Bab I-5
Bab I-5
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebagaimana kita ketahui bahwa Negara Indonesia berpenduduk
sangat padat dan semua itu menuntut kita untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan yang sempurna.rumah sakit adalah salah satu sarana atau tempat
yang paling tepat untuk pelayanan kesehatan.
Di Era Globalisasi di tahun 2017 sumber daya manusia di Indonesia
dalam bidang kesehatan khususnya Elektromedik lebih ditingkatkan seiring
dengan kemajuan teknologi semakin pesat.Sehingga setiap rumah sakit
memiliki teknisi yang handal, agar dapat menangani kerusakan alat-alat yang
ada di rumah sakit dan juga dapat melakukan pemeliharaan alat sehingga alat-
alat medik yang ada di rumah sakit selalu dalam keadaan baik dan siap pakai.
Sebagai lembaga pendidikan yang menghasilkan tenaga ahli dibidang
Elektromedik, POLITEKNIK KESEHATAN SITEBA PADANG berusaha
meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan, Praktek Kerja Lapangan
(PKL) merupakan salah satu cara untuk meningkatkan wawasan terhadap
mahasiswa Praktek Kerja Lapangan.
PKL juga merupakan kegiatan intrakurikuler yang wajib ditempuh
oleh setiap mahasiswa tinggkat III Politeknik Kesehatan Siteba Padang
Jurusan Elektromedik setelah menjalani perkuliahan, baik secara teori
maupun praktek.Kegiatan ini merupakan kegiatan yang mempunyai makna
penting terhadap mahasiswa untuk dapat mempraktekan serta mencoba secara
nyata pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh pada tahap
pendidikan.Sehingga mahasiswa dapat bersikap professional dan mampu
menyesuiakan diri di lingkungan masyarakat.
1
B. TUJUAN PELAKSANAAN PKL
Tujuan Praktek Kerja Lapangan dapat dijabarkan menjadi tujuan
umun dan tujuan khusus, yaitu:
1. Tujuan Umum
a. Memahami lebih mendalam masalah teknik perencanaan,
pemasangan, pengujian dan pemeliharaan serta perbaikan peralatan
elektromedik dan sarana kesehatan.
b. Memahami falsafah-falsafah tentang kesehatan dan keamanan
terhadap penderita, petugas, lingkungan dan peralatan elektromedik.
c. Memahami tentang struktur dan proses terjadinya di lapangan.
d. Terbina minat dan perhatiannya terhadap lapangan kerja yang harus
dihadapinya nanti.
e. Terbinanya pandangan secara horizontal, luas dan menyeluruh dalam
kaitannya dengan masalah-masalah sosial di masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Memperoleh kesempatan untuk melatih diri dalam menerapkan dan
mengintegrasikan informasi pelajaran yang diperoleh selama
mengikuti tugas-tugas pelajaran teknik elektromedik dan sarana
kesehatan secara lebih luas.
b. Memperoleh pengalaman pribadi yang riil, konkrit, dramatis dan
eduktif.
c. Lebih tangkap terhadap fenomena-fenomena yang terjadi di lapangan.
d. Mempertinggi tingkat keberhasilan perkuliahan di kelas.
e. Memperoleh informasi baru sebagai bahan persebsi atau kerangka
untuk mendalami masalah-masalah teknik lebih lanjut.
f. Memperoleh rasa puas dengan situasi dan kondisi belajar yang
menyenangkan.
2
C. PEMBATASAN MASALAH
Untuk memenuhi tujuan dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini
telah ditentukan beberapa materi inti dan penunjang yang harus dipelajari.
Materi PKL yang telah ditentukan:
1. Materi Inti :
a. Peralatan Radiologi
b. Peralatan Elektromedik
c. Peralatan Laboratorium
2. Materi Penunjang :
a. Instalasi Rumah Sakit yang antara lain terdiri dari :
1) Instalasi listrik
2) Instalasi air
3) Instalasi gas medik dan lain-lain
b. Peralatan Gas Medik
c. Pengorganisasian Rumah Sakit dan terutama dalam hal pemeliharaan
sarana alat kesehatan.
