Anda di halaman 1dari 21

UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN (UNISLA)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL : SK.BAN PT.Nomor :014/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO : SK.BAN PT.Nomor :014/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA : SK.BAN PT.Nomor :016/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011
Veteran No. 53 A Telp. (0322) 324706, Fax. (0322) 324706, 316221 Lamongan

PROPOSAL SKRIPSI

NIM : 081510034

Nama : Budi Irawan

Program Studi : Teknik Elektro

Judul Skripsi : Prototype Alat Pemotong Tahu Otomatis Berbasis

Mikrokontroler ATMega328

Disetujui :
Tanggal :

Penguji 1 Penguji 2

Abdullah Iskandar,ST,MT Affan Bachri,ST,MT


NIDN.0718047502 NIDN.0714078101

Mengetahui
Ka.Prodi TeknikElektro

Affan Bachri,ST,MT
NIDN.0714078101
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman merupakan tumbuhan yang dibudidayakan agar dapat diambil


manfaatnya.Tanaman sebagai salah satu makhluk hidup yang sangat berguna
untuk pemenuhan kebutuhan manusia.Manfaat tanaman dapat menghasil oksigen,
penghirup karbon dioksida menjadi hiasan dan pemenuhan kebutuhan pangan
manusia.Tanaman sendiri membutuhkan beberapa unsur agar dapat tetap hidup
dan berkembang serta subur.Salah satunya adalah kebutuhan air.Kebutuhan
Tanaman akan air memang tidak bisa terlepaskan. Air sebagai salah satu
kebutuhan tanaman untuk menyuburkan bahkan menghidupkan.Kekurangan
bahkan kelebihan air pada tanaman dapat menyebabkan kurang suburnya
tanaman.Bahkan dapat menyebabkan kematian sendiri pada tanaman.
Budidaya tanaman sendiri pada dasarnya dapat menjadi peluang usaha yang
menjanjikan. Mulai dari budidaya tanaman hias, sayur mayur dan lain
sebagainya. Tetapi potensi pemanfaatannya sampai hari ini belum dilakukan
dengan maksimal. Kebanyakan petani tanaman masih penggunakan system
manual untuk melakukan perawatan pada tanaman yang dibudidayakan.
Penyiraman air pada tanaman dengan system manual menjadi salah satu
penghambat peningkatan potensi tersebut. Penyiraman tanaman secara manual
dapat mengganggu keefisienan waktu dan tenaga.Penyiraman pada tanaman
dengan kelebihan atau kekurangan air dapat pula mengurangi daya tahan maupun
menyebabkan kematian pada tanaman itu sendiri.Sehingga berpotensi kerugian
pada petani tanaman. Untuk meminimalisir kerugian maupun efisiensi waktu dan
tenaga sebagai pengembangan dari system penyiraman secara manual.Dibutuhkan
alat penyiraman tanaman secara otomatis yang didasarkan pada kebutuhan
tanaman.
Perkembangan teknologi khususnya komputer sudah demikian majunya
merambah setiap bidang kehidupan.Hampir semua aktifitas kegiatan manusia
menggunakan teknologi moderen, mulai dari dari dunia industri, rumah tangga

1
bahkan bidang pertanian.Banyaknya penggunaan dan pemanfatan teknologi
komputer adalah karena komputer mampu melakukan pekerjaan yang berulang
secara terus- menerus, tanpa mengenal waktu, hal ini dapat dimanfatkan untuk
membantu manusia mengerjakan pekerjaan yang rutinitas.Pemanfaatan teknologi
moderen pada bidang pertanian diharapkan dapat meningkatkan hasil pertanian
terutama budidaya tanaman.
Dengan demikian penulis memilih “Prototype Penyiram Tanaman Otomatis
Dengan Sensor Kelembaban Tanah Berbasis Mikrokontroler Atmega 328” yang
diadaptasi dari peneliti terdahulu Agus Nuryadi yang berjudul “Prototipe
Penyiram Tanaman Otomatis Tanaman Cabai Berbasis Mikrokontroller ATMega
16” UNIVERSITAS ISLAM NEGRI YOGYAKARTA. 2015. Teknologi
computer yang terus berkembang pesat dimungkinkan perancangan alat-alat
otomatis yang dapat menggantikan pekerjaan manusia sebagai upaya efisinsi.
Mikrokontroler sebagai salah satu perkembangan teknologi sebagai control
sebuah system otomatis. Yang diharapkan dapat mempermudah setiap kegiatan
yang ingin dilakukan.

