Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN PRAKTIKUM

STATISTIKA INDUSTRI II

PAIRED SAMPLE T-TEST DAN ONE WAY ANOVA


Dosen Pengampu : Eka Faisal Nurhidayatullah, S.T., M.T

Disusun oleh :

Gulshan Iraz (5190611136)

Melviana Margareta (5190611145)

Abdul Saepul Milah (5190611177)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TEKNOLGI YOGYAKARTA

YOGYAKARTA
2021
STUDI KASUS 8

8.1 Latar Belakang

Kepala Laboratorium pada PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk hendak melakukan
pengujian terhadap produk mentah dan jadi dalam pengecekan kelayakan dengan pengujian
menggunakan parameter Fisika, Kimia, Mikrobiologi, dan Kecukupan Gizi pada hasil produk
yaitu mie instan, makanan ringan, penyedap makan, daging olahan, ikan olahan serta minuman,
pada 5 anak perusahaan PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk dengan masing-masing 2 jenis
yang diproduksi selama 1 bulan produksi. Lakukan pengujian tersebut untuk mengetahui
produk hasil dari penelitian dan analisis menggunakan metode yang tepat.

8.2 Rumusan Masalah

Bagaimana cara menentukan dalam pengecekan kelayakan pada perusahaan jasa pada
produk mentah dan produk jadi?

8.3 Tujuan

Untuk mengetahui produk hasil dan analisis dari metode yang digunakan dan untuk
pengecekan kelayakan pada perusahaan jasa pada produk mentah dan produk jadi.

8.4 Manfaaat

Manfaat dari tujuan di atas yaitu, Perusahaan jasa akan mengetahui produk hasil dan
analisis dari metode yang di gunakan dan juga mengetahui kelayakan pada produk jadi dan
mentah pada perusahaan jasa.

8.5 Literatur

Uji Paired Sample T Test adalah pengujian yang digunakan untuk membandingkan selisih
dua mean dari dua sampel yang berpasangan dengan asumsi data berdistribusi normal. Sampel

2
berpasangan berasal dari subjek yang sama, setiap variabel diambil saat situasi dan keadaan
yang berbeda. Uji ini juga disebut Uji T berpasangan.

Uji Paired Sample T Test menunjukkan apakah sampel berpasangan mengalami perubahan
yang bermakna. Hasil Uji Paired Sample T Test ditentukan oleh nilai signifikansinya. Nilai ini
kemudian menentukan keputusan yang diambil dalam penelitian.

• Nilai signifikansi (2-tailed) < 0.05 menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara
variabel awal dengan variabel akhir. Ini menunjukkan terdapat pengaruh yang bermakna
terhadap perbedaan perlakuan yang diberikan pada masing-masing variabel.
• Nilai signifikansi (2-tailed) >0.05 menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara variabel awal dengan variabel akhir. Ini menunjukkan tidak terdapat pengaruh yang
bermakna terhadap perbedaan perlakukan yang diberikan pada masing-masing variable.

Contoh:

"Peningkatan Kekuatan Otot Kelompok Perlakuan dengan Pelatihan Angkat Dumbell".

Gambar 8.1 Input Data View Literatur

(Sumber: Advernesia 2021)

3
Data di atas adalah data hasil tes awal (point sebelum pelatihan angkat dumbell) dan test akhir
(point sesudah melakukan pelatihan angkat dumbell). Data ini terdiri dari 15 sampel yang
berdistribusi normal.

Berikut langkah-langkah melakukan uji Paired Sample T Test:

1. Klik Analyze > Compare Means > Paired-Samples T Test

Gambar 8.2 Dialog Analyze Literatur

(Sumber: Advernesia 2021)

2. Memasukkan variabel dari sampel berpasangan


Setelah kita melakukan langkah di atas, akan terbuka jendela Paired Samples T Test.
Masukkan variabel dari sampel berpasangan pada kotak Paired Variable. Pada
kolom Variable 1 masukkan variabel pada kondisi pertama (Contoh: Test Awal)
dan Variable 2 masukkan variable pada kondisi kedua (Contoh: Test Akhir).

4
Gambar 8.2 Dialog Analyze Literatur

(Sumber: Advernesia 2021)

3. Klik OK.
Setelah kita klik OK, hasil analisis ditampilkan pada jendela output.

Tabel 8.1 Hasil Output Paired Samples Test Literatur

(Sumber: Advernesia 2021)

Tabel Paired Samples Test merupakan tabel utama dari output yang menunjukkan
hasil uji yang dilakukan. Hal ini dapat diketahui dari nilai signifikansi (2-tailed) pada
tabel.

