NIM : 03031181924011
Kebutuhan akan kendaraan yang hemat energi saat ini sangat dibutuhkan, mengingat
bahwa bahan bakar minyak (BBM) yang semakin lama semakin mahal dan ketersediaannya yang
semakin menipis. Penggunaan BBM pun perlu kita ketahui menghasilkan gas emisi CO2
sehingga berdampak pada global dan perubahan iklim. Sektor transportasi darat merupakan salah
satu sektor yang mengahasilkan CO2 yang cukup signifikan. Banyak negara yang mulai
mengatur dan mengendalikan konsumsi bahan bakar minyak agar ketersediannya tetap terjaga
dan tidak mengimpor dari luar negeri, salah satunya ialah Indonesia. Maka adanya permasalahan
tersebut munculah kebijakan untuk menghadapi masalah lingkungan dan kebutuhan pasar
dengan adanya program LCGC ( Low Coct Green Car) yang dicanangka Pemerintah Republik
Indonesia. Ketentuan tentang mobil LCGC pun dituangkan dalam Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2013 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah
Berupa Kendaraan Bermotor yang Dikenai Pajak Penjualan Atas Barang Mewah.
Produk : Mobil
2. Toyota Agya
1. Product (Produk)
Setiap produsen tentu harus menentukan produk apa yang dapat diterima oleh
masyarakat banyak. Keunggulan produknya serta varian atau jenis yang ditawarkan
berdasarkan tingkat dan kebutuhan masyarakat perlu diperhatikan. Kedua produk
mobil LCGC ini mempunyai berbagai jenis varian yang dapat disesuaikan dengan
hobi dan budget yang dimiliki konsumen
3. Place
Place atau tempat merupakan salah satu unsur dari strategi pemasaran 4P. Tempat
atau lokasi merupakan salah satu faktor penentu bisnis, karenanya lokasi yang tepat
atau yang pas dan merupakan lokasi yang ramai, dilalui oleh banyak orang.
4. Promotion
Promosi merupakan bagian terpenting tatkala ingin melakukan usaha. Promosi
menjadi bagian terpenting agar produk yang kita miliki diketahui oleh khalayak
banyak. Dengan adanya promosi pun diharapkan tingkat beli masyarakat meningkat
dan produsen pun mendapatkan keuntungan sesuai yang ia harapkan.
4.1 Daihatsu Ayla
Daihatsu menggunakan strategi promosi lewat berbagai kanal agar lebih dekat
dengan konsumennya. Dari hasil riset Daihatsu pada tahun 2013 lalu, 35% pembeli
mobil mencari informasi melalui media cetak, internet (25%), dan sisanya lewat
brosur, iklan di televisi, dan lainnya. Pada tahun 2014 terjadi perubahan. Konsumen
mencari informasi di media cetak turun menjadi 26%, sementara internet naik
menjadi 36%.
“Itulah kenapa Daihatsu lebih banyak berpromosi lewat kanal digital mulai
tahun ini. Perseroan membangun aktivitas di internet yang cocok dengan
karakteristik pengguna Daihatsu,” kata Eko Priyanto, Kepala Departemen
Divisi Pemasaran Domestik Daihatsu.