Perilaku
1. Pengertian
Perilaku dilihat dari segi biologis adalah suatu kegiatan atau
aktivitas organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan. Dari sudut
pandang biologis, semua makhluk hidup mulai dari tumbuhan, hewan,
dan manusia berperilaku, karena punya aktivitas masing-masing.
Perilaku (manusia) adalah semua tindakan atau aktivitas manusia, baik
yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh
pihak luar (Notoatmojdo, 2010).
Menurut Skiner (1938) seorang ahli psikologi merumuskan
bahwa perilaku merupakan respons atau reaksi seorang terhadap
stimulus (ransangan dari luar) yang dikelompokkan menjadi dua,
yakni :
a. Perilaku tertutup (covert behavior)
Perilaku tertutup terjadi bila respons terhadap stimulus tersebut masih
belum dapat diamati orang lain (dari luar) secara jelas. Respons
seseorang masih terbatas dalam bentuk perhatian, perasaan, persepsi,
pengetahuan dan sikap terhadap stimulus yang bersangkutan.
b. Perilaku terbuka (overt behavior)
Perilaku terbuka ini terjadi bila respons terhadap stimulus tersebut
sudah berupa tindakan atau praktik ini dapat diamati orang lain dari
luar atau observable behavior.
4. Klasifikasi perilaku
Benyamin Bloom (1908) membuat klasifikasi perilaku menjadi 3
tingkat ranah perilaku untuk kepentingan pendidikan sebagai berikut :
a. Pengetahuan (knowledge)
Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu
seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata,
hidung, telinga, dan sebagainya). Pengetahuan seseorang terhadap
objek mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-beda. Secara
garis besarnya dibagi dalam enam tingkat pengetahuan, yakni :
1. Tahu (know) diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori
yang telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu.
2. Memahami (comprehension) diartikan mampu
menginterpretasikan secara benar tentang objek yang diketahui
tersebut.
3. Aplikasi (application), diartikan apabila orang yang telah
memahami objek yang dimaksud dapat menggunakan atau
mengaplikasikan prinsip-prinsip yang diketahui tersebut pada
situasi yang lain.
4. Analisis (analysis), adalah kemampuan seseorang untuk
menjabarkan atau memisahkan, kemudian mencari hubungan
antara komponen-komponen yang terdapat dalam suatu masalah
atau objek yang diketahui.
5. Sintesis (synthesis), menunjuk suatu kemampuan seseorang untuk
merangkum atau meletakkan dalam suatu hubungan yang logis
dari komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki.
6. Evaluasi (evaluation), berkaitan dengan kemampuan seseorang
untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek
tertentu.
b. Sikap (attitude)
Sikap adalah respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek
tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang
bersangkutan. Newcomb, salah seorang ahli psikologi menyatakan
bahwa sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan
bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu.
Seperti halnya pengetahuan, sikap juga mempunyai tingkat-tingkat
berdasarkan intensitasnya, sebagai berikut :
1. Menerima (receiving), diartikan bahwa orang atau subjek mau
menerima stimulus yang diberikan (objek).
2. Menanggapi (responding), diartikan memberikan jawaban atau
tanggapan terhadap pernyataan atau objek yang dihadapi.
3. Menghargai (valuing), diartikan subjek atau seseorang
memberikan nilai yang positif terhadap objek atau stimulus.
4. Bertanggung jawab (responsible), diartikan bahwa seseorang telah
mengambil sikap tertentu berdasarkan keyakinannya.
c. Tindakan atau Praktik (Practice)
Tindakan atau praktik adalah hal apa yang dilakukan seseorang terkait
dengan kesehatan (pencegahan penyakit), cara peningkatan kesehatan,
cara memperoleh pengobatan yang tepat, dan sebagainya. Tindakan
atau praktik terwujud oleh adanya faktor lain, diantaranya fasilitas atau
sarana dan prasarana yang dapat dibedakan menjadi tiga tingkatan
menurut kualitasnya, yakni :
1. Praktik terpimpin (guided response), apabila subjek atau seseorang
telah melakukan sesuatu tetapi masih tergantung pada tuntunan atau
menggunakan panduan.
2. Praktik secara mekanisme (mechanism), apabila subjek atau
seseorang telah melakukan atau mempraktikkan sesuatu hal secara
otomatis.
3. Adopsi (adoption), apabila subjek atau seseorang telah melakukan
sesuatu tidak sekedar rutinitas atau mekanisme saja, tetapi sudah
dilakukan modifikasi.
Hubungan pengetahuan, sikap dan tindakan dapat digambarkan sebagai
berikut:
STIMULUS REAKSI
PROSES
(rangsangan 4. TERBUKA
STIMULUS
) (tindakan)
REAKSI
5.
TERTUTUP
(pengetahuan
6.
dan sikap)
A. KIRANTI
Tentang Kiranti
Ekstrak kunyit, asam jawa, kencur, pandan, jahe, dan kayu
Bahan Aktif
manis
Golongan Obat herbal
Kategori Obat bebas
Manfaat Membantu mengatasi nyeri haid dan terlambat haid
Dikonsumsi oleh Wanita dewasa
Kategori N: Belum dikategorikan. Kiranti tidak dianjurkan
Kategori kehamilan dan untuk ibu hamil.Belum diketahui efek obat terhadap ibu
menyusui menyusui. Agar aman, konsultasikan dengan dokter
terlebih dahulu sebelum minum Kiranti saat menyusui.
Bentuk obat Sirup
Peringatan:
Aturan Minum Kiranti
Kiranti Sehat Datang Bulan dapat diminum 1-2 botol per hari, sejak 3 hari sebelum
menstruasi hingga 3 hari setelah menstruasi.
Pusing
Mual
Gangguan pencernaan
Diare