Anda di halaman 1dari 27

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH III JAKARTA


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

JUDUL AKTUALISASI
PENINGKATAN PENYEBARLUASAN INFORMASI PUBLIK
PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI
(PPID) KEMENTERIAN PUPR MELALUI PEMBUATAN
KONTEN INTERAKTIF PADA SUB BAGIAN PELAYANAN
INFORMASI PUBLIK

DISUSUN OLEH :
NAMA : NAUFAL ANDRA GUMELAR, S.E
NIP : 199504302019031004

BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH III JAKARTA


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
TAHUN 2019

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH III JAKARTA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI


PENINGKATAN PENYEBARLUASAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT
PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) KEMENTERIAN PUPR
MELALUI PEMBUATAN KONTEN INTERAKTIF PADA SUB BAGIAN
PELAYANAN INFORMASI PUBLIK
Disusun oleh :
(NAUFAL ANDRA GUMELAR, S.E
199504302019031004

DISEMINARKAN PADA :

HARI : RABU
TANGGAL : 15 OKTOBER 2019

MENTOR COACH KEPALA BALAI DIKLAT PUPR


WILAYAH III JAKARTA

NAUFAL ANDRA GUMELAR, S.E INDRI DAMAYANTI, B.Sc, MAB Yunaldi, ST, MT
NIP. 199504302019031004 NIP. 198204182009032005 NIP. 197212301998031003
KEPALA PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN JABATAN
FUNGSIONAL, BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA,
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Ir. Moeh Adam, MM


NIP. 196503031992031002
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhirobbilalamin. Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah


SWT Karena atas berkat rahmat dan Karunia-Nya Laporan Pelaksanaan Aktualisasi
dengan Judul “Peningkatan Penyebarluasan Informasi Publik Pejabat Pengelola
Informasi Dan Dokumentasi (PPID) Kementerian PUPR Melalui Pembuatan Konten
Interaktif Di Sub Bagian Pelayanan Informasi Publik” dapat diselesaikan dengan baik
dan tepat waktu.
Laporan Pelaksanaan Aktualisasi ini disusun sebagai salah satu persyaratan
kelulusan Latsar CPNS Kementerian PUPR. Selama menyelesaikan Laporan
Pelaksanaan Aktualisasi ini penulis banyak menerima petunjuk, saran, bimbingan,
motivasi, dan bantuan dari berbagai pihak. Sehubungan dengan hal tersebut penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Indri Damayanti, B.Sc, MAB selaku mentor yang telah memberikan
motivasi, saran, arahan dan bimbingan sehingga laporan ini dapat diselesaikan
dengan baik.
2. Ibu Sri Maharani. D. P. R, SH, MH selaku Coach yang telah memberikan
banyak masukan, koreksi, motivasi dan saran sehingga laporan ini dapat
diselesaikan dengan baik.
3. Widya Iswara Kementerian PUPR yang mengajar di Balai Pendidikan dan
Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta yang telah memberikan ilmu dan
pengetahuan sehingga memudahkan penyusunan laporan ini.
4. Kedua orang tua penulis yang selalu memberikan do’a dan dukungan sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini.
5. Teman-teman CPNS Kementerian PUPR Batch III yang telah berjuang
bersama selama mengikuti Pelatihan Dasar di Balai Pendidikan dan Pelatihan
PUPR Wilayah III Jakarta.
6. Rekan-rekan kerja di Biro Komunikasi Publik dan pihak-pihak terkait yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan laporan ini.

Semoga Laporan Rancangan Aktualisasi ini dapat menjadi panduan dalam


implementasi aktualisasi di Unit Satuan Kerja penulis. Penulis sadar bahwa laporan
Rancangan Aktualisasi ini masih memiliki banyak kekurangan. Semoga Rancangan
Aktualisasi ini dapat memberikan manfaat dan wawasan tambahan bagi para
pembaca dan bagi penulis sendiri.

