kemungkinan SC. Riwayat kelahiran saat ini :
pada tanggal 21 Nopember 2011, pukul 12.00 WIB. Bayi lahir sehat
dengan BB 2500 gr dan PB 49 cm. Nilai APGAR pada menit ke-1 : 7
dan pada menit ke-5: 9. lingkar kepala 34 cm, lingkar dada 32 cm.
Denyut jantung bayi 120 x/mnt, frekuensi respirasi 42 x/mnt, Suhu

15
axilla 37,40C. Placenta lahir lengkap pada pukul 12.15 WIB. Tidak
tampak adanya kecacatan pada tubuh bayi.
2) Fase penerimaan bayi : ibu kelihatan senang dengan kelahiran bayinya,
namun karena kelelahan ibu belum mau terlalu lama bersama bayinya.
3) Bonding attachment : tidak dilakukan inisiasi menyusui dini.
4) Breast feeding/ kolostrum : Bayi sudah mau menghisap puting ibu. Ibu
mengatakan bahwa ingin menyusui bayinya namun ibu mengeluh masih
lelah dan ASI belum ada dan khawatir produksi ASI seperti pada
pengalaman keluarganya dulu sehingga perlu dibantu dengan susu
formula.
5) Interaksi sosial selama kelahiran : ibu dapat kooperatif selama kelahiran.
6) Peran ayah selama kelahiran : suami Ny. Z tampak setia mendampingi
saat proses persalinan dan memberikan dukungan.
7) Adaptasi psikologis ibu : adaptasi psikologis ibu dalam fase taking in,
yang terjadi karena ibu baru saja mengalami ketidaknyamanan fisik
akibat persalinan dan nyeri luka operasi. Ibu masih fokus pada diri dan
kenyamanannya sendiri, ibu belum terlalu mempunyai keinginan untuk
merawat bayinya
d. Informal
1) Orang yang terlibat dalam perawatan bayi : ibu mengatakan bahwa dia
akan merawat bayinya sendiri dibantu oleh suami dan orang tuanya.
2) Peran dalam perawatan bayi : ibu mengatakan akan berusaha menjaga
dan merawat bayinya sebaik-baiknya dan untuk sementara akan berhenti
bekerja.
3) Pengalaman dalam perawatan bayi : ibu mengatakan sudah mempunyai
cukup gambaran dalam hal perawatan bayi mengingat ibu sudah
memiliki pengalaman dalam merawat anak pertamanya.
4) Harapan untuk perawatan bayi yang akan datang : ibu mengatakan
berencana untuk memiliki anak lagi, ibu mengatakan akan lebih mampu
merawat bayinya sejak kehamilan dengan pengalamannya merawat
anak-anaknya terdahulu.
e. Personal
1) Pandangan ibu terhadap perannya : ibu mengatakan dirinya merasa
sangat bahagia dengan dikaruniai bayi perempuan dan mengatakan akan

