32-BAB 2 Gambaran Umum
32-BAB 2 Gambaran Umum
Gambar II.1
Peta Kabupaten Sambas
Gambar II.2
Selain itu, Kabupaten Sambas sebanyak memiliki 6 pulau yang tersebar pada
3 kecamatan yaitu Kecamatan Jawai Selatan, Paloh dan Sambas. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
B. Topografi
C. Jenis Tanah
Dilihat dari tekstur tanahnya, maka sebagian besar daerah Kabupaten Sambas
terdiri dari tanah aluvial yang meliputi areal sebesar 230,63 ribu hektar atau sekitar
36,06 persen dari luas daerah yang 0,64 juta hektar dan selanjutnya tanah podsolid
merah kuning sekitar 157,32 ribu hektar atau 24,60 persen yang terhampar hampir di
seluruh kecamatan.
D. Hidrologi
Wilayah Kabupaten Sambas terdapat 3 (tiga) Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan
luas hamparan mencapai 516.200 ha atau 80,71% dari luas wilayah kabupaten yang
terdiri dari DAS Paloh (64,375 ha), DAS Sambas (245.700 ha) yang meliputi Sungai
Sambas, Sambas Kecil, Sungai Kumba Sajingan Besar serta DAS Sebangkau (193,125
ha) yang meliputi Sungai Sebangkau dan Selakau.
E. Klimatologi
Keadaan Cuaca Kabupaten Sambas Pada tahun 2015 berdasarkan data dari
stasiun meteorologi Paloh Kabupaten Sambas, suhu udara rata-rata berkisar antara
22,70C sampai 33,60C. Suhu udara maksimum terjadi pada bulan Mei yaitu sebesar
33,60C, sedangkan suhu minimum terjadi pada bulan Maret sebesar 22,70C.
Jumlah hari hujan tertinggi terjadi di Kecamatan Sambas mencapai 177 hari
hujan atau rata-rata 16 hari hujan per bulan. Rata-rata bulanan hari hujan tertinggi
terjadi pada bulan Desember di Kecamatan Salatiga, Sambas, Teluk Keramat dan Galing
yaitu mencapai 17, 16, 16, dan 16 hari hujan.
Curah hujan di suatu tempat antara lain dipengaruhi oleh keadaan iklim,
keadaan topografi dan perputaran/pertemuan arus udara. Oleh karena itu jumlah curah
hujan beragam menurut bulan dan letak stasiun pengamat. Jumlah curah hujan
F. Penggunaan Lahan
Lahan Pertanian terdiri dari 2 yaitu lahan pertanian sawah dan lahan
pertanian bukan sawah. Dari sisi penggunaan lahan, sampai dengan tahun 2014,
lahan pertanian di Kabupaten Sambas seluas 564.998 ha terdiri dari lahan sawah
seluas 68.644 ha dan lahan bukan sawah seluas 496.354 ha. Sedangkan lahan bukan
pertanian seluas 74.572 ha.
Tabel II.3
Luas Lahan Pertanian dan Bukan Pertanian Menurut Kecamatan
di Kabupaten Sambas Tahun 2015 (Ha)
G. Kawasan Perbatasan
2. Paloh Serawak Kec. Teluk Laut Natuna Kec. Sajingan Besar &
(MalaysiaTimur) Keramat Serawak (MalaysiaTimur)
Gambar II.3
b. Jaringan angkutan Jaringan prasarana transportasi sungai kabupaten dikembangkan di jalur pelayaran sungai besar yang meliputi
sungai dan Sungai Selakau, Sungai Sebangkau, Sungai Sambas Besar, Sungai Sambas Kecil, Sungai Kumba, Sungai
penyebrangan Bantanan, Sungai Paloh, Sungai Sekuyu, dan Sungai Bemban.
Sumber : Perda Kab. Sambas No. 17 tahun 2015 tentang RTRW Kab. Sambas Tahun 2015 – 2035 (data diolah)
Rencana pola ruang wilayah meliputi rencana kawasan lindung dan kawasan budidaya.
Sumber : Perda Kab. Sambas No. 17 tahun 2015 tentang RTRW Kab. Sambas Tahun 2015 – 2035
Gambar II.4
A. Kawasan Lindung
Kawasan lindung terdiri atas:
Tabel II.6
Kawasan Lindung Nasional di Kabupaten Sambas
II.1.5 Demografi
Gambar II.5
Penduduk Kabupaten Sambas Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2015
Gambar II.6
Penduduk Kabupaten Sambas Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Tahun 2015
Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Sambas pada tahun 2015 sebesar 1,05
persen. Laju pertumbuhan penduduk Kecamatan Sajingan Besar adalah yang tertinggi
dibandingkan kecamatan-kecamatan lain di Kabupaten Sambas yakni sebesar 2,41
persen. Sedangkan laju pertumbuhan penduduk yang terendah adalah Kecamatan Jawai
Selatan yaitu sebesar 0,28 persen.
Laju
Jumlah Luas
Kepadatan Penduduk Pertumbuhan
Kecamatan Penduduk Wilayah
Penduduk
(Jiwa) (Km²) Per Km2 Per Desa (%)
Selakau 31.751 129,51 245 2.886 1,07
Selakau Timur 11.109 162,99 68 2.777 1,69
Pemangkat 46.265 111,00 417 5.783 0,73
Semparuk 25.085 90,15 278 5.017 1,07
Salatiga 15.262 82,75 184 3.052 0,78
Tebas 66.872 395,64 169 2.907 0,99
Tekarang 14.291 83,16 172 2.042 1,43
Sambas 49.127 246,66 199 2.729 1,75
Subah 17.968 644,55 28 1.633 0,49
Sebawi 16.627 161,45 103 2.375 1,26
Sajad 10.301 94,94 109 2.575 0,71
Jawai 35.979 193,99 185 2.768 0,52
Jawai Selatan 17.912 93,51 192 1.990 0,28
Teluk Keramat 60.169 554,43 109 2.407 0,50
Galing 20.252 333,00 61 2.025 0,59
Tangaran 23.457 186,67 126 2.932 2,40
Sejangkung 24.426 291,26 84 2.036 1,79
Sajingan Besar 11.114 1.391,20 8 2.223 2,41
Paloh 25.148 1.148,84 22 3.144 1,01
Jumlah 523.115 6.394,70 82 2.710 1,05
Sumber : Buku Kabupaten Sambas Dalam Angka Tahun 2016
Catatan : Jumlah luas area Kecamatan selisih 1 Km² dengan luas area Kab. Sambas
Jumlah Penduduk Kabupaten Sambas menurut data dari Dinas Kependudukan dan
Cacatan Sipil Kabupaten Sambas (data hasil konsolidasi Kementerian Dalam Negeri) pada
tahun 2015 sebesar 627.837 jiwa, dengan rincian lengkap dapat dilihat pada Tabel II.9
sebagai berikut :
Tabel II.9
Jumlah Penduduk Kabupaten Sambas Tahun 2011 - 2015
Kemudian menurut data Badan Pusat Statistik Kabupaten Sambas, Angkatan Kerja
penduduk yang berumur 15 tahun keatas berjumlah 265.304 orang, terdiri dari yang
bekerja berjumlah 252.439 orang dan pengangguran terbuka berjumlah 12.865 orang
sedangkan penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bukan angkatan kerja berjumlah
95.440 orang.
Tabel II.10
Penduduk Kabupaten Sambas Berumur 15 tahun Keatas
Berdasarkan Jenis Kegiatan Utama dan Jenis Kelamin Tahun 2015
Laki-laki Perempuan
Jenis Kegiatan Total
(orang) (orang)
Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas 175.147 185.597 360.744
Angkatan Kerja 147.976 117.328 265.304
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 84,4867 63,2165 73,5436
Bekerja 138.114 114.325 252.439
Pengangguran Terbuka 9.862 3.003 12.865
Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 6,6646 2,5595 4,8492
Bukan Angkatan Kerja 27.171 68.269 95.440
Sekolah 14.653 12.407 27.060
Mengurus Rumah Tangga 1.561 50.129 51.690
Lainnya 10.957 5.733 16.690
Sumber : BPS Kab. Sambas Tahun 2016
Tabel II.11
Jumlah Pemeluk Agama di Kabupaten Sambas Tahun 2014-2015
2014 2015
Agama Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk
% %
(jiwa) (jiwa)
Islam 543.287 86,65 549.100 87,46
Kristen 11.512 1,84 11.284 1,80
Khatolik 17.779 2,84 17.429 2,78
Hindu 272 0,04 272 0,04
Budha 51.330 8,19 46.928 7,47
Lainnya 2.815 0,45 2.824 0,45
TOTAL 626.992 100 627.837 100
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Sambas
(Konsolidasi Kemendagri Semester 2 Tahun 2015)
Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan aparatur pemerintah yang bertugas sebagai
abdi masyarakat yang menyelenggarakan tugas-tugas negara atau pemerintahan dalam
rangka mencapai tujuan pemerintahan yang baik. Keberadaan PNS sebagai modal pokok
dalam suatu pemerintahan karena berhasil tidaknya suatu pemerintahan tergantung dari
kinerja pegawai yang berkualitas.
Tabel II.12
Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Sambas
Berdasarkan Jenis Kelamin, Pendidikan dan Golongan
Tahun
Golongan Ruang/
2015 2016
Tingkat Pendidikan
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan
Golongan Ruang
Golongan I 43 7 36 7
Golongan II 771 587 701 490
Golongan III 1.983 1.842 1.811 1.752
Golongan IV 1.310 983 1.454 1.137
Jumlah 4.107 3.419 4.002 3.386
Tingkat Pendidikan
SD 65 6 62 6
SLTP 84 11 71 8
Gambar II.7
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sambas dan Provinsi Kalimantan Barat (%)
Tahun 2010 – 2015
2. Laju Inflasi
Inflasi menjadi salah satu indikator untuk melihat stabilitas ekonomi suatu daerah,
karena dapat menggambarkan naik turunnya harga. Keadaan ekonomi yang makin stabil
ditunjukkan oleh perkembangan laju inflasi yang kecil. Suatu daerah dikatakan memiliki
stabilitas ekonomi yang lebih stabil jika tingkat inflasinya lebih rendah dibandingkan
daerah lain dalam suatu kurun waktu tertentu. Inflasi yang tinggi berarti terjadinya
pelonjakan harga yang tajam. Hal ini bisa menunjukkan penurunan daya beli masyarakat.
Laju inflasi yang menggambarkan besarnya perubahan harga yang terjadi pada produsen
dapat ditunjukkan oleh indeks harga implisit PDRB. Laju inflasi Kabupaten Sambas tahun
2014 sebesar 6,10 persen, naik dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu sebesar 5,10
persen. Sedangkan laju inflasi Kalbar pada tahun 2014 yaitu 5,90 persen.
Gambar II.8
Perkembangan Laju Inflasi Kabupaten Sambas Dan Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2011 -2015
Pada tahun 2015 nilai PDRB Kabupaten Sambas ADHK mengalami peningkatan
dibanding tahun 2014. Pada tahun 2014 nilai PDRB Kabupaten Sambas ADHK tercatat
10.716.620,4 juta rupiah, sedangkan pada tahun 2015 meningkat menjadi 11.228.791,5
juta rupiah.
Tabel II.16
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Sambas
Atas Dasar Harga Berlaku 2011-2015 Menurut Lapangan Usaha
(Juta Rupiah)
6. Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan 48.658,2 49.344,9 48.395,8 45.770,6 45.805,7
Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya
7. Industri Kertas dan Barang dari Kertas; Percetakan 586,1 642,7 687,2 724,9 817,7
dan Reproduksi Media Rekaman
8. Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 123,8 125,4 133,6 167,2 239,7
9. Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 177.552,4 180.903,4 182.113,6 173.790,1 173.003,1
10. Industri Barang Galian bukan Logam 10.717,7 10.493,4 10.832 11.197,4 13.305,5
11. Industri Logam Dasar 312,3 297,5 272,7 253,3 252,6
12. Industri Barang Logam; Komputer, Barang 24.002,7 27.310,3 30.917,8 34.441,1 37.297,4
Elektronik, Optik; dan Peralatan Listrik
13. Industri Mesin dan Perlengkapan 2.869,5 3.194,1 3.552,1 3.993,7 4.152,6
14. Industri Alat Angkutan 10.355,9 10.487,4 12.251,4 14.264,3 14.206,7
15. Industri Furnitur 36.537,6 39.098,3 43.043,4 44.798,4 47.616,2
16. Industri Pengolahan Lainnya; Jasa Reparasi dan 5.607,3 6.073,7 6.201,5 6.406 6.991,9
Pemasangan Mesin dan Peralatan
2. Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan 1.315.969,5 1.399.089 1.512.156,9 1.688.988,6 1.886.140,6
Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 240.818,6 269.379,8 304.392,9 340.263 375.611,9
1. Angkutan Rel - - - - -
2. Angkutan Darat 157.862 176.069,1 200.485,1 224.360,2 250.795,1
3. Angkutan Laut 20.637 23.793,7 26.258,7 28.725 29.700,9
4. Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan 39.857,9 44.239,4 49.257,6 55.766,5 59.941,3
5. Angkutan Udara - - - - -
6. Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan; Pos dan 22.461,7 25.277,5 28.391,5 31.411,3 35.174,5
Kurir
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 187.001,4 211.874 236.393,4 265.764,1 302.472,7
Tabel II.18
Perkembangan PDRB Per Kapita Kabupaten Sambas Tahun 2011 – 2015
PDRB PER KAPITA PDRB PER KAPITA
HARGA BERLAKU HARGA KONSTAN 2010
TAHUN
NILAI PERTUMBUHAN NILAI PERTUMBUHAN
(Juta Rp.) (%) (Jutaan RP) (%)
2011 19.131.971,99 11,27 17.995.248,92 4,65
Berdasarkan penghitungan IPM di tahun 2015 IPM tertinggi adalah Provinsi DKI
Jakarta sebesar 78,99 diikuti posisi kedua Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar
77,59 dan Kalimantan Timur sebesar 74,17 di posisi ketiga. Sementara IPM Provinsi
Kalimantan Barat sebesar 65,59 yang secara nasional peringkatnya berada pada posisi 29
dari 34 provinsi di Indonesia. Secara umum perkembangan IPM di Kabupaten Sambas
terus mengalami peningkatan dalam komponen IPM.
