5b Susunan Antena
5b Susunan Antena
Oleh :
Eka Setia Nugraha S.T., M.T.
Sumber:
Nachwan Mufti Adriansyah, S.T., M.T.
A. Pendahuluan
Dalam kuliah Medan Elektromanetika Telekomunikasi kita sudah
mengenal penjumlahan/ superposisi medan.
Telah dikenal bahwa medan total disuatu titik merupakan superposisi dari
medan-medan yang datang dititik tersebut (medan-medan datang dan/atau
medan pantul).
E t E1 E 2 E3 .....
Dalam hal antena, medan total (magnituda dan fasa) dari suatu susunan antena
tergantung dari magnituda dan fasa dari medan-medan yang dihasilkan
masing-masing elemen antena.
Fasa dari medan-medan yang datang dari masing-masing elemen antena
berbeda karena adanya perbedaan jarak yang ditempuh masing-masing
gelombang.
Jika perbedaan jarak tempuh dua buah gelombang adalah d , maka beda fasa
antara kedua gelombang tersebut pada titik observasi adalah :
2
.d d
2
A. Pendahuluan
Contoh..
Lihat gelombang langsung dan gelombang pantul di bawah ini ..
A
Tx Di penerima ( titik B ), medan total
B adalah penjumlahan / superposisi
h1 Rx dari gelombang langsung dan
O h2
1 2 gelombang pantul
E t E S1 E S2
j1 j 2 A
E 0e E 0e Tx
E 0 e j1 e j2 h1 B
Rx
e O h2
j1 j1 1 2
E0 e
Jika medan E1 dianggap sebagai referensi ( fasanya dianggap = 0 ), maka
akan didapat persamaan :
E t E0 1 e j
4
A. Pendahuluan
• Konsep Dasar Susunan
a. Susunan 2 antena isotropik untuk berbagai kasus ( amplitudo dan
fasa sama, amplitudo sama fasa berbeda, amplitudo dan fasa berbeda
), meliputi : (1) persamaan medan total susunan, (2) penentuan letak
medan maksimum dan minimum, (3) diagram arah medan dan fasa
b. Prinsip perkalian diagram dan sintesa pada susunan antena
sejenis, meliputi : syarat-syarat, teknik perkalian, dan sintesa
• Susunan Linear n Sumber Titik Isotropis
Susuna a. Distribusi Arus Uniform, meliputi : penurunan persamaan
n medan total susunan, arah maksimum dan minimum, Array
Antena Factor, gain susunan, teknik desain antena
b. Distribusi Arus Non Uniform, terdiri dari : (1) Susunan Binomial
(2) Susunan Optimum (Dolph Tchebyschef), (3) Susunan Edge
• Macam-Macam Susunan
a. Susunan Distribusi Arus Kontinyu
b. Susunan Antena Parasit
c. Susunan Antena Log Perodik
• Pencatuan Susunan 5
B. Konsep Dasar Susunan
B.1. Tujuan Membuat Susunan / Array Antena…..
• Mendapatkan diagram arah dengan pola tertentu ( beam forming )
• Mendapatkan diagram arah dengan pengendalian arah tertentu ( beam
steering )
B.2. Susunan 2 Sumber Titik
Lihat susunan 2 sumber isotropis di bawah ini !
Isotropis Interpretasi gambar..
y Ke titik observasi pada medan jauh
• 2 sumber isotropis
dipisahkan oleh jarak d
• Titik observasi adalah ke
arah sudut f dari sumbu
d garis dianggap sejajar
horisontal (sumbu-x)
d cos f
cos f k a r e n a j a r a k
2 2
titik observasi >> dimensi
• Garis orientasi dari sumber-
f antena (di medan jauh) sumber isotropis menuju
titik observasi dianggap
1 0 2 x
sejajar karena d (jarak antar
d sumber isotropis) <<
daripada jarak antena
menuju titik observasi
6
B. Konsep Dasar Susunan
y Kasus 1 : Amplitudo dan Fasa Sama
• Referensi titik 0...