16
merawat bayinya dengan baik dan berperan penuh sebagai ibu bagi
anaknya, hanya saja untuk saat ini nyeri luka operasi masih
menghalangi pergerakan ibu dan keinginan menyusui
2) Pengalaman masa lalu yang mempengaruhi peran ibu : ibu mengatakan
mendapatkan pengetahuan dan mendapat contoh peran ibu yang baik
dari ibunya yang merawatnya dengan baik meskipun dengan jumlah
anak yang banyak.
3) Percaya diri dalam menjalankan peran : ibu mengungkapkan bahwa
dirinya merasa mampu mejadi ibu, karena dukungan dari suami dan
orang tua yang cukup baik.
4) Pencapaian peran : selama pengamatan ibu masih tampak merawat
bayinya karena masih dalam keadaan kelelahan tetapi ibu sudah
memeluk dan menyentuh bayinya.
2. Pengkajian pada Bayi
a. Temperamen bayi : segera setelah lahir bayi menangis kuat.
b. Kemampuan berespon terhadap stimulus : segera setelah lahir bayi diberi
rangsangan dengan menyentuh telapak tangan bayi dengan tangan perawat
bayi langsung menggenggam.
c. Penampilan umum : Berat badan 2500 gr, panjang badan 49 cm, lingkar
kepala 34 cm, lingkar dada 32 cm. Denyut jantung bayi 120 x/mnt,
frekuensi respirasi 42 x/mnt, Suhu axilla 37,40C.
d. Karakteristik umum :
1) Usia bayi : 2 hari
2) Postur : lengan, tungkai bawah dalam keadaan fleksi
3) Integumen : warna umumnya merah muda, tampak sedikit ikterik, tidak
tampak adanya hiperpigmentasi, tidak ada edema, vernik kaseosa sedikit
seperti keju dan tidak berbau, lanugo menipis, deskuamasi terdapat pada
buku jari-jari.
4) Kepala : bentuk kepala simetris atau tidak ada kelainan bentuk fontanel
anterior teraba datar, bentuk seperti berlian, fontanel posterior berbentuk
segitiga dan lebih kecil dari anterior, sutura teraba dan tidak menyatu.
5) Mata : kelopak mata terbuka, kedua mata dan jarak masing-masing 1/3
jarak dari bagian luar kantus ke bagian kantus yang lain, bentuk
simetris, terdapat refleks mengedip ada, kelopak mata terdapat edema

17
ringan, tidak ada rabas, bola mata dapat bergerak bebas, ukuran pupil
sama dan bereaksi terhadap cahaya.
6) Hidung : bentuk simetris berada di garis tengah, tampak tidak ada tulang
hidung, terdapat sedikit mukus tetapi tidak ada lendir yang keluar.
7) Telinga : letak telinga sesuai dengan garis sepanjang kantus luar dan
kantus dalam mata, pinna fleksibel, berespon terhadap suara dengan
memberikan rangsang suara yang keras bayi tampak terkejut (refleks
startle), lubang telinga terbuka, tidak terdapat sekret.
8) Mulut : bentuk bibir simetris, warna merah mudak, palatum lunak dan
keras utuh, terdapat refleks rooting, sucking dan ekstruksi, gusi
berwarna merah muda, lidah tidak menonjol.
9) Wajah : Bentuk simetris
10) Leher : Pergerakan bebas, tidak terjadi webneck.
11) Dada : bentuk bulat, puting susu menonjol, letak simetris, bunyi jantung
tidak terdapat murmur dan kecepatan jantung reguler, bunyi nafas
bronkial jelas, rektraksi dada tampak teratur.
12) Abdomen : bentuk bulat, terdapat tali pusat tampak satu vena dua arteri,
warna putih kebiruan, sedikit tampak perdarahan dari ujung puntung tali
pusat, terdengar bising usus, mekonium keluar sudah keluar. Tampak
pernafasan perut reguker. m) Genetalia : klitoris edema, labia mayora
metutupi labia minora, terdapat rabas mukoid, meatus urinarius terdapat
di bawah klitoris. Tampak keluar urine berwarna jernih.
e. Ektremitas
1) Lengan : Sikap fleksi, ukuran lengan simetris, pergerakan bebas, jumlah
jari utuh, saat diberi rangsangan bayi dapat menggenggam (refleks
menggenggam). Bayi diletakkan pada daerah datar kemudian diberi
rangsangan dengan hentakan di sekitar bayi. Bayi menunjukkan respon
mengembangkan jari-jarinya dengan sedikit tremor dan gerakan tangan
memeluk kemudian kembali ke posisi fleksi. Tungkai dan kaki : panjang
simetris, sikap fleksi, gerakan bebas, terdapat reflex babinski,refleks
menggenggam (refleks plantar) , saat kaki bayi disentuhkan pada daerah
datar kaki bayi tampak seperti akan melangkah (refleks melangkah), dan
saat ditengkurapkan bayi tampak bergrak maju.
 Punggung utuh

