Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Wawasan Nusantara dalam Konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia

Disusun oleh:

Kelompok 5

Ketua:Richie Richardo

Sekretaris:Sofy Ayu Salsabila

Anggota: 1.William

2.Listiana Dewi

3.Andres Friyanto

SMK Negeri 2 SINGKAWANG


TAHUN AJARAN
2020 / 2021
KATA PENGANTAR

Pertama dan yang utama, kami panjatkan puji syukur atas Rahmat dan Ridho
Allah SWT, karena tanpa Rahmat dan Ridho-Nya, kami tidak akan dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan rampung tepat pada waktu yang
ditentukan.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Drs.Edi Aprizal selaku
guru pengampu mata pelajaran kewarganegaraan yang membimbing kami
dalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada teman-teman kami yang selalu setia membantu dalam hal
mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini. Dalam makalah ini
kami menjelaskan tentang individu dan masyarakat.

Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami
ketahui. Sebagai manusia biasa, kami terbuka dari saran dan kritikan teman-
teman maupun guru. Demi tercapainya makalah yang sempurna di masa
mendatang.

Singkawang, 22 Februari 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB 1.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................4
C. Tujuan...............................................................................................................................4
BAB 2.........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN MASALAH..................................................................................................5
Wawasan Nusantara dalam Konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia....................5
BAB 3.........................................................................................................................................6
PENUTUP.................................................................................................................................6
A. Kesimpulan.......................................................................................................................6
B. Saran – Saran...................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................7
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu persyaratan mutlak yang harus dimiliki oleh sebuah negara adalah
wilayahkedaulatan, di samping rakyat dan pemerintahan yang diakui. Konsep
dasar wilayah kepulauantelah diletakkan melalui Deklarasi Djuanda 13
Desember 1957. Deklarasi tersebut memilikinilai sangat strategis bagi bangsa
Indonesia,karena telah melahirkan konsep Wawasan Nusantarayang
menyatukan wilayah Indonesia.Wawasan ialah cara pandang bangsa Indonesia
berdasarkan Pancasila dan Undang-UndangDasar 1945 tentang diri dan
lingkungannya dalam eksistensinya yang sarwa nusantara dan penekanannya
dalam mengepresikan diri sebagai bangsa Indonesia di tennngah-
tengahlingkungannya yang sarwa nusantara itu. Unsur-unsur dasar wawasan
nusantara ituadalah:wadah,isi,dan tata laku.Sebagai negara kepulauan dengan
masyarakatnya yang berbhineka,negara Indonesia memilikiunsur-unsur
kekuatan sekaligus kelemahan. Kekuatannya terletak pada posisi dan
keadaangeografi yang strategis dan kaya akan sumber daya manusia(SDM).
Kelemahannya terletak padawujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat
yang harus disatukan dalam satu bangsa,satunegara dan satu tanah air.Dalam
kehidupannya,bangsa Indonesia tidak terlepas dari pengaruhinteraksi dan
interelasi dengan lingkungan sekitar(regional atau internasional). Salah satu
pedoman bangsa Indonesia wawasan nasional yang berpijak pada wujud
wilayah nusantaradisebut WAWASAN NUSANTARA. Karena hanya dengan
upaya inilah bangsa dan negaraIndonesia tetap eksis dan dapat melanjutkan
perjuangan menuju masyarakat yang adil,makmurdan sentosa.
B. Rumusan Masalah
1.Apakah pengertian wawasan nusantara?
2.Apakah hakikat dari wawasan nusantara?
3.Apakah asas-asas dari wawasan nusantara?

C. Tujuan
1.Untuk mengetahui pengertian dari wawasan nusantara.

2.Untuk mengetahui Hakikat wawasan nusantara.

3.Untuk mengetahui asas-asas dari wawasan nusantara


BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Konsep Wawasan Nusantara


Istilah Wawasan Nusantara dapat diartikan secara etimologis dan terminologis.
Secara etimologis, Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan
Nusantara. Wawasan berasal dari kata wawas (bhs. Jawa) yang berarti
pandangan, tinjauan, atau penglihatan indriawi. Selanjutnya, muncul kata
wawas yang berarti, memandang, meninjau atau melihat. Wawasan artinya
pandangan, tinjauan, penglihatan, tanggap indriawi. Wawasan berarti pula cara
pandang , cara melihat.