Jika titik O dianggap sebagai referensi
(dianggap sbg titik dengan fasa = 0 ), maka
d d E1 akan tertinggal sebesar :
cos f cos f
2 2
2 d
f cos f
2 2
1 0 2 x
dan medan E2 akan mendahului sebesar :
d 2 d
cos f
2 2
j
E 2 E 0e 2
7
B. Konsep Dasar Susunan
Kasus 1 : Susunan Isotropik Amplitudo dan Fasa Sama
j j
E t E 0e E 0e
2 2 Medan maksimum terjadi ketika, ( d =
)
cos 1 d cos fm 0
2
j 2 j 2 cos fm 0
e e
E t 2E 0 3
fm ,
2 2 2
Medan minimum terjadi ketika, ( d =
) 1
cos 0 cos f0
Jadi, untuk referensi titik 2 2 2
0
f0 0,
E t 2E 0 cos
2
dengan, mencari medan maksimum dan minimum
d r cos f 2 dimaksudkan untuk menggambar diagram arah medan
dr d
8
B. Konsep Dasar Susunan
y Kasus 1 : Susunan Isotropik Amplitudo dan Fasa Sama
E1 E 0
9
B. Konsep Dasar Susunan
j
E t E 0 E 0e
Kasus 1 : Susunan Isotropik Amplitudo dan Fasa Sama
E t 2E 0 cos
2 2
j
j
magnituda fasa
j e e
2 2
E t 2E 0 e
2
2 d
2 2E 0 cos cos f Diagram
2 Arah Medan
x 0o o
f
90 180 o
360 o
90o
2 Ref. titik 0 E t 2E 0 cos
1 2 2
E t 2E 0 cos d cos f
2 Ref. titik 1 E t 2E 0 cos
2 2
Lihat cara mencari arah fasa
magnituda
maksimum dan minimum pada
11
slide 9 !!
B. Konsep Dasar Susunan
Pengaruh perbedaan fasa arus...
Beda fasa pada medan-medan Kasus 2 :
yang dihasilkan oleh 2 antena Amplitudo Sama, Beda Fasa 180o
yang dicatu dengan amplitudo
arus yang sama di titik jauh
disebabkan karena jarak relatif • Referensi titik 0...
antara dua antena tersebut,
dinyatakan oleh :
2
d cos f E t 2E 0 cos 2
Jika dua antena tersebut dicatu 2 d cos f
oleh arus dengan beda fasa
tertentu, maka beda fasa antara
medan-medan yang dihasilkan E t 2E 0 cos d cos f
2 :
dinyatakan oleh
d cos f f 2
Harga maksimum, d = ½
d r cos f f
cos fm 2k 1
2
beda fasa medan karena beda fasa medan
perbedaan jarak relatif karena beda fasa fm 0,
antar sumber arus catuan sumber
12
B. Konsep Dasar Susunan
Kasus 2 : Amplitudo sama, beda fasa 180o
Harga minimum, d = ½
cos f0 k
y
3
f0 , f 1 60o
2 2 2
Harga ½ daya, d = ½
1 x
cos f 1 2 diagram arah
2 2 2 medan
cos f 1 2k 1
2
2 2 4
f 1 60o
2
HPBW 2f 1 120o
2
13
B. Konsep Dasar Susunan
Kasus 3 : Amplitudo Sama, Beda Fasa 90o y
E t E 0 1 a cos a sin
2 2 2
1 a sin
tan
1 a cos
dan,
2
d cos f d
15
B. Konsep Dasar Susunan
B.3. Prinsip Perkalian Diagram dan Sintesa
Pada Susunan Antena Sejenis
a. Perkalian Diagram...
17
B. Konsep Dasar Susunan
18
B. Konsep Dasar Susunan
19
B. Konsep Dasar Susunan
b. Sintesa Diagram...
• Definisi / tujuan Proses untuk mencari sumber atau susunan yang
sintesa memberikan diagram arah sesuai keinginan designer
• Problem sintesa Sintesa diagram tidak selalu sederhana dan mungkin
menghasilkan susunan yang kurang realiable.