18
 Anus : lubang anus terbuka, mekonium sudah keluar.
 Usia kematangan bayi berdasarkan New Ballard’s Score
Kematangan fisik
2) Kulit tampak mengelupas dan terdapat ruam, vena jarang (nilai 2) •
Lanugo tampak menipis (nilai 2) Garis telapak tangan beberapa garis di
2/3 anterior (nilai 3) • Payudara tampak areola muncul lebih jelas
dengan tonjolan 3-4 mm (nilai 3) • Telinga tampak bentuk lebih baik,
mudah membalik (nilai 2) • Genetalia perempuan tampak labia mayora
sudah menutupi labia minora (nilai
f. Kematangan Neuromuskuler
1) Sikap : kedua bahu dan kedua kaki bengkok dan menutup ke arah badan
(nilai 4)
2) Sudut siku : 0’ (nilai 4)
3) Kelenturan lengan : < 90’ (nilai 4)
4) Sudut popliteal : < 90’ (nilai 5)
5) Tanda “scarf” : siku tidak melewati midline (nilai 4)
6) Tumit ke telinga : lutut bengkok,tumit sampai 45’ dari bidang datar
(nilai 4) Jumlah Skor = 41, usia gestasi bayi adalah 40 minggu
g. Responsiverness
1) Kontak mata : belum tampak jelas adanya kontak mata antara ibu
dengan bayinya.
2) Refleks genggam sudah tampak saat bayi diberi rangsangan sentuhan
pada telapak tangan dan di bawah jari kaki.
3) Tersenyum : bayi belum tampak tersenyum
4) Perubahan interaksi konsistensi bayi : belum tampak adanya perubahan
interaksi yang konsisten dari ibu dan bayinya, tetapi ibu sudah berupaya
untuk memeluk dan menyentuh bayinya dan ibu belum mencoba secara
aktif untuk menyusui.
5) Rangsangan yang dapat meningkatkan pergerakkan : bayi sudah dapat
bekah dan respon terhadap rangsangan terhadap refleks startle, refleks
moro, refleks babinski, reflex melangkah, refleks mengisap dan refleks
merangkak.

19
3. Diagnosa Keperawatan
Inefektif menyusui b/d ASI yang tidak adekuat, belum adanya pengetahuan dan
pengalaman sebelumnya d/d : Data :
a. Post op section secaria hari ke-3, anak pertama
b. Ibu belum mau menyusui karena masih merasakan nyeri bekas operasi
c. Payudara ibu mulai menngeras, dan puting susu datar
d. Bonding attachment : tidak dilakukan inisiasi menyusui dini
e. Breast feeding/ kolostrum : bayi sudah mau menghisap putting ibu. Ibu
mengatakan ingin menyusui bayinya namun ibu mengeluh masih lelah dan
ASI belum ada dan khawatir produksi ASI sedikit seperti pengalaman
keluarga shingga merasa perlu dibantu dengan susu formula
f. Selama pengamatan ibu masih tampak belum merawat bayinya karena
masih dalam keadaan lelah
4. Intervensi Keperawatan
a. Kaji pengetahuan dan pengalaman klien tentang menyusui sebelum
membantu dalam mengidentifikasi kebutuhan saat ini
b. Tentukan sistem pendukung yang tersedia pada klien dan sikap pasangan
atau keluarga. Dukungan yang cukup meningkatkan kesempatan untuk
pengalaman menyusui yang berhasil
c. Berikan informasi, verbal dan tertulis, mengenai fisiologis dan keuntungan
menyusui, perawatan putting dan payudara. Membantu menjamin suplai
susu adekuat dan mencegah putting pecah
d. Demonstrasikan dan tinjau ulang tehnik-tehnik menyusui. Posisi yang tepat
mencgah luka putting
e. Anjurkan klien untuk mengonsumsi makanan yang bergizi sehingga
membantu pengeluaran ASI secara efektif
f. Kaji putting klien. Identifikasi dan intervensi dini dapat mencegah
terjadinya luka
g. Anjurkan klien mengeringkan putting dengan udara selama 20-30 menit
setelah menyusui. Pemanajan pada udara membantu mengencangkan
putting
h. Berikan pelindung putting payudara. Pelindung payudara, latihan, dan
kompres es membantu membuat putting lebih relaksasi.

