Anda di halaman 1dari 27

Proses

Manufaktur-2
ME 2020262

I R . W I D I YA N T I K , M T
Logam-logam Ferro dan
Paduannya: Produksi, Sifatsifat
Umum, dan
Aplikasinya
Pendahuluan
❖Logam-logam ferro dan paduannya merupakan logam yang
mempunyai penggunaan paling banyak, karena sifat-sifat
kelompok logam ini mempunyai jangkauan yang luas dan
mempunyai harga yang relative murah.
❖Logam-logam ferro dan paduannya adalah logam yang
mempunyai logam dasar besi. Termasuk dalam kategori ini
antara lain: baja karbon dan baja paduan, baja tahan karat,
baja perkakas (tool & die steels), besi cor serta baja cor.
Pendahuluan (Lanjutan)
❖Logam-logam ferro diproduksi dalam bentuk antara lain:
❖Sheet steels,
❖Plates,
❖Structural members.
Bahan Baku Pembuatan Besi
dan Baja
Bahan baku untuk membuat besi dan baja:

❖ Bijih besi: taconite, hematite (mineral oksida besi) dan limonite (oksida besi yang mengandung
air).

❖Batu kapur (calcium carbonate)

❖Kokas.
Bijih Besi dan Batu Kapur
❖Setelah ditambang, bijih besi dihancurkan menjadi partikel-partikel kecil
dan dipisahkan dari pengotor dengan menggunakan cara, antara lain:
pemisahan secara magnetic dan Selanjutnya dibentuk menjadi pellet, bola
atau briket dengan menggunakan perekat dan air. Pada umumnya pellet
mengandung 65% besi murni.
❖Kegunaan batu kapur adalah untuk mengikat pengoyot yang terdapat pada
besi cair.
Kokas
❖Kokas diperoleh dari batu bara muda yang dipanaskan
sampai temperature 1150o C dalam tungku vertikal dan
kemudian didinginkan dengan menggunakan air pada
quenching tower.
❖Fungsi kokas adalah untuk menghasilkan panas tinggi
dan karbon monoksida yang digunakan untuk
mereduksi oksida besi.
Pembuatan Besi
Menggunakan Blast Furnace
Pembuatan Baja
Esensi dari proses pembuatan baja adalah pemurnian pig iron dengan cara
mengurangi prosentase mangan, silicon, karbon dan elemen lainnya, serta
mengkontrol komposisi baja yang dihasilkan dengan penambahan berbagai
macam elemen yang dibutuhkan.
Proses pembuatan baja adalah logam cair dari blast furnace
dimasukkan ke dalam satu dari 3 jenis tungku:
open hearth, electric (direct arc, indirect & induction) atau basic oxygen.

Tungku vakum adalah variasi dari tungku induksi dengan tanpa


ada udara di dalamnya. Karen diproses dalam ruang vakum,
maka baja yang dihasilkan akan terhindar dari impurity yang berasal dari gas.
Jenis-jenis Tungku Listrik

Ilustrasi jenis-jenis tungku listrik (elesctric furnaces):


(a) busur langsung, (b) busur tak langsung dan (c) induksi
Basic Oxygen Process
Pengecoran Ingot
❖Setelah proses pembuatan baja didalam tungku selesai, proses
selanjutnya dalam pembuatan baja adalah penuangan logam
cair ke dalam cetakan agar didapatkan bentuk padat dari logam
cair tersebut (ingot).
❖Ingot merupakan bentuk awal baja sebelum diproses lebih lanjut
seperti pengerolan, pengecoran menjadi bentuk setengah jadi
atau penempaan.
Jenis-jenis Ingot
Baja ingot berdasarkan pengendalian terbentuknya gas dalam proses pembekuan dibagi
menjadi:

❖ Killed steel: baja yang mengalami deoksidasi secara penuh, yaitu oksigen telah diambil
dengan cara mereaksikan dengan elemen lain seperti aluminum, silicon, mangan dan
vanadium, serta porositas telah dihilangkan.