Salah satu sintesa yang sederhana adalah dengan
menggunakan Prinsip Perkalian Diagram
20
B. Konsep Dasar Susunan
E t E1 E 2 cos
0,6 cos f 104 cos 1,2 cos f 180
o o
2 2
cos 54o cos f 52o cos 108o cos f 90o
22
C. Susunan Linear n Sumber Titik Isotropis
• Telah kita sepakati sebelumnya bahwa diagram arah medan
maupun fasa dapat diubah-ubah dengan mengatur distribusi
arus pada masing-masing elemen antena
• Pada sub bab ini, dipakai elemen antena isotropis dan
kemudian dilihat pengaruh perubahan distribusi arus pada
masing-masing elemen terhadap perubahan diagram arah dan
fasa, gain susunan, dan sebagainya
• Distribusi arus yang diamati :
• Distribusi arus uniform
• Distribusi arus tak uniform
23
C. Susunan Linear n Sumber Titik Isotropis
C.1. Distribusi Arus
Uniform
Pengantar
Kita memakai prinsip-prinsip yang sudah dipahami sebelumnya untuk
menurunkan persamaan medan total yang dihasilkan oleh susunan sejumlah n
antena isotropis
Lihat gambar berikut, • Referensi titik 1
y Dengan dinormalisasikan terhadap Eo,
Ke titik observasi pada medan jauh
E tn 1 e j e j2 ..... e j( n 1)
E tn e j e j e j2 e j3 ..... e jn
2
d cos
d cos f
E tn 1 e j 1 e jn -
f
Didapatkan,
jn
jn 2 jn 2
1 2 3 n x
1 e jn e 2 e e
d d
E tn j
j j
1 e j
e 2 e 2
e2
C. Susunan Linear n Sumber Titik Isotropis
Sehingga, didapatkan Dengan cara yang sama, kita bisa
medan total ternormalisasi mendapatkan persamaan medan total
untuk referensi pada titik 1 ternormalisasi untuk referensi titik tengah, sbb :
sin n sin n Diagram fasa
E tn 2
E tn 2
persamaan disamping
berupa STEP
sin sin FUNCTION yang
2 2 diberikan dari polaritas
(+/-) harga Etn
n 1
dimana, Selanjutnya kita akan pelajari
2
2 : • Menurunkan syarat medan
dan, cos f d maksimum dan minimum
• Array Factor
d = jarak spasi antar elemen
• Konsep Gain Susunan
d = beda fasa antar catuan
arus yang berdekatan • Tinjauan berbagai kasus
25
C. Susunan Linear n Sumber Titik Isotropis
Medan Maksimum dan Minimum ...
Lihat kembali persamaan berikut !
• Medan maksimum terjadi jika suku penyebut
sin n sama dengan atau mendekati nol
E tn
2
sin 0 atau 0 atau 0
sin 2 2
2 Jika tidak pernah mencapai harga nol, maka
medan maksimum terjadi jika mencapai harga
minimum
• Medan minimum terjadi jika suku pembilang
sama dengan nol
sin n 0 atau n k k 0,1, 2,...dst
2 2
Tetapi, k tidak boleh merupakan kelipatan dari n (k
mn)
PR : Mengapa ?
26
C. Susunan Linear n Sumber Titik Isotropis
28
C. Susunan Linear n Sumber Titik Isotropis
G G F n
- Penguatan Daya 2
29
C. Susunan Linear n Sumber Titik Isotropis
31
C. Susunan Linear n Sumber Titik Isotropis
Kasus 2 (Utk Distribusi Arus Uniform) – Susunan Endfire
Biasa • Endfire memiliki sifat : E
maksimum pada sudut f = 0 (fm
=0)
• Proses desain dilakukan dgn
menentukan beda fasa d yang
memberi f=0 , pada harga Emaks
atau =0o.
