ASURANSI KONVENSIONAL
Untuk selanjutnya asuransi konvensioanal ditulis asuransi. Pada saat ini sebagian
besar rakyat Indonesia masih belum sejahtera, sementara pemerintah masih belum
mampu menanggung beban sosial yang dihadapinya. Beban tersebut dari segi keuangan
akan berkurang jika banyak anggota masyarakat yang mengasuransikan dirinya dan harta
bendanya.
Tingkat kesadaran akan risiko dan kebutuhan berasuransi merupakan ukuran dari
kesadaran berasuransi masyarakat. Kesadaran berasuransi dapat mencerminkan seberapa
jauh masyarakat menganggap asuransi sebagai suatu kebutuhan akan mekanisme
pengalihan risiko (kemungkinan menderita kerugian).
Perkembangan industri asuransi di Indonesia saat ini telah mengalami kemajuan
yang sangat pesat. Berbagai perusahaan asuransi berlomba-lomba menawarkan program
asuransi baik bagi masyarakat maupun perusahaan. Seiring dengan itu, berkembang pula
berbagai program asuransi syariah yang telah ditawarkan di masyarakat.
1
bisnis akan mempertimbangkan untuk mengurangi risiko yang dihadapi. Pada tingkat
kehidupan keluarga atau rumah tangga, asuransi juga dibutuhkan untuk mengurangi
permasalahan ekonomi yang akan dihadapi apabila ada salah satu anggota keluarga yang
menghadapi risiko cacat atau meninggal dunia.
Pada prinsipnya, berasuransi adalah mengalihkan risiko kepada pihak lain.
Berikut adalah beberapa definisi asuransi: :
1. Menurut Kitab Undang-undang Hukum Dagang pasal 246.
Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian yang mana sesorang
penanggung mengikatkan diri kepada seseorang tertanggung, dengan menerima
suatu premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian,
kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan
dideritanya/terjadi karena suatu peristiwa yang tak tentu.
2. Menurut Undang-Undang No. 2 Th. 1992 tentang Usaha Perasuransian.
Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, yang
mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima
premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena
kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung
jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang
timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu
pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang
dipertanggungkan.
3. Menurut Paham Ekonomi Asuransi merupakan suatu lembaga keuangan karena
melalui asuransi dapat dihimpun dana besar, yang dapat digunakan untuk
membiayai pembangunan, disamping bermanfaat bagi masyarakat yang
berpartisipasi dalam bisnis asuransi, serta asuransi bertujuan memberikan
perlindungan atau proteksi atas kerugian keuangan (financial loss), yang
ditimbulkan oleh peristiwa yang tidak diduga sebelumnya (fortuitious event).
1.3. Risiko
Secara umum, risiko adalah kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan
yang menimbulkan kerugian. Risiko dalam industri perasuransian diartikan sebagai
ketidakpastian dari kerugian finansial atau kemungkinan terjadinya kerugian.
4
2. Asuransi jiwa (life insurance)
Adalah suatu jasa yang diberikan oleh perusahaan asuransi dalam penanggulangan
risiko yang dikaitkan dengan jiwa atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan.
Asuransi jiwa memberikan:
a) Dukungan bagi pihak yang selamat dari suatu kecelakaan.
b) Santunan bagi tertanggung yang meninggal
c) Bantuan untuk menghindari kerugian yang disebabkan oleh meninggalnya orang
kunci
d) Penghimpunan dana untuk persiapan pension
Latihan:
1. Jelaskan pengertian asuransi dan berikan 3 contoh!
2. Sebutkan manfaat asuransi!
3. Apa yang dimaksud dengan polis asuransi? Jelaskan!
5
BAB II
PROBABILITAS
TIK : Setelah mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa dapat menghitung nilai
probabilitas dari suatu peristiwa.
2.1.Pengertian Probabilitas
Suatu peristiwa dikatakan mempunyai probabilitas untuk terjadi, mempunyai arti bahwa
ada harapan peristiwa tersebut akan terjadi.
Jika ada kepastian bahwa peristiwa akan terjadi, maka probabilitasnya adalah 1, jika tidak
terjadi, maka probabilitasnya adalah 0.
Konsep probabilitas : adalah eksperimen (percobaan) yang menghasilkan “hasil” yang
tidak pasti.
Artinya : konsep yang diulang-ulang dalam kondisi yang sama akan memberikan hasil
yang berbeda-beda.
Misal :
- Percobaan : pengukuran waktu reaksi kimia.
Hasil : lama reaksi.
- Percobaan : pengamatan sekumpulan hasil suatu produk.
Hasil : banyaknya produk cacat dalam kumpulan produk.
Jika suatu percobaan mempunyai N hasil percobaan yang berbeda dan masing-masing
mempunyai kemungkinan sama untuk terjadi, dan jika tepat n di antara hasil percobaan
itu menyusun kejadian A, maka probabilitas kejadian A dinyatakan dengan P(A), maka :
6
P(A) = banyaknya peristiwa yang dikehendaki terjadi
banyaknya semua peristiwa yang mungkin terjadi
dengan 0 P(A) 1
Definisi : Jika suatu percobaan dapat menghasilkan n hasil berlainan yang berpeluang
sama dan jika tepat m dari hasil ini berkoresponden dengan peristiwa A, maka
probabilitas peristiwa A adalah :
m
P(A) =
n
Catatan :
1. Peristiwa yang bukan A ditulis , dinamakan komplemen A
2. Menurut definisi di atas, maka probabilitas komplemen A adalah :
nm m
P() = 1 = 1 – P(A)
n n
Contoh :
Sebuah mata uang logam diundi dengan melempar ke atas, maka uang akan jatuh dengan
bagian muka di atas atau bagian belakang di atas, maka :
Probabilitas bagian muka (M) = P(M) = ½ dan
Probabilitas bagian belakang (B) = P(B) = ½
Ini berarti bahwa harapan untuk memperoleh M sama dengan harapan untuk memperoleh
B, yaitu P(M) = P(B) = ½
Peristiwa ini dinamakan “ berpeluang sama” atau “equally likely”.
Hal ini disebabkan karena banyaknya peristiwa yang dikehendaki terjadi adalah 1, yaitu
M saja atau B saja, sedangkan banyaknya semua peristiwa yang terjadi adalah 2, yaitu M
dan B.
7
Peristiwa-peristiwa yang saling asing
Definisi : Jika dua peristiwa tidak mempunyai titik persekutuan, maka kedua peristiwa
tersebut dikatakan saling asing.
Akibat : interseksi dua peristiwa atau lebih yang saling asing adalah himpunan kosong.
Teorema : Jika A dan B peristiwa-peristiwa dalam ruang sampel S, maka :
P(A B) = P(A) + P(B) – P(A B)
Akibat :
1. Jika A dan B saling asing, maka
P(A B) = P(A) + P(B)
2. Jika A1, A2, . . . ,An saling asing, maka :
P(A1 A2 . . . .An) = P(A1) + P(A2) + . . . .+P(An)
3. Jika A, B, C tidak saling asing, maka :
P(A B C) = P(A) + P(B) +P(C) – P(A B) – P(A C) – P(B C)
+P(A B C)
Contoh :
Pengambilan satu kartu dari susunan 52 kartu untuk mendapatkan kartu As dan kartu
King adalah peristiwa yang saling asing, karena dari satu pengambilan itu tidak dapat
diperoleh kedua-duanya. Tetapi untuk mendapatkan kartu As dan kartu Sekop merupakan
peristiwa yang tidak saling asing, karena bisa terjadi dalam pengambilan satu kartu
diperoleh kedua-duanya yaitu jika didapatkan kartu As-Sekop.
8
Latihan :
1. Sekeping uang logam setimbang dilempar dua kali. Berapakah probabilitas sekurang-
kurangnya sisi gambar muncul sekali ?
2. Sekantong obat berisi 6 vitamin rasa jeruk, 4 rasa apel dan 3 rasa strawberi. Jika
seseorang mengambil satu obat secara acak, berapakah probabilitas untuk
mendapatkan obat :
a. Satu rasa jeruk
b. Satu rasa apel atau strawberi
3. Jika kemungkinan hidup Adi dan Nani 20 tahun mendatang adalah 0,7 dan 0,9.
a. Berapakah kemungkinan keduanya masih hidup dalam 20 tahun mendatang ?
b. Berapakah kemungkinan keduanya akan meninggal dalam 20 tahun mendatang ?
c. Berapakah kemungkinan bahwa sekurang-kurangnya satu akan meninggal dalam
20 tahun mendatang ?
2.2. Ekspektasi
Definisi : Bila probabilitas untuk memperoleh sejumlah uang A adalah P(A), maka
ekspektasi matematik-nya didefinisikan sebagai A . P(A), disimbolkan dengan :
Ex = A . P(A)
Definisi : Bila probabilitas-probabilitas jumlah-jumlah uang A1, A2, . . . ,An adalah P(A1),
P(A2), . . . ,P(An), sedangkan setiap Ai , i = 1, 2, . . . ,n, adalah saling asing, maka
ekspektasi matematik-nya adalah :
n
Ex = Ai P( Ai )
i 1
Contoh :
A harus membayar Rp 1.000,00 kepada B untuk setiap pelemparan sebuah dadu dan B
harus membayar kembali kepada A sebanyak Rp 3.000,00 jika hasil dadu itu 6, Rp
1.500,00 jika hasilnya 5, Rp 750,00 jika hasilnya 4 dan tidak membayar kembali jika
hasilnya 1, 2, atau 3. Tentukan ekspektasi matematiknya.