Jakarta, 13 Oktober 2019

Naufal Andra Gumelar


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi yang ditujukan bagi pegawai negeri
dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja di instansi pemerintah.
Pasal 10 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
menyebutkan bahwa fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan masyarakat, perekat dan pemersatu bangsa. Berdasarkan
undang-undang tersebut telah memberikan amanah kepada Instansi Pemerintah
dengan mewajibkan memberikan pendidikan dan pelatihan terintegrasi bagi Calon
Pegawai Negeri Sipil.
Undang – Undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
mengamanatkan Instansi Pemerintah wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan
(Diklat terintegrasi) bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama 1 (satu) tahun
masa percobaan. Tujuan dari terintegrasi ini adalah untuk membangun hubungan
antara moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan,
karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang. Dengan demikian UU ASN
mengedepankan penguatan nilai – nilai dan pembangunan karakter dalam mencetak
PNS. Dalam meningkatkan kompetensi tersebut terdapat empat agenda yang terdiri
dari Agenda Sikap Bela Negara, Nilai Dasar ASN, Kedudukan dan Peran ASN, dan
Habituasi. Nilai dasar ASN, ditunjukkan dengan nilai Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Kedudukan dan Peran ASN, meliputi:
Pelayanan Publik, Whole of Government, dan Manajemen ASN.

Kementerian PUPR sebagai lembaga pemerintah yang melakukan pengadaan


CPNS tentunya berkewajiban untuk menyelenggarakan pelatihan dasar. Penulis saat
ini telah diterima sebagai CPNS di kementerian PUPR dan ditempatkan di Sekretariat
Jenderal. Isu aktual yang terjadi di Sekretariat Jenderal yang penulis dapatkan saat
melaksanakan on the job training di biro komunikasi publik adalah kurangnya
penyebarluasan informasi publik dan juga belum adanya konten yang memuat tentang
pelayanan informasi publik di media sosial PPID Kementerian PUPR, oleh karena itu
untuk menyelesaikan isu yang dimaksud dalam rancangan aktualisasi penulis memilih
judul “Peningkatan Penyebarluasan Informasi Publik PPID Kementerian PUPR
Melalui Pembuatan Konten Interaktif”.

1.2. Maksud dan Tujuan Aktualisasi

Maksud rancangan aktualisasi untuk mengaktualisasikan kedudukan dan


peran PNS dalam kerangka NKRI (manajemen ASN, pelayanan publik, dan Whole of
Government). Serta terkait dengan nilai nilai dasar ASN (akuntabilitas, nasionalisme,
etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi) dan berkontribusi terhadap tercapainya
visi dan misi organisasi serta berdampak pada penguatan nilai Organisasi.

Tujuan penulisan rancangan aktualisasi ini untuk meningkatkan


penyebarluasan informasi publik melalui pembuatan konten interaktif PPID pada Sub
Bagian Pelayanan Informasi Publik.

1.3. Ruang Lingkup

Fokus penyusunan rancangan aktualisasi ini dibatasi pada internalisasi dan


aktualisasi/penerapkan nilai-nilai dasar ASN, dan peran ASN dalam NKRI serta
kontribusinya terhadap visi misi organisasi serta penguatan nilai-nilai organisasi.
Sedangkan fokus kegiatan aktualisasi ini adalah peningkatkan Penyebarluasan
Informasi Publik PPID Kementerian PUPR Melalui Pembuatan Konten Interaktif.

Lokus pelaksanaannya dilakukan pada Sub Bagian Pelayanan Informasi


Publik, Bagian Pelayanan Informasi Publik dan Umum, Biro Komunikasi Publik
Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR selama 30 hari.
BAB II
Gambaran Umum Organisasi

2.1. Tugas dan Fungsi Organisasi

Biro Komunikasi Publik mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan


penyelenggaraan komunikasi publik di lingkungan kementerian. Dalam melaksanakan
tugasnya, Biro Komunikasi Publik menyelenggarakan fungsi:

1. Pembinaan pelayanan komunikasi publik;


2. Pengelolaan dan pelayanan informasi publik Kementerian;
3. Penyiapan perumusan strategi dan evaluasi komunikasi;
4. Penyelenggaraan publikasi bidang pekerjaan umum dan perumahan
rakyat;
5. Pengelolaan dan penyebarluasan informasi;
6. Pengelolaan perpustakaan dan dokumentasi kegiatan Kementerian
7. Penyiapan bahan laporan pimpinan dan koordinasi hubungan antar
lembaga; dan
8. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga biro.