20
i. Rujuk klien pada kelompok pendukung. Memberikan bantuan terus
menerus untuk meningkatkan kesuksesan hasil
j. Identifikasi sumber-sumber yang tersedia di masyarakat sesuai indikasi.
Pelayanan ini mendukung pemberian ASI melalui pendidikan
5. Implementasi Keperawatan

Tanggal/waktu Implementasi

23 November 2011

08.00 1. Mengkaji pengetahuan dan pengalaman klien tentang


menyusui, dan melibatkan keluarga
08.30
2. Melakukan dan mengajarkan klien dan suami perawatan
09.00 putting dan payudara

09.30 3.Memberikan kesempatan klien menyusui dan mengajarkan


posisi menyusui yang sesuai dengan kondisi klien,
09.35 menganjurkan suami tetap mendampingi
4. Menganjurkan klien mengeringkan payudara dengan udara
11.00
selama 20-30 menit setelah menyusui.
12.00 5.Memberikan informasi mengenai fisiologi dan keuntungan
13.00 menyusui, dan pemberian ASI ekslusif
6.Memberikan kesempatan klien menyusui dan mengajarkan
posisi menyusui yang sesuai dengan kondisi klien,
menganjurkan suami tetap mendampingi.
7. Menganjurkan klien mengonsumsi makanan bergizi
8.Memberikan kesempatan klien menyusui dan mengajarkan
posisi menyusui yang sesuai dengan kondisi klien,
menganjurkan suami tetap mendampingi

21
6. Evaluasi

Tanggal/waktu Evaluasi

23 November S :Ibu mengatakan ingin terus belajar menyusui


2011
bayinya, Hanya masih merasakan nyeri dan
14.00
khawatir

bila ASI tidak mencukupi kebutuhan bayi

O :ASI mulai keluar namun masih sedikit, putting


susu

ibu mulai menonjol, bayi mau menghisap


putting ibu

hanya sedikit gelisah

A :Masalah sebagian teratasi

P : Intervensi lanjutkan

22
BAB III

ANALISIS TEORI

Theory of Maternal Role Attainment –Becoming a Mother karya Mercer merupakan


teori yang ditujukan untuk diterapkan oleh perawat di keperawatan maternitas. Teori ini
lebih menfokuskan pada hubungaan antara ibu, bayi dan ayah dalam konteks lingkungan
keluarga, dan masyarakat. Evaluasi proses teori berdasarkan Peterson & Bredow
(2004) dibedakan menjadi dua yaitu kritik internal (internal criticism) dan kritik
eksternal (external criticism).

A. Internal criticism
1. Adequacy

Mercer mengemukakan 23 konsep utama berhubungan Model Maternal


Role Attainment. Konsep tersebut adalah: pencapaian peran ibu, identitas maternal,
persepsi pengalaman melahirkan, penghargaan diri, konsep diri, fleksibilitas,
sikap pengasuhan anak, status kesehatan, kecemasan, depresi, peran
ketegangan-peran konflik, kepuasan, ikatan kasih sayang, temperamen bayi, status
kesehatan bayi, karakteristik bayi, sinyal bayi, keluarga, fungsi keluarga, ayah,
stres, dukungan sosial, hubungan ibu-ayah. Dengan demikian, teori ini
memiliki konsep yang adekuat.

Mercer merevisi menjadi a becoming mother. Pada model ini ditempatkan


interaksi antara ibu bayi dan ayah sebagai sentral interaksi yagn tinggal dalam satu
lingkungan. Dalam model ini dijelaskan variable lingkungan keluarga dan teman
meliputi dukungan social, nilai dari keluarga, budaya, fungsi keluarga dan
stressor. Lingkungan komunitas meliputi perawatan sehari-hari, tempat kerja,
sekolah , rumah sakit, fasilitas rekreasi dan pusat kebudayaan. Lingkungan yang
berhubungna dengan perempuan dan anak-anak, termasuk ilmu tentang bayi
baru lahir, kesehatan reproduksi, budaya terapan dan proses perawatan
kesehatan nasional.

