EKSPRESIF
ildaisdayanti@gmail.com
Abstrak:
Pendekatan ekspresif adalah pendekatan dalam kajian sastra yang menitikberatkan kajiannya
pada ekspresi perasaan atau tempramen penulis. Salah satu puisi yang penulis akan teliti yaitu
puisi peringatan dari Wiji Thukul, penelitian ini membahas tentang kritik terhadap sosial
yang akan mengungkapkan realitas sosial rakyat dan penguasa. Penulis menggunakan
pendekatan ekspresif pada penelitian ini untuk mengetahui semangat juang para aksi
demonstrasi terkait dari peringatan karya Wiji Thukul. Pada puisi peringatan karya Wiji
Thukul menceritakan tentang peristiwa yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.
PENDAHULUAN
Mempelajari sejarah perjuangan dari penyair yang bergelirya lewat tulisan adalah
upaya merealisasikan Indonesia merdeka. Selain itu,penulis juga ingin mengetahui
bagaimana ekspresif dari buah pemikiran Wiji Thukul dalam merumuskan karyanya terutama
pada puisi “Peringatan” serta pesan apa sebenarnya yang ingin disampaikan Wiji Thukul
melalui karyanya. Puisi “Peringatan” adalah puisi yang jelas menyampaikan
ketidaknyamanan rakyat pada rezim pemerintahan, dari situ peneliti semakin yakin bahwa
puisi tersebut tidak diciptakan tanpa dasar yang jelas tapi ada wacana yang ingin dicapai dari
pembentukannya.
Perasaan Wiji Thukul pada saat menciptakan salah satu karya sastra yaitu sebuah
puisi “Peringatan” sangatlah resah pada pada sistem orde baru yang dibuat oleh pemerintah
sehingga para pembaca puisi akan membentuk rasa emosional karena dalam puisi tersebut
mengandung makna yang sangat mewakili perasaan terhadap sistem pemerintahan, gaya
penulisan, retorika dan tipografi berisi kritik sosial dan politik terhadap pemerintahan.
Dalam analisis puisi “Peringatan” karya Wiji Thukul melalui pendekatan ekspresif,
meliputi rasa emosional pembaca mengenai puisi tersebut serta psikologis penulis puisi pada
saat itu.
METODE
Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode kualitatif. Pada dasarnya
metode penelitian iniberguna dalam proses penelitian agar mencapai hasil yang maksimal
dengan melalui proses observasi. Puisi dapat dianalisis dari berbagai jenis sudut pandang
ataupun pendekatan karena dapat memiliki makna yang beragam-ragam pada setiap sisinya.
Metode kualitatif merupakan metode yang paling populer dikarenakan metode ini adalah
metode baru dan berlandaskan filsafat postpositivisme.
PEMBAHASAN
Wiji Thukul merupakan seorang aktivis pada masa rezim orde baru. Beliau
merupakan anak tukang becak yang lahir pada tanggal 26 Agustus 1963 di kampung
Sorogenen, Solo. Merupakan anak tertua dar itiga bersaudara. Beliau tamat SMP (1979) dan
masuk SMKI (Sekolah Menengah Karawitan Indonesia) dan mengambil jurusan tari tetapi
beliau tidak tamat dalam menempuh pendidikan pada tahun 1982 dan berjualan koran, lalu
diajak oleh tetangganya untuk bekerja disebuah perusahaan meubel antic menjadi tukang
pelitur. Disinilah Wiji Thukul mendeklamasikan puisinya pada teman- teman kerjanya. Wiji
Thukul mulai menulis puisi pada saat ia masih duduk dibangku SD.
Penekanan pada pendekatan ekspresif suatu karya sastra. Salah satu karya sastra yang
akan dianalisis oleh penulis adalah sebuah puisi “Peringatan” karya Wiji Thukul. Pendekatan
ekspresif sebagai salah satu pendekatan dalam sastra yang lebih cocok dipakai dalam melihat
rasa emosional dan kepekaan pencipta puisi pada hal-hal tertentu. Kritik ekspresif
mendefinisikan karya sastra sebagai ekspresi atau curahan yang berupa perasaan penyair
yang bekerja dengan pikiran-pikiran dan perasaan. Pendekatan ekspresif ini cenderung
menimbang karya sastra dengan kepekaan,kesejatian dan kecocokan pribadi penyair atau
keadaan pikiran dan sering kritik ini mencari dalam karya sastra mengenai fakta-fakta tentang
tempramen dan pengalaman-pengalaman penyair.
Wiji Thukul juga merupakan seorang leader yang selalu benar. Melalui puisilah ialah
melawan,melalui puisilah ia berani bersuara
PUISI
Peringatan
(Wiji Thukul)
Dan berbisik;bisik
Dan berbisik;bisik
Peneliti memberi makna yaitu “Turun atau tidak mendengar auman rakyat yang mencekam.”
Kritik ekspresif pada bait kedua yaitu penyair ingin mengkritik pemerintah melalui rasa
emosional dan ingin menyampaikan perasaan yang dialami dari penyair secara umum adalah
perasaan marah,sedih dan melawan.
Peneliti memberi makna dari bait ketiga puisi “Peringatan” karya Wiji Thukul yaitu “Esok
kau akan lengser sebelum waktumu atau kau tiggalkan picikmu.” Yaitu apabila pemerintah
masih saja tidak mendengar aspirasi dari rakyatnya maka ia harus siap dilengserkan oleh
rakyat itu sendiri. Pada puisi ini analisis ekspresif yang ingin ditujukan lebih ke ekspresif dari
pihak penguasa.
Dalam puisi ini Wiji Thukul menjelaskan bahwa banyak hal yang terjadi pada pihak
pemerintahan yang benar-benar merupakan sebuah ruang gelap bagi negeri. Saat rakyat acuh
dan tidak mendengar pemerintah dan ketika kebenaran tidak bisa diperoleh dimanapun.
Kemelut itu akan membawa Indonesia dalam keterpecah belah,cerai-berai dan tak memiliki
tujuan bernegara lagi.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, dari sisi pendekatan ekspresif penyiar berusaha untuk
menyampaikan apa yang ia rasakan sebagai warga negara yang merasa dirugikan akibat dari
para pemerintahan. Rasa yang disampaikan berupa bentuk kekecewaan yang sangat
emosional dan dituangkan lewat karya sastra yang menjadi bentuk perlawanan.
DAFTAR PUSTAKA
Etd.respository.ugm.ac.id
Journal.ikipsiliwangi.ac.id