0 d r cos fm do
• Jadi, =0o untuk fm =0
2
d d r d
• Untuk n = 4, d = /2, didapat :
d = -
32
C. Susunan Linear n Sumber Titik Isotropis
Kasus 3 (Utk Distribusi Arus Uniform) – Susunan Endfire Hansen-
Woodyard Dengan Direktifitas Diperbesar
• Susunan Endfire Hansen-Woodyard
dgn direktifitas diperbesar , dicapai
dgn syarat :
d d r
n
d r cos f 1
n
• Emaks terjadi pada :
fm 0 dan fm
n
• Faktor susunan dapat dituliskan
sbb:
n
sin
E N sin
Gambar diatas 2
adalah contoh untuk 5 2n sin
: n 4, d , dan d 33
2 4 2
C. Susunan Linear n Sumber Titik Isotropis
Kasus 4 (Utk Distribusi Arus Uniform) – Susunan Dengan
Medan Maksimum Untuk Arah Sembarang
Misalkan ditentukan medan
maksimum untuk arah tertentu yang
sembarang
• Maksimum terjadi ketika :
0
• Minimum terjadi ketika :
sin n 0
2
2
dimana, cos f d
• Gambar disamping berasal dari
perhitungan untuk :
n 4, d , dan fm 60o
2 34
C. Susunan Linear n Sumber Titik Isotropis
C.2. Distribusi Arus Non-Uniform
Seperti juga dengan pengaturan fasa untuk tiap catuan susunan, maka
perubahan pola pancar dapat juga dicapai dengan mengatur distribusi
arus tiap catuan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan pola pancar yang
diinginkan. Pada sub-bagian ini kita mempelajari beberapa macam distribusi
arus tidak seragam dan pengaruhnya pada pola pancar yang dihasilkan
35
C. Susunan Linear n Sumber Titik Isotropis
a b
n 1
a n 1
n 1a n 2
b
n 1n 2 n 3 2
a b ...dst
2!
Koefisien-koefisien tersebut membentuk Deret Segitiga Pascal
37
C. Susunan Linear n Sumber Titik Isotropis
Distribusi Non-Uniform Optimum (DOLPH-TCHEBYSCHEF)
Penurunan medan total susunan dilakukan dengan cara yang
sama (spt sebelumnya), dengan referensi titik tengah susunan.
Didapatkan medan total untuk n-genap sbb:
ne 1
E ne 2A 0 cos 2A1 cos 3 ... 2A k cos
2 2 2
k N 1
E ne 2 k 0
A k cos 2k 1
2
Dimana,
ne = jumlah elemen
(genap)
ne
N
2
k = 0, 1, 2, … , (N-1)
38
C. Susunan Linear n Sumber Titik Isotropis
Distribusi Non-Uniform Optimum (DOLPH-TCHEBYSCHEF)
39
C. Susunan Linear n Sumber Titik Isotropis
Distribusi Non-Uniform Optimum (DOLPH-TCHEBYSCHEF)
k N 1 kN
E ne 2 A k cos 2k 1
2
E no 2 A k cos 2k
k 0 2
k 0
1
E9 cos cos 2 cos 3 cos 4
2
42
C. Susunan Linear n Sumber Titik Isotropis
Distribusi Non-Uniform Optimum (DOLPH-TCHEBYSCHEF)
Polinom Tchebyscheff
Teorema de Moivre
m
jm
e 2 cos m j sin m cos j sin
2 2 2 2
sehingga,
m
cos m Re cos j sin
2 2 2
m m( m 1) m2
cos m cos cos
2 2 2! 2
m(m 1)(m 2)(m 3) m4 4 A
cos sin ...
4! 2 2
43
A Susunan Linear n Sumber Titik Isotropis
Distribusi Non-Uniform Optimum (DOLPH-TCHEBYSCHEF)
Bentuk disamping kiri bawah, bersesuaian
substitusi dengan Polinom Tchebyscheff, dgn rumus
sin 2 1 cos 2
rekursif :
2 2 Tn 1 x 2x Tn x Tn1 x
T0 x 1
m 0 cos m 1
2 T1 x x
m 1 cos m cos T2 x 2x 2 1
2 2
T3 x 4x 3 3x
m 2 cos m 2 cos 2 1
2 2 T4 x 8x 4 8x 2 1
m 3 cos m 4 cos 3 3 cos T5 x 16x 5 20x 3 5x
2 2 2
T6 x 32x 6 48x 4 18x 2 1
m 0 cos m 8 cos 4 8 cos 2 1
2 2 2 T7 x 64x 7 112x 5 56x 3 7 x
dst dst
dengan x cos
44
2
