Anda di halaman 1dari 159

BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

II.1. Aspek Geografi dan Demografi

II.1.1 Kondisi Fisik Dasar

A. Luas dan Batas Wilayah Administrasi

Kabupaten Sambas merupakan daerah bagian paling utara Provinsi


Kalimantan Barat atau diantara 2°08' Lintang Utara serta 0°33' Lintang Utara dan
108°39' Bujur Timur serta 110°04' Bujur Timur. Secara administratif, letak geografis
Kabupaten Sambas adalah :

Utara : Serawak (Malaysia Timur) dan laut Natuna


Selatan : Kota Singkawang dan Kabupaten Bengkayang
Timur : Kab. Bengkayang dan Serawak.
Barat : Laut Natuna

Kabupaten Sambas terdiri dari 19 kecamatan, 193 Desa, 594 Dusun,


1.147 Rukun Warga dan 2.929 Rukun Tetangga. Luas wilayah Kabupaten Sambas
adalah 6.395,70 Km² atau sekitar 4,36 persen dari luas wilayah Provinsi Kalimantan
Barat, memiliki panjang pantai ± 198,76 km; perbatasan negara ± 97 km; dan
perairan laut seluas 1.467,84 Km². Kecamatan terluas di Kabupaten ini adalah
Kecamatan Sajingan Besar dengan luas 1.391,20 Km² atau 21,75 persen sedangkan
yang terkecil adalah Kecamatan Salatiga dengan luas sebesar 82,75 Km² atau 1,29
persen dari luas wilayah Kabupaten Sambas.

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 1


Sumber : Perda Kab. Sambas No. 17 tahun 2015 tentang RTRW Kab. Sambas Tahun 2015 – 2035

Gambar II.1
Peta Kabupaten Sambas

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 2


Tabel II.1
Luas Wilayah Kabupaten Sambas Menurut Kecamatan (Km2)

Luas Persentase terhadap


No. Kecamatan Ibukota
(Km2) luas Kabupaten (%)

[1] [2] [3] [4] [5]

1. Selakau Selakau 129,51 2,02

2. SelakauTimur SelakauTua 162,99 2,55

3. Pemangkat Pemangkat 111,00 1,74

4. Semparuk Semparuk 90,15 1,41

5. Salatiga Salatiga 82,75 1,29

6. Tebas Tebas 395,64 6,19

7. Tekarang Tekarang 83,16 1,30

8. Sambas Sambas 246,66 3,86

9. Subah BalaiGemuruh 644,55 10,08

10. Sebawi Sebawi 161,45 2,52

11. Sajad Tengguli 94,94 1,48

12. Jawai Sentebang 193,99 3,03

13. Jawai Selatan MatangTerap 93,51 1,46

14. TelukKeramat Sekura 554,43 8,67

15. Galing Galing 333,00 5,21

16. Tangaran SimpangEmpat 186,67 2,92

17. Sejangkung Sejangkung 291,26 4,55

18. SajinganBesar Kaliau’ 1.391,20 21,75

19. Paloh Liku 1.148,84 17,96

Kabupaten Sambas 6.394,70 100,00

Sumber : Buku Kabupaten Sambas Dalam Angka Tahun 2016


Catatan : Terdapat selisih 1 Km² untuk jumlah luas area per kecamatan

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 3


Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Sambas, Tahun 2016

Gambar II.2

Banyaknya Desa dan Dusun di Kabupaten Sambas

Selain itu, Kabupaten Sambas sebanyak memiliki 6 pulau yang tersebar pada
3 kecamatan yaitu Kecamatan Jawai Selatan, Paloh dan Sambas. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel berikut ini:

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 4


Tabel II.2
Pulau-Pulau Di Wilayah Kabupaten Sambas

Kecamatan / Koordinat Geografis


No Keterangan
Nama Pulau Lintang Bujur
1 Jawai Selatan :
A. Pulau Belacan 01°11'43" 108°58'06" BT TBP, Batuan Cadas, Pohon,
LU terdapat mercusuar dibangun 2008,
luas 900 m².
B. Pulau Pikah 01°12'22" 108°57'22" BT TBP, Batuan Cadas, Pohon Bakau
LU dan Kelapa. Keliling sekitar 200 m
dimiliki oleh masyarakat, potensi
pariwisata.
C. Pulau 01°16'10" 108°58'59" BT TBP, Batuan Cadas, Pohon Mangga
Pontianak LU dan Kelapa. Keliling sekitar 5.200 m
dimiliki oleh masyarakat. Dibawah
laut terdapat kerang langka
namanya kerang putting beliung (di
Indonesia hanya terdapat di
Sambas dan Bali), potensi
pariwisata.
2 Paloh :

A. Pulau Tua 01°43'29" 109°15'24" BT TBP, Pohon Kelapa dan Cemara,


LU pada bula tertentu tempat penyu
bertelur (april-juni), potensi
pariwisata.
B. Pulau 01°49'19" 109°20'6" BT Pohon Kelapa dan Cemara,
Selimpai LU penghuni sekitar 20 KK, tempat
pengkaran penyu, sebagai obyek
pariwisata, luas 10 ha.
3 Sambas :
A. Pulau Bungin 01°23'24" 109°14'36" BT TBP, pantai Bakau terdapat daratan
LU ditengahnya.
Keterangan : TBP = Tidak berpenghuni.
Sumber : Buku Profil Kabupaten Sambas Tahun 2016 (Bappeda Kab. Sambas)

B. Topografi

Sebagian besar wilayah Kabupaten Sambas merupakan wilayah relatif datar


(kelerengan 0 % - 15 %) dengan luas 468.196 hektar atau 67,59 %, dan luas wilayah
dengan kelerengan 15 % - 40 % adalah 160.396 hektar atau 25,08 %, sedangkan kelas
lereng > 40 % seluas 46.832 hektar atau 7,3 %. Ketinggian wilayah berbeda

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 5


berdasarkan kecamatan. Ketinggian 0 - 7m dpl terdapat: Kecamatan Sejangkung,
Sambas, Tebas, Selakau, Jawai, Paloh dan Teluk Keramat. Ketinggian 8-25 m dpl
terdapat : Kecamatan Sejangkung, Sambas, Tebas, Selakau, Pemangkat dan Teluk
Keramat. Ketinggian 26-100m dpl Kecamatan Sejangkung, Sambas, Tebas, Selakau,
Pemangkat, Teluk Keramat dan Paloh.

C. Jenis Tanah

Dilihat dari tekstur tanahnya, maka sebagian besar daerah Kabupaten Sambas
terdiri dari tanah aluvial yang meliputi areal sebesar 230,63 ribu hektar atau sekitar
36,06 persen dari luas daerah yang 0,64 juta hektar dan selanjutnya tanah podsolid
merah kuning sekitar 157,32 ribu hektar atau 24,60 persen yang terhampar hampir di
seluruh kecamatan.

D. Hidrologi

Wilayah Kabupaten Sambas terdapat 3 (tiga) Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan
luas hamparan mencapai 516.200 ha atau 80,71% dari luas wilayah kabupaten yang
terdiri dari DAS Paloh (64,375 ha), DAS Sambas (245.700 ha) yang meliputi Sungai
Sambas, Sambas Kecil, Sungai Kumba Sajingan Besar serta DAS Sebangkau (193,125
ha) yang meliputi Sungai Sebangkau dan Selakau.

E. Klimatologi

Keadaan Cuaca Kabupaten Sambas Pada tahun 2015 berdasarkan data dari
stasiun meteorologi Paloh Kabupaten Sambas, suhu udara rata-rata berkisar antara
22,70C sampai 33,60C. Suhu udara maksimum terjadi pada bulan Mei yaitu sebesar
33,60C, sedangkan suhu minimum terjadi pada bulan Maret sebesar 22,70C.

Jumlah hari hujan tertinggi terjadi di Kecamatan Sambas mencapai 177 hari
hujan atau rata-rata 16 hari hujan per bulan. Rata-rata bulanan hari hujan tertinggi
terjadi pada bulan Desember di Kecamatan Salatiga, Sambas, Teluk Keramat dan Galing
yaitu mencapai 17, 16, 16, dan 16 hari hujan.

Curah hujan di suatu tempat antara lain dipengaruhi oleh keadaan iklim,
keadaan topografi dan perputaran/pertemuan arus udara. Oleh karena itu jumlah curah
hujan beragam menurut bulan dan letak stasiun pengamat. Jumlah curah hujan

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 6


tertinggi pada tahun 2015 di Kabupaten Sambas mencapai 3.266,90 milimeter atau
rata-rata 272,24 milimeter per bulan yang terjadi di Kecamatan Sambas, sedangkan
curah hujan terendah terjadi di Kecamatan Teluk Keramat dengan rata-rata 100,64
milimeter per bulan.

F. Penggunaan Lahan

Pola penggunaan lahan dapat menggambarkan pola keruangan suatu wilayah


yang menjadi salah satu aspek dalam perencanaan pembangunan suatu daerah atau
wilayah. Hal itu karena jenis-jenis pemanfaatan lahan pada suatu wilayah memberikan
gambaran bagi aktivitas penduduk dan perekonomiannya.

Lahan Pertanian terdiri dari 2 yaitu lahan pertanian sawah dan lahan
pertanian bukan sawah. Dari sisi penggunaan lahan, sampai dengan tahun 2014,
lahan pertanian di Kabupaten Sambas seluas 564.998 ha terdiri dari lahan sawah
seluas 68.644 ha dan lahan bukan sawah seluas 496.354 ha. Sedangkan lahan bukan
pertanian seluas 74.572 ha.

Lahan pertanian sawah terluas berada di Kecamatan Teluk Keramat yaitu


6.911 ha, diikuti Kecamatan Tebas 6.110 ha, Kecamatan Jawai 5.524 ha, Kecamatan
Selakau 4.643 ha, dan terkecil di Kecamatan Sajad seluas 1.454 ha, sedangkan lahan
pertanian bukan sawah terluas berada di Kecamatan Sajingan Besar yaitu 135.899
Ha, diikuti Kecamatan Paloh seluas 107.802 ha, Kecamatan Subah seluas 47.506
Ha, Kecamatan Teluk Keramat seluas 38.802 Ha dan terkecil Kecamatan Semparuk
yaitu 2.051 ha.

Tabel II.3
Luas Lahan Pertanian dan Bukan Pertanian Menurut Kecamatan
di Kabupaten Sambas Tahun 2015 (Ha)

Luas Lahan Pertanian Luas Lahan


Kecamatan Jumlah
Sawah Bukan Sawah Bukan Pertanian
(1) (2) (3) (4) (5)
Selakau 4.693 5.333 2.925 12.951
Selakau Timur 2.835 10.438 3.026 16.299
Pemangkat 2.067 5.526 3.507 11.100
Semparuk 4.180 1.791 3.044 9.015
Salatiga 3.244 2.280 2.751 8.275
Tebas 6.730 30.224 2.610 39.564

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 7


Luas Lahan Pertanian Luas Lahan
Kecamatan Jumlah
Sawah Bukan Sawah Bukan Pertanian
(1) (2) (3) (4) (5)
Tekarang 2.180 5.068 1.068 8.316
Sambas 2.315 19.081 3.270 24.666
Subah 1.775 48.156 14.524 64.455
Sebawi 1.840 12.606 1.699 16.145
Sajad 1.454 7.797 243 9.494
Jawai 5.524 13.415 460 19.399
Jawai Selatan 3.980 5.150 221 9.351
Teluk Keramat 7.245 38.575 9.623 55.443
Galing 3.656 17.959 11.685 33.300
Tangaran 4.395 10.274 3.998 18.667
Sejangkung 4.256 21.348 3.522 29.126
Sajingan Besar 1.579 135.899 1.642 139.120
Paloh 4.397 107.802 2.685 114.884
Kabupaten Sambas 68.345 498.722 72.503 639.570

Sumber : Buku Kabupaten Sambas Dalam Angka Tahun 2016

G. Kawasan Perbatasan

Kawasan perbatasan negara adalah kecamatan - Kecamatan terluar yang


berbatasan langsung dengan negara lain.

Berdasarkan Buku III Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional


(RPJMN) Tahun 2015 - 2019, Arah kebijakan Pengembangan Kawasan
Perbatasan di Wilayah Pulau Kalimantan difokuskan untuk meningkatkan peran
sebagai halaman depan negara yang maju dan berdaulat dengan negara
Malaysia di perbatasan darat dan laut. Fokus Pengembangan Kawasan
Perbatasan di Wilayah Pulau Kalimantan diarahkan pengembangan Pusat
Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) di Wilayah Pulau Kalimantan.

Cakupan kawasan perbatasan berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor


31 Tahun 2015 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara di
Kalimantan, bahwa Kawasan perbatasan di darat dan di laut Kabupaten
Sambas Provinsi Kalimantan Barat terdiri atas dua kecamatan yaitu Kecamatan
Sajingan Besar dan Kecamatan Paloh, dengan Pusat Kegiatan Strategis Nasional
pada PKSN Aruk dan PKSN Paloh.

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 8


Tabel II.4

Batas Administrasi Kecamatan Perbatasan di Kabupaten Sambas

No. Kecamatan Utara Selatan Barat Timur


1. Sajingan Serawak Kec. Galing Kec. Paloh Serawak (MalaysiaTimur)
Besar (MalaysiaTimur)

2. Paloh Serawak Kec. Teluk Laut Natuna Kec. Sajingan Besar &
(MalaysiaTimur) Keramat Serawak (MalaysiaTimur)

Sumber : Buku Kabupaten Sambas Dalam Angka Tahun 2016

II.1.2 Rencana Struktur Ruang

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sambas Nomor 17 Tahun 2015 tentang


Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sambas Tahun 2015-2035 Rencana Struktur
Ruang Wilayah Kabupaten Sambas meliputi :

a. rencana pusat kegiatan;

b. rencana sistem jaringan prasarana utama; dan

c. rencana sistem jaringan prasarana lainnya.

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 9


Sumber : Perda Kab. Sambas No. 17 tahun 2015 tentang RTRW Kab. Sambas Tahun 2015 – 2035

Gambar II.3

Peta Rencana Struktur Ruang Kabupaten Sambas

A. Rencana Pusat Kegiatan


Rencana pusat kegiatan terdiri atas:

a. Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN);


b. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW);
c. Pusat Kegiatan Lokal (PKL);
d. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK);dan
e. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL).

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 10


Dengan uraian :
(1) PKSN yaitu Perkotaan Temajuk (Kecamatan Paloh) dan PerkotaanAruk (Kecamatan
Sajingan Besar);
(2) PKW yaitu Perkotaan Sambas (ibukota Kabupaten Sambas);
(3) PKL yaitu Perkotaan Liku, Sekura,Sentebang, Tebas,Pemangkat, dan Selakau;
(4) PPK yaitu, Selakau Tua, Salatiga, Balai Gemuruh, Tekarang, Galing, Sebawi,
Tengguli, Simpang Empat, Parit Raja, Matang Terap, Semparuk;dan
(5) PPL yaitu Seranggam, Sungai Toman, Sempadian, Pancur, Tanah Hitam, Pipit Teja,
Sungai Kelambu, Sepinggan, Sabung, Sarilaba A, dan Sijang.

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 11


Tabel II.5
Sistem Jaringan Prasarana Utama di Kabupaten Sambas

No Sistem Jaringan Uraian Keterangan


Prasarana Utama
1. Sistem jaringan a. Jaringan lalu lintas dan a. Jaringan jalan primer menurut fungsinya sebagai jaringan jalan kolektor primer 1, meliputi:
transportasi darat angkutan jalan; dan 1. ruas jalan Bts. Kota Singkawang - Pemangkat – Tebas;
2. ruas jalan Tebas - Sambas;
3. ruas jalan Sambas - Tanjung Harapan;
4. ruas jalan Tanjung Harapan - Galing;
5. ruas jalan Galing - Simpang Tanjung;
6. ruas jalan Simpang Tanjung - Aruk - Batas Serawak; dan
7. ruas jalan Temajuk - Merbau.
b. Jaringan jalan kolektor primer meliputi:
1. ruas jalan Tebas -Sungai Sambas Besar;
2. rencana jembatan Sungai Sambas Besar di Tebas;
3. ruas jalan Sungai Sambas Besar - Sentebang;
4. ruas jalan Sentebang – Pinang Merah;
5. ruas jalan Pinang Merah - Simpang Empat;
6. ruas jalan Simpang Empat - Tanah Hitam;
7. ruas jalan Tanah Hitam - Merbau;
8. ruas jalan Simpang Empat - Sekura;
9. ruas jalan Sekura - Simpang Bantanan II;
10. ruas jalan Simpang Bantanan II - Tanah Hitam;
11. ruas jalan Simpang Bantanan I - Simpang Bantanan II;
12. ruas jalan lingkar barat Perkotaan Sambas;
13. ruas jalan Simpang Camar Bulan – Sungai Tengah – Simpang Gunung Kukud;
14. ruas jalan Simpang Gunung Kukud – Simpang Sungai Bening – Simpang Tanjung;
15. ruas jalan Aruk – Batas Kabupaten Bengkayang (ke Simpang Take);
16. ruas jalan lingkar timur Perkotaan Sambas (ke ruas jalan Sambas – Ledo);
17. ruas jalan Sambas - Subah;
18. ruas jalan Subah - Batas Kabupaten Bengkayang (Kecamatan Ledo); dan
19. ruas jalan Simpang Liku (Setingga) - Simpang Asuansang.

b. Jaringan angkutan Jaringan prasarana transportasi sungai kabupaten dikembangkan di jalur pelayaran sungai besar yang meliputi
sungai dan Sungai Selakau, Sungai Sebangkau, Sungai Sambas Besar, Sungai Sambas Kecil, Sungai Kumba, Sungai
penyebrangan Bantanan, Sungai Paloh, Sungai Sekuyu, dan Sungai Bemban.

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 12


No Sistem Jaringan Uraian Keterangan
Prasarana Utama
1. Jaringan lintas penyebrangan terdiri atas:
a. Lintas penyebrangan antar provinsi:
b. Sintete – Natuna (rencana); dan
c. Sintete – Tambelan (rencana).
2. Lintas penyebrangan dalam kabupaten yaitu:
a. Tanjung Harapan – Teluk Kalong;
b. Kuala Tebas – Perigi Piai;
c. Sumpit – Ceremai;
d. Sejangkung – Kenanai (rencana);dan
e. Penjajab –Jawai (Sungai Batang).
2. Sistem jaringan Koridor Singkawang -
transportasi Pemangkat - Sambas –Aruk
perkeretaapian
3. Sistem jaringan a. Tatanan kepelabuhanan a. Pelabuhan pengumpul yang merupakan pelabuhan nasional terdiri atas:
transportasi laut 1. Pelabuhan Sintete di Kecamatan Semparuk; dan
2. Pelabuhan Merbau di Kecamatan Paloh.
b. Pelabuhan pengumpan yang merupakan pelabuhan regional dan lokal terdiri atas:
1. Pelabuhan Pemangkat di Kecamatan Pemangkat;
2. Pelabuhan Temajuk di Kecamatan Paloh; dan
3. Rencana Pembangunan Pelabuhan Tanjung Gunung di Kecamatan Salatiga.
b. Alur pelayaran a. Alur pelayaran nasional terdiri atas:
1. alur pelayaran yang menghubungkan Pelabuhan Sintete – Muara Sungai Sambas Besar – Laut Natuna;
2. alur pelayaran yang menghubungkan Pelabuhan Merbau Paloh – Muara Sungai Paloh – Laut Natuna;
3. alur pelayaran yang menghubungkan Pelabuhan Tanjung Api – Laut Natuna; dan
4. alur pelayaran yang menghubungkan Terminal Khusus (rencana) di Kecamatan Tebas– Muara Sungai
Sambas Besar – Laut Natuna.
b. Alur pelayaran regional/lokal terdiri atas:
1. alur pelayaran yang menghubungkan Pelabuhan Tanjung Gunung – Laut Natuna;
2. alur pelayaran yang menghubungkan Pelabuhan Pemangkat – Laut Natuna; dan
3. alur pelayaran yang menghubungkan Pelabuhan Kuala Temajuk Paloh – Laut Natuna.
4. Sistem jaringan a. Tatanan Tatanan kebandarudaraan di daerah terdiri atas:
transportasi udara kebandarudaraan; dan a. Bandar udara pengumpul dengan skala pelayanan tersier, yaitu Bandar Udara Paloh;dan
b. Ruang udara untuk b. Heliport yang dikembangkan di Perkotaan Sambas, Temajuk dan Aruk.
penerbangan.

Sumber : Perda Kab. Sambas No. 17 tahun 2015 tentang RTRW Kab. Sambas Tahun 2015 – 2035 (data diolah)

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 13


II.1.3 RENCANA POLA RUANG

Rencana pola ruang wilayah meliputi rencana kawasan lindung dan kawasan budidaya.

Sumber : Perda Kab. Sambas No. 17 tahun 2015 tentang RTRW Kab. Sambas Tahun 2015 – 2035

Gambar II.4

Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten Sambas

A. Kawasan Lindung
Kawasan lindung terdiri atas:

a. kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya;


b. kawasan perlindungan setempat;
c. kawasan suaka alam dan pelestarian alam;
d. kawasan cagar budaya;dan
e. kawasan rawan bencana alam.

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 14


B. Kawasan Budidaya
Kawasan budidaya terdiri atas:

a. kawasan peruntukan hutan produksi;


b. kawasan peruntukan hutan rakyat;
c. kawasan peruntukan pertanian;
d. kawasan peruntukan perikanan, kelautan dan pulau kecil;
e. kawasan peruntukan pertambangan;
f. kawasan peruntukan industri;
g. kawasan peruntukan pariwisata;
h. kawasan peruntukan permukiman;dan
i. kawasan peruntukan lainnya.

Tabel II.6
Kawasan Lindung Nasional di Kabupaten Sambas

NO. KAWASAN LINDUNG KABUPATEN LUAS (Ha)

1. Suaka Alam Laut Sambas Sambas -


2. Taman Wisata Alam Sambas 753,79
Sungai Liku
3. Taman Wisata Alam Sambas 1.023,31
Tanjung Belimbing
4. Taman Wisata Alam Sambas 4.845,01
Asuansang
5. Taman Wisata Alam Sambas 1.676,11
Dungan
6. Taman Wisata Alam Sambas 22.171,62
Gunung Melintang
Total 30.469,84
Sumber : Perda Kab. Sambas No. 17 tahun 2015 tentang RTRW Kab. Sambas
Tahun 2015 – 2035

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 15


Tabel II.7
Peruntukan Lahan di Kabupaten Sambas

NO JENIS LUAS (Ha) %

1 Pertanian & Holtikultura 75.759,41 11,79


2 Perkebunan 269.657,55 41,98
3 Kawasan Perkotaan 82.417,48 12,83
4 Pulau 2.876,00 0,45
5 Kawasan Strategis 20.053,41 3,12
Hutan
6 167.893,61 26,14
(TWA,HL,HPT,HP,HPK)
7 lain-lain 23.660,00 3,68
Luas Total Kabupaten 642.317,46 100,00
Sumber : Perda Kab. Sambas No. 17 tahun 2015 tentang RTRW
Kab. Sambas Tahun 2015 – 2035

II.1.4 Kawasan Rawan Bencana

Kawasan Rawan Bencana terdiri dari :

(1) Kawasan rawan bencana alam :


a. Kawasan rawan tanah longsor;
b. Kawasan rawan bencana abrasi; dan
c. Kawasan rawan bencana banjir.
(2) Kawasan rawan tanah longsor tersebar di wilayah kecamatan pada daerah yang
kondisi topografinya berupa perbukitan/ pegunungan dengan kemiringan lereng di
atas 40% (empat puluh perseratus).
(3) Kawasan rawan bencana abrasi tersebar di wilayah pesisir di Kecamatan Paloh,
Tangaran, Jawai, Jawai Selatan, Pemangkat, Salatiga, dan Selakau.
(4) Kawasan rawan banjir tersebar pada daerah disekitar aliran sungai besar.
(5) Kawasan Lahan Gambut (rentan terhadap kebakaran hutan dan lahan)
a. Kecamatan Sambas
b. Kecamatan Sebawi
c. Kecamatan Sejangkung
d. Kecamatan Teluk Keramat

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 16


e. Kecamatan Galing
f. Kecamatan Subah
g. Kecamatan Tebas
h. Kecamatan Semparuk
i. Kecamatan Selakau Timur

II.1.5 Demografi

Berdasarkan hasil Proyeksi Penduduk Sementara Provinsi Kalimantan Barat,


penduduk Kabupaten Sambas pada tahun 2015 berjumlah sekitar 523.115 jiwa dengan
kepadatan penduduk sekitar 82 jiwa per kilometer persegi atau 2.710 jiwa per desa.
Penyebaran penduduk di Kabupaten Sambas tidak merata antar kecamatan yang satu
dengan yang lainnya. Kecamatan Pemangkat merupakan kecamatan dengan tingkat
kepadatan penduduk tertinggi yaitu 417 jiwa/km². Sebaliknya Sajingan Besar dengan
kepadatan penduduk terkecil hanya dihuni 8 jiwa/km². Penduduk laki-laki diperkirakan
berjumlah 258.475 jiwa, sedangkan penduduk perempuan sekitar 264.640 jiwa.
Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin dengan rincian
kelompok umur 0-4 tahun sebanyak 60.326 orang (urutan pertama terbesar), kelompok
umur 5-9 tahun sebanyak 53.387 orang (urutan kedua terbesar), kelompok umur 10-14
sebanyak 49.296 orang (urutan ketiga terbesar).

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 17


Sumber : Buku Kabupaten Sambas Dalam Angka Tahun 2016

Gambar II.5
Penduduk Kabupaten Sambas Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2015

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 18


Sumber : Buku Kabupaten Sambas Dalam Angka Tahun 2016

Gambar II.6
Penduduk Kabupaten Sambas Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Tahun 2015

Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Sambas pada tahun 2015 sebesar 1,05
persen. Laju pertumbuhan penduduk Kecamatan Sajingan Besar adalah yang tertinggi
dibandingkan kecamatan-kecamatan lain di Kabupaten Sambas yakni sebesar 2,41
persen. Sedangkan laju pertumbuhan penduduk yang terendah adalah Kecamatan Jawai
Selatan yaitu sebesar 0,28 persen.

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 19


Tabel II.8
Kepadatan Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2015

Laju
Jumlah Luas
Kepadatan Penduduk Pertumbuhan
Kecamatan Penduduk Wilayah
Penduduk
(Jiwa) (Km²) Per Km2 Per Desa (%)
Selakau 31.751 129,51 245 2.886 1,07
Selakau Timur 11.109 162,99 68 2.777 1,69
Pemangkat 46.265 111,00 417 5.783 0,73
Semparuk 25.085 90,15 278 5.017 1,07
Salatiga 15.262 82,75 184 3.052 0,78
Tebas 66.872 395,64 169 2.907 0,99
Tekarang 14.291 83,16 172 2.042 1,43
Sambas 49.127 246,66 199 2.729 1,75
Subah 17.968 644,55 28 1.633 0,49
Sebawi 16.627 161,45 103 2.375 1,26
Sajad 10.301 94,94 109 2.575 0,71
Jawai 35.979 193,99 185 2.768 0,52
Jawai Selatan 17.912 93,51 192 1.990 0,28
Teluk Keramat 60.169 554,43 109 2.407 0,50
Galing 20.252 333,00 61 2.025 0,59
Tangaran 23.457 186,67 126 2.932 2,40
Sejangkung 24.426 291,26 84 2.036 1,79
Sajingan Besar 11.114 1.391,20 8 2.223 2,41
Paloh 25.148 1.148,84 22 3.144 1,01
Jumlah 523.115 6.394,70 82 2.710 1,05
Sumber : Buku Kabupaten Sambas Dalam Angka Tahun 2016
Catatan : Jumlah luas area Kecamatan selisih 1 Km² dengan luas area Kab. Sambas

Jumlah Penduduk Kabupaten Sambas menurut data dari Dinas Kependudukan dan
Cacatan Sipil Kabupaten Sambas (data hasil konsolidasi Kementerian Dalam Negeri) pada
tahun 2015 sebesar 627.837 jiwa, dengan rincian lengkap dapat dilihat pada Tabel II.9
sebagai berikut :

Tabel II.9
Jumlah Penduduk Kabupaten Sambas Tahun 2011 - 2015

KODE TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN


NO KECAMATAN
WILAYAH 2011 2012 2013 2014 2015
1 61.01.01 SAMBAS 48.239 50.990 52.696 53.815 56.787
2 61.01.02 TELUK KERAMAT 63.952 69.822 72.403 73.637 76.869
3 61.01.03 JAWAI 43.451 46.723 48.201 49.184 51.173
4 61.01.04 TEBAS 74.243 79.425 81.863 83.434 82.597
5 61.01.05 PEMANGKAT 51.378 54.659 56.350 57.545 53.703

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 20


KODE TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN
NO KECAMATAN
WILAYAH 2011 2012 2013 2014 2015
6 61.01.06 SEJANGKUNG 23.670 24.964 25.650 26.213 26.071
7 61.01.07 SELAKAU 32.984 35.733 37.088 37.930 37.214
8 61.01.08 PALOH 24.219 26.909 27.816 28.286 28.324
SAJINGAN
9 61.01.09 9.515 10.101 10.442 10.701 10.587
BESAR
10 61.01.10 SUBAH 19.634 21.170 21.893 22.324 22.726
11 61.01.11 GALING 20.614 21.855 22.490 22.914 23.038
12 61.01.12 TEKARANG 15.309 16.351 16.885 17.213 17.238
13 61.01.13 SEMPARUK 26.684 29.006 29.947 30.474 29.582
14 61.01.14 SAJAD 12.186 12.908 13.268 13.521 13.504
15 61.01.15 SEBAWI 17.804 18.921 19.456 19.861 19.716
16 61.01.16 JAWAI SELATAN 20.625 21.877 22.402 22.766 22.049
17 61.01.17 TANGARAN 22.334 24.451 25.385 26.001 25.646
18 61.01.18 SALATIGA 16.185 17.930 18.526 18.944 18.418
19 61.01.19 SELAKAU TIMUR 10.461 11.400 11.909 12.229 12.595
JUMLAH 553.487 595.195 614.670 626.992 627.837
Sumber : Dinas Kependudukan dan Cacatan Sipil Kabupaten Sambas (data hasil konsolidasi
Kementerian Dalam Negeri), Tahun 2016

Kemudian menurut data Badan Pusat Statistik Kabupaten Sambas, Angkatan Kerja
penduduk yang berumur 15 tahun keatas berjumlah 265.304 orang, terdiri dari yang
bekerja berjumlah 252.439 orang dan pengangguran terbuka berjumlah 12.865 orang
sedangkan penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bukan angkatan kerja berjumlah
95.440 orang.

Tabel II.10
Penduduk Kabupaten Sambas Berumur 15 tahun Keatas
Berdasarkan Jenis Kegiatan Utama dan Jenis Kelamin Tahun 2015

Laki-laki Perempuan
Jenis Kegiatan Total
(orang) (orang)
Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas 175.147 185.597 360.744
Angkatan Kerja 147.976 117.328 265.304
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 84,4867 63,2165 73,5436
Bekerja 138.114 114.325 252.439
Pengangguran Terbuka 9.862 3.003 12.865
Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 6,6646 2,5595 4,8492
Bukan Angkatan Kerja 27.171 68.269 95.440
Sekolah 14.653 12.407 27.060
Mengurus Rumah Tangga 1.561 50.129 51.690
Lainnya 10.957 5.733 16.690
Sumber : BPS Kab. Sambas Tahun 2016

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 21


Mayoritas penduduk Kabupaten Sambas beragama Islam. Di tahun 2015 pemeluk agama
Islam sebanyak 549.100 orang (87,46%), sedangkan penduduk yang beragama Kristen
sebanyak 11.284 orang (1,80%), yang beragam Khatolik sebanyak 17.429 orang
(2,78%), Hindu sebanyak 272 orang (0,04%), Budha sebanyak 46.928 orang (7,47%) dan
lainnya sebanyak 2.824 orang (0,45%).

Tabel II.11
Jumlah Pemeluk Agama di Kabupaten Sambas Tahun 2014-2015

2014 2015
Agama Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk
% %
(jiwa) (jiwa)
Islam 543.287 86,65 549.100 87,46
Kristen 11.512 1,84 11.284 1,80
Khatolik 17.779 2,84 17.429 2,78
Hindu 272 0,04 272 0,04
Budha 51.330 8,19 46.928 7,47
Lainnya 2.815 0,45 2.824 0,45
TOTAL 626.992 100 627.837 100
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Sambas
(Konsolidasi Kemendagri Semester 2 Tahun 2015)

Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan aparatur pemerintah yang bertugas sebagai
abdi masyarakat yang menyelenggarakan tugas-tugas negara atau pemerintahan dalam
rangka mencapai tujuan pemerintahan yang baik. Keberadaan PNS sebagai modal pokok
dalam suatu pemerintahan karena berhasil tidaknya suatu pemerintahan tergantung dari
kinerja pegawai yang berkualitas.

Tabel II.12
Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Sambas
Berdasarkan Jenis Kelamin, Pendidikan dan Golongan

Tahun
Golongan Ruang/
2015 2016
Tingkat Pendidikan
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan
Golongan Ruang
Golongan I 43 7 36 7
Golongan II 771 587 701 490
Golongan III 1.983 1.842 1.811 1.752
Golongan IV 1.310 983 1.454 1.137
Jumlah 4.107 3.419 4.002 3.386
Tingkat Pendidikan
SD 65 6 62 6
SLTP 84 11 71 8

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 22


Tahun
Golongan Ruang/
2015 2016
Tingkat Pendidikan
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan
SLTA 1.470 990 1.379 934
D1 64 98 63 84
D2 685 521 660 484
D3 318 400 309 419
D4 50 25 51 24
S1 1.254 1.339 1.270 1.383
S2 117 29 136 44
S3 0 0 1 0
Jumlah 4.107 3.419 4.002 3.386
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kab. Sambas Tahun 2016 (sd. Bulan September)

II.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat


II.2.1 Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
A. Pertumbuhan Ekonomi
1. Pertumbuhan Ekonomi Menurut Sektor
Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari penyajian angka PDRB baik atas
dasar harga konstan maupun harga berlaku. Biasanya di dalam menganalisis digunakan
PDRB atas dasar harga konstan. Hal ini disebabkan pengaruh naik turunnya harga telah
dihilangkan atau dengan kata lain pengaruh inflasi telah ditiadakan. Semakin tinggi
kenaikan angka PDRB maka akan semakin tinggi pula pertumbuhan ekonominya
demikian pula sebaliknya.
Perekonomian Kabupaten Sambas pada tahun 2015 mengalami perlambatan
dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten
Sambas tahun 2015 mencapai 4,78 persen sedangkan di tahun 2014 sebesar 5,40
persen. Pertumbuhan ekonomi tertinggi di tahun 2015 dicapai oleh lapangan usaha
informasi dan komunikasi sebesar 10,75 persen. Diikuti dengan lapangan usaha
Pertambangan dan Penggalian sebesar 8,79 persen dan lapangan usaha jasa keuangan
dan asuransi sebesar 7,75 persen, lapangan usaha pengadaan air, pengelolaan sampah,
limbah dan daur ulang yang mengalami pertumbuhan -0,61 persen.
Sedangkan seluruh lapangan usaha ekonomi lainnya mencatat pertumbuhan yang
positif meskipun pertumbuhannya masih dibawah 10 persen.

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 23


Tabel II.13
Pertumbuhan PDRB Kabupaten Sambas Menurut Sektor ADHK 2010 (%)

Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014* 2015**


Pertanian, Kehutanan, dan
A. 5,12 4,21 6,31 3,27 2,99
Perikanan
Pertambangan dan
B. 15,78 13,24 10,55 14,09 8,79
Penggalian
C. Industri Pengolahan 4,61 4,71 4,64 4,60 4,03
D. Pengadaan Listrik dan Gas 4,33 6,45 3,01 10,10 1,57
Pengadaan Air, Pengelolaan
E. Sampah, Limbah dan Daur 9,47 2,85 0,37 5,69 -0,61
Ulang
F. Konstruksi 11,37 12,01 13,06 13,12 6,24
Perdagangan Besar dan
G. Eceran; Reparasi Mobil dan 8,74 4,90 6,51 4,17 5,25
Sepeda Motor
Transportasi dan
H. 6,50 6,64 4,52 5,14 6,45
Pergudangan
Penyediaan Akomodasi dan
I. 4,83 8,09 4,60 6,13 5,97
Makan Minum
J. Informasi dan Komunikasi 8,48 10,75 8,47 9,30 10,75
Jasa Keuangan dan
K. 5,05 17,87 14,53 14,04 7,75
Asuransi
L. Real Estat 7,20 7,56 5,41 6,66 3,86
M,N Jasa Perusahaan 6,61 6,02 5,98 4,72 7,12
Administrasi Pemerintahan,
O. Pertahanan dan Jaminan -10,02 5,95 -4,28 6,84 7,09
Sosial Wajib
P. Jasa Pendidikan 6,64 5,32 5,27 5,56 5,50
Jasa Kesehatan dan
Q 4,43 7,66 3,09 4,99 3,41
Kegiatan Sosial
R,S,T,U Jasa lainnya 4,90 2,70 1,42 4,09 4,75
Produk Domestik Regional Bruto 5,69 5,90 6,18 5,40 4,78

Sumber : BPS Kab. Sambas Tahun 2016


Keterangan : *) angka sementara **)angka sangat sementara

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 24


Sumber : BPS Kab. Sambas
Buku Kalimantan Barat Dalam Angka 2016 (BPS Prov. Kalbar)

Gambar II.7
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sambas dan Provinsi Kalimantan Barat (%)
Tahun 2010 – 2015

2. Laju Inflasi
Inflasi menjadi salah satu indikator untuk melihat stabilitas ekonomi suatu daerah,
karena dapat menggambarkan naik turunnya harga. Keadaan ekonomi yang makin stabil
ditunjukkan oleh perkembangan laju inflasi yang kecil. Suatu daerah dikatakan memiliki
stabilitas ekonomi yang lebih stabil jika tingkat inflasinya lebih rendah dibandingkan
daerah lain dalam suatu kurun waktu tertentu. Inflasi yang tinggi berarti terjadinya
pelonjakan harga yang tajam. Hal ini bisa menunjukkan penurunan daya beli masyarakat.
Laju inflasi yang menggambarkan besarnya perubahan harga yang terjadi pada produsen
dapat ditunjukkan oleh indeks harga implisit PDRB. Laju inflasi Kabupaten Sambas tahun
2014 sebesar 6,10 persen, naik dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu sebesar 5,10
persen. Sedangkan laju inflasi Kalbar pada tahun 2014 yaitu 5,90 persen.