D. SISTEMATIKA PENULISAN
Dalam penulisan laporan PKL ini penulis akan menyajiakan
pengetahuan yang lebih didapatkan selama PKL secara sederhana,yaitu:
BAB I : Pendahuluan
BAB II : Sekilas Tentang RSUD PROF. DR. M. A. HANAFIAH
SM BATUSANGKAR
BAB III : Pembahasan alat
BAB IV : Perbaikan alat
BAB V : Penutup
3
BAB II
SEKILAS MENGENAI RSUD PROF. DR. M. A. HANAFIAH
SM BATUSANGKAR
A. GAMBARAN UMUM
Rumah Sakit Umum Daerah Prof.Dr.M.A.Hanafiah SM
Batusangkar berawal dari sebuah Klinik Pengobatan atas inisiatif seorang
dokter berkebangsaan Belanda yang bekerja sebagai Dokter Pemerintah
Belanda. Pada tahun 1937 dikembangkan menjadi Rumah Sakit dengan luas
bangunan ± 739 M2 dengan jumlah tempat tidur (TT) 45 buah terdiri dari
Zall Anak 17 TT, Zall Kebidanan 18 TT dan Zall Penyakit Dalam 10 TT
dengan tenaga yang terdiri dari 2 orang, Dokter Umum, dan 44 orang
Paramedis.
Tahun 1982 dilanjutkan dengan Pembangunan Rumah Sakit
yang berlokasi di daerah Kecamatan Tanjung Emas Kenagarian
Pagaruyung, ± 3 KM dari tempat semula dengan berbagai upaya dari
segenap unsur Pemerintah dan Masyarakat serta Lembaga Swadaya
Masyarakat melalui kegiatan gotong royong Manunggal Sakato dan lain-lain.
Pada Tahun 1985 Rumah Sakit pindah ke lokasi yang baru
dan diresmikan pemakaiannya oleh Gubernur Propinsi Sumatera Barat
Bapak Ir. H. AZWAR ANAS pada tanggal 12 November 1985 dengan
status Rumah Sakit Type “D” dengan 75 TT.
Rumah Sakit Umum Daerah Prof.Dr.M.A. Hanafiah SM
Batusangkar pada tahun 1993 berdasarkan Kepmenkes RI Nomor:
192/Menkes/SL/II/1993 tanggal 26 April 1993 dan SK Bupati Tanah Datar
No.6 Tahun 1993 tanggal 29 April 1993 ditingkatkan statusnya menjadi
Rumah Sakit Type C. Berdasarkan Peraturan Bupati Tanah Datar Nomor 67
Tahun 2009 ditetapkan RSUD Prof. DR. MA. Hanafiah SM Batusangkar
sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dengan status Bertahap.
Dengan Peraturan Bupati Tanah Datar Nomor 74 Tahun 2011, RSUD
Prof. DR. MA. Hanafiah SM Batusangkar ditetapkan peningkatan status
BLUD dari bertahap menjadi BLUD penuh dan diberi fleksibelitas dalam
4
Tata Kelola Keuangan sesuai dengan Peraturan yang berlaku.
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah mengamanatkan khususnya dalam pasal 150 yaitu
“Pedoman teknis mengenai pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD) diatur lebih lanjut oleh Menteri Dalam Negeri setelah
memperoleh pertimbangan Menteri Keuangan”. Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah menyebutkan
perangkat kerja daerah di lingkungan Pemerintah Daerah yang secara
langsung melaksanakan tugas operasional pelayanan publik dapat
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD (PPK-BLUD). Dengan
menerapkan PPK BLUD ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas
pelayanan.
Rumah Sakit Umum Daerah Prof.Dr.M.A.Hanafiah SM
Batusangkar adalah merupakan lembaga teknis dibidang pelayanan
yang berbentuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sebagai penunjang
Pemerintah Daerah, yang dipimpin oleh seorang Direktur yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Rumah Sakit Umum Daerah Prof.Dr.MA.Hanafiah, SM Batusangkar
mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah dalam melaksanakan pelayanan kesehatan secara
berdaya guna dan berhasil guna
Dalam menyelenggarakan tugasnya sesuai dengan Peraturan Bupati
Tanah Datar Nomor 60 Tahun 2011 tentang Uraian dan Rincian Tugas
Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Pada Rumah Sakit Umum Daerah, Rumah
Sakit Umum Daerah Prof.Dr.M.A. Hanafiah SM Batusangkar
menyelenggarakan fungsi :
1. Perencanaan, perumusan kebijakan teknis dibidang pelayanan
medis dan penunjang medis.
2. Penyelenggaraan pelayanan medis.
3. Penyelenggaraan pelayanan penunjang medis dan non medis.
4. Penyelenggaraan pelayanan dan asuhan keperawatan.
5
5. Penyelenggaraan pelayanan rujukan.
6. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan.
7. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan.
8. Penyelenggaraan administrasi umum, kepegawaian,
perlengkapan dan keuangan.