2.2. Struktur Organisasi


Menurut struktur unit satuan kerjanya, Biro Komunikasi Publik terbagi ke dalam
4 bagian dengan masing-masing subbagian didalamnya.Bagian-bagian dalam satuan
kerja Biro Komunikasi Publik tersebut dapat dijelaskan melalui gambar bagan berikut:
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Biro Komunikasi Publik

Keterangan:
a. Bagian Pelayanan Informasi Publik
- Sub Bagian Pelayanan Informasi Publik
- Sub Bagian Strategi dan Evaluasi Komunikasi
- Sub Bagian Tata Usaha Biro
b. Bagian Hubungan Masyarakat
- Sub Bagian Pengelolaan Materi Informasi
- Sub Bagian Hubungan Media
- Sub Bagian Dokumentasi
c. Bagian Publikasi dan Perpustakaan
- Sub Bagian Penyiapan Bahan Publikasi
- Sub Bagian Pemberitaan
- Sub Bagian Perpustakaan
d. Bagian Pelaporan Pimpinan dan Pimpinan Antar Lembaga
- Sub Bagian Pelaporan Pimpinan dan Pimpinan Antar Lembaga I
- Sub Bagian Pelaporan Pimpinan dan Pimpinan Antar Lembaga II
e. Kelompok Jabatan Fungsional.

2.3. Identifkasi Isu


Isu merupakan suatu masalah yang muncul pada suatu organisasi dan
membutuhkan solusi penanganan. Apabila isu tidak ditangani dengan baik maka akan
memberikan dampak negatif terhadap organisasi. Pada rancangan aktualisasi ini,
penulis mengidentifikasi terlebih dahulu isu apa yang ditemui di lingkungan Biro
Komunikasi Publik, Kementerian PUPR.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan melalui kegiatan on the job training


di Sub Bagian Pelayanan Informasi Publik, terdapat beberapa isu yang dirasa perlu
adanya upaya perbaikan yaitu:
1. kurangnya penyebarluasan informasi publik di media sosial PPID dan juga
belum adanya konten yang memuat tentang pelayanan informasi publik di
media sosial PPID Kementerian PUPR
2. belum adanya pedoman pengelolaan sistem pojok informasi pada LED TV
3. Belum adanya fitur untuk mengecek status permohonan informasi pada
website eppid.pu.go.id bagi pemohon informasi

BAB III

DESKRIPSI AKTUALISASI

3.1 Penilaian Isu

Untuk menentukan core issue, maka dilakukan analisis penilaian terhadap


kualitas dari isu-isu yang ada menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, dan
Growth). Analisis dengan metode USG dilakukan dengan memberi nilai dengan
rentang nilai 1 sampai 5. Urgency merujuk pada seberapa mendesak isu tersebut
harus diangkat, dianalisis, dan ditindaklanjuti. Seriousness merujuk pada seberapa
serius dampak yang ditimbulkan dari suatu isu. Growth merujuk pada kemungkinan
suatu isu semakin buruk dampaknya apabila tidak ditangani. Berikut adalah hasil
analisis pemilihan dengan metode USG:

Tabel 3.1 Analisis USG


No Isu Tota
U S G
l
1
Belum adanya pedoman pengelolaan sistem
3 3 4 10
pojok informasi pada LED TV

2 kurangnya penyebarluasan informasi publik 4 4 4 12


dan belum adanya konten yang memuat
tentang pelayanan informasi publik di media
sosial PPID Kementerian PUPR
3 Belum adanya fitur untuk mengecek status
permohonan informasi pada website 3 2 3 8
eppid.pu.go.id bagi pemohon informasi

Keterangan:
berdasarkan skala 1-5 (5 = sangat besar, 4 = besar, 3 = sedang, 2 = kecil, 1 =
sangat kecil)
U : Urgency
S : Seriousness
G : Growth

3.2. Penetapan Isu

Dalam menetapkan isu, isu yang diangkat harus terkait dengan paling sedikit
satu dari kedudukan dan peran Aparatur Sipil Negara (ASN), yaitu Whole of
Government, Manajemen ASN, dan Pelayanan Publik. Berdasarkan penilaian kualitas
isu dengan metode USG diperoleh core issue “kurangnya penyebarluasan informasi
publik dan belum adanya konten yang memuat tentang pelayanan informasi publik di
media sosial PPID Kementerian PUPR” sebagai materi aktualisasi, dengan total skor
dua belas (12). Isu ini berkaitan dengan pelayanan publik dan pelaksana kebijakan
publik.

3.3. Dampak isu


Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan selama On the Job Training,
dampak yang timbul jika tidak ada penanganan atau tindak lanjut dari isu tersebut
adalah tidak puasnya pengunjung saat mengunjungi media sosial PPID kementerian
PUPR karena media sosial PPID belum memuat konten tentang jenis layanan
informasi publik yang dilayani.