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 25


Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Sambas
Keterangan : *) angka sementara **)angka sangat sementara

Gambar II.8
Perkembangan Laju Inflasi Kabupaten Sambas Dan Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2011 -2015

B. PDRB (Produk Domestik Regional Bruto)


1. PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) 2010

Pada tahun 2015 nilai PDRB Kabupaten Sambas ADHK mengalami peningkatan
dibanding tahun 2014. Pada tahun 2014 nilai PDRB Kabupaten Sambas ADHK tercatat
10.716.620,4 juta rupiah, sedangkan pada tahun 2015 meningkat menjadi 11.228.791,5
juta rupiah.

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 26


Tabel II.14
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Sambas
Atas Dasar Harga Konstan 2011-2015 Menurut Lapangan Usaha
(Juta Rupiah)

Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014* 2015**


(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3.260.544,6 3.397.711,9 3.612.102,5 3.730.082,5 3.841.770,4
1. Pertanian, Peternakan, Perburuan dan 2.769.643,5 2.873.449,8 3.070.083,0 3.149.223,1 3.248.368,0
Jasa Pertanian
a. Tanaman Pangan 581.841 582.603,8 666.130,4 634.345,0 598.574,6
b. Tanaman Hortikultura 702.044,7 729.151,9 740.095,3 791.948,0 864.422,3
c. Tanaman Perkebunan 1.253.916,4 1.319.825,2 1.407.929,2 1.447.294,6 1.496.244,5
d. Peternakan 209.449,1 222.678,5 228.559,4 246.328,9 258.152,9
e. Jasa Pertanian dan Perburuan 22.392,3 24.190,4 27.368,8 29.306,6 30.973,8
2. Kehutanan dan Penebangan Kayu 76.927,2 77.884,4 75.450,1 68.787,8 68.481,4
3. Perikanan 413.973,9 446.377,7 466.569,4 512.071,5 524.921,0
B Pertambangan dan Penggalian 78.331,8 88.701,1 98.059,8 111.872,1 121.702,5
1. Pertambangan Minyak, Gas dan Panas - - 0,0 0,0 0,0
Bumi
2. Pertambangan Batubara dan Lignit - - 0,0 0,0 0,0
3. Pertambangan Bijih Logam 1.249,3 1.278,1 1.290,8 1.212,0 993,3
4. Pertambangan dan Penggalian Lainnya 77.082,4 87.423 96.769,0 110.660,1 120.709,2
C Industri Pengolahan 1.200.123,9 1.256.693,1 1.314.963,3 1.375.420,6 1.430.903,1
1. Industri Batubara dan Pengilangan - - 0,0 0,0 0,0
Migas
2. Industri Makanan dan Minuman 879.428,6 930.684,7 984.877,9 1.052.866,2 1.108.728,0
3. Industri Pengolahan Tembakau - - 0,0 0,0 0,0
4. Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 9.565,8 10.216,8 10.818,9 11.730,2 12.742,5
5. Industri Kulit, Barang dari Kulit dan - - 0,0 0,0 0,0
Alas Kaki
6. Industri Kayu, Barang dari Kayu dan 46.745,1 45.616,3 43.987,5 40.580,1 38.212,8
Gabus dan Barang Anyaman dari
Bambu, Rotan dan Sejenisnya
7. Industri Kertas dan Barang dari 562,8 602,8 617,6 619,8 661,2
Kertas; Percetakan dan Reproduksi
Media Rekaman
8. Industri Kimia, Farmasi dan Obat 124,3 119,7 124,9 141,4 181,7
Tradisional
9. Industri Karet, Barang dari Karet dan 170.134,5 172.388,5 172.017,9 163.485,5 161.150,4
Plastik
10. Industri Barang Galian bukan Logam 10.053,2 9.661,8 9.843,0 10.002,5 10.797,8
11. Industri Logam Dasar 265,5 272,7 277,3 260,0 257,4
12. Industri Barang Logam; Komputer, 24.763 26.272,9 28.336,3 29.476,4 31.059,3
Barang Elektronik, Optik; dan
Peralatan Listrik
13. Industri Mesin dan Perlengkapan 2.908,8 2.843,5 2.922,8 3.076,1 3.134,8
14. Industri Alat Angkutan 9.936,5 10.381,5 11.535,0 12.779,3 12.519,6
15. Industri Furnitur 40.208,7 41.958,9 43.908,4 44.610,0 45.402,6
16. Industri Pengolahan Lainnya; Jasa 5.427,1 5.673,1 5.695,7 5.793,0 6.055,1
Reparasi dan Pemasangan Mesin dan
Peralatan
D Pengadaan Listrik dan Gas 4.008 4.266,4 4.392,4 4.835,8 4.911,8
1 Ketenagalistrikan 1.566,1 1.713,6 1.697,7 1.991,0 2.000,7
2 Pengadaan Gas dan Produksi Es 2.441,9 2.552,9 2.694,7 2.844,8 2.911,1
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, 6.032,8 6.204,9 6.227,9 6.581,9 6.541,5
Limbah dan Daur Ulang
F Konstruksi 557.256,8 624.190,1 705.698,0 798.274,3 848.066,5
G Perdagangan Besar dan Eceran; 1.644.468,3 1.725.099,3 1.837.321,0 1.913.849,7 2.014.383,6
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor 414.394,5 426.263,8 472.419,6 490.376,7 513.332,8
dan Reparasinya
2 Perdagangan Besar dan Eceran, 1.230.073,9 1.298.835,5 1.364.901,3 1.423.473,0 1.501.050,8
Bukan Mobil dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 229.179,1 244.397,4 255.453,8 268.593,3 285.928,0
1 Angkutan Rel - - 0,0 0,0 0,0
2 Angkutan Darat 149.567,9 159.407,9 168.142,5 177.210,4 192.651,9

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 27


Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014* 2015**
3 Angkutan Laut 20.029,7 21.116,3 21.589,2 22.194,9 21.296,1
4 Angkutan Sungai Danau dan 38.262,9 41.441,6 42.379,4 45.094,7 46.876,0
Penyeberangan
5 Angkutan Udara - - 0,0 0,0 0,0
6 Pergudangan dan Jasa Penunjang 21.318,5 22.432,1 23.342,7 24.093,4 25.103,9
Angkutan; Pos dan Kurir
I Penyediaan Akomodasi dan Makan 177.109,1 191.437 200.242,7 212.526,4 225.216,4
Minum
1 Penyediaan Akomodasi 20.563,2 22.216,7 23.639,3 25.126,9 26.228,3
2 Penyediaan Makan Minum 156.545,9 169.220,3 176.603,3 187.399.5 198.988,0
J Informasi dan Komunikasi 359.544,9 398.184,3 431.912,8 472.073,3 522.837,0
K Jasa Keuangan dan Asuransi 179.941,7 212.089,4 242.207,2 276.219,4 297.622,7
1 Jasa Perantara Keuangan 87.222,2 112.153,8 136.482,0 161.993,9 178.563,7
2 Asuransi dan Dana Pensiun 42.249 46.128,9 49.931,0 54.049,2 56.005,8
3 Jasa Keuangan Lainnya 35.919,8 38.059,9 39.250,6 42.658,4 44.740,1
4 Jasa Penunjang Keuangan 14.550,7 15.746,8 16.543,5 17.518,0 18.313,2
L Real Estat 308.978,1 332.340,1 350.316,6 373.636,8 388.059,2
M,N Jasa Perusahaan 36.106,5 38.280,8 40.568,8 42.848,1 45.508,0
O Administrasi Pemerintahan, 379.287,8 401.865,7 384.679,8 411.004,3 440.129,8
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 417.229,4 439.444,7 462.612,7 488.348,1 515.210,1
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 113.579,6 122.282,6 126.065,2 132.357,8 136.868,2
R,S,T,U Jasa lainnya 90.818,1 93.267,6 94.592,2 98.459,8 103.132,7
Produk Domestik Regional Bruto 9.042.540,6 9.576.456,3 10.167.416,4 10.716.620,4 11.228.791,5
Sumber : BPS Kab. Sambas Tahun 2016
Keterangan : *) angka sementara **) angka sangat sementara

Struktur lapangan usaha sebagian masyarakat Sambas masih didominasi


lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan yaitu sebesar 34,21%. Meskipun
peranannya cukup besar, namun selama lima tahun terakhir terus mengalami
penurunan. Selain lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, sumbangan
terbesar PDRB atas dasar harga konstan tahun 2015 dihasilkan oleh lapangan usaha
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 17,94%,
kemudian diikuti dengan usaha Industri Pengolahan sebesar 12,74%. Sementara peranan
lapangan usaha lainnya masih dibawah 10 %.

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 28


Tabel II.15
Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Sambas
Atas Dasar Harga Konstan 2011-2015 Menurut Lapangan Usaha (%)

Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014*) 2015**)


(1) (3) (4) (5) (6) (7)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 36,06 35,48 35,53 34,81 34,21
1 Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa
Pertanian 30,63 30,01 30,20 29,39 28,93
a. Tanaman Pangan 6,43 6,08 6,55 5,92 5,33
b. Tanaman Hortikultura 7,76 7,56 7,28 7,39 7,70
c. Tanaman Perkebunan 13,87 13,78 13,85 13,51 13,33
d. Peternakan 2,32 2,33 2,25 2,30 2,30
e. Jasa Pertanian dan Perburuan 0,25 0,25 0,27 0,27 0,28
2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 0,85 0,81 0,74 0,64 0,61
3 Perikanan 4,58 4,66 4,59 4,78 4,67
B Pertambangan dan Penggalian
0,87 0,93 0,96 1,04 1,08
1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi/ - - - - -
2 Pertambangan Batubara dan Lignit - - - - -
3 Pertambangan Bijih Logam 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
4 Pertambangan dan Penggalian Lainnya 0,85 0,91 0,95 1,03 1,07
C Industri Pengolahan
13,27 13,12 12,93 12,83 12,74
1 Industri Batubara dan Pengilangan Migas - - - - -
2 Industri Makanan dan Minuman 9,73 9,72 9,69 9,82 9,87
3 Industri Pengolahan Tembakau - - - - -
4 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11
5 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki - - - - -
6 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus
dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan
SejenisnyaStraw and Plaiting Materials 0,52 0,48 0,43 0,38 0,34
7 Industri Kertas dan Barang dari Kertas;
Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
8 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional - - - - -
9 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 1,88 1,80 1,69 1,53 1,44
10 Industri Barang Galian bukan Logam 0,11 0,10 0,10 0,09 0,10
11 Industri Logam Dasar - - - - -
12 Industri Barang Logam; Komputer, Barang
Elektronik, Optik; dan Peralatan Listrik 0,27 0,27 0,28 0,28 0,28
13 Industri Mesin dan Perlengkapan 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03
14 Industri Alat Angkutan 0,11 0,11 0,11 0,12 0,11
15 Industri Furnitur 0,44 0,44 0,43 0,42 0,40

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 29


Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014*) 2015**)
16 Industri Pengolahan Lainnya; Jasa Reparasi
dan Pemasangan Mesin dan Peralatan 0,06 0,06 0,06 0,05 0,05
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,04 0,04 0,04 0,05 0,04
1 Ketenagalistrikan 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02
2 Pengadaan Gas dan Produksi Es 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan
Daur Ulang 0,07 0,06 0,06 0,06 0,06
F Konstruksi 6,16 6,52 6,94 7,45 7,55
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor 18,19 18,01 18,07 17,86 17,94
1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan
Reparasinya 4,58 4,45 4,65 4,58 4,57
2 Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil
dan Sepeda Motor 13,60 13,56 13,42 13,28 13,37
H Transportasi dan Pergudangan
2,53 2,55 2,51 2,51 2,55
1 Angkutan Rel - - - - -
2 Angkutan Darat 1,65 1,66 1,65 1,65 1,72
3 Angkutan Laut 0,22 0,22 0,21 0,21 0,19
4 Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan 0,42 0,43 0,42 0,42 0,42
5 Angkutan Udara - - - - -
6 Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan;
Pos dan Kurir 0,24 0,23 0,23 0,22 0,22
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
1,96 2,00 1,97 1,98 2,01
1 Penyediaan Akomodasi 0,23 0,23 0,23 0,23 0,23
2 Penyediaan Makan Minum 1,73 1,77 1,74 1,75 1,77
J Informasi dan Komunikasi
3,98 4,16 4,25 4,41 4,66
K Jasa Keuangan dan Asuransi
1,99 2,21 2,38 2,58 2,65
1 Jasa Perantara Keuangan 0,96 1,17 1,34 1,51 1,59
2 Asuransi dan Dana Pensiun 0,47 0,48 0,49 0,50 0,50
3 Jasa Keuangan Lainnya 0,40 0,40 0,39 0,40 0,40
4 Jasa Penunjang Keuangan 0,16 0,16 0,16 0,16 0,16
L Real Estat
3,42 3,47 3,45 3,49 3,46
M,N Jasa Perusahaan
0,40 0,40 0,40 0,40 0,41
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib 4,19 4,20 3,78 3,84 3,92
P Jasa Pendidikan
4,61 4,59 4,55 4,56 4,59
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
1,26 1,28 1,24 1,24 1,22
R,S,T,U Jasa lainnya
1,00 0,97 0,93 0,92 0,92
Produk Domestik Regional Bruto/Gross Regional Domestic 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Product

Sumber : BPS Kab. Sambas Tahun 2016


Keterangan : *) angka sementara **) angka sangat sementara

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 30


2. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)
Pada tahun 2015 nilai PDRB Kabupaten Sambas Atas Dasar Harga Berlaku
mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya mencapai
14.667.866,38 juta rupiah.

Tabel II.16
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Sambas
Atas Dasar Harga Berlaku 2011-2015 Menurut Lapangan Usaha
(Juta Rupiah)

Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014* 2015**


(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3.483.254,7 3.717.338,4 4.069.988,0 4.410.059,8 4.832.103,1
1. Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian 2.960.630,3 3.143.524,5 3.471.150,8 3.732.183.8 4.092.723,2
a. Tanaman Pangan 638.016,3 703.526,8 814.632 860.891,2 934.480,2
b. Tanaman Hortikultura 740.612,9 778.665,4 857.703.9 969.237 1.125.693,3
c. Tanaman Perkebunan 1.334.954 1.394.206,4 1.510.552,8 1.574.041,4 1.676.628,9
d. Peternakan 224.057,6 241.567,5 259.310,4 295.922 320.767,2
e. Jasa Pertanian dan Perburuan 22.989,4 25.558,4 28.951,7 32.092,3 35.153,5
2. Kehutanan dan Penebangan Kayu 81.917,8 87.527,5 89.260,8 84.940,7 88.948,7
3. Perikanan 440.706,6 486.286,3 509.576,4 592.935,2 650.431,1
B Pertambangan dan Penggalian 82.921,6 105.815,7 126.347,1 157.405,5 187.371,1
1. Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi - - - - -

2. Pertambangan Batubara dan Lignit - - - - -


3. Pertambangan Bijih Logam 1.353,1 1.490,4 1.623,4 1.600 1.377,7
4. Pertambangan dan Penggalian Lainnya 81.568,5 104.325,2 124.723,8 155.805,6 185.993,3
C Industri Pengolahan 1.264.429,6 1.374.360,8 1.510.687,2 1.675.887,9 1.824.319,9
1. Industri Batubara dan Pengilangan Migas - - - - -
2. Industri Makanan dan Minuman 936.991,6 1.035.273,4 1.160.080,5 1.326.286,4 1.464.849,9
3. Industri Pengolahan Tembakau - - - - -
4. Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 10.114,4 11.116,4 12.205,7 13.794,7 15.780,9
5. Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki - - - - -

6. Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan 48.658,2 49.344,9 48.395,8 45.770,6 45.805,7
Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya
7. Industri Kertas dan Barang dari Kertas; Percetakan 586,1 642,7 687,2 724,9 817,7
dan Reproduksi Media Rekaman
8. Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 123,8 125,4 133,6 167,2 239,7

9. Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 177.552,4 180.903,4 182.113,6 173.790,1 173.003,1

10. Industri Barang Galian bukan Logam 10.717,7 10.493,4 10.832 11.197,4 13.305,5
11. Industri Logam Dasar 312,3 297,5 272,7 253,3 252,6
12. Industri Barang Logam; Komputer, Barang 24.002,7 27.310,3 30.917,8 34.441,1 37.297,4
Elektronik, Optik; dan Peralatan Listrik

13. Industri Mesin dan Perlengkapan 2.869,5 3.194,1 3.552,1 3.993,7 4.152,6
14. Industri Alat Angkutan 10.355,9 10.487,4 12.251,4 14.264,3 14.206,7
15. Industri Furnitur 36.537,6 39.098,3 43.043,4 44.798,4 47.616,2
16. Industri Pengolahan Lainnya; Jasa Reparasi dan 5.607,3 6.073,7 6.201,5 6.406 6.991,9
Pemasangan Mesin dan Peralatan

D Pengadaan Listrik dan Gas 3.863,3 4.200,7 4.476,4 5.166 5.536,9


1. Ketenagalistrikan 1.297,6 1.317,3 1.262,9 1.580,7 1.896,7
2. Pengadaan Gas dan Produksi Es 2.565,7 2.883,5 3.213,4 3.585,2 3.640,2
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan 6.239,4 6.592 6.648,2 7.269,5 7.735,5
Daur Ulang

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 31


Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014* 2015**
F Konstruksi 599.860,8 714.603,1 868.977,5 1.057.570,1 1.196.098,2
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil 1.759.036,3 1.881.347 2.073.779,8 2.305.491,2 2.565.011,6
dan Sepeda Motor
1. Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya 443.066,9 482.258 561.622,9 616.502,6 678.871

2. Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan 1.315.969,5 1.399.089 1.512.156,9 1.688.988,6 1.886.140,6
Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 240.818,6 269.379,8 304.392,9 340.263 375.611,9
1. Angkutan Rel - - - - -
2. Angkutan Darat 157.862 176.069,1 200.485,1 224.360,2 250.795,1
3. Angkutan Laut 20.637 23.793,7 26.258,7 28.725 29.700,9
4. Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan 39.857,9 44.239,4 49.257,6 55.766,5 59.941,3

5. Angkutan Udara - - - - -
6. Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan; Pos dan 22.461,7 25.277,5 28.391,5 31.411,3 35.174,5
Kurir
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 187.001,4 211.874 236.393,4 265.764,1 302.472,7

1. Penyediaan Akomodasi 21.492,1 23.893,3 26.345,7 28.606,6 32.367,5


2. Penyediaan Makan Minum 165.509,3 187.980,7 210.047,7 237.157,4 270.105,2
J Informasi dan Komunikasi 364.861,5 395.143 422.955 468.269,5 528.240,6
K Jasa Keuangan dan Asuransi 190.605,9 233.020,8 282.224,6 333.144,9 367.245,7
1. Jasa Perantara Keuangan 92.810,3 124.183,8 160.524,1 196.552,9 221.338
2. Asuransi dan Dana Pensiun 44.259,8 49.178,5 54.499,4 60.440 64.989
3. Jasa Keuangan Lainnya 37.684,7 41.698,8 47.279,9 54.251,2 57.444,6
4. Jasa Penunjang Keuangan 15.851 17.959,6 19.921,2 21.900,8 23.474,2
L Real Estat 321.960,1 367.099,2 414.231,5 459.870,3 503.928,5
M,N Jasa Perusahaan 38.523,4 42.860,8 47.615,8 52.084,2 58.631,7
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan 403.437 524.829,5 611.432,3 730.936,8 858.741,5
Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 446.051,5 502.271,6 572.689,2 650.497,7 725.063,5
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 124.291,9 139.341,3 155.260,7 174.422,6 193.739,4
R,S,T,U Jasa lainnya 96.582,5 101.543,5 111.011,6 123.713,6 136.014,5

Produk Domestik Regional Bruto 9.613.739,4 10.591.621,2 11.819.111,4 13.217.816,8 14.667.866,4


Sumber : BPS Kab. Sambas Tahun 2016
Keterangan : *) angka sementara **) angka sangat sementara

Sebagai daerah agraris dengan jumlah penduduk bermata pencaharian pokok


pertanian sudah sewajarnya dalam struktur perekonomian Kabupaten Sambas didominasi
oleh sektor pertanian. Struktur perekonomian Kabupaten Sambas masih didominasi oleh
lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan dengan nilai kontribusi sebesar
32,94%, diikuti dengan lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil
dan Sepeda Motor sebesar 17,49% dan usaha Industri Pengolahan sebesar 12,44%.
Sektor pertanian, Kehutanan dan Perikanan merupakan sektor yang paling besar
memberikan sumbangan bagi pertumbuhan PDRB Kab Sambas dan selama tahun 2011
sampai dengan tahun 2015 peranannya perlahan-lahan terus berkurang.

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 32


Tabel. II.17
Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Sambas
Atas Dasar Harga Berlaku 2011-2015 Menurut Lapangan Usaha (%)

Lapangan Usaha/Industry 2011 2012 2013 2014*) 2015**)


(1) (3) (4) (5) (6) (7)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
36,23 35,10 34,44 33,36 32,94
1 Pertanian, Peternakan, Perburuan dan
Jasa Pertanian 30,80 29,68 29,37 28,24 27,90
a. Tanaman Pangan 6,64 6,64 6,89 6,51 6,37
b. Tanaman Hortikultura 7,70 7,35 7,26 7,33 7,67
c. Tanaman Perkebunan 13,89 13,16 12,78 11,91 11,43
d. Peternakan 2,33 2,28 2,19 2,24 2,19
e. Jasa Pertanian dan Perburuan 0,24 0,24 0,24 0,24 0,24
2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 0,85 0,83 0,76 0,64 0,61
3 Perikanan 4,58 4,59 4,31 4,49 4,43
B Pertambangan dan Penggalian
0,86 1,00 1,07 1,19 1,28
1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas
Bumi/ - - - - -
2 Pertambangan Batubara dan Lignit - - - - -
3 Pertambangan Bijih Logam 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
4 Pertambangan dan Penggalian Lainnya 0,85 0,98 1,06 1,18 1,27
C Industri Pengolahan
13,15 12,98 12,78 12,68 12,44
1 Industri Batubara dan Pengilangan Migas - - - - -
2 Industri Makanan dan Minuman 9,75 9,77 9,82 10,03 9,99
3 Industri Pengolahan Tembakau - - - - -
4 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 0,11 0,10 0,10 0,10 0,11
5 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas
Kaki - - - - -
6 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan
Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu,
Rotan dan SejenisnyaStraw and Plaiting
Materials 0,51 0,47 0,41 0,35 0,31
7 Industri Kertas dan Barang dari Kertas;
Percetakan dan Reproduksi Media
Rekaman 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
8 Industri Kimia, Farmasi dan Obat
Tradisional - - - - -
9 Industri Karet, Barang dari Karet dan
Plastik 1,85 1,71 1,54 1,31 1,18
10 Industri Barang Galian bukan Logam 0,11 0,10 0,09 0,08 0,09
11 Industri Logam Dasar - - - - -
12 Industri Barang Logam; Komputer, Barang
Elektronik, Optik; dan Peralatan Listrik 0,25 0,26 0,26 0,26 0,25
13 Industri Mesin dan Perlengkapan 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03
14 Industri Alat Angkutan 0,11 0,10 0,10 0,11 0,10

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 33


Lapangan Usaha/Industry 2011 2012 2013 2014*) 2015**)
15 Industri Furnitur 0,38 0,37 0,36 0,34 0,32
16 Industri Pengolahan Lainnya; Jasa
Reparasi dan Pemasangan Mesin dan
Peralatan 0,06 0,06 0,05 0,05 0,05
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04
1 Ketenagalistrikan 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
2 Pengadaan Gas dan Produksi Es 0,03 0,03 0,03 0,03 0,02
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah
dan Daur Ulang 0,06 0,06 0,06 0,05 0,05
F Konstruksi 6,24 6,75 7,35 8,00 8,15
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil
dan Sepeda Motor 18,30 17,76 17,55 17,44 17,49
1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan
Reparasinya 4,61 4,55 4,75 4,66 4,63
2 Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan
Mobil dan Sepeda Motor 13,69 13,21 12,79 12,78 12,86
H Transportasi dan Pergudangan
2,50 2,54 2,58 2,57 2,56
1 Angkutan Rel - - - - -
2 Angkutan Darat 1,64 1,66 1,70 1,70 1,71
3 Angkutan Laut 0,21 0,22 0,22 0,22 0,20
4 Angkutan Sungai Danau dan
Penyeberangan 0,41 0,42 0,42 0,42 0,41
5 Angkutan Udara - - - - -
6 Pergudangan dan Jasa Penunjang
Angkutan; Pos dan Kurir 0,23 0,24 0,24 0,24 0,24
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
1,95 2,00 2,00 2,01 2,06
1 Penyediaan Akomodasi 0,22 0,23 0,22 0,22 0,22
2 Penyediaan Makan Minum 1,72 1,77 1,78 1,79 1,84
J Informasi dan Komunikasi
3,80 3,73 3,58 3,54 3,60
K Jasa Keuangan dan Asuransi
1,98 2,20 2,39 2,52 2,50
1 Jasa Perantara Keuangan 0,97 1,17 1,36 1,49 1,51
2 Asuransi dan Dana Pensiun 0,46 0,46 0,46 0,46 0,44
3 Jasa Keuangan Lainnya 0,39 0,39 0,40 0,41 0,39
4 Jasa Penunjang Keuangan 0,16 0,17 0,17 0,17 0,16
L Real Estat
3,35 3,47 3,50 3,48 3,44
M,N Jasa Perusahaan
0,40 0,40 0,40 0,39 0,40
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib 4,20 4,96 5,17 5,53 5,85
P Jasa Pendidikan
4,64 4,74 4,85 4,92 4,94
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
1,29 1,32 1,31 1,32 1,32
R,S,T,U Jasa lainnya
1,00 0,96 0,94 0,94 0,93
Produk Domestik Regional Bruto/Gross Regional Domestic 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Product
Sumber : BPS Kab. Sambas Tahun 2016
Keterangan : *) angka sementara **) angka sangat sementara

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 34


C. PDRB Perkapita
Tingkat kesejahteraan penduduk suatu daerah dapat diukur salah satunya
dengan pendapatan regional per kapita dalam hal ini PDRB per kapita. PDRB per kapita
atas dasar harga berlaku pada tahun 2015 sebesar 28.039.468.14 juta rupiah dengan
pertumbuhan sebesar 10,29 persen. Sedangkan PDRB per kapita atas dasar harga
konstan di tahun 2015 sebesar 21.465.244,68 juta rupiah dengan pertumbuhan sebesar
4,13 persen.
Secara keseluruhan perkembangan PDRB per kapita ADHB dan ADHK dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.

Tabel II.18
Perkembangan PDRB Per Kapita Kabupaten Sambas Tahun 2011 – 2015
PDRB PER KAPITA PDRB PER KAPITA
HARGA BERLAKU HARGA KONSTAN 2010
TAHUN
NILAI PERTUMBUHAN NILAI PERTUMBUHAN
(Juta Rp.) (%) (Jutaan RP) (%)
2011 19.131.971,99 11,27 17.995.248,92 4,65

2012 20.804.680,53 8,74 18.810.634,23 4,53

2013 22.924.313,81 10,19 19.720.691,13 4,85

2014* 25.424.403,34 10,91 20.613.364,89 4,54

2015** 28.039.468.14 10,29 21.465.244,68 4,13

Sumber : BPS Kabupaten Sambas Tahun 2016


Keterangan :*) angka sementara**) angka sangat sementara

D. Indeks Pembangunan Manusia

Manusia adalah kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Pembangunan manusia


menempatkan manusia sebagai tujuan akhir dari pembangunan, bukan alat dari
pembangunan. Tujuan utama pembangunan adalah menciptakan lingkungan yang
memungkinkan rakyat untuk menikmati umur panjang, sehat dan menjalankan kehidupan
yang produktif (United Nation Development Programme-UNDP). Pembangunan manusia
didefinisikan sebagai proses perluasan pilihan bagi penduduk.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjelaskan bagaimana penduduk dapat
mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan
dan sebagainya. IPM diperkenalkan oleh UNDP pada tahun 1990 dan dipublikasikan
secara berkala dalam laporan tahunan Human Development Report (HDR).

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 35


IPM dibentuk oleh 3 (tiga) dimensi dasar yaitu : a) umur panjang dan hidup sehat;
b) pengetahuan dan c) standar hidup layak.
IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya
membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). IPM dapat menentukan
peringkat atau level pembangunan suatu wilayah/negara. Bagi Indonesia, IPM merupakan
data strategis karena selain sebagai ukuran kinerja pemerintah, IPM juga digunakan
sebagai salah satu alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU).

Berdasarkan penghitungan IPM di tahun 2015 IPM tertinggi adalah Provinsi DKI
Jakarta sebesar 78,99 diikuti posisi kedua Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar
77,59 dan Kalimantan Timur sebesar 74,17 di posisi ketiga. Sementara IPM Provinsi
Kalimantan Barat sebesar 65,59 yang secara nasional peringkatnya berada pada posisi 29
dari 34 provinsi di Indonesia. Secara umum perkembangan IPM di Kabupaten Sambas
terus mengalami peningkatan dalam komponen IPM.

Di Provinsi Kalimantan Barat, IPM tertinggi adalah Kota Pontianak sebesar 77,52,
diikuti Kota Singkawang sebesar 70,03 dan Kabupaten Kubu Raya sebesar 65,02.
Sementara Kabupaten Sambas peringkatnya tidak berubah yaitu berada pada peringkat 6
dari 14 kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Barat.

Sumber : Buku Kalbar Dalam Angka Tahun 2016

Gambar II.9
IPM Indonesia Tahun 2011 – 2015

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 36


Sumber : Buku Kalbar Dalam Angka Tahun 2016

Gambar II.10

IPM Kalimantan Barat Tahun 2011 – 2015

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Sambas Tahun 2016

Gambar II.11

IPM Kabupaten Sambas Tahun 2011 – 2015

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 37


Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Sambas Tahun 2016

Kategori IPM :
Rendah : IPM < 60 Tinggi : 70 ≤IPM ≥ 80
Sedang : 60 ≤IPM ≥ 70 Sangat Tinggi : IPM ≥ 80

Gambar II.12
IPM dan Kategori Kabupaten/ Kota di Provinsi Kalbar Tahun 2015

F. Indeks Pembangunan Desa


Indeks Pembangunan Desa (IPD) merupakan suatu ukuran yang disusun untuk
menilai tingkat kemajuan atau perkembangan desa di Indonesia dengan unit analisisnya
“Desa”.
IPD dimaksudkan untuk menjadi suatu instrumen yang memberikan informasi bagi pelaku
pembangunan desa baik di tingkat pusat, daerah, maupun desa agar dapat melakukan
intervensi kebijakan yang tepat sebagai upaya pengungkit perkembangan desa.
Berdasarkan IPD, desa diklasifikasikan menjadi:
a. Desa mandiri adalah desa yang mempunyai ketersediaan dan akses terhadap
pelayanan dasar yang mencukupi, infrastruktur yang memadai,
aksesibiitas/transportasi yang tidak sulit, pelayanan publik yang bagus, dan
penyelenggaraan pemerintahan yang sudah sangat baik. (desa dengan nilai IPD lebih
dari 75).
b. Desa berkembang adalah desa yang mempunyai ketersediaan dan akses terhadap
pelayanan dasar, infrastruktur, aksesibiitas/transportasi, pelayanan publik, dan
penyelenggaraan pemerintahan yang cukup memadai. (desa dengan nilai IPD lebih

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 38


dari 50 namun kurang dari sama dengan 75).
c. Desa tertinggal adalah desa yang mempunyai ketersediaan dan akses terhadap
pelayanan dasar, infrastruktur, aksesibiitas/transportasi, pelayanan publik, dan
penyelenggaraan pemerintahan yang masih minim. (desa dengan nilai IPD kurang dari
sama dengan 50).

Tabel II.19
Klasifikasi Desa Per Kecamatan di Kabupaten Sambas

Sumber : Bappenas, tahun 2014

G. Penduduk Miskin

Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Sambas, pada tahun 2014 tercatat jumlah
penduduk miskin 49.260 orang (9,46%), jumlah ini berkurang jika dibandingkan
dengan tahun 2013 sebanyak 51.200 orang, namun masih tinggi jika dibandingkan
dengan jumlah penduduk miskin di tahun 2012 sebanyak 44.500 orang. Garis
kemiskinan di Kabupaten Sambas sebesar Rp. 314.144 per kapita per bulan.

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 39


Tabel II.20
Tingkat Kemiskinan di Propinsi Kalimantan Barat Tahun 2011–2015

Kemiskinan (%)
Kab/Kota
2011 2012 2013 2014 2015
Kalimantan Barat 8,48 7,96 8,74 8,07 8,03
Sambas 9,38 8,88 9,90 9,46 9,42
Bengkayang 7,25 6,74 8,01 7,2 6,94
Landak 13,13 12,41 14,18 13,71 13,51
Mempawah 5,97 5,64 6,3 6 5,52
Sanggau 4,67 4,4 4,71 4,47 4,57
Ketapang 12,75 11,91 12,85 11,6 11,72
Sintang 9,07 8,55 10,09 9,11 9,33
Kapuas Hulu 10,61 9,95 11,11 10,03 9,66
Sekadau 6,3 5,93 6,93 6,31 6,5
Melawi 12,93 12,1 13,7 12,4 12,57
Kayong Utara 10,91 10,16 10,87 9,55 9,84
Kubu Raya 6,67 6,27 6,04 5,45 5,22
Kota Pontianak 6,15 5,77 5,56 5,15 5,22
Kota Singkawang 5,69 5,32 6,5 5,88 5,76
Sumber : BPS Prov. Kalbar Tahun 2016

II.2.2 Kesejahteraan Sosial


A. Angka Harapan Lama Sekolah (HLS)

Angka Harapan Lama Sekolah didefinisikan lamanya sekolah (dalam tahun) yang
diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu dimasa mendatang.
Diasumsikan bahwa peluang anak tersebut akan tetap bersekolah pada umur-umur
berikutnya sama dengan peluang penduduk yang bersekolah per jumlah penduduk untuk
umur yang sama saat ini. Angka Harapan Lama Sekolah dihitung untuk penduduk berusia
7 tahun keatas. HLS dapat digunakan untuk mengetahui kondisi pembangunan sistem
pendidikan di berbagai jenjang yang ditunjukkan dalam bentuk lamanya pendidikan
(dalam tahun) yang diharapkan dapat dicapai oleh setiap anak.
Angka Harapan Lama Sekolah Kab. Sambas tahun 2015 yaitu 11,70 tahun, angka ini
masih rendah jika dibandingkan dengan Angka Harapan Lama Sekolah Provinsi Kalbar
yaitu 12,25 tahun. Namun Angka Harapan Lama Sekolah Kab. Sambas lebih tinggi jika
dibandingkan dengan Kab. Bengkayang, Kab. Sanggau, Kab. Ketapang, Kab. Sintang,
Kab. Sekadau, dan Kab. Melawi.

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 40


Sumber : BPS Prov. Kalbar Tahun 2016

Gambar II.13
HLS Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kalbar Tahun 2015

Sumber : BPS Prov. Kalbar Tahun 2016

Gambar II.14
HLS Kabupaten Sambas dan Provinsi Kalbar Tahun 2011 – 2015

B. Rata-rata Lama Sekolah


Rata-rata Lama Sekolah didefinisikan sebagai jumlah tahun yang digunakan oleh
penduduk dalam menjalani pendidikan formal. Diasumsikan bahwa dalam kondisi normal,

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 41


rata-rata lama sekolah suatu wilayah tidak akan turun. Cakupan penduduk yang dihitung
dalam penghitungan rata-rata lama sekolah adalah penduduk berusia 25 tahun keatas.
Di tahun 2015, rata-rata lama sekolah tertinggi berada di Kota Pontianak yaitu
9,77 tahun; diikuti Kota Singkawang 7,28 tahun; Kabupaten Landak 7,06 tahun dan
Kabupaten Kapuas Hulu 7,00 tahun. Sementara angka terendah berada di Kabupaten
Kayong Utara yaitu 5,37 tahun. Kabupaten Sambas menduduki urutan ke 12 dari 14
kab/kota di Provinsi Kalimantan Barat untuk rata-rata lama sekolah, hanya 6,13 tahun.

Sumber : BPS Prov. Kalbar Tahun 2016

Gambar II.15
RLS Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Kalbar Tahun 2015

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 42


Sumber : BPS Prov. Kalbar Tahun 2016
Gambar II.16
RLS Kabupaten Sambas dan Provinsi Kalbar Tahun 2015

Selama tahun 2011 sampai dengan tahun 2015, rata-rata lama sekolah penduduk
Kabupaten Sambas maupun penduduk Provinsi Kalimantan Barat mengalami peningkatan
relatif lambat. Rata-rata lama sekolah Provinsi Kalimantan Barat di tahun 2015 sebesar
6,93 tahun naik dari tahun 2014 yang hanya 6,83 tahun. Begitu pula rata-rata lama
sekolah untuk Kabupaten Sambas naik dari 5,80 tahun pada tahun 2014 menjadi 6,13
tahun di tahun 2015.

C. Angka Kematian Bayi

Tingkat mortalitas bayi disamping dipengaruhi oleh faktor intern seperti kondisi ibu
hamil dan menyusui serta bayi, juga faktor ekstern. Penyebab faktor intern antara lain
kekurangan gizi waktu ibu hamil akan cenderung melahirkan bayi yang malnutrisi,
kelainan fisik, dan gangguan mental pada bayi. Persoalannya cenderung bertambah rumit
apabila si-ibu juga menderita suatu penyakit kronis saat hamil misalnya beban mental
akibat depresi berkepanjangan. Dampak buruk lain pada bayi juga ditentukan oleh faktor
usia ibu yang terkadang mempengaruhi keselamatan bayi saat dilahirkan.