9. Penyelenggaraan pendataan, evaluasi dan pelaporan; dan
10. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Bupati
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
6
Datar.Direktur Rumah Sakit Prof.DR.M.A Hanafiah SM Batusangkar
berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Bupati Tanah Datar.
D. TUGAS
Rumah Sakit Prof.DR.M.A Hanafiah SM Batusangkar
mempunyai tugas untuk melaksanakan pelayanan kesehatan secara
paripurna, bermutu, terpadu dan berkesinambungan, kegiatan
pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan dibidang
kesehatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
E. FUNGSI
Untuk melaksanakan Visi dan tugas diatas, maka Rumah Sakit
Prof.DR.M.A Hanafiah SM Batusangkar mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Melaksanakan Pelayanan Medis
2. Melaksanakan Pelayanan Penunjang Medis
3. Melaksanakan Kegiatan UTDRS (Unit Transfusi Darah Rumah Sakit)
4. Melaksanakan Asuhan Keperawatan dan Pelayanan Keperawatan
5. Melaksanakan Pelayanan Rujukan
6. Melaksanakan Kegiatan Pendidikan (Pendidikan Profesi/ keahlian
serta Tenaga kesehatan lainya ), Pelatihan dan Penyuluhan
7. Melaksanakan Kegiatan Penelitian dan Pengembangan serta
Penyebarluasan informasi kesehatan
8. Melaksanakan kegiatan Promosi Kesehatan dan Kegiatan Humas,
serta Bimbingan Konseling / Konsultasi Rohani
9. Melaksanakan Kegiatan Administrasi Umum dan Keuangan
10. Kegiatan Penanggulangan Bencana, sesuai dengan Pembentukan Tim
Reaksi Cepat (TRC) Kabupaten Tanah Datar.
7
F. JENIS PELAYANAN
Jenis Pelayanan yang Tersedia di Prof.DR.M.A Hanafiah SM
Batusangkar.
1. Pelayanan Gawat Darurat :
Pelayanan Kegawat Daruratan (Instalasi Gawat Darurat) Dokter Jaga 24
Jam
o Ambulance
o Instalasi Apotik
o Rontgen
o Laboratorium
o Perawat Kontrol 24 Jam
8
d. Pelayanan Penunjang Medik:
• Laboratorium
• UTD
• Radiologi.
• Farmasi
• Fisioteraphy
• Konsultasi Gizi
• Layanan Konseris (Bimbingan Konseling)
9
5. Pelayanan Medik Spesialis Penunjang meliputi :
- Patologi Klinik
- Patologi Anatomi
10
11
BAB III
PEMBAHASAN ALAT
A. INFRANT WARMER
1. Teori Dasar
Warmer secara bahasa berarti alat untuk menghangatkan bayi. Alat ini
12
Dengan adanya panas (heater) yang dihasilkan oleh alat ini, maka bayi
yang lahir tidak normal (warna biru pada tubuhnya) dikarenakan suhu
tubuh yang kurang akan merasa hangat. Jika suhu tubuh bayi sudah stabil
atau dirasa sudah normal, maka bayi dapat dipindah ke bed bayi biasa.
yaitu pre-warm mode, manual control, dan skin mode. Pada saat alat di
tekan tombol START maka secara otomatis alat akan masuk pada
pemilihan mode pre-warm. Pada mode pre-warm ini output panas heater
heating ratio. Sedangkan apabila operator memilih skin mode, maka secara
otomatis alat akan disetting pada suhu 36⁰ C dengan timer yang dapat
disetting.
dan down.
13
Gambar 3.1 Infrant Warmer
Spesifikasi Alat
Merk : My Life
SN : -
14
Gambar 3.2 Blok Diagram Infrant Warmer
timer untuk lama proses alat bekerja dan setting suhu untuk mengatur
Tampilan setting timer dan setting suhu ditampilkan pada display. Pada
saat tombol START ditekan maka control unit akan mengontrol kerja
timer dan heater sesuai dengan yang telah disetting. Pada saat heater
bekerja, panas yang dihasilkan disensor oleh kontrol suhu yang diletakkan
pada matras bayi. Kontrol suhu ini difungsikan agar radiasi panas yang
diterima bayi di atas matras tidak berlebihan karena hal ini sangat
berbahaya. Jadi heater akan berhenti bekerja pada saat suhu setting telah
terpenuhi dan akan kembali bekerja secara otomatis ketika suhu turun.
15
Apabila suhu melebihi settingan atau timer sudah habis, maka control unit
yang terdapat pada IC control unit jika suatu waktu terjadi kegagalan
sampai display suhu bawah (Real Temperatur) sama dengan suhu atas
d. Periksa konektor sensor suhu, kabel konektor lain dan kabel power.
