LK Peneumothoraks MINGGU II
LK Peneumothoraks MINGGU II
OLEH:
NAMA : ENGSANI CHICHI RASSI
NIM : 462017049
STASE : MEDICAL SURGICAL II
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Hb : 10,17,
Ht:37,
tc 150 ,
sgot 25,
sgpt 21,
ureum 22,
kreatinin 0,78,
natrium 140,
alium 4.2,
Ph 7,3,
po2 189,0 mmhg,
pCO2 45,0 mmHg,
HCO3 26,0 mmol/L,
total CO2 27,4 mmol/L,
BE 1,2mmol/L,
o2 saturasi 99,6%
CT scan Paru :
- terpasang WSD di hemithorax kanan posterior.
- Thorax PA : Tampak Fibrinofiltrat pada kedua apex-lapang atas paru , tampak gambaran
pneumothorax dextra dengan lapang bawah kiri
DATA PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 6 April 2021
Jenis Pengkajian :
A. Identitas pasien
Nama Klien : TN S
Usia : 60 Tahun
No. RM : 13300199
Tanggal/ Jam masuk: 6 April 2021/ 07.00 WIB
Masuk dari : UGD
Dx Medis : peneumothoraks
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Mgr. Soegiyopranoto, salatiga
Agama : katolik
Pekerjaan : pensiunan guru
Pendidikan Terakhir: s1
B. Penanggung Jawab
Nama : Ny. X
Usia : 30 tahun
Alamat : Jl. Mgr. Soegiyopranoto, Ambarawa
Jenis Kelamin : Perempuan
Hubungan dengan klien: Anak
C. Status Kesehatan
Keluhan Utama : Sesak nafas
Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien mengeluh adanya batuk sejak 4 bulan yang lalu sebelum
masuk RS. Sesak napas timbul mendadak bahkan pasien tidak sedang beraktifitas .
Riwayat Penyakit Dahulu : Batuk berdahak dengan dahak berwarna bening kekuningan
kental, tanpa adanya darah sejak 5 tahun yang lalu. Saat malam paien mengalami keringat dingin
walaupun tidak sedang melakukan aktivitas. Pasien sudah berobat untuk keluhan ini pada tahun
2018 dan di dignosa TB Paru.pasien juga sudah menyelesaikan pengobatannya selama 6 bulan
denga teratur meminum obat setiap harinya dan telah dinyatakan sembuh
Riwayat Operasi : Tidak ada riwayat operasi
Riwayat Inap : Tidak ada riwayat inap
D. Genogram
Keterangan:
: Laki-Laki
: Perempuan
: Pasien
: Meninggal
: Tinggal serumah
2. Pola Nutrisi-Metabolik
Tinggi Badan : 170 cm
Berat Badan : 45 kg kg
IMT= 15,5
Pola Makan
Pola Makan Saat Sehat Saat Sakit
Frekuensi 3x/ hari Tidak nafsu makan
Porsi makan 2 centong nasi 4-5 sendok makan
Nafsu makan Nafsu Tidak nafsu
Makanan yang disukai Ayam Ayam
Makanan yang tidak disukai Ikan asin Ikan asin
Alergi Tidak ada alergi Tidak ada alergi
Pantangan Tidak ada pantangan Tidak ada pantangan
Keluhan Tidak ada keluhan Tidak nafsu makan
Pola Minum
Pola Makan Saat Sehat Saat Sakit
Frekuensi minum 8x/ hari 4x/hari
Jenis Air mineral dan susu Air mineral
Minuman yang disukai Jus buah Jus buah
Konsumsi kopi Tidak mengkonsumsi kopi Tidak mengkonsumsi kopi
Konsumsi soda Tidak mengkonsumsi soda Tidak mengkonsumsi soda
Konsumsi alkohol Tidak mengkonsumsi Tidak mengkonsumsi
Alkohol Alkohol
Diet khusus Tidak ada diet khusus Tidak ada diet khusus
Keluhan Tidak ada Tidak nafsu makan/minum
3. Pola Eliminasi
BAB BAK
Pola
Saat Sehat Saat Sakit Saat Sehat Saat Sakit
Frekuensi 1x/hari Terkadang 7x/hari 4x /hari
BAB, kadang
tidak
Warna Coklat Coklat Kuning Kuning keruh
keemasan
Bau Khas feses Khas feses Tidak berbau Berbau
Kesulitan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
kesulitan kesulitan kesulitan kesulitan
Obat pencahar – Tidak Tidak Tidak Tidak
Obat Diuretik menggunakan menggunakan mernggunakan mernggunakan
