Anda di halaman 1dari 2

(SLIDE 6)

dengan diberlakukannya UU Nomor 23 Tahun 1999


sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 3 Tahun 2004 tentang
Bank Indonesia, dimana kebijakan Bank Indonesia dalam
membantu pengembangan UMKM mengalami perubahan
paradigma yang cukup mendasar karena Bank Indonesia tidak
dapat lagi memberikan bantuan keuangan atau Kredit Likuiditas
Bank Indonesia (KLBI), sehingga peranannya dalam
pengembangan UMKM berubah menjadi tidak langsung.
Pendekatan yang digunakan kepada UMKM bergeser
dari development role menjadi promotional role. Pendekatan yang
memberikan subsidi kredit dan bunga murah sudah bergeser
kepada pendekatan yang lebih menitikberatkan pada kegiatan :
1. Pelatihan, dengan tujuan : (a) meningkatkan pengetahuan
dan kemampuan serta mendorong Bank dan Lembaga Pembiayaan
UMKM dalam menyalurkan kredit atau pembiayaan kepada UMKM;
(b) meningkatkan pengetahuan dan kemampuan Lembaga Penyedia
Jasa (Business Development Service Provider) agar mampu
memfasilitasi akses UMKM terhadap pembiayaan dan menjadi
mitra Bank dalam upaya pengembangan UMKM melalui penyaluran
dana dari bank atau lembaga keuangan kepada UMKM
2. Penelitian, terutama yang diarahkan untuk mendukung
penetapan arah dan kebijakan Bank Indonesia dalam rangka untuk
menggali potensi sektor UMKM di tiap-tiap daerah dan pemberian
bantuan teknis dalam rangka mendorong pengembangan UMKM
yang sesuai dengan kebutuhannya.
3. Penyediaan dan penyebarluasan informasi, dengan tujuan
memberikan masukan kepada UMKM, perbankan dan pihak
lainnya yang terkait, dalam rangka penyediaan informasi dan data
perkembangan UMKM. Penyebarluasan informasi dilakukan
melalui media cetak, media elektronika dan sosialisasi. Khusus
untuk sosialisasi dapat dilakukan dalam bentuk pertemuan,
seminar, lokakarya, pameran dan bazaar intermediasi perbankan.
(SLIDE 8)

Upaya-upaya lain yang dapat dilakukan dalam rangka pemberdayaan sektor riil
dan UMKM adalah :

 Penciptaan iklim usaha yang kondusif, mengupayakan terciptanya iklim


yang kondusif antara lain dengan cara mengusahakan ketenteraman dan
keamanan berusaha serta penyederhanaan prosedur perijinan usaha,
keringanan pajak dan regulasi-regulasi lainnya
 Perlindungan usaha jenis-jenis usaha tertentu, yang merupakan usaha
golongan ekonomi lemah, harus mendapatkan perlindungan dari
pemerintah, baik itu melalui undang-undang maupun peraturan
pemerintah yang bermuara kepada saling menguntungkan antar pihak.
 Membentuk lembaga khusus atau asosiasi, sebagai upaya
mengkoordinasikan semua kegiatan yang berkaitan dengan
penumbuhkembangan UMKM, jaringan informasi dan berfungsi untuk
mencari solusi dalam rangka mengatasi permasalahan baik internal
maupun eksternal yang dihadapi oleh UMKM.
 Pengembangan kemitraan dan kerjasama yang setara, antara UMKM
dengan dunia usaha yang berskala Korporasi dengan mediasi oleh
Pemerintah untuk menghindarkan terjadinya monopoli dalam usaha,
memperluas pangsa pasar dan pengelolaan bisnis yang lebih efisien serta
menginventarisir berbagai isu-isu mutakhir yang terkait dengan
perkembangan usaha. Dengan demikian UMKM akan mempunyai
kekuatan dalam bersaing dengan pelaku bisnis lainnya.

Anda mungkin juga menyukai