Penyelesaian :
A menang Rp 3.000,00 – Rp 1.000,00 = Rp 2.000,00; jika hasilnya 6
A menang Rp 1.500,00 – Rp 1.000,00 = Rp 500,00; jika hasilnya 5
A kalah Rp 1.000,00 – Rp 750 = Rp 250; jika hasilnya 4
A kalah Rp 1000 – Rp 0 = Rp 1.000,00; jika hasilnya 1, 2 atau 3
9
Misalkan A1 = 2000, maka P(A1) = 1/6
A2 = 500, maka P(A2) = 1/6
A3 = - 250, maka P(A3) = 1/6
A4 = - 1000, maka P(A4) = 3/6 = ½
Latihan :
1. Dua dadu merah dan hijau dilempar sekali, berapakah peobabilitas bahwa :
a. ke dua dadu menghasilkan banyak mata yang tak sama
b. dadu yang satu menghasilkan mata yang banyaknya dua kali banyaknya
mata dadu yang lain.
c. Dadu yang satu menghasilkan mata 5 dan dadu yang lain menghasilkan
mata kurang dari 5.
2. Satu keluarga mempunyai empat orang anak. Jika dimisalkan kelahiran bayi laki-
laki dan bayi perempuan berpeluang sama, tentukanlah :
a. probabilitas bahwa kedua anak yang pertama adalah perempuan.
b. Probabilitas bahwa keluarga tersebut mempunyai tiga anak laki-laki dan
satu anak perempuan.
10
BAB III
TABEL MORTALITA
Dalam perhitungan asuransi jiwa terdapat tiga faktor utama yang harus diperhatikan,
yaitu tabel mortalita, tingkat bunga yang diperoleh dari investasi dana dan biaya polis
asuransi jiwa (untuk sementara faktor biaya dalam bab ini tidak diikut sertakan). Salah satu
masalah adalah kemungkinan meninggal seseorang dalam jangka waktu tertentu, alat yang
tepat untuk memperhitungkan kemungkinan hidup-meninggal seseorang adalah suatu daftar
kehidupan yang dinamakan “Tabel Mortalita”
Untuk lebih memahaminya, pada sub bab ini akan dibahas lebih lanjut tentang tabel
mortalita.
TIK : Setelah mempelajari sub bab ini, diharapkan mahasiswa dapat menyusun dan
menggunakan tabel mortalita untuk menghitung kemungkinan hidup-meninggal seseorang.
bayi-bayi ini yang mencapai umur 1 tahun dinotasikan dengan l1 sehingga jumlah bayi yang
tidak mencapai umur 1 tahun adalah l 0 l1 , dinyatakan dengan d 0 . Jadi d 0 l 0 l1 .
Anak-anak yang berumur 1 tahun yang berhasil mencapai umur 2 tahun dinyatakan dengan
l 2 , sehingga jumlah anak yang meninggal sebelum umur 2 tahun adalah l1 l 2 , dinotasikan
dengan d1 . Jadi d1 l1 l 2 .
Proses ini dilanjutkan sampai semua kelompok umur tersebut meninggal.
Jadi bentuk tabel mortalita adalah susunan kolom-kolom dari l0 , l1 , l 2 , dan d 0, d1 , d 2 ,
d x = jumlah orang yang berumur x tahun yang meninggal sebelum mencapai umur ( x 1)
tahun
11
= l x l x 1
=0
Tabel Mortalita yang sudah tersusun yang digunakan dalam perhitungan-perhitungan pada
Asuransi Jiwa adalah CSO–1941( Commissioners 1941 Standard Ordinary Mortality Table ).
Dalam tabel ini usia limit(w) adalah 100 tahun, jadi l w l100 0 .
Contoh :
1. Berapakah kemungkinan orang berusia 30 tahun akan mencapai umur 50 tahun?
Penyelesaian :
l30 : orang yang berumur 30 tahun
Jadi kemungkinan orang yang berusia 30 tahun akan mencapai umur 50 tahun adalah :
l50 810900
0,87702
l30 924609
2. Berapakah kemungkinan orang yang berumur 20 tahun akan meninggal dalam 1 tahun
lagi ?
Penyelesaian :
Jumlah orang yang berumur 20 tahun yang akan meninggal dalam 1 tahun lagi adalah
d 20 ,
12
Caranya adalah sebagai berikut :
1. Mengumpulkan sejumlah besar orang-orang kemudian dibagi menjadi beberapa
kelompok yang berumur sama.
2. Satu tahun kemudian dihitung berapa jumlah orang yang meninggal dari setiap
kelompok umur tersebut.
3. Hasil bagi dari yang meninggal terhadap jumlah semula untuk setiap kelompok umur
merupakan tingkat kemeninggalan dari setiap kelompok (kemungkinan meninggal
seseorang dalam 1 tahun).
4. Dipilih angka sebarang yang cukup besar dan bulat, misal 100.000, yang disebut
dengan RADIX dan dianggap sebagai jumlah orang dalam kelompok umur termuda.
Atas dasar radix ini dapat disusun kolom-kolom l x dan d x dari tabel mortalita.
Contoh :
Akan disusun tabel mortalita dari umur 18 tahun sampai umur 23 tahun dengan data sebagai
berikut :
18 5.000 10
19 10.000 22
20 15.000 36
21 10.000 27
22 20.000 60
13
Kemudian dihitung tingkat kemeninggalan untuk setiap umur, sebagai berikut :
= 99.800
Dan seterusnya sehingga diperoleh tabel mortalita sebagai berikut :
x lx dx
18 100.000 200
19 99.800 220
20 99.580 239
21 99.341 268
22 99.073 297
23 98.776
14
3.3. Notasi dan Rumus-rumus
1. nPx = kemungkinan bahwa orang yang berusia x tahun akan hidup n tahun lagi.
= jumlah orang yang mencapai usia (x+n) tahun
Jumlah orang yang berusia x tahun
l
nPx = x n
lx
l
Untuk n = 1, maka Px = x 1
lx
2. nqx = kemungkinan bahwa orang yang berusia x tahun akan meninggal dalam n
tahun
l l
= x xn
lx
l l
Jika n = 1, maka nqx = qx= x x 1
lx
dx
=
lx
3. m/n qx = kemungkinan orang yang berusia x tahun akan hidup m tahun tetapi
akan meninggal dalam n tahun berikutnya.
= kemungkinan orang yang berusia x tahun akan meninggal antara usia
(x+m) dan (x+m+n).
l l
= xm xmn
lx
l l d
Jika n = 1, maka m/1 qx , ditulis m/ qx = x m x m 1 x m
lx lx
Catatan :
x = usia orang yang sekarang dikehendaki.
n = jangka waktu peristiwa (hidup atau meninggal) terjadi
m = lamanya waktu penundaan terjadinya peristiwa
15
1. Harapan Hidup Ringkas ( ex )
Menyatakan rata-rata jumlah tahun lengkap (tahun yang penuh dialami, bagian tahun
pecahan tidak diperhitungkan) yang masih dialami oleh seorang yang sekarang
berusia x tahun
Harapan hidup dari sejumlah orang yang berusia x tahun didefinisikan sebagai :
l x 1 l x 2 lw
ex
lx
Dengan :
l x 1 l x 2 l w adalah jumlah seluruh tahun kehidupan dari l x orang sampai
Dalam kehidupan nyata ada kejadian bahwa kemeninggalan akan terjadi disepanjang
tahun, sehingga diambil pendekatan bahwa rata-rata kemeninggalan itu terjadi pada
pertengahan tahun
Jika pecahan tahun ikut dihitung, maka dinamakan harapan hidup lengkap yang
besarnya adalah :
e x e x 1
2
Contoh :
Hitunglah harapan hidup ringkas dan harapan hidup lengkap dari orang yang
berusia 95 tahun
Penyelesaian :
a. Harapan hidup ringkas :
l l l l
e95 96 97 98 99
l95
16
b. Harapan hidup lengkap :
e95 e95 0,5
= 1,63 tahun
Latihan:
1. Tentukan probabilitas bahwa orang yang berusia 20 tahun akan hidup 20
tahun lagi.
2. Tentukan probabilitas bahwa orang yang berusia 25 tahun akan meninggal sebelum usia
65 tahun
3. Tentukan probabilitas bahwa orang yang berusia 30 tahun,
a. akan mencapai usia 45 tahun
b. tidak akan mencapai usia 60 tahun
c. akan mencapai usia 45 tahun tetapi tidak mencapai usia 65 tahun
d. akan meninggal pada usia 75 tahun
4. Tentukan probabilitas bahwa orang yang berusia 40 tahun akan meninggal antara
usia 55 tahun dan 60 tahun
5. Satu keluarga mempunyai 2 orang anak, masing-masing berusia 1 tahun. dan 11 tahun.
Tentukan probabilitas bahwa seorang anak akan meninggal sebelum usia 50 tahun.
6. Buktikan :
a. m/n qx = m Px . n qx+m
b. (m+n) Px = m Px – m/n qx
7. Susun tabel mortalita dari umur 30 tahun sampai umur 35 tahun dengan data sebagai
berikut :
Umur Jumlah Kelompok Jumlah yang meninggal dalam 1 tahun
30 12.000 30
31 15.000 12
32 18.000 9
33 10.000 16
34 16.000 24
Keterangan: Jika diperoleh hasil tidak bulat, maka bulatkan ke bilangan bulat terdekat.
17
BAB IV
BUNGA DAN ANUITAS
Dalam asuransi yang berkaitan dengan masalah pinjaman terdapat istilah “bunga”.
Untuk lebih memahaminya, pada sub bab ini akan dibahas lebih lanjut tentang bunga
yang nantinya akan digunakan pada sub bab selanjutnya.
TIK : Setelah mempelajari sub bab ini, diharapkan mahasiswa dapat menghitung bunga
dan anuitas dari suatu pinjaman
2. Tentukan bunga tunggal biasa dan bunga tunggal eksak dari modal sebesar 2 juta
rupiah dari tanggal 20 Juni 2006 s/d 24 Agustus 2006 dengan tingkat bunga 5%.
Penyelesaian :
Menentukan jangka waktu :
Exact time : Sisa hari dalam bulan Juni + jumlah hari dalam bulan Juli + jumlah
hari bulan Agustus pada tanggal yang ditentukan.
