Peningkatan Kemampuan Literasi Awal Anak 2d606342
Peningkatan Kemampuan Literasi Awal Anak 2d606342
negara yang diteliti, Indonesia menempati anak diberikan rangsangan yang lebih
urutan 30. Penelitian Farida (2002) terarah dari orang tuanya.
menunjukan bahwa kesulitan yang Selain stimulasi, faktor lain yang
ditemukan pada anak salah satunya menyebabkan kurangnya penguasaan
adalah kemampuan dasar bahasa di usia kemampuan baca tulis di usia dini adalah
dini. metode pembelajaran yang kurang
Menurut Snow (dalam Hoff, 2005), memperhatikan karakteristik anak. Proses
anak usia 2 sampai 5 tahun sudah dapat pembelajaran pada anak masih banyak
menunjukan kemampuan literasinya yang menggunakan metode konvensional,
dengan cukup pesat. Pada usia 0 . 3 yaitu orang tua atau guru mengajarkan
tahun, seharusnya anak mampu menge- anak untuk menghafalkan nama alfabet
nali buku melalui sampul, menuliskan secara berulang dengan media papan tulis
huruf, mendengarkan cerita, berpura-pura dan menirukan cara guru mengucap-
membaca. Kemudian, anak pada usia 3 . 4 kannya (Ruhaena, 2013). Oleh karenanya,
tahun sudah dapat mengenali tulisan hal ini harus menjadi perhatian oleh
sederhana, mengenal bunyi bahasa yang semua pihak, khususnya orang tua agar
berbeda, menghubungkan cerita di buku sedini mungkin mengenalkan kegiatan
dengan kenyataan, tertarik untuk baca tulis pada anak dengan metode yang
membaca buku. Pada usia 5 tahun anak menyenangkan.
seharusnya sudah mampu memprediksian Pengalaman literasi anak pada usia
alur cerita dalam buku, mampu menulis prasekolah diyakini akan membentuk
nama dan kata dengan dikte. fondasi yang kuat pada perkembangan
Peneliti melakukan survei pada 34 ibu membacaya (Levy, Gong & Hessel, 2005).
di empat Posyandu wilayah Surakarta Pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang memiliki anak dengan rentang usia anak prasekolah yang menjadi dasar
2-5 tahun. Posyandu tersebut yaitu membaca dan menulis disebut dengan
Posyandu Abadi Kelurahan Gonilan, kemampuan literasi awal (Whitehurst &
Posyandu Cempaka Kelurahan Lonigan, 2001).
Mendungan, Posyandu Nusa Indah Pengajaran pada anak tentunya harus
kelurahan Pabelan, dan Posyandu Melati menyenangkan, karena pembelajaran yang
Kelurahan Karangasem. Survei dilakukan tidak menggunakan media atau metode
dengan memberikan angket pada ibu yang bermain kurang dapat mengoptimalkan
berisi tentang pengalaman dan perkem- fungsi psikis, fisik dan sensoris anak yang
bangan literasi yang telah didapatkan tengah berkembang pesat. Anak membu-
anak. Hasil survei menunjukan bahwa tuhkan kesempatan untuk bereksplorasi,
sebagian besar anak belum menunjukan bergerak, serta memenuhi kebutuhan
perkembangan kemampuan literasi sesuai utamanya untuk bermain. Menurut
dengan yang diharapkan. Apabila hal Vygotsky (1978), anak akan secara aktif
tersebut dibiarkan, maka dapat menye- menyusun pengetahuan dan memberi
babkan anak kesulitan beradaptasi dengan fokus pada bagaimana pentingnya inter-
kegiatan pembelajaran di sekolah formal aksi sosial budaya terhadap perkem-
dan juga menyebabkan guru kesulitan bangan kognitif mereka. Dengan
dalam mengembangkan kemampuan lain. demikian, perkembangan kognitif anak
Oleh karenanya sangat tepat kiranya jika dipengaruhi oleh pola interaksi dengan
orang-orang terdekat anak, yaitu bagai-
mana orang tua memberikan stimulasi sosialisasi bagi ibu. Paket literasi berisi
kemampuan literasi pada anak. Bagi anak, buku panduan aktivitas dan media literasi
rumah adalah sekolah pertama, dengan diantaranya buku cerita anak, boneka,
orang tua sebagai guru dan membaca permainan edukatif, dan alat tulis.