1.2 Rumusan Masalah

Sehubungan dengan latar belakang tersebut di atas permasalahan yang akan


dikaji dalam Tugas Akhir ini adalah:
1. Bagaimana merancang prototype penyiram tanaman otomatis?
2. Apakah Alat Penyiram otomatis dengan Baik?

1.3 Batasan Masalah

Agar tercapai suatu hasil yang optimal, di samping juga terbatasnya waktu
dan kemampuan serta lebih terarahnya pembahasan, maka untuk lebih efektifnya
pembuatan alat otomatis diberikan pembatasan dari lingkup permasalahan sebagai
berikut :
 Merancang sebuah prototype alat penyiram otomatis
 System control menggunakan atmega 328

2
 Input menggunakan sensor kelembapan tanah(soil moisture sensor) tipe YL-
69
 Output penyiram tanaman menggunakan pompa air aquarium dengan sistem
semprot
 Air ditampung pada sebuah penampung air
 Tanaman yang digunakan adalah tanaman hias
 disediakan dua buah tanaman sebagai pengujian.

1.4 Tujuan dan Manfaat

Merancang prototype alat penyiram tanaman otomatis dengan sensor


kelembaban tanah berbasis atmega 328 . sebagai efisiensi waktu dan tenaga pada
budidaya tanaman.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mikrokontroler

Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah


chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori dan perlengkapan
input output.
Dengan kata lain, mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang
mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis
dan dihapus dengan cara khusus. Mikrokontroler merupakan komputer didalam
chip yang digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik, yang menekankan
efisiensi dan efektifitas biaya. Secara harfiahnya bisa disebut “pengendali kecil”
dimana sebuah sistem elektronik yang sebelumnya banyak memerlukan
komponen-komponen pendukung seperti IC TTL dan CMOS dapat
direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroler.

2.1.1 Mikrokontroler ATMega328

ATMega328 adalah mikrokontroller keluaran dari atmel yang mempunyai


arsitektur RISC (Reduce Instruction Set Computer) yang dimana setiap proses
eksekusi data lebih cepat dari pada arsitektur CISC (Completed Instruction Set
Computer).
Mikrokontroller Atmega328 memiliki beberapa fitur antara lain :
 130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus clock.
 32 x 8-bit register serba guna.
 Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHz.
 32 KB Flash memory dan pada arduino memiliki bootloader yangmenggunakan
2 KB dari flash memori sebagai bootloader.
 Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory)
sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data semi permanent karena
EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan.
 Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2KB.

4
 Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM (Pulse Width
Modulation) output.
 Master / Slave SPI Serial interface.

Mikrokontroller ATmega 328 memiliki arsitektur Harvard, yaitu


memisahkan memori untuk kode program dan memori untuk data sehingga dapat
memaksimalkan kerja dan parallelism.Instruksi – instruksi dalam memori
program dieksekusi dalam satu alur tunggal, dimana pada saat satu instruksi
dikerjakan instruksi berikutnya sudah diambil dari memori program.Konsep inilah
yang memungkinkan instruksi – instruksi dapat dieksekusi dalam setiap satu
siklus clock. 32 x 8-bit register serba guna digunakan untuk mendukung operasi
pada ALU ( Arithmatic Logic unit ) yang dapat dilakukan dalam satu siklus. 6
dari register serbaguna ini dapat digunakan sebagai 3 buah register pointer 16-bit
pada mode pengalamatan tidak langsung untuk mengambil data pada ruang
memori data. Ketiga register pointer 16-bit ini disebut dengan register X
( gabungan R26 dan R27 ), register Y ( gabungan R28 dan R29 ), dan register Z
( gabungan R30 dan R31 ). Hampir semua instruksi AVR memiliki format 16-
bit.Setiap alamat memori program terdiri dari instruksi 16-bit atau 32-bit. Selain
register serba guna di atas, terdapat register lain yang terpetakan dengan teknik
memory mapped I/O selebar 64 byte. Beberapa register ini digunakan untuk
fungsi khusus antara lain sebagai register control Timer/ Counter, Interupsi, ADC,
USART, SPI, EEPROM, dan fungsi I/O lainnya. Register – register ini
menempati memori pada alamat 0x20h – 0x5Fh.