2. Clarity

Konsep dan hubungan tidak selalu didefinisakn secara eksplisif tetapi


dijelaskan dan tersirat dalam konsep teori Mercer sebelumnya.Konsep asumsi

23
dan tujuan telah diatur secara logis dan koheren sehingga keterkaitan antar
konsep mudah dipahami. Teori Mercer meliputi tiga sistem, yaitu mikrosistem,
mesosistem, dan makrosistem. Model ini menempatkan interaksi antara ibu, bayi,
dan ayah sebagai pusat interaksi Teori Maternal Role Attainment yang kemudian
direvisi menjadi Becoming a Mother oleh Mercer berfokus pada aspek psikososial
terutama proses pencapaian peran maternal oleh ibu dengan dukungan dari ayah
yang secara keseluruhan membentuk sistem dalam keluarga, tetapi aspek spiritual
dan pemenuhan kebutuhan dasar manusia kurang menjadi perhatian. Peran
pengasuhan ibu merupakan suatu proses yang meliputi empat tahap yaitu :
Antisipatory, Formal, Informal, dan Personal

3. Consistency

Konsep- konsep yang telah dijelaskan secara teoritis sudah dijalankan secara
konsisten. Konsistensi dari teori yang dikemukakan Ramona T Mercer dapat dilihat
dari asumsi dasar teori Model Materna Role Attainment dan Becoming a Mother :

a. Manusia merupakan bagian dari kesatuan sistem Peran ibu merupakan bagian
perjalanan kehidupan manusia yang berfokus pada interaksi dengan bayi
dan ayah.

b. Kesehatan sebagai persepsi ibu dan ayah terhadap prioritas kesehatan keluarga.

c. Lingkungan, menurut Mercer perkembangan siklus kehidupan manusia tidak


bisa dipisahkan dari lingkungannya.

d. Keperawatan adalah profesi dinamis dengan tiga fokus utama yaitu


promosi kesehatan dan pencegahan penyakit, perawatan dalam pencapaian
fungsi dan derajat kesehatan yang optimal, serta penelitian untuk memperluas
pengetahuan dasar bagi pemberian asuhan keperawatanyang berkualitas.
Perawat bertanggung jawab dalam promosi kesehatan terhadap keluarga dan
anak. Mercer mengatakan bahwa perawat merupakan pioner dalam
pengembangan dan strategi pengkajian pada pasien-pasien ibu dan anak.

4. Logical development

Mercer menggunakan logika deduktif dan induktif dalam pengembangan


kerangka teori maternal role attainment and becoming a mother. Pengembangan
teori menurut Mercer merupakan suatu proses yang terus-menerus sebagai
pengembangan penelitian untuk kejelasan suatu konsep, penambahan dan

24
pengurangan. Marcer secara terus menerus menggunakan konsep interaksi
ekologi lingkungan Bronfenbrenner dengan mengganti namanya menjadi refleksi
terhadap lingkungan hidup: keluarga, komunitas, sosial yang luas.

5. Level of theory development

Midle range theory Model Maternal Role Attainment-Becoming a Mother


merupakan tingkatan teori yang dapat digunakan untuk menjembatani
kesenjangan antara grand nursing theories dan nursing practices theory level.

B. Eksternal criticism
1. Complexcity

Teori Model Maternal Role Attainment - Becoming a Mother sudah spesifik


pada dimensi pencapaian peran ibu dan menjadi seorang ibu yang dibatasi dalam
makrosistem, mesosistem, dan mikrosistem.

