Disusun oleh:
Kelompok 5
Ketua:Richie Richardo
Anggota: 1.William
2.Listiana Dewi
3.Andres Friyanto
Pertama dan yang utama, kami panjatkan puji syukur atas Rahmat dan Ridho
Allah SWT, karena tanpa Rahmat dan Ridho-Nya, kami tidak akan dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan rampung tepat pada waktu yang
ditentukan.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Drs.Edi Aprizal selaku
guru pengampu mata pelajaran kewarganegaraan yang membimbing kami
dalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada teman-teman kami yang selalu setia membantu dalam hal
mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini. Dalam makalah ini
kami menjelaskan tentang individu dan masyarakat.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami
ketahui. Sebagai manusia biasa, kami terbuka dari saran dan kritikan teman-
teman maupun guru. Demi tercapainya makalah yang sempurna di masa
mendatang.
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB 1.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................4
C. Tujuan...............................................................................................................................4
BAB 2.........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN MASALAH..................................................................................................5
Wawasan Nusantara dalam Konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia....................5
BAB 3.........................................................................................................................................6
PENUTUP.................................................................................................................................6
A. Kesimpulan.......................................................................................................................6
B. Saran – Saran...................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................7
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu persyaratan mutlak yang harus dimiliki oleh sebuah negara adalah
wilayahkedaulatan, di samping rakyat dan pemerintahan yang diakui. Konsep
dasar wilayah kepulauantelah diletakkan melalui Deklarasi Djuanda 13
Desember 1957. Deklarasi tersebut memilikinilai sangat strategis bagi bangsa
Indonesia,karena telah melahirkan konsep Wawasan Nusantarayang
menyatukan wilayah Indonesia.Wawasan ialah cara pandang bangsa Indonesia
berdasarkan Pancasila dan Undang-UndangDasar 1945 tentang diri dan
lingkungannya dalam eksistensinya yang sarwa nusantara dan penekanannya
dalam mengepresikan diri sebagai bangsa Indonesia di tennngah-
tengahlingkungannya yang sarwa nusantara itu. Unsur-unsur dasar wawasan
nusantara ituadalah:wadah,isi,dan tata laku.Sebagai negara kepulauan dengan
masyarakatnya yang berbhineka,negara Indonesia memilikiunsur-unsur
kekuatan sekaligus kelemahan. Kekuatannya terletak pada posisi dan
keadaangeografi yang strategis dan kaya akan sumber daya manusia(SDM).
Kelemahannya terletak padawujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat
yang harus disatukan dalam satu bangsa,satunegara dan satu tanah air.Dalam
kehidupannya,bangsa Indonesia tidak terlepas dari pengaruhinteraksi dan
interelasi dengan lingkungan sekitar(regional atau internasional). Salah satu
pedoman bangsa Indonesia wawasan nasional yang berpijak pada wujud
wilayah nusantaradisebut WAWASAN NUSANTARA. Karena hanya dengan
upaya inilah bangsa dan negaraIndonesia tetap eksis dan dapat melanjutkan
perjuangan menuju masyarakat yang adil,makmurdan sentosa.
B. Rumusan Masalah
1.Apakah pengertian wawasan nusantara?
2.Apakah hakikat dari wawasan nusantara?
3.Apakah asas-asas dari wawasan nusantara?
C. Tujuan
1.Untuk mengetahui pengertian dari wawasan nusantara.
Secara etimologi, kata nusantara tersusun dari dua kata, nusa dan antara. Kata
nusa dalam bahasa Sansakerta berarti pulau atau kepulauan. Sedangkan dalam
bahasa Latin, kata nusa berasal dari kata nesos yang dapat berarti semenanjung,
bahkan suatu bangsa. Merujuk pada pernyataan tersebut maka kata nusa juga
mempunyai kesamaan arti kata dengan nation dalam bahasa Inggris yang berarti
bangsa. Dari sini bisa ditafsirkan bahwa kata nusa dapat memiliki dua arti, yaitu
kepulauan dan bangsa.
