Kelompok
UNIVERSITAS ANDALAS
2017
I. PENDAHULUAN
Permasalahan tentang HAM adalah hal yang sering dibahas dan dibicarakan
terutama pada era reformasi. Pada era reformasi ini, HAM lebih diperhatikan dan juga
lebih dijunjung tinggi. Kita sebagai makhluk sosial, kita tidak bisa hidup sendiri dan
harus bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai dalam kehidupan kita
melakukan pelanggaran HAM terhadap orang lain baik disengaja maupun tidak
sengaja.
Saat sekarang ini pelanggaran HAM di Indonesia semakin banyak terjadi. Bahkan
masih banyak juga kasus pelanggaran HAM yang belum terselesaikan dengan baik
karena banyak pihak yang masih ragu ragu akan penegakan hak asasi manusia. Selain itu,
juga ada faktor faktor yang mempengaruhi penegakan HAM di Indonesia dan menjadi
penyebab kurang ditegakannya HAM di Indonesia. Maka, penegakan HAM merupakan
salah satu isu penting dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat terutama di
Indonesia.
Setiap manusia wajib mengakui dan menjunjung tinggi HAM. Penindasan atau
pelanggaran terhadap HAM adalah hal yang bertentangan dengan keadilan dan
kemanusiaan. Jika telah terjadi pelanggaran terhadap HAM dibutuhkan penegakannya.
Penegakan HAM membuat manusia yang haknya dilanggar akan mendapatkan keadilan.
Tidak semua orang juga menyadari akan martabat kemanusiaan baik pengakuan maupun
perlakuannya. Kenyataannya, pengakuan akan martabat kemanusiaan lebih mudah
daripada perlakuannya. Jadi, masalah yang akan dipecahkan adalah bagaimana
memperlakukan hak-hak asasi manusia itu di kehidupan nyata sesuai dengan martabat
kemanusiaannya.
II. RUMUSAN MASALAH
4. Apa saja program penegakan Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM)
III. PEMBAHASAN
1. Pengertian HAM
Hak Asasi Manusia (HAM) diartikan dengan hak hak dasar yang dimiliki
setiap manusia dan dibawa sejak lahir serta merupakan pemberian Tuhan Maha
Pencipta.
HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh maunusia, sesuai dengan
kodratnya (kaelan: 2002).John Locke menyatakan bahwa HAM adalah hak-hak
yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai hak yang
kodrati. (Mansyur Effendi, 1994)
Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki manusia sejak lahir sebagai
anugerah Tuhan yang Maha Esa, bukan pemberian dari manusia atau pengusaha.
Hak asasi manusia sifatnya sangat mendasar bagi hidup dan kehidupan manusia
yang bersifat kodrati yakni tidak bisa terlepas dari dan dalam kehidupan manusia.
Pasal 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM disebutkan
bahwa “Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat
dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan
anugerag-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh nagara,
hukum, pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat
dan martabat manusia”. Selanjutnya dalam Pasal 1 Deklarasi Universal Hak-hak
Asasi Manusia (DUHAM) dinyatakan bahwa : “Semua manusia dilahirkan bebas
dan sama dalam martabat dan hak. Mereka dikarunia akal dan budi nurani dan
harus bertindak terhadap sesama manusia dalam semangat persaudaraan”
a) Hak dasar (pokok), berikut HAM berkaitan dengan hak yang pokok dan
penting bagi kesempurnaan eksistensi manusia ciptaan Tuhan,sebaliknya
hak-hak yang tidak begitu penting, tidak termasuk HAM.
b) Dimiliki setiap manusia. Ini berarti bahwa nilai dasar HAM itu bersifat
universal (berlaku sama dimana saja dan kapan saja). Pelaksanaan HAM
tidak selalu sama disemua negara disebut nilai partikulan HAM. Karena
perbedaan ideologi di antara berbagai negara/bangsa
Meliputi :
Meliputi :
c) Rights of Legal Equality (Hak Asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama
dalam hukum dan pemerintahan)
Meliputi :
v. Hak untuk dipilih dan memilih dalam pemilu Hak mendirikan partai politik
Meliputi :
iii. Hak untuk dipilih dan memilih dalam pemilu Hak mendirikan partai politik
e) Social dan Culture Righrs (Hak Asasi bidang sosial dan kebudayaan)
Meliputi :
Penegakan hukum dan ketertiban adalah syarat absolut bagi upaya- upaya
penciptaan Indonesia yang damai dan sejahtera. Apabila hukum ditegakkan dan
ketertiban diwujudkan, maka kepastian, rasa aman, tenteram, ataupun kehidupan
yang rukun akan dapat terwujud. Namun ketiadaan penegakan hukum dan
ketertiban akan mengHAMbat pencapaian masyarakat yang berusaha dan bekerja
dengan baik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal itu menunjukkan adanya
keterkaitan yang erat antara damai, adil dan sejahtera. Untuk itu perbaikan pada
aspek keadilan akan memudahkan pencapaian kesejahteraan dan kedamaian.