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 43


Mengenai faktor ekstern utamanya disebabkan oleh pertolongan saat proses
persalinan yaitu mengenai cara, oleh siapa, proses persalinan ditangani. Masyarakat
tradisional cenderung masih menggunakan peralatan sederhana, sehingga
memungkinkan terjadinya infeksi (tetanus) pada bayi. Tetanus biasa terjadi pada saat
pemotongan tali pusar (placenta), dan relatif banyak ditemukan di negara-negara
berkembang. Guna menekan angka kematian bayi (AKB) akibat infeksi, maka pemerintah
mensosialisasikan program pelatihan para dukun bayi tentang cara penanganan proses
persalinan yang sesuai kaidah/ standar medis.

Target MDG’s 11 per 1.000 KH

Sumber : Buku Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat tahun 2015 (Dinas Kesehatan
Provinsi Kalimantan Barat)

Gambar II.17
Angka Kematian Bayi di Kab. Sambas

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 44


Sumber : Buku Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat tahun 2014
(Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat)

Gambar II.18

Jumlah Kasus Kematian Neonatal Yang Terlaporkan


di Prov. Kalbar sd. Desember Tahun 2014

Sumber : Buku Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat tahun 2014


(Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat)

Gambar II.19

Jumlah Kematian Bayi (29 hari-11 Bln) yang Terlaporkan


di Prov. Kalbar sd. Desember 2014

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 45


Sumber : Buku Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat tahun 2014
(Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat)

Gambar II.20

Kasus Kematian Anak Balita (12-59 Bln) Yang Terlaporkan


di Prov Kalbar sd. Desember 2014

Sumber : Buku Profil Kesehatan Kab. Sambas Tahun 2015


(Dinas Kesehatan Kab. Sambas)

Gambar II.21

Perkembangan Status Gizi Balita di Kabupaten Sambas 2011 – 2015

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 46


D. Angka Harapan Hidup Saat Lahir (AHH)
Angka Harapan Hidup saat Lahir didefinisikan sebagai rata-rata perkiraan banyak
tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang sejak lahir. AHH mencerminkan derajat
kesehatan suatu masyarakat. AHH dihitung dari hasil sensus dan survei kependudukan.
Angka Harapan Hidup (AHH) di Kabupaten Sambas tahun 2015 yaitu 67,94
tahun, meningkat di banding tahun sebelumnya yaitu 67,74 tahun. AHH tertinggi
berada di Kabupaten Bengkayang yaitu 72,99 tahun dan AHH terendah berada di
Kabupaten Kayong Utara yaitu 67,33 tahun.

Sumber : Buku Profil Kab. Sambas Tahun 2016

Gambar II.22
AHH (Tahun) Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kalbar Tahun 2015

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 47


Sumber : Buku Profil Kab. Sambas Tahun 2016

Gambar II.23
AHH (Tahun) Kab. Sambas dan Prov Kalbar Tahun 2011– 2015

II.2.3 Budaya, Pemuda dan Olah Raga


Jumlah suku etnis dominan di Kabupaten Sambas tahun 2015 sebanyak
3 etnis. Jumlah situs bersejarah ada 26 buah. Jumlah organisasi kepemudaan sebanyak
192 organisasi, jumlah obyek wisata tahun 2015 sebanyak 47 buah.

Tabel II.21
Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga, dan Pariwisata

JENIS 2014 2015 Satuan


Kebudayaan :
- Jumlah suku etnis dominan 3 3 Etnis
- Jumlah bahasa daerah dominasi 3 3 Bahasa
- Jumlah situs bersejarah 26 26 Situs
- Jumlah tokoh/ pemangku adat 10 10 Orang
Pemuda dan Olahraga :
- Organisasi Kepemudaan 192 192 Buah
- Jumlah Organisasi Olahraga 28 29 Buah
- Jumlah gelanggang olahraga 357 357 Buah

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 48


Pariwisata :
- Jumlah obyek wisata 47 47 Buah
- Jumlah hotel non bintang 29 29 Buah
- Jumlah kamar hotel/penginapan 550 550 Unit
Tempat hiburan / rekreasi :
- Bahari 22 22 Unit
- Non Bahari 20 20 Unit
- Budaya 5 5 Unit
Sumber : Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Sambas Tahun 2016

II.3 Aspek Pelayanan Umum


II.3.1 Layanan Urusan Wajib
II.3.1.1. Fokus Layanan Urusan Wajib Pelayanan Dasar
A. Urusan Pendidikan
1. Angka Partisipasi Kasar (APK)

Salah satu indikator di bidang pendidikan adalah Angka Partisipasi Kasar


(APK) dimana indikator ini mengukur proporsi anak sekolah pada suatu jenjang
pendidikan tertentu dalam kelompok umur yabg sesuai dengan jenjang pendidikan
tersebut. APK memberikan gambaran secara umum tentang banyaknya anak yang
sedang/telah menerima pendidikan pada jenjang tertentu. APK biasanya diterapkan
untuk jenjang pendidikan SD, SLTP dan SLTA. Dengan kata lain APK memberikan
gambaran daya serap penduduk usia sekolah di masing-masing jenjang pendidikan.

Tabel II.22
Angka Partisipasi Kasar (APK) di Kabupaten Sambas Tahun 2015 dan 2014

Sekolah Sekolah XX
Jenjang Kelompok Penduduk APK APK
XX Umur XX
Pendidikan Umur (2015) (2015) (2014)
(2015) (2015)
SD 7-12 69.854 78.250 68.002 112,02 113,65

SMP 13-15 28.928 22.405 18.036 77,45 67,06

SMA 16-18 23.877 21.626 13.169 90,57 71,10

Sumber : BPS Kab. Sambas Tahun 2016, data diolah

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 49


2. Angka Partisipasi Murni (APM)
APM menunjukkan proporsi anak sekolah pada suatu kelompok umur tertentu yang
bersekolah pada tingkat yang sesuai dengan kelompok umurnya. APM selalu lebih rendah
dibanding APK karena pembilangnya lebih kecil (sementara penyebutnya sama). APM
membatasi usia murid sesuai dengan jenjang pendidikan sehingga angkanya lebih kecil
karena beberapa factor diantaranya menunda saat mulai bersekolah, murid tidak naik kelas,
berhenti/keluar dari sekolah untuk sementara waktu, dan lulus lebih awal.
Indikator ini juga menggambarkan kekonsistenan antara umur penduduk dengan
pendidikan yang disarankan untuk usia yang bersangkutan.

Tabel II.23
Angka Partisipasi Murni (APM) di Kabupaten Sambas Tahun 2015 dan 2014

Sekolah Sekolah XX
Jenjang Kelompok Penduduk APM APM
XX Umur XX
Pendidikan Umur (2015) (2015) (2014)
(2015) (2015)
SD 7-12 69.854 78.250 68.002 97,35 96,87

SMP 13-15 28.928 22.405 18.036 62,35 57,13

SMA 16-18 23.877 21.626 13.169 55,15 58,08


Sumber : BPS Kab. Sambas Tahun 2016, data diolah

3. Angka Partisipasi Sekolah (APS)


APS mengukur proporsi anak yang bersekolah pada suatu kelompok umur
sekolah jenjang pendidikan tertentu. Indikator ini memberikan gambaran secara umum
tentang banyaknya anak kelompok umur tertentu yang sedang bersekolah tanpa
memperhatikan jenjang pendidikan yang sedang diikuti.

Tabel II.24
Angka Partisipasi Sekolah di Kabupaten Sambas Tahun 2015 dan 2014

Sekolah Sekolah XX
Jenjang Kelompok Penduduk APS APS
XX Umur XX
Pendidikan Umur (2015) (2015) (2014)
(2015) (2015)
SD 7-12 69.854 78.250 68.002 99,27 98,66

SMP 13-15 28.928 22.405 18.036 89,89 85,47

SMA 16-18 23.877 21.626 13.169 71,40 68,91

Sumber : BPS Kab. Sambas Tahun 2016, data diolah

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 50


4. Tingkat Pendidikan Yang Ditamatkan (Ijazah Yang Dimiliki)
Hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2014 menunjukkan sekitar
36,71 persen penduduk usia 10 tahun ke atas di Kabupaten Sambas yang tidak memiliki
ijazah SD dan sekitar 27,82 persen memiliki ijazah SD/SDLB/MI. Penduduk perempuan
usia 10 tahun ke atas di Kabupaten Sambas yang tidak memiliki ijazah SD yaitu sekitar
37,02 persen sedangkan penduduk laki-laki sekitar 36,43 persen yang tidak memiliki
ijazah SD.
Hasil Susenas 2014 juga menunjukkan sekitar 18,52 persen penduduk usia 10 tahun
ke atas di Kabupaten Sambas yang memiliki ijazah SMP/SMPLB/MTs. Sekitar 13,18 persen
telah menamatkan atau memiliki ijazah SMA/SMALB/MA/SMK. Sedangkan penduduk usia
10 tahun ke atas di Kabupaten Sambas yang memiliki ijazah DI/II/III/S1/S2/S3 sebanyak
3,24 persen. Kesadaran masyarakat untuk mengikuti program paket A/B/C tampaknya
masih sangat rendah sehingga jumlah penduduk yang memiliki ijazah paket A/B/C hanya
dibawah 1 persen. Hal yang kiranya perlu mendapat perhatian adalah semakin tinggi
jenjang atau tingkat pendidikan ternyata juga semakin sedikit jumlah penduduk yang
mampu menamatkannya.

Tabel II.25
Persentase Penduduk 10 Tahun Ke Atas Menurut Ijazah Tertinggi yang Dimiliki Kabupaten
Sambas Tahun 2014
Tdk
SMP/S SMA/SM DI/II/I
Punya SD/SD Paket Paket Paket
Jenis Kelamin MPLB/ ALB/MA/ II/S1/S Jumlah
Ijazah LB/MI A B C
MTs SMK 2/S3
SD

Laki-laki 36,43 27,99 0,23 18,64 0,00 13,47 0,00 3,24 100,00

Perempuan 37,02 27,63 0,16 18,42 0,32 12,87 0,35 3,23 100,00

Total 36,71 27,82 0,20 18,52 0,16 13,18 0,17 3,24 100,00

Sumber : Buku Analisis Kependudukan Kab. Sambas 2014 (BPS, 2014)

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 51


B. Urusan Kesehatan
1. Indikator Derajat Kesehatan

Tabel II.26
Kasus kematian bayi, ibu dan Angka Harapan Hidup

Realisasi
Target
Indikator
2015
2012 2013 2014 2015

Jumlah kasus kematian bayi


102 98 108 111 138
(berumur < 1 tahun)

Jumlah kasus kematian ibu pada


13 17 15 13 22
1 tahun tertentu

Angka Harapan Hidup 70 67,5 67,6 67,7 67,94

Sumber: Buku Profil Kesehatan, Dinas Kesehatan Kab. Sambas 2015

Dari tabel tersebut tergambar terjadi penurunan kasus kematian ibu sebesar
11,7% dari 17 kasus di tahun 2012 menjadi 15 kasus ditahun 2013, dan pada tahun 2014
terjadi penurunan kasus sebesar 15,4% yaitu menjadi 13 kasus. Akan Tetapi pada tahun
2015 terjadi kenaikan kasus sebesar 40,9% dengan penyebab kematian diantaranya
perdarahan sebanyak 7 kasus, eklamsi 4 kasus, infeksi sebanyak 1 kasus, dan lainnya
sebanyak 10 kasus. Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas bahwa usia
kematian ibu 20-29 tahun sebanyak 11 kasus dan 30-40 tahun sebanyak 11 kasus.

Target MDG’s 102 per 100.000 KH

Sumber: Buku Profil Kesehatan, Dinas Kesehatan Kab. Sambas 2015

Gambar II.24
Angka Kematian Ibu di Kab. Sambas

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 52


Bila dilihat trend lokasi terjadinya kematian ibu di 19 kecamatan, dimana
dikecamatan yang dulu tidak pernah terjadi kasus kematian ibu, ditahun 2015 mulai
terjadi kasus kematian ibu sebanyak 3 kasus seperti kecamatan Pemangkat dan Selakau
Timur, dan dibeberapa kecamatan terjadi peningkatan kasus kematian ibu seperti
kecamatan Selakau tahun 2014 sebanayak 2 kasus pada tahun 2015 menjadi sebanyak 3
kasus. Kecamatan Sebawi pada tahun 2014 tidak terjadi kasus, maka pada tahun 2015
terjadi kasus kematian ibu sebanyak 1 kasus. Demikian juga Kecamatan Tekarang tahun
2014 kasus kematian ibu hanya 1 kasus namun ditahun 2015 menjadi 2 kasus. Tahun
keempat pelaksanakan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas, tergambar bahwa
kecamatan Paloh dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2015 tidak terjadi kasus
kematian ibu.
Trend kasus yang terjadi di 19 kecamatan di Kabupaten Sambas tahun 2012-2015
dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel II.27
Kasus Kematian Ibu di Kabupaten Sambas tahun 2012-2015
Jumlah Kasus
No Kecamatan
2012 2013 2014 2015

1 Selakau 0 0 2 3

2 Selakau Timur 0 0 0 3

3 Salatiga 1 1 0 0

4 Pemangkat 0 0 0 3

5 Semparuk 1 1 2 2

6 Tebas 2 1 1 1

7 Sebawi 0 1 0 1

8 Sambas 5 2 1 2

9 Sejangkung 1 3 1 1

10 Sajad 0 2 0 0

11 Subah 1 1 0 0

12 Jawai Selatan 1 0 0 0

13 Jawai 0 1 0 0

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 53


Jumlah Kasus
No Kecamatan
2012 2013 2014 2015

14 Tekarang 0 0 1 2

15 Teluk Keramat 1 0 3 3

16 Tanggaran 1 0 2 2

17 Galing 3 1 0 0

18 Paloh 0 0 0 0

19 Sajingan Besar 0 1 0 0

TOTAL 17 15 13 22

Sumber: Buku Profil Kesehatan, Dinas Kesehatan Kab. Sambas 2015

Kemudian pada kasus kematian bayi (kematian 0-11 bayi) terjadi peningkatan
kasus sebesar 24,32% dari 111 kasus yang terjadi ditahun 2014 menjadi 138 kasus
ditahun 2015 atau terjadi penambahan sebanyak 27 kasus. Dengan penyebab kematian
bayi seperti Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 25 kasus, Asfiksia sebanyak 46
kasus, Sepsis sebanyak 4 bayi, kelainan congenital sebanyak 6 bayi, pneumonia sebanyak
2 kasus, diare sebanyak 1 kasus, kelainan salauran cerna sebanyak 1 kasus, dan kasus
penyebab lainnya sebanyak 53 kasus.

Bila dilihat trend lokasi terjadinya kematian bayi di 19 kecamatan, disemua


kecamatan terjadi kasus kematian bayi, bahkan terjadi peningkatan kasus kematian bayi
cukup tinggi, seperti kecamatan Sejangkung, Sambas, Tebas, Tekarang, Selakau,
Pemangkat, Teluk Keramat, Tangaran, Sajingan Besar, Galing dan Subah. Tidak
demikian yang terjadi didua kecamatan yaitu kecamatan Selakau Timur dan Paloh, yang
tahun sebelum tidak terjadi kasus, akan tetapi tahun 2015 terjadi kasus kematian bayi.

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 54


Tabel II.28
Kasus Kematian Bayi di Kabupaten Sambas tahun 2012-2015
Jumlah Kasus
No Kecamatan
2012 2013 2014 2015

1 Sejangkung 6 5 5 11

2 Sambas 8 7 20 12

3 Sajad 2 11 7 2

4 Sebawi 8 7 10 6

5 Tebas 8 9 6 8

6 Tekarang 1 0 1 3

7 Selakau 5 4 1 2

8 Selakau Timur 0 0 0 2

9 Pemangkat 2 6 3 9

10 Salatiga 2 6 4 4

11 Semparuk 5 7 5 3

12 Jawai 4 3 6 3

13 Jawai Selatan 2 4 3 4

14 Teluk keramat 11 12 14 19

15 Tangaran 9 3 10 13

16 Paloh 0 1 0 8

17 Sajingan Besar 8 9 4 6

18 Galing 14 9 10 11

19 Subah 3 4 2 4

Total 98 108 111 138

Sumber: Buku Profil Kesehatan, Dinas Kesehatan Kab. Sambas 2015

Bahwa berdasarkan hasil Pematauan Status Gizi (Pemantauan Status Gizi) balita,
terjadi peningkatan prevalensi gizi buruk dari tahun 2014 yaitu 2,47% menjadi 3,05%
pada tahun 2015.

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 55


Tabel II.29
Prevalensi Gizi di Kabupaten Sambas tahun 2012-2015
Target Capaian (%)
Status Gizi
2015 2012 2013 2014 2015

% Kurang <16% 14,98 15,67 13,09 14,00

% Buruk <2% 3,85 2,77 2,47 3,05

Total <15% 18,82 18,44 15,56 17,05

Sumber: Buku Profil Kesehatan, Dinas Kesehatan Kab. Sambas 2015

Prevalensi gizi buruk di Kabupaten Sambas dilihat melalui Pemantauan Status Gizi
(PSG) dengan mengukur berat badan balita per umur, dimana pada tahun 2015 balita
yang diukur sebanyak 28.430 balita, dan ditemukan 866 kasus balita gizi buruk yang
dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel II.30
Kasus Gizi Buruk di Kabupaten Sambas tahun 2012-2015
KASUS GIZI (PSG)
NO KECAMATAN
2012 2013 2014 2015

1 Sejangkung 18 61 87 59

2 Sambas 25 83 85 79

3 Sajad 12 25 25 21

4 Sebawi 24 38 36 26

5 Tebas 38 43 49 121

6 Tekarang 5 46 39 29

7 Selakau 20 44 81 76

8 Selakau Timur 14 21 23 29

9 Pemangkat 13 50 44 71

10 Salatiga 5 9 4 5

11 Semparuk 1 16 7 30

12 Jawai 5 23 26 58

13 Jawai Selatan 6 12 6 30

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 56


KASUS GIZI (PSG)
NO KECAMATAN
2012 2013 2014 2015

14 Teluk keramat 40 83 64 102

15 Tangaran 43 21 16 22

16 Paloh 6 14 0 4

17 Sajingan Besar 20 24 14 37

18 Galing 7 57 12 54

19 Subah 2 4 21 13

Total 847 674 639 866

Sumber: Buku Profil Kesehatan, Dinas Kesehatan Kab. Sambas 2015

Dari hasil prevalensi gizi buruk dilakukan penyaringan pengukuran berat badan di
bagi tinggi badan dengan Z-score <-3 dan atau dengan penyakit penyerta ditemukan
sebanyak 17 balita dan dilakukan perawatan di Pusat Pemulihan Gizi (PPG), dimana dari
17 kasus gizi buruk yang dirawat di Pusat Pemulihan Gizi (PPG), 10 balita berubah status
gizinya menjadi baik. Berikut ini trend lokasi balita gizi buruk yang dirawat yaitu :

Tabel II.31
Gizi Buruk yang di Rawat di Kabupaten Sambas tahun 2012-2015
Kasus Balita Gizi Buruk Dirawat
NO KECAMATAN
2012 2013 2014 2015

1 Sejangkung 8 1 1 0

2 Sambas 11 2 3 0

3 Sajad 2 1 5 1

4 Sebawi 3 4 5 0

5 Tebas 10 2 5 1

6 Tekarang 0 0 1 2

7 Selakau 0 0 0 0

8 Selakau Timur 0 1 1 2

9 Pemangkat 8 0 0 0

10 Salatiga 4 0 0 0

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 57


Kasus Balita Gizi Buruk Dirawat
NO KECAMATAN
2012 2013 2014 2015

11 Semparuk 7 0 0 2

12 Jawai 5 3 0 0

13 Jawai Selatan 6 0 0 2

14 Teluk keramat 9 7 2 4

15 Tangaran 4 1 3 1

16 Paloh 0 0 0 0

17 Sajingan Besar 0 0 0 0

18 Galing 5 1 1 2

19 Subah 12 0 0 0

Total 304 94 27 17

Sumber: Buku Profil Kesehatan, Dinas Kesehatan Kab. Sambas 2015

Selain itu, upaya yang dilakukan dalam memperbaiki gizi masyarakat di Kabupaten
Sambas dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel II.32
Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat di Kabupaten Sambas tahun 2012-2015
CAPAIAN (%)
No. Indikator
2012 2013 2014 2015

1 Balita yang ditimbang berat badannya 48.7 49.4 56,07 57,9

2 Balita yang naik berat badannya 67.0 65.3 75,78 74,53

3 Balita bawah garis Merah di kartu KMS 2.3 1.9 2,98 3,19

4 Cakupan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) 73.3 80.5 28,13 47,18

5 Bayi yang mendapat Asi - Eksklusif 8.45 51.9 64,2 66,0

Cakupan balita mendapat kapsul Vitamin A 67,87 78,83


6 82.9 84.3
(2 kali)

7 Kecamatan bebas rawan gizi 36.8 26.3 36,84 36,84

8 Cakupan buml mendapat 90 tablet Fe 80.8 91.4 88,19 83,52

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 58


CAPAIAN (%)
No. Indikator
2012 2013 2014 2015

9 Cakupan ibu nifas mendapat Vitamin A 80.8 96.5 80,94 76,72

10 Cakupan bumil menderita Anemia 0 1.86 3,81 4,10

11 Cakupan ibu hamil kekurangan energi kronis 0 5.5 5,22 5,86

Cakupan desa dengan garam beryodium


12 88.1 100 100 100
baik

Cakupan WUS yang mendapat kapsul


13 0 0 0 0
yodium

Sumber: Buku Profil Kesehatan, Dinas Kesehatan Kab. Sambas 2015

Cakupan pelayanan kesehatan tahun 2015 dapat dilihat dari pencapaian Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan. Adapun capaian SPM sebagai berikut:

Tabel II.33
Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan Tahun 2012 - 2015
Target
CAPAIAN (%)
2015
No.
INDIKATOR KINERJA SPM BIDANG
KESEHATAN 2012 2013 2014 2015

PELAYANAN KESEHATAN DASAR

1 Cakupan Kunjungan Bumil K4 95 91 95,97 90,98 84,42

Cakupan komplikasi kebidanan yang


2 100 70,72 76,02 76,11 100
ditangani

Cakupan Persalinan Oleh Tenaga


3 90 92,2 91,46 86,33 81,02
Kesehatan

4 Cakupan pelayanan nifas 90 86 86,88 83,12 81,77

Cakupan neonates dengan komplikasi


5 100 58 56,01 51,55 81,05
yang ditangani

6 Cakupan kunjungan bayi 95 63 80,52 84,41 90,67

Cakupan Desa/ Kelurahan Universal


7 100 88 89 100 83,00
Child Immunization (UCI)

8 Cakupan pelayanan anak balita 95 32 44,68 43,38 69,22

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 59


Target
CAPAIAN (%)
2015
No.
INDIKATOR KINERJA SPM BIDANG
KESEHATAN 2012 2013 2014 2015

Cakupan pemberian makanan


9 pendamping ASI pada anak usia 6-24 100 0 81,22 0 100
bulan keluarga miskin

Cakupan balita gizi buruk mendapat


10 100 100 100 100 100
perawatan

Cakupan penjaringan kesehatan siswa


11 100 100 100 90 100
SD dan setingkat

Cakupan penemuan penderita


13
penyakit:

a.AFP rate per 100.000 penduduk < 15


≥2 ≥2 ≥2 ≥2 ≥2
tahun

b.Penemuan penderita pneumonia


80 0,43 0,39 0,20 61,17
balita

c.Penemuan pasien baru TB BTA positif 95 53 53,67 38,60 53,00

d.Penderita DBD yang ditangani 100 100 100 100 100

e.Penemuan penderita diare 95 51 92,94 94,13 91,63

Cakupan pelayanan kesehatan dasar


14 95 87 198 15,07 42,82
pasien masyarakat miskin

PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN

Cakupan pelayanan kesehatan rujukan


15 80 8,09 17,46 3,59 2,95
pasien masayarakat miskin

Cakupan pelayanan gawat darurat level


16 1 yg harus diberikan sarana kesehatan 84,62 35,48 46,88 80,64 100
(RS) di Kab/kota

PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI DAN PENANGGULANGAN KEJADIAN LUAR BIASA


(KLB)

Cakupan desa/kelurahan mengalami


17 KLB yg dilakukan penyelidikan 100 100 100 0 0
epidemiologi < 24 jam

PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

18 Cakupan desa siaga aktif 80,90 94 96,67 51,57 88,88

Sumber: Buku Profil Kesehatan, Dinas Kesehatan Kab. Sambas 2015

Dilihat dari tabel tersebut, untuk pelayanan kesehatan dasar hanya 6 (enam) yang
mencapai target yaitu cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani, cakupan pemberian
makanan pendamping ASI pada anak usia 6 - 24 bulan keluarga miskin, cakupan balita

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 60


gizi buruk mendapat perawatan, cakupan penjaringan kesehatan siswa SD setingkat, AFP
rate per 100.000 penduduk <15 tahun, dan cakupan penderita DBD yang ditangani.
Untuk pelayanan kesehatan rujukan dari 2 (dua) indikator SPM, hanya 1 (satu) yang
mencapai target yaitu cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan
sarana kesehatan (RS) Kabupaten/Kota. Kemudian untuk pelayanan penyelidikan
epidemiologi dan penanggulangan kejadian luar biasa, desa/kelurahan mengalami KLB
yang dilakukan penyeledikan epidemiologi < 24 jam tidak terjadi kasus. Pelayanan
promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dengan indikator cakupan desa siaga
aktif sudah mencapaian target.

Capaian akses dan mutu pelayanan kesehatan dapat dilihat dari indikator rasio
fasilitas kesehatan dan sumber daya kesehatan yang ada di Kabupaten Sambas. Berikut
ini cakupan akses fasilitas kesehatan yaitu :

Tabel II.34
Cakupan Akses Fasilitas Kesehatan Tahun 2012 - 2015

Target CAPAIAN
No Indikator
2015 2012 2013 2014 2015
1 Rasio rumah sakit per 0,006 0,006 0,006 0,006 0,006
satuan penduduk (dikali
1.000)
2 Rasio failitas kesehatan 0,259 0,24 0,384 0,23 0,23
(puskesmas & pustu)
persatuan penduduk
(dikali 1.000)
Sumber: Buku Profil Kesehatan, Dinas Kesehatan Kab. Sambas 2015

Dari tabel tersebut, pencapaian rasio rumah sakit sudah mencapai target, tetapi
pencapaian rasio fasilitas kesehatan (puskesmas dan puskesmas pembantu) belum
mencapai target.
Ditahun 2015, kondisi puskesmas yang sudah baik sebesar 77,78% (21 buah),
bila dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 51,85% (14 buah). Jika dilihat pada
kondisi puskesmas pembantu pada tahun 2015 kondisi puskesmas pembantu yang baik
38,04% (35 buah) dibandingkantahun dengan tahun 2014 sebesar 34,78% (32 buah).
Hal serupa terjadi pada kondisi polindes/poskesdes, pada tahun 2015 kondisi
polindes/poskedes yang baik sebesar 54,40% (105 buah) dibandingkan dengan tahun
2014 sebesar 52,60% (101 buah).

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 61


Adapun kondisi fasilitas kesehatan dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel II.35
Kondisi Fasilitas Kesehatan Tahun 2012 - 2015

Kondisi Fasilitas kesehatan Tahun 2015


Jenis Fasilitas
No. Jumlah
Kesehatan Rusak Rusak Rusak
Baik
Ringan Sedang Berat

1 Puskesmas 21 3 1 2 27

2 Puskesmas Pembantu 35 27 9 21 92

3 Polindes/Poskesdes 105 44 27 17 193

Kondisi Fasilitas kesehatan Tahun 2014


Jenis Fasilitas
No. Jumlah
Kesehatan Rusak Rusak Rusak
Baik
Ringan Sedang Berat

1 Puskesmas 14 4 3 6 27

2 Puskesmas Pembantu 32 28 9 23 92

3 Polindes/Poskesdes 101 44 27 20 192

Kondisi Fasilitas kesehatan Tahun 2013


Jenis Fasilitas
No. Jumlah
Kesehatan Rusak Rusak Rusak
Baik
Ringan Sedang Berat

1 Puskesmas 8 7 11 1 27

2 Puskesmas Pembantu 39 25 14 14 92

3 Polindes/Poskesdes 115 38 28 10 191

Kondisi Fasilitas kesehatan Tahun 2012


Jenis Fasilitas
No. Jumlah
Kesehatan Rusak Rusak Rusak
Baik
Ringan Sedang Berat

1 Puskesmas 8 5 13 1 27

2 Puskesmas Pembantu 29 28 11 24 92

3 Polindes/Poskesdes 103 40 28 20 191

Sumber: Buku Profil Kesehatan, Dinas Kesehatan Kab. Sambas 2015

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 62


Dari semua fasilitas kesehatan, baik puskesmas, puskesmas pembantu,
polindes/poskesdes dan rumah sakit yang di manfaatkan oleh masyarakat dalam mencari
pelayanan kesehatan terjadi peningkatan sebesar 10% dari tahun 2013 sebanyak
284.390 jiwa menjadi 316.803 jiwa ditahun 2014 dan pada tahun 2015 sebanyak 695.097
jiwa.
Kelompok umur yang memanfaatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan
dari tahun 2012 - 2015 dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Sumber: Buku Profil Kesehatan, Dinas Kesehatan Kab. Sambas 2015

Gambar II.25
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di Fasilitas Kesehatan tahun 2012-2015

Dari grafik tersebut, pada tahun 2015 kelompok umur kurang dari 1 tahun yang
memanfaatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan terjadi kenaikan sebesar
6.95% (19.509 jiwa) dari tahun 2014 (18.241 jiwa). Pada tahun 2015, kelompok umur 1-
4 tahun pada tahun 2015 terjadi peningkatan sebesar 12,78% (44.526 jiwa) dari tahun
2014 (39.482 jiwa).
Selain memanfaatkan fasilitas kesehatan, untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan dibentuk suatu Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) dalam bentuk
pememberdayaan masyarakat seperti Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Saka Bhakti
Husada (SBH), Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren), dan Pengobatan Tradisonal
(Battra) Ditahun kedua pelaksanaan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas 2012-
2015. Adapun Jumlah dan perkembangan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 63


(UKBM) Tahun 2012 – 2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel II.36
Jumlah Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) Tahun 2012 - 2015
Jumlah UKBM
No Jenis UKBM
2012 2013 2014 2015

1 Posyandu Balita 531 534 536 546

2 Saka Bhakti Husada (SBH) 6 6 9 14

3 Pos Kesehatan Pesantren 3 3 3 3

4. Polindes/Poskesdes 191 191 192 193

5. Posyandu lansia 89 89 89 89

6. Posbindu 2 2 12 30

7. Yankestrad 18 18 996 1381

8. Posmaldes 0 0 16 21

Sumber: Buku Profil Kesehatan, Dinas Kesehatan Kab. Sambas 2015

Tabel II.37
Perkembangan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) Tahun 2012 - 2015

STRATA UKBM
N
Jenis UKBM 2012 2013 2014 2015
o
Mandiri Purnama Mandiri Purnama Mandiri Purnama Mandiri Purnama

1 Posyandu Balita 11 9 0014 13 16 28 148

Saka Bhakti Husada


2 (SBH) 4 2 4 2 4 5 6 0

Pos Kesehatan
3 Pesantren 0 0 0 0 0 0 0 0

4. Polindes/Poskesdes 0 0 0 0 0 0 0 0

5. Posyandu lansia 0 0 0 66 0 58 0 58

6. Posbindu 0 0 0 0 0 0 0 0

7. Yankestrad 0 0 0 0 0 0 0 0

8. Posmaldes 0 0 0 0 0 0 0 0

Sumber: Buku Profil Kesehatan, Dinas Kesehatan Kab. Sambas 2015

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 64


Pada tabel tersebut, dari 8 jenis UKBM yang masih aktif terdiri dari Pos Pelayanan
Terpadu (posyandu) balita, Saka Bhakti Husada (SBH), Pos Kesehatan Pesantren,
polindes/poskesdes, posyandu lansia, Pos Pembinaan Terpadu (posbindu), pelayanan
kesahatan tradisional (yankestrad), dan Pos Malaria Desa (posmaldes). Pada tahun 2015,
dari 546 posyandu balita dan yang mengalami peningkatan perubahan strata purnama
dan mandiri sebanyak 176 buah posyandu balita atau sebesar 32,23%. Untuk strata SBH
yang mengalami perubahan strata purnama dan mandiri sebanyak 6 SBH atau sebesar
42,86%. Untuk UKBM yang lainnya belum ada peningkatan strata.
Jumlah posyandu balita bila dibandingkan dengan jumlah balita maka diperoleh
maka rasio posyandu belum mencapai target. Adapun rasio posyandu, dan proporsi
posyandu purnama dan mandiri sebagai berikut ini:

Tabel II.38
Rasio Posyandu Tahun 2012 - 2015

Target Cakupan 2015


No Indikator Ket.
2015 abs %
1 Rasio posyandu per satuan 9,512
546 9,051 Tdk tercapai
balita (dikali 1.000)
2 % posyandu purnama & 40 176 32,23 Tdk tercapai
mandiri (posyandu aktif)
Target Cakupan 2014
No Indikator Ket.
2014 abs %
1 Rasio posyandu per satuan 9,474 536 9,024 Tdk tercapai
balita (dikali 1.000)
2 % posyandu purnama & 38 63 11,75 Tdk tercapai
mandiri (posyandu aktif)
Target Cakupan 2013
No Indikator Ket.
2013 abs %
1 Rasio posyandu per satuan 9,436 534 8,991 Tdk tercapai
balita (dikali 1.000)
2 % posyandu purnama & 36 23 4,31 Tdk tercapai
mandiri
Target Cakupan 2012
No Indikator Ket.
2012 abs %
1 Rasio posyandu per satuan 9,398 531 9,612 tercapai
balita (dikali 1.000)
2 % posyandu purnama & 35 20 3,77 Tdk tercapai
mandiri
Sumber: Buku Profil Kesehatan, Dinas Kesehatan Kab. Sambas 2015

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 65


Dari tabel tersebut rasio posyandu per satuan balita pada tahun 2015 sebesar
9,051 per 1.000 balita dan belum mencapai target (9,512 per 1.000 balita).

2. Sumber Daya Manusia (SDM)


Capaian Sumber daya kesehatan dapat dilihat dari rasio ketenagaan kesehatan
yang ada dilihat dari tenaga yang berkerja di bidang kesehatan. Berikut ini rasio tenaga
kesehatan yaitu:

Tabel II.39
Rasio Tenaga Kesehatan Tahun 2012 - 2015

Target Cakupan
No Indikator
2015 2012 2013 2014 2015
1 Rasio dokter umum per 32,64 5,92 10,79 9,25 12,00
100.000 penduduk
2 Rasio bidan per 100.000 88,36 43,04 59,36 127,02 64,00
penduduk
3 Rasio perawat per 100.000 106,27 64,17 64,17 75,35 79,00
penduduk
4 Rasio ahli gizi per 100.000 19,1 7,31 7,51 7,32 8,00
penduduk
5 Rasio ahli sanitasi per 33,04 7,11 9,06 8,06 8,80
100.000 penduduk.
Sumber: Buku Profil Kesehatan, Dinas Kesehatan Kab. Sambas 2015

C. Urusan Pekerjaan Umum dan Tata Ruang


Aspek pelayanan umum untuk urusan pekerjaan umum yaitu pada beberapa
indikator seperti : proporsi panjang jaringan jalan kabupaten dalam kondisi baik serta
proporsi panjang jaringan jalan desa dalam kondisi baik dapat dilihat peningkatannya.
Pada tahun 2015 proporsi panjang jaringan jalan kabupaten dalam kondisi baik mencapai
46,64% (Realisasi 324,914 KM) meningkat 3,88% dari tahun 2014 sebesar 42,76%.
Untuk proporsi panjang jaringan jalan desa dalam kondisi baik tahun 2015 sebesar
43,95% (Realisasi 342,608 KM), meningkat sebesar 3,48% dari tahun 2014 yang sebesar
43,95%.

Untuk bidang pengairan indikator kinerja yang diukur adalah : rasio jaringan irigasi

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 66


rawa; panjang jaringan irigasi rawa dalam kondisi baik (primer, sekunder, tersier); jumlah
bangunan air dalam kondisi baik; dan panjang tanggul dalam kondisi baik. Pada tahun
2015 rasio jaringan irigasi rawa sebesar 38,71% meningkat 3,12% dari tahun 2014 yang
sebesar 35,59%. Panjang jaringan irigasi rawa dalam kondisi baik (primer, sekunder,
tersier) tahun 2015 sebesar 77,51%, angka ini meningkat 14,9% dari tahun 2014 sebesar
62,61%. Jumlah bangunan air dalam kondisi baik tahun 2015 sebesar 72,21% meningkat
jumlahnya sebesar 15,60% dari tahun 2014 sebesar 55,61%. Panjang tanggul dalam
kondisi baik pada tahun 2015 sebesar 71,60% meningkat sebesar 47,75% dari tahun
2014 sebesar 23,85%.

Jumlah jembatan di Kabupaten Sambas pada tahun 2016 sebanyak 895 buah dengan
total panjang yaitu 4.607,72 m.

Tabel II.40
Capaian Pada Urusan Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Tahun 2011 - 2015
CAPAIAN
NO INDIKATOR SATUAN
2011 2012 2013 2014 2015
1. Proporsi Panjang % 33,16 37,23 39,75 42,76 46,64
Jaringan Jalan
Kabupaten dalam
kondisi baik
2. Proporsi Panjang % 33,37 34,9 39,40 43,95 47,43
Jaringan Jalan Desa
dalam kondisi baik
3. Rasio Jaringan Irigasi 26,82 27,89 27,3 35,59 38,71
Rawa (m/ha)
4. Panjang Jaringan % 42,60 58,26 63,72 62,61 77,51
Irigasi Rawa dalam
Kondisi Baik (Primer,
Sekunder, Tersier)
5. Jumlah Bangunan Air % 57,34 58,59 52,86 55,61 72,21
dalam Kondisi Baik
6. Panjang Tanggul % 40,60 41,62 37,28 23,85 71,6
dalam Kondisi Baik
7. Jumlah RTDR Dokumen 5 6 7 8 8
Perkotaan (sesuai UU
No 26 Tahun 2007)

8. Penyusunan Dokumen - - - 1 2
Peraturan Zonasi
untuk Sistem Pusat
Kegiatan

Sumber : Buku Evaluasi RPJMD Kab. Sambas Tahun Keempat (Bappeda Kab. Sambas 2016)

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 67


D. Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman

Aspek Pelayanan umum untuk perumahan rakyat dan permukiman dapat diwakili
oleh indikator rumah tangga bersanitasi, lingkungan pemukiman kumuh dan rumah layak
huni. Rumah tangga bersanitasi tahun 2015 sebesar 46,97% menurun 0,04% dari tahun
2014 sebesar 47,01%. Tahun 2015 lingkungan pemukiman kumuh sebesar 12,90%
menurun 1,95% dari tahun 2014 sebesar 14,85%. Untuk rumah layak huni pada tahun
2015 sebesar 72,45%, angka ini naik sebesar 0,28% dari tahun 2014 sebesar 72,17%
rumah yang layak huni.