: 10 + 31 + 24 = 65
Approximate time : Agustus 2006 = 2006 : 8 : 24
Juni 2006 = 2006 : 6 : 20
--------------- -
0:2: 4
Berarti jangka waktunya adalah 2 bulan 4 hari, atau 64 hari
Menghitung bunga :
Gunakan rumus I = P i t dengan P = 2.000.000, i = 5%
64
- Bunga tunggal biasa : t = (Approximate time )
360
64
I = 2.000.000 (0,05) ( ) = 17.777,8
360
65
- Bunga tunggal eksak : t = (Exact time )
365
65
I = 2000.000 (0,05) ( ) = 17.808,2
365
Latihan 4.1:
1. Tentukan bunga tunggal dari pinjaman sebesar $ 1000 dengan tingkat bunga :
a. 4,5% untuk 1 tahun
b. 5,25% untuk 2 tahun
c. 3,5% untuk 0,5 tahun
d. 6 % untuk 8 bulan
2. Berapa tingkat bunga tunggal untuk :
a. $ 2000 menjadi $ 2110 dalam 1 tahun
20
b. $ 720 menjadi $ 744 dalam 10 bulan
3. Pinjaman sebesar $ 2000 dengan tingkat bunga 5%. Berapakah waktu yang
diperlukan sehingga menjadi $ 2125 ?
4. Bandingkan bunga tunggal biasa dengan bunga tunggal eksak pada pinjaman
sebesar $ 2500 dengan tingkat bunga 5% dari tanggal 15 April 2006 s/d 25 Juni
2006.
2 tahun menjadi P (1 i ) 2
S P(1 i ) n
Atau P S (1 i ) n
Jika (1 i ) 1 v , maka :
S
P Sv n , nilai v dapat dilihat pada tabel CSO 1941
(1 i ) n
Contoh :
Seseorang meminjamkan uang sebesar Rp 1.000.000,00 yang dibungakan selama 3 tahun
dengan tingkat bunga 7% per tahun, secara majemuk. Berapakah jumlah uang pada akhir
tahun ke tiga ?
Penyelesaian :
S P (1 i ) n = 1000.000(1+0,07)3 =1.225.043
21
Jika sejumlah uang P dengan tingkat bunga i% per tahun dan dalam n tahun terdapat m
periode, maka pada akhir tahun ke n menjadi :
i nm
S P(1 )
m
Contoh :
Pada tanggal 20 Maret 1977 seseorang menanamkan modal sebesar $ 200 di Bank dengan
tingkat bunga majemuk 5% per tahun dan penggabungan bunganya per 6 bulan
(compounded semianually).
Berapakah jumlah uangnya pada tanggal 20 September 1993 ?
Penyelesaian :
Jika penggabungan bunga per 6 bulan, berarti dalam 1 tahun terdapat (12/6) periode atau
m = 2 dan
jangka waktunya adalah = 1993 : 9 : 20
1977 : 3 : 20
____________ _
16 : 6 : 0
Jadi jangka waktu adalah 16 tahun 6 bulan = 16,5 tahun, sebungga n = 16,5 (2) = 33
Jadi jumlah uang pada tgl. 20 September 1993 adalah :
5% 33
S 200(1 ) = 200(2,258851) = $ 451,7 ( lihat tabel IV )
2
Catatan :
Salah satu jenis penyimpanan uang di Bank adalah deposito, yaitu suatu sistem
penyimpanan uang dengan ketetuan bahwa uang tidak dapat diambil setiap saat, tetapi
berdasarkan jangka waktu tertentu, misalnya 6 bulan, kwartalan(4 bulan), 1 tahun dsb.
Salah satu keuntungan dari deposito yaitu dapat menghitung besarnya uang secara pasti
pada saat waktu pengambilannya.
Modal mula-mula yang disimpan disebut Nilai Tunai ( P ) dan
Besarnya uang pada saat pengambilan disebut Nilai Akhir ( S )
Contoh :
Uang sebesar Rp 250.000,00 didepositokan untuk jangka waktun 3 tahun dengan tingkat
bunga majemuk 6% per tahun. Berapakah besarnya nilai akhir ?
22
Penyelasian :
S P (1 i ) n
= 250.000(1 + 0,06)3
= 250.000(1,19101600)
= 297754
Jadi besarnya nilai akhir adalah Rp 297.754,00
Latihan 4.2:
1. Seseorang menanamkan modal sebesar $1000 selama 8 tahun dengan tingkat
bunga 7% dimajemukkan per 3 bulanan (compounded quarterly). Berapakah
besarnya bunga majemuk ?
2. Berapa tingkat bunga yang dimajemukkan setengah tahunan untuk $ 100 menjadi
$ 215 dalam waktu 15,5 tahun.
3. Berapa tahunkah modal sebesar $ 2000 menjadi $ 3650 dengan tingkat bunga 4%
dimajemukkan setengah tahunan.
23
4.2. Anuitas Tertentu (Anuitas Biasa)
Suatu anuitas tertentu adalah deretan pembayaran yang sifatnya periodik yang dapat
dibayarkan dalam jangka waktu tertentu (pembayaran pasti dilakukan pada saat jatuh
temponya). Pembayaran ini dapat sama besarnya dapat pula berbeda.
Pada bagian ini hanya akan dibicarakan mengenai anuitas yang jangka waktunya tahunan
dan tiap pembayaran besarnya sama.
(1,05) 4 1 1,21550625 1
S 1000 1000 1000( 4,310125) $4.310,125
(1,05) 1 0,005
Jika A adalah jumlah nilai tunai dari berbagai pembayaran pada setiap permulaan tempo,
maka :
24
= 1000[(1,05) 1 (1,05) 2 (1,05) 3 (1,05) 4 ]
(1,05) 1 (1,05) 5
= 1000
1 (1,05) 1
1 (1,05) 4
= 1000
(1,05) 1
1 0,82270247
= 1000
0,05
= $ 3.545,95
(1 i ) n 1
S R S n i R
i
1 (1 i ) n
A R a ni R
i
Contoh :
1. Tentukan jumlah dan nilai tunai dari anuitas sebesar $ 150 per bulan selama 3 thn.
6 bln, dengan suku bunga 6% digabungkan per bulanan.
Penyelasaian :
6%
R = 150, i 0,005 , n = 3,5 x 12 = 42
12
Maka dengan Tabel XII ( buku 2 ), diperoleh :
Jika persen suku bunga tidak tersedia dalam tabel, maka perhitungan harus
menggunakan logaritma.
25
2. Untuk 10 tahun yang lalu, X telah mendepositokan uang Rp 500.000,00 per akhir
tahun dalam Bank dengan suku bunga 3,5% efektif.
Berapakah jumlah simpanannya setelah 10 tahun disimpan ?
Penyelesaian :
R = 500 000, i = 0,035 dan n = 10
Sehingga jumlah simpanan : S R S n i 500000 S10 0,035 500000 (11,73139 )
= Rp 5.865 695,00
Latihan 4.3 :
1. Hari ini Mamat membeli sebuah anuitas $2.500 per tahun untuk 15 tahun dari
suatu perusahaan asuransi dengan suku bunga 3% digabungkan per tahunan.
Jika pembayaran pertama dilakukan dalam satu tahun, berapakah nilai tunainya ?
2. Perusahaan telivisi XYZ menawar mesin dengan Rp2.000.000 sebagai uang muka
dan Rp 25.000 per bulan untuk 12 bulan mendatang. Jika bunga dibebankan 9%
digabungkan bulanan, tentukan nilai tunai mesin tersebut.
3. Buktikan :
a. (1 i ) S ni S ( n 1)i 1
b. S ( h k )i S hi (1 i ) h S k i
c. a( h k )i ahi (1 i ) h ak i
26
BAB V
ANUITAS HIDUP
Pada sub bab sebelumnya telah didefinisikan bahwa anuitas tertentu adalah suatu
deretan pembayaran yang sifatnya periodik dalam jangka waktu tertentu yang pasti
dibayarkan pada saat jatuh tempo. Pada sub bab ini akan dibahas mengenai anuitas hidup
yang berkaitan dengan anuitas tertentu, yang merupakan landasan pada sub bab
selanjutnya.
TIK : Setelah mempelajari sub bab ini, diharapkan mahasiswa dapat menghitung
berbagai macam anuitas hidup.
Anuitas Hidup adalah suatu deretan pembayaran berkala yang pembayarannya dilakukan
jika pada saat jatuh tempo orang yang bersangkutan masih hidup.
Terdapat beberapa macam anuitas hidup, yaitu :
sebesar a x yang merupakan nilai tunai (premi tunggal bersih ), maka dana yang
Setiap tahun, dimulai setahun kemudian setiap orang yang masih hidup menerima uang
masing-masing sebesar 1 satuan.
Proses ini dilanjutkan sampai semua orang dari l x orang tersebut meninggal semuanya.
Pembagian pertama, kepada orang-orang yang mencapai usia x+1 tahun, sebanyak l x 1 ,
27
Proses ini berlangsung sampai pada pembagian terakhir, yaitu kepada orang-orang yang
mencapai usia w tahun, sebanyak l w , sehingga nilai tunai dari pembagian terakhir sebesar
v w xlw .
Sehingga nilai tunai seluruhnya dari anuitas akhir seumur hidup dengan pembayaran
sebesar 1 satuan per tahun adalah :
a x l x vl x 1 v 2 l x 2 v w x l w
vl x 1 v 2 l x 2 v w x l w
ax
lx
vx
Kalikan ruas kanan dengan , menghasilkan :
vx
v x 1l x 1 v x 2 l x 2 v w l w
ax
v xlx
Dx v xl x
N x D x D x 1 D w
S x N x N x 1 N w
C x v x 1d x
M x C x C x 1 C w
E x M x M x 1 M w
Nilai dari simbol-simbol ini dapat dilihat pada tabel CSO 1941
Dengan menggunakan simbol-simbol di atas, maka diperoleh :
N x 1 D x 1 D x 2 D w
N x 1
ax
Dx
Jika pembayaran setiap tahun sebesar R, maka premi tunggal bersih adalah Ra x .