3.4. Gagasan Penyelesaian Isu

Dari dampak isu yang sudah dijelaskan di atas diusulkan gagasan


penyelesaian isu yang direncanakan akan diaktualisasikan pada saat habituasi di
tempat On the Job Training. Gagasan penyelesaian isu penulis akan membuat konten
yang interaktif agar dapat melayani pengunjung media sosial PPID agar mengetahui
pelayanan informasi apa saja yang tersedia dan bagaimana cara untuk mengakses
informasi publik di Kementerian PUPR. Konten interaktif ini diharapkan bermanfaat
sebagai media pendukung untuk sosialisasi keterbukaan informasi publik dan
mengedukasi masyarakat umum tentang pengaksesan informasi publik di
Kementerian PUPR. Adapun tempat pelaksanaan aktualisasi dan habituasi adalah di
Sub Pelayanan Informasi Publik, Biro Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal
Kementerian PUPR.

3.5. Matriks Kegiatan Penyelesaian Isu

Matriks kegiatan penyelesaian isu ada pada Lampiran 1

3.6. Jadwal Kegiatan


Dari gagasan pemecahan yang sudah ditentukan, maka direncanakan
kegiatan-kegiatan untuk dapat menyelesaikan isu selama habituasi, yaitu sebagai
berikut:
1. Melakukan Konsultasi terhadap Mentor terkait pembuatan konten interkatif.
2. Membuat Konsep Konten Interaktif yang akan dibuat.
3. Merancang desain dan visual konten interaktif.
4. Menyampaikan kepada Mentor konten interaktif yang sudah dibuat untuk
mendapatkan arahan dan perbaikan.
5. Laporan Akhir
Lampiran 1. Matriks Rancangan Aktualisasi

Keterkaitan Substansi Kontribusi


Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil dengan nilai dasar ASN Terhadap Visi /
Organisasi
dan Perananya Misi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

1 Melakukan  Meminta ijin dan  Mendapat  Akuntabilitas: Peningkatan Peningkatan


Konsultasi berkonsultasi kepada izin, tanggung jawab dan Penyebarluasan Penyebarluasan
terhadap Mentor atasan untuk informasi, transparansi Informasi Publik
dan rekan kerja Informasi Publik PPID
melaksanakan masukan rancangan aktualisasi PPID Kementerian PUPR
terkait pembuatan
konten interkatif. rancangan aktualisasi dan arahan  Etika Publik: mematuhi Kementerian Melalui Pembuatan
. pembuatan konten terkait kode etik dan kode PUPR Melalui Konten Interaktif
interaktif pelaksanaan prilaku saat meminta Pembuatan Merupakan penguatan
 Diskusi dengan rekan aktualisasi ijin dan berdiskusi Konten Interaktif nilai organisasi (I-
berkontribusi
kerja mengenai  Masukan  Komitmen Mutu: efektif PROVE)
pada tusi
pembuatan konten dari rekan dan effisien a. Profesional
Pengelolaan dan
interaktif. kerja (adanya
pelayanan
informasi publik di peningkatan
Keterkaitan Substansi Kontribusi
Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil dengan nilai dasar ASN Terhadap Visi /
Organisasi
dan Perananya Misi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

2 Membuat Konsep  Mengumpilkan bahan  Konsep  Komitmen mutu: Sub Bagian penyebarluasan
Konten Interaktif informasi terkait naskah efektif dan effisien Pelayanan informasi publik)
yang akan dibuat. pembuatan konten dalam pengumpulan Informasi Publik
b. Orientasi misi:
interkaitf bahan informasi (mencapai sasaran
 Membuat naskah dalam pembuatan tusi)
konten interaktif konten,
memperhatikan c. Etika akhlakul
kualitas mutu dalam Karimah
pembuatan naskah
konten
 Akuntabilitas:
melakukan
pembuatan konten
interaktif dengan
profesional
 Etika publik: naskah
materi konten dibuat
harus memperhatikan
budaya kesopanan
Keterkaitan Substansi Kontribusi
Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil dengan nilai dasar ASN Terhadap Visi /
Organisasi
dan Perananya Misi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

