GANGGUAN TIROID
(HIPERTIROID & HIPOTIROID)
Figure 18.1
ANATOMI
https://youtu.be/UmXHhsPwGP0
Kelenjar Thyroid
Hormon yang
Fungsi Hormon Hormon Regulator
Dikeluarkan
1. Thyroxine (T4 ) Meningkatkan konsumsi O2 & Thyrotropin Releasing
& Triodotironin produksi panas. Hormon (TRH) dari
(T3) Menstimulasi, meningkatkan hipothalamus.
& mempertahankan
metabolisme
Penyebab Utama
disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis,
atau hipotalamus. Peningkatan Penyakit grave
TSH akibat malfungsi kelenjar
tiroid akan disertai penurunan TSH Toxic multinodular
dan TRF karena umpan balik goiter
Susunan saraf: Labil/emosional, iritabel, psikosis, tremor, insomnia, dan sulit konsentrasi
Mata: Pandangan ganda dan melotot (exoptalmus)
Kelenjar Tiroid: Pembesaran
Jantung dan Paru: dipsnea, hipertensi, aritmia, berdebar-debar, takikardi
Saluran cerna: Sering BAB, peningkatan rasa lapar, banyak makan, haus, muntah,
penurunan berat badan
Sistem reproduksi: Haid sedikit dan tidak tetap, libido menurun
Darah-Limfatik: Anemia, limfositosis, Pembesaran limfe leher
(Semiardji, 2008
Tulang: Osteoporosis, epifisis cepat menutup, nyeri tulang
Otot: Paralisis, Peningkatan tonus otot dan tremor
Kulit: Peningkatran laju metabolisme basal, peningkatan pembentukan panas dan
keringat berlebihan
Pemeriksaan
Diagnostik
Pemeriksaan Lab Pemeriksaan Radiologi
• T3, T4 FT4I • Jika pada neonatus
(biasanya terjadi maturasi tulang
meningkat) yang cepat dan
adanya penutupan
• Uptake
satura kranialis sebelum
Radioactive Iodine
waktunya.
Uptake (RAI) naik
antar 35-40% • Serta dilakukan Thyroid
scan test, thyroid
• adanya thyroid
ultrasound, MRI scan
stimulating Ig
(untuk mendeteksi
adanya tumor)
Berhenti merokok
untuk
menguran
gi sekresi
penyekatan
biosintesis hormone tiroidektomi
bedah
hormone tiroid
dengan obat tiroid subtotal,
(Nanda NIC
NOC, 2015)
keadaan hipometabolik
akibat defisiensi hormone
tiroid yang dapat terjadi
pada setiap umur
Etiologi
Hipotiroid Tertier/ Pusat
Hipotiroid Primer
Hipotiroid Sekunder
Pembedahan
Tiroidektomi dilaksanakan
apabila goiternya besar
https://youtu.be/MmOk3uUQFdM dan menekan jaringan
sekitar. Tekanan pada
trakea dan esophagus
dapat mengakibatkan
inspirasi stridor dan
disfagia. Tekanan pada
laring dapat
mengakibatkan suara
serak.
(Nanda NIC NOC, 2015)
Kompilkasi
adalah situasi yang
mengancam nyawa yang
ditandai oleh eksaserbasi
(perburukan) semua gejala
hipotirodisme termasuk
hipotermi tanpa menggigil,
Kematian dapat terjadi
hipotensi, hipoglikemia,
apabila tidak diberikan
hipoventilasi, dan
hormon tiroid dan stabilisasi
penurunan kesadaran
semua gejala. Dalam
hingga koma.
keadaan darurat (misalnya
koma miksedem), hormon
tiroid bisa diberikan secara
intravena
Pathways
(Nanda NIC NOC, 2015)
DAFTAR PUSTAKA
• Bare & Suzanne. 2002.Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah, Volume 2, (Edisi 8), EGC: Jakarta
• Doenges, E. Marilynn dan MF. Moorhouse. 2001. Rencana
Asuhan Keperawatan, (Edisi III), EGC: Jakarta
• Irianto,Koes. 2015. Memahami Berbagai Macam Penyakit.
Alfabeta: Bandung Introduction
• Naga,S sholeh. 2013. Ilmu Penyakit Dalam. Diva Press:
Yogyakarta
• Pusat data dan informasi Kementerian Kesehatan RI. 2015.
Situasi dan Analisis Penyakit Tiroid
• Nurarif, A H dan Kusuma H. 2013. Aplikasi Asuhan
Keperawatan berdasarkan diagnose medis & Nanda Nic
Noc. Mediaction: Yogyakarta
• Nurarif, A H dan Kusuma H. 2015. Aplikasi Asuhan
Keperawatan berdasarkan diagnose medis & Nanda Nic
Noc. Mediaction: Yogyakarta
Pengkajian
3. Keluhan Utama :
Kelelahan, paralisis; Peningkatan wkt tidur jd 14-16
jam/hr; Peningkatan BB; Wajah bengkak; Tdk toleran
thd cuaca dingin; Nyeri sendi & otot; Konstipasi; Kulit
kering, rambut yg mulai menipis; Penurunan
berkeringat; Mens tdk teratur periodenya, infertil,
penurunan libido, impoten; depresi, paranoid, apatis,
bingung; denyut jantung melambat
Pengkajian
4. Pemeriksaan Fisik :
a. Inspeksi : penampilan umum, BB & TB, kadar & distribusi
lemak, massa otot; wajah (ekspresi wajah, posisi mata,
dahi, rahang); leher (kesimetrisan, pembesaran, distensi
vena jugularis); kulit (hip/ hiperpigmentasi, petechiae,
distribusi rambut, perubahan texture, krontokan); jari &
kuku (malformasi, thicknes); dada (btk, retraksi
intercostae).