2. Discrimination
Bila dibandingkan dengan Unpleasant Symptoms Middle Range Theory,
terdapat perbedaan antara Theory of Maternal Role Attainment-Becoming A
Mother (Alligood,2014), dengan The Middle Range Theory of Unpleasant
Symptoms (Elisabeth et al, 1970) yang menggunakan rumusan pada NANDA
(Notrh Atlantic Nursing Diagnosis) dan intervensi keperawatan NIC (Nursing
Intervention Classification). Pada Theory of Maternal Role Attainment Becoming a
mother tidak ditemukan adanya diagnosis keperawatan dalam tahapan pelaksanaan
asuhan keperawatan. Oleh sebab itu penerapan teori ini perlu mengadopsi beberapa
hasil penelitian middle range theory lainnya untuk menyempurnakan tahapan
asuhan keperawatan tersebut.

3. Reality convergence
Fokus realitas dari konsep teori Mercer adalah kesiapan individu (wanita)
dalam menghadapi peranya sebagai seorang ibu dalam tahap pertumbuhan serta
perkembangan bayi.

4. Pragmatic
Aplikasi teori Mercer mudah dipraktikan dan mudah dipahami dalam
lingkungan keperawatan maternitas dan bayi baru lahir. Dimana kerangka konsep
dari Mercer sudah menspesifikasikan pada interaksi ibu dan bayi.

25
5. Scope
Teori ini menekankan pada interaksi antara ibu, bayi, ayah sebagai pusat
interaksi lingkungan hidup. Varibel di dalam lingkungan keluarga dan teman
meliputi dukungan sosial, nilai keluarga, penuntun budaya bagi pengasuhan,
fungsi keluarga, dan stressor. Lingkungan komunitas meliputi perawatan sehari-
hari, tempat ibadah, sekolah, tatanan kerja, rumah sakit, fasilitas rekreasi, dan pusat
kebudayaan. Dampak dari pengaruh lingkungan sosial yang besar berupa:
peraturan perundang-undangan terhadap wanita dan anak-anak, pengembangan
ilmu pengetahuan neonatal dan reproduksi, konsistensi transmisi budaya,
program nasionaal perawatan kesehatan.

6. Significancy
Signifikansi dari teori Model Maternal Role Attainment - Becoming a Mother
dapat membantu pencapaian peran ibu dan menjadi seorang ibu apalagi bagi klien
yang baru pertama kali melahirkan. Disamping itu, memiliki signifikansi pada
penurunan stressor terhadap masalah – masalah yang terkait peran ibu dan menjadi
seorang ibu mulai dari kehamilan, melahirkan, dan setelah melahirkan.

7. Utility

a. Praktek
Teori Mercer berorientasi pada praktik. Konsep dari teorinya banyak
diadaptasi oleh buku-buku obstetric dan telah banyak digunalan dalam praktek
keperawatan dan juga disiplin ilmu yang lain. Teori dan modelnya sangat
sesuai sebagai kerangka kerja pengkajian, perencanaan, implementasi dan
evaluasi proses keperawatan untuk ibu baru dan bayinya. Kegunaan dari teori
Mercer dan hubungannya dengan praktik dijelaskan oleh Meighan (2001)
dalam edisi kedua buku “Nursing Theory: Utilization and Application oleh
Alligood dan Tomey. Teori Mercer sangat berguna untuk praktik keperawatan
dalam bidang perawatan ibu dan bayi. Mercer menghubungkan penemuannya
dalam penelitian dengan praktik keperawatan pada tiap tahap mulai dari bayi
sampai usia 1 tahun, sehingga teori ini bisa digunakan dalam area
pediatrik (Alligood, 2014).
Teori Mercer juga dapat digunakan dalam organisasi perawatan pasien.
Konsep tentang “ Penerimaan Kehamilan Pada Remaja yang Menerima
Perawatan Prenatal dari Perawat Terlatih Dalam Lingkungan Yang Luas”

26
digunakan sebagai dasar membentuk praktik klinik (Alligood, 2014).