Di Provinsi Kalimantan Barat, IPM tertinggi adalah Kota Pontianak sebesar 77,52,
diikuti Kota Singkawang sebesar 70,03 dan Kabupaten Kubu Raya sebesar 65,02.
Sementara Kabupaten Sambas peringkatnya tidak berubah yaitu berada pada peringkat 6
dari 14 kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Barat.
Gambar II.9
IPM Indonesia Tahun 2011 – 2015
Gambar II.10
Gambar II.11
Kategori IPM :
Rendah : IPM < 60 Tinggi : 70 ≤IPM ≥ 80
Sedang : 60 ≤IPM ≥ 70 Sangat Tinggi : IPM ≥ 80
Gambar II.12
IPM dan Kategori Kabupaten/ Kota di Provinsi Kalbar Tahun 2015
Tabel II.19
Klasifikasi Desa Per Kecamatan di Kabupaten Sambas
G. Penduduk Miskin
Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Sambas, pada tahun 2014 tercatat jumlah
penduduk miskin 49.260 orang (9,46%), jumlah ini berkurang jika dibandingkan
dengan tahun 2013 sebanyak 51.200 orang, namun masih tinggi jika dibandingkan
dengan jumlah penduduk miskin di tahun 2012 sebanyak 44.500 orang. Garis
kemiskinan di Kabupaten Sambas sebesar Rp. 314.144 per kapita per bulan.
Kemiskinan (%)
Kab/Kota
2011 2012 2013 2014 2015
Kalimantan Barat 8,48 7,96 8,74 8,07 8,03
Sambas 9,38 8,88 9,90 9,46 9,42
Bengkayang 7,25 6,74 8,01 7,2 6,94
Landak 13,13 12,41 14,18 13,71 13,51
Mempawah 5,97 5,64 6,3 6 5,52
Sanggau 4,67 4,4 4,71 4,47 4,57
Ketapang 12,75 11,91 12,85 11,6 11,72
Sintang 9,07 8,55 10,09 9,11 9,33
Kapuas Hulu 10,61 9,95 11,11 10,03 9,66
Sekadau 6,3 5,93 6,93 6,31 6,5
Melawi 12,93 12,1 13,7 12,4 12,57
Kayong Utara 10,91 10,16 10,87 9,55 9,84
Kubu Raya 6,67 6,27 6,04 5,45 5,22
Kota Pontianak 6,15 5,77 5,56 5,15 5,22
Kota Singkawang 5,69 5,32 6,5 5,88 5,76
Sumber : BPS Prov. Kalbar Tahun 2016
Angka Harapan Lama Sekolah didefinisikan lamanya sekolah (dalam tahun) yang
diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu dimasa mendatang.
Diasumsikan bahwa peluang anak tersebut akan tetap bersekolah pada umur-umur
berikutnya sama dengan peluang penduduk yang bersekolah per jumlah penduduk untuk
umur yang sama saat ini. Angka Harapan Lama Sekolah dihitung untuk penduduk berusia
7 tahun keatas. HLS dapat digunakan untuk mengetahui kondisi pembangunan sistem
pendidikan di berbagai jenjang yang ditunjukkan dalam bentuk lamanya pendidikan
(dalam tahun) yang diharapkan dapat dicapai oleh setiap anak.
Angka Harapan Lama Sekolah Kab. Sambas tahun 2015 yaitu 11,70 tahun, angka ini
masih rendah jika dibandingkan dengan Angka Harapan Lama Sekolah Provinsi Kalbar
yaitu 12,25 tahun. Namun Angka Harapan Lama Sekolah Kab. Sambas lebih tinggi jika
dibandingkan dengan Kab. Bengkayang, Kab. Sanggau, Kab. Ketapang, Kab. Sintang,
Kab. Sekadau, dan Kab. Melawi.
Gambar II.13
HLS Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kalbar Tahun 2015
Gambar II.14
HLS Kabupaten Sambas dan Provinsi Kalbar Tahun 2011 – 2015
Gambar II.15
RLS Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Kalbar Tahun 2015
Selama tahun 2011 sampai dengan tahun 2015, rata-rata lama sekolah penduduk
Kabupaten Sambas maupun penduduk Provinsi Kalimantan Barat mengalami peningkatan
relatif lambat. Rata-rata lama sekolah Provinsi Kalimantan Barat di tahun 2015 sebesar
6,93 tahun naik dari tahun 2014 yang hanya 6,83 tahun. Begitu pula rata-rata lama
sekolah untuk Kabupaten Sambas naik dari 5,80 tahun pada tahun 2014 menjadi 6,13
tahun di tahun 2015.
Tingkat mortalitas bayi disamping dipengaruhi oleh faktor intern seperti kondisi ibu
hamil dan menyusui serta bayi, juga faktor ekstern. Penyebab faktor intern antara lain
kekurangan gizi waktu ibu hamil akan cenderung melahirkan bayi yang malnutrisi,
kelainan fisik, dan gangguan mental pada bayi. Persoalannya cenderung bertambah rumit
apabila si-ibu juga menderita suatu penyakit kronis saat hamil misalnya beban mental
akibat depresi berkepanjangan. Dampak buruk lain pada bayi juga ditentukan oleh faktor
usia ibu yang terkadang mempengaruhi keselamatan bayi saat dilahirkan.
Sumber : Buku Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat tahun 2015 (Dinas Kesehatan
Provinsi Kalimantan Barat)
Gambar II.17
Angka Kematian Bayi di Kab. Sambas
Gambar II.18
Gambar II.19
Gambar II.20
Gambar II.21
Gambar II.22
AHH (Tahun) Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kalbar Tahun 2015
Gambar II.23
AHH (Tahun) Kab. Sambas dan Prov Kalbar Tahun 2011– 2015
Tabel II.21
Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga, dan Pariwisata
Tabel II.22
Angka Partisipasi Kasar (APK) di Kabupaten Sambas Tahun 2015 dan 2014
Sekolah Sekolah XX
Jenjang Kelompok Penduduk APK APK
XX Umur XX
Pendidikan Umur (2015) (2015) (2014)
(2015) (2015)
SD 7-12 69.854 78.250 68.002 112,02 113,65
Tabel II.23
Angka Partisipasi Murni (APM) di Kabupaten Sambas Tahun 2015 dan 2014
Sekolah Sekolah XX
Jenjang Kelompok Penduduk APM APM
XX Umur XX
Pendidikan Umur (2015) (2015) (2014)
(2015) (2015)
SD 7-12 69.854 78.250 68.002 97,35 96,87
Tabel II.24
Angka Partisipasi Sekolah di Kabupaten Sambas Tahun 2015 dan 2014
Sekolah Sekolah XX
Jenjang Kelompok Penduduk APS APS
XX Umur XX
Pendidikan Umur (2015) (2015) (2014)
(2015) (2015)
SD 7-12 69.854 78.250 68.002 99,27 98,66
Tabel II.25
Persentase Penduduk 10 Tahun Ke Atas Menurut Ijazah Tertinggi yang Dimiliki Kabupaten
Sambas Tahun 2014
Tdk
SMP/S SMA/SM DI/II/I
Punya SD/SD Paket Paket Paket
Jenis Kelamin MPLB/ ALB/MA/ II/S1/S Jumlah
Ijazah LB/MI A B C
MTs SMK 2/S3
SD
Laki-laki 36,43 27,99 0,23 18,64 0,00 13,47 0,00 3,24 100,00
Perempuan 37,02 27,63 0,16 18,42 0,32 12,87 0,35 3,23 100,00
Total 36,71 27,82 0,20 18,52 0,16 13,18 0,17 3,24 100,00
Tabel II.26
Kasus kematian bayi, ibu dan Angka Harapan Hidup
Realisasi
Target
Indikator
2015
2012 2013 2014 2015
Dari tabel tersebut tergambar terjadi penurunan kasus kematian ibu sebesar
11,7% dari 17 kasus di tahun 2012 menjadi 15 kasus ditahun 2013, dan pada tahun 2014
terjadi penurunan kasus sebesar 15,4% yaitu menjadi 13 kasus. Akan Tetapi pada tahun
2015 terjadi kenaikan kasus sebesar 40,9% dengan penyebab kematian diantaranya
perdarahan sebanyak 7 kasus, eklamsi 4 kasus, infeksi sebanyak 1 kasus, dan lainnya
sebanyak 10 kasus. Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas bahwa usia
kematian ibu 20-29 tahun sebanyak 11 kasus dan 30-40 tahun sebanyak 11 kasus.
Gambar II.24
Angka Kematian Ibu di Kab. Sambas
Tabel II.27
Kasus Kematian Ibu di Kabupaten Sambas tahun 2012-2015
Jumlah Kasus
No Kecamatan
2012 2013 2014 2015
1 Selakau 0 0 2 3
2 Selakau Timur 0 0 0 3
3 Salatiga 1 1 0 0
4 Pemangkat 0 0 0 3
5 Semparuk 1 1 2 2
6 Tebas 2 1 1 1
7 Sebawi 0 1 0 1
8 Sambas 5 2 1 2
9 Sejangkung 1 3 1 1
10 Sajad 0 2 0 0
11 Subah 1 1 0 0
12 Jawai Selatan 1 0 0 0
13 Jawai 0 1 0 0
14 Tekarang 0 0 1 2
15 Teluk Keramat 1 0 3 3
16 Tanggaran 1 0 2 2
17 Galing 3 1 0 0
18 Paloh 0 0 0 0
19 Sajingan Besar 0 1 0 0
TOTAL 17 15 13 22
Kemudian pada kasus kematian bayi (kematian 0-11 bayi) terjadi peningkatan
kasus sebesar 24,32% dari 111 kasus yang terjadi ditahun 2014 menjadi 138 kasus
ditahun 2015 atau terjadi penambahan sebanyak 27 kasus. Dengan penyebab kematian
bayi seperti Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 25 kasus, Asfiksia sebanyak 46
kasus, Sepsis sebanyak 4 bayi, kelainan congenital sebanyak 6 bayi, pneumonia sebanyak
2 kasus, diare sebanyak 1 kasus, kelainan salauran cerna sebanyak 1 kasus, dan kasus
penyebab lainnya sebanyak 53 kasus.
1 Sejangkung 6 5 5 11
2 Sambas 8 7 20 12
3 Sajad 2 11 7 2
4 Sebawi 8 7 10 6
5 Tebas 8 9 6 8
6 Tekarang 1 0 1 3
7 Selakau 5 4 1 2
8 Selakau Timur 0 0 0 2
9 Pemangkat 2 6 3 9
10 Salatiga 2 6 4 4
11 Semparuk 5 7 5 3
12 Jawai 4 3 6 3
13 Jawai Selatan 2 4 3 4
14 Teluk keramat 11 12 14 19
15 Tangaran 9 3 10 13
16 Paloh 0 1 0 8
17 Sajingan Besar 8 9 4 6
18 Galing 14 9 10 11
19 Subah 3 4 2 4
Bahwa berdasarkan hasil Pematauan Status Gizi (Pemantauan Status Gizi) balita,
terjadi peningkatan prevalensi gizi buruk dari tahun 2014 yaitu 2,47% menjadi 3,05%
pada tahun 2015.
Prevalensi gizi buruk di Kabupaten Sambas dilihat melalui Pemantauan Status Gizi
(PSG) dengan mengukur berat badan balita per umur, dimana pada tahun 2015 balita
yang diukur sebanyak 28.430 balita, dan ditemukan 866 kasus balita gizi buruk yang
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel II.30
Kasus Gizi Buruk di Kabupaten Sambas tahun 2012-2015
KASUS GIZI (PSG)
NO KECAMATAN
2012 2013 2014 2015
1 Sejangkung 18 61 87 59
2 Sambas 25 83 85 79
3 Sajad 12 25 25 21
4 Sebawi 24 38 36 26
5 Tebas 38 43 49 121
6 Tekarang 5 46 39 29
7 Selakau 20 44 81 76
8 Selakau Timur 14 21 23 29
9 Pemangkat 13 50 44 71
10 Salatiga 5 9 4 5
11 Semparuk 1 16 7 30
12 Jawai 5 23 26 58
13 Jawai Selatan 6 12 6 30
15 Tangaran 43 21 16 22
16 Paloh 6 14 0 4
17 Sajingan Besar 20 24 14 37
18 Galing 7 57 12 54
19 Subah 2 4 21 13
Dari hasil prevalensi gizi buruk dilakukan penyaringan pengukuran berat badan di
bagi tinggi badan dengan Z-score <-3 dan atau dengan penyakit penyerta ditemukan
sebanyak 17 balita dan dilakukan perawatan di Pusat Pemulihan Gizi (PPG), dimana dari
17 kasus gizi buruk yang dirawat di Pusat Pemulihan Gizi (PPG), 10 balita berubah status
gizinya menjadi baik. Berikut ini trend lokasi balita gizi buruk yang dirawat yaitu :
Tabel II.31
Gizi Buruk yang di Rawat di Kabupaten Sambas tahun 2012-2015
Kasus Balita Gizi Buruk Dirawat
NO KECAMATAN
2012 2013 2014 2015
1 Sejangkung 8 1 1 0
2 Sambas 11 2 3 0
3 Sajad 2 1 5 1
4 Sebawi 3 4 5 0
5 Tebas 10 2 5 1
6 Tekarang 0 0 1 2
7 Selakau 0 0 0 0
8 Selakau Timur 0 1 1 2
9 Pemangkat 8 0 0 0
10 Salatiga 4 0 0 0
11 Semparuk 7 0 0 2
12 Jawai 5 3 0 0
13 Jawai Selatan 6 0 0 2
14 Teluk keramat 9 7 2 4
15 Tangaran 4 1 3 1
16 Paloh 0 0 0 0
17 Sajingan Besar 0 0 0 0
18 Galing 5 1 1 2
19 Subah 12 0 0 0
Total 304 94 27 17
Selain itu, upaya yang dilakukan dalam memperbaiki gizi masyarakat di Kabupaten
Sambas dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel II.32
Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat di Kabupaten Sambas tahun 2012-2015
CAPAIAN (%)
No. Indikator
2012 2013 2014 2015
3 Balita bawah garis Merah di kartu KMS 2.3 1.9 2,98 3,19
Cakupan pelayanan kesehatan tahun 2015 dapat dilihat dari pencapaian Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan. Adapun capaian SPM sebagai berikut:
Tabel II.33
Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan Tahun 2012 - 2015
Target
CAPAIAN (%)
2015
No.