2.1.2 Konfigurasi Pin Mikrokontroler Atmega328

Gambar 2.1 Konfigurasi pin Atmega328

5
Table 2.1 Konfigurasi Port B

Port Pin Alternate Functions


PB7 XTAL2 (Chip Clock Oscillator pin 2)
TOSC2 (Timer Oscillator pin 2)
PCINT7 (Pin Change Interrupt 7)
PB6 XTAL1 (Chip Clock Oscillator pin 1 or External clock input)
TOSC1 (Timer Oscillator pin 1)
PCINT6 (Pin Change Interrupt 6)
PB5 SCK (SPI Bus Master clock Input)
PCINT5 (Pin Change Interrupt 5)
PB4 MISO (SPI Bus Master Input/Slave Output)
PCINT4 (Pin Change Interrupt 4)
PB3 MOSI (SPI Bus Master Output/Slave Input)
OC2A (Timer/Counter2 Output Compare Match A Output)
PCINT3 (Pin Change Interrupt 3)
PB2 SS (SPI Bus Master Slave select)
OC1 B (Timer/Counter1 Output Compare Match B Output)
PCINT2 (Pin Change Interrupt 2)
PB1 OC1A (Timer/Counter1 Output Compare Match A Output)
PCINT1 (Pin Change Interrupt 1)
PBO ICP1 (Timer/Counter1 Input Capture Input)
CLKO (Divided System Clock Output)
PCINTO (Pin Change Interrupt 0)

Port B merupakan jalur data 8 bit yang dapat difungsikan sebagai


input/output. Selain itu PORTB juga dapat memiliki fungsi alternatif seperti di
bawah ini:
a. ICP1 (PB0), berfungsi sebagai Timer Counter 1 input capture pin. 
b. OC1A (PB1), OC1B (PB2) dan OC2 (PB3) dapat difungsikan sebagai keluaran
PWM (Pulse Width Modulation).
c. MOSI (PB3), MISO (PB4), SCK (PB5), SS (PB2) merupakan jalur komunikasi
SPI.
d.Selain itu pin ini juga berfungsi sebagai jalur pemograman serial (ISP).
e. TOSC1 (PB6) dan TOSC2 (PB7) dapat difungsikan sebagai
sumber clock external untuktimer.
f.XTAL1 (PB6) dan XTAL2 (PB7) merupakan sumber clock utama
mikrokontroler. 

6
Table 2.4 Konfigurasi Port C

Port Pin Alternate Function


RESET (Reset pin)
PC6
PCINT14 (Pin Change Interrupt 14)
ADC5 (ADC Input Channel 5)
PC5 SCL (2-Wire Serial Bus Cock Line)
PCINT13 (Pin Change Interrupt 13)
ADC4 (ADC input Channel 4)
PC4 SDA (2-Wire Serial Bus Data Input/Output Line)
PCINT12 (Pin Change Interrupt 12)
ADC3 (ADC Input Channel 3)
PC3
PCINT' 11 (Pin Change Interrupt 11)
ADC2 (ADC Input Channel 2)
PC2
PCINT10 (Pin Change Interrupt 10)
ADC1 (ADC input Channel 1)
PC1
PCINT9 (Pin Change Interrupt 9)
ADC0 (ADC Input Channel 0)
PC0
PCINT8 (Pin Change Interrupt 8)