Tabel II.41
Capaian Pada Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman
Tahun 2011 - 2015
CAPAIAN
NO INDIKATOR SATUAN
2011 2012 2013 2014 2015
1. Rumah Tangga % 36,80 56,83 57,01 47,01 46,97
Bersanitasi
2. Lingkungan % 50,00 33,01 15,00 14,85 12,90
Pemukiman
Kumuh
3. Rumah Layak Huni % 85,00 85,25 86,00 72,17 72,45

Sumber : Buku Evaluasi RPJMD Kab. Sambas Tahun Keempat (Bappeda Kab. Sambas 2016)

E. Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat

Polisi Pamong Praja bertugas memelihara dan menyelenggarakan ketentraman


dan ketertiban umum, menegakkan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah.
Rasio jumlah polisi pamong praja menggambarkan kapasitas pemda dalam memelihara
dan menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum, menegakkan Peraturan
Daerah dan Keputusan Kepala Daerah. Semakin besar rasio jumlah polisi pamong praja
maka akan semakin besar ketersediaan polisi pamong praja sumber daya manusia yang
dimiliki pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan penunjang penyelenggaraan
pemerintahan daerah. Dari hasil perhitungan diperoleh rasio jumlah polisi pamong praja
per 10.000 penduduk di Kabupaten Sambas menurun dari tahun 2011 sebesar 0,91
menjadi 0,67 pada tahun 2015.

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 68


Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati dilaksanakan untuk
menciptakan kesadaran masyarakat untuk mentaati undang-undang serta untuk
memberikan perlindungan terhadap masyarakat. Penegakan peraturan yang dilaksanakan
meliputi operasi yang bersifat pembinaan (non Yustisi) dan Operasi Yustisi (diselesaikan
secara hukum). Penegakan Perda dan Perbub untuk menciptakan kondisi yang aman,
tertib dan sadar hukum di masyarakat sehingga mendukung akselerasi pelaksanaan
pembangunan.
Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap peraturan daerah yang ada
merupakan faktor utama terjadi pelanggaran pelanggaran. Untuk mengurangi jumlah
pelanggaran dengan melaksanakan pembinaan dalam bentuk penyuluhan dan sosialisasi
kepada masyarakat terhadap peraturan daerah dan peraturan bupati secara terpadu,
sehingga pemahaman masyarakat terhadap peraturan daerah meningkat dan
menurunnya pelanggaran.
Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) merupakan satuan yang memiliki
tugas umum pemeliharaan ketentraman dan ketertiban masyarakat. Rasio jumlah
linmas menggambarkan upaya memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat
dalam menciptakan mengkondisikan lingkungan yang kondusif dan demokratif sehingga
tercipta kehidupan strata sosial yang interaktif.

Rasio petugas Linmas dihitung dari jumlah petugas linmas per 10.000 penduduk
pada tahun 2011 sebesar 55 menjadi 49 pada tahun 2015. Pada tahun 2015 dilaksanakan
perekrutan petugas Linmas sebanyak 95 orang, perekrutan tersebut untuk mengganti
anggota Linmas lama yang sudah tidak aktif akibat pindah lokasi, TKI, dan lanjut usia.
Rasio pos siskamling per jumlah desa/kelurahan merupakan perbandingan jumlah
pos siskamling selama 1 (satu) tahun dengan jumlah desa/kelurahan. Rasio jumlah pos
siskamling menggambarkan ketersediaan pos siskamling di setiap desa/kelurahan.
Semakin besar rasio jumlah pos siskamling akan semakin besar pemberdayaan
masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam pemeliharaan ketentraman dan ketertiban
masyarakat serta keamanan lingkungan. Rasio jumlah pos siskamling tahun 2011-2015
meningkat sebesar 0,6. Jumlah Pos Siskamling dari 183 menjadi 301 meningkat 118 pos
pada tahun 2015 atau 160 %. Peningkatan Pos Siskamling dikarenakan kesadaran
masyarakat peduli terhadap lingkungan dan pencapaian tersebut berkaitan erat dengan
adanya kegiatan Pembinaan Satlinmas.

Untuk memberikan proteksi terhadap bencana kebakaran, menurut Keputusan


Menteri PU No. 11/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis Manajemen Kebakaran
Perkotaan, suatu kota perlu membentuk WMK (Wilayah Manajemen Kebakaran). Jumlah
minimal WMK untuk suatu daerah tergantung luas daerah tersebut, dengan minimal satu

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 69


WMK. Manajemen Penanggulangan Kebakaran dilakukan melalui upaya proteksi
terhadap bahaya kebakaran suatu daerah yang akan dipenuhi dengan adanya instansi
kebakaran sebagai suatu public service dalam suatu WMK.

Respon time (waktu tanggap) merupakan waktu minimal yang diperlukan dimulai
saat menerima informasi dari warga/penduduk sampai tiba di tempat kejadian serta
langsung melakukan tindakan yang diperlukan secara cepat dan tepat sasaran di Wilayah
Manajemen Kebakaran (WMK).

Tabel II.42

Capaian Pada Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat

Tahun 2011 - 2015

CAPAIAN
NO INDIKATOR SATUAN
2011 2012 2013 2014 2015
1. Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja 0,91 0,86 0,86 0,69 0,67
per 10.000 Penduduk

2. Penegakan PERDA % 50,60 42,66 45,34 72,24 81,33

3. Tingkat Penyelesaian Pelanggaran % 69,88 61,95 73,64 81,65 85,02


K3(Ketertiban, Ketentraman,
Keindahan) di Kabupaten
4. Peningkatan keamanan dan % 80 85 87 90 102,576
ketertiban dalam masyarakat
5. Meningkatnya budaya kesadaran % 65 53,99 63,51 73,78 82,21
dan ketaatan hukum masyarakat.
6. Meningkatnya kesadaran swakarsa % 65 52,5 75 80 86,98
masyarakat untuk menjaga
keamanan, ketentraman dan
ketertiban.
7. Meningkatnya kerjasama dan % 80 85 87 112,5 213,75
koordinasi antara pemda dan
Kepolisian dalam menjaga
keamanan, ketentraman dan
ketertiban.
8. Jumlah Linmas per jumlah 10.000 Orang 55 55 11 55 49
Penduduk

9. Rasio Pos Siskamling per jumlah 1 1 1 1 1,6


Desa/Kelurahan

10. Petugas Linmas di Kabupaten Orang 2.767 2.905 563 3.066 3.065

11. Cakupan Pelayanan Bencana % 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002


Kebakaran Kabupaten

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 70


CAPAIAN
NO INDIKATOR SATUAN
2011 2012 2013 2014 2015
12. Tingkat Waktu Tanggap (Response % 70 70 72 77,78 75
Time Rate) Daerah Layanan
Wilayah Manajemen Kebakaran
(WMK)

Sumber : Buku Evaluasi RPJMD Kab. Sambas Tahun Keempat (Bappeda Kab. Sambas 2016)

F. Urusan Sosial
Pelaksanaan urusan sosial diarahkan pada upaya meningkatkan kesejahteraan
sosial masyarakat, penyandang masalah kesejahteraan sosial, perlindungan anak
terlantar, korban kekerasan dalam rumah tangga, korban bencana, lansia, dan anak
sekolah. Upaya yang telah dilakukan adalah dengan pemberian bantuan, subsidi,
pembinaan, pendampingan terhadap anak panti asuhan, penyandang cacat, korban
bencana, korban kekerasan, dan lansia rawan sosial.

Tabel II.43

Banyaknya Fakir Miskin dan Wanita Rawan Sosial Ekonomi yang Terdata oleh
Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Kab. Sambas Tahun 2015

No. Kecamatan Fakir Miskin Wanita Rawan


Sosial Ekonomi
1. Selakau 2.964 -

2. Selakau Timur 994 -

3. Pemangkat 2.205 2

4. Semparuk 1.137 141

5. Salatiga 1.591 -

6. Tebas 3.406 15

7. Tekarang 1.076 71

8. Sambas 2.017 9

9. Subah 889 128

10. Sebawi 801 23

11. Sajad 748 140

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 71


No. Kecamatan Fakir Miskin Wanita Rawan
Sosial Ekonomi
12. Jawai 2.006 -

13. Jawai Selatan 1.154 -

14. Teluk Keramat 1.170 116

15. Galing 840 17

16. Tangaran 987 -

17. Sejangkung 1.354 116

18. Sajingan Besar 387 45

19. Paloh 1.237 1

Jumlah pada tahun 2015 27.563 824


Sumber : Buku Kabupaten Sambas Dalam Angka Tahun 2016

Tabel II.44

Banyaknya Penyandang Cacat, Tuna Susila, Bekas Narapidana dan Anak Nakal yang
Terdata oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Kab. Sambas Tahun 2015

Tuna Waria Bekas


No. Kecamatan Penyandang Anak
Susila Narapidana
Cacat Nakal

1. Selakau 44 - - - -

2. Selakau Timur 44 - - - -

3. Pemangkat 7 - - - -

4. Semparuk - - - - -

5. Salatiga 66 - - - -

6. Tebas 36 - - - -

7. Tekarang 69 - - - -

8. Sambas 46 - - - -

9. Subah 28 - - - -

10. Sebawi 80 - - - -

11. Sajad 46 - - - -

12. Jawai 1 - - - -

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 72


Tuna Waria Bekas
No. Kecamatan Penyandang Anak
Susila Narapidana
Cacat Nakal

13. Jawai Selatan 18 - - - -

14. Teluk Keramat 347 - - - -

15. Galing 22 - - - -

16. Tangaran 70 - - - -

17. Sejangkung 12 - - - -

18. Sajingan Besar 16 - - - -

19. Paloh 5 - - - -

2015 957 - - - -
2014 690 - - 1 -
2013 2.096 33 95 128 60
2012 2.096 33 95 128 60
2011 1.746 - - 128 60
Catatan : *)Tahun 2010 dan 2011 data Tuna Susila ditiadakan karena dilakukan verifikasi dan perbaikan data

Sumber : Buku Kabupaten Sambas Dalam Angka Tahun 2016

Tabel II.45

Capaian Pada Urusan Sosial Tahun 2011 - 2015

CAPAIAN
NO INDIKATOR SATUAN
2011 2012 2013 2014 2015
1. Sarana Sosial seperti Panti Unit 6 6 6 7 5
Asuhan, Panti Jompo dan
Panti Rehabilitasi
2. PMKS yang memperoleh Jiwa 209 17.830 140 301 1.112
bantuan sosial
3. Penanganan penyandang Jiwa 10 60 34 35 67
masalah kesejahteraan
sosial
Sumber : Buku Evaluasi RPJMD Kab. Sambas Tahun Keempat (Bappeda Kab. Sambas 2016)

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 73


II.3.1.2. Fokus Layanan Urusan Wajib Non Pelayanan Dasar
A. Urusan Tenaga Kerja

Salah satu Tingkat kesejahteraan masyarakat dapat tergambarkan dari laju


pertumbuhan angkatan kerja yang terserap pada lapangan pekerjaan. Tingginya
angkatan kerja pada suatu daerah secara langsung dapat menggerakan perekonomian
daerah tersebut. Hal sebaliknya dapat mengakibatkan timbulnya masalah sosial.
Gambaran kondisi ketenagakerjaan seperti tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK),
prosentase kesempatan kerja, prosentase angkatan kerja yang bekerja dan distribusi
lapangan pekerjaan sangat berguna dalam melihat prospek ekonomi suatu daerah.
Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat apakah benar-benar digerakan oleh produksi yang
melibatkan tenaga kerja daerah atau karena pengaruh faktor lain. Banyaknya penduduk
yang bekerja akan berdampak pada peningkatan pendapatan. Peningkatan pendapatan
penduduk sangat menentukan pemenuhan kebutuhan hidup yang layak (peningkatan
kemampuan daya beli).

Untuk mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat tersebut dilaksanakan


melalui program pembangunan dibidang tenaga kerja yaitu dengan telah melaksanakan
program kerja yaitu Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja,
Program Peningkatan Kesempatan Kerja dan Program Perlindungan Pengembangan
Lembaga Ketenagakerjaan.

Setiap orang yang telah menyelesaikan pendidikannya berusaha untuk mencari


nafkah dengan mencari pekerjaan pada instansi pemerintah maupun swasta. Dinas
Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sambas mencatat bahwa di tahun 2016
jumlah tenaga kerja yang bekerja di perusahaan sebanyak 13.409 orang dengan rincian
sebagai berikut.

Tabel II.46
Jumlah Tenaga Kerja Yang Dipekerjakan Pada Perusahaan
Menurut Lapangan Usaha

2015 2016
Jumlah
No. Lapangan Usaha Jumlah Jumlah Jumlah
Tenaga
Perusahaan Perusahaan Tenaga Kerja
Kerja
1 Pertanian/Perkebunan 26 10.232 26 10.232
2 Pertambangan 1 41 1 41
3 Industri 48 694 48 694

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 74


2015 2016
Jumlah
No. Lapangan Usaha Jumlah Jumlah Jumlah
Tenaga
Perusahaan Perusahaan Tenaga Kerja
Kerja
4 Listrik 2 74 2 74
5 Bangunan 34 1.333 34 1.333
6 Perdagangan 62 486 62 486
7 Angkutan 1 3 1 3
8 Jasa Perusahaan 17 375 17 375
Jasa Sosial
9 31 171 31 171
Perorangan
JUMLAH 222 13.409 222 13.409
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Sambas (Juli 2016)

Permasalahan ketenagakerjaan disebabkan oleh banyak faktor. Faktor utama yang


menjadi penyebabnya adalah adanya kesenjangan antara ketersediaan kesempatan atau
lapangan pekerjaan dengan jumlah angkatan kerja yang ada. Dengan kata lain lapangan
kerja yang ada tidak mampu menampung (mempekerjakan) tenaga kerja yang ada,
apalagi tenaga kerja yang tidak terampil atau berpendidikan. Masalah ini akan
menyebabkan semakin meningkatnya tingkat pengangguran sehingga jumlah penduduk
miskin juga semakin besar.

Tabel II.47
Banyaknya Tenaga Kerja di Kabupaten Sambas

Tahun
Tenaga Kerja Dalam Negeri (orang)
2014 2015 2016
Jenis Kelamin
- Laki-laki 7.961 10.094 10.094
- Perempuan 2.53 3.315 3.315
Latar Belakang Pendidikan Pencari Kerja
- SD/Sederajat 1.238 1.032 533
- SLTP/Sederajat 268 217 73
- SLTA/Sederajat 346 331 122
- Akademi 155 84 41
- S1 212 101 33
- S2 2 0 0
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Sambas (Juli 2016)

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 75


Tabel II.48
Ketenagakerjaan di Kabupaten Sambas

Jenis Data satuan 2014 2015 2016


1. - Rata- rata upah minimum Regional Rp 1.450.000 1.650.000 1.839.750
- Rata-rata kebutuhan hidup minimum Rp 1.659.000 1.876.941 -
2. PHK
- Kasus PHK Kasus 8 8 9
- Orang Terkena PHK Orang 8 8 19
Rasio Rata-rata Penghasilan Pekerja Terhadap
3. Rp 1.550.000 1.750.000 1.850.000
UMR
4. Angka Rata-rata Jam Kerja Jam 7 7 7
5. Angka Partisipasi Pekerja Peserta Astek % 75 75 75
6. Angka Partisipasi Perusahaan Peserta Astek % 65 65 65
7. Angka Partisipasi Jamsostek % 75 75 75
8. Angka Partisipasi Perusahaan Peserta Jamsostek % 30 30 30
9. Balai Pelatihan Ketenagakerjaan Unit 1 1 1
10. Pusat Informasi Ketenagakerjaan unit 2 3 3
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Sambas (Juli 2016)

Minimnya lapangan kerja di dalam daerah membuat sebagian masyarakat


Kabupaten Sambas memilih untuk bekerja di luar negeri sebagai Tenaga Kerja Indonesia
di Luar Negeri.

Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Sambas (Juli 2016)

Gambar II.26
Jumlah TKI Kabupaten Sambas di Luar Negeri

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 76


Tabel II.49

Capaian pada Urusan Tenaga Kerja Tahun 2011 – 2015


CAPAIAN
NO INDIKATOR SATUAN
2011 2012 2013 2014 2015
1. Angka Partisipasi % 78,38 75,73 73,93 76,56 73,54
Angkatan Kerja
2. Angka sengketa % 8,44 0 0,6 3,48 4,5
Pengusaha-Pekerja
Per Tahun
3. Pencari Kerja yang % 89,16 81,36 69,74 80,23 94,6
ditempatkan
4. Tingkat Pengangguran % 1,3 2.99 3,03 3,7 4,85
Terbuka
Sumber : Buku Evaluasi RPJMD Kab. Sambas Tahun Keempat (Bappeda Kab. Sambas 2016)

B. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak


Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak merupakan urusan
yang mendapat perhatian khusus guna peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Pentingnya aspek gender dalam pembangunan mendorong pemerintah untuk menyusun
suatu strategi yang disebut dengan pengarusutamaan gender. Pada tahun 2000
pemerintah mengeluarkan INPRES No.9 tentang Pengarusutamaan Gender yang
bertujuan untuk menurunkan kesenjangan antara perempuan dan laki-laki Indonesia
dalam mengakses dan memperoleh manfaat pembangunan serta meningkatkan partisipasi
dan mengontrol proses pembangunan. Penerapan pengarusutamaan gender akan
menghasilkan kebijakan publik yang lebih efektif untuk mewujudkan pembangunan yang
adil dan merata bagi seluruh penduduk Indonesia.

Tabel II.50
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Jenis Data 2014 2015 2016 Satuan


Pemberdayaan Perempuan :
1. Kasus kekerasan terhadap perempuan
- KDRT 34 35 11 Kasus
- Tracfiking 39 19 2 Kasus
- Pelecehan seksual 49 76 26 Kasus
- Hukum 51 56 12 Kasus
2. Jumlah organisasi perempuan 47 30 33 Buah
3. Kelompok ekonomi perempuan produktif 87 87 84 kelompok
4. Proporsi kursi yang diduduki perempuan di
6 6 6 Orang
DPRD
Perlindungan Anak :
1. Pelatihan Pendidikan Anak Remaja - 2 4 Kecamatan
2. Pelatihan Peningkatan Kreatifitas Anak - 2 4 Kecamatan

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 77


Jenis Data 2014 2015 2016 Satuan
3. Penyuluhan bagi ibu rumah tangga dalam 4 6 Kecamatan
membangun keluarga sejahtera
4. Penanganan Terpadu Masalah Anak dan - - 4 Kecamatan
Remaja
5. Pencegahan/penanggulangan Kenakalan - 7 4 Kecamatan
Remaja
6. Keterpaduan Program Perlindungan Anak 3 3 Kecamatan
dengan program Posyandu
7. Penanggulangan Kenakalan Remaja Terpadu - 9 - Kegiatan
8. Hari Anak Nasional 1 Kab 1 Kab. 3 Kec. Kegiatan
Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB (Mei, 2016)

Tabel II.51
Capaian pada Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Tahun 2011 – 2015

CAPAIAN
NO INDIKATOR SATUAN
2011 2012 2013 2014 2015
1. Persentase Partisipasi % 27,17 66,26 64,65 45,20 45,49
Perempuan di Lembaga
Pemerintah
2. Partisipasi Perempuan di % 15,92 16,78 23,65 97,16 97,68
Lembaga Swasta
3. Ratio KDRT % 0,03 0,13 0,043 0,020 0,020

4. Penyelesaian Pengaduan % 32 33,00 100,00 47,98 59,14


Perlindungan Perempuan dan
Anak dari Tindakan Kekerasan
Sumber : Buku Evaluasi RPJMD Kab. Sambas Tahun Keempat (Bappeda Kab. Sambas 2016)

C. Urusan Ketahanan Pangan


Ketahanan pangan erat kaitannya dengan pertanian. Ketahan pangan dapat terjadi
apabila ditunjang oleh pengembangan pertanian yang baik.

Tabel II.52
Luas Tanam dan Produksi Padi Sawah

Luas Tanam Luas Panen Produksi Gabah Produksi Produktivitas


Jenis Beras (Ton) (Kw/Ha)
No (Ha) (Ton) (Ton)
Tanaman
2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016
1. Padi Sawah 99.222 105.879 105.322 66.358 286.158 264.315 - - 28,26 28,20
Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Sambas
Catatan : - Data Luas Tanam dan Luas Panen Padi Sawah sampai dengan bulan November 2016
- Data luas panen, produksi gabah dan produktivitas merupakan angka ramalan luas panen,
produksi gabah dan produktivitas Januari – Desember berdasarkan angka ramalan I BPS Kab.
Sambas

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 78


Tabel II.53
Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Bahan Makanan

Luas Tanam Luas Panen Produksi Produktivitas


No Jenis Tanaman (Ha) (Ton) (Ton) Kw/Ha
2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016
1 Jagung 183 280 37 175 67 318 18,17 18,19

2 Kacang Kedelai 1.286 886 1.029 1.219 1.901 2.218 18,48 18,20

3 Kacang Hijau 1.427 2.705 1.376 1.294 1.043 990 7,58 7,65

4 Kacang Tanah 25 16 14 29 14 29 10,09 10

5 Ubi Kayu 291 118 540 423 6.154 4.832 113,97 114,23

6 Ubi Jalar 147 67 150 144 1.174 1.143 78,25 79,38


Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Sambas (Juni, 2016)
Catatan : - Data Luas Tanam Tahun 2016 sesuai dengan realisasi tanam sampai dengan bulan Juni 2016
- Data Luas Panen, produksi dan produktivitas berdasarkan Angka Ramalan I

Tabel II.54

Capaian pada Urusan Ketahanan Pangan Tahun 2011 – 2015


CAPAIAN
NO INDIKATOR SATUAN
2011 2012 2013 2014 2015
1. Ketersediaan Energi % 53 52,4 65,36 74 77
dan Protein Per Kapita
2. Penguatan Cadangan % 20 48,13 48,13 25 54,2
Pangan
3. Ketersediaan Informasi % 5 26 47 68 79
Pasokan Pangan dan
Akses Pangan Daerah
4. Skor Pola Pangan % 68,2 68,20 70,80 73,90 96,10
Harapan (PPH)
5. Pengawasan dan % 5 32 57 68 74
Pembinaan Keamanan
Pangan
6. Penanganan Daerah % 28 39 50 56 61
Rawan Pangan
Sumber : Buku Evaluasi RPJMD Kab. Sambas Tahun Keempat (Bappeda Kab. Sambas 2016)

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 79


D. Urusan Pertanahan

Tanah merupakan sumber daya yang penting dan strategis karena menyangkut
hajat hidup seluruh masyarakat Indonesia yang sangat mendasar. Pengelolaan
pertanahan diperlukan untuk mendukung keseluruhan elemen pelaksanaan
pembangunan wilayah yang berkelanjutan.

Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok


Agraria (UUPA) disebutkan bahwa negara menjamin hak-hak masyarakat atas tanahnya
dan memberikan pengakuan atas hak-hak atas tanah yang ada.

Tabel II.55
Pertanahan di Kabupaten Sambas

PERTANAHAN 2013 2014 2015 2016


A. Jumlah Tanah Yang Bersertipikat
1. Hak Milik (Buah) 1.558 1.322 40.727 175
2. Hak Guna Bangunan (Buah) 11 25 313 2
3. Hak Guna Usaha (Buah) 16 1 55 1
4. Hak Pakai (Buah) - 50 221 7
5. Hak Milik Wakaf (Buah) - 5 16 -
B. Luas Tanah Yang Bersertifikat
1. Hak Milik - 269,85 (Ha) 185.979.423 (M2) 1.506.312 (M2)
2. Hak Guna Bangunan - 40,83 (Ha) 1.120.622 (M2) 76 (M2)
3. Hak Guna Usaha - 6.425.398 (Ha) 249.174,02 (Ha) 81,1 (Ha)
2
4. Hak Pakai - 28,44 (Ha) 1.715.661 (M ) 100.117 (M2)
5. Hak Milik Wakaf - 0,33 (Ha) 17.067 (M2) -
C. Bangunan/Gedung Bersertifikat
1. Hak Milik
 Jumlah (Bidang) 1.558 660 - -
 Luas (Ha) 4.245.000 1.218.911 - -
2. Hak Guna Bangunan
 Jumlah (Bidang) 11 18 - -
 Luas (Ha) 16.953 397.205 - -
3. Hak Pakai
 Jumlah (Bidang) 16 38 - -
 Luas (Ha) 198.596 384.209 - -
Sumber : Buku Profil Kab. Sambas (Bappeda Kab. Sambas 2016)

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 80


E. Urusan Lingkungan Hidup

Dampak kegiatan manusia dan gejala alam mempengaruhi kondisi lingkungan


hidup di Kabupaten Sambas. Dampak tersebut dapat mengganggu kualitas dan
kelestarian lingkungan hidup. Adanya kebakaran hutan, indikasi pencemaran air,
gangguan Daerah Aliran Sungai (DAS), konversi lahan dapat mengancam keseimbangan
ekosistem secara luas yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan hidup.

Pencemaran disebabkan tingginya nilai konsentrasi parameter-parameter kualitas


air, seperti bioxemical oxigen demand, chemical oxigen demand dan ammonia sedangkan
sedimentasi sungai disebabkan adanya kegiatan pembukaan lahan (perkebunan,
pertanian, pertambangan di daerah hulu sungai, dan erosi air limpasan permukaan
(surface run off).
Genangan dan Banjir diakibatkan oleh berkurangnya daya tampung sungai
terhadap limpahan air yang disebabkan karena kurangnya kemampuan lahan mengikat
air, pendangkalan sungai dan geomorfologi. Abrasi pantai disebabkan karena rusaknya
vegetasi sepanjang pantai (eksploitasi yang kurang terkendali) yang mengakibatkan
gangguan kuantitas, kualitas dan keragaman fauna akuatis di wilayah tersebut. Selain itu
abrasi pantai juga disebabkan oleh dinamika ombak dan arus laut.
Kebakaran hutan dan lahan diakibatkan oleh aktivitas pembakaran hutan dan
lahan oleh perusahaan ataupun sebagian masyarakat yang menyebabkan berkurangnya
keanekaragaman hayati flora dan fauna. Dampak dari kebakaran hutan adalah
pencemaran udara yang pada ambang batas tertentu sehingga menimbulkan penyakit
ISPA.

Kualitas lingkungan hidup yang semakin menurun mengancam kelangsungan


kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya sehingga perlu dilakukan perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup yang sungguh-sungguh dan konsisten oleh semua
pemangku kepentingan. Untuk dapat mewujudkan hal tersebut maka perlu upaya
pengelolaan yang sungguh-sungguh.

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 81


Tabel II.56
Jumlah Kawasan Lindung, Kasus Pencemaran dan Plasma Nutfah

LINGKUNGAN HIDUP 2013 2014 2015 2016 Satuan


1. Jumlah Kawasan Lindung (Buah)
- Cagar Alam 1 1 1 1 Buah
- Hutan Suaka Alam 1 1 1 1 Buah
- Hutan Lindung 5 5 5 5 Buah
- Cagar Budaya 6 6 6 6 Buah
2. Jumlah Kasus Pencemaran (Kasus)
- Tanah 0 0 0 0 Ha
- Air 1 1 34 11 Sampel
- Udara 0 0 18 9 Sampel
- Laut 0 0 0 0 Ha
3. Plasma Nutfah di Lindungi (Jenis)
Hewan 11 11 11 11 Jenis
Tumbuhan 10 10 10 10 Jenis
4. Plasma Nutfah Terancam Punah (Jenis)
Hewan 11 11 11 11 Jenis
Tumbuhan 10 10 10 10 Jenis
5. Plasma Nutfah Endemik (Jenis)
Hewan 2 2 2 2 Jenis
Tumbuhan 1 1 1 1 Jenis
Sumber : Buku Profil Kab. Sambas (Bappeda Kab. Sambas 2016)

Tabel II.57
Insidensial Kebakaran Hutan

KEJADIAN 2012 2013 2014 2015 2016


Kebakaran Hutan
- Lokasi Kebakaran Hutan 8 4 5 2 2
- Luas Areal yang Terbakar (Ha) 770,50 1.301 5.304,80 51 112
Sumber : Buku Profil Kab. Sambas (Bappeda Kab. Sambas 2016)

F. Urusan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Jumlah penduduk pada suatu wilayah atau negara pada dasarnya dapat
dikelaskan sebagai suatu modal atau beban pembangunan. Pernyataan ini didasarkan
atas kenyataan bahwa jumlah penduduk yang banyak jika disertai dengan kualitas yang
memadai baik tingkat kesehatan, pendidikan, maupun kemampuan beradaptasi dengan
perkembangan teknologi sangat mendukung terhadap proses pembangunan negara.
Namun, jika kondisi yang terjadi sebaliknya maka akan menjadi beban bagi

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 82


pembangunan dan menjadi suatu hambatan bagi lajunya roda pertumbuhan ekonomi
negara yang bersangkutan.
Untuk terwujudnya tertib administrasi kependudukan, maka setiap penduduk yang
berusia di atas 17 tahun atau telah menikah wajib memiliki KTP. Untuk meningkatkan
akurasi data, maka dilaksanakan pemutakhiran data kependudukan dan dilakukan
perekaman data kependudukan dengan program eKTP. Hal ini untuk mencegah
terjadinya kepemilikan KTP ganda dan pengadministrasian yang lebih akurat penduduk
yag telah meninggal dunia.
Rasio Penduduk ber KTP Per satuan penduduk, pada tahun 2015 penduduk yang
telah membuat KTP elektronik adalah sebanyak 369.396 sedangkan wajib KTP elektronik
sampai dengan 31 desember 2015 adalah 434.555 sehingga persentase penduduk wajib
KTP yang telah mempunyai KTP adalah 85 %, sedangkan rasio penduduk berKTP per
satuan penduduk adalah jumlah penduduk usia >17 tahun / jumlah penduduk usia>17
atau telah menikah sehingga rasionya adalah 0.85.
Rasio Bayi Berakta Kelahiran. Jumlah kelahiran yang terdaftar didinas dukcapil
pada tahun 2015 adalah sebanyak 6402 Bayi, sedangkan yang membuat akta kelahiran
adalah 5714 bayi. Jadi rasio bayi berakta kelahiran adalah 5714/6402 = 0.89.
Pasangan Berakta Nikah adalah pencatatan perkawinan khusus penduduk non muslim
yang melaporkan dan mencatatkan pernikahannya di disdukcapil kab sambas, penduduk
yang melaporkan perkawinnya pada tahun 2015 sebanyak 431 pasang jadi secara
keseluruhan pasangan nikah yang mengurus akta perkawinan di disdukcapil sampai
tahun 2015 adalah 2039 pasang.

Tabel II.58
Capaian pada Urusan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Tahun 2011 – 2015

CAPAIAN
NO INDIKATOR SATUAN
2011 2012 2013 2014 2015

1. Rasio Penduduk ber KTP 0,62 0,66 0,76 0,77 0,85


per satuan Penduduk
2. Rasio Bayi Berakta 0,47 0,208 0,69 0,6 0,89
Kelahiran
3. Pasangan Berakta Nikah 510 856 1261 1608 2039

4. Kepemilikan KTP % 62,4 65,84 74,7 77,72 85

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 83


CAPAIAN
NO INDIKATOR SATUAN
2011 2012 2013 2014 2015

5. Kepemilikan Akta % 40,85 40,5 40,99 48,41 52,4


Kelahiran per 1.000
Penduduk
6. Ketersediaan Database Ada/ Ada Ada Ada Ada Ada
Kependudukan Skala Tidak
Kabupaten Ada
7. Penerapan KTP Nasional Sudah/ Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah
Berbasis NIK Belum
Sumber : Buku Evaluasi RPJMD Kab. Sambas Tahun Keempat (Bappeda Kab. Sambas 2016)

Tabel II.59
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Sambas

No. Kependudukan dan Catatan Sipil 2014 2015 2016 Satuan


1. Jumlah Penduduk Wajib KTP 440.848 434.292 438.711 Orang
2. Jumlah Penduduk Yang Memiliki KTP Berdasarkan
338.499 337.754 349.654 Orang
Jenis Kelamin
a. Laki-laki 170.523 170.419 179.263 Orang
b. Perempuan 167.976 167.335 170.391 Orang
3. Jumlah Penduduk > 17 tahun yang ber KTP
337.332 349.151 Orang
berdasarkan Jenis Kelamin
a. Laki-laki 170.209 179.224 Orang
b. Perempuan 167.123 169.927 Orang
4. Jumlah penduduk > 17 tahun yang telah menikah 290.298 351.460 Orang
5. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin 627.432 627.837 Orang
a. Laki-laki 321.900 322.295 Orang
b. Perempuan 305.532 305.542 Orang
6. Jumlah Pasangan Nikah Berakta Nikah - - 5.032 Pasang
7. Jumlah keseluruhan pasangan nikah 145.130 150.283 Pasang
8. Jumlah Penduduk yang telah memiliki KK 163.968 171.227 171.715 Orang
9. Jumlah Penduduk yang telah memiliki Akta Kelahiran 125.594 128.361 160.474 Orang
10. Jumlah Keluarga - - 178.333 KK
11. Jumlah Anak - - 203.971 Anak
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Sambas (Juli 2016)
Ket: Data yang digunakan pada bulan Juli 2016 adalah database pelayanan di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kab. Sambas (Data pada aplikasi SIAK (Sistem Informasi Administrasi Kependudukan)
Data yang digunakan pada bulan Desember 2015 adalah database hasil konsolidasi yang diterbitkan
oleh Ditjen Adminduk Kemendagri Semester I Tahun 2015 (sesuai dengan UU Nomor 24 Tahun 2013)
Data yang digunakan pada Tahun 2016 adalah Database Hasil Konsolidasi yang diterbitkan oleh
Ditjen Adminduk Kemendagri Semester II Tahun 2015 (sesuai dengan UU Nomor 24 Tahun 2013)

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 84


G. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Pemberdayaan masyarakat dilakukan agar masyarakat berdaya dalam bidang


ekonomi, sosial dan politik dalam rangka upaya menurunkan penduduk miskin yang
masih tinggi. Berbagai upaya pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan dengan
menggali keswadayaan masyarakat dalam pembangunan, meliputi: TNI Manunggal
Membangun Desa (TMMD), Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat - Mandiri
Perdesaan (PNPM-MP), Sarjana Pendamping untuk Percepatan Peningkatan IPM.

Selain itu untuk meningkatkan pendapatan ekonomi penduduk dilaksanakan


pembangunan infrastruktur lingkungan dengan program padat karya dengan tenaga kerja
lokal di sekitar lokasi pembangunan.

Untuk pemberdayaan masyarakat juga dilakukan pembinaan lembaga ekonomi


desa/ kelurahan meliputi : Lembaga Keuangan Mikro (LKM), Lumbung Desa dan Pasar
Desa.
Penyelenggaraan pemerintahan desa diarahkan untuk peningkatan kapasitas
pemerintahan desa, meningkatkan pelayanan dan pembangunan desa yang baik dan
optimal. Berbagai tantangan dan permasalahan penyelenggaraan pemerintahan desa
antara lain: keterbatasan kemampuan sebagian SDM Pemerintah Desa, keterbatasan
kemampuan keuangan dan sarana prasarana sebagian besar perkantoran serta masih
kurang tertibnya administrasi dan pengelolaan kekayaan pemerintah desa. Untuk
peningkatan kapasitas penyelenggaraan pemerintahan desa juga juga dilakukan Lembaga
Kemasyarakatan Desa (LKD) yang antara lain: BPD, PKK, Karang taruna, pelaksanaan
pembangunan desa dan peningkatan kualitas kehidupan demokrasi di desa.

Upaya memperkuat pelaksanaan otonomi desa dilakukan pembinaan pembuatan


regulasi, arahan dan pedoman, pemberian fasilitasi, pemberian bimbingan serta
monitoring dan evaluasi. Bimbingan teknis yang dilaksanakan mengenai administrasi
keuangan Desa kepada aparat pemerintah desa, fasilitasi pengelolaan kekayaan atau aset
desa, penyelesaian permasalahan penyelenggaraan pemerintahan desa, fasilitasi
pemilihan Kepala Desa dan fasilitasi pemilihan dan pengisian perangkat Desa.

Untuk mendukung penyelenggaraan Pemerintahan Desa terutama dalam


peningkatan kemampuan keuangan pemerintah desa serta peningkatan kesejahteraan
perangkat desa diberikan bantuan keuangan kepada Pemerintah Desa.