Secara etimologi, kata nusantara tersusun dari dua kata, nusa dan antara. Kata
nusa dalam bahasa Sansakerta berarti pulau atau kepulauan. Sedangkan dalam
bahasa Latin, kata nusa berasal dari kata nesos yang dapat berarti semenanjung,
bahkan suatu bangsa. Merujuk pada pernyataan tersebut maka kata nusa juga
mempunyai kesamaan arti kata dengan nation dalam bahasa Inggris yang berarti
bangsa. Dari sini bisa ditafsirkan bahwa kata nusa dapat memiliki dua arti, yaitu
kepulauan dan bangsa.

Kata kedua yaitu antara memiliki padanan dalam bahasa Latin, in dan terra yang
berarti antara atau dalam suatu kelompok. Antara juga mempunyai makna yang
sama dalam kata inter dalam bahasa Inggris yang berarti antar (antara) dan
relasi. Sedangkan dalam bahasa Sansakerta, kata antara dapat diartikan sebagai
laut, seberang, atau luar. Bisa ditafsirkan bahwa kata antara mempunyai makna
antar (antara), relasi, seberang, atau laut. Dari penjabaran di atas, penggabungan
kata nusa dan antara menjadi kata nusantara dapat diartikan sebagai kepulauan
yang dipisahkan oleh laut atauu bangsa bangsa yang dipisahkan oleh laut

Perkataan nusantara pertama kali kita ketahui dari bunyi Sumpah Palapa dari
Patuh Gajah Mada yang diucapkan dalam upacara pengangkatannya menjadi
Patih di Kerajaan Majapahit tahun 1336 M, tertulis dalam Kitab Pararaton
(Kitab Raja Raja). Selanjutnya, kata sebutan nusantara pernah coba dihidupkan
oleh Ki Hajar Dewantara untuk menggantikan sebutan Hindia Belanda
(Nederlandsch-Indie), namun setelah disetujuinya penggunaan sebutan
Indonesia oleh Kongres Pemuda Indonesia (dalam Sumpah Pemuda) tahun
1928, sebutan nusantara digunakan sebagai sinonim untuk menyebut kepulauan
Indonesia, Nama Indonesia berasal dari dua kata bahasa Yunani, yaitu indo/
indu yang berarti Hindu/ Hindia dan nesia/ nesos yang berarti pulau. Dengan
demikian kata nusantara bisa dipakai sebagai sinonim kata Indonesia, yang
menunjuk pada wilayah (sebaran pulau pulau) yang berada di antara dua
samudra, yakni Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.

Secara terminologi, berikut ini Wawasan Nusantara menurut beberapa pendapat.


Menurut Prof. Dr. Wan Usman :
Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai
diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan
yang beragam.
a. Pengertia Wawasan Nusantara dalam GBHN 1998
Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai
diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuann
bangsa, serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
b. Berikut ini menurut kelompok kerja Wawasan Nusantara untuk
diusulkan menjadi Tap. MPR, yang dibuat Lemhannas tahun 1999.
Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya
yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa, serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
Berdasarkan pendapat pendapat di atas, secara sedeerhana Wawasan Nusantara
berarti cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya. Diri
yang dimaksud adalah diri bangsa Indonesia sendiri, serta nusantara sebagai
lingkungan tempat tinggalnya.
B. Teori Geopolitik
Geopolitik adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara faktor faktor
geografi, strategi, dan politik suatu negara. Berdasarkan hal ini maka kebijakan
penyelenggaraan bernegara didasarkan atas keadaan atau lingkungan tempat
tinggal negara itu. Berikut beberapa teori yang mengemukakan tentang Teori
Geopolitik :
Teori Geopolitik Frederich Ratzel
Frederich Ratzel (1844 1904) berpendapat, negara itu seperti organisme yang
hidup. Negara identik dengan ruang yang ditempati oleh sekelompok
masyarakat (bangsa). Pertumbuhan negara mirip dengan pertumbuhan organism
yang memerlukan ruang hidup (lebensraum) yang cukup agar dapat tumbuh
dengan subur, Makin luas ruang hidup maka negara akan semakin maju. Teori
ini dikenal sebagai teori organism atau teori biologis.
Teori Geopolitik Rudolf Kjellen
Rudolf Kjellen (1864 1922), melanjutkan ajaran Ratzel tentang teori
organisme. Berbeda dengan Ratzel yang menyatakan negara seperti organisme
maka ia menyatakan dengan tegas bahwa negara adalah suatu organisme bukan
hanya mirip. Menurutnya, Negara sebagai organisme yang hidup harus
mempertahankan dan mengembangkan dirinya dengan melakukan ekspansi.