b. Palpasi : keadaan trachea; keljr. Thyroid → pembesaran
c. Auskultasi : bunyi jantung (kelainan); paru2 (ronchi, rales);
bising usus (penurunan jumlah & intensitas)
Diagnosa Keperawatan : utama
Batasan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x60 menit klien menunjukan
Karakteristik : dengan kriteria hasil:
Takikardi • Tekanan darah sistol dari deviasi berat (1) berkurang menjadi deviasi sedang (3)
• Tekanan darah diastol dari deviasi berat (1) berkurang menjadi deviasi sedang (3)
NOC : • Denyut jantung apikal dari deviasi berat (1) berkurang menjadi deviasi sedang (3)
• Keefektifan • Denyut nadi perifer dari deviasi berat (1) berkurang menjadi deviasi sedang (3)
pompa • Disritmia dari deviasi berat (1) berkurang menjadi deviasi sedang (3)
jantung • Angina dari deviasi berat (1) berkurang menjadi deviasi sedang (3)
• Status • Saturasi oksigen dari deviasi sedang (3) berkurang menjadi normal (5)
sirkulasi
NIC Manajemen Asam Basa Monitor Tanda-Tanda Vital
• Pertahankan Kepatenan jalan nafas • Monitor TD, Nadi, Suhu dan status
• Posisikan klien untuk mendapatkan pernafasan
ventilasi yang adekuat (misalnya, • Monitor irama dan tekanan jantung
membuka jalan nafas dan menaikkan • Monitor sianosis sentral dan perifer
posisi kepala di tempat tidur) • Monitor terkait dengan adanya tiga
• Pertahankan kepatenan akses selang IV tanda cushing reflex
• Monitor gas darah arteri
• Monitor intake dan output
Keletihan b.d Peningkatan kelelahan fisik
Batasan Karakteristik : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x60 menit klien
• Kurang energy menunjukan toleransi terhadap aktivitas dengan kriteria hasil:
• Pola tidur tidak memuaskan • Malaise, di tingkatkan dari Berat (1) ke sedang (3)
• penurunan energy di tingkatkan dari Berat (1) ke sedang (3)
NOC : • Gangguan dalam aktivitas sehari-hari di tingkatkan dari Berat (1)
• Kelelahan: efek yang ke sedang (3)
mengganggu
• Tingkat kelelahan
NOC : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x60 menit menunjukan dengan
• Integritas kriteria hasil:
jaringan: • Suhu kulit di tingkatkan dari sedikit terganggu (4) ke tidak terganggu (5)
kulit dan • Elastisitas di tingkatkan dari sedikit terganggu (4) ke tidak terganggu (5)
membrane • Hidrasi di tingkatkan dari sedikit terganggu (4) ke tidak terganggu (5)
mukosa • Tekstur di tingkatkan dari sedikit terganggu (4) ke tidak terganggu (5)
• Integritas kulit di tingkatkan dari sedikit terganggu (4) ke tidak terganggu (5)
• Dukung nafas dalam dan lambat, ganti posisi dan batuk. • Monitor ritme, irama, kedalaman • Bersihkan secret pada
• Auskultasi bunyi nafas, catat adanya daerah yang dan usaha respirasi. hidung, oral dan trakea.
menurun atau tidak ada ventilasi dan adanya suara paru • Catat pergerakan dada, • Menjaga jalan nafas tetap
abnormal. penggunaan otot respirasi, terbuka.
• Kolaborasi untuk terapi nebulasi ultrasonic. retraksi otot interkostal dan • Pasang peralatan oksigen
• Atur posisi untuk mengurangi dispnea. supraklavikula. dan beri humidifier.
• Posisikan klien untuk ventilasi yang maksimum. • Monitor bunyi gaduh saat • Berikan suplai oksigen pada
• Lakukan fisioterapi dada. bernafas (crackles, ronki) klien.
• Beri humidifikasi udara atau O2. • Monitor pola nafas: takipnea, • Monitor aliran oksigen.
• Monitor status respirasi dan oksigenasi. apnea • Monitor posisi peralatan
• Identifikasi klien: membutuhkan insersi jalan nafas • Palpasi kemungkinan adanya oksigen.
(actual/potensial) pembesaran paru. • Observasi tanda
• Beri bronkodilator (sesuai program terapi) • Kaji kebutuhan suction bila pada hipoventilasi.
• Atur intake cairan untuk optimalisasi keseimbangan asukultasi terdengar bunyi • Monitor tanda keracunan
cairan. crackles dan ronki. oksigen dan absorbs
• Gunakan resusitasi jika perlu atelektasis.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
hipermetabolik
NOC : Setelah dilakukan Keterangan skala: • Berat badan dalam rentang normal (…)
tindakan keperawatan, klien 1: Sangat berat • Tidak ada tanda-tanda malnutrisi (…)
dapat mencapai status nutrisi 2: Berat • Intake nutrisi adekuat (…)
yang adekuat dengan 3: Sedang • Intake cairan adekuat (…)
indikator: 4: Ringan
5: Tidak ada