Port C merupakan jalur data 7 bit yang dapat difungsikan


sebagai input/output digital. Fungsi alternatif PORTC antara lain sebagai berikut:
a.    ADC6 channel (PC0,PC1,PC2,PC3,PC4,PC5) dengan resolusi sebesar 10 bit.
ADC dapat kita gunakan untuk mengubah input yang berupa tegangan analog
menjadi data digital.
b.    I2C (SDA dan SDL) merupakan salah satu fitur yang terdapat pada PORTC.
I2C digunakan untuk komunikasi dengan sensor atau device lain yang memiliki
komunikasi data tipe I2C seperti sensor kompas, accelerometer nunchuck.

7
Table 2.3 Konfigurasi Port D

Port Pin Alternative Fuction


AIN1 (Analog Compatator Negative Input)
PD7
PCINT23 (Pin Change Interrupt 23)
AIN0 (Analog Comparator Positive Input)
PD6 OC0A (Timer/Counter0 Output Compare Match A Output)
PCINT22 (Pin Change Interrupt 22)
T1 (Timer/Counter 1 External Counter Input)
PD5 OC0B (Timer/Counter0 Output Compare Match B Output)
PCINT21 (Pin Change Interrupt 21)
XCK (USART External Clock Input/Output)
PD4 T0 (Timer/Counter 0 External Counter Input)
PCINT20 (Pin Change Interrupt 20)
INT1 (External Interrupt Input 1)
PD3 OC2B (Timer/Counter2 Output Compare Match B Output)
PCINT19 (Pin Change Interrupt 19)
INT0 (External Interrupt Input 0)
PD2
PCINT18 (Pin Change Interrupt 18)
TXD (USART Output Pin)
PD1
PCINT17 (Pin Change Interrupt 17)
RDX (USART Input Pin)
PD0
PCINT16 (Pin Change Interrupt 16)

Port D merupakan jalur data 8 bit yang masing-masing pin-nya juga dapat
difungsikan sebagai input/output. Sama seperti Port B dan Port C, Port D juga
memiliki fungsi alternatif dibawah ini.
a.    USART (TXD dan RXD) merupakan jalur data komunikasi serial dengan level
sinyal TTL. Pin TXD berfungsi untuk mengirimkan data serial, sedangkan
RXD kebalikannya
b.    Interrupt (INT0 dan INT1) merupakan pin dengan fungsi khusus sebagai
interupsihardware.
c.    XCK dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk USART, namun
kita juga dapat memanfaatkan clock dari CPU, sehingga tidak perlu
membutuhkan external clock.
d.   T0 dan T1 berfungsi sebagai masukan counter external untuk timer 1
dan timer 0.
e.    AIN0 dan AIN1 keduanya merupakan masukan input untuk analog
comparator.

8
2.2 Arduino uno

Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATMEGA


328(datasheet). Memiliki 14 pin input dari output digital  dimana 6 pin input
tersebut dapat digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz
osilator kristal, koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk
mendukung mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya menghubungkan
Board Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan kabel USB atau listrik
dengan AC yang-ke adaptor-DC atau baterai untukmenjalankannya.

Gambar 2.2 Arduino Uno

Table 2.4 Spesifikasi Arduino Uno

Microcontroller ATmega328
Operating Voltage 5V
Input Voltage
7-12V
(recommended)
Input Voltage (limits) 6-20V
Digital I/O Pins 14 (of which 6 provide PWM output)
Analog Input Pins 6
DC Current per I/O Pin 40 mA
DC Current for 3.3V Pin 50 mA
32 KB (ATmega328) of which 0.5 KB used by
Flash Memory
bootloader
SRAM 2 KB (ATmega328)
EEPROM 1 KB (ATmega328)
Clock Speed 16 MHz
Length 68.6 mm
Width 53.4 mm
Weight 25
2.3 Soil Moisture Sensor

9
Soil Moisture sensor adalah sensor yang dapat mendeteksi kelembaban
tanah. Sensor yang cukup sederhana, tetapi sangat ideal untuk memantau
kelembaban taman kota, atau tingkat air pada tanaman.