INDIKATOR KINERJA SPM BIDANG
KESEHATAN 2012 2013 2014 2015
Dilihat dari tabel tersebut, untuk pelayanan kesehatan dasar hanya 6 (enam) yang
mencapai target yaitu cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani, cakupan pemberian
makanan pendamping ASI pada anak usia 6 - 24 bulan keluarga miskin, cakupan balita
Capaian akses dan mutu pelayanan kesehatan dapat dilihat dari indikator rasio
fasilitas kesehatan dan sumber daya kesehatan yang ada di Kabupaten Sambas. Berikut
ini cakupan akses fasilitas kesehatan yaitu :
Tabel II.34
Cakupan Akses Fasilitas Kesehatan Tahun 2012 - 2015
Target CAPAIAN
No Indikator
2015 2012 2013 2014 2015
1 Rasio rumah sakit per 0,006 0,006 0,006 0,006 0,006
satuan penduduk (dikali
1.000)
2 Rasio failitas kesehatan 0,259 0,24 0,384 0,23 0,23
(puskesmas & pustu)
persatuan penduduk
(dikali 1.000)
Sumber: Buku Profil Kesehatan, Dinas Kesehatan Kab. Sambas 2015
Dari tabel tersebut, pencapaian rasio rumah sakit sudah mencapai target, tetapi
pencapaian rasio fasilitas kesehatan (puskesmas dan puskesmas pembantu) belum
mencapai target.
Ditahun 2015, kondisi puskesmas yang sudah baik sebesar 77,78% (21 buah),
bila dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 51,85% (14 buah). Jika dilihat pada
kondisi puskesmas pembantu pada tahun 2015 kondisi puskesmas pembantu yang baik
38,04% (35 buah) dibandingkantahun dengan tahun 2014 sebesar 34,78% (32 buah).
Hal serupa terjadi pada kondisi polindes/poskesdes, pada tahun 2015 kondisi
polindes/poskedes yang baik sebesar 54,40% (105 buah) dibandingkan dengan tahun
2014 sebesar 52,60% (101 buah).
Tabel II.35
Kondisi Fasilitas Kesehatan Tahun 2012 - 2015
1 Puskesmas 21 3 1 2 27
2 Puskesmas Pembantu 35 27 9 21 92
1 Puskesmas 14 4 3 6 27
2 Puskesmas Pembantu 32 28 9 23 92
1 Puskesmas 8 7 11 1 27
2 Puskesmas Pembantu 39 25 14 14 92
1 Puskesmas 8 5 13 1 27
2 Puskesmas Pembantu 29 28 11 24 92
Gambar II.25
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di Fasilitas Kesehatan tahun 2012-2015
Dari grafik tersebut, pada tahun 2015 kelompok umur kurang dari 1 tahun yang
memanfaatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan terjadi kenaikan sebesar
6.95% (19.509 jiwa) dari tahun 2014 (18.241 jiwa). Pada tahun 2015, kelompok umur 1-
4 tahun pada tahun 2015 terjadi peningkatan sebesar 12,78% (44.526 jiwa) dari tahun
2014 (39.482 jiwa).
Selain memanfaatkan fasilitas kesehatan, untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan dibentuk suatu Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) dalam bentuk
pememberdayaan masyarakat seperti Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Saka Bhakti
Husada (SBH), Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren), dan Pengobatan Tradisonal
(Battra) Ditahun kedua pelaksanaan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas 2012-
2015. Adapun Jumlah dan perkembangan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat
Tabel II.36
Jumlah Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) Tahun 2012 - 2015
Jumlah UKBM
No Jenis UKBM
2012 2013 2014 2015
5. Posyandu lansia 89 89 89 89
6. Posbindu 2 2 12 30
8. Posmaldes 0 0 16 21
Tabel II.37
Perkembangan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) Tahun 2012 - 2015
STRATA UKBM
N
Jenis UKBM 2012 2013 2014 2015
o
Mandiri Purnama Mandiri Purnama Mandiri Purnama Mandiri Purnama
Pos Kesehatan
3 Pesantren 0 0 0 0 0 0 0 0
4. Polindes/Poskesdes 0 0 0 0 0 0 0 0
5. Posyandu lansia 0 0 0 66 0 58 0 58
6. Posbindu 0 0 0 0 0 0 0 0
7. Yankestrad 0 0 0 0 0 0 0 0
8. Posmaldes 0 0 0 0 0 0 0 0
Tabel II.38
Rasio Posyandu Tahun 2012 - 2015
Tabel II.39
Rasio Tenaga Kesehatan Tahun 2012 - 2015
Target Cakupan
No Indikator
2015 2012 2013 2014 2015
1 Rasio dokter umum per 32,64 5,92 10,79 9,25 12,00
100.000 penduduk
2 Rasio bidan per 100.000 88,36 43,04 59,36 127,02 64,00
penduduk
3 Rasio perawat per 100.000 106,27 64,17 64,17 75,35 79,00
penduduk
4 Rasio ahli gizi per 100.000 19,1 7,31 7,51 7,32 8,00
penduduk
5 Rasio ahli sanitasi per 33,04 7,11 9,06 8,06 8,80
100.000 penduduk.
Sumber: Buku Profil Kesehatan, Dinas Kesehatan Kab. Sambas 2015
Untuk bidang pengairan indikator kinerja yang diukur adalah : rasio jaringan irigasi
Jumlah jembatan di Kabupaten Sambas pada tahun 2016 sebanyak 895 buah dengan
total panjang yaitu 4.607,72 m.
Tabel II.40
Capaian Pada Urusan Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Tahun 2011 - 2015
CAPAIAN
NO INDIKATOR SATUAN
2011 2012 2013 2014 2015
1. Proporsi Panjang % 33,16 37,23 39,75 42,76 46,64
Jaringan Jalan
Kabupaten dalam
kondisi baik
2. Proporsi Panjang % 33,37 34,9 39,40 43,95 47,43
Jaringan Jalan Desa
dalam kondisi baik
3. Rasio Jaringan Irigasi 26,82 27,89 27,3 35,59 38,71
Rawa (m/ha)
4. Panjang Jaringan % 42,60 58,26 63,72 62,61 77,51
Irigasi Rawa dalam
Kondisi Baik (Primer,
Sekunder, Tersier)
5. Jumlah Bangunan Air % 57,34 58,59 52,86 55,61 72,21
dalam Kondisi Baik
6. Panjang Tanggul % 40,60 41,62 37,28 23,85 71,6
dalam Kondisi Baik
7. Jumlah RTDR Dokumen 5 6 7 8 8
Perkotaan (sesuai UU
No 26 Tahun 2007)
8. Penyusunan Dokumen - - - 1 2
Peraturan Zonasi
untuk Sistem Pusat
Kegiatan
Sumber : Buku Evaluasi RPJMD Kab. Sambas Tahun Keempat (Bappeda Kab. Sambas 2016)
Aspek Pelayanan umum untuk perumahan rakyat dan permukiman dapat diwakili
oleh indikator rumah tangga bersanitasi, lingkungan pemukiman kumuh dan rumah layak
huni. Rumah tangga bersanitasi tahun 2015 sebesar 46,97% menurun 0,04% dari tahun
2014 sebesar 47,01%. Tahun 2015 lingkungan pemukiman kumuh sebesar 12,90%
menurun 1,95% dari tahun 2014 sebesar 14,85%. Untuk rumah layak huni pada tahun
2015 sebesar 72,45%, angka ini naik sebesar 0,28% dari tahun 2014 sebesar 72,17%
rumah yang layak huni.
Tabel II.41
Capaian Pada Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman
Tahun 2011 - 2015
CAPAIAN
NO INDIKATOR SATUAN
2011 2012 2013 2014 2015
1. Rumah Tangga % 36,80 56,83 57,01 47,01 46,97
Bersanitasi
2. Lingkungan % 50,00 33,01 15,00 14,85 12,90
Pemukiman
Kumuh
3. Rumah Layak Huni % 85,00 85,25 86,00 72,17 72,45
Sumber : Buku Evaluasi RPJMD Kab. Sambas Tahun Keempat (Bappeda Kab. Sambas 2016)
Rasio petugas Linmas dihitung dari jumlah petugas linmas per 10.000 penduduk
pada tahun 2011 sebesar 55 menjadi 49 pada tahun 2015. Pada tahun 2015 dilaksanakan
perekrutan petugas Linmas sebanyak 95 orang, perekrutan tersebut untuk mengganti
anggota Linmas lama yang sudah tidak aktif akibat pindah lokasi, TKI, dan lanjut usia.
Rasio pos siskamling per jumlah desa/kelurahan merupakan perbandingan jumlah
pos siskamling selama 1 (satu) tahun dengan jumlah desa/kelurahan. Rasio jumlah pos
siskamling menggambarkan ketersediaan pos siskamling di setiap desa/kelurahan.
Semakin besar rasio jumlah pos siskamling akan semakin besar pemberdayaan
masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam pemeliharaan ketentraman dan ketertiban
masyarakat serta keamanan lingkungan. Rasio jumlah pos siskamling tahun 2011-2015
meningkat sebesar 0,6. Jumlah Pos Siskamling dari 183 menjadi 301 meningkat 118 pos
pada tahun 2015 atau 160 %. Peningkatan Pos Siskamling dikarenakan kesadaran
masyarakat peduli terhadap lingkungan dan pencapaian tersebut berkaitan erat dengan
adanya kegiatan Pembinaan Satlinmas.
Respon time (waktu tanggap) merupakan waktu minimal yang diperlukan dimulai
saat menerima informasi dari warga/penduduk sampai tiba di tempat kejadian serta
langsung melakukan tindakan yang diperlukan secara cepat dan tepat sasaran di Wilayah
Manajemen Kebakaran (WMK).
Tabel II.42
CAPAIAN
NO INDIKATOR SATUAN
2011 2012 2013 2014 2015
1. Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja 0,91 0,86 0,86 0,69 0,67
per 10.000 Penduduk
10. Petugas Linmas di Kabupaten Orang 2.767 2.905 563 3.066 3.065
Sumber : Buku Evaluasi RPJMD Kab. Sambas Tahun Keempat (Bappeda Kab. Sambas 2016)
F. Urusan Sosial
Pelaksanaan urusan sosial diarahkan pada upaya meningkatkan kesejahteraan
sosial masyarakat, penyandang masalah kesejahteraan sosial, perlindungan anak
terlantar, korban kekerasan dalam rumah tangga, korban bencana, lansia, dan anak
sekolah. Upaya yang telah dilakukan adalah dengan pemberian bantuan, subsidi,
pembinaan, pendampingan terhadap anak panti asuhan, penyandang cacat, korban
bencana, korban kekerasan, dan lansia rawan sosial.
