Anda di halaman 1dari 2

ISIP4131

NASKAH TUGAS MATA KULIAH


UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2020/21.2 (2021.1)

Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Kode/Nama MK : ISIP4131/Sistem Hukum Indonesia
Tugas :1

No. Soal
1. Kasus Baiq Nuril (BN)
Baiq Nuril merupakan mantan tenaga honorer di SMAN 7 Mataram. Ketika masih bertugas di
SMAN tersebut Baiq Nuril sering mendapatkan perlakuan pelecehan dari M yang merupakan Kepala
Sekolah SMA tersebut. BN ditelepon oleh M yang kemudian menceritakan pengalamannya
berhubungan seksual dengan wanita lain yang bukan istrinya. Merasa tidak nyaman dengan hal
tersebut dan untuk membuktikan bahwa dirinya tidak terlibat hubungan gelap seperti yang dibicarakan
orang sekitarnya, BN merekam pembicaraannya. Bukan atas kehendaknya, kemudian rekaman
tersebut menyebar, sehingga M melaporkannya dengan tuduhan pelanggaran Pasal 27 ayat (1) UU
ITE.
Pada Putusan Pengadilan Negeri Mataram No 265/Pid.Sus/2017/ PN. Mtr, BN dinyatakan bebas
karena tidak terbukti memenuhi unsur “tanpa hak mendistribusikan atau mentransmisikan atau
membuat dapat diaksesnya informasi elektronik atau dokumen elektronik yang bermuatan pelanggaran
kesusilaan.” Sebab, bukan BN yang melakukan penyebaran konten tersebut, melainkan pihak lain. Atas
putusan tersebut Jaksa Penuntut Umum mengajukan kasasi.
Petikan Putusan Kasasi dengan Nomor 574K/Pid.Sus/2018 menyatakan BN dan Menjatuhkan
pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan dan pidana
denda sejumlah Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dengan ketentuan apabila pidana denda
tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan”
Salah satu pertimbangan putusan MA atas kasus BN bahwa Penjatuhan pidana dalam perkara a
quo diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi Terdakwa pada khususnya maupun masyarakat
Indonesia pada umumnya agar dapat lebih berhati-hati dalam memanfaatkan dan menggunakan media
elektronik, terlebih lagi yang menyangkut data pribadi seseorang ataupun pembicaraan antar personal,
dimana pemanfaatan dan penggunaannya harus dilakukan atas persetujuan orang yang bersangkutan.
(Sumber : https://news.detik.com/berita/d-4614866/membaca-lagi-pertimbangan-ma-memenjarakan-
baiq-nuril-selama-6-bulan).

Pertanyaan :
Mengacu pada pertimbangan putusan MA yang disebutkan di atas, Berikan pendapat saudara dikaitkan
dengan fungsi hukum law as a tool of social engineering!

2. Sejumlah mahasiswa dan masyarakat adat Toraja membentangkan spanduk dan bendera saat
menggelar aksi di depan gedung Mahkamah Agung, Jakarta, Selasa, 28 Juli 2020. Mereka
mengenakan pakaian adat dan sebagian lainnya berkostum hitam tanda berkabung dan protes keras
atas putusan MA yang berimplikasi akan dirampasnya tanah adat Lapangan Gembira dan SMA Negeri
2 Rantepao, Toraja Utara oleh pihak dari luar masyarakat adat Toraja.

Sumber : https://foto.tempo.co/read/82165/kasus-sengketa-tanah-adat-mahasiswa-dan-masyarakat-
toraja-geruduk-ma#foto-2

Meskipun Undang-undang Dasar 1945 telah menegaskan keberadaan masyarakat hukum adat. Dalam
Pasal 18 B ayat (2) UUD 1945 sebagai hasil amandemen kedua menyatakan bahwa negara mengakui
dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya
1 dari 2
ISIP4131

sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip negara kesatuan
Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang. Namun, masih terjadi pelanggaran-
pelanggaran terhadap hak-hak masyarakat hukum adat oleh negara, terutama hak ulayat, seperti
contoh kasus di atas.

Pertanyaan :
1. Mengapa masih terjadi pelanggaran-pelanggaran terhadap hak-hak masyarakat hukum adat oleh
negara, terutama hak ulayat, meskipun telah ada ketentuan Pasal 18B ayat (2) UUD 1945 yang
memberikan jaminan hak konstitusional masyarakat hukum adat ? Silakan dianalisis kelemahan
dari ketentuan Pasal 18B ayat (2) UUD 1945.
2. Kaitkan tanggapan anda bahwa pelanggaran terhadap hak-hak masyarakat hukum adat oleh
negara tidak terlepas dari pengaruh politik hukum masa kolonial yang dicantumkan dalam
Algemene Bepalingen, Reglemen Regering dan lndische Staatregeling.

3. (1) A (pria) menikah dengan B (wanita) pada tahun 2000 dan telah dikaruniai seorang anak laki-laki (D)
dan dua orang anak perempuan (E dan F). Pada tahun 2020, A meninggal dunia, istrinya yaitu B
telah meninggal dunia terlebih dahulu pada tahun 2015. Pada saat A meninggal dunia, Bapak (X)
dan Ibu (Y) dari A masih hidup.
Tentukan:
a. Siapa yang menjadi ahli waris dari A.
b. Besarnya bagian warisan dari masing-masing ahli waris.

(2) A menikah dengan B dan memiliki 1 orang anak laki-laki (C) yang menikah dengan D. D masih
memiliki seorang ibu yang bernama Z. Dari pernikahan C dan D diperoleh 3 orang anak yaitu E
(anak laki-laki), F dan G (anak perempuan).
Pertanyaan :
a. Pada saat A meninggal dunia, tentukan siapa saja yang dapat menjadi ahli waris dari A.
b. Tentukan siapa yang bukan menjadi ahli waris A dan berikan alasan atas jawaban anda.

2 dari 2

Anda mungkin juga menyukai