Untuk selanjutnya, akan selalu digunakan tabel CSO-1941 dengan tingkat bunga
2½ %.
28
Contoh :
Hitunglah premi tunggal bersih untuk anuitas akhir seumur hidup, jika setiap tahunnya Rp
1000.000.,00 yang dibeli pada usia 18 tahun.
Penyelesaian :
Premi Tunggal Bersih = 1000.000 a18
N19
= 1000.000
D18
16340808,37
= 1000.000 (lihat tabel CSO 1941)
612917,42
= 1000.000 (26.6607)
= 26 660 700
Jadi besarnya premi tunggal bersih adalah Rp 26.660.700,00
satuan, maka :
ax 1 a x
N x 1
=1+
Dx
D x N x 1
=
Dx
Nx
ax
Dx
Contoh:
Pada usia 20 tahun seorang membeli premi pada perusahaan asuransi dengan pembayaran
yang dia terima setiap awal tahun sebesar $ 1000.
Berapakah besarnya premi tunggal bersih tersebut ?
29
Penyelesaian :
Premi Tunggal Bersih = 1000 a20
= 1000 (27,114232)
= $ 27.114,232
vx
Kalikan ruas kanan dengan , maka menjadi :
vx
v x k 1l x k 1 v x k 2 l x k 2 v w 1l w 1 v w l w
k / ax
v xl x
N x k 1
k / ax
Dx
Jika k / ax = nilai tunai anuitas hidup awal yang ditangguhkan selama k tahun
v k l x k v k 1l x k 1 v w x 1l w 1 v w x l w
k / ax
lx
v x k l x k v x k 1l x k 1 v w 1l w 1 v w l w
k / ax
v xl x
N xk
k / ax
Dx
Contoh :
Seorang yang berusia 45 tahun mempunyai uang tunai sebesar Rp 500.000,00. Jika uang
tersebut dipakai membeli anuitas seumur hidup yang dimulai pada waktu umur 65 tahun,
berapa besarnya pembayaran setiap tahunnya ?
30
Penyelesaian :
Misalkan besarnya pembayaran per tahun sebesar R, maka nilai tunai dari anuitas yang
dimaksud adalah R 20 / a45 , dan ini sama dengan Rp 500.000,00 , sehingga diperoleh
persamaan :
R 20 / a45 = 500.000
N 65
R 500.000
D45
D45
R = 500.000
N 65
280638,95
R = 500.000
1172129,79
R = Rp 119. 713,25
Jadi besarnya pembayaran setiap tahunnya adalah Rp 119.713,25
N x 1 N x n 1
a x :n
Dx
5.5. Anuitas Hidup Awal Berjangka (Temporary Life Annuity Due)
Adalah suatu anuitas hidup yang pembayarannya dilakukan pada setiap awal
tahun bagi seorang yang berusia x tahun selama n tahun.
Jika ax :n adalah nilai tunai dari anuitas hidup awal bagi seorang yang berusia x tahun
dengan pembayaran sebesar 1 satuan selama n tahun, maka :
N x N xn
ax :n
Dx
nE x v n nPx
l
= vn xn
lx
vx
Kalikan ruas kanan dengan
vx
v xn lxn
=
v xl x
Dx n
nE x
Dx
Suatu anuitas hidup berjangka dapat dipandang sebagai suatu deretan dari dana
kehidupan, sehingga dapat ditulis sebagai :
a x :n 1E x 2 E x nE x
D x 1 D x 2 D
= xn
Dx Dx Dx
N x 1 N x n 1
a x:n
Dx
Contoh :
1. Seseorang yang sekarang berusia 20 tahun, dijanjikan sejumlah uang sebesar 5 juta
rupiah jika dia mencapai umur 40 tahun. Tentukan nilai tunai dari janji tersebut.
Penyelesaian :
R = Rp 5000.000,00 , n = 20 , x = 20 tahun sehingga :
Nilai tunai = 5000.000 20 E 20
D40
= 5000.000
D20
328983,61
= 5000.000
580662,42
= 283283
Jadi nilai tunainya sebesar Rp 283.283,00
32
2. Tentukan premi tunggal bersih dari ordinary temporary life annuity untuk
15 tahun dengan pembayaran per tahun $ 1000 untuk seorang yang berusia
45 tahun.
3. Tentukan net single premium dari temporary life annuity due 10 tahun sebesar $ 3000
per tahun untuk seorang yang berusia 18 tahun.
Catatan :
Suatu anuitas dapat pula yang pembayarannya ditunda beberapa tahun, misalnya m tahun
dan pembayarannya dapat berlangsung seumur hidup atau selama jangka waktu tertentu
(sementara). Jadi jika :
a. m / n a x = nilai tunai anuitas akhir seumur hidup bagi seorang yang berusia x
b. m / n ax = nilai tunai anuitas awal seumur hidup bagi seorang yang berusia x
Latihan :
1. Tentukan premi tunggal bersih untuk anuitas akhir seumur hidup dari $ 1000 per
tahun bagi orang yang berusia 25 tahun.
2. Tentukan premi tunggal bersih untuk whole life annuity due dari $ 1000 per tahun
untuk seorang yang berusia 28 tahun.
3. Pada usia 65 tahun, Ali membayar $ 30.000 untuk whole life annuity. Berapa
pembayaran per tahun yang diterima ?
4. Pada usia 54 tahun, Mamat membayar $ 50.000 untuk whole life annuity yang
pembayaran pertamanya pada usia 65 tahun. Berapakah besarnya pembayaran per
tahun ?
33
5. Berapakah besarnya pembayaran per tahun untuk 15 tahun ordinary temporary life
annuity, jika seseorang yang berusia 60 tahun membeli $ 20.000.
6. Amat yang sekarang berusia 25 tahun ingin membeli suatu rencana pension mulai usia
55 tahun dengan penerimaan $ 3000 per tahun. Pembayaran pertama pada hari ulang
tahun yang ke 55. Untuk itu dia akan melakukan pembayaran pada setiap awal tahun,
mulai sekarang dan berakhir pada hari ulang tahunnya yang ke 54. Berapakah
besarnya pembayaran per tahun ?
7. Pada usia 31 tahun, Banu membayar polis asuransi sebesar $ 500 pada setiap awal
tahun selama dia hidup. Jika dia membayar premi tahunan untuk 20 tahun, berapakah
besarnya premi tahunan tersebut ?
34
BAB VI
ASURANSI JIWA
Pada hakekatnya asuransi jiwa adalah pelimpahan resiko (risk shifting ) atas
kerugian keuangan (financial loss) oleh pemegang polis kepada penanggung atau
perusahaan asuransi. Resiko yang dilimpahkan kepada penanggung bukanlah resiko
hilangnya jiwa seseorang, melainkan kerugian keuangan sebagai akibat dari hilangnya
jiwa seseorang atau karena mencapai usia lanjut sehingga tidak produktif lagi.
Pada sub bab ini akan dibahas lebih lanjut tentang asuransi jiwa yang merupakan
pengembangan dari anuitas hidup.
TIK : Setelah mempelajari sub bab ini diharapkan mahasiswa dapat menghitung premi
tunggal bersih dari suatu asuransi.
Dalam asuransi jiwa terdapat surat polis (surat perjanjian kontrak) yang isinya adalah
besar premi yang harus dibayar (harga premi), jadwal pembayaran dan besar santunan
asuransi (claim).
Terdapat 3 (tiga) macam bentuk asuransi jiwa, yaitu :
sebesar 1 satuan ( Ax ), maka pada akhir tahun akan dibayarkan kepada ahli waris
Jadi jika :
Ax = premi tunggal bersih asuransi seumur hidup untuk orang yang berusia x
35
vd x v 2d x 1 v3d x 2 v w x d w 1 v w x 1d w
Ax
lx
vx
Kalikan ruas kanan dengan , menghasilkan :
vx
v x 1d x v x 2 d x 1 v x 3d x 2 v wd w 1 v w 1d w
Ax
v xl x
C x C x 1 C x 2 C w
=
Dx
Mx
Ax
Dx
Contoh :
Tentukan premi tunggal bersih untuk polis asuransi seumur hidup sebesar $ 1000
untuk orang yang berusia 22 tahun.
Penyelesaian :
M 22
Premi tunggal bersih = 1000
D22
193.897,0141
= 1000
549.956,28
= $ 352,57
Premi tunggal bersih dapat juga dibayar secara periodik pertahun.
Jika Px adalah premi bersih tahunan asuransi jiwa seumur hidup bagi seorang
yang berusia x tahun dengan uang pertanggungan 1 satuan, maka pembayaran
premi membentuk anuitas awal seumur hidup yang dibayar Px pertahun, sehingga
diperoleh persamaan :
Ax Px ax
Mx N Mx
Px x atau Px
Dx Dx Nx
36
Jika pembayaran premi dibatasi dalam jangka waktu tertentu (misal m thn), maka:
mPx adalah premi bersih tahunan untuk m pembayaran polis asuransi seumur
Mx N N xm
mPx x atau
Dx Dx
Mx
mPx
N x N xm
Contoh :
1. Tentukan premi tahunan untuk polis asuransi seumur hidup sebesar $ 1000
bagi seorang yang berusia 22 tahun.
Penyelesaian :
Premi tahunannya adalah :
M 22
1000 P22 1000
N 22
2. Tentukan premi tahunan untuk 10 pembayaran polis asuransi seumur
hidup sebesar $ 1000 bagi seorang yang berusia 22 tahun.
Penyelesaian :
Premi tahunannya adalah :
M 22
100010 P22 1000
N 22 N 32
Ax' :n ke perusahaan asuransi, maka akan dibayarkan kepada ahli waris sebesar 1
satuan.
37
Jika banyaknya orang yang meninggal selama satu tahun adalah d x , selama dua
vx
Kalikan ruas kanan dengan , menghasilkan :
vx
v x 1d x v x 2 d x 1 v x n d x n 1
Ax' :n
v xl x
C x C x 1 C x n 1
=
Dx
M x M xn
Ax' :n
Dx
Contoh :
Tentukan premi tunggal bersih/net single premiun (NSP) untuk polis asuransi
berjangka 10 tahun sebesar $ 1000 bagi seorang yang berusia 30 tahun.