Tabel II.43
Banyaknya Fakir Miskin dan Wanita Rawan Sosial Ekonomi yang Terdata oleh
Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Kab. Sambas Tahun 2015
3. Pemangkat 2.205 2
5. Salatiga 1.591 -
6. Tebas 3.406 15
7. Tekarang 1.076 71
8. Sambas 2.017 9
Tabel II.44
Banyaknya Penyandang Cacat, Tuna Susila, Bekas Narapidana dan Anak Nakal yang
Terdata oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Kab. Sambas Tahun 2015
1. Selakau 44 - - - -
2. Selakau Timur 44 - - - -
3. Pemangkat 7 - - - -
4. Semparuk - - - - -
5. Salatiga 66 - - - -
6. Tebas 36 - - - -
7. Tekarang 69 - - - -
8. Sambas 46 - - - -
9. Subah 28 - - - -
10. Sebawi 80 - - - -
11. Sajad 46 - - - -
12. Jawai 1 - - - -
15. Galing 22 - - - -
16. Tangaran 70 - - - -
17. Sejangkung 12 - - - -
19. Paloh 5 - - - -
2015 957 - - - -
2014 690 - - 1 -
2013 2.096 33 95 128 60
2012 2.096 33 95 128 60
2011 1.746 - - 128 60
Catatan : *)Tahun 2010 dan 2011 data Tuna Susila ditiadakan karena dilakukan verifikasi dan perbaikan data
Tabel II.45
CAPAIAN
NO INDIKATOR SATUAN
2011 2012 2013 2014 2015
1. Sarana Sosial seperti Panti Unit 6 6 6 7 5
Asuhan, Panti Jompo dan
Panti Rehabilitasi
2. PMKS yang memperoleh Jiwa 209 17.830 140 301 1.112
bantuan sosial
3. Penanganan penyandang Jiwa 10 60 34 35 67
masalah kesejahteraan
sosial
Sumber : Buku Evaluasi RPJMD Kab. Sambas Tahun Keempat (Bappeda Kab. Sambas 2016)
Tabel II.46
Jumlah Tenaga Kerja Yang Dipekerjakan Pada Perusahaan
Menurut Lapangan Usaha
2015 2016
Jumlah
No. Lapangan Usaha Jumlah Jumlah Jumlah
Tenaga
Perusahaan Perusahaan Tenaga Kerja
Kerja
1 Pertanian/Perkebunan 26 10.232 26 10.232
2 Pertambangan 1 41 1 41
3 Industri 48 694 48 694
Tabel II.47
Banyaknya Tenaga Kerja di Kabupaten Sambas
Tahun
Tenaga Kerja Dalam Negeri (orang)
2014 2015 2016
Jenis Kelamin
- Laki-laki 7.961 10.094 10.094
- Perempuan 2.53 3.315 3.315
Latar Belakang Pendidikan Pencari Kerja
- SD/Sederajat 1.238 1.032 533
- SLTP/Sederajat 268 217 73
- SLTA/Sederajat 346 331 122
- Akademi 155 84 41
- S1 212 101 33
- S2 2 0 0
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Sambas (Juli 2016)
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Sambas (Juli 2016)
Gambar II.26
Jumlah TKI Kabupaten Sambas di Luar Negeri
Tabel II.50
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Tabel II.51
Capaian pada Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Tahun 2011 – 2015
CAPAIAN
NO INDIKATOR SATUAN
2011 2012 2013 2014 2015
1. Persentase Partisipasi % 27,17 66,26 64,65 45,20 45,49
Perempuan di Lembaga
Pemerintah
2. Partisipasi Perempuan di % 15,92 16,78 23,65 97,16 97,68
Lembaga Swasta
3. Ratio KDRT % 0,03 0,13 0,043 0,020 0,020
Tabel II.52
Luas Tanam dan Produksi Padi Sawah
2 Kacang Kedelai 1.286 886 1.029 1.219 1.901 2.218 18,48 18,20
3 Kacang Hijau 1.427 2.705 1.376 1.294 1.043 990 7,58 7,65
5 Ubi Kayu 291 118 540 423 6.154 4.832 113,97 114,23
Tabel II.54
Tanah merupakan sumber daya yang penting dan strategis karena menyangkut
hajat hidup seluruh masyarakat Indonesia yang sangat mendasar. Pengelolaan
pertanahan diperlukan untuk mendukung keseluruhan elemen pelaksanaan
pembangunan wilayah yang berkelanjutan.
Tabel II.55
Pertanahan di Kabupaten Sambas
Tabel II.57
Insidensial Kebakaran Hutan
Jumlah penduduk pada suatu wilayah atau negara pada dasarnya dapat
dikelaskan sebagai suatu modal atau beban pembangunan. Pernyataan ini didasarkan
atas kenyataan bahwa jumlah penduduk yang banyak jika disertai dengan kualitas yang
memadai baik tingkat kesehatan, pendidikan, maupun kemampuan beradaptasi dengan
perkembangan teknologi sangat mendukung terhadap proses pembangunan negara.
Namun, jika kondisi yang terjadi sebaliknya maka akan menjadi beban bagi
Tabel II.58
Capaian pada Urusan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Tahun 2011 – 2015
CAPAIAN
NO INDIKATOR SATUAN
2011 2012 2013 2014 2015
Tabel II.59
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Sambas
Tabel II.61
Capaian Jumlah LSM, PKK Aktif dan Posyandu Aktif Tahun 2011 – 2015
CAPAIAN
NO CAPAIAN SATUAN
2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah LSM 44 56 56 96 96
2 PKK Aktif % 100 100 100 100 100
Keluarga Berencana (KB) adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat
dan sejahtera dengan membatasi kelahiran. Itu bermakna adalah perencanaan jumlah
keluarga dengan pembatasan yang bisa dilakukan dengan penggunaan alat-alat
kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran seperti kondom, spiral, IUD, dan sebagainya.
Jumlah anak dalam sebuah keluarga yang dianggap ideal adalah dua. Gerakan ini mulai
CAPAIAN
NO INDIKATOR SATUAN
2011 2012 2013 2014 2015
1. Rata-rata Jumlah Anak % 2,73 2,75 3,41 3,16 3,16
Per Keluarga
2. Rasio Akseptor KB % 65,11 65,3 66,51 65,77 69,36
3. Cakupan peserta KB Aktif % 65,11 65,3 66,51 65,77 69,36
4. Keluarga Pra Sejahtera % 25 24,59 24,04 22,8 22,8
dan Keluarga Sejahtera I
Sumber : Buku Evaluasi RPJMD Kab. Sambas Tahun Keempat (Bappeda Kab. Sambas 2016)
I. Urusan Perhubungan
Urusan Perhubungan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pembinaan,
pembangunan, pengelolaan, pengendalian dan pengkoordinasian. Salah satu urusan
perhubungan berkaiatan dengan sektor transportasi yang memiliki peranan cukup penting
dalam peningkatan mobilitas warga, baik dari segi kepentingan umum maupun pelayanan
perdagangan barang dan jasa. Pada saat ini aktivitas masyarakat sedang mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini mengakibatkan peningkatan intensitas mobilitas
perjalanan orang dari dan ke tujuan kegiatan.
Tabel II.64
CAPAIAN
NO INDIKATOR SATUAN
2011 2012 2013 2014 2015
1. Jumlah Terminal Unit 6 6 6 6 6
2. Jumlah Unit 101 145 169 196 209
Dermaga/Steigher
3. Jumlah Pemasangan unit 111 175 237 291 371
Rambu-rambu/RPPJ
Sumber : Buku Evaluasi RPJMD Kab. Sambas Tahun Keempat (Bappeda Kab. Sambas 2016)
Tabel II.65
Sarana dan Prasarana Transportasi di Kabupaten Sambas
Tabel II.66
Sarana Telekomunikasi di Kabupaten Sambas
Tabel II.67
Capaian Pada Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah di Kab. Sambas
CAPAIAN
NO INDIKATOR SATUAN
2011 2012 2013 2014 2015
1 Persentase Koperasi % 56,08 62,33 64,98 65,52 67,64
Aktif
2 Jumlah UKM Non Buah 4.242 7.917 7.955 8.984 13.373
BPR/LKM
3 Jumlah BPR/LKM Buah 6 6 6,00 6,00 6,00
4 Usaha Mikro dan Kecil % 99,20 98,80 98,91 98,85 98,88
Sumber : Buku Evaluasi RPJMD Kab. Sambas Tahun Keempat (Bappeda Kab. Sambas 2016)
Capaian Persentase Koperasi Aktif Tahun 2015 sebesar 67,63% (160 unit). Hal ini
terkait iklim usaha yang tidak kondusif bagi perkembangan usaha koperasi dan rumitnya
aturan dalam pembubaran koperasi yang tidak aktif.
Jumlah UKM Tahun 2015 sebanyak 13,373 unit. Hal ini terkait dengan Kegiatan
Fasilitasi Pengembangan UKM dengan memberikan Bantuan Mesin Olahan Sabut Kelapa,
Batuan Peralatan Bandeng Presto dan Bantuan Mesin Jahit. Kegiatan Memfasilitasi
Peningkatan Kemitraan Usaha Bagi UMKM dengan Memberikan Bantuan Modal bagai
UMKM. Kegiatan Peningkatan Jaringan Kerjasama Antar lembaga dengan memberikan
sertifikat tanah murah kepada UMKM sebagai agunan untuk mendapatkan pinjaman modal
dari pihak perbankan. Dan adanya bantuan peratalatan pengolahan Ikan, Pupuk Kompos,
Kerajinan rotan, Tenun dan batu akik dari kementerian Desa Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi.
Jumlah BPR/ LKM sebanyak 6 Unit, terkait dengan Pembinaan Badan usaha
tersebut bukan kewenangan Dinas Kumindag (Undang-Undang Nomor : 1 tahun 2013
Jumlah Usaha Mikro dan Kecil Tahun 2015 dengan capaian sebesar 98,88% . Hal
ini terkait dengan Kegiatan Fasilitasi Pengembangan UKM dengan memberikan Bantuan
Mesin Olahan Sabut Kelapa, Batuan Peralatan Bandeng Presto dan Bantuan Mesin Jahit.
Kegiatan Memfasilitasi Peningkatan Kemitraan Usaha Bagi UMKM dengan Memberikan
Bantuan Modal bagai UMKM. Kegioatan Peningkatan Jaringan Kerjasama Antar Lembaga
dengan memberikan sertifikat tanah murah kepada UMKM sebagai agunan untuk
mendapatkan pinjaman modal dari pihak perbankan. Dan adanya bantuan peratalatan
pengolahan Ikan, Pupuk Kompos, Kerajinan rotan, Tenun dan batu akik dari kementerian
Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Tabel II.68
Rekapitulasi Usaha Kecil Berdasarkan Sektor Ekonomi
di Kabupaten Sambas Tahun 2015
Tabel II.70
Rekapitulasi Usaha Menengah Berdasarkan Sektor Ekonomi
di Kabupaten Sambas Tahun 2015
Tahun
No Uraian
2011 2012 2013 2014 2015
322 343
1. Jumlah Koperasi 273 299 317
211 232
2. Jumlah Koperasi Aktif 160 180 206
Jumlah Koperasi
111 111
3. Kurang Aktif 113 112 111
34.311 34.704
4. Jumlah Anggota 47.084 33.021 33.450
1.290 1.353
5. Jumlah Pengurus 1.054 1.138 1.270
1.029
6. Jumlah Pengawas 819 897 951
41 41
7. Jumlah Manager 35 37 37
122 122
8. Jumlah Tenaga Kerja 110 112 115
8.506.260.000 600.861.350.000 601.300.649.000 38.161.859.000 3.530.650.000
9. Jumlah Modal Sendiri
17.489.030.000 1.716.799.530 17.156.795.700 31.034.520.000 3.103.452.000
10. Jumlah Modal Luar
107.002.140.000 30.279.600.000 28.867.990.000 22.622.430.000 22.622.430.000
11. Volume Usaha (Rp.)
12. Sisa Hasil Usaha (Rp.) 1.063.960.000 2.219.090.000 1.292.613.000 2.078.803.000 2.078.800.000
Sumber : Buku Profil Kabupaten Sambas 2016, (Bappeda Kab. Sambas)
Tabel II.72
Koperasi Menurut Jenisnya di Kabupaten Sambas Tahun 2015
No. Kecamatan KUD KPN KOP. BUN KOP. TAN KOP. NEL KOP.KAR KSU KOP.
1. Selakau 3 1 1 1 1 0 0 0
2. Selakau Timur 1 0 0 1 0 0 0 5
3. Pemangkat 3 3 0 0 0 3 6 3
4. Semparuk 3 0 0 1 0 1 0 20
5. Salatiga 1 0 0 0 0 0 1 3
6. Tebas 6 1 3 3 0 2 4 2
7. Tekarang 0 0 0 2 0 0 1 18
8. Sambas 1 26 3 1 0 4 7 1
9. Subah 4 0 6 1 0 0 2 22
10. Sebawi 1 0 0 0 0 0 1 7
11. Sajad 0 0 1 0 0 0 0 1
12. Jawai 1 2 0 0 1 1 2 4
13. Jawai Selatan 3 0 0 0 0 1 1 0
14. Teluk Keramat 3 2 0 1 0 0 0 6
15. Galing 2 0 0 0 0 0 4 2
16. Tangaran 1 0 0 1 0 0 1 5
17. Sejangkung 2 1 3 1 0 2 1 4
18. Sajingan Besar 2 0 2 0 0 0 0 2
19. Paloh 1 1 3 1 0 0 4 6
JUMLAH 38 37 22 14 2 14 35 111
Tabel II.73
Capaian Pada Urusan Penanaman Modal di Kabupaten Sambas
CAPAIAN
NO INDIKATOR SATUAN
2011 2012 2013 2014 2015
1.Nilai Investasi Rp.Miliar 707,73 1.793,81 1.180,52 3.175,63
PMDN
2. Nilai Investasi Ribu US$ 98.277,64 78.170,00 79.267,18 279.499,80
PMA
3. Jumlah Investor Investor - 36 37 34 48
Berskala Nasional
(PMDN/PMA)
4. Rata-rata Lama Hari 10 14 10 7 7
Proses Perizinan
5. Jumlah Izin Izin 1.851 1.783 1.441,00 1.695,00 2.547,00
6. Jumlah Izin 6 14 14 24 34
Pelimpahan
Kewenangan
Perizinan pada
PTSP
Sumber : Buku Evaluasi RPJMD Kab. Sambas Tahun Keempat (Bappeda Kab. Sambas 2016)
Tabel II.74
Jumlah Informasi Lahan, Izin Lokasi dan HGU
Di Kabupaten Sambas Tahun 2015
Tabel II.75
Jumlah Izin yang Dikeluarkan Berdasarkan Jenis Izin
Untuk Lapangan Olahraga se Kabupaten Sambas berjumlah 253 Unit terdiri dari
Lapangan Sepak Bola 101 Unit; Volley Ball 65 unit ; Bulu Tangkis 69 Unit; Bola Basket
4 unit; Tenis Lapangan 4 unit; Bilyard 5 unit; Balap Motor 3 unit; Pencak Silat 1 unit dan
Panjat Tebing 1 unit.