Gambar 2.3 Soil Moisture sensor

Soil Moisture Sensor terdiri dua probe untuk melewatkan arus melalui
tanah, kemudian membaca resistansinya untuk mendapatkan tingkat
kelembaban.Semakin banyak air membuat tanah lebih mudah menghantarkan
listrik (resistansi kecil), sedangkan tanah yang kering sangat sulit menghantarkan
listrik (resistansi besar).

Table 2.5 Spesifikasi Soil Moisture Sensor


Spesifikasi Pin definition Pin Out
Power supply: 3.3v or 5v Analog output(Blue wire) Red - VCC (5v)
Output V signal: 0~4.2v GND(Black wire) Black - Ground (GND)
Current: 35mA Power(Red wire) Blue - Signal (Data)

2.4 Aquarium Water Pump

Aquarium water pump adalah pompa air yang digunakan pada aquarium
sebagai pemindah air. Pada dasarnya pemindahannya disebabkan adanya tekanan
dari perputaran motor.Yang dapat menyebabkan perpindahan air.Prinsip kerjanya
dengan mengubah energy kinetis menjadi energy potensial.

Gambar 2.4 Aquarium Water Pump


2.5 LM 35

10
Sensor Suhu LM35 adalah salah satu jenis sensor yang merubah besaran
suhu ke besaran listrik dalam bentuk tegangan.LM35 memiliki 3 buah pin kaki,
pin1 untuk INPUT tegangan positif (+), pin2 OUTPUT, pin3 INPUT tegangan
negatif/GND (-).Dapat beroperasi pada tegangan 4 volt sampai 30 volt. Setiap
suhu 1 derajat Celcius akan menunjukan tegangan 10 mV.

Gambar 2.5 LM35


Persamaan:
Vout = 10 mV/1ºC

Pembacaan tegangan Vout = 500 mV, maka temperaturnya = 500mV/10mV=


50ºC.

Berikut ini adalah karakteristik dari sensor LM35:

1. Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan
suhu 10 mVolt/ºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.
2. Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5ºC pada suhu 25 ºC.
3. Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai +150 ºC.
4. Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.
5. Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.
6. Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari
0,1 ºC pada udara diam.
7. Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.
8. Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC.

2.6 LCD 2x16

11
Display LCD sebuah liquid crystal atau perangkat elektronik yang dapat
digunakan untuk menampilkan angka atau teks.

Gambar 2.6 LCD 2x16

2.7 Sensor Ultrasonik

Sensor Ultrasonik adalah alat elektronika yang kemampuannya bisa


mengubah dari energy listrik menjadi energy mekanik dalam bentuk gelombang
suara ultrasonic. Sensor ini terdiri dari rangkaian pemancar Ultrasonic yang
dinamakan transmitter dan penerima ultrasonic yang disebut receiver.Alat ini
digunakan untuk mengukur gelombang ultrasonic.Gelombang ultrasonic adalah
gelombang mekanik yang memiliki cirri-ciri longitudinal dan biasanya memiliki
frekuensi di atas 20 Khz. Gelombong Utrasonic dapat merambat melalui zat padat,
cair maupun gas.Gelombang Ultrasonic adalah gelombang rambatan energi dan
momentum mekanik sehingga merambat melalui ketiga element tersebut sebagai
interaksi dengan molekul dan sifat enersia medium yang dilaluinya.

Gambar 2.7 Ultrasonik

2.8 Arduino IDE

12
Arduino IDE (Integrated Development Environment ). Sebuah perangkat
lunak yang memudahkan kita mengembangkan aplikasi mikrokontroler mulai dari
menuliskan source program, kompilasi, upload hasil kompilasi, dan uji coba
secara terminal serial. Namun sampai saat ini arduino belum mampu men-debug
secara simulasi maupun secara perangkat keras.
Arduino IDE dapat dijalankan di komputer dengan berbagai macam
platform karena didukung atau berbasis Java.Source program yang kita buat untuk
aplikasi mikrokontroler adalah bahasa C/C++ dan dapat digabungkan dengan
assembly. Penulis menggunakan arduino berbasis mikrokontroler AVR
dilingkungan jenis ATMEGA yaitu ATMEGA 8, 168, 328 dan 2650.

