sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 3 Tahun 2004 tentang Bank Indonesia, dimana kebijakan Bank Indonesia dalam membantu pengembangan UMKM mengalami perubahan paradigma yang cukup mendasar karena Bank Indonesia tidak dapat lagi memberikan bantuan keuangan atau Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI), sehingga peranannya dalam pengembangan UMKM berubah menjadi tidak langsung. Pendekatan yang digunakan kepada UMKM bergeser dari development role menjadi promotional role. Pendekatan yang memberikan subsidi kredit dan bunga murah sudah bergeser kepada pendekatan yang lebih menitikberatkan pada kegiatan : 1. Pelatihan, dengan tujuan : (a) meningkatkan pengetahuan dan kemampuan serta mendorong Bank dan Lembaga Pembiayaan UMKM dalam menyalurkan kredit atau pembiayaan kepada UMKM; (b) meningkatkan pengetahuan dan kemampuan Lembaga Penyedia Jasa (Business Development Service Provider) agar mampu memfasilitasi akses UMKM terhadap pembiayaan dan menjadi mitra Bank dalam upaya pengembangan UMKM melalui penyaluran dana dari bank atau lembaga keuangan kepada UMKM 2. Penelitian, terutama yang diarahkan untuk mendukung penetapan arah dan kebijakan Bank Indonesia dalam rangka untuk menggali potensi sektor UMKM di tiap-tiap daerah dan pemberian bantuan teknis dalam rangka mendorong pengembangan UMKM yang sesuai dengan kebutuhannya. 3. Penyediaan dan penyebarluasan informasi, dengan tujuan memberikan masukan kepada UMKM, perbankan dan pihak lainnya yang terkait, dalam rangka penyediaan informasi dan data perkembangan UMKM. Penyebarluasan informasi dilakukan melalui media cetak, media elektronika dan sosialisasi. Khusus untuk sosialisasi dapat dilakukan dalam bentuk pertemuan, seminar, lokakarya, pameran dan bazaar intermediasi perbankan. (SLIDE 8)
Upaya-upaya lain yang dapat dilakukan dalam rangka pemberdayaan sektor riil dan UMKM adalah :
Penciptaan iklim usaha yang kondusif, mengupayakan terciptanya iklim
yang kondusif antara lain dengan cara mengusahakan ketenteraman dan keamanan berusaha serta penyederhanaan prosedur perijinan usaha, keringanan pajak dan regulasi-regulasi lainnya Perlindungan usaha jenis-jenis usaha tertentu, yang merupakan usaha golongan ekonomi lemah, harus mendapatkan perlindungan dari pemerintah, baik itu melalui undang-undang maupun peraturan pemerintah yang bermuara kepada saling menguntungkan antar pihak. Membentuk lembaga khusus atau asosiasi, sebagai upaya mengkoordinasikan semua kegiatan yang berkaitan dengan penumbuhkembangan UMKM, jaringan informasi dan berfungsi untuk mencari solusi dalam rangka mengatasi permasalahan baik internal maupun eksternal yang dihadapi oleh UMKM. Pengembangan kemitraan dan kerjasama yang setara, antara UMKM dengan dunia usaha yang berskala Korporasi dengan mediasi oleh Pemerintah untuk menghindarkan terjadinya monopoli dalam usaha, memperluas pangsa pasar dan pengelolaan bisnis yang lebih efisien serta menginventarisir berbagai isu-isu mutakhir yang terkait dengan perkembangan usaha. Dengan demikian UMKM akan mempunyai kekuatan dalam bersaing dengan pelaku bisnis lainnya.