❖ Semi-killed steel: deoksidasi sebagain dan masih terdapat porositas.

❖ Rimmed steel: mempunyai kadar karbon rendah (kurang dari 0,15%) dan pembentuk gas
dikontrol secara parsial.
Pengecoran Kontinyu
Pengecoran Kontinyu
(Lanjutan)

Pengecoran kontinyu digunakan untuk membentuk baja menjadi bentuk yang diinginkan
secara kontinyu. Proses ini lebih cepat dan ekonomis dibandingkan dengan proses
pembentukan baja dengan membuat ingot terlebih dahulu. (Dalam proses ini tidak terjadi
lagi pembentukan ingot).

Setelah proses pengerolan panas selesai, baja yang dihasilkan akan mengalami proses-
proses antara lain:
1. Pembersihan permukaan baja secara kimiawi untuk menghilangkan oksida.
2. Pengerolan dingin untuk meningkatkan kekuatan dan mendapatkan permukaan yang
baik.
3. Annealing, coating.
Pengaruh Elemen Paduan
Pada Baja
▪ Boron: meningkatkan sifat mampu keras tanpa mengurangi sifat mampu mesin dan mampu bentuk.
▪ Karbon: meningkatkan sifat mampu keras,kekuatan, kekerasan dan ketahanan terhadap keausan.
Mengurangi keuletan, sifat mampu las dan ketangguhan.
▪ Krom: meningkatkan ketangguhan, sifat mampu keras, ketahanan terhadap korosi dan keausan serta
kekuatan pada temperature tinggi.
▪ Kobalt: meningkatkan kekuatan dan kekerasan pada temperatur tinggi.
▪ Nikel: meningkatkan kekuatan, ketangguhan dan ketahanan terhadap korosi serta meningkatkan sifat
mampu keras.
▪ Fosfor: meningkatkan kekuatan, sifat mampu keras, t ketahan terhadap korosi dan sifat mampu mesin.
Mengurangi keuletan dan ketangguhan secara dratis.
▪ Silikon: meningkatkan kekuatan, kekerasan, ketahan terhadap korosi dan konduktivitas elektrik. Menrunkan
magnetic, hysteresis loss, sifat mampu mesin dan sifat mampu bentuk pada kondisi dingin.
▪ Vandium: meningkatkan kekuatan, ketangguhan, sifat ketahanan terhadap abrasi dan kekerasan pada
temperature tinggi. Dapat mencegah pembentukan butir selama proses perlakuan panas berlangsung.
Pengaruh Elemen Sisa dalam Baja
Walaupun dalam proses pembuatan baja telah dilakukan proses pemurnian, akan tetapi
masih terdapat beberapa elemen yang masih tertinggal, antara lain:

▪ Antimony dan arsenic yang dapat menyebabkan terjadinya temper embrittlement.

▪ Hidrogen yang dapat emneybabkan baja menjadi getas.

▪ Nitrogen yang dapat meningkatkan kekuatan, kekerasan dan sifat mampu mesin. Dalam baja
aluminum-deoxidized, nitrogen dapat mengkontrol ukuran inklusi dan meningkatkan kekuatan
dan ketangguhan. Akan tetapi nitrogen dapat menurunkan keuletan dan ketangguhan.

▪ Oksigen yang dapat meningkatkan sedikit kekuatan baja rimmed tetpai secara drastic
menurunkan ketangguhan.