Masa Orde Baru ini begitu banyak memberikan catatan kelam terhadap
pelanggaran HAM di Indonesia dan ditambahkan pula dengan tidak ada
penyelesaiannya melalui proses hukum yang jelas. Dengan dalih untuk
mewujudkan stabilitas politik, telah banyak rambu-rambu HAM banyak yang
dilanggar, diantaranya:
i. Partai-partai politik sepanjang masa Orde Baru, dalam hal ini PPP dan
PDI selalu diobok-obok dan di pecah belah, sementara para pemimpinnya
diadu domba, sedangkan Golkar dijadikan kekuatan politik utama di
samping militer
ii. Pada pertengahan 1984 terjadi peritiwa Tanjung Priok, yang pada
mulanya diawali oleh adanya aksi-aksi umat Islam di Tanjung Priok yang
memprotes kebijakan pemerintah yang dipandang lebih condong sekuler
dan menguntungkan golongan kristen/katholik dan etnis Tionghoa yang
diwakili oleh segelintir cukong yang menjadi koroni Presiden Soeharto,
dianggap telah merugikan kepentingan umat Islam Indonesia. Aksi ini
semakin mencapai memanas pada saat umat islam Tanjung periok di
bawah pimpinan Amir Biki menuntut untuk membebaskan salah seorang
umatnya yang ditahan pihak penguasa dan mencapai puncaknya pada saat
pembakaran sepeda motor seorang tentara yang dituduh telah menodai
sebuah masjid di Tanjung Priok dengan air got. Kemudian aksi protes ini
dihadapi oleh pihak militer dengan sangat resesif yang mengakibatkan
ratusan umat islam menjadi korban, baik luka-luka maupun meninggal
dunia, akibat tembakan yang dilakukan pihak militer secara membabi
buta.
iii. Untuk pelanggaran terhadap kebebasan pers pada masa itu yakni berupa
pengekangan yang ditandai dengan ditentukannya bahwa setiap penerbit
harus mempunyai surat izin terbit (SIT), dan surat izin usaha penerbit
pers (SIUPP). Selain itu pelanggaaran hak asasi bagi pers dilakukan pula
oleh pemerintah dengan membredel Sinar Harapan pada tahun 1984 dan
terhadap majalah Tempo,Detik, dan editor pada tahun 1994.
iv. Pelanggaran HAM di daerah konflik yang diberi status Daerah Operasi
Militer (DOM), seperti yang terjadi di Aceh,telah begitu banyak
menimbulkan bentuk-bentuk pelanggaran HAM terhadap penduduk sipil
yang berupa penyiksaan,penganiayaan,pemerkosaan yang berulang-ulang
dan pola yang sama.
a) Pencegahan
Upaya pencegahan:
b) Penindakkan
Upaya penindakan :
c) Memahami bahwa selain memiliki hak asasi, setiap orang jga memiliki
kewajiban asasi yang harus dijalankan dengan penuh tanggungjawab
d) Tidak semena-mena trhadap orang lain
IV. KESIMPULAN
Hak asasi manusia adalah hak dasar atau hak yang melekat pada semua manusia
sejak lahir ke dunia dan tidak dapat diganggu gugat karena merupakan anugerah Allah
SWT. Hak asasi ini bersifat universal, tidak dapat dicabut, tidak dapat dibagi. Ada
beberapa macam hak asasi manusia yaitu; hak asasi pribadi, hak asasi politik, hak
asasi hukum, hak asasi ekonomi, hak asasi peradilan, hak asasi sosial budaya. Di
Indonesia, masih banyak terjadi kasus-kasus pelanggaran HAM dan permasalahan
penegakan HAM. Dalam penggolongannya kasus pelanggaran HAM di Indonesia
terbagi menjadi dua jenis yakni pelanggaran HAM ringan dan berat. Contoh dari
pelanggaran HAM ringan yaitu melanggar kebebasan berpendapat, melakukan
pemaksaan kehendak, dan melarang melakukan aktivitas. Setiap manusia mempunyai
keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tetapi satu hal yang perlu diingat bahwa jangan
pernah melanggar atau menindas HAM orang lain. Sedangkan contoh dari
pelanggaran HAM berat yaitu membunuh, memenjarakan orang tanpa sebab, dan
melecehkan martabat seseorang. Contoh kasus-kasus pelanggaran HAM di Indonesia
adalah tragedi semanggi, kasus terbunuhnya Munir, tragedi Trisakti, dan banyaknya
kasus pembunuhan yang terjadi, kekerasan terhadap anak. Banyaknya kasus
pelanggaran yang terjadi sehingga dibutuhkan juga penegakan HAM agar kasus
pelanggaran HAM tidak semakin banyak. Upaya menghormati, melindungi, dan
menjunjung tinggi HAM menjadi kewajiban dan tanggung jawab bersama antara
individu, pemerintah, dan negara. Penegakan HAM di Indonesia masih dirasa kurang,
karena masih banyak terjadi kasus-kasus pelanggran HAM. Dalam upaya
perlindungan dan penegakan Ham telah dibentuk lembaga-lembaga resmi oleh
pemerintah seperti Komnas Ham, Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap
Perempuan, Peradilan HAM, KPAI dan lain lain. Program penegakan HAM meliputi
pembuatan Undang-Undang HAM, dibentuknya institusi penegakan HAM,
pemberantasan korupsi, antiterorisme serta pembasmian penyalahgunaan narkotika
dan obat berbahaya. Penegakan dan perlindungan tidak menjadi tanggung jawab
negara saja, melainkan juga tanggung jawab setiap manusia.
V. DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/alfiandy/permasalahan-dan-penegakkan-hak-asasi-
manusia-di-indonesia56aa38d163afbdbe0af7501f
http://winneragi.blogspot.co.id/2013/07/pengertian-hak-asasi-manusia-dan.html