obat pencahar obat pencahar obat diuretik obat diuretik
8. Pola Peran-Hubungan
- Pasien dalam keluarga memiliki peran sebagai orang tua
- Saat pasien ada kesulitan, istri tuanya membantu pasien dalam mengatasi masalah
F. Pengkajian Fisik
1. Keadaan Umum
- BB: 45 kg,
- TB:170 cm
- Td: 140/90,
- N:110x/m,
- RR 26x/m,
- S: 36,
- spo2 94%,
- oksigen nasal 3 lpm
2. Pendengaran dan Penglihatan
- Riwayat trauma mata/ telinga : Tidak ada
- Riwayat infeksi mata/ telinga : Tidak ada
- Riwayat Katarak : Tidak ada
- Riwayat glaukoma : Tidak ada
- Penglihatan : Normal
- Pendengaran : Normal
- Visus : Tajam
- Sklera : Tidak Ikterik
- Konjungtiva : Tidak anemis, merah muda
- Nyeri : Tidak ada nyeri pada mata
- Kornea : Jernih
- Alat bantu penglihatan : Tidak menggunakan alat bantu
3. Sistem Respiratori
Inspeksi
Bentuk dada normal simetris, tidak ada kelainan bentuk dada, kecepatan napas
30x/menit. Jenis pernapasan dada. keluhan batuk. Terdapat sesak napas
Palpasi
Dada simetris saat ekspansi, tidak ada nyeri tekan. Tidak ada massa tambahan,
tidak ada kelainan getaran pada palpasi taktil fremitus
Perkusi
Sonor
Auskultasi
Penurunan area ventilasi
4. Sistem Kardiovaskular
Inspeksi
Ictus Cordis terlihat
Palpasi
Impuls maksimal pada apeks area dinding dada anterior ICS 5. Tidak ada stenosis
pada masing-masing katup jantung
Perkusi
Batas Jantung:
a. Batas Kiri
Atas : SIC II kiri di linea parastrenalis kiri (pinggang jantung)
Bawah : SIC V kiri agak ke medial linea midklavikularis kiri (14 iktus)
b. Batas Kanan
Batas bawah kanan jantung di sekitar ruang interkostal III-IV kanan. Sedangkan
batas atas di ruang interkostal II kanan.
Auskultasi
Bunyi Jantung
BJ I : Bunyi S1 lebih halus daripada S2
BJ II : Saat ekspirasi: Spliting (-) atau pendek.
Saat Inspirasi: Spliting (+) atau terdengar
BJ III : Saat inspirasi jantung terdengar
Bunyi jantung tambahan: Tidak ada bunyi jantung tambahan
5. Sistem Pencernaan
Inspeksi
Tidak ada jejas
Auskultasi
Peristaltik usus normal
Palpasi
Tidak ada benjolan, tidak ada lesi
Perkusi
Lambung terdengar nyaring
6. Sistem Neurologis
- GCS : 15 Eye: 4 Motoric: 6 Verbal: 5
- Riwayat Kecelakaan : Tidak ada riwayat kecelakaan
- Pupil : Isokor
- Refleks Cahaya
a. Sinistra :
b. Dextra :
- Bicara : Komunikatif
- Keluhan : Tidak ada keluhan
- Koordinasi ekstremitas: Normal
- Keluhan lain : Tidak ada
7. Sistem Muskuloskeletal
- Nyeri otot : Tidak ada nyeri otot
- Kaku sendi : Tidak ada kaku sendi
- Bengkak sendi: Tidak ada bengkak sendi
- Fraktur : Tidak ada fraktur
- Alat bantu : Tidak menggunakan alat bantu
- Pergerakan : Terbatas, pasien merasa lemas
- Keluhan lain : Tidak ada
8. Sistem Integumen
- Warna : Sawo matang
- Kelembaban : Lembab
- Turgor : Edema
- Nyeri : Tidak ada nyeri
- Gatal : Tidak ada gatal-gatal
- Panas : Tidak teraba panas
- Lesi/ Luka : Tidak ada luka
- Abnormalitas kuku: Normal
- Keluhan lain : Tidak ada
9. Sistem Perkemihan
- Riwayat gangguan ginjal : Tidak terdpat gangguan ginjal
- Riwayat penggunaan obat diuretik: Belum menggunakan obat diuretik
- Rasa nyeri saat kencing : Tidak nyeri saat kencing
- Nyeri pinggang : Tidak ada nyeri pinggang
- Buang air kecil : Volume normal
- Warna urine : Kuning keruh
- Frekuensi urine : 4x/ hari
- Benjolan : Tidak ada benjolan
- Kesulitan BAB : Tidakada kesulitan
- Frekuensi BAB : 1x/ hari
- Karakter feses : Normal/ Halus