Nilai signifikansi (2-tailed) dari contoh kasus ini adalah 0.001 (p < 0.05). Sehingga
hasil test awal dan test akhir mengalami perubahan yang signifikan (berarti).
Berdasarkan statistika deskriptif tes awal dan tes akhir terbukti test akhir lebih
tinggi. Dapat disimpulkan pelatihan angkat dumbell dapat meningkatkan
kekuatan otot.

8.6 Metode Pengolahan Data

Pada studi kasus ini, Kepala Laboratorium pada PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk
hendak melakukan pengujian terhadap produk mentah dan jadi dalam pengecekan kelayakan.
Dalam metode pengolahan yang dibuat untuk menyelesaikan masalah studi kasus ini yaitu
dengan metode Paired Sample T Test, dimana metode ini dalam pengujian sampel berpasangan
di gunakan unntuk menguji perbedaan rata-rata dari dua kelompok data atau sampel yang
berpasangan, dan juga Paired Sample T Test adalah dua pengukuran pada subjecy yang sama
terhadap suatu pengaruh atau perlakuan tertentu, untuk ukuran sebelum dan sesudah
mengalami perlakuan di ukur.

5
8.7 Pengumpulan Data

Data pengamatan selama 1 bulan produksi terhadap produk mentah dan jadi dengan
pengujian parameter fisika, kimia, mikrobiologi, dan kecukupan gizi pada mie instan, makanan
ringan, penyedap makan, daging olahan, ikan olahan serta minuman pada 5 anak perusahaan
PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk.

Tabel 8.2 Keterangan Produk Mentah

No Keterangan
1 Fisika
2 Kimia
3 Mikrobiologi
4 Kecukupan Gizi

(Sumber: Olah Data 2021)

Tabel 8.3 Keterangan Produk Jadi

No Keterangan
1 Mie instan
2 Makanan ringan
3 Penyedap makan
4 Daging olahan
5 Ikan olahan
6 Minuman

(Sumber: Olah Data 2021)

6
Tabel 8.4 Pengolahan Data
Prod Dagi
Kecuku uk Mie Maka Penye ng Ikan Prod
Ha Perusah Fisi Ki Mikrobio pan ment inst nan dap olah olah Minu uk
ri aaan ka mia logi Gizi ah an ringan makan an an man jadi

1 1 80 40 56 22 198 55 45 40 34 50 100 324

2 2 60 60 70 30 220 65 67 55 32 33 30 282

3 3 40 77 77 40 234 43 68 66 45 90 50 362

4 4 30 98 55 66 249 60 90 30 77 55 79 391

5 5 75 88 45 70 278 79 80 78 80 65 87 469

6 1 65 54 67 90 276 87 54 67 67 45 66 386

7 2 95 34 68 88 285 66 30 54 99 34 30 313

8 3 54 32 90 76 252 30 80 33 66 32 40 281

9 4 67 31 80 56 234 40 97 20 54 23 60 294

10 5 34 56 54 44 188 60 87 43 65 21 70 346

11 1 32 60 30 56 178 70 65 46 86 87 99 453

12 2 45 70 80 78 273 99 43 80 59 65 87 433

13 3 77 50 97 90 314 87 25 76 91 66 54 399

14 4 80 33 87 98 298 54 65 78 83 70 55 405

15 5 67 90 65 76 298 55 45 55 75 40 34 304

16 1 99 55 43 77 274 34 35 50 66 44 35 264

17 2 66 65 25 65 221 35 86 40 30 98 66 355

18 3 54 45 65 43 207 66 85 30 64 76 77 398

19 4 65 34 45 30 174 77 45 22 50 40 86 320

20 5 86 32 35 65 218 86 66 29 43 60 54 338

21 1 59 23 86 67 235 54 90 67 40 77 32 360

22 2 91 21 85 65 262 32 89 54 22 98 23 318

23 3 83 87 45 44 259 23 78 34 30 88 45 298

24 4 75 65 66 32 238 45 65 54 40 54 55 313

25 5 66 66 90 20 242 55 43 55 66 34 65 318

26 1 30 70 89 90 279 65 25 78 70 32 32 302

27 2 64 40 78 98 280 32 65 90 90 31 30 338

28 3 50 44 65 80 239 30 66 80 88 56 60 380

29 4 43 98 43 70 254 60 70 60 66 60 80 396

30 5 40 76 25 76 217 80 30 40 70 70 30 320
(Sumber: Olah Data 2021)

7
8.8 Pengolahan Data

8.8.1 Uji Normalitas Data

Berikut merupakan hasil pengujian Normalitas Data.