16
B. INFRA RED
1. Teori Dasar
sinar infra merah jauh (far infrared) yang bermanfaat untuk menjaga
khusunya untuk jarak dan waktu dari tenaga medis satu dengan yang lain
selalu berbeda. Hal ini lebih dikarenakan belum ada patokan secara pasti
17
2. Gambar dan Spesifikasi Alat
Spesifikasi produk :
Merk : Lokal
SN : NAS - 0011
18
3. Blok Diagram
b. Setting dimer sebagai pengatur arus yang mengontrol nyala lampu dari
mati,redup, terang.
4. PRINSIP KERJA
pengaman potensio).
kecilnya arus yang masuk pada triac. Agar lampu bisa menyala mati,
redup, terang.
infrared menyala.
19
5. SOP PENGOPRASIA
f. Putar tombol timer ke arah kanan dan Atur Timer sesuai waktu yang di
inginkan.
o. Bersihkan alat
q. Pastikan infra red therapy dalam kondidi baik dan siap difungsikan
20
s. Catat frekuensi penggunaan alat (dalam jumlah pasien dan waktu
penyinaran).
6. SOP PEMELIHARAAN
tegak lurus terhadap jaringan yang diobati, baik itu untuk lampu lominous
yakni untuk non luminous kurang lebih 45- 60 cm, sedangkan untuk lampu
luminous kurang lebih 35- 45cm. Namun jarak ini bukan merupakan jarak
Pelaksanaan Pemeliharaan
3 bulan sekali
21
BAB IV
PERBAIKAN ALAT
1. SPYGMOMANOMETER
Perbaikan alat : Spygmomanometer di ruang IPS
Merk : Riester
Kerusakan : Balon keras dan air raksa tidak naik
Tindakan :
- Diganti dengan balon yang baru.
- Membersihakan kaca air raksa.
- Pembersihan air raksa dengan cara disaring dengan
kain kassa
- Masukan kembali air raksa dengan jarum suntik
22
3. Suctiom Pump
Perbaikan alat : Perbaikan di Ruang brsalin
Merk : Doctor friends
Kerusakan : Penutup pada tabung cairan longgar karna rusak sehingga
daya sedot kurang
Tindakan : Tutup tabung menggunakan plaster
Hasil : Suction sudah dapat berfungsi dengan baik lagi.
4.Patient monitor
Perbaikan alat : Perbaikan di IPS
Merk : Schiler
Kerusakan : - Kabel EKG tidak connect
- Manset NIBP bocor
Tindakan : - Ganti kabel EKG 1set
- Ganti manset
Hasil : patient monitor dapat berfungsi dengan baik
5.IR TERAPI
Perbaikan alat : IPS
Merk :-
Kerusakan : Lampu tidak nyala
Tindakan : Menukar lampu baru
Hasil : Alat kembali bekerja seperti semula.
6.NEBULIZER
Perbaikan :IPS
Merk :Omron
Kerusakan : Uap tidak ada
Tindakan :Ganti transistor
23
7. AUTO CLAVE
Perbaikan :IPS
Merk :Corona
Kerusakan :Tombol On/Off Tidak berfungsi
Tindakan :Ganti relay dan switch on/off
8 . STERILISATOR
Perbaikan :IPS
Merk :Corona
Kerusakan :Push Buton tidak berfungsi
Tindakan :Ganti push buton
9 .CENTRIFUGE
Pebaikan :IPS
Merk : Plc series
Kerusakan :Tidak menghisap
Tindakan :Ganti sekat arang
24
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Infrant Warmer
Infrant warmer adalah alat medis yang di gunakan untuk
menormalkan suhu pada bayi yang premature yang lahir pada saat
Cara kerja alat ini dengan memberikan suhu yang lebih dari suhu
lampu blue light atau lampu biru yang mana lampu ini banyak digunakan
untuk terapi,dan apabila suhu bayi sudah normal maka bayi tersebut dapat
2. Infrared
Terapi inframerah adalah alat fisioterapi di bidang medis yang
sinar infra merah jauh (far infrared) yang bermanfaat untuk menjaga
B. Saran
1. Sebaiknya petugas/ips melakukan pengecekan mekanikal, listrik dan lain-
lain 1 kali dalam 1 bulan. Supaya tidak adanya kesalahan atau kerusakan.
25
2. Tidak adanya training yang dilakukan di alat ini membuat petugas atau
user tidak bisa melakukan SOP pemeliharan, seharusnya petugas diberi
training dasar untuk melakukan kerusakan yang mendadak/emergency.
26
DAFTAR PUSTAKA
27