Teori Geopolitik Karl Haushofer


Karl Haushofer (1869 1946) melanjutkan pendangan Ratzel dan Kjellen,
terutama pandangan tentang lebensraum (ruang hidup) dan paham
ekspansionisme. Jika jumlah penduduk suatu wilayah negara semakin banyak,
tidak sebanding lagi dengan luas wilayah, maka. Negara tersebut harus
berupaya memperluas wilayahnya sebagai lebensraum bagi warga negara.

Dalam mencapai maksud tersebut, negara harus mengusahakan Autarki, yaitu


cita cita untuk memenuhi kebutuhan sendiri tanpa bergantung pada negara lain.
Kekuasan imperium daratan yang kompak akan dapat mengejar kekuasan
imperium maritim untuk menguasai pengawasan dilaut. Negara besar didunia
akan timbul dan akan menguasai Eropa, Afrika, dan Asia barat (Jerman dan
Italia) serta Jepang di Asia timur raya.
Geopolitik adalah doktrin negara yang menitik beratkan pada soal strategi
perbatasan. dan landasan bagi tindakan politik dalam perjuangan kelangsungan
hidup untuk mendapatkan ruang hidup (wilayah).

Teori Geopolitik Harold Mackinder


Harold Mackinder (1861 1947) merupakan penganut teori kekuatan, yang
mencetuskan wawasan benua sebagai konsep pengembangan kekuatan darat.
Teorinya menyatakan bahwa barang siapa menguasai daerah jantung (haertland)
yaitu Eropa-Asia akan dapat menguasai pulau-pulau dunia dan akhirnya akan
menjadi penguasa dunia.

Teori Geopolitik Alfred Thayer Mahan


Alfred Thayer Mahan (1840 1914) mengembangkan teori kekuatan
lautan/bahari. Mengatakan bahwa siapa yang menguasai lautan akan menguasai
jalur perdagangan dunia, yang berarti menguasai kekuatan dunia sehingga
akhirnya akan dapat menguasai dunia. Barang siapa menguasai lautan akan
menguasai perdagangan. Menguasai perdagangan berarti menguasai kekayaan
dunia sehinga pada akhirnya menguasai dunia.

Teori Geopolitik William Michel dan John Frederick Charles Fuller


Mitchel dan Fuller berpendapat bahwa kekuatan udara merupakan kekuatan
yang paling menentukan penguasaan dunia. Keunggulan yang dimiliki
dirgantara adalah pengembangan kekuatan di udara, memiliki daya tangkis yang
andal dari berbagai ancaman lawan dalam tempo cepat, dahsyat dan dampaknya
sangat mengerikan lawan sehingga tidak ada kesempatan bagi lawan untuk
bergerak. Kekuatan di udara justru yang paling menentukan. Kekuatan di udara
mempunyai daya tangkis terhadap ancaman dan dapat melumpuhkan kekuatan
lawan dengan penghancuran dikandang lawan itu sendiri agar tidak mampu lagi
bergerak menyerang.

Nicholas J. Spykman
Teori Spykman juga disebut Wawasan Kombinasi, yaitu teori menghubungkan
kekuatan darat, laut dan udara, yang dalam pelaksanaannya disesuaikan kondisi
dan kebutuhan. Nicholas mengatakan bahwa siapa yang mampu
mengkombinasi kekuatan darat, laut dan udara akan menguasai daerah batas
antar bangsa secara permanen dan abadi. Teori daerah batas (rimland) yaitu
teori wawasan kombinasi,yang menggabungkan kekuatan darat, laut, udara dan
dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan keperluan dan kondisi suatu negara.

C. Asas dan Arah Pandang Wawasan Nusantara


Asas Wawasan Nusantara
Merupakan ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi, ditaati,dipelihara
dan diciptakan agar terwujud demi tetap taat dan setianya komponen/unsur
pembentuk bangsa Indonesia (suku/golongan) terhadap kesepakatan
(commitment) bersama.

Asas Wawasan Nusantara terdiri dari:

1. Kepentingan/Tujuan yang sama


2. Keadilan
3. Kejujuran
4. Solidaritas
5. Kerjasama
6. Kesetiaan terhadap kesepakatan

D. Arah Pandang Wawasan Nusantara


Dengan latar belakang budaya, sejarah serta kondisi dan konstelasi geografi
serta memperhatikan perkembangan lingkungan strategis, maka arah pandang
wawasan nusantara meliputi :

Ke dalam
Bangsa Indonesia harus peka dan berusaha mencegah dan mengatasi sedini
mungkin faktor-faktor penyebab timbulnya disintegrasi bangsa dan
mengupayakan tetap terbina dan terpeliharanya persatuan dan kesatuan.
Tujuannya adalah menjamin terwujudnya persatuan kesatuan segenap aspek
kehidupan nasional baik aspek alamiah maupun
aspek sosial.