Kata kedua yaitu antara memiliki padanan dalam bahasa Latin, in dan terra yang
berarti antara atau dalam suatu kelompok. Antara juga mempunyai makna yang
sama dalam kata inter dalam bahasa Inggris yang berarti antar (antara) dan
relasi. Sedangkan dalam bahasa Sansakerta, kata antara dapat diartikan sebagai
laut, seberang, atau luar. Bisa ditafsirkan bahwa kata antara mempunyai makna
antar (antara), relasi, seberang, atau laut. Dari penjabaran di atas, penggabungan
kata nusa dan antara menjadi kata nusantara dapat diartikan sebagai kepulauan
yang dipisahkan oleh laut atauu bangsa bangsa yang dipisahkan oleh laut
Perkataan nusantara pertama kali kita ketahui dari bunyi Sumpah Palapa dari
Patuh Gajah Mada yang diucapkan dalam upacara pengangkatannya menjadi
Patih di Kerajaan Majapahit tahun 1336 M, tertulis dalam Kitab Pararaton
(Kitab Raja Raja). Selanjutnya, kata sebutan nusantara pernah coba dihidupkan
oleh Ki Hajar Dewantara untuk menggantikan sebutan Hindia Belanda
(Nederlandsch-Indie), namun setelah disetujuinya penggunaan sebutan
Indonesia oleh Kongres Pemuda Indonesia (dalam Sumpah Pemuda) tahun
1928, sebutan nusantara digunakan sebagai sinonim untuk menyebut kepulauan
Indonesia, Nama Indonesia berasal dari dua kata bahasa Yunani, yaitu indo/
indu yang berarti Hindu/ Hindia dan nesia/ nesos yang berarti pulau. Dengan
demikian kata nusantara bisa dipakai sebagai sinonim kata Indonesia, yang
menunjuk pada wilayah (sebaran pulau pulau) yang berada di antara dua
samudra, yakni Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Nicholas J. Spykman
Teori Spykman juga disebut Wawasan Kombinasi, yaitu teori menghubungkan
kekuatan darat, laut dan udara, yang dalam pelaksanaannya disesuaikan kondisi
dan kebutuhan. Nicholas mengatakan bahwa siapa yang mampu
mengkombinasi kekuatan darat, laut dan udara akan menguasai daerah batas
antar bangsa secara permanen dan abadi. Teori daerah batas (rimland) yaitu
teori wawasan kombinasi,yang menggabungkan kekuatan darat, laut, udara dan
dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan keperluan dan kondisi suatu negara.
Ke dalam
Bangsa Indonesia harus peka dan berusaha mencegah dan mengatasi sedini
mungkin faktor-faktor penyebab timbulnya disintegrasi bangsa dan
mengupayakan tetap terbina dan terpeliharanya persatuan dan kesatuan.
Tujuannya adalah menjamin terwujudnya persatuan kesatuan segenap aspek
kehidupan nasional baik aspek alamiah maupun
aspek sosial.
Ke luar
Mengandung makna bahwa dalam kehidupan internasional bangsa indonesia
harus berusaha dalam menjaga kepentingan nasional untuk semua aspek
kehidupan agar dapat menciptakan tujuan nasional yang tertera dalam
pembukaan UUD 1945.
Dalam arah pandang keluar memiliki tujuan untuk menjaga dan menjaminnya
kepentingan nasional didalam dunia ikut serta dalam melaksanakan ketertiban
dunia, yang didasarkan kepada kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial dengan adanya kerjasama dan sikap yang saling menghormati. Dalam hal
ini bahwa kehidupan bangsa indonesia harus berusaha untuk mengamankan
kepentingan nasionalnya dalam aspek ekonomi, politik, sosial budaya untuk
mempertahankan dan menciptakan suatu tujuan nasional yang sesuai dengan
pembukaan UUD 1945.
Penerapan Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap dan
pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan negara.
Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan
tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang
beragam. Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah
dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
untuk mencapai tujuan nasional. Sedangkan pengertian yang digunakan sebagai
acuan pokok ajaran dasar Wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia
adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dengan tetap menghargai dan
menghormati kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk
mencapai tujuan nasional.
B. SARAN-SARAN