b. Pendidikan
Teori Mercer memiliki manfaat yang besar tidak hanya dalam bidang
maternitas dan anak, tetapi teori ini membantu menyederhanakan proses
yang kompleks untuk menjadi orangtua. Teori tentang pencapaian peran ibu
memberikan kerangka untuk para pelajar agar mereka bisa belajar untuk
merencanakan dan menyiapkan perawatan untuk orang tua dalam keadaan
yang berbeda-beda. Hasil penelitian dan teori Mercer juga digunakan dalam
disiplin ilmu yang lainyang berhubungan dengan “ menjadi orang tua dan
pencapaian peran ibu”. Contohnya digunakan oleh pelajar-pelajar psikologi,
sosiologi dan pendidikan (Alligood, 2014).

c. Penelitian
Mercer mendukung pengembangan dari mahasiswa di fakultas
penelitian. Selama bekerja di University of California, San Fransisco, dia
menjadi ketua komite dan menjadi anggota penguji untuk tesis dan disertasi.
Teorinya dijadikan dasar untuk membuat judul penelitian oleh beberapa
mahasiswa. Dia juga melakukan penelitian kolaborasi dengan lulusan sarjana
dan yang masih mahasiswa dalam rangka mengembangkan teori dan
menjadikan instrument untuk mengukur perilaku ibu tentang pengalaman
persalinannya menjadi sangat valid. Beberapa penelitian harus meminta izin
untuk menggunakan instrument ini (Alligood, 2014).
Banyaknya penelitian dan pencapaian akademik Mercer menjadi bukti
bahwa beliau memiliki kontribusi yang besar untuk penelitian keperawatan.
Salah satu contohnya adalah Sank (1991) menggunakan teori Mercer dalam
disertasi doktoralnya tentang factor-faktor pada masa perinatal yang
mempengaruhi pencapaian peran orang tua dalam masa postpartum dikalangan
ibu dan ayah berkulit hitam kebangsaan Amerika (Alligood, 2014).

27
BAB IV

PENUTUP

Teori Mercer menjadi panduan bagi perawat dalam membantu pencapaian peran
ibu. dimana pada teori ini mengemukakan bagaimana proses pencapaian peran ibu dan
proses akan menjadi seorang ibu dengan berbagai asumsi yang mendasarinya. Model ini
juga menjadi pedoman bagi perawat dalam melakukan pengkajian pada klien dan
lingkungannya, mengidentifikasi tujuan klien memberikan bantuan terhadap klien
dengan pendidikan dan dukungan serta memfasilitasi interaksi antara ibu dan bayi sedini
mungkin.
Model konseptual Mercer relevan diterapkan pada pengkajian bayi baru lahir tetapi
ada beberapa hal yang harus diperhatikan adalah perlunya kerjasama dengan perawat
komunitas atau anak untuk proses lanjutan perawatan mengingat pencapaian identitas
peran ibu yang mungkin akan melebihi waktu perawatan dalam lingkungan maternitas dan
untuk mendapatkan data yang komprehensif perlu adanya kombinasi dengan teori lain
yang khusus membahas masalah kebutuhan dasar manusia mengingat pada teori Mercer
tidak membahas mengenai hal tersebut.

28
DAFTAR PUSTAKA

Alligood M. Raile (2014). Nursing Theorits and Theirwork. Eighth edition. Morsby
Elsevier. USA

Russe Kendra l (2006). Maternal Confindence of first time Mother during their Childs
Infancy. Dissertation. Georgia State University

Chatarine Suryaningsih (2012). Pengaruh Demonstrasi dan Pendampingan Menyusui


Terhadap Motivasi dan Kemampuan Ibu dalam Pemberian ASI. Tesis. Universitas
Indonesia

Elizabeth et al (1997). The Middle Range Theory of Unpleasant Symptoms: an Update


(Middle Range Treoy. Advance in Nursing. Ovod. Lenz: ANS.Adv.Nur. Sci, Volume
19 (3). Mach 1997

Smith M Jane & Lierh P .R (2008). Middle Range Theory. Second ed. Springer Publising
Company. USA

29

Anda mungkin juga menyukai