Penyelesaian :
' M 30 M 40
NSP = 1000 A30 :10 1000
D30
Jika Px' : n adalah premi tahunan untuk polis asuransi berjangka n tahun sebesar 1
satuan bagi seorang yang berusia x tahun, maka premi tahunan membentuk anuitas
berjangka n tahun, sehingga diperoleh persamaan :
M x M xn N N xn
Px' :n x atau
Dx Dx
M x M xn
Px':n
N x N xn
38
Misalkan m Px' :n menyatakan premi tahunan dari polis asuransi berjangka n tahun
dan m pembayaran, sebesar 1 satuan bagi orang yang berusia x tahun dengan
m n , maka :
M x M xn
Px':n
N x N xm
m
Contoh :
1. Tentukan premi tahunan untuk asuransi berjangka 10 tahun sebesar $ 1000
diberikan pada seorang yang berusia 30 tahun
Penyelesaian :
Besar premi tahunan adalah :
' M 30 M 40
1000 P30 :10 1000
N 30 N 40
182.403 165.360
= 1000
10.594.280 6.708.573
= $ 4,39
39
Misal Ax:n menyatakan premi tunggal bersih untuk polis asuransi dwiguna n
tahun dengan pemberian sebesar 1 satuan yang dikeluarkan bagi seorang yang
berusia x tahun, maka :
Ax:n Ax' :n n E x
M x M x n Dx n
=
Dx Dx
M x M x n Dx n
Ax:n
Dx
Contoh :
Tentukan premi tunggal bersih untuk asuransi dwiguna dalam jangka waktu 25
tahun senilai $ 1000 dikeluarkan bagi seorang yang berusia 40 tahun.
Penyelesaian :
Premi tunggal bersih :
M 40 M 65 D65
1000 A40:25 1000
D40
165.360 87.500 116.088
= 1000
328.984
= $ 589,54
Jika Px :n adalah premi tahunan untuk asuransi dwiguna dalam jangka waktu n
tahun senilai 1 satuan diberikan pada seorang yang berusia x tahun, maka :
Ax :n Px :n ax :n
Dx n M x M x n N N xn
Px:n x atau
Dx Dx
Dx n M x M x n
Px:n
N x N xn
Jika mPx:n adalah premi tahunan untuk pembayaran m kali, dari polis asuransi
dwiguna n tahun sebesar 1 satuan yang diberikan pada seorang yang berusia x
tahun, maka :
40
M x M x n Dx n
mPx:n
N x N xm
Contoh :
1. Tentukan premi tahunan untuk 25 tahun polis asuransi dwiguna sebesar
$ 1000 bagi orang yang berusia 40 tahun.
Penyelesaian :
M 40 M 65 D65
Premi tahunannya adalah : 1000 P40:25 1000
N 40 N 65
2. Tentukan premi tahunan untuk 20 pembayaran, dari polis asuransi dwiguna
25 tahun sebesar $ 1000 bagi seorang yang berusia 40 tahun.
Penyelesaian :
M 40 M 65 D65
Premi tahunannya adalah : 100020 P40:25
N 40 N 60
Latihan :
1. Suatu polis asuransi RP 1.000.000,00 diberikan kepada seorang yang berusia 30
tahun jika dia meninggal sebelum usia 65 tahun. Jika dia hidup mencapai usia 65
tahun, maka sejumlah uang Rp 500.000,00 akan menjadi miliknya. Berapa
besarnya premi tunggal bersih.
2. Seorang yang berusia 30 tahun membeli polis asuransi sebesar Rp 800.000,00 yang
menjanjikan santunan sebesar satu juta rupiah jika ia meninggal sebelum usia 65
tahun serta pembayaran sebesar B jika ia hidup mencapai 65 tahun. Tentukan B.
3. Tentukan premi tunggal bersih suatu asuransi jiwa bagi seorang yang berusia 20
tahun dengan pembayaran santunan sebagai berikut :
Jika dia meninggal sebelum usia 60 tahun maka kepada ahli warisnya akan dibayar
10 juta rupiah, jika dia mencapai usia 60 tahun, maka pada hari ulang tahunnya
yang ke 60 ia mendapat 1 juta rupiah dan setiap tahun dia hidup sesudah itu dia
menerima setengah juta rupiah.
41
BAB VII
ASURANSI SYARIAH
Pada saat ini selain perbankan syariah juga telah berkembang asuransi syariah
yang banyak diminati oleh umat islam, karena prinsip dari asuransi syariah adalah saling
tolong-menolong.
1. Takaful
Takaful dari segi bahasa mempunyai makna yang satu menanggung yang lain
dengan berbagai cara, antara lain dengan membantunya apabila ia amat membutuhkan
bantuan, terutama bila yang bersangkutan atau keluarganya ditimpa oleh suatu musibah.
Takaful dalam pengertian fiqih mu’amalah adalah saling memikul risiko di antara
sesama muslim sehingga antara satu dan yang lainnya menjadi penanggung atas risiko
yang lainnya. Saling memikul risiko dilakukan atas dasar saling tolong-menolong dalam
kebaikan dengan cara setiap orang mengeluarkan dana kebaikan yang ditujukan untuk
menanggung risiko tersebut. Takaful dalam pengertian yang dimaksud sejalan dengan
firman Allah dalam surah Al-Ma’idah (5) ayat 2 yang artinya: Dan tolong-menolonglah
kamu dalam mengerjakan kebaikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan pelanggaran.
42
2. At-Ta’min
3. At-Tadhamun
Akad yang sesuai dengan syariah adalah yang tidak mengandung gharar
(penipuan), maysir (perjudian), riba, zhulm (penganiayaan), risywah (suap), barang
haram dan maksiat.
Dari pengertian DSN-MUI, dapat disimpulkan bahwa asuransi syariah dilaksanakan oleh
seseorang atau lebih untuk memperkuat ikatan solidaritas dan tanggung jawab sosial bagi
kaum muslimin melalui mekanisme saling menolong untuk menciptakan keharmonisan
dan stabilitas dalam kehidupan nasional masyarakat.
43
Menurut pendapat sebagian besar ulama bermu’amalah dengan at-takaful, at-
tadhamun, dan at-ta’min adalah mubah, selama tidak mengandung unsur:
Apabila ada salah satu dari 3 unsur di atas terdapat pada sesuatu perjanjian untuk jamin-
menjamin, pada hukum perjanjian itu adalah haram walaupun namanya baik. Sebaliknya,
apabila semua unsur di atas tidak ada di dalamnya, maka hukumnya adalah sah atau
mubah meskipun namanya adalah asuransi, ta’min atau takaful.
1. Al Qur’an
Allah SWT memerintahkan untuk mempersiapkan masa depan, sesuai dengan QS.
An-Nisaa’ (4) ayat 9, yang artinya: Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang
44
seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka
khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa
kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.
Ayat ini menggambarkan kepada manusia agar berpikir tentang pentingnya perencanaan
yang matang dalam mempersiapkan masa depan. Sebagai contoh Nabi Yusuf as.
mempersiapkan segala sesuatu dalam menghadapi kemungkinan buruk di masa yang akan
datang, sesuai dengan QS. Yusuf (12) ayat 43-49, yang artinya: Raja berkata (kepada
orang-orang terkemuka dari kaumnya): Sesungguhnya aku melihat tujuh ekor sapi betina
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh butir
(gandum) yang hijau dan tujuh butir (gandum) yang kering. Hai orang-orang yang
terkemuka: Terangkanlah kepadaku tentang takwil mimpiku itu jika kamu dapat
mentakwilkan mimpi. Mereka menjawab: Itu adalah mimpi-mimpi yang kosong dan kami
sekali-sekali tidak tahu tentang takwil mimpi itu. Dan berkatalah orang yang selamat di
antara mereka berdua dan teringat (kepada Yusuf) sesudah beberapa waktu lamanya:
Aku akan memberitahukan kepadamu tentang (orang yang pandai) mentakwilkan mimpi
itu, maka utuslah aku (kepadanya). (Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf dia
berseru): Yusuf , hai orang yang amat dipercaya, terangkanlah kepada kami tentang
tujuh ekor sapi betina gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-
kurus dan tujuh butir (gandum) yang hijau dan (tujuh) lainnya yang kering agar aku
kembali kepada orang-orang itu supaya mereka mengetahuinya. Yusuf berkata: Supaya
kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa, maka apa yang kamu tuai
hendaklah kamu simpan, kecuali sedikit untuk kamu makan. Kemudian sesudah itu akan
datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk
menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit (bibit gandum) yang kamu simpan.
Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan
cukup) dan pada masa itu mereka memeras anggur.
45
2. Hadist
Diriwayatkan dari Abu Musa ra, berkata: Rasulullah saw. Bersabda: Seorang mukmin
terhadap mukmin yang lain adalah seperti sebuah bangunan dimana sebagiannya
menguatkan sebagian yang lain.
Diriwayatkan dari An-Nu’man bin Basyir ra., berkata: Rasulullah saw. Bersabda:
Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal berkasih sayang dan saling mencintai
adalah seperti sebatang tubuh, apabila salah satu anggotanya sakit, maka seluruh
anggota tubuh yang lain turut merasa sakit.
Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra, berkata: Sesungguhnya Rasulullah saw. Bersabda:
Seorang muslim itu adalah bersaudara dengan muslim lainnya. Ia tidak boleh menzalimi
dan menyusahkannya. Barangsiapa mau memenuhi kebutuhan saudaranya, maka Allah
akan memenuhi kebutuhannya. Barangsiapa melapangkan satu kesusahan seorang
muslim, maka Allah akan melapangkan salah satu kesusahan-kesusahan di hari kiamat
nanti. Barangsiapa menutup aib seorang muslim, maka Allah akan menutup aibnya di
hari kiamat.
Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra, berkata: Nabi Muhammad saw. Bersabda: Tidak
sempurna iman seseorang sebelum dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai
dirinya sendiri.
Para ahli hukum Islam (Fuqaha) menyadari sepenuhnya bahwa status hukum
asuransi syariah belum pernah ditetapkan oleh para ulama zaman dahulu. Pemikiran
mengenai asuransi muncul ketika terjadi akulturasi antara budaya Islam dengan budaya
Eropa. Namun bila dicermati secara mendalam, maka ditemukan di dalam asuransi itu
terdapat kemaslahatan (kemanfaatan) sehingga para ahli hukum islam mengadopsi
managemen asuransi berdasarkan prinsip-prinsip syariah.
Berdasarkan hal tersebut, para ahli hukum islam mendorong warga masyarakat
islam untuk membuka perusahaan-perusahaan asuransi yang menggunakan prinsip
syariah. Dorongan tersebut semakin kuat sesudah muncul fatwa dan rekomendasi yang
dikeluarkan oleh “ Muktamar Ekonomi Islam” yang berlangsung pertama kali di Makkah
46
pada tahun 1976. Rekomendasi dikuatkan dalam pertemuan Majma Al-Fiqh Al-Islamiy di
Jeddah tahun 1985. Para ahli hukum islam menyerukan agar warga masyarakat islam di
seluruh dunia menggunakan asuransi ta’awun.
Berdasarkan ayat di atas, pada dasarnya ajaran islam mengakui bahwa kecelakaan,
kebakaran, sakit, kematian dan musibah yang lain merupakan qadha dan qadar Allah yang
tidak bisa ditolak. Namun manusia diminta berhati-hati dan mengantisipasi agar terhindar
dari musibah serta merencanakan hari depan, sesuai dengan firman Allah dalam QS. Al-
Hasyr (59) ayat 18: Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
(akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah mengetahui apa yang
kamu kerjakan.
Oleh karena itu, asuransi bukanlah suatu bentuk upaya melawan takdir, melainkan
sebuah perencanaan hidup yang sesuai tuntunan Al Qur’an. Adapun kontrak dan
operasional bisnis asuransi dibuat sefleksibel mungkin dan harus memenuhi unsur-unsur
syariah.
47
seperti kecelakaan, kematian dan lain-lain. Filosofi syariah yang dimaksud, dasar
hukumnya bersumber dari Al Qur’an dan hadis dan bersifat sebagai berikut:
Hadis Ibnu Umar ra. Nabi telah bersabda: Kamu semua adalah pemimpin dan kamu
semua akan bertanggung jawab terhadap apa yang kamu pimpin. Seorang pemerintah
adalah pemimpin manusia dan dia akan bertanggung jawab terhadap rakyatnya. Seorang
suami adalah pemimpin bagi keluarganya dan dia akan bertanggung jawab terhadap
mereka. Demikian juga seorang istri adalah pemimpin rumah tangga dan anak-anaknya,
dia akan bertanggung jawab kepada mereka. Seorang hamba adalah panjaga harta
tuannya dan dia akan bertanggung jawab terhadap apa yang dijaganya.
Dalam hadis yang lain Nabi Muhammad saw bersabda: Barangsiapa yang tidak
mempunyai perasaan belas kasihan, maka ia tidak akan mendapatkan belas kasihan dari
Allah SWT.
Oleh sebab itu, sesama peserta asuransi syariah takaful bila ada di antara sesama
peserta asuransi mengalami musibah, akan menjadi tanggunan dari sesama peserta
asuransi syariah. Sebagai contoh: Misalkan seseorang membeli mobil dengan mengangsur
selama 60 bulan yang kemudian diasuransikan ke Asuransi Syariah Takaful. Namun
setelah berjalan 30 bulan mengangsur, mobil itu rusak berat (diperkirakan menghabiskan
biaya sekitar 40 juta untuk perbaikan), sementara pemilik kendaraan itu tidak mempunyai
uang untuk perbaikan mobilnya. Berdasarkan aturan yang berlaku pada Asuransi Syariah
Takaful, maka setiap kendaraan yang rusak akibat kecelakaan atau musibah lainnya akan
ditanggung oleh pihak Asuransi Syariah Takaful sehingga pemilik kendaraan tidak perlu
mengeluarkan uang untuk biaya kerusakan mobilnya.
Bekerja sama untuk saling membantu sangat dianjurkan oleh Allah SWT dan nabi
Muhammad saw sesuai dengan:
QS. Al-Ma’idah (5) ayat 2 yang artinya: Dan tolong-menolonglah kamu dalam
mengerjakan kebaikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran.
48
QS. Al-Baqarah (2) ayat 177 yang artinya: Bukankah menghadapkan wajahmu ke arah
timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi suatu kebajikan itu adalah beriman
kepada Allah, hari kemudian/akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi; dan
memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang
miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan), dan orang-orang yang meminta-minta;
dan (memerdekakan) hamba sahaya; mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan
orang-orang yang menepati janjinya bila ia berjanji; dan orang-orang yang sabar dalam
kesempitan, penderitaan , dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang
benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.
Hadis nabi, diriwayatkan dari Jabir ra. Katanya: Dua orang anak muda yang mana salah
seorang di antaranya dari kaum Muhajirin dan seorang lagi dari kaum Anshar sedang
bertengkar. Seorang dari kaum Muhajirin atau mungkin juga beberapa orang dari kaum
Muhajirin berteriak. Wahai orang Muhajirin! Dan juga kaum Anshar berteriak. Wahai
orang Anshar! Setelah mendengar suasana begitu Rasulullah saw. Keluar dan bersabda:
Ada apakah panggilan seperti jahiliah ini? Mereka menjawab: Tidak ada apa-apa wahai
Rasulullah. Hanya ada dua anak muda sedang bertengkar di mana salah satu dari
keduanya berusaha memukul bagian tubuh yang satunya. Rasulullah saw bersabda:
Kamu tidak perlu menyembunyikan persoalan. Seharusnya kamu menolongnya baik yang
zalim maupun yang dizalimi . Sesungguhnya itu berarti telah menolongnya. Manakala
terhadap yang dizalimi hendaklah membelanya.
Hadist yang lain: Barang siapa yang memenuhi kebutuhan saudaranya, Allah Swt akan
memenuhi kebutuhannya.
Saling melindungi dari segala kesusahan mempunyai dasar hukum yang bersumber dari
Al Qur’an dan hadis Nabi Muhammad saw. Sebagai berikut:
QS. Quraisy (106) ayat 4 yang artinya: Yang telah memberi makanan kepada mereka
untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.
Hadis nabi yang artinya: Sesungguhnya seseorang yang beriman ialah barangsiapa yang
memberi keselamatan dan perlindungan terhadap harta dan jiwa manusia.
49
Hadis nabi yang artinya: Demi diriku yang dalam kekuasaan Allah SWT bahwasanya
tiada seorang pun yang masuk surga sebelum mereka memberi perlindungan kepada
tetangganya yang berada dalam kesempitan.
Hadis nabi yang artinya: Tidaklah beriman seseorang itu selama ia dapat tidur nyenyak
dengan perut kenyang, sedangkan tetangganya meratap karena kelaparan.
Akad-akad yang dapat digunakan dalam asuransi syariah sangat ditentukan oleh
tujuan ber-akad dari kedua belah pihak dalam melakukan investasi, sehingga akad yang
digunakan adalah akad mudharabah, musyarakah , wadhi’ah dan yang lainnya sesuai
dengan hukum islam. Tetapi bila tujuan investasi murni untuk berta’min atau asuransi
syariah maka akad yang tepat adalah akad wakalah. Dalam akad wakalah terdapat
beberapa bentuk penyerahan urusan kepada perusahaan untuk mengelola dana tersebut,
sehingga ia dapat berinvestasi dan menyerahkan urusan untuk membayar bantuan kepada
setiap peserta yang ditimpa musibah. Adapun akad antara peserta asuransi adalah akad
hibah, artinya peserta menghibahkan sebagian hartanya untuk setiap peserta yang ditimpa
musibah.
Dalam transaksi, akad merupakan kunci utama, tanpa adanya akad maka
transaksinya diragukan, karena dapat menimbulkan persengketaan pada suatu saat. Islam
telah menganjurkan kepada warga masyarakat khususnya pemeluknya agar membuat
akad dari setiap transaksi yang mereka lakukan antara sesama manusia.
Akad-akad investasi bagi hasil yang dapat diaplikasikan pada produk asuransi dan
lembaga keuangan syariah yang lain adalah sebagai berikut:
1. Mudharabah
Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara pemilik modal (shahibul mal) dengan
pelaksana proyek (mudharib) dimana keuntungan akan dibagi antara kedua pihak sesuai
dengan perjanjian atau kesepakatan yang dibuat oleh kedua belah pihak atau lebih.
50
(a) Mudharabah muthlaqah, yaitu perjanjian antara pemilik modal dan pelaksana
proyek tidak dibatasi spesfikasi usaha, tempat, dan waktu selagi dalam batas-
batas yang dibenarkan oleh hukum islam.
(b) Mudharabah muqayyadah, yaitu usaha kerja sama yang dalam perjanjiannya
akan dibatasi oleh kehendak pemilik modal selagi dalam bentuk-bentuk yang
dihalalkan oleh hukum islam.
2. Al-Musyarakah
Musyarakah adalah perjanjian (akad) antara dua pihak atau lebih dalam suatu usaha
tertentu, yaitu masing-masing pihak akan memberikan kontribusi berdasarkan
kesepakatan, misalnya: kalau ada keuntungan atau kerugian masing-masing pihak
mendapat margin dan menanggung risiko.
Dasar hukum syarikat adalah QS. Shad (38) ayat 24 yang artinya: Dan sesungguhnya
kebanyakan dari orang-orang yang bersyarikat itu sebagian mereka berbuat zalim
kepada sebagian lain, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shaleh.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah pernah bersabda: Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla
berfirman “Aku pihak ketiga dari dua orang yang bersyarikat (berkongsi) selama salah
satunya tidak mengkhianatinya yang lainnya”.