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 85


Tabel II.60
Jumlah Aparat Pemerintahan Desa Berdasarkan Tingkat Pendidikan (Orang)

Aparat Pemerintahan Desa 2013 2014 2015 2016


1. Jumlah kades berdasarkan tingkat pendidikan
- Tidak sekolah/belum tamat SD - - - -
- Tamat SD atau sederajat - 7 8 -
- SLTP dan sederajat 17 15 16 16
- SMA dan sederajat 150 146 153 149
- Sarjana Muda (D1 - D3) 2 6 7 2
- Sarjana (D4/S1) 14 9 9 14
2. Jumlah sekretaris desa berdasarkan tingkat pendidikan
- Tidak sekolah/belum tamat SD - - - -
- Tamat SD atau sederajat 25 19 21 4
- SLTP dan sederajat 28 21 23 5
- SMA dan sederajat 110 81 84 105
- Sarjana Muda (D1 - D3) 1 5 7 9
- Sarjana (D4/S1) 7 9 10 17
3. Jumlah Staf desa berdasarkan tingkat pendidikan
- Tidak sekolah/belum tamat SD - - - -
- Tamat SD atau sederajat 209 215 221 59
- SLTP dan sederajat 334 316 345 105
- SMA dan sederajat 528 527 551 799
- Sarjana Muda (D1 - D3) 15 22 22 92
- Sarjana (D4/S1) 34 35 35 191
Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kab. Sambas (Juli, 2016)

Jumlah Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM ) di Kabupaten Sambas dari tahun


ke tahun selalu bertambah. Berdasarkan data dari Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan
Perlindungan Masyarakat Kabupaten Sambas jumlah Organisasi Kemasyarakatan
( ORMAS ) yang terdaftar sejak tahun 2009 sampai dengan Desember 2015 sebanyak 96
lembaga. Organisasi Kemasyarakat an ( ORMAS ) yang terdaftar tersebut meliputi ;
a. Organisasi Kemasyarakatan ( ORMAS ) sebanyak 49 lembaga
b. Lembaga Swadaya masyarakat ( LSM ) sebanyak 28 lembaga
c. Organisasi Profesi sebanyak 8 lembaga
d. Yayasan sebanyak 8 lembaga
e. Sanggar 3 lembaga
Jumlah PKK aktif yang dijadikan indikator adalah Jumlah Tim PKK Desa, sesuai
jumlah desa yang ada kabupaten Sambas maka jumlah Tim Penggerak PKK Desa

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 86


sebanyak 193. Sementara itu ditingkat Kabupaten dan Kecamatan masing-masing
terdapat 1(satu) Tim Penggerak PKK, disamping itu di masing-masing desa juga terdapat
kelompok PKK yang berada di bawah TP PKK Desa yaitu ; Kelompok PKK Dusun,
Kelompok PKK RW/RT dan Dasa Wisma.
Berdasarkan data yang disampaikan oleh Tim Penggerak PKK Kabupaten dapat dikatakan
bahwa 193 Tim Penggerak PKK Desa yang ada di masing-masing desa semua aktif.
Jumlah Posyandu terdaftar sampai dengan Desember 2014 sebanyak 531
Posyandu, berdasarkan data sebanyak 511 aktif melaksanakan kegiatan pelayanan
sebanyak 12 kali ( 1 kali dalam 1 bulan ) Dari jumlah Posyandu yang dikatagorikan tidak
aktif didalamnya terdapat Posyandu yang baru dibentuk, sehingga belum penuh
melaksanakan kegiatan selama 12 bulan atau 12 kali.
Dari data tahun 2014, strata Posyandu dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Mandiri sebanyak 7 Posyandu
b. Purnama sebanyak 11 Posyandu
c. Madya sebanyak 449 Posyandu
d. Pratama sebanyak 62 Posyandu

Tabel II.61
Capaian Jumlah LSM, PKK Aktif dan Posyandu Aktif Tahun 2011 – 2015

CAPAIAN
NO CAPAIAN SATUAN
2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah LSM 44 56 56 96 96
2 PKK Aktif % 100 100 100 100 100

3 Posyandu Aktif % 100 100 100 96,23 100


Sumber : Buku Evaluasi RPJMD Kab. Sambas Tahun Keempat (Bappeda Kab. Sambas 2016)

H. Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

Keluarga Berencana (KB) adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat
dan sejahtera dengan membatasi kelahiran. Itu bermakna adalah perencanaan jumlah
keluarga dengan pembatasan yang bisa dilakukan dengan penggunaan alat-alat
kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran seperti kondom, spiral, IUD, dan sebagainya.
Jumlah anak dalam sebuah keluarga yang dianggap ideal adalah dua. Gerakan ini mulai

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 87


dicanangkan pada tahun akhir 1970-an.
Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dapat dilakukan pengendalian
angka kelahiran melalui program Keluarga Berencana. Pengaturan jumlah dan jarak
kelahiran akan mendorong perencanaan ekonomi dan kesehatan keluarga yang lebih
baik. Upaya peningkatan tahapan keluarga sejahtera dapat pula dilakukan melalui
pemberdayaan ekonomi keluarga.
Tabel II.62
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Jenis Data 2014 2015 2016 Satuan


Keluarga Berencana :
1. Jumlah PUS 104.137 111.176 111.743 PUS
2. Jumlah peserta KB aktif 68.491 77.109 77.493 PA
- IUD 2.611 2.944 3.004 pcs
- MOW / KW 970 1.171 1.182 akseptor
- MOP / KP 423 450 438 akseptor
- Kondom 1.432 1.688 1.723 Lusin
- Implan 3.564 4.067 4.240 pcs
- Suntik 26.995 32.571 33.548 nial
- Pil 32.496 34.218 33.358 strip
3. Jumlah peserta KB baru 13.074 16.444 6.260 PB
4. Sarana pelayanan KB
-Klinik KB 50 50 50 klinik
-PPKBD 184 184 184 PPKBD
5. Jumlah kelompok reproduksi remaja 25 14 14 kelompok
Keluarga Sejahtera :
1. Jumlah kelompok bina keluarga balita 17 81 81 Kelompok
2. Jumlah kelompok bina keluarga remaja 9 14 14 Kelompok
3. Jumlah kelompok bina keluarga lansia 72 76 76 Kelompok
4. Jumlah keluarga sejahtera
- Pra KS 6.741 KK
- KS I 29.123 KK
- KS II 62.123 KK
- KS III 47.265 KK
- KS III + 12.046 KK
5. Pelatihan tenaga pendamping kelompok bina
- - - Kegiatan
keluarga balita
6. Fasilitasi dukungan institusi dan partisipasi
2 14 14 Kelompok
masyarakat
7. Sosialisasi pada Kelompok KB - 4 Kelompok
8. Sosialisasi Fasilitasi Dukungan Institusi dan
- 4 Kelompok
Partisipasi Masyarakat
9. Pelatihan Kader Posyandu 1 1 Kegiatan
10. Sosialisasi Terpadu Posyandu Terintegrasi - 4 Kegiatan
Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB (Mei, 2016)

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 88


Tabel II.63
Capaian Pada Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Tahun 2011 – 2015

CAPAIAN
NO INDIKATOR SATUAN
2011 2012 2013 2014 2015
1. Rata-rata Jumlah Anak % 2,73 2,75 3,41 3,16 3,16
Per Keluarga
2. Rasio Akseptor KB % 65,11 65,3 66,51 65,77 69,36
3. Cakupan peserta KB Aktif % 65,11 65,3 66,51 65,77 69,36
4. Keluarga Pra Sejahtera % 25 24,59 24,04 22,8 22,8
dan Keluarga Sejahtera I
Sumber : Buku Evaluasi RPJMD Kab. Sambas Tahun Keempat (Bappeda Kab. Sambas 2016)

I. Urusan Perhubungan
Urusan Perhubungan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pembinaan,
pembangunan, pengelolaan, pengendalian dan pengkoordinasian. Salah satu urusan
perhubungan berkaiatan dengan sektor transportasi yang memiliki peranan cukup penting
dalam peningkatan mobilitas warga, baik dari segi kepentingan umum maupun pelayanan
perdagangan barang dan jasa. Pada saat ini aktivitas masyarakat sedang mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini mengakibatkan peningkatan intensitas mobilitas
perjalanan orang dari dan ke tujuan kegiatan.

Tabel II.64

Capaian Jumlah Terminal, Dermaga dan Pemasangan Rambu di Kab. Sambas

Tahun 2011 – 2015

CAPAIAN
NO INDIKATOR SATUAN
2011 2012 2013 2014 2015
1. Jumlah Terminal Unit 6 6 6 6 6
2. Jumlah Unit 101 145 169 196 209
Dermaga/Steigher
3. Jumlah Pemasangan unit 111 175 237 291 371
Rambu-rambu/RPPJ
Sumber : Buku Evaluasi RPJMD Kab. Sambas Tahun Keempat (Bappeda Kab. Sambas 2016)

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 89


Alat angkutan pedalaman/ transport air di Kabupaten Sambas mengalami
peningkatan jumlah khususnya pada alat angkut long boat sebanyak 25 unit dari 102
buah ditahun 2014 menjadi 127 buah di tahun 2015.

Tabel II.65
Sarana dan Prasarana Transportasi di Kabupaten Sambas

JENIS 2014 2015 satuan


1. Alat Angkutan Pedalaman /Transport Air
a. Kapal Motor 66 66 Unit
b. Long Boat 102 127 Unit
c. Kapal Penyeberang 2 2 Unit
2. Transportasi Darat
a. Angkutan Jalan
- Terminal ( Kelas C) 7 6 Unit
- Jumlah pemasangan rambu-rambu. 306 1.044 Unit
- Jembatan timbang - - Unit
b. Angkutan Penyeberangan
- Dermaga
 Komersil 10 10 Unit
 Perintis 4 4 Unit
- Kapal fery 2 2 Unit
3. Transportasi laut
a. Pelabuhan 2 2 Unit
b. Jlh menara mercusuar 2 4 Unit
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Sambas Tahun 2016

J. Urusan Komunikasi dan Informatika


Kebijakan tentang pentingnya penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) di lingkungan pemerintahan telah dituangkan di dalam Inpres Nomor 3 Tahun
2003, yaitu tentang penyelenggaraan pemerintahan berbasis elektronik (e-government).
Melalui pengembangan e- government, pemerintah mengharapkan dapat melakukan
penataan sistem manajemen dan proses kerja dilingkungan pemerintah secara efektif
dan efisien.

Pembangunan infrastruktur jaringan komputer (LAN, WAN dan internet/global


area network) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sambas hingga saat ini terus
diupayakan pengembangannya. Pembangunan jaringan komputer tersebut
memungkinkan terkoneksinya tiap-tiap Perangkat Daerah dalam jaringan internet/

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 90


intranet, sehingga tranformasi data dan informasi antara masing-masing unit kerja dapat
berjalan semakin lancar.

Layanan-layanan publik juga sudah mulai diarahkan untuk memanfaatan teknologi


informasi, seperti yang telah dilakukan LPSE, Pelaksanaan Ujian Akhir berbasis komputer
pada beberapa sekolah, layanan informasi perijinan, serta layanan portal
www.sambas.go.id. Selanjutnya dengan konsep e-gov, kedepan tersebut, peran dan
keterlibatan masyarakat dalam berinteraktif melalui jaringan elektronik akan lebih
terberdayakan. Masyarakat dapat ikut terliat dan berperan aktif dalam mendukung dan
memberikan partisipasi dalam kegiatan pembangunan. Selain itu informasi dan layanan
kepada masyarakat dapat lebih mudah diakses dan digunakan.

Tabel II.66
Sarana Telekomunikasi di Kabupaten Sambas

JENIS DATA 2011 2012 2013 2014 2015 Satuan


1. Penyedia jaringan internet Buah
2. Telekomunikasi
a. Kapasitas sentral 3.000 6.000 6.000 - - SST
b. Kapasitas terpakai 2.716 2.215 2.409 - - SST
c. Kapasitas terpasang 2.716 2.528 2.528 - - SST
d. Pelanggan Telpon 2.176 2.215 2.409 - - SST
e. Wartel - - - unit
f. Warnet 13 37 49 SSL
g. Jumlah rumah tangga yang Unit
berlangganan telepon 1.429 2.210 2.172
h. Jaringan Telpon - 1 1 Unit
i. Stasiun Relay 9 9 9 9 9 Unit
j. Website Daerah 1 1 1 1 1 Unit
k. Jenis Surat Kabar Yang Masuk
Daerah
- Lokal 9 15 15 15 15 Buah
- Nasional 4 7 7 7 7 Buah
l. Jumlah Penyiaran Media Elektronik
Yang Masuk Daerah
- TV 2 2 2 2 1 Channel
- Radio 13 14 5 5 5 Channel
Sumber : Buku Profil Kabupaten Sambas 2015, (Bappeda Kab. Sambas)

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 91


K. Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Pengembangan perekonomian Kabupaten Sambas tidak terlepas dari peranan
koperasi yang diharapkan menjadi soko guru perekonomian, mengingat lebih mudah
pengelolaannya dan usahanya dari anggota untuk anggota sehingga lebih mudah untuk
berhubungan. Dengan kenyataan tersebut maka komitmen Kabupaten Sambas untuk
mengembangkan koperasi akan ditingkatkan pada masa mendatang. Berikut kinerja
urusan koperasi dan UKM.

Tabel II.67
Capaian Pada Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah di Kab. Sambas

CAPAIAN
NO INDIKATOR SATUAN
2011 2012 2013 2014 2015
1 Persentase Koperasi % 56,08 62,33 64,98 65,52 67,64
Aktif
2 Jumlah UKM Non Buah 4.242 7.917 7.955 8.984 13.373
BPR/LKM
3 Jumlah BPR/LKM Buah 6 6 6,00 6,00 6,00
4 Usaha Mikro dan Kecil % 99,20 98,80 98,91 98,85 98,88
Sumber : Buku Evaluasi RPJMD Kab. Sambas Tahun Keempat (Bappeda Kab. Sambas 2016)

Capaian Persentase Koperasi Aktif Tahun 2015 sebesar 67,63% (160 unit). Hal ini
terkait iklim usaha yang tidak kondusif bagi perkembangan usaha koperasi dan rumitnya
aturan dalam pembubaran koperasi yang tidak aktif.

Jumlah UKM Tahun 2015 sebanyak 13,373 unit. Hal ini terkait dengan Kegiatan
Fasilitasi Pengembangan UKM dengan memberikan Bantuan Mesin Olahan Sabut Kelapa,
Batuan Peralatan Bandeng Presto dan Bantuan Mesin Jahit. Kegiatan Memfasilitasi
Peningkatan Kemitraan Usaha Bagi UMKM dengan Memberikan Bantuan Modal bagai
UMKM. Kegiatan Peningkatan Jaringan Kerjasama Antar lembaga dengan memberikan
sertifikat tanah murah kepada UMKM sebagai agunan untuk mendapatkan pinjaman modal
dari pihak perbankan. Dan adanya bantuan peratalatan pengolahan Ikan, Pupuk Kompos,
Kerajinan rotan, Tenun dan batu akik dari kementerian Desa Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi.

Jumlah BPR/ LKM sebanyak 6 Unit, terkait dengan Pembinaan Badan usaha
tersebut bukan kewenangan Dinas Kumindag (Undang-Undang Nomor : 1 tahun 2013

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 92


tentang Lembaga Keuangan Mikro), akantetapi BPR merupakan kewenangan Bank
Indonesia.

Jumlah Usaha Mikro dan Kecil Tahun 2015 dengan capaian sebesar 98,88% . Hal
ini terkait dengan Kegiatan Fasilitasi Pengembangan UKM dengan memberikan Bantuan
Mesin Olahan Sabut Kelapa, Batuan Peralatan Bandeng Presto dan Bantuan Mesin Jahit.
Kegiatan Memfasilitasi Peningkatan Kemitraan Usaha Bagi UMKM dengan Memberikan
Bantuan Modal bagai UMKM. Kegioatan Peningkatan Jaringan Kerjasama Antar Lembaga
dengan memberikan sertifikat tanah murah kepada UMKM sebagai agunan untuk
mendapatkan pinjaman modal dari pihak perbankan. Dan adanya bantuan peratalatan
pengolahan Ikan, Pupuk Kompos, Kerajinan rotan, Tenun dan batu akik dari kementerian
Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Tabel II.68
Rekapitulasi Usaha Kecil Berdasarkan Sektor Ekonomi
di Kabupaten Sambas Tahun 2015

Jumlah Jumlah Tenaga Jumlah


Jenis Usaha Unit Kerja Tenaga Jumlah Aset Jumlah Omset
Usaha L P Kerja
Pertanian,Peternakan, Kehutanan dan
141 552 6 558 28.730.280.000 132.489.000.000
Perikanan
Pertambangan dan Penggalian 1 4 - 4 150.000.000 180.000.000
Industri Pengolahan 116 384 66 450 15.298.460.000 30.987.850.000
Bangunan 3 30 - 30 575.000.000 862.500.000
Perdagangan Hotel dan Restoran 959 1.600 221 1.821 112.114.259.000 169.838.890.000
Pengangkutan dan Komunikasi 17 40 13 53 3.765.000.000 4.790.000.000
Keuangan, Persewaan dan Jasa
521 751 157 908 87.887.965.000 145.276.197.000
Perusahaan
Jasa-Jasa 3 3 2 5 600.000.000 900.000.000
JUMLAH 1.761 3.364 465 3.829 249.120.964.000 485.324.437.500
Sumber : Buku Profil Kabupaten Sambas 2016, (Bappeda Kab. Sambas)

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 93


Tabel II.69
Rekapitulasi Usaha Mikro Berdasarkan Sektor Ekonomi
di Kabupaten Sambas Tahun 2015

Jumlah Jumlah Tenaga Jumlah


Jenis Usaha Unit Kerja Tenaga Jumlah Aset Jumlah Omset
Usaha L P Kerja
Pertanian,Peternakan, Kehutanan dan
5.195 4.119 1.939 6.058 210.946.333.000 44.970.827.000
Perikanan
Pertambangan dan Penggalian 1 1 - 1 36.000.000 5.000.000
Industri Pengolahan 2.105 2.970 81 3.051 62.254.840.100 17.206.490.300
Bangunan 4 18 - 18 300.000.000 150.000.000
Perdagangan Hotel dan Restoran 4.093 4.189 64 4.253 347.249.275.100 92.962.024.000
Pengangkutan dan Komunikasi 16 18 - 18 1.527.500.000 402.000.000
Keuangan, Persewaan dan Jasa
42 50 15 65 4.530.000.000 1.402.000.000
Perusahaan
Jasa-Jasa 20 28 1 29 1.326.500.000 402.800.000
JUMLAH 11.476 11.393 2.100 13.493 628.170.448.200 157.501.141.300
Sumber : Buku Profil Kabupaten Sambas 2016, (Bappeda Kab. Sambas)

Tabel II.70
Rekapitulasi Usaha Menengah Berdasarkan Sektor Ekonomi
di Kabupaten Sambas Tahun 2015

Jumlah Jumlah Tenaga Jumlah


Jenis Usaha Unit Kerja Tenaga Jumlah Aset Jumlah Omset
Usaha L P Kerja
Pertanian,Peternakan, Kehutanan
42 726 182 908 172.900.000.000 148.245.000.000
dan Perikanan
Pertambangan dan Penggalian - - - - - -
Industri Pengolahan 18 327 82 409 42.463.315.000 11.728.317.500
Bangunan - - - - - -
Perdagangan Hotel dan Restoran 37 144 36 180 33.600.000.000 354.611.500.000
Pengangkutan dan Komunikasi 4 332 83 415 25.200.000.000 14.500.000.000
Keuangan, Persewaan dan Jasa
48 295 74 369 1.092.086.000.000 70.307.603.000.000
Perusahaan
Jasa-Jasa - - - - - -
JUMLAH 149 1.824 457 2.281 1.366.249.315.000 70.836.687.817.500
Sumber : Buku Profil Kabupaten Sambas 2016, (Bappeda Kab. Sambas)

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 94


Tabel II.71
Perkembangan Usaha Koperasi di Kabupaten Sambas

Tahun
No Uraian
2011 2012 2013 2014 2015
322 343
1. Jumlah Koperasi 273 299 317
211 232
2. Jumlah Koperasi Aktif 160 180 206
Jumlah Koperasi
111 111
3. Kurang Aktif 113 112 111
34.311 34.704
4. Jumlah Anggota 47.084 33.021 33.450
1.290 1.353
5. Jumlah Pengurus 1.054 1.138 1.270
1.029
6. Jumlah Pengawas 819 897 951
41 41
7. Jumlah Manager 35 37 37
122 122
8. Jumlah Tenaga Kerja 110 112 115
8.506.260.000 600.861.350.000 601.300.649.000 38.161.859.000 3.530.650.000
9. Jumlah Modal Sendiri
17.489.030.000 1.716.799.530 17.156.795.700 31.034.520.000 3.103.452.000
10. Jumlah Modal Luar
107.002.140.000 30.279.600.000 28.867.990.000 22.622.430.000 22.622.430.000
11. Volume Usaha (Rp.)
12. Sisa Hasil Usaha (Rp.) 1.063.960.000 2.219.090.000 1.292.613.000 2.078.803.000 2.078.800.000
Sumber : Buku Profil Kabupaten Sambas 2016, (Bappeda Kab. Sambas)

Tabel II.72
Koperasi Menurut Jenisnya di Kabupaten Sambas Tahun 2015

No. Kecamatan KUD KPN KOP. BUN KOP. TAN KOP. NEL KOP.KAR KSU KOP.
1. Selakau 3 1 1 1 1 0 0 0
2. Selakau Timur 1 0 0 1 0 0 0 5
3. Pemangkat 3 3 0 0 0 3 6 3
4. Semparuk 3 0 0 1 0 1 0 20
5. Salatiga 1 0 0 0 0 0 1 3
6. Tebas 6 1 3 3 0 2 4 2
7. Tekarang 0 0 0 2 0 0 1 18
8. Sambas 1 26 3 1 0 4 7 1
9. Subah 4 0 6 1 0 0 2 22
10. Sebawi 1 0 0 0 0 0 1 7
11. Sajad 0 0 1 0 0 0 0 1
12. Jawai 1 2 0 0 1 1 2 4
13. Jawai Selatan 3 0 0 0 0 1 1 0
14. Teluk Keramat 3 2 0 1 0 0 0 6
15. Galing 2 0 0 0 0 0 4 2
16. Tangaran 1 0 0 1 0 0 1 5
17. Sejangkung 2 1 3 1 0 2 1 4
18. Sajingan Besar 2 0 2 0 0 0 0 2
19. Paloh 1 1 3 1 0 0 4 6
JUMLAH 38 37 22 14 2 14 35 111

Sumber : Buku Profil Kabupaten Sambas 2016, (Bappeda Kab. Sambas)

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 95


L. Urusan Penanaman Modal
Dalam rangka mengoptimalkan potensi perekonomian daerah, Kabupaten Sambas
masih memerlukan dukungan penanaman modal baik Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA). Untuk menjalankan urusan ini, BPMPPT
bertindak sebagai fasilitator dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan
prinsip-prinsip pelayanan yang sederhana, jelas, pasti, aman, terbuka, efisien dan
ekonomis, adil serta tepat waktu. Prinsip-prinsip tersebut diharapkan dapat mendorong
terciptanya suasana yang kondusif dikalangan masyarakat, sehingga dapat
menumbuhkan simpati masyarakat untuk berperan aktif dalam penyelenggaraan
pembangunan Kabupaten Sambas.

Tabel II.73
Capaian Pada Urusan Penanaman Modal di Kabupaten Sambas

CAPAIAN
NO INDIKATOR SATUAN
2011 2012 2013 2014 2015
1.Nilai Investasi Rp.Miliar 707,73 1.793,81 1.180,52 3.175,63
PMDN
2. Nilai Investasi Ribu US$ 98.277,64 78.170,00 79.267,18 279.499,80
PMA
3. Jumlah Investor Investor - 36 37 34 48
Berskala Nasional
(PMDN/PMA)
4. Rata-rata Lama Hari 10 14 10 7 7
Proses Perizinan
5. Jumlah Izin Izin 1.851 1.783 1.441,00 1.695,00 2.547,00
6. Jumlah Izin 6 14 14 24 34
Pelimpahan
Kewenangan
Perizinan pada
PTSP
Sumber : Buku Evaluasi RPJMD Kab. Sambas Tahun Keempat (Bappeda Kab. Sambas 2016)

Tabel II.74
Jumlah Informasi Lahan, Izin Lokasi dan HGU
Di Kabupaten Sambas Tahun 2015

No KLASIFIKASI JUMLAH Satuan


1. Jumlah Informasi Lahan yang 46 Buah
diterbitkan
2. Total Luas Lahan berdasarkan 319.542,36 Ha
Informasi Lahan
3. Jumlah Izin lokasi yang diterbitkan 38 Izin
4. Total Luas lahan berdasarkan Izin 257.284,23 Ha
Lokasi

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 96


No KLASIFIKASI JUMLAH Satuan
5. Jumlah IUP yang diterbitkan 36 Izin
6. Total luas lahan berdasarkan IUP yang 170.799 Ha
diterbitkan
7. Jumlah HGU perusahaan Perkebunan 14 Perusahaan
yang sudah HGU
8. Total Luas berdasarkan HGU 63.186 Ha
Sumber : Buku Profil Kabupaten Sambas 2015, (Bappeda Kab. Sambas)

Tabel II.75
Jumlah Izin yang Dikeluarkan Berdasarkan Jenis Izin

Nama Izin 2011 2012 2013 2014 2015


Izin Undang-Undang Gangguan
1. 641 592 528 531 466
(UUG)
2. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) 260 119 61 49 43
Surat Izin Usaha Perdagangan
3. 709 927 702 622 505
(SIUP)
Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi
4. 91 74 108 47 78
(SIUJK)
5. Izin Usaha Perikanan (IUP) 81 9 42 22 2
Izin Pemungutan Hasil Hutan
6. 106 17 4 5 -
Bukan Kayu (IPHHBK)
Surat Izin Penangkapan Ikan
7. - 14 - 20 11
(SIPI)
TOTAL 1.888 1.752 1.445 1.296 1.105
Sumber : Buku Profil Kabupaten Sambas 2015, (Bappeda Kab. Sambas)

M. Urusan Kepemudaan dan Olah Raga


Pembangunan kepemudaan dan keolahragaan merupakan bagian dari
pembangunan nasional dalam mewujudkan tujuan nasional. Dalam membangun
kepemudaan dan keolahragaan diperlukan data dan informasi baik yang sudah berjalan
maupun sedang berjalan untuk perencanaan kepemudaan dan keolahragaan ke depan.

Untuk Lapangan Olahraga se Kabupaten Sambas berjumlah 253 Unit terdiri dari
Lapangan Sepak Bola 101 Unit; Volley Ball 65 unit ; Bulu Tangkis 69 Unit; Bola Basket
4 unit; Tenis Lapangan 4 unit; Bilyard 5 unit; Balap Motor 3 unit; Pencak Silat 1 unit dan
Panjat Tebing 1 unit.

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 97


Tabel II.76
Capaian Pada Urusan Kepemudaan dan Olah Raga di Kab. Sambas

CAPAIAN
NO INDIKATOR SATUAN
2011 2012 2013 2014 2015
1. Jumlah Klub Olahraga Klub 456 459 462 207 207

2. Jumlah Gedung Olahraga Unit 14 16 17 22 22

3. Jumlah Organisasi organisasi 192 192 192 192 192


Pemuda
4. Jumlah Organisasi organisasi 24 26 28 28 28
Olahraga
5. Jumlah Kegiatan Kegiatan 5 9 11 14 12
Kepemudaan
6. Jumlah Kegiatan Kegiatan 7 13 18 12 8
Olahraga
7. Lapangan Olahraga Unit 179 249 250 251 253

Sumber : Buku Evaluasi RPJMD Kab. Sambas Tahun Keempat (Bappeda Kab. Sambas 2016)

N. Urusan Statistik
Untuk peningkatan kualitas perencanaan pembangunan dan sebagai dasar
analisa capaian-capaian pembangunan daerah diperlukan ketersediaan data statistik
sebagai indikator untuk mengukur keberhasilan kinerja daerah. Dokumen data statistik
yang diterbitkan secara rutin oleh Bappeda Kabupaten Sambas bekerjasama dengan
Badan Pusat Statistik Kabupaten Sambas adalah :

1. Tabel Pokok Kabupaten Sambas


2. Neraca Wilayah Kabupaten Sambas
3. Analisis Kependudukan Kabupaten Sambas
4. Indikator Pembangunan Ekonomi Kabupaten Sambas
5. Profil Kabupaten Sambas
6. Profil Kecamatan (19 Kecamatan di Kabupaten Sambas)

O. Urusan Persandian
Kewenangan pemerintah kabupaten/ kota dalam penyelenggaraan persandian
dilakukan untuk pengamanan informasi pemerintah daerah dan penetapan pola
hubungan komunikasi sandi antar perangkat daerah. Implementasi kewenangan tersebut
diwujudkan melalui layanan dasar diantaranya pelaksanaan tata kelola jaminan keamanan

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 98


informasi menggunakan persandian, pelaksanaan dukungan kegiatan pengamanan
informasi serta melaksanakan penetapan pola hubungan komunikasi sandi.

Urusan persandian di Kabupaten Sambas yang telah dilaksanakan adalah


pengamanan informasi di tingkat kabupaten yang wajib diamankan dengan persandian
sesuai dengan peraturan perundangan. Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Sandi
Negara Nomor 17 Tahun 2010 tentang tingkat Kualifikasi Sandi, baru terdapat 1 (satu)
orang Aparatur Sipil Negara yang memenuhi Standar Ahli Sandi Tingkat I (lulus diklat
sandiman dasar).

Tabel II.77
Inventaris Persandian di Kab. Sambas

No Jenis Jumlah Keterangan

1 Laptop Khusus Persandian 1 unit Kondisi baik

2 Mesin Sandi type C-52 1 unit Kondisi baik

Sumber : Bagian Humas, Pengolahan Data Elektronik dan Sandi, Setda Kab. Sambas, 2016

P. Urusan Kebudayaan
Pembangunan kebudayaan di Kabupaten Sambas tidak hanya bertujuan untuk
melestarikan dan mengembangkan kebudayaan untuk mencapai standar tertentu, namun
juga untuk memanfaatkan kekayaan khasanah seni dan budaya dalam bidang ekonomi
khususnya pendukung pariwisata daerah. Kekayaan budaya merupakan potensi ekonomi
kreatif yang apabila dikelola dapat menciptakan lapangan kerja, dan mengentaskan
kemiskinan.

Gelombang ekonomi keempat (fourth wave economic) yang kini tengah memasuki
peradaban dunia di mana kesejahteraan manusia tidak lagi ditopang oleh sektor
pertanian ataupun manufaktur, tetapi lebih ditopang dari karya kreativitas, keahlian, dan
bakat individu yang berakar dari karya budaya. Dalam rangka pengembangan nilai
budaya, Pemerintah Kabupaten Sambas mendorong berdirinya berbagai macam sanggar
seni budaya di masyarakat.

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 99


Tabel II.78
Capaian Pada Urusan Kebudayaan di Kab. Sambas

CAPAIAN
NO INDIKATOR SATUAN
2011 2012 2013 2014 2015
1. Jumlah Grup Kesenian Grup 56 60 60 62 62
2. Penyelenggaraan Kegiatan 7 12 7 7 6
Festival Seni dan Budaya
3. Sarana Penyelenggaraan buah 2 3 4 4 4
Seni dan Budaya
4. Benda, Situs dan Cagar % 36 40,015 40,01 30 37
Budaya yang dilestarikan
Sumber : Buku Evaluasi RPJMD Kab. Sambas Tahun Keempat (Bappeda Kab. Sambas 2016)

Tahun 2015 jumlah Grup Kesenian yang ada di Kab. Sambas masih sama dengan
tahun 2014 yaitu berjumlah 62 yang terdiri dari : 57 Grup Etnis Melayu ; 2 Grup Etnis
Dayak ; 2 Grup Etnis Jawa ; 1 Grup Etnis Cina, kebanyakan bergerak di bidang seni Tari.

Festival yang dilaksanakan tahun 2015 sebanyak 6 Kegiatan yaitu :

- Festiival Budaya Bumi Khatulistiwa


- Festiival Budaya Daerah
- Festival Lagu Khataman Al-Quran
- Festival Budaya Nusantara Kawasan Perbatasan
- Pementasan Seni dan Budaya
- Lomba Sampan Tradisional
Selain itu masih ada festival yang dilaksanakan oleh masyarakat seperti Festival
drum band dan lain – lain.

Jumlah Sarana Penyelenggaran Seni dan Budaya ada 5 yaitu :

- Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata


- Dewan Kesenian
- Seniman 1 orang
- Pamong Budaya 1 Orang

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 100


Tabel II.79
Potensi Budaya di Kab. Sambas

Potensi Budaya
Kecamatan Legenda/ Makanan/ Permainan
Peninggalan Kesenian Album Lagu Kerajinan
Cerita Minuman Anak/
Bersejarah Tradisional Daerah Tradisional
Rakyat Tradisional Tradisional
Sambas Makam Sultan Tanda' Asal usul Bubur padas Lagu-Lagu daerah Pang pang
M.Tsafioeddin I Sambas bubur Melyu Sambas sinabbu
(Murhum Sulaiman) pedas Terigas - 1
Makam sultan Musik Raje Tan Asam padas The Terigas Of Pong pong
M.Tajidin (muhrum Tanjidor Unggal Sambas Pemda alok
bima) Sambas dan Pesisir
Makam sultan umar Muare Bingke THE BEST OF Cik cik periuk
aqamaddin ulakan berandam SAMBAS KARAOKE
(muhrum adil)
Makam sultan Asal usus Bubur ambo' Tumpahan Salo Lem lem tak
abubakar kamaludin kampung Lagu daerah
(muhrum bungsu) tangga Sambas Vol. 1
emas
Makam sultan umar Semangka Laksamana Mini Album Lagu Ti'ti'
aqamaddin II emas mengamuk daerah Sambas sinambung
(muhrum jama') Negeriku
Tampatku
Makam muda sultan Ae sorbat Album Lagu Sikopon
ahmad (muhrum Daerah Sambas
gayung) persembahan Tan
Herlina Saleh
Makam sultan abu Cucor Cang kelelet
bakar tajuddin I
(muhrum janggut)
Makam sultan Kerabu galli Injit injit
muhammad ali samut
tsyafiuddin
(Muhrum anum)
Makam sultan Pacri nanas Engrang
usman kamaludin
(Muhrum usman)
Makam sultan umar Botok ikan Tarik uppeh
aqamaddin
(Muhrum tengah)
Makam sultan abu Pindang gedong/ main
bakar tajuddin nanas ajong/ papan
(muhrum cianjur) congkak
Makam sultan umar Juadah Hom pim pah
kamaluddin mukun ubi (osom)
(muhrum tanjung)
Makam sultan Juadah Ju ju binyak
muhammad mukun
tsafiuddin II (Datuk karibang
tua / raden
afifuddin)
Makam sultan Serabi Reng reng
muhammad ali bare
tsyafiuddin II(Raden
muhammad)
Makam sultan Kue talem Wak wak
muhammad mulia belauk ampek
ibrohim tsafiddin
(Raden muhammad
mulia)
Makam ratu sabar Kue sarifah
(permaisuri sultan meninjau
abu bakar tajuddin II)
Gerattak asam Lappat
Makam opu daeng Srikaye labu

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 101


Potensi Budaya
Kecamatan Legenda/ Makanan/ Permainan
Peninggalan Kesenian Album Lagu Kerajinan
Cerita Minuman Anak/
Bersejarah Tradisional Daerah Tradisional
Rakyat Tradisional Tradisional
kemase
Gerattak ilek Srikaye
kembille'
Keramat lumbang Bubur
(Makam syech sumsum
ABD.jalil AL-fatani)
Kompleks museum Ukal pulut
Negeri Sambas
Rumah maha raja Madu lebah
imam
makam kerabat Ne' ba'
lubuk madung & kuning
makam keturunan
raja brunai
Rumah H. Siradj Putri sallat
so'od (Markas
pejuang /to'kaye)
Makam maha raja Putu iris
imam
Istana alwatzikho Dadar gulung
ebillah
Mesjid jami' Sari mukke
Sambal
ganggang
Taek lalla'
Gulai rias
Ulam singkel
Puttu tattak
Rateh
Gunong
melatus
Dodol
tingkarok
Dodol sirang
Sayur asam
keladi
Gulai asam
Putu cangkir
Putu mayang
Lapis perancis

Kue sabun
lapis susu
Lapis belacan

Selakau Makam keturunan Orkes Batu Sama Gasimg Anyaman


kesulthanan Sambas keroncong Perahu dengan Kec. Tikar, dll
Pangeran Timba' Sinar Wangkang Sambas
bayi (Dusun Baron Purnama Cina
Desa Bentunai) Desa Parit
Baru
Makam Ratu Anom Musik
Kusuma Yudha Tanjidor
Dusun Maya Sopa
Ulu (Sungai Selakau)
Pemangkat Makam F.J.Sorj Tanjidor Batu Mak Sama Album lagu
(1850) Buang dengan Kec. melayu Kalbar-
Sambas Melayu Sambas
Vol. 1 Terigas
Record Versi
Karaoke dan Non
Karaoke

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 102


Potensi Budaya
Kecamatan Legenda/ Makanan/ Permainan
Peninggalan Kesenian Album Lagu Kerajinan
Cerita Minuman Anak/
Bersejarah Tradisional Daerah Tradisional
Rakyat Tradisional Tradisional
Banteng&Sumur Tua Seni Lorong Album pop melayu
Permainan putus (desa sambas karya
Naga dan pemangkat bulyan musthafa
Seni kota)
Barongsai
Markas Polisi Batu balah Album warisan
Belanda (desa Rumah Budaya
tanjung Pusaka PMK
batu)

Rumah Tahanan
Tugu Peringatan
Korban Perang Jepang
Indonesia-Tionghoa
(No. 1 s/d 5 di Desa
Tanjung Batu)
Kelenteng Dewa Ular
Putih (Sebangkau)
Vihara Dewi Kwan In
(Singkawang)
Kelenteng Cina Tertua
Tekarang Rumah tua petinggi Jepin lembut Sama dengan
Tekarang (Desa Kec. Sambas
Sempadian)
Makam petinggi Musik
Tekarang (Desa Tanjidor
Sempadian)
Galing Makam ratu sepudak Seni otar-otar Buku watas Sama dengan
Kec. Sambas
Batu betarup Musik Batu
tanjidor betarup
Keramat datok Musik
sanggup tanjidor suling
bambu
Goa huruf paku
Sajad Keramat Bantilan Sama dengan
Kec. Sambas +
Botok Paddak
Jawai selatan Benteng belanda Seni Putri Sama
permainan serayi dengan Kec.
naga dan Sambas
barongsai
Bukit raya
Batu
canggar
Batu
lappak
pulau
pontianak
Jawai Rumah/markas Seni Sama Lagu- lagu karya
pejuang permainan dengan Kec. M. Djohan (Alm)
naga dan Sambas Sanggar Mayang
barongsai Sari Jawai
tanjidor
Makam dato' buntar Jawai
Ibu
Azan
memanggil mars
sekolah
Hymne ibu dan
bapak
Menuai padi
Sanggar ria
Remaja

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 103


Potensi Budaya
Kecamatan Legenda/ Makanan/ Permainan
Peninggalan Kesenian Album Lagu Kerajinan
Cerita Minuman Anak/
Bersejarah Tradisional Daerah Tradisional
Rakyat Tradisional Tradisional
Selamat datang
Penyesalanku
Ku tak tahu
Bergembira
Tenanglah
Gembira dipantai
Tangaran Budaya antar Asal usul Sama Gasing
ajong desa dengan Kec.
semata Sambas
Kesenian
kuntaw
Tari jepin
lembut
Timang
bubu'
Timang
mayang
Sejangkung Monumen bulloh Musik Dato' Sama Anyaman
tajar tanjidor kullub dengan Kec. Bambu dan
Sambas Rotan
Rumah markas Radat koko Batu layar
pejuang
Makam keramat Ratib saman Batu sawa'
dato' kullub
Bedande'
Sajingan besar Goa Maria Tari Totokng Tumpiek(
bahan tepung
dan gula
merah hampir
sama dengan
cucor)
Tari koncong Bontong
(Beras
dibungkus
dengan daun
minyak)
Lamang =
lemang
Paloh Situs pemandian batu Alo' gambang Asal usul Sama dengan
bejamban batu Kec. Sambas
bejamban
dan batu
layang
Antar ajong Raden
sandhi
Tanjidor
Teluk Keramat Japin lembut Kalan Sama dengan
maram Kec. Sambas +
(lampar) Kue Ratteh
dusun Teluk
Durian Desa
Sepadu.
Ratib saman Asal mula
terjadinya
burung ruai
Raddat
Timmang
bubbu
Timang
mayang
Timang
karra'
Budaya
mbuar
wanyet

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 104


Potensi Budaya
Kecamatan Legenda/ Makanan/ Permainan
Peninggalan Kesenian Album Lagu Kerajinan
Cerita Minuman Anak/
Bersejarah Tradisional Daerah Tradisional
Rakyat Tradisional Tradisional
Alo' galing
Tebas Japin lembut Batu mak Sama Album KMB 1 lagu Gasing
seni jage dengan Kec. pop Daerah
barongsai Sambas Sambas 2013
Tanjidor Album KMB 2
Senandung Idul
Fitri Sambas
Sebawi Surau peninggalan Kesah Sama
Raden Sulaiman bukit dengan Kec.
luwing Sambas
Bujang
Peninggalan kapal nadi dare
Inggris "sari borneo" nandung
Makam bujang nadi
dare nandung
Duplikat tempat
peristirahatan
kel.raja
Selakau Timur Sama
dengan Kec.
Sambas
Subah Batu ajok Sama
dengan Kec.
Sambas
Batu dide
Riam baya
Ramin jadi
Batu
masipa
Semparuk Radat Sama
dengan Kec.
Sambas
Seni
barongsai
Tanjidor
Salatiga Sama
dengan Kec.
Sambas
Sumber : Buku Profil Kabupaten Sambas 2016, (Bappeda Kab. Sambas)

Q. Urusan Perpustakaan
Pada tahun 2015 jumlah kunjungan perpustakaan berjumlah 8.969 orang. Hal ini
berarti terjadi peningkatan kunjungan ke Perpustakaan Daerah Kabupaten Sambas
sebanyak 550 orang dari tahun sebelumnya yang berjumlah 8.419 orang. Bertambahnya
kunjungan atas usaha yang dilakukan seperti dengan melakukan promosi perpustakaan
melalui sosialisasi perpustakaan ke sekolah, penyebaran leaflet dan media promosi lainnya.