- Keluhan lain : Tidak ada
4 Vit k 3x1 amp 3x1 amp - Adalah membantu proses pembekuan darah
G. ANALISA DATA
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
4 DO: Tb paru Risiko Infeksi
- Leukosit 16,8 x103/mm3 (Normal
5-14.5 x103/mm3) Edema
- Trombosit 144 x103/mm3 (Normal
250-550 x103/mm3) Peritonial
-
Nafsu makan
menurun
Intake nutrisi
berkurang
Risiko Infeksi
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola napas tidak efektif berhuhubungan dengan hambatan upaya napas (D.0005)
2. Gangguan pertukaran gas berhubungn dengan perubahahan membran alveolus-
perfusi (D.0003)
3. Risiko infeksi berhubungn dengan efek prosedur invasif (D.0142)
I. INRTERVENSI KEPERAWATAN
C: C:
- Kolabosari Pemberian oksigen
pemberian dilakukan ketika
oksigen, jika sesak meningkat
perlu
Gangguan Tujuan: O O
pertukaran gas
setelah dilakukan Observasi tipe Agar mengetahui
berhubungn
dengan tindakan keperawatan pernapasan pasien tipe pernapasan
perubahahan
selama 3 x 24 jam, N N
membran
alveolus-perfusi diharapkan gangguan Evaluasi tingkat Agar proses
(D.0003)
pertukaran gas teratasi kesadaran, adanya pemulihan
Kriteria hasil: sianosis, dan E
1) 1.Menunjukkan perubahan warna Agar mengetahi jenis
perbaikan ventilasi dan
kulit sekret
O2
2) 2.Bebas dari gejala dan E C
distress pernapasan
Tingkatkan Agar mengencerkan
3) 3. AGD Normal (pH: istirahat dan batasi sekret
7,38-7,42)
aktivitas
C
Kolaborasi medis
dalam pemberian
oksigen
-
2. Risiko Infeksi Setelah dilakukan O: O:
berhubungan - Monitor tanda - Memonitor ada
tindakan keperawatan
dengan dan gejala tidaknya tanda
ketidakadekuatan 3x24 jam diharapkan infeksi dan gejala
pertahanan tubuh N: infeksi
tidak terjadi infeksi lebih
- Batasi jumlah N:
lanjut. pengunjung - Membatasi
- Berikan jumlah
Kriteria Hasil:
perawatan kulir pengunjung
- Kadar darah putih pada area meminimalisir
membaik edema kontak
- Trombosit membaik E: lingkungan
- Anjurkan maupun fisik
meningkatkan yang
asupan nutrisi menyebabkan
beresiko infeksi
C: - Area edema
- Kolaborasi harus selalu
pemberian terawat agar
antibiotik terhindar dari
paparan bakteri
atau kotoran
yang dapat
menyebabkan
infeksi
-
E:
- Meningkatkan
asupan nutrisi
meningkatkan
imun dan
menghindari
dari infeksi
bakteri
C:
- Pemberian
antibiotik
meminimalisir
infeksi bakteri
J. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari Pertama
Td:
140/90,
N:110x/m
,
RR
26x/m,
- Memposisikan S: 36,
Klien posisi spo2 94%,
semi-fowler
DS:
-Klien
mengataka
n sesak
nafas
DO:
TB:170
cm
Td:
140/90,
- Menganjurkan N:110x/m
pasien minum ,
RR
air hangat 26x/m,
sedikit sedikit S: 36,
spo2 94%,
dan sering
DS:
- klien
mengataka
n masih
merasa
sesak nafas
-Batuk
DO:- klien
mau
minum
sedikit tapi
- Memberikan sering
terapi oksigen
DS:
-Klien mau
menerima
terapi
oksigen
DO:
sp02 93%
DS:
-Klien
mengataka
n sesak
nafas
DO:
TB:170
cm
Td:
140/90,
N:110x/m
- Menganjurkan ,
RR
pasien minum
26x/m,
air hangat S: 36,
spo2 94%,
sedikit sedikit
dan sering
DS:
- klien
mengataka
n masih
merasa
sesak nafas
-Batuk
DO:- klien
mau
minum
sedikit tapi
sering
- Memberikan
terapi oksigen
DS:
-Klien mau
menerima
terapi
oksigen
DO:
sp02 93%
Evaluasi
No.
Hari/
Diagnos Jam Evaluasi Paraf
Tgl
a
1 6 April 14.00 S: pasien mengatakan tidak sesak
2021 WIB - O: RR : 26x/ menit
- Saturasi O2: 94%
- Tidur kadang terbangun
Daftar Pustaka