Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH
KELOMPOK 7
Bercerita merupakan salah satu metode yang benyak dipergunakan di Pendidikan Anak Usia
Dini. Metode bercerita merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat memberikan
pengalaman belajar bagi anak Pendidikan Anak Usia Dini. Cerita yang dibawakan guru
secara lisan harus menarik, dan mengundang perhatian anak dan tidak lepas dari tujuan
pendidikan bagi anak (Moeslichatoen R, 1996).
1. Isi cerita haruslah terkait dengan dunia kehidupan anak usia dini, sehinggga mereka
dapat lebih memahami, dan dapat menangkap isi cerita tersebut, karna membahas
mengenai hal-hal yang tidak asing bagi mereka.
3. Kegiatan bercerita harus diusahakan menjadi pengalaman bagi anak usia dini yang
bersifat unik dan menari, yang menggetarkan perasaan anak, serta dapat memotivasi
anak untuk mengikuti cerita itu sampai tuntas.
Untuk dapat bercerita dengan baik, guru sebaiknya memperhtikan hal-hal sebagai berikut:
Kemampuan guru bercerita dengan baik harus didukung dengan cerita yang baik pula.
Kriteria pemilihan cerita adalah berikit ini:
1. Cerita itu harus menarik dan memikat perhatian guru itu sendiri. Kalau cerita itu
menarik dan memikat perhatian, maka guru akan bersungguh sungguh dalam
menceritakan kepada anak secara mengasikkan.
2. Cerita itu harus sesuai denga kepribadian anak, gaya dan bakat anak, supaya memiliki
daya tarik terhadap perhatian anak dan terlibat aktif dalam kegiatan bercerita.
3. Cerita itu harus sesuai dengan tingkat usia dan kemampuan mencerna isi cerita anak
usia dini. Cerita itu harus cukup pendek, dalam rentangan jangkauan waktu perhatian
anak.
Metode bercerita merupakan salah satu cara yang digunakan guru/ pendidik untuk
memberikan pengalaman belajar yang menarik kepada anak. Cerita yang disampaikan harus
mengandung pesan, nasihat dan informasi yang bisa di cerna oleh anak sehingga anak dengan
mudah memahami cerita dan meneladani hal postif yang terkandung dalam isi cerita yang
disampaikan. Model pembelajaran bercerita anak dibimbing untuk mengembangkan
kemampuan untuk mendengaran cerita, dengan metode ini anak dapat mengembangkan
kemampuan bahasanya dengan mengulang bahasa yang didengarnya walaupun dengan
bahasa ang sederhana.
Hartono (2005)
Menurut Hartono metode bercerita merupakan metode penyampaian serangkaian peristiwa
yang dialami oleh sang tokoh. Tokoh dalam cerita dapat berupa manusia, binatang, dan
makhluk-makhluk lain, baik tokoh yang nyata maupun tokoh rekaan.
Ismoerdijahwati (2007)
Menurut Ismoerdijahwati metode bercerita merupakan metode yang memiliki seni atau teknik
budaya kuno untuk menyampaikan suatu peristiwa yang dianggap penting melalui kata-kata,
imajinasi dan suara-suara.
Madyawati (2016)
Menurut Madyawati metode bercerita merupakan satu keterampilan berbicara yang bertujuan
untuk memberikan informasi kepada orang lain dengan cara menyampaikan berbagai macam
ungkapan, perasaan yang sesuai dengan apa yang dialami, dirasakan, dilihat, dan dibaca.
2. Tujuan Metode Bercerita
Tujuan metode pembelajaran dengan bercerita adalah untuk menghibur, melatih anak untuk
berkomunikasi dengan baik, memahami pesan dari cerita dan mampu mengungkapkan ide
cerita serta menambah wawasan dan pengetahuan bahasa secara luas.
Menurut Mudini dan Purba (2009) tujuan metode bercerita diantaranya, yaitu :
2. Meyakinkan
Jika pembicara berusaha mempengaruhi keyakinan, pendapat atau sikap para
pendengar, alat yang penting dalam meyakinkan yaitu argumentasi. Oleh karena itu
dibutuhkan bukti, fakta dan contoh yang pasti untuk meyakinkan pendengar.
3. Menggerakkan
Jika pembicara menghendaki adanya tindakan atau perbuatan dari para pendengar
berupa seruan persetujuan atau ketidaksetujuan, pengumpulan dana, penandatanganan
suatu resolusi, mengadakan aksi sosial. Dasar tindakan atau perbuatan tersebut adalah
keyakinan yang mendalam atau terbakarnya emosi.
4. Menginformasikan
Jika pembicara ingin memberi informasi mengenai sesuatu agar para pendengar bisa
mengerti dan memahaminya, misalnya seorang guru menyampaikan pelajaran di kelas
dan lain sebagainya.
5. Menghibur
Jika pembicara bertujuan mengembirakan atau menyenangkan para pendengarnya,
biasanya pembicaraan seperti ini dilakukan dalam suatu resepsi, ulang tahun, pesta
atau pertemuan gembira lainnya.
3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita
Kelebihan metode pembelajaran bercerita, diantaranya yaitu :
1. Kisah yang dibaca bisa mengaktifkan dan membangkitkan semangat anak didik.
2. Mengarahkan semua emosi sehingga menyatu pada satu kesimpulan yang terjadi pada
akhir cerita.
3. Kisah yang dibaca menjadi lebih memikat, karena mengundang untuk mengikuti
peristiwanya dan merenungkan maknanya.
4. Dapat mempengaruhi emosi.
Kekurangan metode pembelajaran bercerita, diantaranya yaitu:
1. Pemahaman anak didik akan menjadi sulit ketika kisah itu sudah terakumulasi
masalah lain.
Alat peraga langsung, yaitu menggunakan benda asli atau benda sebenarnya, seperti bunga.
Alat peraga tak langsung, yaitu menggunakan benda-benda yang bukan alat sebenarnya,
seperti benda tiruan, gambar, papan flanel, membacakan cerita, sandirwara boneka.
6. Rancangan Kegiatan Metode Bercerita di Sekolah
Sebelum melaksanakan kegiatan bercerita, guru harus terlebih dahulu menetapkan rancangan
prosedur/langkah-langkah yang harus dilalui dalam bercerita. Hal ini diperlukan agar
penerapan pembelajaran melalui berceritadapat berjalan dengan baik, sesuai dengan yang
diharapkan. Berikut ini akan disampaikan langkah-langkah yang harus ditempuh guru dalam
menerapkankegiatan bercerita di kelas.
Tujuan kegiatan bercerita ada dua yaitu: memberikan informasi tentang nilai-nilai
sosial, moral atau keagamaan. Tema dipilih berdasarkan pada tujuan yang telah
ditetapkan serta berdasarkan pada kehdupan anak di dalam keluarga, disekolah, atau
di masyarakat.
Bentuk-bentuk yng bisa dipilih, misalnya bercerita dengan membaca langsung dari
buku cerita, menggunakan ilustrasi gambar, menggunkan papan flannel, menceritakan
dongeng dan sebagainya.
Bahan dan alat yang diperlukan dalam kegiataan bercerita sangat tergaantung pada
bentuk bercerita yang dipilih guru.