3. Wadhi’ah (Deposit)
Wadhi’ah pada dasarnya adalah berfungsi untuk penitipan barang dan jasa, karena pada
zaman Rasulullah tujuan wadhi’ah hanya demikian, tetapi tetap ada kasus yang
membolehkan dana titipan diinvestasikan berdasarkan ketentuan bahwa dana yang
digunakan sebagai wadhi’ah dikembalikan seutuhnya kepada pemilik
Apabila dilihat dari aspek teknik, wadhi’ah berarti harta atau uang yang dititipkan
kepada orang lain untuk tujuan disimpan, sehingga dana yang disimpan tersebut tidak
51
boleh digunakan, tetapi bila pemilik mengijinkan dananya digunakan, maka orang yang
dititipi boleh menggunakannya dan keuntungan yang diperoleh dapat dimanfaatkan oleh
orang yang dititipi. Namun jika terjadi kerugian, maka orang yang dititipinya wajib untuk
mengganti. Sesuai dengan QS. An-Nisa’ (4) ayat 58 yang artinya: Sesungguhnya Allah
menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya. Dan dalam
QS. Al-Baqarah (2) ayat 283 yang artinya: Akan tetapi, jika sebagian kamu mempercayai
sebagian yang lain maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya dan
hendaklah ia bertaqwa kepada Allah.
4. Al-Muzara’ah
Al-Muzara’ah adalah akad yang dilakukan antara pemilik lahan dan penggarap untuk
melaksanakan suatu aktivitas pertanian, seluruh modal dari pemilik lahan atau pemodal,
petani hanya menggarap saja, keuntungan yang diperoleh dibagi sesuai kesepakan
bersama. Hal ini sesuai dengan hadis Nabi Muhammad saw yang yang artinya: Rasulullah
saw memberikan tanah Khaibar kepada penduduknya dengan mensyaratkan bahwa
penggarapnya mendapat imbalan dari hasil garapan tersebut berupa buah-buahan dan
tanaman.
Latihan :
3. Sebutkan beberapa hadis yang dapat dijadikan sebagai dasar hukum asuransi
syariah!
52
BAB VIII
SELEKSI RISIKO ASURANSI SYARIAH
Seleksi risiko merupakan sesuatu yang penting dalam perusahaan asuransi syariah
untuk kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu mengetahui jenis seleksi risiko dalam
asuransi
TIK : syariah
Setelahadalah mutlak diperlukan.
mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan
pengertian, dan jenis seleksi risiko dalam asuransi syariah.
8.1 Pengertian Seleksi Risiko Asuransi Syariah
Seleksi risiko adalah sebutan untuk sebuah proses menetapkan derajat risiko calon
peserta, apakah dapat atau tidak menjadi peserta. Jika dapat masuk klasifikasi risiko yang
mana. Dari pengertian ini, seleksi risiko berkaitan dengan menilai risiko calon peserta
1. Menentukan kelas risiko calon peserta. Kelas risiko dibagi menjadi tiga kelas:
yaitu risiko mortalitas. Adapun tujuan dari kegiatan seleksi risiko adalah sebagai berikut
a. Kelas risiko standar, yaitu orang-orang yang memiliki risiko mortalitas rata-rata.
b. Kelas risiko substandar, yaitu orang-orang yang memiliki risiko mortalitas di
atas rata-rata.
c. Kelas risiko uninsurable, yaitu orang-orang yang memiliki risiko mortalitas
yang tinggi sehingga tidak mungkin dijamin asuransi.
2. Menetapkan besar tabarru’
3. menghindarkan diri adanya anti seleksi, yaitu kecenderungan orang-orang yang
memiliki risiko lebih besar dari risiko rata-rata untuk memperoleh perlindungan
asuransi. Misalnya orang yang memiliki kecenderungan kesehatan buruk atau
bekerja pada tempat yang berbahaya lebih cenderung mengikuti program asuransi.
Riwayat pribadi ini menyangkut riwayat kesehatan calon peserta dalam kurun waktu
tertentu, termasuk di dalamnya penggunaan obat-obat terlarang dan alkohol.
3. Riwayat Keluarga
Riwayat keluarga terutama tentang penyakit yang pernah diderita oleh keluarga
dekat calon peserta sebab ada beberapa jenis penyakit yang bersifat menular dan penyakit
bawaan, seperti TB, kencing manis, penyakit mental, dan lain-lain.
4. Kebiasaan
Kebiasaan hidup termasuk salah satu faktor meningkatnya angka mortalitas dan
morbiditas calon peserta. Misalnya kebiasaan merokok.
5. Hobi
6. Jenis Pekerjaan
54
b. Kelas II, meliputi pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan lebih banyak di luar ruangan,
seperti:
2) Pekerja tambang.
7. Moral Hazard
Petugas seleksi risiko sangat sulit untuk mengidentifikasi dari sisi moral hazard.
Moral hazard adalah kemungkinan calon peserta dengan sengaja menyembunyikan atau
salah memberikan informasi sehingga dapat mengakibatkan keputusan petugas seleksi
risiko yang tidak menguntungkan. Sedangkan morale hazard adalah kondisi seseorang
yang kurang berhati-hati sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya kerugian. Hal
ini mereka lakukan karena mereka sudah mengetahui bahwa kerugian yang akan
dialaminya akan dijamin oleh asuransi.
55
8. Usia
Usia menjadi perhatian utama karena berkaitan langsung dengan tingkat mortalitas
dan morbiditas calon peserta.
9. Kondisi Fisik
Insurable interest atau kepentingan yang dapat diasuransikan adalah penting untuk
dinilai. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya usaha untuk mencari keuntungan
atas jiwa seseorang yang diasuransikan. Misalnya membunuh tertanggung demi manfaat
asuransi.
Konsep insurable interest ada apabila peserta meninggal dunia maka penerima
manfaat akan mengalami kerugian ekonomi/finansial. Misalnya, jika suami (pemegang
polis) meninggal dunia maka istri dan anak-anaknya akan mengalami kerugian finansial.
Oleh sebab itu istri dan anak-anak memiliki Insurable interest (kepentingan yang dapat
diasuransikan) atas suaminya.
Pada asuransi syariah dikenal adanya pemegang polis sekaligus tertanggung dan
penerima manfaat. Pemegang polis sekaligus sebagai tertanggung yaitu pihak yang
membayar premi sekaligus sebagai pihak yang diasuransikan. Artinya, jika dia mendapat
musibah, ahli waris atau penerima manfaat akan menerima santunan. Sedangkan
penerima manfaat adalah orang yang ditunjuk menerima manfaat asuransi sesuai dengan
hukum waris yang berlaku bagi peserta yang beragama islam.
56
seleksi risiko dilakukan atas kelompok secara keseluruhan, bukan atas orang per orang
yang membentuk kelompok.
Polisnya dimiliki organisasi yang biasa disebut pemegang polis, sedangkan anggota
kelompok hanya mendapat sertifikat. Perusahaan asuransi hanya memiliki hubungan
dengan organisasi, bukan dengan anggota-anggota kelompok.
Organisasi atau kelompok yang diasuransikan harus yang bersifat permanen dan
stabil. Artinya kelompok tersebut bukan dibentuk karena keinginan untuk mendapatkan
perlindungan asuransi, melainkan anggota kelompok tersebut harus terikat dengan
organisasi tersebut, seperti karyawan perusahaan, anggota organisasi profesi dan anggota
serikat buruh.
Sistem pembayaran premi pada asuransi kelompok ada dua macam. Pertama, sistem
kontribusi, yaitu anggota kelompok ikut iuran membayar premi, misalnya 25% dan
pemegang polis 75%. Kedua, sistem nonkontribusi, yaitu pembayaran premi dilakukan
sepenuhnya oleh pemegang polis.
Faktor-faktor yang diperhatikan oleh petugas seleksi risiko dalam seleksi risiko pada
asuransi kumpulan adalah sebagai berikut:
2. Besarya Kelompok
3. Jenis Pekerjaan
Seperti halnya seleksi risiko pada polis individu, pada polis kumpulan, masalah
pekerjaan juga menjadi faktor untuk menentukan faktor risiko kelompok tersebut.
Misalnya, karyawan pengeboran minyak lepas pantai tentu memiliki risiko mortalitas
lebih tinggi dibandingkan dengan karyawan pabrik kertas.
57
4. Lokasi Perusahaan
5. Jenis Usaha
6. Jenis Kelamin
Jenis kelamin turut diperhatikan dalam seleksi risiko asuransi kelompok sebab
risiko morbiditas wanita lebih tinggi dibandingkan risiko morbiditas pria. Hal ini
mempengaruhi penentuan tarif premi. Jadi dalam praktik asuransi premi wanita selalu
lebih besar dari premi pria. Contohnya dalam asuransi kesehatan kumpulan, premi wanita
pasti lebih tinggi dari premi pria.
Usia calon peserta menjadi sangat penting bagi underwriter untuk menentukan
derajat risiko suatu kelompok. Biasanya batas usia telah ditentukan, misalnya maksimal
60 tahun. Usia calon peserta yang bervariasi sangat mendukung untuk terjadinya subidi
silang antara peserta yang masih berusia muda dan peserta yang berusia tua.
58
menolak. Sebaliknya jika kondisi kesehatan peserta memburuk, maka perusahaan juga
tidak boleh menaikkan ekstra tabarru’ kepada peserta.