Jumlah koleksi buku yang tersedia mencapai 20.536 buku, hal ini terjadi
peningkatan jumlah buku dari tahun sebelumnya sebanyak 268 buku. Penambahan jumlah
koleksi ini berasal dari sumbangan masyarakat, lembaga pemerintahan maupun sosial.

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 105


Tabel II.80
Capaian Pada Urusan Perpustakaan Kab. Sambas

CAPAIAN
NO INDIKATOR SATUAN
2011 2012 2013 2014 2015
1. Jumlah Perpustakaan unit 1 1 1 1 1

2. Jumlah Pengunjung orang 3.527 3.754 3.919 8.419 8.969


Perpustakaan
Pertahun
3. Koleksi Buku yang buku 10.051 15.722 16.147 20.268 20.536
Tersedia di
Perpustakaan Daerah
Sumber : Buku Evaluasi RPJMD Kab. Sambas Tahun Keempat (Bappeda Kab. Sambas 2016)

R. Urusan Kearsipan
Pengelolaan arsip secara baku dapat terealisasi melalui kegiatan penyusunan
Peraturan Bupati tentang Tata Kearsipan diLingkungan Pemerintah Kab.Sambas dan
kegiatan Penyusunan Jadwal Retensi Arsip (JRA) Kepegawaian.

Peningkatan SDM Pengelola Kearsipan dapat terealisasi melalui kegiatan seperti :


Bimtek Perpustakaan bagi pengelola perpustakaan kecamatan dan desa dan serta Penilaian
kinerja PNS terhadap pengelolaan persuratan.

Tabel II.81
Capaian Pada Urusan Kearsipan Kab. Sambas

CAPAIAN
NO INDIKATOR SATUAN
2011 2012 2013 2014 2015
1. Pengelolaan Arsip secara % 15,21 6 6 93 99,72
Baku
2. Peningkatan SDM Pengelola Kegiatan 2 2 2 2 2
Kearsipan
Sumber : Buku Evaluasi RPJMD Kab. Sambas Tahun Keempat (Bappeda Kab. Sambas 2016)

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 106


II.3.2 Layanan Urusan Pilihan

A. Urusan Kelautan dan Perikanan

Tujuan penyelenggaraan urusan perikanan adalah mengoptimalkan penyediaan


dan penggunaan sarana dan prasarana dan meningkatkan pengelolaan dan pemanfaatan
sumber daya perikanan untuk meningkatkan luas kolam/ keramba, produksi dan
produktivitas produk-produk perikanan budidaya seperti ikan Nila, Lele, Mas dan lainnya
maupun perikanan tangkap dengan kualitas dan harga yang terjangkau oleh masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Sambas sangat memperhatikan kebutuhan konsumsi ikan
masyarakatnya mulai dari penyediaan bibit di Balai Benih Ikan (BBI), penyediaan pakan,
pemberian penyuluhan sampai dengan pemasaran untuk perikanan budidaya serta
memberikan layanan bagi perikanan tangkap dengan membangun tempat
pendaratan ikan (TPI), cold storage dan memberikan bantuan mesin motor kapal dan
peralatan lainnya bagi nelayan.

Produksi Perikanan Laut adalah 41.711,66 ton/ tahun, hal ini menggambarkan
bahwa jumlah produksi Perikanan Laut dan Perairan Umum mengalami kenaikan walaupun
belum maksimal namun kenaikan tersebut juga dipengaruhi oleh satu upaya yang diberikan
oleh Pemerintah Kabupaten Sambas dalam bentuk Sarana dan Prasarana yang tersebar di
kabupaten Sambas pada tahun 2015, diantaranya pengadaan sarana dan prasarana
perikanan laut (pengadaan mesin, alat tangkap gillnet millenium, tramel net, rawai, dan
pukat 70/80), pengadaan alat tangkap nelayan (pukat) dan pengadaan pukat.

Produksi Ikan Budidaya adalah 6.369,48 ton/ tahun, faktor yang paling
mempengaruhi dari produksi ini adalah di produksi tambak, karena pada tahun 2015 ini
banyak petambak gagal panen yang dikarenakan serangan penyakit pada udang windu dan
tingginya curah hujan.

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 107


Tabel II.82
Capaian Pada Urusan Kelautan dan Perikanan Kab. Sambas

CAPAIAN
NO INDIKATOR SATUAN
2011 2012 2013 2014 2015

1. Produksi Ton 25.810,00 31.249,00 35.705,83 37.849,00 41.711,66


perikanan laut

2. Produksi ikan Ton 2.257,98 4.997,95 3.926,83 5.375,48 6.369,58


budidaya
Sumber : Buku Evaluasi RPJMD Kab. Sambas Tahun Keempat (Bappeda Kab. Sambas 2016)

Tabel II.83
Informasi Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sambas

Jenis Data 2013 2014 2015 Satuan


Zona Ekonomi Ekslusif 1.467,84 1.467,84 1.467,84 km²
Laut 12 mil 1.467,84 1.467,84 1.467,84 km²
Pantai
1. Perikanan darat
a. Karamba
- Karamba 169 181 181 petak
- Jumlah Produksi 24,21 17,02 21,29 Ton
Juta
- Nilai Produksi 435,24 303,90 495,65
Rupiah
- Luas Areal 5.138 5.317 5.138 M²
b. Kolam Air Tenang
- Jumlah Produksi 357,91 115,12 132,33 Ton
Juta
- Nilai Produksi 5.560,78 1.818.490 3.147,35
Rupiah
- Luas Areal 91.438 91.438 2,29 Ha
c. Perikanan umum
- Produksi (rawa, danau dan sungai) 585 276 683,66 Ton
- Nilai Produksi (rawa, danau dan Juta
7.153,46 3.134,44 19.259,34
sungai) Rupiah
d Tambak
- Luas Areal 2.354 2.706 2.882,5 Ha
- Produksi ikan tambak 3.440,91 1.924,92 6.177,86 Ton
Juta
- Nilai Produksi 74.776,11 45.047,86 130.132,97
Rupiah
2. Perikanan laut
- Kapal penangkap ikan
a. Perahu Tanpa Motor 845 845 832 Unit

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 108


Jenis Data 2013 2014 2015 Satuan
b. Perahu Motor Tempel 467 467 488 Unit
c. Kapal Motor 1.251 1.251 1.322 Unit
- Rumah tangga perikanan 1.841 1.841 1.841 KK
- Tangkapan 35.705,83 17.605,60 41.028 Ton
- Tempat pelelangan ikan 6 6 7 Unit
3. Perusahaan Pengolahan Perikanan Laut 33 33 303 Unit
4. Balai Benih Ikan (BBI)
a.Jumlah BBI 1 1 1 Unit
Juta
b.Produksi Usaha Pembenihan 0,077 0,031 0,031
Rupiah
5. Unit Pembenihan Rakyat (UPR)
a.Jumlah UPR 3 4 4 Unit
Juta
b.Produksi Usaha Pembenihan 0,07 0,03 0,03
Rupiah
6. Jumlah Kelompok Pembudidaya Ikan
a.Jumlah Kelompok 46 54 Kelompok
b.Jumlah Anggota 601 624 Orang
7. Jumlah Kelompok Nelayan
a. Jumlah Kelompok 45 230 Kelompok
b. Jumlah Anggota 549 2.963 Orang
Jumlah Kelompok Masyarakat
8.
Pengawas Laut
a. Jumlah Kelompok 8 8 Kelompok
b. Jumlah Anggota 186 186 186 Orang
Jumlah Fasilitas Prasarana Penunjang
9.
Nelayan
a. Jumlah Usaha Pabrik Es 25 25 25 Unit
b. Kapasitas Produksi/hari Pabrik Es 1.250 1.250 Ton
c. Jumlah Usaha SPDN 2 2 2 Unit
d. Kapasitas untuk Kelompok SPDN 35 35 Kelompok
Sumber : Buku Profil Kabupaten Sambas 2016, (Bappeda Kab. Sambas)

Produksi perikanan di Kabupaten Sambas pada tahun 2015 mengalami peningkatan


sekitar 11,14% dari 43.224,88 ton di tahun 2014 menjadi 48.043,14 ton yang terdiri dari
41.028 ton produksi ikan perikanan laut; 683,66 ton produksi ikan perairan umum dan
6.331,48 ton produksi ikan budidaya :

1. Produksi ikan perikanan laut di Kabupaten Sambas tahun 2015 sebesar 41.028 ton dan
nilai produksi mencapai Rp. 772.084.860.000,- Produksi terbesar adalah pada jenis
Ikan Kembung mencapai 2.703 ton dengan nilai produksi sebesar
Rp. 43.566.000.000,-. Produksi terbesar kedua adalah ikan Tongkol abu-abu sebesar
2.563,80 ton dengan nilai produksi sebesar Rp. 35.265.360.000,-. Sedangkan ikan

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 109


Tongkol Hitam dengan produksi sebanyak 2.504,40 ton mampu memberikan nilai
produksi sebesar Rp. 48.123.720.000,-. Ikan Tetengkek dengan produksi sebanyak
2.487,54 Ton dan nilai produksi sebesar 34.631.520.000,- Jenis produksi perikanan
laut lainnya adalah ikan Layang 2.266,14 ton dan ikan Swanggi/Mata Besar 2.076,78
ton dengan nilai produksi nya sebesar Rp. 38.042.100.000,- dan Rp. 28.071.300.000,-.
Ikan dengan produksi terkecil adalah Ikan Parang-parang/Golok-Golok sebesar 27,30
ton dan nilai produksinya Rp. 491.400.000,-.
2. Produksi ikan perairan umum di Kabupaten Sambas tahun 2015 sebesar 683,66 ton
dengan nilai produksi sebesar Rp. 19.259.340.000,-. Jenis ikan perairan umum dengan
produksi terbesar adalah ikan Toman sebanyak 83,64 Ton dengan nilai produksi
Rp.1.863.700.000,- diikuti dengan Ikan Baung 80,91 ton dengan nilai produksi
Rp.1.689.750.000,-. Selanjutnya Udang Galah dengan produksi sebanyak 64,14 ton
memberikan nilai produksi sebesar Rp. 4.944.710.000,- Selanjutnya ikan Patin Jambal
50,41 ton dengan nilai produksi Rp. 1.071.220.000,- Ikan dengan produksi terkecil
adalah Ikan Sepat Rawa sebesar 6,69 ton dan nilai produksi Rp. 109.150.000,-
3. Produksi ikan budidaya di Kabupaten Sambas tahun 2015 sebesar 6.331,48 ton
dengan nilai produksi sebesar Rp. 133.620.222.000,-. Terdiri dari Budidaya Kolam
131,63 ton, budidaya Tambak 6.175,22 Ton Budidaya Keramba Air Tawar 24,63 Ton
dan Budidaya Keramba Air Laut. Produksi terbesar ikan Budidaya Kolam adalah ikan
Lele sebesar 101,12 ton dengan nilai produksi Rp. 2.367.150.000,- produksi terbesar
ikan Budidaya Tambak sebanyak 6.175,22 ton dengan nilai produksi sebesar
Rp. 130.132.972.000,- Produksi terbesar ikan Budidaya Keramba Air Tawar adalah
24,63 ton dengan nilai produksi sebesar Rp. 515.650.000,-.

B. Urusan Pariwisata
Kabupaten Sambas memiliki berbagai keunikan budaya, adat istiadat serta
keunikan geografinya, pariwisata merupakan salah satu urusan yang diharapkan mampu
menggerakkan perekonomian kota selain sektor perdagangan dan jasa. Keterkaitan tiga
sektor tersebut amatlah erat sehingga pengembangan kepariwisataan tidak akan lepas
pengaruhnya dari dua sektor lainnya tersebut.
Pembangunan kepariwisataan diarahkan pada peningkatan peran pariwisata
dalam kegiatan ekonomi yang dapat menciptakan lapangan kerja serta kesempatan
berusaha dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat serta pendapatan

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 110


daerah. Upaya yang dilakukan pemerintah adalah melalui pengembangan dan
pendayagunaan berbagai potensi kepariwisataan.
Saat ini setidaknya terdapat 95 objek wisata di Kabupaten Sambas, yang terdiri
dari objek wisata alam dan potensi budaya. Potensi yang besar ini sesungguhnya akan
berdampak cukup besar bagi perkembangan ekonomi masyarakat kabupaten Sambas
apabila dikelola dan dikembangkan secara profesional.

Perkembangan pariwisata dapat dilihat dari indikator jumlah kunjungan


wisata. Dalam lima tahun terakhir angkanya berfluktuatif, kondisi ini perlu
ditingkatkannya event pariwisata yang dilaksanakan melalui pelaksanaan Promosi
Pariwisata di dalam dan luar negeri dan juga kurangnya festival yang mampu
meningkatkan kunjungan wisata.

Tabel II.84
Jumlah Fasilitas Pariwisata Kabupaten Sambas

Jenis Data 2013 2014 2015 2016 Satuan


1. Jumlah obyek wisata
- alam 48 37 37 37 buah
- buatan 12 10 10 10 buah
2. Jumlah hotel non bintang 13 29 31 31 buah
3. Wisata Tirta
- Jumlah objek wisata 1 1 1 1 buah
- Total wisatawan domestik 14.050 14.150 14.200 6.000 Jiwa
4. Wisata Sejarah
- Jumlah objek wisata 3 3 3 3 buah
- Total wisatawan domestik 19.000 19.050 19.100 7.040 Jiwa
5. Capaian kinerja kunjungan wisatawan 84 68 66,73 26,13 %
6. Persentase penduduk yang melakukan perjalan wisata 59 61 61 21 %
7. Jumlah hotel dan penginapan 13 29 31 31 buah
8. Jumlah kamar hotel/penginapan 550 550 550 550 unit
9. Jumlah rata-rata penggunaan kamar hotel/penginapan 6 3 3 2 hari
10.Jumlah kamar hotel/penginapan yang terisi 540 211 211 210 unit
11.Jumlah dan Tingkat hunian kamar penginapan hotel 30 19 19 18 unit
12.Tempat hiburan/rekreasi
- bahari 21 22 22 22 Unit
- non bahari 12 20 20 20 Unit
- budaya 5 5 5 5 unit
Sumber : Dinas Pemuda, Olah raga, Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Sambas (Juni 2016)

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 111


C. Urusan Pertanian
Pembangunan bidang pertanian telah diupayakan secara maksimal melalui
kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dalam mengoptimalkan penyediaan dan
penggunaan sarana dan prasarana di bidang pertanian guna meningkatkan
produksi dan produktivitas produk-produk pertanian baik itu tanaman pangan, sayuran,
buah-buahan serta tanaman hias maupun penanganan pasca panen dan peningkatan
pemasaran hasil pertanian.

Hasil pembangunan di sektor pertanian, terutama pertanian tanaman pangan,


manfaatnya sudah dirasakan oleh sebagian besar penduduk di Kalimantan Barat
khususnya Kabupaten Sambas. Untuk itu, produksi pangan baik beras maupun non beras
perlu terus ditingkatkan guna lebih memantapkan swasembada pangan. Di samping itu
juga ditujukan untuk memperbaiki mutu gizi masyarakat melalui penganekaragaman
jenis bahan makanan.
Sub sektor tanaman bahan makanan merupakan salah satu sub sektor pada
sektor pertanian. Sub sektor ini mencakup tanaman padi (padi sawah dan padi ladang),
jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang kedelai dan kacang hijau. Secara umum
peningkatan produksi tanaman pangan di Kabupaten Sambas masih sangat dipengaruhi
bertambahnya luas panen.

Selain itu, produktivitas juga sangat mempengaruhi produksi. Kondisi demikian


terutama akibat pengaruh faktor alam dan kemampuan petani mengelola usaha
pertaniannya. Pada tahun 2015 luas panen padi sebesar 101.508 ribu hektar. Apabila
dibandingkan dengan luas panen tahun 2014 terjadi peningkatan sebesar 8.565 hektar
atau naik sekitar 8,44 persen. Produksi padi tahun 2015 mencapai 286.502 ton
gabah kering giling (GKG), apabila dibanding dengan produksi tahun 2014 sebesar
309.417 ton GKG terjadi penurunan produksi sebanyak 22.915 ton GKG atau sebesar 7,41
persen.

Luas panen jagung, ubi kayu, ubi jalar, dan kedelai mengalami penurunan di
tahun 2015, masing-masing sekitar 82,46 persen; 61,48 persen; 10,18 persen dan 42,32
persen. Sedangkan luas panen kacang tanah dan Kacang Hijau mengalami peningkatan
sekitar 100 persen dan 27,76 persen. Produksi jagung, Ubi Kayu, Ubi Jalar dan kedelai
tahun 2015 mengalami penurunan masing-masing sekitar 82,46 persen; 61,39 persen;
15,53 persen dan 33,92 persen. Sedangkan produksi kacang tanah dan kacang hijau
mengalami kenaikan sekitar 100 persen dan 28,77.

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 112


Peningkatan produksi ternak, unggas dan hasil-hasilnya untuk mencukupi permintaan
dalam negeri perlu terus dikembangkan guna menuju swasembada protein, peningkatan
penyediaan konsumsi protein hewani dan sekaligus sebagai komoditas ekspor.
Pada tahun 2015, secara umum populasi ternak di Kabupaten Sambas mengalami
peningkatan. Populasi ternak sapi meningkat sekitar 0,64 persen, yaitu dari 10,02 ribu
ekor menjadi 11,09 ribu ekor. Namun, ternak kambing mengalami penurunan sekitar 2,29
persen, sedangkan ternak babi mengalami peningkatan sekitar 2,47 persen.

Tabel II.85
Capaian Pada Urusan Pertanian Kabupaten Sambas

CAPAIAN
NO INDIKATOR SATUAN
2011 2012 2013 2014 2015

1. Produksi Padi Ton 277,778 261,717 322.718,00 309.417,00 286.502,00

2. Produksi Kedelai Ton 1.534 816 1.502,00 2.877,00 1.901,00

3. Produksi Jagung Ton 489 595 247,00 382,00 67,00

4. Produktiviitas kw/Ha 31,84 32,36 34,54 33,29 28,22


Padi
5. Produktivitas kw/Ha 11,72 14,59 14,66 16,12 18,47
Kedelai
6. Produktivitas kw/Ha 16,31 18,03 18,04 18,11 18,17
Jagung
7. Jumlah Kambing Ekor 17.599 25397 25.691,00 25.537,00 24.953,00

8. Jumlah sapi Ekor 10.914,00 12583 10.807,00 11.023,00 11.096,00

9. Jumlah ayam Ekor 387.570,00 234300 228.950,00 222.383,00 416.129,00


pedaging
10. Jumlah itik Ekor 175.700,00 302711 297.922,00 273.738,00 266.131,00

Sumber : Buku Evaluasi RPJMD Kab. Sambas Tahun Keempat (Bappeda Kab. Sambas 2016)

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 113


Tabel II.86
Jenis Tanaman, Luas Areal Tanaman, Luas Panen, Jumlah Produksi,
Total Jumlah Pohon Produktivitas per Luas dan Produktivitas per Tanaman
Buah-Buahan Tahun 2015 -2016

Produktivitas
Luas Areal Tanaman Jumlah Produksi Total Jumlah Pohon Produktivitas per
Jenis Luas Panen (Ha) per Pohon
No (Ha) (Ton) (Buah) Luas (Kw/Ha)
Tanaman (Kw/pohon)
2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016
1. Mangga 318,84 318,69 75,75 20,65 675,40 87,40 31.884 31.869 89,16 42,32 0,89 0,42
2. Jeruk Siam 8.886,40 8.889,30 5.596,19 3.969,59 93.211,53 15.017,37 3.554.561 3.555.970 166,56 37,83 0,42 0,09
3. Pepaya 23,93 23,43 8,66 6,99 86,80 34 23.934 23.433 100,21 48,65 0,10 0,05
4. Pisang 394,24 389,86 145,89 111,25 5.644,32 1.909,80 394.237 389.970 386,89 171,66 0,39 0,17
5. Nenas 4,67 4,54 2,06 1,93 291,59 104,60 116.858 113.579 1.416,17 540,77 0,06 0,02
6. Durian 1.028,06 1.020,23 435,43 2,25 10.712,80 85,60 102.806 102.033 246,03 380,44 2,46 3,80
7. Manggis 45,84 38,96 3,87 0,04 6,60 0,20 4.584 3.896 17,05 50 0,17 0,50
8. Melon 12 4 10 0 79,9 0 - - 0 - 0 0
9. Alpukat 0,27 0,32 0 0,05 0 0,10 27 32 0 20 0 0,20
10. Belimbing 11,76 11,73 5,87 4,78 38,52 7,52 3.527 3.518 65,58 15,72 0,22 0,05
11. Dukuh/
135,95 132,87 57,57 7,50 288,73 7,50 13.595 13.362 50,15 10 0,50 0,10
Langsat
12. Jambu biji 16,49 16,01 7,04 5,96 47,90 16,50 4.948 4.803 68,04 27,70 0,23 0,09
13. Jambu air 63,40 63,29 33,07 23,14 89,50 50,14 6.340 6.329 27,06 21,67 0,27 0,22
14. Nangka/ 338,18 319,94 128,85 24,87 208,60 30,40 33.818 31.994 16,19 12,22 0,16 0,12
Cempedak
15. Salak 112,21 112,20 6,09 10,01 65,10 65,10 224.424 224.392 106,94 96,72 0,05 0,05
16. Rambutan 792,63 791,05 181,21 13 43.904 43.904 79.263 79.105 2.422,82 28,46 24,23 0,28
17. Sawo 341,57 341,17 191,37 137,58 622,40 622,40 34.157 34.117 32,52 5,49 0,33 0,05
18. Sirsak 9,46 11,26 2,20 2,57 30,16 30,16 2.839 3.379 136,88 22,36 0,46 0,07
19. Sukun 24,62 22,80 7,11 5,15 50 50 2.462 2.280 70,32 110,29 0,70 1,10
20. Melinjo 5,54 5,49 1,68 0,18 6 6 1.541 1.525 35,79 33,36 0,13 0,12
21. Semangka 465 249 339 310 4.375,7 4.375,70 - - 129.08 78,67 - -
Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Sambas
Data sampai dengan Triwulan I (Data Semangka sampai dengan Bulan Mei 2016)

Tabel II.87
Jenis Tanaman, Luas Areal Tanam, Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Panen
Tanaman Sayur-Sayuran Tahun 2015 - 2016

Luas Areal Tanam Rata-Rata Panen


Luas Panen (Ha) Produksi (Ton)
No. Jenis Tanaman (Ha) Per Ha (Ton)
2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016
1. Cabe besar 64 18 74 28 340,5 62,3 4,6 2,23
2. Cabe rawit 75 20 97 45 288,2 109,1 2,97 2,42
3. Petsai/Sawi 78 32 75 32 297,9 103,2 3,97 3,23
4. Lobak 9 0 8 1 30,6 0,4 3,83 0,40
5. Kacang panjang 190 67 204 76 690,7 253,9 3,39 3,34
6. Tomat 12 1 14 3 58,2 12,1 4,16 4,03
7. Terung 65 19 63 30 305,7 110,2 4,85 3,67
8. Ketimun 152 49 159 62 777,5 325,6 4,89 5,25
9. Labu Siam 10 2 10 4 39,2 4,3 3,92 1,08
10. Kangkung 97 26 106 35 162,5 104 1,53 2,97
11. Bayam 51 19 51 24 106,5 45,2 2,09 1,88
12. Buncis 3 2 1 4,5 8,9 2,25 8,90
Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Sambas (Mei, 2016)

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 114


Tabel II.88
Peternakan di Kabupaten Sambas

Jenis Data 2013 2014 2015 2016 Satuan


1. Ternak Besar
- Jumlah populasi sapi 10.807 11.025 11.096 11.431 ekor
- Jumlah pemotongan per tahun 5.277 5.693 6.068 1.596 ekor
- Laju pertumbuhan populasi per tahun - 1,95 %
- Rata-rata kepemilikan 3 3 3 3 ekor
2. Ternak kecil
- Jumlah populasi kambing 25.691 25.537 24.953 24.956 ekor
- Jumlah pemotongan per tahun 5.126 5.503 5.814 ekor
- Jumlah populasi babi 6.873 6.797 6.965 6.930 ekor
- Jumlah pemotongan per tahun 3.227 3.433 3.292 ekor
3. Unggas
Ayam Buras :
- Jumlah 239.424 428.989 437.584 437.516 ekor
- Jumlah pemotongan 465.681 473.207 491.113 ekor/th
Ayam Petelur :
- Jumlah 27.7 28.558 27.200 26.190 ekor/th
- Jumlah pemotongan 145.027 146.352 157.552 ekor/th
- Jumlah peternak 27 8 8 peternak
- Jumlah produksi telur 126,17 118 1.080,33 36,011 ton/th
- Rata-rata kepemilikan peternak 1.5 1.1 3.400 3.274 ekor/kk
Ayam Pedaging :
- Jumlah 228.95 222.383 2.812.890 983.254 ekor
- Jumlah pemotongan 2.078.814 2.160.681 2.122.846 ekor/th
- Jumlah peternak 627 185 96 96 peternak
- Jumlah produksi 1.808,57 1.879,79 1.846,88 ton/th
- Rata-rata kepemilikan peternak 374 1.2 2.500 2.500 ekor/kk
Itik :
- Jumlah 297.922 273.738 266.131 265.748 ekor
- Jumlah pemotongan 76.673 42.536 40.231 Ekor/th
- Jumlah peternak Itik 228 4.436 4.397 Peternak
- Jumlah produksi Telur 69,00 38,28 112,46 35,61 ton/th
- Rata-rata kepemilikan peternak 1.2 60 60 ekor/pet
Jumlah Produksi Daging 3.120,11 3.251,84 3.274,50 3.274,60 Ton
Jumlah Produksi Telur 1.511,78 1.395,39 1.385,99 1.385,99 Ton
Jumlah Koperasi Peternakan 3 - buah
Jumlah Tempat Potong Hewan (TPH) 33 17 buah
Kelompok Usaha Ternak - 253
Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Sambas (Juni, 2016)

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 115


Tabel II.89
Luas Areal, Jumlah Produksi, Jumlah Petani Dan
Jumlah Industri Pengolahan Hasil Perkebunan

Jenis Data 2014 2015 2016 Satuan


1. Karet
- Luas areal 53.793 53.843 54.193 Ha
- Jumlah produksi 17.529 17.620 17.750 Ton
- Jumlah Petani 39.746 39.746 39.966 Orang
2. Kopi
- Luas areal 2.070 2.070 2.070 Ha
- Jumlah produksi 562 571 571 Ton
- Jumlah Petani 3.795 3.795 3.795 Orang
3. Kelapa Sawit
- Luas areal 74.616 74.616 85.406 Ha
- Jumlah produksi 49.165 50.335 105.934 Ton
- Jumlah Petani 7.751 7.751 9.687 Orang
4. Kakao
- Luas areal 421 421 421 Ha
- Jumlah produksi 138 140 140 Ton
- Jumlah Petani 1.359 1.359 1.359 Orang
5. Lada
- Luas areal 983 1.268 1.468 Ha
- Jumlah produksi 325 397 450 Ton
- Jumlah Petani 4.402 4.402 4.902 Orang
6. Tebu
- Luas areal 325 327 327 Ha
- Jumlah produksi 399 402 402 Ton
- Jumlah Petani 1.157 1.157 1.157 Orang
7. Kelapa
- Luas areal 22.483 22.483 22.483 Ha
- Jumlah produksi 13.575 13.520 13.520 Ton
- Jumlah Petani 12.234 12.234 12.234 Orang
8. Kelapa Hybrida
- Luas areal 123 123 123 Ha
- Jumlah produksi 47 42 42 Ton
- Jumlah Petani 469 469 469 Orang
9. Cengkeh
- Luas areal 4 2 6 Ha
- Jumlah produksi - - 2 Ton
- Jumlah Petani 25 25 25 Orang
10. Kemiri
- Luas areal 4 4 5 Ha
- Jumlah produksi 1 1 1 Ton

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 116


Jenis Data 2014 2015 2016 Satuan
- Jumlah Petani 12 12 12 Orang
11. Sagu
- Luas areal 992 752 992 Ha
- Jumlah produksi 172 176 172 Ton
- Jumlah Petani 2.32 2.32 2.320 Orang
12. Pinang
- Luas areal 56 56 56 Ha
- Jumlah produksi 7 8 8 Ton
- Jumlah Petani 363 363 363 Orang
Jumlah industri pengolahan hasil
1 1 1 Buah
perkebunan
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Sambas (Agustus, 2016)

D. Urusan Kehutanan

Status kawasan hutan di Kabupaten Sambas mempunyai luas 167.322,03 ha, dengan
berbagai fungsi sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Menteri Kehutanan melalui
SK Nomor 936/Menhut-II/2013 tanggal 20 Desember 2013, bahwa status kawasan
meliputi kawasan taman wisata alam seluas 30.436,59 ha, hutan lindung 20.077,77 ha,
hutan lindung bakau 6.214,20 ha, hutan produksi terbatas 11.180,02 ha, hutan produksi
94.419,65 ha dan hutan produksi konservasi seluas 4.993,80 ha.

Hutan memiliki sumberdaya yang sangat penting dalam kehidupan sosial dan ekonomi
masyarakat, diantaranya sebagian penduduk menyandarkan kehidupannya sebagai
sumber mata pencaharian dari hasil hutan ataupun industri turunannya, disamping itu
hutan memiliki kedudukan yang khusus dari sisi penataan lingkungan.

Hutan juga memiliki fungsi sebagai sumber plasma nuftah dan sebagai penyangga
lingkungan, hutan sangatlah dibutuhkan oleh manusia untuk mendukung aktivitas usaha
ekonomi seperti pertanian, perkebunan, perikanan dan lainnya, karena peranan hutan
sebagai kawasan penyimpan/ tangkapan air.

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 117


Tabel II.90

Capaian Urusan Kehutanan Kab. Sambas

CAPAIAN
NO INDIKATOR SATUAN
2011 2012 2013 2014 2015
1. Rehabilitasi Ha 9.409,00 9.719,00 9.719,00 11.492,50 12.158,00
hutan dan
lahan kritis
2. Rehabilitasi % 3,00 3,10 3,10 3,84 2,34
hutan dan
lahan kritis
3. Kerusakan Ha 70.272,00 80.242,00 80.242,00 80.242,00 80.242,00
kawasan hutan
4. Kerusakan % 36,34 40,54 40,54 40,54 47,14
kawasan hutan
Sumber : Buku Evaluasi RPJMD Kab. Sambas Tahun Keempat (Bappeda Kab. Sambas 2016)

Tabel II.91

Luas Lahan di Kabupaten Sambas Menurut Penggunaannya

LUAS PENGGUNAAN LAHAN 2013 2014 2015


1 Jumlah Kawasan Hutan (Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia
Nomor : SK.936/Menhut-II/2013)
- Taman Wisata Alam (Ha) 30.436,59 30.436,59 30.436,59
- Hutan Lindung 20.077,77 20.077,77 20.077,77
- Hutan Lindung Bakau 6.214,20 6.214,20 6.214,20
- Hutan Produksi Terbatas 11.180,02 11.180,02 11.180,02
- Hutan Produksi 94.419,65 94.419,65 94.419,65
- Hutan Produksi Konservasi 4.993,80 4.993,80 4.993,80
2 Jumlah Lahan Kering
- Ladang/tegalan/ kebun/padang rumput 57.219 - 47.728
- Perkebunan 147.857 155.87 155.965
3 Luas Lahan kritis 317.817 317.817 317.817
4 Luas Lahan Reboisasi 14.116 -
- Lahan yang dibangun oleh Dinas Hutbun - 830 225
5 Luas Lahan Penghijauan 7. 928 -
- Lahan yang dibangun oleh Dinas Hutbun - -
6 Luas Areal yang terbakar 1.242,50 5.304,80
7 Lahan Pertanian Sawah 68.473 68.644 68.345
- Irigasi 1.429 160 160
- Tadah Hujan 49.01 46.037 51.09
- Pasang Surut 17.75 22.188 16.961
- Rawa lebak 284 259 134
8 Lahan Pertanian Bukan Sawah 318.484 496.354 498.722
- Ladang/huma 7.062 5.562 2.681

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 118


LUAS PENGGUNAAN LAHAN 2013 2014 2015
- Tegal/kebun 50.157 50.115 44.773
- Perkebunan 125.849 98.032 110.123
- Hutan Rakyat 9.295 9.221 5.123
- Padang rumput 643 294 274
- Hutan Negara 190.431
- Sementara tidak diusahakan 32.311 35.576 55.189
- Lainnya 93.167 197.554 90.128
9 Lahan Bukan Pertanian … 74.572 72.503
Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Sambas & Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Sambas
Catatan : - Mulai tahun 2013 hutan Negara masuk ke Lahan Pertanian Bukan Sawah
- Tahun 2013&2014 Hutan Negara masih tergabung ke dalam jenis Penggunaan Lainnya
- Data Lahan Bukan Pertanian Tahun 2013 dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Sambas tidak
tersedia.

Tabel II.92

Luas Kawasan Hutan Menurut Kecamatan di Kabupaten Sambas Tahun 2015 (Ha)

HLB/
No Kecamatan TWA HL HPT HP HPK Jumlah
Mangrove
1. Selakau - 327,26 - - - - 327,26
Selakau
2. - - - - 13.000,00 - 13.000,00
Timur
3. Pemangkat - 236,66 229,44 - - - 466,10
4. Salatiga - 100,00 - - - - 100,00
5. Semparuk - - - - 1.295,81 - 1.295,81
6. Tebas - 3.567,86 - - 10.085,00 - 13.652,86
7. Tekarang - - - - - - -
8. Sambas - - - - - - -
9. Subah - 3.192,27 - - 5.202,28 - 8.394,55
10. Sebawi - 242,00 - - - - 242,00
11. Sajad - - - - - - -
12. Jawai - - 305,53 - 3.500,00 - 3.805,53
Jawai
13. - - - - - - -
Selatan
Teluk
14. - - - - 6.800,70 - 6.800,70
Keramat
15. Tangaran - - - - 2.099,65 - 2.099,65
16. Galing 670,00 - - - 10.331,00 - 11.001,00
17. Sejangkung - 575,47 - - 2.267,32 - 2.842,79
Sajingan
18. 19.698,48 10.642,83 1.292,00 11.180,02 16.171,71 4.993,80 63.978,84
Besar
19. Paloh 10.068,11 1.193,42 4.387,23 - 23.666,18 - 41.818
30.436,59 20.077,77 6.214,20 11.180,02 94.419,65 4.993,80 167.322,03
2015
30.436,59 20.077,77 6.214,20 11.180,02 94.419,65 4.993,80 167.322,03
2014

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 119


2013 30.436,59 20.077,77 6.214,20 11.180,02 94.419,65 4.993,80 167.322,03

2012 25.576 22.479 7.872 10.195 112.773 14.480 193.375

2011 25.566 22.479 7.872 10.195 112.773 14.480 193.365

Sumber : Keputusan Menhut Nomor SK. 936/Menhut-II/2013

E. Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral

Kabupaten Sambas mempunyai potensi energi alternatif yang cukup banyak, namun
belum disentuh dan dikembangkan secara optimal. Jenis energi alternatif yang dapat
dimanfaatkan antara lain adalah: energi air, energi surya, energi angin, biodiesel,
biomassa dan biogas. Diantara jenis energi alternatif yang telah disebut dan telah
dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik adalah energi surya dan energi air, sedangkan
energi angin, biodiesel, biomassa serta biogas saat ini mesih dalam tahap inventarissasi
potensinya.