3 Merancang desain  Membuat desain dan  Desain  Komitmen mutu:


dan visual konten visual konten interaktif Konten Desain di dalam
interaktif.  Membuat konten visual konten interaktf dibuat
interaktif sesuai dengan
dengan konsep naskah memperhatikan
prinsip tepat mutu
kualitas baik.
 Etika Publik: konten
interaktif memberikan
informasi secara
benar dan tidak
menyesatkan.
 Nasionalisme: rela
berkorban waktu
tenaga dan pikiran
dan bekerja keras
untuk
melaksanakan
pembuatan desain
dan visual konten
interaktif.
Keterkaitan Substansi Kontribusi
Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil dengan nilai dasar ASN Terhadap Visi /
Organisasi
dan Perananya Misi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

4
Menyampaikan  Diskusi dengan mentor  Finalisasi  Akuntabilitas:
kepada Mentor tentang konten pembuatan bertanggung jawab
konten interaktif interaktif yang sudah konten dan berorientasi pada
yang sudah dibuat dibuat interaktif hasil dalam
untuk  Melakukan perbaikan pembuatan konten
mendapatkan konten interaktif interaktif
arahan dan
 Komitmen mutu: pada
perbaikan
output yang
dihasilkan adanya
perbaikan mutu.
 Etika Publik: konten
interaktif memberikan
informasi secara
benar dan tidak
menyesatkan
5
Laporan Akhir  Menyusun laporan  Hardfile  Akuntabilitas: s
aktualisasi Laporan membuat laporan
 Konsultasi dengan Aktualisasi akhir sebagai bentuk
Mentor dan Coach pertanggung jawaban
 Menyampaikan laporan atas penulisan
aktualisasi kepada aktualisasi.
Mentor, Coach, dan  Komitmen mutu:
Penguji. membuat laporan
dengan baik.
Lampiran II. Timeline Kegiatan Aktualisasi
Hari ke-
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Melakukan
Konsultasi
terhadap
Mentor dan
rekan kerja
terkait
pembuatan
konten
interkatif.

2 Membuat
Konsep
Konten
Interaktif yang
akan dibuat.

3 Merancang
desain dan
visual konten
interaktif.
Hari ke-
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
4 Menyampaikan
kepada Mentor
konten
interaktif yang
sudah dibuat
untuk
mendapatkan
arahan dan
perbaikan
5. Laporan akhir
BAB IV

PELAKSANAAN AKTUALISASI

4.1. Deskripsi Kegiatan

Pembuatan konten interaktif atau dalam hal ini dalam bentuk video grafis
animasi merupakan kegiatan yang penulis laksanakan selama masa habituasi di
lingkungan Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR. Pelaksanaan pembuatan
konten interaktif tersebut merupakan salah satu upaya penulis untuk
menanggulangi isu kurangnya penyebarluasan informasi publik dan belum
adanya konten yang memuat tentang pelayanan informasi publik di media sosial
PPID Kementerian PUPR. Pembuatan konten interaktif ini dilakukan dengan
melalui beberapa tahapan sebagai berikut:

1. Melakukan Konsultasi terhadap Mentor dan rekan kerja terkait


pembuatan konten interkatif.
2. Membuat Konsep Konten Interaktif yang akan dibuat.
3. Merancang desain dan visual konten interaktif.
4. Menyampaikan kepada Mentor konten interaktif yang sudah dibuat
untuk mendapatkan arahan dan perbaikan.
5. Laporan Akhir

Pelaksanaan kegiatan dilakukan selama kurang lebih 30 hari kerja dengan waktu
pelaksanaan per kegiatan seperti terlampir pada lampiran 2 tentang timeline
pelaksanaan kegiatan aktualisasi.

4.2. Hasil Capaian Pelaksanaan Aktualisasi

4.2.1. Uraian Teknik Aktualisasi

4.2.1.1. Uraian Teknik yang dilakukan dalam Aktualisasi adalah sebagai


berikut :

1. Melakukan Konsultasi terhadap Mentor terkait pembuatan konten


interkatif.
Sebelum penulis melangkah lebih jauh mengenai pelaksanaan
rancangan aktualisasi yang telah tersusun, langkah pertama penulis
adalah melakukan konsultasi dengan Mentor yaitu atasan langsung dari
penulis dan rekan kerja terkait dengan pembuatan konten interaktif.
Dalam kegiatan konsultasi ini terdapat dua tahapan kegiatan yang
penulis laksanakan yaitu meminta ijin dan berkonsultasi kepada atasan
untuk melaksanakan rancangan aktualisasi pembuatan konten interaktif
dan diskusi dengan rekan kerja mengenai pembuatan konten interaktif.