CAPAIAN
NO INDIKATOR SATUAN
2011 2012 2013 2014 2015
1. Jumlah Klub Olahraga Klub 456 459 462 207 207
Sumber : Buku Evaluasi RPJMD Kab. Sambas Tahun Keempat (Bappeda Kab. Sambas 2016)
N. Urusan Statistik
Untuk peningkatan kualitas perencanaan pembangunan dan sebagai dasar
analisa capaian-capaian pembangunan daerah diperlukan ketersediaan data statistik
sebagai indikator untuk mengukur keberhasilan kinerja daerah. Dokumen data statistik
yang diterbitkan secara rutin oleh Bappeda Kabupaten Sambas bekerjasama dengan
Badan Pusat Statistik Kabupaten Sambas adalah :
O. Urusan Persandian
Kewenangan pemerintah kabupaten/ kota dalam penyelenggaraan persandian
dilakukan untuk pengamanan informasi pemerintah daerah dan penetapan pola
hubungan komunikasi sandi antar perangkat daerah. Implementasi kewenangan tersebut
diwujudkan melalui layanan dasar diantaranya pelaksanaan tata kelola jaminan keamanan
Tabel II.77
Inventaris Persandian di Kab. Sambas
Sumber : Bagian Humas, Pengolahan Data Elektronik dan Sandi, Setda Kab. Sambas, 2016
P. Urusan Kebudayaan
Pembangunan kebudayaan di Kabupaten Sambas tidak hanya bertujuan untuk
melestarikan dan mengembangkan kebudayaan untuk mencapai standar tertentu, namun
juga untuk memanfaatkan kekayaan khasanah seni dan budaya dalam bidang ekonomi
khususnya pendukung pariwisata daerah. Kekayaan budaya merupakan potensi ekonomi
kreatif yang apabila dikelola dapat menciptakan lapangan kerja, dan mengentaskan
kemiskinan.
Gelombang ekonomi keempat (fourth wave economic) yang kini tengah memasuki
peradaban dunia di mana kesejahteraan manusia tidak lagi ditopang oleh sektor
pertanian ataupun manufaktur, tetapi lebih ditopang dari karya kreativitas, keahlian, dan
bakat individu yang berakar dari karya budaya. Dalam rangka pengembangan nilai
budaya, Pemerintah Kabupaten Sambas mendorong berdirinya berbagai macam sanggar
seni budaya di masyarakat.
CAPAIAN
NO INDIKATOR SATUAN
2011 2012 2013 2014 2015
1. Jumlah Grup Kesenian Grup 56 60 60 62 62
2. Penyelenggaraan Kegiatan 7 12 7 7 6
Festival Seni dan Budaya
3. Sarana Penyelenggaraan buah 2 3 4 4 4
Seni dan Budaya
4. Benda, Situs dan Cagar % 36 40,015 40,01 30 37
Budaya yang dilestarikan
Sumber : Buku Evaluasi RPJMD Kab. Sambas Tahun Keempat (Bappeda Kab. Sambas 2016)
Tahun 2015 jumlah Grup Kesenian yang ada di Kab. Sambas masih sama dengan
tahun 2014 yaitu berjumlah 62 yang terdiri dari : 57 Grup Etnis Melayu ; 2 Grup Etnis
Dayak ; 2 Grup Etnis Jawa ; 1 Grup Etnis Cina, kebanyakan bergerak di bidang seni Tari.
Potensi Budaya
Kecamatan Legenda/ Makanan/ Permainan
Peninggalan Kesenian Album Lagu Kerajinan
Cerita Minuman Anak/
Bersejarah Tradisional Daerah Tradisional
Rakyat Tradisional Tradisional
Sambas Makam Sultan Tanda' Asal usul Bubur padas Lagu-Lagu daerah Pang pang
M.Tsafioeddin I Sambas bubur Melyu Sambas sinabbu
(Murhum Sulaiman) pedas Terigas - 1
Makam sultan Musik Raje Tan Asam padas The Terigas Of Pong pong
M.Tajidin (muhrum Tanjidor Unggal Sambas Pemda alok
bima) Sambas dan Pesisir
Makam sultan umar Muare Bingke THE BEST OF Cik cik periuk
aqamaddin ulakan berandam SAMBAS KARAOKE
(muhrum adil)
Makam sultan Asal usus Bubur ambo' Tumpahan Salo Lem lem tak
abubakar kamaludin kampung Lagu daerah
(muhrum bungsu) tangga Sambas Vol. 1
emas
Makam sultan umar Semangka Laksamana Mini Album Lagu Ti'ti'
aqamaddin II emas mengamuk daerah Sambas sinambung
(muhrum jama') Negeriku
Tampatku
Makam muda sultan Ae sorbat Album Lagu Sikopon
ahmad (muhrum Daerah Sambas
gayung) persembahan Tan
Herlina Saleh
Makam sultan abu Cucor Cang kelelet
bakar tajuddin I
(muhrum janggut)
Makam sultan Kerabu galli Injit injit
muhammad ali samut
tsyafiuddin
(Muhrum anum)
Makam sultan Pacri nanas Engrang
usman kamaludin
(Muhrum usman)
Makam sultan umar Botok ikan Tarik uppeh
aqamaddin
(Muhrum tengah)
Makam sultan abu Pindang gedong/ main
bakar tajuddin nanas ajong/ papan
(muhrum cianjur) congkak
Makam sultan umar Juadah Hom pim pah
kamaluddin mukun ubi (osom)
(muhrum tanjung)
Makam sultan Juadah Ju ju binyak
muhammad mukun
tsafiuddin II (Datuk karibang
tua / raden
afifuddin)
Makam sultan Serabi Reng reng
muhammad ali bare
tsyafiuddin II(Raden
muhammad)
Makam sultan Kue talem Wak wak
muhammad mulia belauk ampek
ibrohim tsafiddin
(Raden muhammad
mulia)
Makam ratu sabar Kue sarifah
(permaisuri sultan meninjau
abu bakar tajuddin II)
Gerattak asam Lappat
Makam opu daeng Srikaye labu
Kue sabun
lapis susu
Lapis belacan
Rumah Tahanan
Tugu Peringatan
Korban Perang Jepang
Indonesia-Tionghoa
(No. 1 s/d 5 di Desa
Tanjung Batu)
Kelenteng Dewa Ular
Putih (Sebangkau)
Vihara Dewi Kwan In
(Singkawang)
Kelenteng Cina Tertua
Tekarang Rumah tua petinggi Jepin lembut Sama dengan
Tekarang (Desa Kec. Sambas
Sempadian)
Makam petinggi Musik
Tekarang (Desa Tanjidor
Sempadian)
Galing Makam ratu sepudak Seni otar-otar Buku watas Sama dengan
Kec. Sambas
Batu betarup Musik Batu
tanjidor betarup
Keramat datok Musik
sanggup tanjidor suling
bambu
Goa huruf paku
Sajad Keramat Bantilan Sama dengan
Kec. Sambas +
Botok Paddak
Jawai selatan Benteng belanda Seni Putri Sama
permainan serayi dengan Kec.
naga dan Sambas
barongsai
Bukit raya
Batu
canggar
Batu
lappak
pulau
pontianak
Jawai Rumah/markas Seni Sama Lagu- lagu karya
pejuang permainan dengan Kec. M. Djohan (Alm)
naga dan Sambas Sanggar Mayang
barongsai Sari Jawai
tanjidor
Makam dato' buntar Jawai
Ibu
Azan
memanggil mars
sekolah
Hymne ibu dan
bapak
Menuai padi
Sanggar ria
Remaja
Q. Urusan Perpustakaan
Pada tahun 2015 jumlah kunjungan perpustakaan berjumlah 8.969 orang. Hal ini
berarti terjadi peningkatan kunjungan ke Perpustakaan Daerah Kabupaten Sambas
sebanyak 550 orang dari tahun sebelumnya yang berjumlah 8.419 orang. Bertambahnya
kunjungan atas usaha yang dilakukan seperti dengan melakukan promosi perpustakaan
melalui sosialisasi perpustakaan ke sekolah, penyebaran leaflet dan media promosi lainnya.
Jumlah koleksi buku yang tersedia mencapai 20.536 buku, hal ini terjadi
peningkatan jumlah buku dari tahun sebelumnya sebanyak 268 buku. Penambahan jumlah
koleksi ini berasal dari sumbangan masyarakat, lembaga pemerintahan maupun sosial.
CAPAIAN
NO INDIKATOR SATUAN
2011 2012 2013 2014 2015
1. Jumlah Perpustakaan unit 1 1 1 1 1
R. Urusan Kearsipan
Pengelolaan arsip secara baku dapat terealisasi melalui kegiatan penyusunan
Peraturan Bupati tentang Tata Kearsipan diLingkungan Pemerintah Kab.Sambas dan
kegiatan Penyusunan Jadwal Retensi Arsip (JRA) Kepegawaian.
Tabel II.81
Capaian Pada Urusan Kearsipan Kab. Sambas
CAPAIAN
NO INDIKATOR SATUAN
2011 2012 2013 2014 2015
1. Pengelolaan Arsip secara % 15,21 6 6 93 99,72
Baku
2. Peningkatan SDM Pengelola Kegiatan 2 2 2 2 2
Kearsipan
Sumber : Buku Evaluasi RPJMD Kab. Sambas Tahun Keempat (Bappeda Kab. Sambas 2016)
Produksi Perikanan Laut adalah 41.711,66 ton/ tahun, hal ini menggambarkan
bahwa jumlah produksi Perikanan Laut dan Perairan Umum mengalami kenaikan walaupun
belum maksimal namun kenaikan tersebut juga dipengaruhi oleh satu upaya yang diberikan
oleh Pemerintah Kabupaten Sambas dalam bentuk Sarana dan Prasarana yang tersebar di
kabupaten Sambas pada tahun 2015, diantaranya pengadaan sarana dan prasarana
perikanan laut (pengadaan mesin, alat tangkap gillnet millenium, tramel net, rawai, dan
pukat 70/80), pengadaan alat tangkap nelayan (pukat) dan pengadaan pukat.
Produksi Ikan Budidaya adalah 6.369,48 ton/ tahun, faktor yang paling
mempengaruhi dari produksi ini adalah di produksi tambak, karena pada tahun 2015 ini
banyak petambak gagal panen yang dikarenakan serangan penyakit pada udang windu dan
tingginya curah hujan.
CAPAIAN
NO INDIKATOR SATUAN
2011 2012 2013 2014 2015
Tabel II.83
Informasi Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sambas
1. Produksi ikan perikanan laut di Kabupaten Sambas tahun 2015 sebesar 41.028 ton dan
nilai produksi mencapai Rp. 772.084.860.000,- Produksi terbesar adalah pada jenis
Ikan Kembung mencapai 2.703 ton dengan nilai produksi sebesar
Rp. 43.566.000.000,-. Produksi terbesar kedua adalah ikan Tongkol abu-abu sebesar
2.563,80 ton dengan nilai produksi sebesar Rp. 35.265.360.000,-. Sedangkan ikan
B. Urusan Pariwisata
Kabupaten Sambas memiliki berbagai keunikan budaya, adat istiadat serta
keunikan geografinya, pariwisata merupakan salah satu urusan yang diharapkan mampu
menggerakkan perekonomian kota selain sektor perdagangan dan jasa. Keterkaitan tiga
sektor tersebut amatlah erat sehingga pengembangan kepariwisataan tidak akan lepas
pengaruhnya dari dua sektor lainnya tersebut.
Pembangunan kepariwisataan diarahkan pada peningkatan peran pariwisata
dalam kegiatan ekonomi yang dapat menciptakan lapangan kerja serta kesempatan
berusaha dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat serta pendapatan
Tabel II.84
Jumlah Fasilitas Pariwisata Kabupaten Sambas
Luas panen jagung, ubi kayu, ubi jalar, dan kedelai mengalami penurunan di
tahun 2015, masing-masing sekitar 82,46 persen; 61,48 persen; 10,18 persen dan 42,32
persen. Sedangkan luas panen kacang tanah dan Kacang Hijau mengalami peningkatan
sekitar 100 persen dan 27,76 persen. Produksi jagung, Ubi Kayu, Ubi Jalar dan kedelai
tahun 2015 mengalami penurunan masing-masing sekitar 82,46 persen; 61,39 persen;
15,53 persen dan 33,92 persen. Sedangkan produksi kacang tanah dan kacang hijau
mengalami kenaikan sekitar 100 persen dan 28,77.