1) Potensi energi Air; Berdasarkan hasil kegiatan identifikasi dan inventarisasi potensi
sumber-sumber energi air yang dilakukan oleh instansi teknis, perguruan tinggi
maupun lembaga lainnya, laporan-laporan hasil studi serta studi peta tematik, dapat
diinformasikan sejumlah potensi energi air di Kabupaten Sambas seperti ditunjukkan
dalam tabel berikut :

Tabel II.93
Potensi Energi Air di Kabupaten Sambas

Debit Air Head


No Kec / Desa Nama Lokasi Nama Sungai Keterangan
(M³/det) (meter)
1 Paloh / Sei.Bening Riam Bemban* Sei. Bemban 0.71 34 Hasil Pengukuran
2 Paloh / Sei.Bening Riam Betareng* Sei. Betareng 0.66 9.4 Hasil Pengukuran
3 Paloh / Sei Tengah Air Terjun Tinjan* Sei. Tinjan 0.06 30 Hasil Pengukuran
4 Sajingan Besar / Riam Babon* Sei. Bantanan 0.15 20 Hasil Pengukuran
Sentaban
5 Sajingan Besar / Riam Berasap** Sei. Sajingan 0.24 38 Telah dibangun
Kaliau PLTMH
6 Selakau/ Twi Air Terjun Cik Sak Sei. Selindung 0.20 15 Hasil Pengukuran
Mentibar Miaung*
7 Sajingan Besar / Riam Berasak* Sei. Bepantang 0.12 75 Hasil Pengukuran
Senatab
8 Sajingan Besar / Riam Kaimayong* Sei. Sempayang 1.01 30 Hasil Pengukuran
Senatab
9 Sajingan Riam Cagat*** Sei. Batang Air 0.32 65 Hasil Pengukuran

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 120


Debit Air Head
No Kec / Desa Nama Lokasi Nama Sungai Keterangan
(M³/det) (meter)
Besar/Sentaban
10 Tebas / Seberkat Riam Baya*** Sei. Kelingkau 0.02 50 Hasil Pengukuran
11 Sebuah / Tebuah Riam Sei. Nangke 0.04 18 Hasil Pengukuran
Elok Senangkek***

Keterangan :
* = Hasil Pengukuran DPE Prop. Kalbar
** = DPE Prop Kalbar dan PLN
*** = Hasil Pengukuran dalam kegiatan Identifikasi Potensi Energi Listrik
Alternatif di Kabupaten Sambas
2) Potensi energi surya; untuk Kalimantan Barat yang dilintasi garis Khatulistiwa
mempunyai nilai intensitas energi surya yang cukup tinggi dengan radiasi energi
surya harian rata-rata sebesar 2.768,7 Wh/M² sampai dengan 9.583,9 Wh/M²
sehingga dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan energi listrik melalui proses
photovoltaic atau dengan menggunakan secara langsung panas matahari tersebut.

3) Potensi energi angin, Berdasarkan data yang diperoleh dari Stasiun Meteorologi
Paloh, secara umum kecepatan angin rata-rata per bulan di wilayah Kabupaten
Sambas adalah berkisar antara 2,2–3,2 knots dan kecepatan maksimum rata-rata per
bulan adalah 4 – 5 knots

4) Potensi energi biodisel; Kabupaten Sambas berpeluang sangat besar untuk


mengembangkan energi biodiesel yaitu dengan menggunakan minyak sawit mentah
sebagai bahan bakar alternatif, terutama untuk mesin diesel. Apalagi dengan hasil
produksi sawit yang cukup besar tiap tahunnya.

5) Potensi biomassa; potensi ini didapat dari hasil pengelolaan limbah pertanian, antara
lain sekam padi yang memiliki potensi setara dengan 57.699.468,8 SLM atau dalam
bentuk energi listrik setara dengan daya : 524.540.625,45 kWh setiap tahunnya,
karet setara dengan 257.071.995 SLM atau dalam bentuk energi setara dengan
2.337.018.136kWh per tahun, kelapa setara dengan 60.585.993 SLM atau
550.781.754 kWh per tahun, kopi setara dengan 8.055.477 SLM atau 73.231.609
kWh per tahun, coklat/kakao setara dengan 5.679.405 SLM atau 51.630.654,55 kWh
per tahun, tandan kelapa sawit setara dengan 62.618.100 SLM atau 569.255.454,54
kWh per tahun.

6) Potensi biogas; energi ini dapat diperoleh dari limbah ternak yaitu sapi, kerbau,
babi maupun unggas. Dari hasil inventarisasi, potensi energi dari pemanfaatan
limbah ternak yang dapat dimanfaatkan untuk biogas ini dapat mencapai

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 121


33.712.804,66 SLM yang jika dikonversi menjadi energi listrik setara dengan
306.480.042,4 kWh.

Tabel II.94
Sumber Energi di Kabupaten Sambas

Jenis Data 2014 2015 2016


1 Sumber energi listrik
a. PLTD (Unit) 2 2 2
b. PLTS
- Jumlah (unit) 5 5 5
- Kapasitas (kva/kwh) 98 98 98
c. PLTMH
- Jumlah (unit) 3 3 3
- Kapasitas (kva/kwh) 155 155 155
2. Sarana Pelayanan Bahan Bakar (Buah)
a. SPBU 9 9 8
b. SPDN (Solar Packackage Dealer Nelayan) 2 2 2
c. Agen LPG 6 6 6
Sumber : Dinas PU BM, Pengairan, Energi dan Sumber Daya Mineral Kab. Sambas (Agustus, 2016)

Tabel II.95
Potensi Pertambangan dan Penggalian, Mineral dan Batu Bara
Di Kabupaten Sambas

No Kecamatan Potensi Mineral dan Batubara


1. Selakau Emas, Tembaga, Timah (Komoditi Mineral Logam), Kaolin, Pasir
Kuarsa, Zirkon (Komoditas Mineral Non Logam), Batu dan tanah
urug (Komoditas Batuan)
2. Selakau Timur Emas, Perak, Tembaga, Timah (Komoditas Mineral Logam), Kaolin,
Pasir Kuarsa, Zirkon (Komoditi Mineral Non Logam), Batu dan tanah
urug (Komoditas Batuan)
3. Pemangkat Batu dan Tanah (Komoditas Batuan)
4. Salatiga Batu dan Tanah (Komoditas Batuan), Pasir Kuarsa (Komoditi Mineral
Non Logam)
5. Semparuk -
6. Tebas Emas, Titanium, Besi, (Mineral Logam), Pasir Kuarsa, Zirkon (Mineral
Non Logam), Batu dan tanah urug (Komoditas Batuan).
7 Tekarang -
8. Sambas Pasir Kuarsa, Zirkon, Feldspar (Komoditi Mineral Non Logam) , Pasir
sungai, batu dan tanah urug (Komoditas Batuan).
9. Subah Emas, Tembaga, Titanium (Mineral Logam), Feldspar, Zirkon, Kaolin,
Pasir Kuarsa (Mineral Non Logam), Batu dan tanah (Komoditas

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 122


No Kecamatan Potensi Mineral dan Batubara
Batuan)
10. Sebawi Zirkon,Feldspar, Kaolin, Pasir Kuarsa, Clay (Komoditi Mineral Non
Logam) Batu dan tanah (Komoditas Batuan)
11. Sajad Pasir sungai (Komoditas Batuan)
12. Jawai Pasir Kuarsa, Zirkon, timah (Mineral Non Logam)
13. Jawai Selatan Pasir Kuarsa, Zirkon, timah (Mineral Non Logam)
14. Teluk Keramat -
15. Tangaran Pasir Kuarsa, Zirkon ( Mineral Logam)
16. Galing Kaolin, Pasir Kuarsa, Zirkon (Mineral Non Logam)
17 Sejangkung Pasir Kuarsa, Zirkon (Mineral Non Logam), Batu dan tanah
(Komoditas Batuan)
18 Sajingan Besar Batubara, Emas, Bauksit, Emas (Mineral Logam), Batu dan tanah
(Komoditas Batuan)
19 Paloh Batubara, Emas, Besi, Titanium, Timah ( Mineral Logam) Pasir
Kuarsa, Zirkon, ( Mineral Non Logam), Batu , Batu , dan Tanah
(Komoditas Batuan)
Sumber: Dinas PU Bina Marga, Pengairan, Energi dan Sumber Daya Mineral Kab. Sambas

F. Urusan Perdagangan
Perdagangan sebagai salah satu sektor yang memegang peranan cukup penting
dalam perekonomian Kabupaten Sambas sehingga perlu terus dikembangkan seiring
dengan kemajuan pembangunan guna lebih meningkatkan pendapatan daerah, perluasan
lapangan kerja dan pemerataan kesempatan berusaha. Apalagi sektor perdagangan
merupakan tumpuan yang memberikan kontribusi terbesar kedua setelah sektor
pertanian terhadap perekonomian daerah.

Usaha Perdagangan Kabupaten Sambas

Pada tahun 2015 diterbitkan 646 surat izin usaha perdagangan di Kabupaten Sambas,
dimana sebagian besar izin usaha tersebut adalah surat izin untuk usaha perdagangan
kecil dan perdagangan mikro yaitu 60,37 persen dan 35,75 persen. Sedangkan
penerbitan surat izin usaha perdagangan menengah sebanyak 3,71 persen dan
perdagangan besar hanya 0,15 persen.

Perdagangan Antar Pulau


Perdagangan antar pulau merupakan salah satu saluran ekspor-impor Kabupaten
Sambas. Untuk menjaga ketersediaan barang maka sarana penghubung antara daerah

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 123


penghasil dengan daerah pemasaran barang harus tetap lancar.

Sumber : Buku Kabupaten Sambas Dalam Angka Tahun 2016

Gambar II.27
Banyaknya Bongkar Muat Melalui Pelabuhan di Kabupaten Sambas (Ton)

Tabel II.96
Banyaknya Pengeluaran Surat Izin Usaha Perdagangan di Kabupaten Sambas
Tahun 2015

Perdagangan Perdagangan Perdagangan Perdagangan


No. Kecamatan Jumlah
Besar Menengah Kecil Mikro
Selakau - 1 15 12 28
1.
Selakau Timur - - - 2 2
2.
Pemangkat 1 4 113 37 155
3.
Semparuk - 2 10 4 16
4.
Salatiga - 1 3 8 12
5.
Tebas - 3 44 26 73
6.
Tekarang - - 1 6 7
7.
Sambas - 8 121 76 205
8.
Subah - - 5 6 11
9.
Sebawi - 4 13 6 23
10.
Sajad - - - 1 1
11.

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 124


Perdagangan Perdagangan Perdagangan Perdagangan
No. Kecamatan Jumlah
Besar Menengah Kecil Mikro
Jawai - - 15 17 32
12.
Jawai Selatan - - 6 7 13
13.
Teluk Keramat - - 18 11 29
14.
Galing - 1 15 3 19
15.
Tangaran - - - - -
16.
Sejangkung - - 1 2 3
17.
Sajingan Besar - - 2 - 2
18.
Paloh - - 8 7 15
19.
2015 1 24 390 231 646

2014 2 12 191 415 620

2013 12 7 682 … 701

2012 3 14 910 … 927

2011 17 24 652 … 693

Sumber : Buku Kabupaten Sambas Dalam Angka Tahun 2016

Tabel II.97
Banyaknya Pengeluaran Surat Izin Usaha Perdagangan
Di Kabupaten Sambas

Perdagangan Perdagangan Perdagangan Perdagangan


Tahun
Besar Menengah Kecil Mikro
2011 17 24 652 -
2012 3 14 910 -
2013 12 7 682 -
2014 2 12 191 415
2015 1 24 390 231

Sumber : Buku Kabupaten Sambas Dalam Angka Tahun 2016

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 125


G. Urusan Perindustrian

Tabel II.98
Capaian Urusan Perindustrian di Kab. Sambas

CAPAIAN
NO INDIKATOR SATUAN
2011 2012 2013 2014 2015
1. Pertumbuhan Industri % 11,05 1.76 0,07 -6,37 9,16
formal
2. Pertumbuhan Industri % -13,73 2.54 1,60 2,56 31,56
Non Formal
3. Pertumbuhan Industri % -4,15 2.19 1,23 -1,49 21,96

4. Cakupan bina kelompok % 22 8.42 6,89 15,29 82,60


pengrajin
Sumber : Buku Evaluasi RPJMD Kab. Sambas Tahun Keempat (Bappeda Kab. Sambas 2016)

1. Pertumbuhan Industri Formal

Industri formal merupakan industri resmi yang berdirinya dilaporkan dan


mendapat izin dari pemerintah melalui dinas terkait (Dinas Perindustrian, Perdagangan,
UMKM Kab. Sambas). Perkembangan industri formal tumbuh pesat di Kabupaten Sambas
seiring dengan kemudahan fasilitas dan perizinan.

Pertumbuhan industri formal Kabupaten Sambas tahun 2015 sebesar 9,16%,


meningkat dari target yang ditetapkan yakni 2,13%. Pada tahun 2014, tercatat realisasi
pertumbuhan industri formal sebesar -6,37%, yakni sebesar 475 unit industri formal.
Namun pada tahun 2015, realisasi pertumbuhan industri formal berhasil bertambah
sebanyak 25 unit usaha menjadi 500 unit. Hal positif ini terkait dengan peningkatan
pembinaan industri yang dilakukan pemerintah Kabupaten Sambas.

2. Pertumbuhan Industri Non Formal

Industri non formal merupakan industri yang tidak resmi yang proses
pendiriannya dilakukan tanpa mengurus izin dari dinas terkait (Dinas Perindustrian). Pada
tahun 2015 pertumbuhan industri non formal Kabupaten Sambas meningkat jauh lebih
besar dari target pencapaian sebesar 3,11% menjadi 31,56%. Besarnya jumlah industri
non formal Kabupaten Sambas tahun 2015 mencapai 789 unit usaha. Apabila
dibandingkan dengan tahun 2014 yang tercatat hanya 2,56%, pertumbuhan industri non
formal Kabupaten Sambas meningkat sebesar 29%. Satu-satunya faktor penyebab
peningkatan industri non formal di Kabupaten Sambas berasal dari penambahan
sebanyak 202 unit usaha non formal yang dilakukan oleh pemerintah dan Dinas
Perindustrian. Kebijakan percepatan pembangunan ekonomi melalui penciptaan beberapa

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 126


unit industri baik formal dan non formal di Kabupaten Sambas memiliki banyak manfaat,
antara lain dapat menciptakan lapangan pekerjaan, mengoptimalkan ekspor sumber daya
unggulan, mendorong investor lain untuk menanamkan modal, serta memenuhi
kebutuhan konsumsi masyarakat yang pada akhirnya keuntungan yang didapatkan tidak
lain untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta kemakmuran daerah Kabupaten
Sambas.

3. Pertumbuhan Industri

Capaian pertumbuhan industri Kabupaten Sambas pada tahun 2015 sebesar


21,96% atau melebihi dari target yang ditetapkan yakni sebesar 2,75%. Pertumbuhan
industri di tahun 2015 tumbuh pesat dibanding tahun 2014 yang bahkan memiliki
persentase negatif atau jumlah industri yang berkurang yakni sebesar -1,49%.
Peningkatan industri di tahun 2015 disebabkan karena capaian pertumbuhan industri
formal serta industri informal di tahun tersebut secara bersamaan mengalami
peningkatan yakni masing-masing sebesar 9,16% dan 31,56%.

Industri besar umumnya berlokasi pada jalan utama sedangkan industri kecil
tersebar di kawasan pemukiman penduduk. Beberapa industri yang sudah cukup terkenal
di Kabupaten Sambas antara lain Industri Sari Buah, Gula Kelapa, dan Pengeringan
Jagung yang terletak di Kecamatan Jawai, Industri Air Mineral dan Air Minum di
Kecamatan Pemangkat, Industri Tepung Ball Clay/Kaolin di Kecamatan Sambas.
Seperti yang telah dikemukakan di bagian awal pada analisis perekonomian dimana peran
sektor industri dan sektor perdagangan dalam perekonomian Kabupaten Sambas cukup
dominan. Maka kedepannya, kebijakan pembangunan ekonomi harus tetap diarahkan
untuk mendorong peningkatan sektor industri dan perdagangan yang dapat
meningkatkan nilai tambah melalui proses pengolahan bahan baku dasar sehingga akan
menambah pendapatan ekspor.

Tabel II.99
Banyaknya Unit Usaha Formal, Informal dan Tenaga Kerja
di Kabupaten Sambas

Jenis Data 2012 2013 2014 2015 Satuan


Unit Usaha Formal :
1. Kelompok Industri Pangan 103 97 86 91 Unit Usaha
Tenaga Kerja :
Laki-Laki 360 359 323 336 Orang
Perempuan 60 50 60 63 Orang
2. Kelompok Industri Kimia, Agro
95 92 91 114 Unit Usaha
Non Pangan dan Hasil Hutan

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 127


Jenis Data 2012 2013 2014 2015 Satuan
Tenaga Kerja :
Laki-Laki 742 794 789 804 Orang
Perempuan 63 5 6 13 Orang
3. Kelompok Industri Logam dan
198 196 191 217 Unit Usaha
Mesin
Tenaga Kerja :
Laki-Laki 343 303 336 468 Orang
Perempuan 36 10 10 25 Orang
4. Kelompok Industri Sandang dan
113 110 107 107 Unit Usaha
Aneka
Tenaga Kerja :
Laki-Laki 140 164 130 130 Orang
Orang
Perempuan 91 60 78 78
Unit Usaha Informal
1. Usaha Informal 613 634 774 842 Unit Usaha
Tenaga Kerja : 2.091 Orang
Laki-Laki 974 914 930 Orang
Perempuan 927 1.140 803 Orang
Sumber : Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kab. Sambas 2016

H. Urusan Transmigrasi
Program transmigrasi yang dicanangkan oleh pemerintah pusat memberikan
pilihan bagi masyarakat yang ingin berusaha mencari penghidupan yang lebih layak di
daerah lain. Begitu juga dengan Kabupaten Sambas, sebagai daerah penerima para
transmigran baik lokal maupun dari luar Kabupaten Sambas dalam upaya mendukung
dari program transmigrasi tersebut. Di Kabupaten Sambas ada 3 lokasi transmigrasi
yaitu UPT SP.1 Serat Ayon, UPT SP.2 Sabung dan UPT Sebunga.

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 128


Tabel II.100
Jumlah Transmigrasi Yang Ditempatkan di Kabupaten Sambas
Berdasarkan Lokasi dan Asal Daerah Transmigran

Jumlah Transmigrasi
Jumlah
Lokasi Transmigran Luar Daerah Lokal/Sisipan
KK Jiwa KK Jiwa KK Jiwa
UPT SP. 1 Serat Ayon 285 1.074 65 314 350 1.388
UPT SP. 2 Sabung 175 629 75 275 250 904
UPT Sebunga 92 312 108 503 200 815
Tahun 2015 552 2.015 248 1.092 800 3.107
Tahun 2014 552 2.015 248 1.092 800 3.107
Tahun 2013 360 1.310 440 1.750 800 3.060
Tahun 2012 360 1.310 415 1.651 775 2.961
Sumber: Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Sambas, 2016

II.4. Aspek Daya Saing Daerah


II.4.1 Kemampuan Ekonomi Daerah
A. Pendapatan Perkapita Penduduk
Besarnya pendapatan regional per kapita dalam hal ini PDRB per kapita
merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan
penduduk. Bila PDRB suatu daerah dibagi dengan jumlah penduduk yang tinggal di
daerah itu, maka akan dihasilkan suatu PDRB Per kapita. PDRB Per kapita atas dasar
harga berlaku menunjukkan nilai PDRB per kepala atau per satu orang penduduk. Pada
tahun 2014, PDRB per kapita Sambas mencapai Rp25,43 juta dengan pertumbuhan
sebesar 11,27 persen pada tahun 2011 dan berturut-turut sebesar 8,74 persen; 10,19
persen; dan 10,92 persen pada tahun 2012-2014.

Tabel II.101
Perkembangan PDRB Per Kapita Kabupaten Sambas, 2011 – 2015
PDRB Per Kapita Harga Berlaku PDRB Per Kapita Harga Konstan 2010
TAHUN
Nilai (Rp) Pertumbuhan (%) Nilai (Rp) Pertumbuhan (%)

2011 19.131.971,99 11,27 17.995.248,92 4,65

2012 20.804.680,53 8,74 18.810.634,23 4,53

2013 22.924.313,81 10,19 19.720.691,13 4,85

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 129


PDRB Per Kapita Harga Berlaku PDRB Per Kapita Harga Konstan 2010
TAHUN
Nilai (Rp) Pertumbuhan (%) Nilai (Rp) Pertumbuhan (%)

2 0 1 4*) 25.424.403,34 10,91 20.613.364,89 4,54

2 0 1 5**) 28.039.468.14 10,29 21.465.244,68 4,13

Sumber : BPS Kabupaten Sambas


Keterangan : *) angka sementara
**) angka sangat sementara

B. Pengeluaran Per Kapita Disesuaikan

Tahun 2015 pengeluaran per kapita masyarakat Kabupaten Sambas sebesar


Rp. 9.195.000, naik jika dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu sebesar Rp. 9.153.000
Sedangkan pengeluaran riil per kapita Provinsi Kalimantan Barat tahun 2015 sebesar Rp.
8.279.000. Dengan kata lain, pengeluaran per kapita masyarakat Kabupaten Sambas
diatas pengeluaran per kapita Provinsi Kalbar.
Kemampuan pengeluaran riil per kapita yang disesuaikan atau sering disebut
daya beli (Purcashing Power Parity-PPP) Kabupaten Sambas menempati urutan ke 3 dari
14 kabupaten/kota. Pengeluaran per kapita tertinggi di tempati oleh Kota Pontianak (Rp.
13.737.000), Urutan kedua ditempati Kota Singkawang (Rp. 10.982.000).
Angka pengeluaran perkapita riil yang disesuaikan Kabupaten Sambas semakin
meningkat. Hal ini menunjukan adanya perbaikan kesejahteraan sosial ekonomi
masyarakat Kabupaten Sambas.

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Sambas, 2016

Gambar II.28
Pengeluaran Per Kapita Disesuaikan (PPP)
Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kalbar Tahun 2015

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 130


C. Pengeluaran Konsumsi

Pengeluaran konsumsi masyarakat terdiri dari konsumsi makanan dan non


makanan. Komposisi pola pengeluaran penduduk terhadap kebutuhan pokok (makan) dan
kebutuhan non makanan dapat dijadikan salah satu indikator untuk mengetahui tingkat
kesejahteraan masyarakat. Perbandingan pengeluaran penduduk untuk konsumsi makan
yang makin kecil terhadap seluruh pengeluaran menggambarkan tingkat kesejahteraan
yang semakin baik.

Besar kecilnya proporsi pengeluaran untuk bukan makanan terhadap seluruh


pengeluaran merupakan salah satu cerminan kesejahteraan penduduk. Makin besar
proporsi tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi pula tingkat kesejahteraannya.
Sebaliknya, jika proporsi itu mengecil berarti refleksi tingkat kesejahteraan semakin
menurun (Hukum Engle).

Tabel II.102
Persentase Rata-rata Pengeluaran Per Kapita Per Bulan Untuk Makanan
Kabupaten Sambas Tahun 2014

Pengeluaran
No. Komoditi
Perkapita
1 Padi-padian 18,03
2 Umbi-umbian 0,48
3 Ikan 14,80
4 Daging 3,51
5 Telur dan susu 5,50
6 Sayur-sayuran 8,09
7 Kacang-kacangan 1,23
8 Buah-buahan 5,36
9 Minyak dan Lemak 3,43
10 Bahan Minuman 4,90
11 Bumbu-bumbuan 2,95
12 Konsumsi Lainnya 2,42
13 Makanan dan minuman jadi 16,97
14 Minuman mengandung Alkohol 0,07
15 Tembakau dan sirih 12,25
Total Makanan 58,09
Sumber : Susenas 2014 (BPS Kab. Sambas 2015)

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 131


Rata-rata pengeluaran perkapita untuk makanan di Kabupaten Sambas tahun
2014 sebesar 58,09%. Pengeluaran terbesar ada pada padi-padian yaitu 18,03%,
diikuti komoditi makanan dan minuman jadi (16,97%); ikan (14,80%)
dan tembakau dan sirih (12,25%). Komoditi lainnya masih memberikan kontribusi
dibawah 10 %.

Tabel II.103
Persentase Rata-rata pengeluaran Per Kapita Per Bulan Untuk Non Makanan
Kabupaten Sambas Tahun 2014

Pengeluaran
No. Komoditi
Perkapita
1 Perumahan 42,94
2 Sabun Mandi, Cuci, Kosmetik 24,08
3 Biaya Pendidikan 4,80
4 Biaya Kesehatan 8,30
5 Pakaian, alas kaki, dan tutup kepala 8,20
6 Barang Tahan Lama 7,16
7 Pajak dan Asuransi 2,61
8 Keperluan Pesta dan Upacara 1,93
Total Non Makanan 41,91
Sumber : Susenas 2014 (BPS Kab. Sambas 2015)

Proporsi rata-rata pengeluaran perkapita untuk non makanan rumah tangga di


Kabupaten Sambas tahun 2014 sebesar 41,91%. Pengeluaran terbesar pada komoditi
perumahan sebesar 42,94%; diikuti dengan keperluan sabun mandi, cuci, kosmetik yaitu
sebesar 24,08%. Komoditi lainnya masih memberikan kontribusi dibawah 10 %.

Di Kabupaten Sambas pengeluaran untuk makanan masih lebih besar dibanding


pengeluaran non makanan. Ketika masyarakat mulai meningkat pendapatannya dan
mulai maju maka pengeluaran terbesar nantinya akan bergeser pada pengeluaran barang
tahan lama, pendidikan, dan kesehatan serta total pengeluaran non makanan akan lebih
besar dari pengeluaran makanan.

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 132


Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. Sambas (susenas 2015)

Gambar II.29
Persentase Rumah Tangga Di Kabupaten Sambas
Menurut Golongan Pengeluaran Perkapita Per Bulan Tahun 2015

Persentase pengeluaran rata-rata per kapita sebulan daerah Kabupaten Sambas


tertinggi untuk makanan yaitu golongan antara Rp. 300.000 – Rp. 499.999, sebesar
44,86% sedangkan pada kategori non makanan tertinggi pada golongan antara Rp.
200.000 – 299.999, sebesar 22,86%.

II.4.2 Fasilitas dan Infrastruktur Wilayah


A. Jaringan Jalan
Jalan merupakan prasarana pengangkutan darat yang penting untuk
memperlancar kegiatan perekonomian. Dengan makin meningkatnya usaha
pembangunan maka akan menuntut peningkatan pembangunan jalan untuk
memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar lalu lintas barang dari suatu daerah
ke daerah lain.
Kondisi jalan yang ada di Kabupaten Sambas secara umum masih perlu perhatian
semua pihak baik pusat, pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten sendiri agar
kondisi jalan tersebut mampu menjadi sarana transportasi dan penggerak roda ekonomi
dan sosial.

Berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Pengairan Energi Dan
Sumber Daya Mineral Kabupaten Sambas tahun 2015, total panjang jalan Kabupaten

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 133


Sambas berdasarkan status pengawasan yaitu sepanjang 2.207,889 Km, yang terdiri dari
jalan nasional 194,940 Km (8,83%), Jalan Propinsi 91,882 Km (4,16%), Jalan Kabupaten
1.102,206 Km (49,92%), Jalan Desa 722,326 Km (32,72%) dan Jalan Strategis Nasional
96,535 Km (4,37%).

Dari Total panjang jalan Kabupaten yaitu 696,633 Km, dalam kondisi baik
sepanjang 324,914 Km, kondisi sedang sepanjang 85,813 Km, kondisi rusak sepanjang
114,112 Km dan kondisi rusak berat sepanjang 171,794 Km. Panjang Jalan dengan
kondisi baik di tahun 2015 meningkat dari 299,168 Km ditahun 2014 menjadi 324,914 Km
ditahun 2015 (berdasarkan Keputusan Bupati No. 290. A Tahun 2011).

Dari Total panjang jalan Kabupaten yaitu 1.102,206 Km, dalam kondisi baik
sepanjang 462,374 Km, kondisi sedang sepanjang 148,888 Km, kondisi rusak sepanjang
158,586 Km dan kondisi rusak berat sepanjang 332,358 Km. Panjang Jalan dengan
kondisi baik di tahun 2015 meningkat dari 299,168 Km ditahun 2014 menjadi 462,374 Km
ditahun 2015 (berdasarkan Keputusan Bupati No. 685/PUBMPESDM/2015 tanggal 23
September 2015). Hal tersebut dikarenakan menurunnya jumlah jalan dengan kondisi
baik, rusak dan rusak berat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel II.104
Panjang Jalan Kabupaten Menurut Jenis Permukaan (Km)
berdasarkan Keputusan Bupati No. 685/PUBMPESDM/2015
tanggal 23 September 2015

No. Jenis Permukaan 2011 2012 2013 2014 2015


1. Aspal 315,633 319,279 321,579 321,869 310,440
2. Kerikil 87,638 86,488 89,638 97,543 161,002
3. Tanah 293,362 290,866 285,416 277,221 630,764
4. Lainnya - - - -
Jumlah 842,153 696,633 696,633 696,633 1.102,206
Sumber : Dinas PU BM Pengairan ESDM Kab. Sambas, 2016

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 134


Tabel II.105
Panjang Jalan Kabupaten Menurut Kondisi Jalan (Km)
berdasarkan Keputusan Bupati No. 685/PUBMPESDM/2015
tanggal 23 September 2015

No Kondisi Jalan 2011 2012 2013 2014 2015


1. Baik 230.972 251.260 276,918 299,168 462,374
2. Sedang 85.312 76.909 88,348 88,334 148,888
3. Rusak 119.311 124.301 115,780 101,912 158,586
4. Rusak Berat 261,038 244.163 215,587 207,219 332,358
Jumlah 696,633 696,633 696,633 696,633 1.102,206
Sumber : Dinas PU BM Pengairan ESDM Kab. Sambas, 2016

Tabel II.106
Panjang Jalan Menurut Status Pengawasan dan Jenis Permukaan Tahun 2015
(Kilometer)

Jenis Permukaan
No Status Pengawasan Jumlah
Aspal Kerikil Tanah Lainnya
1. Nasional 118,610 38,640 37,690 - 194,940
2. Propinsi 91,882 - - - 91,882
3. Kabupaten 310,440 161,002 630,764 - 1.102,206
4. Desa 97,843 299,780 324,704 - 722,326
5. Strategis Nasional 51,497 8,475 36,563 - 96,535
2015 670,272 507,897 1.029,721 - 2.207,889
2014 712,508 418,834 676,062 - 1.807,404
2013 698,508 442,932 665,964 - 1.807,404
2012 696.208 439.782 671.414 - 1.807.404
2011 703,286 204,263 899,855 - 1.807,404
Sumber : Dinas PU BM Pengairan ESDM Kab. Sambas, 2016

Tabel II.107
Panjang Jalan Menurut Status Pengawasan dan Kondisi Jalan Tahun 2015
(Kilometer)

Kondisi Jalan
Status
No. Jumlah
Pengawasan Baik Sedang Rusak Rusak Berat

1. Nasional 148,960 10,640 - 35,340 194,940


2. Propinsi 67,567 22,285 1,380 0,650 91,882

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 135


3. Kabupaten 462,374 148,888 158,586 332,358 1.102,206
4. Desa 342,608 180,765 108,717 90,237 722,326
5. Strategis Nasional 37,722 17,628 8,050 33,135 96,535
2015 1.059,231 380,205 276,733 491,720 2.207,889
2014 758,026 360,658 307,822 380,898 1.807,404
2013 691,865 384,171 332,489 398,879 1.807,404
2012 636,782 372,732 321,907 475,983 1.807,404
2011 570,282 359,406 331,506 546,210 1.807,404
2010 509,292 677,360 387,085 233,667 1.807,404
Sumber : Dinas PU BM Pengairan ESDM Kab. Sambas, 2016

B. Pengelolaan Sampah
Kenyamanan dan kesehatan masyarakat sangat tergantung kepada kondisi
pemukiman yang dihuni. Lingkungan yang bersih akan menghindari penghuninya dari
berbagai macam penyakit. Untuk mendukung lingkungan yang bersih dari sampah,
sarana dan prasarana seperti tong sampah, mobil pengangkut sampah, tempat
pembuangan sementara sampah, tempat pembuangan akhir sampah dan sebagainya
harus tersedia sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, komitmen dan kemauan masyarakat
dalam menjaga kebersihan lingkungannya merupakan faktor penting agar pemukiman
menjadi bersih dan layak dihuni.

Tabel II.108
Persampahan di Kabupaten Sambas

No. Uraian Satuan 2013 2014 2015

1. Jumlah Tempat Pembuangan Sampah Unit 25 25 30


2
2. Jumlah Daya Tampung TPS M 75 75 90
3. Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Unit 4 4 4
4. Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Unit - 4 4
3
5. Volume Sampah Yang Ditangani M 110 416.004 436,30
Sumber: Dinas PU CK, TR dan Perumahan Kab. Sambas, 2016

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 136


Tabel II.109
Produksi Sampah di Kabupaten Sambas

Produksi Sampah
No. Uraian 3
2013 (M ) 2014 (M3) 2015 (M3)
1. Jumlah sampah yang ada perhari 379,33 392,88 428,96
Sampah yang dapat diangkut per
2. 29.930 36.500 35.770
tahun
Rata-rata sampah yang terangkut
3. 82 100 98
per hari
Sumber: Dinas PU CK, TR dan Perumahan Kab. Sambas, 2016

Tabel II.110
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kabupaten Sambas

Sistem Perkiraan
Nama Luas
No. Lokasi Pemilik Pengolahan Waktu
TPA (Ha)
Sampah Pemakaian
1. TPA Sorat Kec. Sambas 4 Pemda Controlled landfilll 15 Tahun
2. TPA Kec. Salatiga 4 Pemda Open Dumping 10 Tahun
Salatiga
3. TPA Jelu Kec. Jawai 2,75 Pemda Open Dumping 10 Tahun
Air Selatan
4. TPA Kec. Teluk 2 Pemda Open Dumping 8 Tahun
Sekura Keramat
Sumber: Dinas PU CK, TR dan Perumahan Kab. Sambas, 2016

C. Jaringan Drainase
Peningkatan pelayanan pengelolaan limbah rumah tangga dan penanggulan daerah
rawan genangan air dilingkungan perkotaan khususnya di Ibu Kota Kecamatan (IKK) serta
penataan permukiman kumuh perkotaan. Jika diukur dalam jumlah jiwa yang terlayani
terhadap jumlah jiwa di kabupaten Sambas saat ini kemampuan layanan hanya 2,57% ini
merupakan persentase Drainase dalam kondisi baik/Pembuangan air tidak tersumbat tahun
2015 dengan kondisi setiap panjang drainase 3 m melayani 1 jiwa penduduk.

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 137


Tabel II.111
Jaringan Drainase IKK di Kabupaten Sambas

Panjang Drainase
No. Uraian
2014 (M) 2015 (M)
1. Drainase yang dibangun 8.063,00 3.240,30
Total drainase yang telah
2. 44.981,70 48.222,00
dibangun
Sumber: Dinas PU CK, TR dan Perumahan Kab. Sambas, 2016

D. Rumah Layak Huni


Dari indikator Rumah Layak Huni tahun 2015 dilaksanakan kegiatan yang berupa
memberikan bantuan material untuk perumahan kepada masyarakat berpenghasilan
rendah di Kecamatan Teluk Keramat, Selakau, Tekarang, Semparuk, Salatiga,
Sejangkung, Tebas dan Jawai Selatan diperoleh data sebagai berikut :

Tabel II.112
Rumah Layak Huni di Kabupaten Sambas

Rumah layak Huni


No Uraian 2014 2015
(Unit) (Unit)
Kemampuan layanan
1. 45 608
rumah
2 Total Rumah Layak Huni 88.225 88.833

3. Total Rumah 122.244 122.610


Sumber: Dinas PU CK, TR dan Perumahan Kab. Sambas, 2016

E. Air Bersih

Sumber utama kehidupan makhluk hidup adalah air. Tidak satupun makhluk
hidup di muka bumi ini akan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya tanpa air.
Bagi manusia, air selain berpengaruh terhadap kesehatan seperti mandi/cuci dan
masak/minum, juga turut mendukung kelestarian alam dan keindahan lingkungan
misalnya pendukung dan pelengkap pertamanan kota.

Kebutuhan air bersih untuk masak/minum bagi penduduk Kabupaten Sambas


sebagian besar bergantung pada sumber air hujan baik penduduk di perkotaan maupun
pedesaan yaitu sekitar 82,52%. Persentase pendudukRumah Tangga berakses air bersih

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 138


mencapai 51,98% dari jumlah penduduk di kabupaten Sambas.Selain air hujan, sumber
air minum bagi penduduk Kabupaten Sambas juga berasal dari air sungai yaitu sekitar
4,76%.Masyarakat perkotaan cukup banyak yang mempergunakan air isi ulang (8,49%)
sebagai sumber air minum sedangkan masyarakat pedesaan hanya mempergunakan
sekitar 1,65% air isi ulang sebagai sumber air minum mereka.