Tabel 8.5 Hasil Pengujian Normalitas Produk Mentah

(Sumber: Olah Data 2021)

Tabel 8.6 Hasil Pengujian Normalitas Produk Jadi

(Sumber: Olah Data 2021)

Analisis hasil uji normalitas dilakukan dengan menggunakan nilai alpha (α) sebesar
0,05 sebagai alat ukur menentukan data yang diolah termasuk ke dalam data yang
dikatakan normal atau tidak. Dari hasil di atas menunjukkan bahwa semua variabel
memiliki nilai sig.>α . Maka semua variabel tersebut dapat dikatakan Normal dan dapat
dilakukan pengolahan selanjutnya.

8
8.8.2 Uji Keseragaman Data

Berikut merupakan hasil pengujian Keseragaman Data.

Tabel 8.7 Hasil Pengujian Keseragaman Produk Mentah

(Sumber: Olah Data 2021)

Tabel 8.8 Hasil Pengujian Keseragaman Produk Jadi

(Sumber: Olah Data 2021)

Analisis hasil uji keseragaman data dilakukan dengan menggunakan nilai pada tabel
f dengan melihat df1 dan df2 pada tabel sebagai alat ukur menentukan data yang diolah
termasuk kedalam data yang dikatakan seragam atau tidak.

Jika hasil f hitung < f tabel , maka variabel tersebut tidak memiliki perbedaan rata-
rata yang artinya seragam, sedangkan jika f hitung > f tabel, maka terdapat perbedaan
rata-rata pada variabel tersebut yang artinya data tersebut tidak seragam. Untuk
menyatakan data telah seragam maka nilai signifikansi (p) harus lebih dari 0,05 ( p >
0.05). Dengan melihat data nilai signifikansi (p) atau Sig. Produk mentah dan juga
produk jadi pada tabel Test of Homogenity Variance yang berada diatas 0,05, sehingga
berdasarkan data telah Seragam.

9
8.8.3 Uji Validitas Data

Berikut merupakan hasil pengujian Validitas Data.

Correlations
Kecuku Makan Penyed Daging
Fisik Kimi Mikro pan_gi Mie_i an_ring ap_ma _olaha Ikan_o Minu
a a biologi zi nstan an kan n lahan man Total
Fisika Pearson 1 - .051 .036 -.194 -.127 -.045 -.192 .037 -.277 -
Correlation .412 .072
*

Sig. (2- .024 .788 .850 .305 .503 .814 .308 .844 .139 .706
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Kimia Pearson - 1 -.354 -.076 .127 -.092 .086 .100 .118 .218 .263
Correlation .412*
Sig. (2- .024 .055 .689 .503 .629 .652 .600 .536 .248 .161
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Mikrobiol Pearson .051 - 1 .179 -.107 -.064 .443* .122 -.264 -.340 .185
ogi Correlation .354
Sig. (2- .788 .055 .343 .573 .737 .014 .522 .158 .066 .327
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Kecukupa Pearson .036 - .179 1 .102 -.221 .529** .600** -.014 -.353 .574*
*
n_gizi Correlation .076
Sig. (2- .850 .689 .343 .592 .241 .003 .000 .941 .056 .001
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Mie_insta Pearson - .127 -.107 .102 1 -.422* .101 .251 -.065 .371* .375*
n Correlation .194
Sig. (2- .305 .503 .573 .592 .020 .595 .180 .734 .044 .041
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Makanan Pearson - - -.064 -.221 -.422* 1 -.298 -.370* .259 .135 -
_ringan Correlation .127 .092 .040
Sig. (2- .503 .629 .737 .241 .020 .109 .044 .167 .477 .835
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

10
Penyedap Pearson - .086 .443* .529** .101 -.298 1 .398* .037 -.188 .650*
*
_makan Correlation .045
Sig. (2- .814 .652 .014 .003 .595 .109 .029 .847 .319 .000
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Daging_ol Pearson - .100 .122 .600** .251 -.370* .398* 1 -.329 .059 .529*
*
ahan Correlation .192
Sig. (2- .308 .600 .522 .000 .180 .044 .029 .076 .756 .003
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Ikan_olah Pearson .037 .118 -.264 -.014 -.065 .259 .037 -.329 1 .112 .316
an Correlation
Sig. (2- .844 .536 .158 .941 .734 .167 .847 .076 .557 .089
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Minuman Pearson - .218 -.340 -.353 .371* .135 -.188 .059 .112 1 .268
Correlation .277
Sig. (2- .139 .248 .066 .056 .044 .477 .319 .756 .557 .152
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Total Pearson - .263 .185 .574** .375* -.040 .650** .529** .316 .268 1
Correlation .072
Sig. (2- .706 .161 .327 .001 .041 .835 .000 .003 .089 .152
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Tabel 8.9 Hasil Pengujian Validas Data