a. meminta ijin dan berkonsultasi kepada atasan untuk melaksanakan


rancangan aktualisasi pembuatan konten interaktif

Tahapan awal dalam Aktualisasi ini adalah penulis meminta izin


kepada Mentor untuk melakukan pelaksanaan aktualisasi di
lingkungan Sub Bagian Pelayanan Informasi Publik. Penulis juga
melakukan konsultasi terkait dengan pembuatan konten interaktif
yang akan dibuat untuk untuk menanggulangi isu kurangnya
penyebarluasan informasi publik dan belum adanya konten yang
memuat tentang pelayanan informasi publik di media sosial PPID
Kementerian PUPR. Dalam rangka menanggulangi isu tersebut pada
saat konsultasi dipilihlah media video animasi sebagai media untuk
melaksanakan pembuatan konten interaktif. Video animasi tersebut
memuat tentang pelayanan informasi publik di Kementerian PUPR.

b. Diskusi Dengan Rekan Kerja Mengenai Pembuatan Konten Interaktif

Tahapan selanjutnya penulis melakukan diskusi awal terhadap


rekan kerja, dengan menjelaskan bahwa penulis akan melaksanakan
aktualisasi di lingkungan Sub Bagian Pelayanan Informasi Publik
dengan mengangkat tema pembuatan konten interaktif dengan rekan
kerja yang ada di lingkungan Biro Komunikasi Publik. Hal ini dilakukan
untuk mendapatkan saran dan masukan dalam proses pembuatan
konten interaktif. Dalam kegiatan ini didapatkan saran untuk membuat
konten interaktif yang sederhana dan mudah untuk dipahami oleh
masyarakat.

Keterkaitan dengan nilai dasar ASN pada kegiatan ini nilai


akuntabilitas, Etika Publik dan Komitmen Mutu. Milai akuntabilitas
tercermin dari penulis bertanggung jawab atas tugas aktualisasi dan
transparansi dalam pelaksanaan aktualisasi. Nilai Etika Publik, penulis
mematuhi kode etik dan kode prilaku pada saat meminta ijin untuk
pelaksanaan aktualisasi dan berdiskusi. Nilai Komitmen Mutu di dalam
pelaksanaan kegiatan ini tidak dapat diterapkan karena pada saat
pelaksanaan penulis merasa tidak efektif dan effisien dalam
pelaksanaan kegiatan tersebut.

Gambar 4.1 Penulis berdiskusi bersama rekan kerja

2. Membuat Konsep Konten Interaktif yang Akan Dibuat.

Berdasarkan hasil diskusi dengan Mentor telah dipilih video animasi


sebagai media dalam pelaksanaan pembuatan konten interaktif. Dalam
kegiatan membuat konsep konten interaktif terdapat 2 tahapan kegiatan
penting yang disoroti yaitu:
a. Mengumpilkan bahan informasi dan terkait pembuatan konten
interaktif.
Penulis mengumpulakan bahan informasi berupa peraturan-
peraturan yang berkaitan dengan pelayanan informasi publik,
infografis mekanisme permohonan informasi publik, aplikasi
pembuat animasi dan aplikasi editing video.
b. Membuat naskah konten interaktif

Penulis membuat alur cerita atau skenario yang akan dibuat menjadi
video animasi. Alur cerita dibuat berdasarkan peraturan yang berlaku
dan arahan dari Mentor.

Keterkaitan dengan nilai dasar ASN pada kegiatan ini adalah komitmen
mutu, akuntabilitas, etika publik. Nilai komitmen mutu yaitu pengumpulan
materi bahan informasi dalam pembuatan konten mencerminkan nilai
efektif dan effesien dalam pelaksanaan aktualisasi. Nilai akuntabilitas
tercermin dari saat melakukan pembuatan konten interaktif dengan
professional. Di dalam pelaksanaannya, profesionalisme penulis tidak
dapat di pertanggungjawabkan. Nilai etika publik tercermin dari penulis
menulis naskah materi konten, memperhatikan budaya kesopanan dan
menjaga rahasia organisasi.