Gambar 2.8 Tampilan Utama Arduino IDE

BAB III

13
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini metode yang digunakan meliputi perancangan


rangkaian elektrik, sistematis, agar diperoleh data dan informasi yang akurat.
Mulai dari pengumpulan data, perancangan, pembuatan alat, pengujian, hingga
analisis hasil sistem. Gambar 3.1 menunjukkan blok diagram perancangan alat.

SENSOR
KELEMBABAN LCD
DRIVER
SENSOR SUHU POMPA 1

ATMega
POMPA AIR
SENSOR 328
ULTRASONIK
1

DRIVER
POMPA 2

POWER
SUPLAY POMPA AIR
2

Gambar 3.1 Diagram blok perencanaan Alat

Prinsip kerja untuk mensuplai tegangannya adalah power suplay atau


adaptor. Sedangkan prinsip kerja sistem, diawali dengan memasukkan data-data
yang berhubungan dengan kelembaban tanah, suhu udara dan level tangki air.
Data tersebut meliputi data sensor kelembaban, sensor suhu dan sensor ultrasonik.
Data-data sensor tersebut dimasukkan kedalam mikrokontroller. Hasil input data
akan di tampilkan pada LCD. Data-data yang sudah dimasukkan akan menjadi
acuan mikrokontroller untuk menjalankan system. Jika kondisi tanah
kelembabanya berkurang/kering (dibaca oleh sensor kelembapan) maka
mikrokontroller akan menjalankan system untuk menyalakan pompa air 1, Jika
kondisi suhu naik/panas (dibaca oleh sensor suhu) maka mikrokontroller akan
menjalankan system untuk menyalakan pompa air 1, Jika kondisi air pada tangki

14
berkurang/habis (dibaca oleh sensor level) maka mikrokontroller akan
menjalankan system untuk menyalakan pompa air 2 dan begitu seterusnya.

3.2 Tahapan-Tahapan Penelitian

a. Pengumpulan data-data, referensi penunjang tentang mikrokontroler,


Minimum system mikrokontroler, software pemograman, motor
b. Perancangan hardwere dan software
c. Melakukan pengujian, menarik kesimpulan
d. Membuat laporan dan Evaluasi
3.3 Flowchart

START

INISIALISASI PIN

1
PEMBACAAN SENSOR

A B LEVEL AIR

AIR TANGKI KURANG/HABIS

TIDAK
YA

NYALAKAN POMPA 2

FINISH

A B

15
KELEMBABAN SUHU NAIK/PANAS
BERKURANG/KERING

KELEMBABAN TANAH SUHU NAIK/PANAS


KURANG/KERING

1 1
TIDAK TIDAK
YA YA

NYALAKAN POMPA 1 NYALAKAN POMPA 1

FINISH FINISH

Gambar 3.2 Alur kerja alat

Dalam prinsip sistem kerja alat ini di mulai dari yang pertama: Awal Start
kemudian inisialisasi pin ATMega 328 selanjutnya membaca kelembaban tanah
dengan tampilan LCD, Jika kelembaban tanah berkurang maka akan menjadi
acuan mikrokontroller menjalankan sistematis (YA), jika kondisi tanah masih
dalam keadaan lembab (TIDAK) maka system akan kembaili ke pembacaan
sensor, jika YA oleh mikrokontroller menampilkan sebuah tampilan pada LCD
selanjutnya mikrokontroller akan menyalakan pompa air 1 untuk memompa air
dari tangki, lalu membaca suhu dengan tampilan LCD, Jika suhu naik/panas maka
akan menjadi acuan mikrokontroller menjalankan sistematis (YA), jika kondisi
suhu masih dalam keadaan normal (TIDAK) maka system akan kembali ke
pembacaan sensor, jika YA oleh mikrokontroller menampilkan sebuah tampilan
pada LCD selanjutnya mikrokontroller akan menyalakan pompa air 1 untuk
memompa air dari tangki, kemudian membaca level air dengan tampilan LCD,
Jika level air berkurang/habis maka akan menjadi acuan mikrokontroller
menjalankan sistematis (YA), jika kondisi suhu masih dalam keadaan
penuh(TIDAK) maka system akan kembaili ke pembacaan sensor, jika YA oleh
mikrokontroller menampilkan sebuah tampilan pada LCD selanjutnya

