Anda di halaman 1dari 4

GEOGRAFI SOSIAL BUDAYA

Diajukan untuk memenuhi slaah satu tugas mata kuliah Geografi Sosial Budaya,
yang diampu oleh :

Dr. Wahyu Eridiana, M.Si.

Bagja Waluya, S.Pd., M.Pd.

oleh :

Nisvi Nur’adqiah (1806696)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2020
1. Perubahan dalam lingkungan alam yang disebabkan oleh manusia
menunjukkan bahwa manusia memiliki potensi sebagai penentu nilai.
Kaitkan pernyataan tersebut dengan proses internalisasi yang dimiliki
manusia, dan berikan contohnya!

Jawab :

Menurut Koentjaraningrat, proses internalisasi merupakan proses


penghayatan yang berlangsung sepanjang hidup individu mulai pada saat
dilahirkan hingga akhir hayatnya. Dalam sepanjang hidupnya, seseorang terus
belajar mengolah segala perasaan, hasrat, nafsu, dan emosi yang kemudian
membentuk kepribadian. Manusia mempunyai bakat yang telah terkandung di
dalam dirinya untuk mengembangkan berbagai macam perasaan, hasrat, nafsu,
serta emosi dalam kepribadian individunya. Akan tetapi, wujud pengaktifan
berbagai macam isi kepribadiannya itu sangat dipengaruhi oleh berbagai macam
stimulus yang berada dalam alam sekitarnya dan dalam lingkungan sosial maupun
budayanya.

Sedangkan menurut Effeni R, proses internalisasi merupakan proses


pengembangan poensi yang dimiliki manusia, yang dipengaruhi oleh lingkungan
internal dalam diri manusia itu sendiri maupun eksternal atau pengaruh dari luar
diri manusia. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa manusia
memiliki potensi sebagai penentu nilai dalam perubahan lingkungan alam. Contoh
perubahan alam yang dilakukan oleh manusia yaitu penggundulan hutan oleh
manusia hanya untuk membangun tempat pemukiman baru atau mengubah fungsi
nya menjadi ladang sehingga lahan yang tadi nya subur menjadi tandus dan tidak
ada nya daerah resapan air, sehingga ketika musim hujan  terjadi bencana alam
banjir bandang dan tanah longsor serta ketika kemarau terjadi bencana
kekeringan.

2. Mata pencaharian merupakan aktivitas manusia untuk mempertahankan


hidupnya dan mendapatkan kehidupan yang layak. corak dan macam
aktifitasnya berbeda, sesuai dengan kemampuan penduduk dan tata
geografi daerahnya. Perbedaan aktivitas tersebut juga sangat dipengaruhi
karena perbedaan sifat, bakat, dan kemampuan serta tingkat kebudayaan
penduduk. Bagaimana pernyataan tersebut jika dikaitkan dengan proses
sosialisasi dan enkulturasi dalam geografi sosial budaya?

Jawab :

Proses sosialisasi merupakan suatu proses dimana seorang individu


mendapatkan pembentukan sikap untuk berperilaku sesuai dengan kelakuan
kelompoknya. Sedangkan proses enkulturasi merupakan proses mempelajari dan
menysuaikan alam pikiran dan sikap individu dengan sistem norma, adat, dan
peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Proses ini berlangsung
sejak kecil, mulai dari lingkungan kecil (keluarga) ke lingkungan yang lebih besar
(masyarakat). Dalam enkulturasi seorang individu mempelajari dan menyesuaikan
alam pikirannya dengan lingkungan kebudayaannya.

Mata pencaharian merupakan aktivitas manusia untuk mempertahankan


hidupnya dan mendapatkan kehidupan yang layak. corak dan macam aktifitasnya
berbeda, sesuai dengan kemampuan penduduk dan tata geografi daerahnya.
Keadaan geografis memiliki pengaruh terhadap mata pencaharian penduduknya.  
Mata pencaharian yang berbeda juga dipengaruhi oleh proses sosialisasi dan
enkulturasi karena kemampuan yang berbeda menghasilkan mata pencaharian
yang berbeda pula. Begitu pun perbedaan dari kenampakan alam di setiap wilayah
menghasilkan keberagaman kebudayaan.

3. Bagaimana evolusi kebudayaan mempengaruhi kebutuhan dan aktivitas


penduduk, berikan satu contohnya!

Jawab :

Budaya adalah sebuah ciri atau identititas dari sekumpulan orang yang
mendiami suatu wilayah tertentu. Budaya ini timbul dari perbuatan yang
dilakukan oleh masyarakat secara berulang–ulang sehingga membentuk suatu
kebiasaan yang pada akhirnya menjadi sebuah budaya dari masyrakat itu sendiri.
Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa kebudayaan mempengaruhi
kebutuhan dan aktivitas masyarakat di suatu wilayah. Oleh karena itu budaya
tidak bias dipisahkan dari kehidupan manusia karena budaya akan selalu
berkembang, maka perilaku manusia akan berkembang pula. Contoh : budaya
mmempengaruhi manusia dalam mengambil keputusan dalam perilaku konsumsi.
Berkembangnya industri akibat teknologi membuat perusahaan memproduksi
barang-barangnya secara massal dan relative murah. Hal ini juga turut
mempengaruhi perubahan kebudayaan manusia yang pada awalnya merupakan
masyarakat agraris secara bertahap berubah menjadi masyarakat perkotaan.
Akibatnya, terciptalah tata nilai baru dan pola hidup yang baru akibat dari budaya
manusia yang telah menjadi masyarakat perkotaan. Hal ini menyebabkan
kebutuhan hidup mereka menjadi semakin banyak, sehingga membuat mereka
terus menerus membeli produk untuk memuaskan kebutuhan budaya baru
tersebut. Pada akhirnya terbentuklah masayarakat konsumtif, yaitu masyarakt
yang selalu mengkonsumsi barang maupun jasa.   

Anda mungkin juga menyukai