Gambar 4.2 penulis mengumpulkan bahan informasi

Gambar 4.3 naskah konten interaktif

Gambar 4.4 pengumpulan bahan informasi


3. Merancang desain dan visual konten interaktif

Pada tahap ini penulis penulis menentukan untuk menggunakan aplikasi


apa dalam pembuatan konten interaktif. Penulis memutuskan untuk
menggunakan aplikasi ANIMIZ untuk pembuatan video animasi
Permohonan Informasi melalui website eppid.pu.go.id dan aplikasi
VIDEOSCRIBE SPARKOL untuk pembuatan video alur permohonan
informasi publik. Dalam tahapan kegiatan ini terdapat 2 tahapan
kegiatan yang penulis laksanakan yaitu membuat desain visual konten
interaktif dan membuat konten interaktif sesuai dengan konsep naskah.
a. Membuat desain dan visual konten interaktif
Pertama-tama penulis mencari background untuk video animasi,
kemudian penulis mengumpulkan icon-icon yang dapat mendukung
pembuatan ilustrasi ceria di dalam video animasi. Lalu menyesuaikan
peletakan icon pada background video. Penyesuaian tersebut
memperhatikan prinsip etika dan estetika tampilan video animasi,
agar tampilan dari video enak dilihat oleh penonton.

b. Membuat konten interaktif sesuai dengan konsep naskah

Setelah menentukan pemilihan background dan mengumpulkan


icon, selanjutnya penulis membuat video animasi sesuai dengan
konsep naskah. Membuat gerakan-gerakan character animasi
berdasarkan naskah yang sudah dibuat, dan membuat voiceover
untuk mengisi suara pada video animasi. Pada saat pembuatan
animasi tersebut, penulis menggunakan aplikasi Wondershare
Filmora9.

Hasil dari kegiatan ini berupa desain konten visual yang masih kasar
belum ditambah dengan backsound musik dan gerakan animasi masih
kurang baik. Keterkaitan dengan nilai dasar ASN pada kegiatan ini
adalah Komitmen mutu, etika publik, dan nasionalisme. Nilai komitmen
mutu pada kegiatan ini tercermin dari pembuatan desain di dalam konten
interaktif dibuat dengan memperhatikan prinsip tepat mutu dan kualitas
baik. Nilai etika publik tercermin dari konten interaktif memberikan
informasi yang benar dan tidak menyesatkan. Nilai nasionalisme
tercermin dari penulis rela berkorban waktu tenaga dan pikiran dan
bekerja keras untuk melaksanakan pembuatan desain dan visual konten
interaktif.

Gambar 4.5 Konten Interaktif sesuai naskah

4. Menyampaikan kepada Mentor konten interaktif yang sudah dibuat untuk


mendapatkan arahan dan perbaikan

Pada tahap ini penulis penulis sudah memiliki desain visual kasar yang
akan disampaikan kepada Mentor untuk mendapatkan arahan dan
perbaikan konten interaktif. Pada kegiatan ke 4 ini terdapat 2 tahapan
kegiatan yang penulis laksanakan yaitu Diskusi dengan mentor tentang
konten interaktif yang sudah dibuat dan Melakukan perbaikan konten
interaktif.

a. Diskusi dengan mentor tentang konten interaktif yang sudah dibuat

Dalam tahapan kegiatan ini penulis melakukan diskusi dengan


mentor tentang Konten interaktif yang telah disampaikan dan mentor
memberikan tanggapan serta perbaikan yang perlu dilakukan.

b. Melakukan perbaikan konten interaktif

Setelah Mentor memberikan tanggapan atas penyampaian konten


interaktif tersebut, penulis memperbaiki konten tersebut berdasarkan
arahan dan masukan yang diberikan Mentor. Terdapat beberapa
perbaikan yang perlu dilakukan seperti, menambahkan gambar
peraturan, menambahkan logo PUPR, memperbaiki tampilan
animasi, menyesuaikan suara dan gambar animasi, membuat
tampilan video diperbesar dan menambahkan kanal media sosial di
dalam video animasi tersebut. Penulispun melakukan perbaikan
tersebut. Tahapan terakhir dalam penyelesaian pembuatan konten
interaktif tersebut adalah dengan merender file video yang sudah
final dan menyimpan file tersebut dalam format Video High Definition.

Keterkaitan dengan nilai dasar ASN pada kegiatan ini adalah nilai
akuntabilitas, komitmen mutu, dan etika publik. Nilai akuntabilitas
tercermin dari penulis bertanggung jawab dan berorientasi pada hasil
dalam pembuatan konten interaktif. Nilai komitmen mutu tercermin dari
output yang dihasilkan dari pembuatan konten interaktif yang dihasilkan
terlihat ada perbaikan mutu. Nilai etika publik tercermin dari konten
interaktif memberikan informasi yang benar dan tidak menyesatkan.