Dalam penetapan ekstra tabarru’, dapat digunakan sistem numerical value, yaitu
nilai bilangan untuk tingkat mortalitas tiap-tiap calon peserta. Mortalitas rata-rata atau
standar diberi nilai 100, yang berarti 100 persen mortalitas standar. Hal-hal yang
mempengaruhi secara negatif terhadap tingkat mortalitas calon peserta ditandai dengan
plus (+) atau debit, sedangkan hal-hal yang memberikan pengaruh menguntungkan diberi
tanda minus (-) atau kredit. Nilai angka ditetapkan bagi calon peserta menentukan
klasifikasi risikonya. Makin tinggi nilai angkanya, makin tinggi tingkat risiko yang
diberikan calon peserta. Misalnya, calon peserta memiliki kelebihan berat badan akan
diberikan debit sebesar +150. Artinya, calon peserta tersebut memiliki risiko di atas rata-
rata sebesar 50 persen dan kepadanya dapat dikenakan ekstra tabarru’.
Latihan :
3. Sebutkan dan jelaskan 4 faktor yang harus diperhatikan dalam seleksi risiko asuransi
individu!
59
BAB IX
Secara garis besar asuransi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu asuransi syariah
dan asuransi konvensional. Asuransi syariah dan asuransi konvensional memiliki banyak
perbedaan yang perlu dikaji lebih mendalam sehingga kita tidak salah memilih dalam
berasuransi.
Pada sub bab berikut ini akan diuraikan beberapa perbedaan yang mendasar antara
asuransi syariah dan asuransi konvensional.
Pengertian asuransi syariah telah diuraikan pada BAB VI dalam modul ini, namun
tak ada salahnya untuk mengemukakan sepintas guna membandingkan dengan asuransi
konvensional. Asuransi syariah mempunyai tiga pengertian, diantaranya adalah at-ta’min.
Mu’ammin adalah penanggung sedangkan mun-ta’min berarti tertanggung. Di dalam QS.
Quraisy (106) ayat 4 yang artinya: Dialah Allah yang mengamankan mereka dari
ketakutan. Ada kata aman dari rasa takut, berarti memberi rasa aman. Jadi istilah at-
ta’min, antara men-ta’min-kan sesuatu berarti seseorang membayar atau menyerahkan
uang angsuran agar dia atau ahli warisnya mendapatkan sejumlah uang sesuai yang telah
disepakati, atau untuk mendapatkan ganti terhadap hartanya yang hilang, sehingga dapat
dikatakan bahwa seseorang mempertanggungkan atau mengasuransikan hidupnya,
rumahnya atau kendaraannya.
61
memberikan pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui aqad (perikatan)
yang sesuai dengan syariah.
Definisi yang lain dari asuransi yaitu alat atau institusi belaka yang bertujuan
untuk mengurangi risiko dengan menggabungkan sejumlah unit-unit yang berisiko agar
kerugian individu secara kolektif dapat diprediksi. Kerugian yang dapat diprediksi
tersebut kemudian dibagi dan didistribusikan secara proporsional di antara semua unit-
unit dalam gabungan tersebut.
Sumber hukum asuransi syariah adalah Al Qur’an, Sunnah, Ijma’, Qiyas dan
fatwa DSN-MUI. Oleh karena itu sistem yan ada pada asuransi syariah sejalan dengan
prinsip syariah. Dalam menetapkan prinsip-prinsip, praktik, dan operasional dari asuransi
syariah , parameter yang menjadi rujukan adalah syariah islam yang bersumber dari Al
Qur’an, hadis , dan fiqih islam. Karena itu asuransi syariah mendasarkan diri pada
prinsip kejelasan dan kepastian, sehingga kejelasan yang meyakinkan kepada peserta
asuransi dengan akad secara syariah antara perusahaan dengan peserta asuransi, baik
yang akadnya jual beli (tadabuli) maupun akad tolong-menolong (takafuli).
Sesuai dengan firman Allah dalam QS. An-Nisa’ (4) ayat 59 yang artinya: Hai
orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul, dan ulil amri di antara
62
kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia
kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (Sunnah) jika kamu benar-benar beriman kepada
Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya.
a. Asuransi Syariah
63
b) Asuransi Konvensional
a. Asuransi Syariah
Asuriansi syariah mempunyai akad yang di dalamnya dikenal dengan tabarru’ yang
bertujuan kebaikan untuk menolong di antara sesama manusia. Hal ini sesuai dengan
hadis nabi Muhammad yang artinya: Barangsiapa memenuhi hajat saudaranya, Allah
akan memenuhi hajatnya.
Selain itu, akad transaksi asuransi syariah mengandung kepastian dan kejelasan
sehingga peserta asuransi menerima polis asuransi sesuai dengan apa yang dia bayarkan
ditambah dengan dana tabarru’ dari setiap peserta asuransi.
b. Asuransi Konvensional
Akad pada asuransi konvensional adalah pihak perusahaan asuransi dengan peserta
asuransi melakukan akad mu’awwadah, yaitu masing-masing dari kedua belah pihak yang
berakad di satu pihak sebagai penanggung dan pihak lain sebagai tertanggung. Pihak
penanggung memperoleh premi asuransi sebagai pengganti uang pertanggungan yang
telah dijanjikan pembayarannya. Sedangkan pihak tertanggung memperoleh uang
pertanggunan jika terjadi peristiwa atau bencana sebagai pengganti dari premi-premi yang
dibayarkannya.
64
9.5 Perbedaan Mengenai Kepemilikan dan Pengelolaan
a. Asuransi Syariah
Asuransi syariah menganut sistem kepemilikan bersama. Hal ini berarti dana yang
terkumpul dari setiap peserta asuransi dalam bentuk iuran atau kontribusi yang
merupakan milik peserta. Pihak perusahaan asuransi syariah hanya sebagai penyangga
aman dalam pengelolaannya. Dana tersebut, kecuali tabarru’ (nonkomersial) dapat
diambil kapan saja dan tanpa dibebani bunga. Di sinilah letak perbedaan mendasar life
insurance apabila seorang peserta karena kebutuhan yang sangat mendesak boleh
mengambil dari akumulasi dananya yang ada. Selain itu, pengelolaannya untuk produk-
produk yang mengandung unsur tabungan, dana yang dibayarkan peserta langsung dibagi
dalam dua rekening, yaitu rekening peserta dan rekening tabarru’. Demikian juga proses
hubungan peserta dan perusahaan dalam mekanisme pertanggungan, pada asuransi
syariah adalah saling menanggung risiko. Hal ini menunjukkan bahwa sistem asuransi
syariah selalu mendasarkan diri pada prinsip tolong-menolong (ta’awun), yaitu dana yang
terkumpul dalam bentuk tabarru’ diinvestasikan dan dikembangkan yang hasilnya dapat
digunakan untuk kepentingan peserta asuransi, bukan untuk badan pengelola asuransi.
b. Asuransi Konvensional
Kepemilikan harta dalam asuransi konvensional adalah milik perusahaan, tidak ada
pemisahan antara dana peserta dan dana tabarru’ sehingga semua dana bercampur
menjadi satu. Perusahaan bebas mengelola dan menginvestasikan tanpa ada pembatasan
halal dan haram. Selain itu, dana yang terkumpul dikelola oleh badan pengelola yang
keuntungannya hanya untuk kepentingan badan pengelola dan membayar polis peserta,
pengelola menganggap mempunyai pertambahan keuntungan sebagai usaha yang
dikelolanya.
a. Asuransi Syariah
Unsur-unsur premi pada asuransi syariah terdiri dari unsur tabarru’ (nonkomersial)
dan tabungan (untuk asuransi jiwa). Sumber pembayaran klaim diperoleh dari rekening
tabarru’, yaitu rekening dana tolong-menolong bagi seluruh peserta, yang sejak awal
65
sudah diakadkan dengan ikhlas oleh setiap peserta untuk keperluan saudara-saudaranya
yang ditakdirkan Allah SWT meninggal dunia atau mendapat musibah seperti kebakaran,
gempa bumi, banjir, dan lain-lain.
b. Asuransi Konvensional
1) Tabel mortalitas, yaitu daftar tabel kematian yang berguna untuk mengetahui
besarnya klaim yang kemungkinan timbul kerugian dikarenakan kematian, serta
meramalkan berapa lama batas umur seseorang bisa hidup.
3) Biaya-biaya asuransi: terdiri dari biaya administrasi, biaya komisi, biaya luar dinas,
biaya reklame, dan lain-lain.
9.7 Perbedaan Mengenai Kebersihan Usaha dari Maisir, Gharar dan Riba
a. Asuransi Syariah
66
sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati atau berdasarkan akad yang menggunakan
prinsip syariah yang dapat menghindari dari hal-hal yang diharamkan.
b. Asuransi Konvensional
Salah satu perbedaan yang paling penting dan tidak dapat dilepaskan yaitu dari
kebersihan dari suatu usaha, apakah ada unsur judi, ketidakjelasan karena adanya praktik-
praktik yang menipu dan merugikan orang lain. Hasil Sidang Dewan Hibah Persis yang
ke-12 tanggal 26 Juni 1996 mengambil keputusan bahwa asuransi konvensional
mengandung unsur maisir, gharar, dan riba. Majelis Tarjih Muhammadiyah membagi
asuransi menjadi dua katagori: pertama, asuransi yang berdimensi spekulatif yang
memiliki bobot judi yang jelas hukumnya haram. Kedua, asuransi yang memiliki bobot
tolong-menolong hukumnya ibadah. Karena itu asuransi dana pensiun pegawai negeri
atau asuransi beasiswa hukumya ibadah. Syaikh Yusuf Al-Qardhawi mengemukakan
bahwa asuransi konvensional disemangati oleh harapan pesertanya (tertanggung) harta
jaminan atau tanggungan melebihi jumlah pembayaran preminya, oleh karena itu
hukumnya haram, juga dikatakan bahwa asuransi tersebut mengandung
ketidakjelasan/kabur (gharar) terutama dalam penentuan hitungan uang yang diperoleh
tertanggung bila terjadi kerugian atau risiko yang menimpa peserta asuransi.
Latihan :
1. Jelaskan perbedaan mengenai sumber hukum antara asuransi syariah dan asuransi
konvensional!
2. Jelaskan perbedaan mengenai akad perjanjian antara asuransi syariah dan asuransi
konvensional!
67