Tabel II.85
Capaian Pada Urusan Pertanian Kabupaten Sambas
CAPAIAN
NO INDIKATOR SATUAN
2011 2012 2013 2014 2015
Sumber : Buku Evaluasi RPJMD Kab. Sambas Tahun Keempat (Bappeda Kab. Sambas 2016)
Produktivitas
Luas Areal Tanaman Jumlah Produksi Total Jumlah Pohon Produktivitas per
Jenis Luas Panen (Ha) per Pohon
No (Ha) (Ton) (Buah) Luas (Kw/Ha)
Tanaman (Kw/pohon)
2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016
1. Mangga 318,84 318,69 75,75 20,65 675,40 87,40 31.884 31.869 89,16 42,32 0,89 0,42
2. Jeruk Siam 8.886,40 8.889,30 5.596,19 3.969,59 93.211,53 15.017,37 3.554.561 3.555.970 166,56 37,83 0,42 0,09
3. Pepaya 23,93 23,43 8,66 6,99 86,80 34 23.934 23.433 100,21 48,65 0,10 0,05
4. Pisang 394,24 389,86 145,89 111,25 5.644,32 1.909,80 394.237 389.970 386,89 171,66 0,39 0,17
5. Nenas 4,67 4,54 2,06 1,93 291,59 104,60 116.858 113.579 1.416,17 540,77 0,06 0,02
6. Durian 1.028,06 1.020,23 435,43 2,25 10.712,80 85,60 102.806 102.033 246,03 380,44 2,46 3,80
7. Manggis 45,84 38,96 3,87 0,04 6,60 0,20 4.584 3.896 17,05 50 0,17 0,50
8. Melon 12 4 10 0 79,9 0 - - 0 - 0 0
9. Alpukat 0,27 0,32 0 0,05 0 0,10 27 32 0 20 0 0,20
10. Belimbing 11,76 11,73 5,87 4,78 38,52 7,52 3.527 3.518 65,58 15,72 0,22 0,05
11. Dukuh/
135,95 132,87 57,57 7,50 288,73 7,50 13.595 13.362 50,15 10 0,50 0,10
Langsat
12. Jambu biji 16,49 16,01 7,04 5,96 47,90 16,50 4.948 4.803 68,04 27,70 0,23 0,09
13. Jambu air 63,40 63,29 33,07 23,14 89,50 50,14 6.340 6.329 27,06 21,67 0,27 0,22
14. Nangka/ 338,18 319,94 128,85 24,87 208,60 30,40 33.818 31.994 16,19 12,22 0,16 0,12
Cempedak
15. Salak 112,21 112,20 6,09 10,01 65,10 65,10 224.424 224.392 106,94 96,72 0,05 0,05
16. Rambutan 792,63 791,05 181,21 13 43.904 43.904 79.263 79.105 2.422,82 28,46 24,23 0,28
17. Sawo 341,57 341,17 191,37 137,58 622,40 622,40 34.157 34.117 32,52 5,49 0,33 0,05
18. Sirsak 9,46 11,26 2,20 2,57 30,16 30,16 2.839 3.379 136,88 22,36 0,46 0,07
19. Sukun 24,62 22,80 7,11 5,15 50 50 2.462 2.280 70,32 110,29 0,70 1,10
20. Melinjo 5,54 5,49 1,68 0,18 6 6 1.541 1.525 35,79 33,36 0,13 0,12
21. Semangka 465 249 339 310 4.375,7 4.375,70 - - 129.08 78,67 - -
Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Sambas
Data sampai dengan Triwulan I (Data Semangka sampai dengan Bulan Mei 2016)
Tabel II.87
Jenis Tanaman, Luas Areal Tanam, Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Panen
Tanaman Sayur-Sayuran Tahun 2015 - 2016
D. Urusan Kehutanan
Status kawasan hutan di Kabupaten Sambas mempunyai luas 167.322,03 ha, dengan
berbagai fungsi sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Menteri Kehutanan melalui
SK Nomor 936/Menhut-II/2013 tanggal 20 Desember 2013, bahwa status kawasan
meliputi kawasan taman wisata alam seluas 30.436,59 ha, hutan lindung 20.077,77 ha,
hutan lindung bakau 6.214,20 ha, hutan produksi terbatas 11.180,02 ha, hutan produksi
94.419,65 ha dan hutan produksi konservasi seluas 4.993,80 ha.
Hutan memiliki sumberdaya yang sangat penting dalam kehidupan sosial dan ekonomi
masyarakat, diantaranya sebagian penduduk menyandarkan kehidupannya sebagai
sumber mata pencaharian dari hasil hutan ataupun industri turunannya, disamping itu
hutan memiliki kedudukan yang khusus dari sisi penataan lingkungan.
Hutan juga memiliki fungsi sebagai sumber plasma nuftah dan sebagai penyangga
lingkungan, hutan sangatlah dibutuhkan oleh manusia untuk mendukung aktivitas usaha
ekonomi seperti pertanian, perkebunan, perikanan dan lainnya, karena peranan hutan
sebagai kawasan penyimpan/ tangkapan air.
CAPAIAN
NO INDIKATOR SATUAN
2011 2012 2013 2014 2015
1. Rehabilitasi Ha 9.409,00 9.719,00 9.719,00 11.492,50 12.158,00
hutan dan
lahan kritis
2. Rehabilitasi % 3,00 3,10 3,10 3,84 2,34
hutan dan
lahan kritis
3. Kerusakan Ha 70.272,00 80.242,00 80.242,00 80.242,00 80.242,00
kawasan hutan
4. Kerusakan % 36,34 40,54 40,54 40,54 47,14
kawasan hutan
Sumber : Buku Evaluasi RPJMD Kab. Sambas Tahun Keempat (Bappeda Kab. Sambas 2016)
Tabel II.91
Tabel II.92
Luas Kawasan Hutan Menurut Kecamatan di Kabupaten Sambas Tahun 2015 (Ha)
HLB/
No Kecamatan TWA HL HPT HP HPK Jumlah
Mangrove
1. Selakau - 327,26 - - - - 327,26
Selakau
2. - - - - 13.000,00 - 13.000,00
Timur
3. Pemangkat - 236,66 229,44 - - - 466,10
4. Salatiga - 100,00 - - - - 100,00
5. Semparuk - - - - 1.295,81 - 1.295,81
6. Tebas - 3.567,86 - - 10.085,00 - 13.652,86
7. Tekarang - - - - - - -
8. Sambas - - - - - - -
9. Subah - 3.192,27 - - 5.202,28 - 8.394,55
10. Sebawi - 242,00 - - - - 242,00
11. Sajad - - - - - - -
12. Jawai - - 305,53 - 3.500,00 - 3.805,53
Jawai
13. - - - - - - -
Selatan
Teluk
14. - - - - 6.800,70 - 6.800,70
Keramat
15. Tangaran - - - - 2.099,65 - 2.099,65
16. Galing 670,00 - - - 10.331,00 - 11.001,00
17. Sejangkung - 575,47 - - 2.267,32 - 2.842,79
Sajingan
18. 19.698,48 10.642,83 1.292,00 11.180,02 16.171,71 4.993,80 63.978,84
Besar
19. Paloh 10.068,11 1.193,42 4.387,23 - 23.666,18 - 41.818
30.436,59 20.077,77 6.214,20 11.180,02 94.419,65 4.993,80 167.322,03
2015
30.436,59 20.077,77 6.214,20 11.180,02 94.419,65 4.993,80 167.322,03
2014
Kabupaten Sambas mempunyai potensi energi alternatif yang cukup banyak, namun
belum disentuh dan dikembangkan secara optimal. Jenis energi alternatif yang dapat
dimanfaatkan antara lain adalah: energi air, energi surya, energi angin, biodiesel,
biomassa dan biogas. Diantara jenis energi alternatif yang telah disebut dan telah
dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik adalah energi surya dan energi air, sedangkan
energi angin, biodiesel, biomassa serta biogas saat ini mesih dalam tahap inventarissasi
potensinya.
1) Potensi energi Air; Berdasarkan hasil kegiatan identifikasi dan inventarisasi potensi
sumber-sumber energi air yang dilakukan oleh instansi teknis, perguruan tinggi
maupun lembaga lainnya, laporan-laporan hasil studi serta studi peta tematik, dapat
diinformasikan sejumlah potensi energi air di Kabupaten Sambas seperti ditunjukkan
dalam tabel berikut :
Tabel II.93
Potensi Energi Air di Kabupaten Sambas
Keterangan :
* = Hasil Pengukuran DPE Prop. Kalbar
** = DPE Prop Kalbar dan PLN
*** = Hasil Pengukuran dalam kegiatan Identifikasi Potensi Energi Listrik
Alternatif di Kabupaten Sambas
2) Potensi energi surya; untuk Kalimantan Barat yang dilintasi garis Khatulistiwa
mempunyai nilai intensitas energi surya yang cukup tinggi dengan radiasi energi
surya harian rata-rata sebesar 2.768,7 Wh/M² sampai dengan 9.583,9 Wh/M²
sehingga dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan energi listrik melalui proses
photovoltaic atau dengan menggunakan secara langsung panas matahari tersebut.
3) Potensi energi angin, Berdasarkan data yang diperoleh dari Stasiun Meteorologi
Paloh, secara umum kecepatan angin rata-rata per bulan di wilayah Kabupaten
Sambas adalah berkisar antara 2,2–3,2 knots dan kecepatan maksimum rata-rata per
bulan adalah 4 – 5 knots
5) Potensi biomassa; potensi ini didapat dari hasil pengelolaan limbah pertanian, antara
lain sekam padi yang memiliki potensi setara dengan 57.699.468,8 SLM atau dalam
bentuk energi listrik setara dengan daya : 524.540.625,45 kWh setiap tahunnya,
karet setara dengan 257.071.995 SLM atau dalam bentuk energi setara dengan
2.337.018.136kWh per tahun, kelapa setara dengan 60.585.993 SLM atau
550.781.754 kWh per tahun, kopi setara dengan 8.055.477 SLM atau 73.231.609
kWh per tahun, coklat/kakao setara dengan 5.679.405 SLM atau 51.630.654,55 kWh
per tahun, tandan kelapa sawit setara dengan 62.618.100 SLM atau 569.255.454,54
kWh per tahun.
6) Potensi biogas; energi ini dapat diperoleh dari limbah ternak yaitu sapi, kerbau,
babi maupun unggas. Dari hasil inventarisasi, potensi energi dari pemanfaatan
limbah ternak yang dapat dimanfaatkan untuk biogas ini dapat mencapai
Tabel II.94
Sumber Energi di Kabupaten Sambas
Tabel II.95
Potensi Pertambangan dan Penggalian, Mineral dan Batu Bara
Di Kabupaten Sambas
F. Urusan Perdagangan
Perdagangan sebagai salah satu sektor yang memegang peranan cukup penting
dalam perekonomian Kabupaten Sambas sehingga perlu terus dikembangkan seiring
dengan kemajuan pembangunan guna lebih meningkatkan pendapatan daerah, perluasan
lapangan kerja dan pemerataan kesempatan berusaha. Apalagi sektor perdagangan
merupakan tumpuan yang memberikan kontribusi terbesar kedua setelah sektor
pertanian terhadap perekonomian daerah.
Pada tahun 2015 diterbitkan 646 surat izin usaha perdagangan di Kabupaten Sambas,
dimana sebagian besar izin usaha tersebut adalah surat izin untuk usaha perdagangan
kecil dan perdagangan mikro yaitu 60,37 persen dan 35,75 persen. Sedangkan
penerbitan surat izin usaha perdagangan menengah sebanyak 3,71 persen dan
perdagangan besar hanya 0,15 persen.
Gambar II.27
Banyaknya Bongkar Muat Melalui Pelabuhan di Kabupaten Sambas (Ton)
Tabel II.96
Banyaknya Pengeluaran Surat Izin Usaha Perdagangan di Kabupaten Sambas
Tahun 2015
Tabel II.97
Banyaknya Pengeluaran Surat Izin Usaha Perdagangan
Di Kabupaten Sambas
Tabel II.98
Capaian Urusan Perindustrian di Kab. Sambas
CAPAIAN
NO INDIKATOR SATUAN
2011 2012 2013 2014 2015
1. Pertumbuhan Industri % 11,05 1.76 0,07 -6,37 9,16
formal
2. Pertumbuhan Industri % -13,73 2.54 1,60 2,56 31,56
Non Formal
3. Pertumbuhan Industri % -4,15 2.19 1,23 -1,49 21,96
Industri non formal merupakan industri yang tidak resmi yang proses
pendiriannya dilakukan tanpa mengurus izin dari dinas terkait (Dinas Perindustrian). Pada
tahun 2015 pertumbuhan industri non formal Kabupaten Sambas meningkat jauh lebih
besar dari target pencapaian sebesar 3,11% menjadi 31,56%. Besarnya jumlah industri
non formal Kabupaten Sambas tahun 2015 mencapai 789 unit usaha. Apabila
dibandingkan dengan tahun 2014 yang tercatat hanya 2,56%, pertumbuhan industri non
formal Kabupaten Sambas meningkat sebesar 29%. Satu-satunya faktor penyebab
peningkatan industri non formal di Kabupaten Sambas berasal dari penambahan
sebanyak 202 unit usaha non formal yang dilakukan oleh pemerintah dan Dinas
Perindustrian. Kebijakan percepatan pembangunan ekonomi melalui penciptaan beberapa
3. Pertumbuhan Industri
Industri besar umumnya berlokasi pada jalan utama sedangkan industri kecil
tersebar di kawasan pemukiman penduduk. Beberapa industri yang sudah cukup terkenal
di Kabupaten Sambas antara lain Industri Sari Buah, Gula Kelapa, dan Pengeringan
Jagung yang terletak di Kecamatan Jawai, Industri Air Mineral dan Air Minum di
Kecamatan Pemangkat, Industri Tepung Ball Clay/Kaolin di Kecamatan Sambas.
Seperti yang telah dikemukakan di bagian awal pada analisis perekonomian dimana peran
sektor industri dan sektor perdagangan dalam perekonomian Kabupaten Sambas cukup
dominan. Maka kedepannya, kebijakan pembangunan ekonomi harus tetap diarahkan
untuk mendorong peningkatan sektor industri dan perdagangan yang dapat
meningkatkan nilai tambah melalui proses pengolahan bahan baku dasar sehingga akan
menambah pendapatan ekspor.