Tabel II.113
Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum Berdasarkan Klasifikasi
Desa di Kabupaten Sambas Tahun 2014

Perkotaan +
No. Sumber Air Minum Perkotaan Pedesaan
Pedesaan
1 Air kemasan bermerk 5,77 0,81 1,62
2 Air isi ulang 8,49 1,65 2,76
3 Leding meteran 0,42 0,00 0,07
4 Leding eceran 2,74 0,00 0,45
5 Sumur bor/pompa 0,00 0,69 0,58
6 Sumur terlindung 0,00 2,99 2,50
7 Sumur tak terlindung 0,00 1,42 1,19
8 Mata air terlindung 1,21 1,15 1,16
9 Mata air tak terlindung 2,47 2,38 2,39
10 Air sungai 1,97 5,30 4,76
11 Air hujan 76,93 83,61 82,52
12 Lainnya 0,00 0,00 0,00
Sumber : Susenas 2014, BPS Kab. Sambas

Pola konsumsi air yang bergantung pada intensitas turunnya hujan akan dirasakan
kesulitannya pada musim kemarau. Masyarakat terlihat mulai resah terhadap upaya
pemenuhan kebutuhan air bersih. Jika dikaitkan dengan potensi sungai yang terbesar dan
terpanjang di Indonesia, kelangkaan air bersih di Kabupaten Sambas semestinya kurang
patut terjadi. Namun disadari, cukup besarnya biaya investasi dalam pengolahan air
sungai menjadi air bersih karena wilayahnya adalah muara sungai (bukan hulu sungai),
maka dalam hitungan hari tidak turun hujan sungai sudah terinstrusi air laut, sehingga
kadar garam air baku PDAM melebihi batas toleransi pengolahan air yaitu di atas 600
ppm/m3.

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 139


Tabel II.114
Cakupan Pelayanan Air Minum dan Rumah Tangga Pengguna Air Bersih
Kabupaten Sambas Tahun 2014

Pengguna Pengguna Jenis


No Kecamatan Desa Jumlah Satuan
(Jiwa) (RT/KK) Pembangunan
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Paloh 1. Temajok 600 120 HU 1 Unit
KU 3 Unit
2. Nibung 600 120 HU 2 Unit
KU 1 Unit
2. Tebas 3. Seberkat 800 160 HU 3 Unit
KU 2 Unit
3. Pemangkat 5. Pemangkat Kota 800 160 HU 2 Unit
KU 5 Unit
4. Subah 6. Madak 600 120 HU 4 Unit
KU 5 Unit
Sempalai
5. Sebawi 7. 800 160 HU 3 Unit
Sebedang
KU 2 Unit
6. Sejangkung 8. Perigi Limus 480 96 HU 4 Unit
KU 3 Unit
Jumlah 4.680 936 40
1. Tebas 1. Sempalai 2.520 420 PAH ** 21 Unit
PAH
2. Galing 2. Tri Kembang 5.870 587 Unit
(Tempayan) 293
PAH
3. Sungai Palah 3.857 406 Unit
(Tempayan) 203
PAH
4. Teluk Pandan 1.425 150 Unit
(Tempayan) 50
PAH
5. Ratu Sepudak 630 70 Unit
(Tempayan) 35
PAH
6. Tempapan Hulu 1.530 171 Unit
(Tempayan) 57
PAH
7. Sijang 2.025 225 Unit
(Tempayan) 75
PAH
8. Galing 882 98 Unit
(Tempayan) 49
Teluk
3. 3. Sekura 600 100 PAH ** Unit
Keramat 5
Jumlah 19.339 2.227 788 Unit
Jumlah Total 24.019 3.163 828 Unit
Sumber: Dinas PU CK, TR dan Perumahan Kab. Sambas, 2016

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 140


Tabel II.115
Cakupan Pelayanan Air minum dan Rumah Tangga Pengguna Air Bersih
Kabupaten Sambas Tahun 2015

Pengguna Pengguna Jenis


No Kecamatan Desa Jumlah Satuan
(Jiwa) (RT/KK) Pembangunan
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Sambas 1. Dalam Kaum 550 100 SR IKK 100 SR
2. Paloh 2. Temajok 250 30 SR Perdesaaan 30 SR
Dsn.
Mauludin
3. Nibung 160 29 SR Perdesaaan 29 SR
3. Tebas 4. Seberkat 200 30 SR Perdesaaan 30 SR
Dsn.
Kelingkau
Sepuk
4. Sebawi 5. 300 73 SR Perdesaaan 73 SR
Tanjung
Dsn. Tanjung
Putat
5. Tebas 6. Bekut 110 57 SR IKK 57 SR
7. Makrampai 550 110 SR IKK 110 SR
8. Serindang 200 35 SR Perdesaaan 35 SR
Teluk
6. 9. Pedada 480 96 SR IKK 96 SR
Keramat
Jumlah 2.800 560 560 SR
1. Sambas 1. Dalam Kaum 400 80 PAH ** 4 Unit
Pemangkat
2. Pemangkat 2. 350 70 PAH ** 7 Unit
Kota
Teluk Sungai
3. 3. 1.000 200 PAH ** 10 Unit
Keramat Kumpai
Jumlah 1.750 350 21 Unit
Jumlah Total 4.550 910
Sumber: Dinas PU CK, TR dan Perumahan Kab. Sambas, 2016

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 141


F. Sanitasi Lingkungan
Secara umum kondisi sanitasi di Kabupaten Sambas saat ini belum ideal. Dengan
kondisi saat ini khususnya untuk air limbah belum ada jairngan pemisah antara saluran
air limbah dengan jaringan drainase. Saat ini saluran drainase berfungsi ganda, selain
untuk menampung limpasan air hujan, juga difungsikan sebagai saluran buangan air
limbah baik bagi rumah tangga maupun komersial. Hal ini menjadi pekerjaan rumah
besar bagi Kabupaten Sambas mengingat akan berhubungan dengan kualitas lingkungan
di masa depan.
Persentase perbandingan Rumah Tangga dan Sanitasi Layak di Kabupaten
Sambas Tahun 2010 – 2014 dapat dilihat pada gambar berikut :

Perbandingan Proporsi Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak (%)


Kab. Sambas, Provinsi Kalbar dan Nasional Tahun 2010 -2014

65 62,5208789 61,79734416
61,08038424
60,44719624
58,88912647 57,81884913
60 56,30191816
55,6036954
55,5395153
55 50,91693819
47,70233265 48,27343647 48,58916077
50
45,32551526
43,80863236
45
40
35
30
25
20
2010 2011 2012 2013 2014
Kab. Sambas Prov KALBAR NASIONAL

Sumber : TNP2K (data diolah)


Gambar II.30
Proporsi Rumah Tangga di Kab. Sambas dengan Sanitasi Layak

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 142


G. Jaringan Listrik

Berbagai usaha telah dilakukan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan


masyarakat akan tenaga listrik, usaha-usaha tersebut tampak lebih nyata setelah
dilaksanakannya program pembangunan listrik masuk desa.

Berdasarkan laporan Perusahaan Listrik Negara Wilayah V Ranting Sambas pada


tahun 2014 total daya terpasang yang dibangkitkan dari lokasi pembangkit sebanyak
19.629 Kw dengan produksi sebesar 1.262.374 Kwh. Sedangkan jumlah pelanggan
sebanyak 106.403.

Tabel II.116
Besarnya Kapasitas dan Produksi Listrik PLN
Menurut Lokasi Pembangkit Tahun 2015

Daya Beban
Terpasang Produksi
No. Lokasi Mampu Puncak
(KW) (KWH)
(KW) (KW)
1. Pemangkat - - - -
- Tebas - - - -
- Sentebang 1.440 1.135 887 96.202
2. Sambas 18.189 14.330 15.844 1.166.172
- Balai Gemuruh - - - -
- Sejangkung - - - -
- Sajingan Besar ... ... ... ...
3. Sekura - - - -
- Liku ... ... ... ...
Sumber : Buku Kabupaten Sambas Dalam Angka Tahun 2016

Tabel II.117
Banyaknya Pelanggan Listrik PLN
Menurut Golongan Pelanggan Tahun 2015

Rumah Industri Badan


No. Lokasi Pemerintah Jumlah
Tangga /Usaha Sosial
1. Pemangkat 49.807 2.639 1.034 340 53.820
- Tebas ... ... ... ... ...
- Sentebang ... ... ... ... ...
2. Sambas 29.184 1.556 838 472 32.050
- Balai
... ... ... ... ...
Gemuruh

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 143


Rumah Industri Badan
No. Lokasi Pemerintah Jumlah
Tangga /Usaha Sosial
- Sejangkung ... ... ... ... ...
- Sajingan
... ... ... ... ...
Besar
3. Sekura 18.970 983 464 116 20.533
- Liku ... ... ... ... ...
Sumber : Buku Kabupaten Sambas Dalam Angka Tahun 2016

II.4.3 Iklim Investasi


A. Perkembangan Investasi

Investasi sangat dibutuhkan dalam upaya memacu pembangunan daerah. Sumber


pembiayaan investasi umumnya berasal dari pemerintah dan masyarakat/ swasta.
Investasi pemerintah yang dialokasikan dalam bentuk belanja langsung pada umumnya
diorientasikan untuk penanganan permasalahan struktural seperti pendidikan, kesehatan,
pengembangan ekonomi lokal, dan penyediaan infrastruktur dasar.

Menyadari terbatasnya anggaran pemerintah untuk kegiatan pembangunan,


pemerintah berusaha untuk mendorong pihak swasta untuk meningkatkan kegiatan
penanaman modal. Pemerintah menetapkan kebijakan dasar penanaman modal baik
untuk swasta domestik (PMDN) maupun asing (PMA) adalah untuk mendorong
terciptanya iklim usaha yang kondusif bagi penanaman modal untuk mendorong
pengembangan ekonomi potensial, meningkatkan lapangan kerja, dan penguatan daya
saing perekonomian.

Upaya pemerintah untuk meningkatkan investasi riil di dalam negeri direalisasikan


dalam bentuk hadirnya UU Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Hadirnya
UU tersebut diharapkan penyelenggaraan penanaman modal semakin efektif untuk
melakukan perencanaan pengembangan penanaman modal, promosi dan kerjasama
penanaman modal, serta pemberian pelayanan perizinan dan fasilitas penanaman modal.

Dalam hal penanaman modal yang dilakukan pihak swasta di Kabupaten Sambas
khususnya terkait dengan investasi PMDN dan PMA, beberapa tahun sebelumnya upaya
peningkatan investasi masih berhadapan dengan berbagai persoalan misalnya
terbatasnya ketersediaan infrastruktur, belum optimalnya informasi penanaman modal
daerah, dan terbatasnya profil investasi komoditi unggulan daerah. Implikasinya adalah

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 144


bahwa secara keseluruhan realisasi investasi swasta di Kabupaten Sambas belum optimal
sebagaimana yang diharapkan.

Tabel II.118
Nilai Investasi PMDN dan PMA di Kabupaten Sambas Tahun 2012 - 2015
CAPAIAN
NO URAIAN SATUAN
2012 2013 2014 2015
1. Nilai Investasi Rp.Miliar 707,73 1.793,81 1.180,52 3.175,63
PMDN
2. Nilai Investasi Ribu US$ 98.277,64 78.170,00 79.267,18 279.499,80
PMA
Sumber : Buku Evaluasi RPJMD Kab. Sambas Tahun Keempat (Bappeda Kab. Sambas 2016)

B. Angka Kriminalitas

Data Kepolisian Resor Sambas mencatat bahwa periode 2015 terjadi


peningkatan kejahatan/pelanggaran yang dilaporkan. Tahun 2015 jumlah kejahatan
yang dilaporkan sebanyak 300 kasus berkurang 68 kasus dari tahun 2014 yaitu 368
kasus. Sedangkan jenis kejahatan yang diselesaikan di tahun 2015 sebanyak 324 kasus.

Tabel II.119
Banyaknya Kejahatan / Pelanggaran Yang dilaporkan
dan diselesaikan POLRES Sambas Tahun 2014 -2015

2014 2015
No. Jenis Kejahatan
Dilaporkan Diselesaikan Dilaporkan Diselesaikan
1 Aniaya Ringan 49 41 46 48
2 Aniaya Berat - - - -
3 Bunuh Diri 4 4 - -
4 Penemuan Mayat 2 1 2 2
5 Pencabulan 37 31 48 54
6 Perzinahan 5 4 3 3
7 Curbis (Pencurian Biasa) 42 24 35 37
8 Curat (Pencurian Berat) 13 10 7 5
Curanmor (Pencurian 15 8
9 48 9
Kendaraan Bermotor)
10 Penipuan 20 21 15 8
11 Penggelapan 27 17 16 17
12 Kebakaran 18 9 2 13
13 Perjudian 14 20 28 43
14 Penyerobotan Tanah 1 1 1 -
15 Pengrusakan 12 10 1 5
16 Mati Tenggelam 1 1 - -

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 145


2014 2015
No. Jenis Kejahatan
Dilaporkan Diselesaikan Dilaporkan Diselesaikan
Traficking/ People 3 5
17 6 5
Smugling
18 Narkoba - - 15 12
Senjata 2 2
19 3 4
api/Sanjam/Handak
20 Illegal Logging 4 3 - -
21 Pemerasan 1 1 - -
22 Pengeroyokan 15 10 11 12
Perbuatan Tdk 2 2
23 1 -
Menyenangkan
24 Pemalsuan 3 2 1 3
25 Percobaan Pencurian - - - -
26 Penistaan Agama - - - -
27 Laporan Palsu - - - -
28 Perlindungan Konsumen - - 5 1
29 Laka Air 1 2 - -
30 Laka Kerja 1 1 - -
31 Minyak Bumi/Gas 2 1 2 3
32 SDA 1 - 1 1
Kejahatan Asal Usul - -
33 - -
Perkawinan
33 Kekerasan Dalam RT 14 10 14 12
34 Kesambar Petir - - - -
35 Penghinaan - - 2 1
36 Kecelakaan Kerja - - - -
37 PETI / Illegal Mining 1 1 - 1
38 Pencemaran Nama Baik - - 2 1
39 Pemerkosaan 2 - 3 -
40 Orang Hilang 1 1 - 1
41 Melarikan Anak 3 3 1 1
42 Kekerasan Terhadap Anak - - - -
43 Pengancaman - - - -
44 Pengrusakan Lahan - - 1 5
45 Bencana Alam - - - -
46 Pembuangan Bayi - - - -
47 Penelantaran Anak - - - -
48 Pembakaran 1 2 4 2
49 Percobaan Pembunuhan - - - -
50 Pembunuhan - - - -
51 Penyeludupan - - - -
52 TP Kehutanan - - - 2
Merugikan kekayaan 12 14
53 1 2
Negara
54 Lain-lain (ITE) 14 10 - -
JUMLAH 368 261 300 324
Sumber : Buku Kabupaten Sambas Dalam Angka Tahun 2016

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 146


C. Jumlah dan Lama Perijinan

Tabel II.120
Capaian Jumlah dan Lama Perizinan di Kabupaten Sambas

CAPAIAN
NO URAIAN SATUAN
2011 2012 2013 2014 2015
Jumlah Investor
1 Berskala Nasional Investor - 36 37 34 48
(PMDN/PMA)
Rata-rata Lama Proses
2 Hari 10 14 10 7 7
Perizinan
3 Jumlah Izin Izin 1.851 1.783 1.441 1.695 2.547
Jumlah Pelimpahan
4 Kewenangan Perizinan Izin 6 14 14 24 34
pada PTSP
Sumber : Buku Evaluasi RPJMD Kab. Sambas Tahun Keempat (Bappeda Kab. Sambas 2016)

D. Pajak dan Retribusi Daerah


Jenis Pajak Daerah Sambas :

1. Pajak Hotel;
2. Pajak Restoran;
3. Pajak Hiburan;
4. Pajak Reklame;
5. Pajak Penerangan Jalan;
6. Pajak Parkir;
7. Pajak Sarang Burung Walet; dan
8. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
9. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan Perkotaan (PBB-P2)

Jenis Retribusi Daerah Kab. Sambas :

A. Retribusi Jasa Umum :

1. Retribusi Pelayanan Kesehatan

2. Retribusi Pelayanan Persampahan / Kebersihan

3. Retribusi Pergantian Biaya Cetak KTP, KK dan Capil

4. Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 147


5. Retribusi Pelayanan Pasar

6. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor

7. Retribusi Biaya Cetak Peta

8. Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi

B. Retribusi Jasa Usaha :

1. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah

2. Retribusi Pasar Grosir dan atau Pertokohan

3. Retribusi Tempat Pelelangan

4. Retribusi Terminal

5. Retribusi Tempat Khusus Parkir

6. Retribusi Penyebrangan di Air

7. Retribusi Kepelabuhan

C. Retribusi Perizinan Tertentu :

1. Retribusi Izin Mendirinkan Bangunan (IMB)

2. Retribusi Izin Gangguan

3. Retribusi Izin Trayek

4. Retribusi Izin Usaha Perikanan

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 148


Tabel II.121
Realisasi Pendapatan Asli Daerah (Pajak dan Retribusi) Kab. Sambas

REAlISASI REAlISASI REAlISASI


TARGET 2013_P TARGET 2014_P TARGET 2015_P
URAIAN TH. 2013 TH. 2014 TH. 2015 TARGET 2016 (Rp)
(Rp) (%) (Rp) (%) (Rp) (%)

PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)

PAJAK DAERAH

Pajak Hotel 235.000.000,00 124,08 200.000.000,00 160,95 306.117.423,09 119,32 332.000.000,00

Pajak Restoran 750.000.000,00 121,59 950.000.000,00 113,63 1.095.525.924,00 155,17 1.200.000.000,00

Pajak Hiburan 65.000.000,00 107,64 70.000.000,00 44,98 80.000.000,00 76,30 50.000.000,00

Pajak Reklame 225.000.000,00 127,52 200.000.000,00 170,69 300.000.000,00 111,13 321.471.000,00

Pajak Penerangan Jalan 6.000.000.000,00 105,03 6.000.000.000,00 109,37 6.710.983.863,00 109,42 7.055.357.591,00

Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan 300.000.000,00 156,4 420.000.000,00 137,99 525.000.000,00 126,53 550.000.000,00

Pajak Parkir 15.000.000,00 95 15.000.000,00 101,67 16.500.000,00 100,00 16.500.000,00

Pajak Pengelolaan dan Pengusahaan Sarang 50.000.000,00 50.000.000,00 15.000.000,00


11.000.000,00 47,27 19,20 21,90
Burung Walet
Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan 27.500.000.000,00 2.804.000.000,00 1.700.000.000,00
3.900.000.000,00 19,51 102,31 57,04
Bangunan (BPHTB)
Pajak Bumi dan Bangunan ( PBB - P2 ) 0 0 1.500.000.000,00 128,40 2.200.000.000,00 95,16 2.400.000.000,00

JUMLAH PAJAK DAERAH 11.501.000.000,00 79,22 36.905.000.000,00 105,68 14.088.127.210,09 100,71 13.640.328.591,00

RETRIBUSI DAERAH
RETRIBUSI JASA UMUM 1.871.500.000,00 112,28 1.584.515.000,00 47,98 2.360.658.380,00 119,37 1.930.572.000,00
Retribusi Pelayanan Kesehatan 15.000.000,00 68,21 15.000.000,00 100,11 50.000.000,00 34,60 50.000.000,00
Retribusi Pelayanan Persampahan / 541.075.000,00 100,01 557.572.000,00 101,37 577.572.000,00
470.500.000,00 101,78
Kebersihan
Retribusi Penggantian Biaya Cetak KTP, KK 4.590.000,00 100,00 0,00 0,00 0,00
22.500.000,00 96,76
dan Capil

Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum 50.000.000,00 61,9 55.000.000,00 46,50 55.000.000,00 50,91 60.000.000,00

Retribusi Pelayanan Pasar 160.000.000,00 57,16 160.000.000,00 70,23 128.000.000,00 93,45 178.000.000,00

Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor 50.000.000,00 113 55.000.000,00 112,09 60.000.000,00 108,75 65.000.000,00

Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta 3.500.000,00 0 3.850.000,00 0,00 3.850.000,00 0,00 0,00

Retribusi Pengendalian Menara 750.000.000,00 0,00 1.506.236.380,00 134,28 1.000.000.000,00


1.100.000.000,00 128,32
Telekomunikasi
RETRIBUSI JASA USAHA 951.900.000,00 61,74 1.090.875.000,00 71,30 1.040.000.000,00 86,01 1.042.000.000,00
Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 239.250.000,00 47,96 358.875.000,00 39,48 360.000.000,00 40,68 285.000.000,00

Retribusi Pasar Grosir dan atau Pertokoan 36.000.000,00 0 39.600.000,00 30,30 18.000.000,00 108,33 12.000.000,00

Retribusi Tempat Pelelangan 470.000.000,00 70,32 470.000.000,00 104,70 470.000.000,00 139,32 35.000.000,00
Retribusi Terminal 55.650.000,00 47,8 55.650.000,00 51,08 56.000.000,00 41,04 35.000.000,00
Retribusi Tempat Khusus Parkir 14.000.000,00 23,93 14.000.000,00 22,86 15.000.000,00 5,33 15.000.000,00
Retribusi Penyeberangan di Air 32.000.000,00 106,88 32.000.000,00 39,53 0,00 0,00 0,00
Retribusi Kepelabuhanan 105.000.000,00 74,56 120.750.000,00 72,67 121.000.000,00 41,24 145.000.000,00

RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU 1.249.010.000,00 115,44 1.249.810.000,00 125,35 2.044.533.870,00 91,97 1.561.250.000,00

Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) 885.000.000,00 121,23 885.000.000,00 112,99 1.315.000.000,00 82,32 1.362.500.000,00

Retribusi Izin Gangguan 356.010.000,00 102,83 356.010.000,00 158,20 721.033.870,00 110,17 196.750.000,00
Retribusi Izin Trayek 5.000.000,00 0 5.500.000,00 17,45 5.000.000,00 0,00 2.000.000,00
Retribusi Izin Usaha Perikanan 3.000.000,00 94 3.300.000,00 74,55 3.500.000,00 101,57 0,00
JUMLAH RETRIBUSI DAERAH 4.072.410.000,00 101,43 3.925.200.000,00 79,10 5.445.192.250,00 102,71 4.533.822.000,00

Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kab. Sambas (data diolah)

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 149


II.4.4 Sumber Daya Manusia
A. Kualitas Tenaga Kerja

Adapun jumlah penduduk Kabupaten Sambas yang berumur 15 tahun ke atas


menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan tahun 2015 dapat dilihat dalam tabel
berikut.
Tabel II.122
Penduduk Kabupaten Sambas Berumur 15 Tahun Ke Atas
Yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu
Menurut Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan

Tahun 2015
No Pendidikan Jumlah
Laki-Laki Perempuan
1 Tidak/ Belum Tamat SD 1.648 - 1.648
2 Sekolah Dasar/ Ibtidaiyah 2.955 918 3.873
3 SMP/ Tsanawiyah 3.180 312 3.492
4 SMA/ Aliyah 1.632 860 2.492
5 SMK 427 215 662
6 Diploma III - - -
7 Diploma IV/ Universitas - 698 698
8 S2/ S3 - - -
Jumlah 9.842 3.003 12.845
Sumber : Buku Kabupaten Sambas dalam Angka Tahun 2016

B. Tingkat Ketergantungan (Dependency Ratio)

Rasio ketergantungan (Dependency Ratio) merupakan rasio yang menyatakan


perbandingan antara banyaknya penduduk yang belum dan tidak produktif (umur di
bawah 15 tahun dan 65 tahun keatas) dengan banyaknya penduduk yang termasuk
produktif secara ekonomi (15-64 tahun).

Rasio ketergantungan penduduk Kabupaten Sambas tahun 2015 sebesar 59,70


persen berarti setiap 100 penduduk produktif menanggung sekitar 60 orang yang
tidak produktif. Semakin tinggi rasio ketergantungan menunjukkan semakin tingginya
beban yang harus ditanggung penduduk usia produktif (15-64 tahun) untuk membiayai
hidup penduduk yang belum produktif (0-14 tahun) dan yang sudah tidak produktif lagi
(65 tahun lebih).

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 150


Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. Sambas, 2016

Gambar II.31
Rasio Ketergantungan Penduduk Kabupaten Sambas
Tahun 2011 – 2015

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 151


Tabel II.123
Hasil Analisi Gambaran Umum Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan
Urusan Pemerintahan Kabupaten Sambas

%
CAPAIAN
Aspek / Fokus / Bidang Urusan Target CAPAIAN
NO Indikator Kinerja Pembangunan SATUAN Tahun TERHADAP
Daerah 2015 TARGET
2011 2012 2013 2014 2015 ** (2015)

EKONOMI MAKRO

1 Pertumbuhan Ekonomi % 5,69 5,90 6,18 5,40 4,78 6,81 70,19%

2 Inflasi % 6,32 4,03 5,10 6,10 5,91 7,25 81,52%

3 PDRB per kapita Harga Berlaku Rp (milyar) 19,13 20,80 22,92 25,42 28,04 - -

4 PDRB per kapita Harga Konstan 2010 Rp (milyar) 18,00 18,81 19,72 20,61 21,47 - -

ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

FOKUS KESEJAHTERAAN DAN


PEMERATAAN EKONOMI
1 Persentase penduduk diatas garis % 89,92 91,12 90,1 90,54 90,58 92,89 97,51%
kemiskinan
FOKUS KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

1 Pendidikan

1.1. Angka melek huruf (umur 15-44 th) % 97,23 97,85 98,57 98,88 99,59 99,63 99,96%

1.2. Angka rata-rata lama sekolah % 5,94 6,20 6,21 6,30 5,80 7,14 81,23%

1.3. Angka Partisipasi Kasar (APK) :

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 152


%
Aspek / Fokus / Bidang Urusan CAPAIAN Target CAPAIAN
NO Indikator Kinerja Pembangunan SATUAN Tahun TERHADAP
Daerah 2015 TARGET
2011 2012 2013 2014 2015 ** (2015)
· SD/MI/Paket A % 124,53 124,65 113,69 114,71 112,08 112,2 99,89%

· SMP/MTs/Paket B % 96,36 97,08 85,79 93,83 97,67 99,26 98,40%

· SMA/MA/SMK/Paket C % 66,50 71,53 63,03 65,63 66,23 86,5 76,57%

1.4. Angka Pendidikan yang Ditamatkan :

Jenjang SD/MI % 1,84 3,03 5,35 15,20 14,12 7,4 190,81%

Jenjang SMP/MTs % 1,10 2,04 1,63 5,07 6,89 5,1 135,10%

Jenjang SMA/MA/SMK % 0,65 1,25 1,51 3,15 5,48 4,65 117,85%

1.5. Angka Partisipasi Murni :

· SD/MI/Paket A % 99,66 99,71 94,54 95,30 91,36 99,86 91,49%

· SMP/MTs/Paket B % 84,95 87,97 61,61 70,23 72,25 96,95 74,52%

· SMA/MA/SMK/Paket C % 50,47 55,49 45,95 40,99 45,97 70,47 65,23%

2 Kesehatan

2.1 Jumlah Kasus Kematian Bayi Jiwa 125 92 108 111 138 100 138,00%
(Berumur kurang 1 Tahun) pada satu
tahun tertentu
2.2 Jumlah Kasus Kematian Ibu Jiwa 15 17 15 13 22 11 200,00%

2.3 Persentase Balita Gizi Buruk % 4,4 3,85 2,77 2,47 3,05 1 305,00%

ASPEK PELAYANAN UMUM

FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 153


%
Aspek / Fokus / Bidang Urusan CAPAIAN Target CAPAIAN
NO Indikator Kinerja Pembangunan SATUAN Tahun TERHADAP
Daerah 2015 TARGET
2011 2012 2013 2014 2015 ** (2015)
3 Pekerjaan Umum

3.1 Proporsi Panjang Jaringan Jalan % 33,16 37,23 39,75 42,76 46,64 44,64 104,48%
Kabupaten dalam kondisi baik

3.2 Proporsi Panjang Jaringan Jalan Desa % 33,37 34,9 39,40 43,95 47,43 44,44 106,73%
dalam kondisi baik

4 Pengairan

4.1 Rasio Jaringan Irigasi Rawa (m/ha) 26,82 27,89 27,3 35,59 38,71 31,68 122,19%

4.2 Panjang Jaringan Irigasi Rawa dalam % 42,60 58,26 63,72 62,61 77,51 60,33 128,48%
Kondisi Baik (Primer, Sekunder,
Tersier)
4.3 Jumlah Bangunan Air dalam Kondisi % 57,34 58,59 52,86 55,61 72,21 67,82 106,47%
Baik

4.4 Panjang Tanggul dalam Kondisi Baik % 40,60 41,62 37,28 23,85 71,6 59,61 120,11%

5 Perumahan

5.1 Rumah Tangga Pengguna Air Bersih % 25,01 54,26 60,80 52,45 51,98 32,40 160,43%

5.2 Rumah Tangga Bersanitasi % 36,80 56,83 57,01 47,01 46,97 40,69 115,43%

5.3 Lingkungan Pemukiman Kumuh % 50,00 33,01 15,00 14,85 12,90 43,60 29,59%

5.4 Rumah Layak Huni % 85,00 85,25 86,00 72,17 72,45 87,89 82,43%

6 Penataan Ruang

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 154


%
Aspek / Fokus / Bidang Urusan CAPAIAN Target CAPAIAN
NO Indikator Kinerja Pembangunan SATUAN Tahun TERHADAP
Daerah 2015 TARGET
2011 2012 2013 2014 2015 ** (2015)
6.1 Jumlah RTDR Perkotaan (sesuai UU Dokumen 5 6 7 8 8 10 80,00%
No 26 Tahun 2007)

7 Perhubungan

7.1. Jumlah Terminal Unit 6 6 6 6 6 8 75,00%

7.2. Jumlah Dermaga/Steigher Unit 101 145 169 196 209 181 115,47%

7.3. Jumlah Pemasangan Rambu- unit 111 175 237 291 371 311 119,29%
rambu/RPPJ

8 Kependudukan dan Catatan Sipil

8.1 Rasio Penduduk ber KTP per satuan 0,62 0,66 0,76 0,77 0,85 0,78 108,97%
Penduduk

8.2 Rasio Bayi Berakta Kelahiran 0,47 0,208 0,69 0,6 0,89 0,82 108,54%

8.3 Pasangan Berakta Nikah 510 856 1261 1608 2039 1.243,00 164,04%

8.4 Kepemilikan KTP % 62,4 65,84 74,7 77,72 85 78,30 108,56%

8.5 Kepemilikan Akta Kelahiran per 1.000 % 40,85 40,5 40,99 48,41 52,4 43,57 120,27%
Penduduk

8.6 Ketersediaan Database Ada/Tidak Ada Ada Ada Ada Ada Ada -
Kependudukan Skala Kabupaten Ada

8.7 Penerapan KTP Nasional Berbasis NIK Sudah/Belum Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah -

9 Pemberdayaan Perempuan dan


Perlindungan Anak

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 155


%
Aspek / Fokus / Bidang Urusan CAPAIAN Target CAPAIAN
NO Indikator Kinerja Pembangunan SATUAN Tahun TERHADAP
Daerah 2015 TARGET
2011 2012 2013 2014 2015 ** (2015)
9.1 Persentase Partisipasi Perempuan di % 27,17 66,26 64,65 45,20 45,49 31,25 145,57%
Lembaga Pemerintah

9.2 Partisipasi Perempuan di Lembaga % 15,92 16,78 23,65 97,16 97,68 32,20 303,35%
Swasta

9.3 Ratio KDRT % 0,03 0,13 0,043 0,020 0,020 0,018 111,11%

9.4 Persentase Angkatan Kerja % 84,02 63,47 - 97,68 97,68 87,06 112,20%
Perempuan

9.5 Penyelesaian Pengaduan % 32 33,00 100,00 47,98 59,14 51,72 114,35%


Perlindungan Perempuan dan Anak
dari Tindakan Kekerasan

10 Keluarga Berencana (KB) dan


Keluarga Sejahtera (KS)

10.1 Rata-rata Jumlah Anak Per Keluarga % 2,73 2,75 3,41 3,16 3,16 2,55 123,92%

10.2 Rasio Akseptor KB % 65,11 65,3 66,51 65,77 69,36 65,62 105,70%

10.3 Cakupan peserta KB Aktif % 65,11 65,3 66,51 65,77 69,36 65,62 105,70%

10.4 Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga % 25 24,59 24,04 22,8 22,8 24,20 94,21%
Sejahtera I

11 Sosial

11.1 Sarana Sosial seperti Panti Asuhan, Unit 6 6 6 7 5 7 71,43%


Panti Jompo dan Panti Rehabilitasi
11.3 PMKS yang memperoleh bantuan Jiwa 209 17.830 140 301 1.112 220 505,45%
sosial
11.4 Penanganan penyandang masalah Jiwa 10 60 34 35 67 20 335,00%
kesejahteraan sosial

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 156


%
Aspek / Fokus / Bidang Urusan CAPAIAN Target CAPAIAN
NO Indikator Kinerja Pembangunan SATUAN Tahun TERHADAP
Daerah 2015 TARGET
2011 2012 2013 2014 2015 ** (2015)
12 Ketenagakerjaan

12.1 Angka Partisipasi Angkatan Kerja % 78,38 75,73 73,93 76,56 73,54 78,7 93,44%

12.2 Angka sengketa Pengusaha-Pekerja % 8,44 0 0,6 3,48 4,5 7,5 60,00%
Per Tahun
12.3 Pencari Kerja yang ditempatkan % 89,16 81,36 69,74 80,23 94,6 90,6 104,42%

12.4 Tingkat Pengangguran Terbuka % 1,3 2.99 3,03 3,7 4,85 1,10 440,91%

13 Koperasi, Usaha Kecil dan


Menengah

13.1 Persentase Koperasi Aktif % 56,08 62,33 64,98 65,52 67,64 91,22 74,15%

13.2 Jumlah UKM Non BPR/LKM Buah 4,242 7,917 7.955,00 8.984,00 13.373,00 8.694,00 153,82%

13.3 Jumlah BPR/LKM Buah 6 6 6,00 6,00 6,00 10,00 60,00%

13.4 Usaha Mikro dan Kecil % 99,20 98,80 98,91 98,85 98,88 98,19 100,70%

14 Keamanan dan Ketertiban


Masyarakat

14.1 Peningkatan keamanan dan % 80 85 87 90 102,576 93 110,30%


ketertiban dalam masyarakat

14.2 Meningkatnya budaya kesadaran dan % 65 53,99 63,51 73,78 82,21 85 96,72%
ketaatan hukum masyarakat.

14.3 Meningkatnya kesadaran swakarsa % 65 52,5 75 80 86,98 85 102,33%


masyarakat untuk menjaga
keamanan, ketentraman dan
ketertiban.

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 157


%
Aspek / Fokus / Bidang Urusan CAPAIAN Target CAPAIAN
NO Indikator Kinerja Pembangunan SATUAN Tahun TERHADAP
Daerah 2015 TARGET
2011 2012 2013 2014 2015 ** (2015)
14.4 Meningkatnya kerjasama dan % 80 85 87 112,5 213,75 95 225,00%
koordinasi antara pemda dan
Kepolisian dalam menjaga
keamanan, ketentraman dan
ketertiban.

15 Keagamaan

15.1 Peningkatan bantuan pembangunan % 65 70 88 98,3 101,7 85 119,65%


atau perbaikan tempat ibadah

15.2 Peningkatan jumlah dan kualitas % 25 30 53,14 69,2 86,1 45 191,33%


penyuluh dan bimbingan keagamaan.

15.3 Peningkatan bantuan untuk perizinan % 40 40 66,94 77,5 49,6 60 82,67%


dan sertifikasi tanah wakaf.

15.3 Peningkatan pelayanan ibadah Haji % 80 90 88,35 86,1 96,6 95 101,68%

25.5. Pembinaan dan pengembangan % 65 70 74,58 43,2 25,7 85 30,24%


lembaga-lembaga pembina agama.

FOKUS LAYANAN URUSAN PILIHAN

1 Pertanian

1.1 Tanaman Pangan:

1.1.1 Produksi Padi Ton 277,778 261,717 322.718,00 309.417,00 286.502,00 300.000 95,50%

1.1.2 Produksi Kedelai Ton 1.534 816 1.502,00 2.877,00 1.901,00 1.800 105,61%

1.1.3 Produksi Jagung Ton 489 595 247,00 382,00 67,00 700 9,57%

1.1.4 Produktiviitas Padi kw/Ha 31,84 32,36 34,54 33,29 28,22 34,50 81,80%

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 158


%
Aspek / Fokus / Bidang Urusan CAPAIAN Target CAPAIAN
NO Indikator Kinerja Pembangunan SATUAN Tahun TERHADAP
Daerah 2015 TARGET
2011 2012 2013 2014 2015 ** (2015)
1.1.5 Produktivitas Kedelai kw/Ha 11,72 14,59 14,66 16,12 18,47 12,00 153,92%

1.1.6 Produktivitas Jagung kw/Ha 16,31 18,03 18,04 18,11 18,17 25,00 72,68%

1.2 Peternakan

1.2.1 Jumlah Kambing Ekor 17.599 25397 25.691,00 25.537,00 24.953,00 19.000,00 131,33%

1.2.2 Jumlah sapi Ekor 10.914,00 12583 10.807,00 11.023,00 11.096,00 12.000,00 92,47%

1.2.3 Jumlah ayam pedaging Ekor 387.570,00 234300 228.950,00 222.383,00 416.129,00 410.000,00 101,49%

1.4.4. Jumlah itik Ekor 175.700,00 302711 297.922,00 273.738,00 266.131,00 184.000,00 144,64%

ASPEK DAYA SAING DAERAH

1 Otonomi Daerah, Pemerintahan


Umum, Administrasi Keuangan
Umum, Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan Persandian

1,1 Rata-rata Lama Proses Perizinan Hari 10 14 10 7 7 7 100,00%

1,2 Jumlah Izin Izin 1,851 1,783 1.441,00 1.695,00 2.547,00 2.070 123,04%

1,3 Jumlah Pelimpahan Kewenangan Izin 6 14 14 24 34 20 170,00%


Perizinan pada PTSP

Sumber : Buku Evaluasi RPJMD Kab. Sambas Tahun Keempat (Bappeda Kab. Sambas 2016), data diolah

RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 159

Anda mungkin juga menyukai