Gambar 4.6 diskusi dengan mentor

Gambar 4.7 Perbaikan konten interaktif


5. Laporan Akhir
Tahap ini merupakan tahap akhir dalam rangkaian aktualisasi penulis,
tahap ini merupakan bentuk penyampaian aktualisasi yang telah penulis
lakukan selama kurang lebih 30 hari kerja. Pada tahap ini terdapat 3
tahapan kegiatan yaitu menyusun laporan aktualisasi, konsultasi dengan
mentor dan coach dan menyampaikan laporan aktualisasi kepada Mentor,
Coach dan Penguji.
a. Menyusun laporan aktualisasi
Dalam tahap ini penulis melanjutkan menulis laporan yang
sebelumnya telah penulis tulis dalam laporan rancangan aktualisasi.
Penulis menuliskan seperti apa pelaksanaan dari rancangan
aktualisasi yang telah dibuat.
b. Konsultasi dengan Mentor dan Coach
Setelah penulis menulis laporan akhir terkait aktualisasi ini, penulis
menemui Mentor dan Coach untuk berkonsultasi mengenai laporan
ini. Dan melakukan perbaikan mengenai penulisan laporan akhir ini.
c. Menyampaikan laporan aktualisasi kepada Mentor, Coach, dan
Penguji.

Keterkaitan dengan nilai dasar ASN pada kegiatan ini adalah nilai
akuntabilitas dan komitmen mutu. Pada pelaksanaan aktualisasi ini nilai
komitmen mutu tidak diterapkan dengan baik karena penulis belum
membuat laporan aktualisasi tidak berorientasi pada mutu.

4.2.2. Hambatan dalam Aktualisasi


Dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi ini tidak selalu berjalan
sesuai dengan apa yang diinginkan. Penulis menghadapi beberapa
hambatan yang menghambat dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini,
diantaranya:

1. Kendala aplikasi Software Erorr yang menyebabkan hilangnya file yang


telah penulis buat.

2. Produksi video animasi memakan waktu yang cukup lama karena penulis
memerlukan waktu untuk belajar membuat video animasi.

3. Alokasi waktu pembuatan konten interaktif yang tersedia masih dirasa kurang
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Isu yang penulis angkat dalam aktualisasi ini adalah tentang usaha untuk
meningkatkan penyebarluasan informasi publik PPID Kementerian PUPR pada Sub
bagian pelayanan informasi publik. Gagasan yang penulis lakukan untuk
menyelesaikan isu ini adalah dengan cara pembuatan konten interaktif sehingga
dapat meningkatkan penyebarluasan informasi publik PPID Kementerian PUPR.

Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dilakukan melalui beberapa kegiatan dimulai dari


melakukan konsultasi terhadap Mentor terkait pembuatan konten interkatif, membuat
konsep konten Interaktif yang akan dibuat, merancang desain dan visual konten
interaktif, Menyampaikan kepada Mentor konten interaktif yang sudah dibuat untuk
mendapatkan arahan dan perbaikan dan penulisan laporan akhir.

Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini, terdapat beberapa hambatan yang


menghambat kegiatan aktualisasi ini. Namun dapat mengatasi hambatan tersebut
sehingga kegiatan aktualisasi dapat tetap berjalan dan tetap terlaksana dengan baik.
Kegiatan yang penulis lakukan memiliki keterkaitan dengan penerapan nilai-nilai
organisasi kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat. Adapun nilai-nilai
yang diterapkan dalam kegiatan aktualisasi penulis adalah nilai profesionalisme,
orientasi misi dan etika akhlakul karimah. Selain itu kegiatan aktualisasi ini berkaitan
dengan penerapan materi pelatihan dasar yaitu akuntabilitas, etika publik dan
komitmen mutu.

5.2. Saran

Adapun saran/rekomendasi berdasarkan kegiatan aktualisasi penulis sebagai


berikut:

1. Konten Interaktif dapat digunakan tidak hanya untuk media sosial, tapi bisa
disebarluaskan melalui WAG (Whats app Grup), Pojok Informasi, dan
bahan presentasi narasumber.

2. Diperlukan pengembangan lebih lanjut terkait dengan konten interaktif yang


sudah dibuat.

Anda mungkin juga menyukai