Tabel II.99
Banyaknya Unit Usaha Formal, Informal dan Tenaga Kerja
di Kabupaten Sambas
H. Urusan Transmigrasi
Program transmigrasi yang dicanangkan oleh pemerintah pusat memberikan
pilihan bagi masyarakat yang ingin berusaha mencari penghidupan yang lebih layak di
daerah lain. Begitu juga dengan Kabupaten Sambas, sebagai daerah penerima para
transmigran baik lokal maupun dari luar Kabupaten Sambas dalam upaya mendukung
dari program transmigrasi tersebut. Di Kabupaten Sambas ada 3 lokasi transmigrasi
yaitu UPT SP.1 Serat Ayon, UPT SP.2 Sabung dan UPT Sebunga.
Jumlah Transmigrasi
Jumlah
Lokasi Transmigran Luar Daerah Lokal/Sisipan
KK Jiwa KK Jiwa KK Jiwa
UPT SP. 1 Serat Ayon 285 1.074 65 314 350 1.388
UPT SP. 2 Sabung 175 629 75 275 250 904
UPT Sebunga 92 312 108 503 200 815
Tahun 2015 552 2.015 248 1.092 800 3.107
Tahun 2014 552 2.015 248 1.092 800 3.107
Tahun 2013 360 1.310 440 1.750 800 3.060
Tahun 2012 360 1.310 415 1.651 775 2.961
Sumber: Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Sambas, 2016
Tabel II.101
Perkembangan PDRB Per Kapita Kabupaten Sambas, 2011 – 2015
PDRB Per Kapita Harga Berlaku PDRB Per Kapita Harga Konstan 2010
TAHUN
Nilai (Rp) Pertumbuhan (%) Nilai (Rp) Pertumbuhan (%)
Gambar II.28
Pengeluaran Per Kapita Disesuaikan (PPP)
Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kalbar Tahun 2015
Tabel II.102
Persentase Rata-rata Pengeluaran Per Kapita Per Bulan Untuk Makanan
Kabupaten Sambas Tahun 2014
Pengeluaran
No. Komoditi
Perkapita
1 Padi-padian 18,03
2 Umbi-umbian 0,48
3 Ikan 14,80
4 Daging 3,51
5 Telur dan susu 5,50
6 Sayur-sayuran 8,09
7 Kacang-kacangan 1,23
8 Buah-buahan 5,36
9 Minyak dan Lemak 3,43
10 Bahan Minuman 4,90
11 Bumbu-bumbuan 2,95
12 Konsumsi Lainnya 2,42
13 Makanan dan minuman jadi 16,97
14 Minuman mengandung Alkohol 0,07
15 Tembakau dan sirih 12,25
Total Makanan 58,09
Sumber : Susenas 2014 (BPS Kab. Sambas 2015)
Tabel II.103
Persentase Rata-rata pengeluaran Per Kapita Per Bulan Untuk Non Makanan
Kabupaten Sambas Tahun 2014
Pengeluaran
No. Komoditi
Perkapita
1 Perumahan 42,94
2 Sabun Mandi, Cuci, Kosmetik 24,08
3 Biaya Pendidikan 4,80
4 Biaya Kesehatan 8,30
5 Pakaian, alas kaki, dan tutup kepala 8,20
6 Barang Tahan Lama 7,16
7 Pajak dan Asuransi 2,61
8 Keperluan Pesta dan Upacara 1,93
Total Non Makanan 41,91
Sumber : Susenas 2014 (BPS Kab. Sambas 2015)
Gambar II.29
Persentase Rumah Tangga Di Kabupaten Sambas
Menurut Golongan Pengeluaran Perkapita Per Bulan Tahun 2015
Berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Pengairan Energi Dan
Sumber Daya Mineral Kabupaten Sambas tahun 2015, total panjang jalan Kabupaten
Dari Total panjang jalan Kabupaten yaitu 696,633 Km, dalam kondisi baik
sepanjang 324,914 Km, kondisi sedang sepanjang 85,813 Km, kondisi rusak sepanjang
114,112 Km dan kondisi rusak berat sepanjang 171,794 Km. Panjang Jalan dengan
kondisi baik di tahun 2015 meningkat dari 299,168 Km ditahun 2014 menjadi 324,914 Km
ditahun 2015 (berdasarkan Keputusan Bupati No. 290. A Tahun 2011).
Dari Total panjang jalan Kabupaten yaitu 1.102,206 Km, dalam kondisi baik
sepanjang 462,374 Km, kondisi sedang sepanjang 148,888 Km, kondisi rusak sepanjang
158,586 Km dan kondisi rusak berat sepanjang 332,358 Km. Panjang Jalan dengan
kondisi baik di tahun 2015 meningkat dari 299,168 Km ditahun 2014 menjadi 462,374 Km
ditahun 2015 (berdasarkan Keputusan Bupati No. 685/PUBMPESDM/2015 tanggal 23
September 2015). Hal tersebut dikarenakan menurunnya jumlah jalan dengan kondisi
baik, rusak dan rusak berat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel II.104
Panjang Jalan Kabupaten Menurut Jenis Permukaan (Km)
berdasarkan Keputusan Bupati No. 685/PUBMPESDM/2015
tanggal 23 September 2015
Tabel II.106
Panjang Jalan Menurut Status Pengawasan dan Jenis Permukaan Tahun 2015
(Kilometer)
Jenis Permukaan
No Status Pengawasan Jumlah
Aspal Kerikil Tanah Lainnya
1. Nasional 118,610 38,640 37,690 - 194,940
2. Propinsi 91,882 - - - 91,882
3. Kabupaten 310,440 161,002 630,764 - 1.102,206
4. Desa 97,843 299,780 324,704 - 722,326
5. Strategis Nasional 51,497 8,475 36,563 - 96,535
2015 670,272 507,897 1.029,721 - 2.207,889
2014 712,508 418,834 676,062 - 1.807,404
2013 698,508 442,932 665,964 - 1.807,404
2012 696.208 439.782 671.414 - 1.807.404
2011 703,286 204,263 899,855 - 1.807,404
Sumber : Dinas PU BM Pengairan ESDM Kab. Sambas, 2016
Tabel II.107
Panjang Jalan Menurut Status Pengawasan dan Kondisi Jalan Tahun 2015
(Kilometer)
Kondisi Jalan
Status
No. Jumlah
Pengawasan Baik Sedang Rusak Rusak Berat
B. Pengelolaan Sampah
Kenyamanan dan kesehatan masyarakat sangat tergantung kepada kondisi
pemukiman yang dihuni. Lingkungan yang bersih akan menghindari penghuninya dari
berbagai macam penyakit. Untuk mendukung lingkungan yang bersih dari sampah,
sarana dan prasarana seperti tong sampah, mobil pengangkut sampah, tempat
pembuangan sementara sampah, tempat pembuangan akhir sampah dan sebagainya
harus tersedia sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, komitmen dan kemauan masyarakat
dalam menjaga kebersihan lingkungannya merupakan faktor penting agar pemukiman
menjadi bersih dan layak dihuni.
Tabel II.108
Persampahan di Kabupaten Sambas
Produksi Sampah
No. Uraian 3
2013 (M ) 2014 (M3) 2015 (M3)
1. Jumlah sampah yang ada perhari 379,33 392,88 428,96
Sampah yang dapat diangkut per
2. 29.930 36.500 35.770
tahun
Rata-rata sampah yang terangkut
3. 82 100 98
per hari
Sumber: Dinas PU CK, TR dan Perumahan Kab. Sambas, 2016
Tabel II.110
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kabupaten Sambas
Sistem Perkiraan
Nama Luas
No. Lokasi Pemilik Pengolahan Waktu
TPA (Ha)
Sampah Pemakaian
1. TPA Sorat Kec. Sambas 4 Pemda Controlled landfilll 15 Tahun
2. TPA Kec. Salatiga 4 Pemda Open Dumping 10 Tahun
Salatiga
3. TPA Jelu Kec. Jawai 2,75 Pemda Open Dumping 10 Tahun
Air Selatan
4. TPA Kec. Teluk 2 Pemda Open Dumping 8 Tahun
Sekura Keramat
Sumber: Dinas PU CK, TR dan Perumahan Kab. Sambas, 2016
C. Jaringan Drainase
Peningkatan pelayanan pengelolaan limbah rumah tangga dan penanggulan daerah
rawan genangan air dilingkungan perkotaan khususnya di Ibu Kota Kecamatan (IKK) serta
penataan permukiman kumuh perkotaan. Jika diukur dalam jumlah jiwa yang terlayani
terhadap jumlah jiwa di kabupaten Sambas saat ini kemampuan layanan hanya 2,57% ini
merupakan persentase Drainase dalam kondisi baik/Pembuangan air tidak tersumbat tahun
2015 dengan kondisi setiap panjang drainase 3 m melayani 1 jiwa penduduk.
Panjang Drainase
No. Uraian
2014 (M) 2015 (M)
1. Drainase yang dibangun 8.063,00 3.240,30
Total drainase yang telah
2. 44.981,70 48.222,00
dibangun
Sumber: Dinas PU CK, TR dan Perumahan Kab. Sambas, 2016
Tabel II.112
Rumah Layak Huni di Kabupaten Sambas
E. Air Bersih
Sumber utama kehidupan makhluk hidup adalah air. Tidak satupun makhluk
hidup di muka bumi ini akan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya tanpa air.
Bagi manusia, air selain berpengaruh terhadap kesehatan seperti mandi/cuci dan
masak/minum, juga turut mendukung kelestarian alam dan keindahan lingkungan
misalnya pendukung dan pelengkap pertamanan kota.
Tabel II.113
Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum Berdasarkan Klasifikasi
Desa di Kabupaten Sambas Tahun 2014
Perkotaan +
No. Sumber Air Minum Perkotaan Pedesaan
Pedesaan
1 Air kemasan bermerk 5,77 0,81 1,62
2 Air isi ulang 8,49 1,65 2,76
3 Leding meteran 0,42 0,00 0,07
4 Leding eceran 2,74 0,00 0,45
5 Sumur bor/pompa 0,00 0,69 0,58
6 Sumur terlindung 0,00 2,99 2,50
7 Sumur tak terlindung 0,00 1,42 1,19
8 Mata air terlindung 1,21 1,15 1,16
9 Mata air tak terlindung 2,47 2,38 2,39
10 Air sungai 1,97 5,30 4,76
11 Air hujan 76,93 83,61 82,52
12 Lainnya 0,00 0,00 0,00
Sumber : Susenas 2014, BPS Kab. Sambas
Pola konsumsi air yang bergantung pada intensitas turunnya hujan akan dirasakan
kesulitannya pada musim kemarau. Masyarakat terlihat mulai resah terhadap upaya
pemenuhan kebutuhan air bersih. Jika dikaitkan dengan potensi sungai yang terbesar dan
terpanjang di Indonesia, kelangkaan air bersih di Kabupaten Sambas semestinya kurang
patut terjadi. Namun disadari, cukup besarnya biaya investasi dalam pengolahan air
sungai menjadi air bersih karena wilayahnya adalah muara sungai (bukan hulu sungai),
maka dalam hitungan hari tidak turun hujan sungai sudah terinstrusi air laut, sehingga
kadar garam air baku PDAM melebihi batas toleransi pengolahan air yaitu di atas 600
ppm/m3.
65 62,5208789 61,79734416
61,08038424
60,44719624
58,88912647 57,81884913
60 56,30191816
55,6036954
55,5395153
55 50,91693819
47,70233265 48,27343647 48,58916077
50
45,32551526
43,80863236
45
40
35
30
25
20
2010 2011 2012 2013 2014
Kab. Sambas Prov KALBAR NASIONAL
Tabel II.116
Besarnya Kapasitas dan Produksi Listrik PLN
Menurut Lokasi Pembangkit Tahun 2015
Daya Beban
Terpasang Produksi
No. Lokasi Mampu Puncak
(KW) (KWH)
(KW) (KW)
1. Pemangkat - - - -
- Tebas - - - -
- Sentebang 1.440 1.135 887 96.202
2. Sambas 18.189 14.330 15.844 1.166.172
- Balai Gemuruh - - - -
- Sejangkung - - - -
- Sajingan Besar ... ... ... ...
3. Sekura - - - -
- Liku ... ... ... ...