Ke luar
Mengandung makna bahwa dalam kehidupan internasional bangsa indonesia
harus berusaha dalam menjaga kepentingan nasional untuk semua aspek
kehidupan agar dapat menciptakan tujuan nasional yang tertera dalam
pembukaan UUD 1945.

Dalam arah pandang keluar memiliki tujuan untuk menjaga dan menjaminnya
kepentingan nasional didalam dunia ikut serta dalam melaksanakan ketertiban
dunia, yang didasarkan kepada kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial dengan adanya kerjasama dan sikap yang saling menghormati. Dalam hal
ini bahwa kehidupan bangsa indonesia harus berusaha untuk mengamankan
kepentingan nasionalnya dalam aspek ekonomi, politik, sosial budaya untuk
mempertahankan dan menciptakan suatu tujuan nasional yang sesuai dengan
pembukaan UUD 1945.

E. Kedudukan, Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara


Kedudukan
Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Nasional Bangsa Indonesia merupakan
ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat agar tidak terjadi
penyesatan dan penyimpangan dalam upaya mencapai dan mewujudkan cita
cita dan tujuan nasional. Dengan demikian, Wawasan Nusantara menjadi
landasan Visional dalam menyelenggarakan kehidupan Nasional.
Wawasan Nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari stratifikasinya
sebagai berikut :
Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa dan dasar negara berkedudukan
sebagai landasan idiil.
Undang Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusi negara, berkedudukan
sebagai landasan konstitusional.
Wawasan Nusantara sebagai visi nasional, berkedudukan sebagai landasan
Visional.
Ketahanan Nasional sebagai konsepsi nasional, berkedudukan sebagai landasan
konsepsional.
GBHN sebgai politik dan strategi nasional atau sebagai kebijaksanaan dasar
Nasional, berkedudukan sebagai landasan operasional.

Paradigma di atas perlu dijabarkan lebih lanjut dalam peraturan perundang


undangan. Paradigma nasional ini secara structural dan fungsional mewujudkan
keterkaitan hierarkis pyramidal dan secara instrumental mendasari kehidupan
nasional yang berdimensi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Fungsi
Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta
rambu rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan
dan perbuatan bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun
bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Tujuan
Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala
aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan
nasional daripada kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa, atau
daerah. Hal tersebut bukan berarti menghilangkan kepentingan kepentingan
individu, kelompok, suku bangsa atau daerah. Kepntingan kepentingan tersebut
tetap dihormati, diakui, dan dipenuhi, selama tidak bertentangan dengan
kepentingan nasional atau kepentingan masyarakat banyak. Nasionalisme yang
tinggi di segala bidang kehidupan demi tercapainya tujuan nasional tersebut
merupakan pancaran dari makin meningkatnya rasa, paham, dan semangat
kebangsaan dalam jiwa bangsa Indonesia sebagai hasil pemahaman dan
penghayatan Wawasan Nusantara.
F. Tantangan dan Implementasi Wawasan Nusantara

Penerapan Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap dan
pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan negara.

Implementasi dalam kehidupan politik, adalah menciptakan iklim


penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis, mewujudkan pemerintahan
yang kuat, aspiratif, dipercaya.
Implementasi dalam kehidupan ekonomi, adalah menciptakan tatanan ekonomi
yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat secara merata dan adil.
Implementasi dalam kehidupan sosial budaya, adalah menciptakan sikap
batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima dan menghormati segala bentuk
perbedaan sebagai kenyataan yang hidup di sekitarnya dan merupakan karunia
Sang Pencipta.
Implementasi dalam kehidupan pertahanan dan keamanan, adalah
menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan membentuk sikap bela negara pada
setiap WNI.
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan
tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang
beragam. Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah
dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
untuk mencapai tujuan nasional. Sedangkan pengertian yang digunakan sebagai
acuan pokok ajaran dasar Wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia
adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dengan tetap menghargai dan
menghormati kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk
mencapai tujuan nasional.

B. SARAN-SARAN

Sebagai masyarakat bangsa Indonesia yang telah mempelajari dan memahami


Wawasan Nusantara kita seharusnya mampu mengubah cara pandang dan sikap
Bangsa Indonesia mengenai diri dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945. Dimana dalam mengimplementasikannya kita harus
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara, untuk
mencapai tujuan nasional. Dengan begitu NKRI (Negara Kesatuan Republik
Indonesia) tetap satu dan kokoh.
DAFTAR PUSTAKA
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan/Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan—Edisi Revisi Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,
2017

Anda mungkin juga menyukai