16
mikrokontroller akan menyalakan pompa air 2 untuk memompa air pada tempat
yang sudah ditentukan dan begitu seterusnya.
3.4 Teknik Analisa Data

Karena dalam penelitian ini membuat alat penyiram tanaman yang


dikontrol dengan mikrokontroler maka analisa yang dilakukan adalah dengan
mengukur dan mendata suhu serta melakukan serangkaian beberapa percobaan.

3.5 Perancangan Hardware


Sesuai dengan namanya, sistem atau alat ini berupa prototype yang berati
alat ini baru sebuah contoh alat sistem penyiram tanaman secara otomatis. Alat ini
dikendalikan Mikrokontroler Atmega328 sebagai sistem kontrol untuk
mengontrol water pump akuarium dan semua rangkian terpasang didalam box,
yang terdapat diluar hanya pompa, sensor kelembaban tanah.

3.6 Pengisian Boadloader menggunakan Arduino IDE

Membuka IDE Arduino dan loading sketch ‘ArduinoISP’ di menu File |


Examples|ArduinoISP.

Gambar 3.3 Tampilan Aplikasi Arduino IDE

Pilih board ‘Arduino Uno’ di menu Tools | Board | Arduino Uno, pilih port
serial yang terinstal di menu Tools | Serial Port, kemudian upload sketch

17
‘ArduinoISP’ di board Arduino melalui menu File | Upload. Board arduino secara
otomatis sudah berfungsi sebagai board ISP (In System Programming), yakni
board yang bisa mengisi program ke mikrokontroller lain melalui port
MISO/MOSI.
Pilih tipe programmer sebagai ‘Arduino as ISP‘ di ‘Tools | Programmer‘.
mengisi bootloader ke IC ATMega 328 dengan memilih menu Tools | Burn
Bootloader. Sampai muncul notifikasi proses pengisian bootloader sudah selesai
di jendela bawah di IDE Arduino.

Gambar 3.4 mini sistem rangkaian boutloeder

3.7 Jadwal Kegiatan


Didalam jadwal pelaksanaan ini penulis membuat jadwal tabel kegiatan
yang di mulai dari tahap persiapan, desain rangkaian elektronik, pembelian alat,
perakitan komponen, pengujian, analisis dokumentasi dan tahap yang terakhir
kesimpulan.

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Skripsi


    Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Skripsi

18
April Mei Juni Juli
No Kegiatan 2016 2016 2016 2016
    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan                                
2 Desain rangkaian elektronik                                
3 Pembelian alat                                
4 Perakitan komponen                                
5 Pengujian                                
6 Analisis dokumentasi                                
Kesimpulan
7                                

19
DAFTAR PUSTAKA

1. Agus Nuryadi. 2015. Prototipe Penyiram Tanaman Otomatis Tanaman


Cabai Berbasis Mikrokontroller ATMega 16. Yogyakarta :
2. Edi Nur Prasetyo. 2015. Prototype Penyiram Tanaman Persemaian Dengan
Sensor Kelembaban Tanah Berbasis Arduino. Surakarta : Universitas
Muhammadiyah Surakarta
3. Hery Santoso. 2015. Panduan Praktis Arduino Untuk Pemula. Treggalek :
Elang Sakti
4. Ilmanza R.K. 2015. 17 Proyek Arduino. Malang: Robomania
5. http://www.alldatasheet.com/view.jsp?Searchword=Datasheet
%20atmega328&gclid=CJvJ4IC_pssCFdMRaAodRM8AXA
6. https://www.youtube.com/watch?v=AXBRF9V1Ub8

20

Anda mungkin juga menyukai