adalah pelajaran pertamanya. Maka Sedangkan sosialisasi merupakan pan-
apabila distimulasi sejak dini anak akan duan verbal bagi ibu agar dapat memfa-
mampu menguasai kemampuan literasi silitasi anak selama program berlangsung.
selanjutnya dengan lebih mudah. Oleh Program berlangsung selama satu bulan
sebab itu, diperlukan suatu kegiatan dengan bantuan ibu sebagai subjek
terstruktur dalam suatu program stimulasi sekunder untuk mencatat aktivitas yang
literasi pada anak di rumah secara dilakukan anak selama masa tersebut.
konsisten, terarah, dan tepat. Kemampuan literasi awal adalah
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat pengetahuan, sikap dan keterampilan
diketahui bahwa dalam memberikan seorang anak usia dini yang berkaitan
stimulasi pada anak harus sesuai dengan dengan membaca dan menulis sebelum
karakteristik anak yang berorientasi pada menguasai kemampuan formal pada usia
kegiatan menyenangkan. Metode dan sekolah. Kemampuan tersebut diukur
media yang digunakan merupakan faktor menggunakan alat ukur kemampuan
penting dalam memenuhi kegiatan literasi literasi awal dari Ruhaena (2013) yang
yang menyenangkan. Oleh karena itu, berisi komponen-komponen literasi awal,
penelitian ini mencoba untuk menerapkan yaitu minat membaca, kemampuan
suatu program stimulasi bagi anak di bahasa, kesadaran fonologis, kemampuan
rumah dengan metode dan media yang membaca, dan kemampuan menulis.
sesuai karakteristik anak. Program yang Semakin tinggi skor yang diperoleh
dimaksudkan berupa pemberian paket subjek, maka semakin tinggi pula
literasi terdiri dari panduan aktivitas kemampuan literasinya. Semakin rendah
literasi dan media literasi, serta sosialisasi skor yang didapatkan, menunjukan
bagi orang tua. semakin rendah pula kemampuan literasi
Penelitian ini bertujuan untuk subjek.
menguji efektivitas program stimulasi Penelitian ini menggunakan metode
dalam meningkatkan kemampuan literasi quasi experiment yang memiliki perlakuan,
awal pada anak prasekolah. Hipotesis pengukuran dampak, dan mempunyai
yang diajukan adalah program stimulasi kelompok kontrol dengan rancangan non-
efektif dalam meningkatkan kemampuan equivalent control group design. Perlakuan
literasi awal pada anak prasekolah. yang diberikan pada kelompok eksperi-
men berupa pemberian paket literasi.
Sedangkan kelompok kontrol tidak diberi-
Metode
kan perlakuan apapun. Jumlah keselu-
Variabel yang diteliti pada penelitian ini ruhan subjek dalam penelitian ini adalah
yaitu program stimulasi sebagai variabel 30 anak berusia 3-5 tahun yang terbagi
bebas atau tritmen, serta kemampuan menjadi kelompok eksperimen dan
literasi awal sebagai variabel terikat. kontrol
Program stimulasi merupakan dukungan Analisis data pada penelitian ini
instrumental dengan memberikan paket menggunakan strategi embedded konruen
literasi untuk anak yang disertai dengan yang menerapkan satu tahap pengum-
pulan data kuantitatif dan kualitatif dalam ini dapat digunakan untuk menjelaskan
satu waktu. Metode sekunder yang perubahan skor yang terjadi sebelum dan
kurang diprioritaskan ditambahkan pada setelah treatment pada subjek.
metode yang lebih dominan, artinya
metode sekunder berfungsi untuk
Hasil
menjabarkan rumusan masalah berbeda
dari metode primer. Analisis kuantitatif
Data deskriptif
dilakukan dengan mengolah skor skala
kemampuan literasi awal menggunakan Hasil pengukuran dalam penelitian ini
Mann-Whitney U Test yang merupakan terdiri dari skor kemampuan literasi awal.
pengukuran statistik non parametrik. Data deskriptif perolehan skor dapat
Perhitungan selengkapnya dilakukan dilihat pada Tabel 1. Sedangkan
dengan bantuan komputer program perubahan skor dapat dilihat melalui
statistik SPSS for MS Windows version 16. grafik di Gambar 1.