▪ Timah yang dapat menyebabkan terjadinya hot shortness dan temper embrittlement
Klasifikasi Baja Karbon
Secara umum baja karbon diklasifikasikan berdasarkan kandungan menjadi:
▪ Baja karbon rendah (mild steel); mempunyai kandungan karbon kurang dari 0,30%. Secara
umum digunakan untuk produk seperti baut, mur, lembaran/pelat, pipa dan komponen mesin yang
tidak membutuhkan kekuatan tinggi.
▪ Baja karbon medium: mempunyai kandungan karbon kurang dari 0,30% - 0,60%. Secara umum
digunakan untuk komponen yang membutuhkan kekuatan tinggi antar lain seperti komponen
otomotif, komponen peralatan pertanian dan jalan kereta api.
▪ Baja karbon tinggi: mempunyai kandungan karbon lebih dari 0,60%. Biasanya digunakan untuk
komponen yang membutuhkan kekuatan, kekerasan dan ketahan terhadap keausan, seperti
pahat potong, kabel baja dan pegas.
▪Resulfurized carbon steel atau rephosphorized & resulfurized carbon steel: baja karbon yang
mengandung sulfur atau fosfor. Dengan adanya sulfur atau fosfor menyebabkan baja jenis ini
mempunyai sifat mampu mesin yang baik.
Baja Tahan Karat
Baja tahan karat (stainless steel) adalah baja yang mempunyai ketahan korosi yang baik (dengan
adanya lapisan oksida krom yang dapat menghalangi terjadinya korosi) selian mempunyai
kekuatan dan keuletan yang tinggi.

Jenis-jenis baja tahan karat antara lain:

▪ Austenitic (seri 200 dan 300); mempunyai elemen paduan krom, nikel dan mangan, Bersifat
non-magnetic dan mempunyai ketahanan korosi yang baik tetapi rentan terhadap stress-corrosion
cracking.

▪ Ferritic (seri 400); mempunyai kandungan krom yang tinggi, sampai 27%. Bersifat magnetic dan
mempunyai ketahanan korosi yang baik, tetapi mempunyai keuletan yang rendah dibandingkan
baja tahan karat austenitic.

▪Martensitic (seri 400 dan 500): tidak mengandung nikel dan dapat dikeraskan dengan proses
perlakuan panas. Bersifat magnetic dan mempunyai kekuatan dan kekerasan yang tinggi,
ketahanan terhadap fatik, keuletan yang baik dan ketahanan terhadap korosi moderat.
Pemilihan Baja Karbon dan Paduan untuk
Berbagai Aplikasi
Sifat-sifat Mekanik beberapa Contoh Baja
Karbon dan Paduan pada Berbagi Kondisi
AISI Designation for High-Strength Sheet
Steel
Sifat-sifat Mekanik dan Aplikasi Baja Tahan Karat
yang di proses anneal pada Temperatur Kamar
Baja untuk Perkakas
(Tool and Die Steels)
Karakteristik Baja Perkakas
HSS (High Speed Steel)
Baja kecepatan tinggi (HSS, high speed steels) adalah baja perkakas yang banyak digunakan
sebagai pahat dan cetakan.

▪ Jenis dasar HSS adalah:


▪ Jenis Molybdenum (M): mengandung 10% molybdenum + krom, vanadium, tungsten dan cobalt.
▪ Jenis Tungsten (T): mengandung 12% - 18% tungsten + krom, vanadium dan cobalt.
▪ Jenis M secara umum mempunyai ketahanan abrasi yang lebih, kurang
mengalami distorsi ketika diberi perlakuan panas dan lebih murah
dibandingkan jenis T.
▪ HSS dapat dilapisi dengan nitride titanium dan karbida titanium untuk
memperbaiki ketahanan terhadap keausan.
Baja Perkakas untuk Metal Working
❖ Baja perkakas seri H (hot work steels): digunakan untuk proses yang memerlukan
temperature tinggi. Baja jenis ini mempunyai ketangguhan yang tinggi, selain
ketahanan terhadap keausan dan retak yang tinggi. Elemen paduan pada baja jenis ini
adalah tungsten, molybdenum, krom dan vanadium.
❖ Baja perkakas seri A, D dan O (cold work steels): digunakan untuk proses
pengerjaan dingin (cold working). Secara umum baja ini mempunyai ketahanan
terhadap keausan dan retak yang tinggi. Jenis baja ini adalah oil-hardening dan air-
hardening.
❖ Baja perkakas seri S (shock resisting steels): dirancang agar mampu menahan
impak. Biasa digunakan untuk kepala cetakan, punch dan chisel.

Anda mungkin juga menyukai