C. Susunan Linear n Sumber Titik Isotropis
Distribusi Non-Uniform Optimum (DOLPH-TCHEBYSCHEF)
Dibawah ini adalah grafik untuk polinom-polinom Tchebyscheff
untuk nilai m = 1 sd 5
Sifat polinom :
1. Semua Tm(x)
melewati (1,1)
2. Jika –1 < x < 1, maka
: -1 < Tm(x) < 1
3. Semua akar Tm(x)
ada diantara –1
dan 1 atau -1 < x0
<1
4. Semua harga ekstrim
adalah 1
45
C. Susunan Linear n Sumber Titik Isotropis
Distribusi Non-Uniform Optimum (DOLPH-TCHEBYSCHEF)
Pemahaman grafik polinom
Misalkan R adalah perbandingan antara mainlobe maksimum
R
mainlobe maksimum dan minorlobe level minorlobe level
R
Tn-1(x) • Tn-1(x) adalah menggambarkan diagram arah
medan untuk sejumlah n elemen En
• Titik (x0 , R) pada kurva menggambarkan
harga mainlobe maksimum
• Akar-akar polinom menunjukkan harga-
harga NOL diagram medan
• FNBW (First Null Beamwidth) pada titik
(x = x1’)
46
C. Susunan Linear n Sumber Titik Isotropis
Distribusi Non-Uniform Optimum (DOLPH-TCHEBYSCHEF)
sebagai berikut :
1
1 1
x 0 R R 1 m R R 1 m
2 2
2
N
ne n genap N n o 1 n ganjil
2 2
Persamaan dapat dinyatakan dalam w (setelah
penyekalaan)
Diperoleh harga-harga
Modul: 4ASusunan A 2, … A k
0, A1,Antena 49
C. Susunan Linear n Sumber Titik Isotropis
Distribusi Non-Uniform Optimum (DOLPH-TCHEBYSCHEF)
Contoh:
n 8, d , ditentukan R dB 26 dB
2
1. Untuk n = 8, dipilih T8-1(x) = T7(x) = 64x7 – 112x5 + 56x3 – 7x
2. R = 26 dB R(numerik) = 20
1 1
1 Untuk orde
x 0 20 202 1 7 20 202 1 7 1,15 tinggi, x0 harus
2
teliti: 3-5 digit
3. R = 20 R > 1 , sehingga perlu perubahan skala !.
w
x
1,15 untuk w cos
2
50
C. Susunan Linear n Sumber Titik Isotropis
Distribusi Non-Uniform Optimum (DOLPH-TCHEBYSCHEF)
persamaan
E8 A0 cos A1 cos 3 A 2 cos 5 A3 cos 7 setengah
2 2 2 2 medan total
Substitusi dgn w, cos w
2
setelah
penyekalaan cos 3 4w 3 3w
2
cos 5 16w 5 20w 3 5w
2
cos 7 32w 6 48w 4 18w 2 1
2
51
C. Susunan Linear n Sumber Titik Isotropis
Distribusi Non-Uniform Optimum (DOLPH-TCHEBYSCHEF)
E8 w A 0 w A1 4w 3 3w A 2 16w 5 20w 3 5w
A3 64w 7 112w 5 56w 3 7 w
E8 w 64A 3 w 7
112A 3 16A 2 w 5
56A 3 20A 2 4A1 w 3
7A 3 5A 2 3A1 A 0 w
5. Penyetaraan
E8 w w x T7 x = 64x7 – 112x5 + 56x3 – 7x
x0
52
C. Susunan Linear n Sumber Titik Isotropis
Didapatkan :
64A 3 7
E8 w x
7
= 64x7 A3 = 2,66
1,15
112A 3 16A 2 5
7
x = – 112x5 A2 = 4,56
1,15
56A 3 20A 2 4A1 3
7
x = + 56x3 A1 = 6,82
1,15
7A 3 5A 2 3A1 A 0
7
x = – 7x A0 = 8,25
1,15
Jadi, kita dapatkan distribusi amplituda arus :
A3 A2 A1 A0 A0 A1 A2 A3
2,66 : 4,56 : 6,82 : 8,25 : 8,25 : 6,82 : 4,56 : 2,66
Atau, 1 : 1,7 : 2,6 : 3,1 : 3,1 : 2,6 53 : 1,7 : 1
C. Susunan Linear n Sumber Titik Isotropis
Distribusi Non-Uniform Optimum (DOLPH-TCHEBYSCHEF)
Diagram Arah :
Untuk mendapatkan diagram arah
kuat medan, dapat ditabelkan lalu
diplot, untuk nilai-nilai variabel : ,
x, En
d sin
x x 0 cos r dan En = Tn-1(x)
2
54
C. Susunan Linear n Sumber Titik Isotropis
Di bawah ini adalah perbandingan pola pancar yang dihasilkan
dari beberapa distribusi arus untuk jumlah elemen 8 (n = 8)
56