Skor subjek diperoleh dari pengukuran
pretest, postest dan follow up. Berdasar- Analisis kuantitatif
kan skor-skor tersebut, didapatkan selisih Skor kemampuan literasi awal dianalisis
skor (gained score) antara postest dengan menggunakan Mann-Whitney U
pretest serta follow up dengan posttest. dikarenakan sampel dalam penelitian ini
Selisih skor tersebutlah yang kemudian berukuran kecil. Mann-Whitney U Test
dianalisis menggunakan SPSS untuk bertujuan untuk mengetahui ada atau
mengetahui perbedaaanya antar kelompok tidak perbedaan peningkatan kemampuan
subjek. literasi awal pada kedua kelompok.
Data kualitatif diperoleh melalui Pengujian tersebut dilakukan dengan
pencermatan terhadap perubahan skor membandingkan perubahan skor yang
kemampuan literasi awal pada pretest dan terjadi pada masing-masing kelompok.
posttest hingga follow up. Pencermatan juga Sedangkan hasil uji hipotesis dapat dilihat
didukung dengan analisis terhadap pada Tabel 2.
catatan aktivitas anak yang ditulis oleh ibu
sebagai tutor anak. Data dari pencatatan
Tabel 1
Data Deskriptif Skor Kemampuan Literasi Awal
Aram, D., Most, T., Mayafit, H. (2006). Ruhaena, L. (2013). Proses pencapaian
Contribution of mother-child story- kemampuan literasi dasar anak prasekolah
book telling and joint writing to dan dukungan faktor-faktor dalam
literacy development in kinder- keluarga. Universitas Muhammadiyah
garteners with hearing loss. Language, Surakarta
Speech, and Hearing Services in School, Senechal, M., & Young, L. (2008). The
37(1), 209-223. effect of family literacy intervention on
Burgess, S. R, Hecht A. S., & Lonigan, C. J. Œ‘’••›Ž— œ1 ŠŒšž’œ’•’˜—1 ˜•1 ›ŽŠ•’—•1 •›˜–1
(2002). Relation of the home literacy kindergarten to grade 3: A meta
environtment (HLE) to the analytic review. Review of Educational
development of reading-related Research, 78(4), 880-907
abilities: a one-year longitudinal Stephenson, K. A., Parilla. R. K., Georgiou,
study. Reading Research Quarterly, G. K., & Kirby, J. R. (2008) Effects of
37(4), 408-426. ‘˜–Ž1 •’•Ž›ŠŒ¢ð1 ™Š›Ž—• œ1 ‹Ž•’Ž•œ1 Š—•1
Farida, E. (2002). Kemampuan bahasa Œ‘’••›Ž— œ1 •Šœ”-focused behaviour on
Taman Kanak-Kanak. Jurnal Psikologi emergent literacy and word reading
Pendidikan. Bandung : FIP UPI skills. Scientific Studies of Reading, 12(1),
24-50. doi: 10.1080/10888430701746864
Hoff, E. (2005). Language development.
Belmont, CA : Wodswooth Learning. Vygotsky, L.S. (1978). Mind in society.
Cambridge, MA: Harvard University
Justice L.,M., & Kaderavek, J. (2002). Using
shared storybook reading to promote Press.
emergent literacy, Teaching Exceptional Whitehurst, G. J. & Lonigan, C. J. (2001).
Children, 34(4), 8-13 Emergent literacy: Development from
Lynch, J., Anderson, J., Anderson A., & prereaders to reader. Dalam S. B. Neuman
‘Š™’›˜1 ï1ûXVV\üï1 Š›Ž—• œ1‹Ž•’Ž•œ1Š‹˜ž•1 & Dickinson (eds), Handbook of early
¢˜ž—•1Œ‘’••›Ž— œ1•’•Ž›ŠŒ¢1•ŽŸŽ•˜™–Ž—•1 literacy research (pp. 11-28). New York:
Š—•1 ™Š›Ž—• œ1 •’•Ž›ŠŒ¢1 ‹Ž‘ŠŸ’˜›œï1 Guilford Press
Reading Psychology, 27, 1-20.
doi:10.1080/02702710500468708.