Sumber : Buku Kabupaten Sambas Dalam Angka Tahun 2016
Tabel II.117
Banyaknya Pelanggan Listrik PLN
Menurut Golongan Pelanggan Tahun 2015
Dalam hal penanaman modal yang dilakukan pihak swasta di Kabupaten Sambas
khususnya terkait dengan investasi PMDN dan PMA, beberapa tahun sebelumnya upaya
peningkatan investasi masih berhadapan dengan berbagai persoalan misalnya
terbatasnya ketersediaan infrastruktur, belum optimalnya informasi penanaman modal
daerah, dan terbatasnya profil investasi komoditi unggulan daerah. Implikasinya adalah
Tabel II.118
Nilai Investasi PMDN dan PMA di Kabupaten Sambas Tahun 2012 - 2015
CAPAIAN
NO URAIAN SATUAN
2012 2013 2014 2015
1. Nilai Investasi Rp.Miliar 707,73 1.793,81 1.180,52 3.175,63
PMDN
2. Nilai Investasi Ribu US$ 98.277,64 78.170,00 79.267,18 279.499,80
PMA
Sumber : Buku Evaluasi RPJMD Kab. Sambas Tahun Keempat (Bappeda Kab. Sambas 2016)
B. Angka Kriminalitas
Tabel II.119
Banyaknya Kejahatan / Pelanggaran Yang dilaporkan
dan diselesaikan POLRES Sambas Tahun 2014 -2015
2014 2015
No. Jenis Kejahatan
Dilaporkan Diselesaikan Dilaporkan Diselesaikan
1 Aniaya Ringan 49 41 46 48
2 Aniaya Berat - - - -
3 Bunuh Diri 4 4 - -
4 Penemuan Mayat 2 1 2 2
5 Pencabulan 37 31 48 54
6 Perzinahan 5 4 3 3
7 Curbis (Pencurian Biasa) 42 24 35 37
8 Curat (Pencurian Berat) 13 10 7 5
Curanmor (Pencurian 15 8
9 48 9
Kendaraan Bermotor)
10 Penipuan 20 21 15 8
11 Penggelapan 27 17 16 17
12 Kebakaran 18 9 2 13
13 Perjudian 14 20 28 43
14 Penyerobotan Tanah 1 1 1 -
15 Pengrusakan 12 10 1 5
16 Mati Tenggelam 1 1 - -
Tabel II.120
Capaian Jumlah dan Lama Perizinan di Kabupaten Sambas
CAPAIAN
NO URAIAN SATUAN
2011 2012 2013 2014 2015
Jumlah Investor
1 Berskala Nasional Investor - 36 37 34 48
(PMDN/PMA)
Rata-rata Lama Proses
2 Hari 10 14 10 7 7
Perizinan
3 Jumlah Izin Izin 1.851 1.783 1.441 1.695 2.547
Jumlah Pelimpahan
4 Kewenangan Perizinan Izin 6 14 14 24 34
pada PTSP
Sumber : Buku Evaluasi RPJMD Kab. Sambas Tahun Keempat (Bappeda Kab. Sambas 2016)
1. Pajak Hotel;
2. Pajak Restoran;
3. Pajak Hiburan;
4. Pajak Reklame;
5. Pajak Penerangan Jalan;
6. Pajak Parkir;
7. Pajak Sarang Burung Walet; dan
8. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
9. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan Perkotaan (PBB-P2)
4. Retribusi Terminal
7. Retribusi Kepelabuhan
PAJAK DAERAH
Pajak Penerangan Jalan 6.000.000.000,00 105,03 6.000.000.000,00 109,37 6.710.983.863,00 109,42 7.055.357.591,00
Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan 300.000.000,00 156,4 420.000.000,00 137,99 525.000.000,00 126,53 550.000.000,00
JUMLAH PAJAK DAERAH 11.501.000.000,00 79,22 36.905.000.000,00 105,68 14.088.127.210,09 100,71 13.640.328.591,00
RETRIBUSI DAERAH
RETRIBUSI JASA UMUM 1.871.500.000,00 112,28 1.584.515.000,00 47,98 2.360.658.380,00 119,37 1.930.572.000,00
Retribusi Pelayanan Kesehatan 15.000.000,00 68,21 15.000.000,00 100,11 50.000.000,00 34,60 50.000.000,00
Retribusi Pelayanan Persampahan / 541.075.000,00 100,01 557.572.000,00 101,37 577.572.000,00
470.500.000,00 101,78
Kebersihan
Retribusi Penggantian Biaya Cetak KTP, KK 4.590.000,00 100,00 0,00 0,00 0,00
22.500.000,00 96,76
dan Capil
Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum 50.000.000,00 61,9 55.000.000,00 46,50 55.000.000,00 50,91 60.000.000,00
Retribusi Pelayanan Pasar 160.000.000,00 57,16 160.000.000,00 70,23 128.000.000,00 93,45 178.000.000,00
Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor 50.000.000,00 113 55.000.000,00 112,09 60.000.000,00 108,75 65.000.000,00
Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta 3.500.000,00 0 3.850.000,00 0,00 3.850.000,00 0,00 0,00
Retribusi Pasar Grosir dan atau Pertokoan 36.000.000,00 0 39.600.000,00 30,30 18.000.000,00 108,33 12.000.000,00
Retribusi Tempat Pelelangan 470.000.000,00 70,32 470.000.000,00 104,70 470.000.000,00 139,32 35.000.000,00
Retribusi Terminal 55.650.000,00 47,8 55.650.000,00 51,08 56.000.000,00 41,04 35.000.000,00
Retribusi Tempat Khusus Parkir 14.000.000,00 23,93 14.000.000,00 22,86 15.000.000,00 5,33 15.000.000,00
Retribusi Penyeberangan di Air 32.000.000,00 106,88 32.000.000,00 39,53 0,00 0,00 0,00
Retribusi Kepelabuhanan 105.000.000,00 74,56 120.750.000,00 72,67 121.000.000,00 41,24 145.000.000,00
RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU 1.249.010.000,00 115,44 1.249.810.000,00 125,35 2.044.533.870,00 91,97 1.561.250.000,00
Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) 885.000.000,00 121,23 885.000.000,00 112,99 1.315.000.000,00 82,32 1.362.500.000,00
Retribusi Izin Gangguan 356.010.000,00 102,83 356.010.000,00 158,20 721.033.870,00 110,17 196.750.000,00
Retribusi Izin Trayek 5.000.000,00 0 5.500.000,00 17,45 5.000.000,00 0,00 2.000.000,00
Retribusi Izin Usaha Perikanan 3.000.000,00 94 3.300.000,00 74,55 3.500.000,00 101,57 0,00
JUMLAH RETRIBUSI DAERAH 4.072.410.000,00 101,43 3.925.200.000,00 79,10 5.445.192.250,00 102,71 4.533.822.000,00
Tahun 2015
No Pendidikan Jumlah
Laki-Laki Perempuan
1 Tidak/ Belum Tamat SD 1.648 - 1.648
2 Sekolah Dasar/ Ibtidaiyah 2.955 918 3.873
3 SMP/ Tsanawiyah 3.180 312 3.492
4 SMA/ Aliyah 1.632 860 2.492
5 SMK 427 215 662
6 Diploma III - - -
7 Diploma IV/ Universitas - 698 698
8 S2/ S3 - - -
Jumlah 9.842 3.003 12.845
Sumber : Buku Kabupaten Sambas dalam Angka Tahun 2016
Gambar II.31
Rasio Ketergantungan Penduduk Kabupaten Sambas
Tahun 2011 – 2015
%
CAPAIAN
Aspek / Fokus / Bidang Urusan Target CAPAIAN
NO Indikator Kinerja Pembangunan SATUAN Tahun TERHADAP
Daerah 2015 TARGET
2011 2012 2013 2014 2015 ** (2015)
EKONOMI MAKRO
3 PDRB per kapita Harga Berlaku Rp (milyar) 19,13 20,80 22,92 25,42 28,04 - -
4 PDRB per kapita Harga Konstan 2010 Rp (milyar) 18,00 18,81 19,72 20,61 21,47 - -
1 Pendidikan
1.1. Angka melek huruf (umur 15-44 th) % 97,23 97,85 98,57 98,88 99,59 99,63 99,96%
1.2. Angka rata-rata lama sekolah % 5,94 6,20 6,21 6,30 5,80 7,14 81,23%
2 Kesehatan
2.1 Jumlah Kasus Kematian Bayi Jiwa 125 92 108 111 138 100 138,00%
(Berumur kurang 1 Tahun) pada satu
tahun tertentu
2.2 Jumlah Kasus Kematian Ibu Jiwa 15 17 15 13 22 11 200,00%
2.3 Persentase Balita Gizi Buruk % 4,4 3,85 2,77 2,47 3,05 1 305,00%
3.1 Proporsi Panjang Jaringan Jalan % 33,16 37,23 39,75 42,76 46,64 44,64 104,48%
Kabupaten dalam kondisi baik
3.2 Proporsi Panjang Jaringan Jalan Desa % 33,37 34,9 39,40 43,95 47,43 44,44 106,73%
dalam kondisi baik
4 Pengairan
4.1 Rasio Jaringan Irigasi Rawa (m/ha) 26,82 27,89 27,3 35,59 38,71 31,68 122,19%
4.2 Panjang Jaringan Irigasi Rawa dalam % 42,60 58,26 63,72 62,61 77,51 60,33 128,48%
Kondisi Baik (Primer, Sekunder,
Tersier)
4.3 Jumlah Bangunan Air dalam Kondisi % 57,34 58,59 52,86 55,61 72,21 67,82 106,47%
Baik
4.4 Panjang Tanggul dalam Kondisi Baik % 40,60 41,62 37,28 23,85 71,6 59,61 120,11%
5 Perumahan
5.1 Rumah Tangga Pengguna Air Bersih % 25,01 54,26 60,80 52,45 51,98 32,40 160,43%
5.2 Rumah Tangga Bersanitasi % 36,80 56,83 57,01 47,01 46,97 40,69 115,43%
5.3 Lingkungan Pemukiman Kumuh % 50,00 33,01 15,00 14,85 12,90 43,60 29,59%
5.4 Rumah Layak Huni % 85,00 85,25 86,00 72,17 72,45 87,89 82,43%
6 Penataan Ruang
7 Perhubungan
7.2. Jumlah Dermaga/Steigher Unit 101 145 169 196 209 181 115,47%
7.3. Jumlah Pemasangan Rambu- unit 111 175 237 291 371 311 119,29%
rambu/RPPJ
8.1 Rasio Penduduk ber KTP per satuan 0,62 0,66 0,76 0,77 0,85 0,78 108,97%
Penduduk
8.2 Rasio Bayi Berakta Kelahiran 0,47 0,208 0,69 0,6 0,89 0,82 108,54%
8.3 Pasangan Berakta Nikah 510 856 1261 1608 2039 1.243,00 164,04%
8.5 Kepemilikan Akta Kelahiran per 1.000 % 40,85 40,5 40,99 48,41 52,4 43,57 120,27%
Penduduk
8.6 Ketersediaan Database Ada/Tidak Ada Ada Ada Ada Ada Ada -
Kependudukan Skala Kabupaten Ada
8.7 Penerapan KTP Nasional Berbasis NIK Sudah/Belum Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah -
9.2 Partisipasi Perempuan di Lembaga % 15,92 16,78 23,65 97,16 97,68 32,20 303,35%
Swasta
9.3 Ratio KDRT % 0,03 0,13 0,043 0,020 0,020 0,018 111,11%
9.4 Persentase Angkatan Kerja % 84,02 63,47 - 97,68 97,68 87,06 112,20%
Perempuan
10.1 Rata-rata Jumlah Anak Per Keluarga % 2,73 2,75 3,41 3,16 3,16 2,55 123,92%
10.2 Rasio Akseptor KB % 65,11 65,3 66,51 65,77 69,36 65,62 105,70%
10.3 Cakupan peserta KB Aktif % 65,11 65,3 66,51 65,77 69,36 65,62 105,70%
10.4 Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga % 25 24,59 24,04 22,8 22,8 24,20 94,21%
Sejahtera I
11 Sosial
12.1 Angka Partisipasi Angkatan Kerja % 78,38 75,73 73,93 76,56 73,54 78,7 93,44%
12.2 Angka sengketa Pengusaha-Pekerja % 8,44 0 0,6 3,48 4,5 7,5 60,00%
Per Tahun
12.3 Pencari Kerja yang ditempatkan % 89,16 81,36 69,74 80,23 94,6 90,6 104,42%
12.4 Tingkat Pengangguran Terbuka % 1,3 2.99 3,03 3,7 4,85 1,10 440,91%
13.1 Persentase Koperasi Aktif % 56,08 62,33 64,98 65,52 67,64 91,22 74,15%
13.2 Jumlah UKM Non BPR/LKM Buah 4,242 7,917 7.955,00 8.984,00 13.373,00 8.694,00 153,82%
13.4 Usaha Mikro dan Kecil % 99,20 98,80 98,91 98,85 98,88 98,19 100,70%
14.2 Meningkatnya budaya kesadaran dan % 65 53,99 63,51 73,78 82,21 85 96,72%
ketaatan hukum masyarakat.
15 Keagamaan
1 Pertanian
1.1.1 Produksi Padi Ton 277,778 261,717 322.718,00 309.417,00 286.502,00 300.000 95,50%
1.1.2 Produksi Kedelai Ton 1.534 816 1.502,00 2.877,00 1.901,00 1.800 105,61%
1.1.3 Produksi Jagung Ton 489 595 247,00 382,00 67,00 700 9,57%
1.1.4 Produktiviitas Padi kw/Ha 31,84 32,36 34,54 33,29 28,22 34,50 81,80%
1.1.6 Produktivitas Jagung kw/Ha 16,31 18,03 18,04 18,11 18,17 25,00 72,68%
1.2 Peternakan
1.2.1 Jumlah Kambing Ekor 17.599 25397 25.691,00 25.537,00 24.953,00 19.000,00 131,33%
1.2.2 Jumlah sapi Ekor 10.914,00 12583 10.807,00 11.023,00 11.096,00 12.000,00 92,47%
1.2.3 Jumlah ayam pedaging Ekor 387.570,00 234300 228.950,00 222.383,00 416.129,00 410.000,00 101,49%
1.4.4. Jumlah itik Ekor 175.700,00 302711 297.922,00 273.738,00 266.131,00 184.000,00 144,64%
1,2 Jumlah Izin Izin 1,851 1,783 1.441,00 1.695,00 2.547,00 2.070 123,04%
Sumber : Buku Evaluasi RPJMD Kab. Sambas Tahun Keempat (Bappeda Kab. Sambas 2016), data diolah