(Sumber: Olah Data 2021)

Analisis hasil uji Validitas data dilakukan dengan menggunakan tabel r dengan melihat df
pada tabel sebagai alat ukur menentukan data yang diolah termasuk kedalam data yang
dikatakan valid atau tidak. Nilai N adalah 30, maka df = N-2 yaitu 28. Berdasarkan tabel r
dengan tingkat signifikan 5% maka nilai df adalah Jika hasil r hitung < r tabel , maka data
variabel tersebut tidak valid, sedangkan jika r hitung > r tabel, maka data pada variabel tersebu
valid. Dari hasil di atas menunjukkan bahwa:

a. Pearson Correlation Fisika : 0,072 > r table (data valid)


b. Pearson Correlation Kimia

11
c. Pearson Correlation Mikrobiologi : 0,263 > r table (data valid)
d. Pearson Correlation Kecukupan Gizi : 0,185 > r table (data valid)
e. Pearson Correlation Mie instan : 0,574 > r table (data valid)
f. Pearson Correlation Makanan ringan : 0,040 > r table (data valid)
g. Pearson Correlation Penyedap makan : 0,650 > r table (data valid)
h. Pearson Correlation Daging olahan : 0,529 > r table (data valid)
i. Pearson Correlation Ikan olahan : 0,316 > r table (data valid)
j. Pearson Correlation Minuman : 0,268 > r table (data valid)

Maka dari semua Pearson Correlation dapat dinyatakan bahwa semua data tersebut Valid.

8.8.4 Uji Reliabilitas Data

Berikut merupakan hasil pengujian Reliabilitas Data.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alphaa N of Items
-.085 10
a. The value is negative due to
a negative average covariance
among items. This violates
reliability model assumptions.
You may want to check item
codings.

Tabel 8.10 Hasil Pengujian Reliabilitas Data

(Sumber: Olah Data 2021)

Dari tabel reliability statistics diatas menunjukkan hasil analisis dari uji reliabilitas dengan
Cronbach’s Alpha = - 0,085 dari 10 kriteria pengujian.

Alpha < 0.50 reliabilitas rendah

Alpha 0.50 < alpha < 0.70 reliabilitas moderat

Alpha > 0.70 maka reliabilitas mencukupi (sufficient reliability)

Alpha > 0.80 maka reliabilitas kuat

12
Alpha > 0.90 maka reliabilitas sempurna

Berdasarkan nilai Cronbach’s Alpha = - 0,085, dengan penilaian 10 kriteria pengujian


maka nilai reliabilitas - 0,085 adalah reliabilitas rendah.

8.9 Pengolahan Data

Data yang digunakan adalah data pengamatan selama 1 bulan produksi pada PT Indofood
CBP Sukses Makmur, Tbk terhadap produk mentah dan jadi dengan pengujian parameter
fisika, kimia, mikrobiologi, dan kecukupan gizi pada hasil produk yaitu mie instan, makanan
ringan, penyedap makan, daging olahan, ikan olahan serta minuman pada 5 anak perusahaan
PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk. Dalam melakukan pengolahan data menggunakan
metode Paired Sample T Test. Adapun variabel yang di gunakan yaitu parameter dalam
pengamatan, pengolahan data sebagai berikut.

Uji Paired Sample T Test dapat di lakukan dengan langkah-lamgkah sebagai berikut :

a. Input variable pada Variabel View sebagai berikut.

Gambar 8.1 Input Variabel View


(Sumber: Olah Data 2021)

13
b. Ubah data pada kolom Value yang ada di Variable View sesuai dengan nilai dari
variabel yang telah ditentukan.

Gambar 8.2 Kotak Dialog Value 1 Pada Variabel Perusahaan


(Sumber: Olah Data 2021)

c. Input Data View sebagai berikut.

Gambar 8.3 Input Data View


(Sumber: Olah Data 2021)

14
d. Klik Analyze >> Compare Means >> Paired Sample T Test.

Gambar 8.4 Step Penganalisian Paired Sample T Test


(Sumber: Olah Data 2021)

e. Blok variabel Produk mentah dan produk jadi sehingga variabel tersebut keblok
semua kemudian pindah ke kotak paired variabel (s) dengan melakukan klik tombol
panah.

Gambar 8.5 Kotak Dialog Paired Sample T Test


(Sumber: Olah Data 2021)

15
f. Klik Options, maka kotak dialog Options: Paired Sample T Test muncul. Tingkat
kepercayaan 95% dan exclude cases analysis by analysis terpilih secara default.

Gambar 8.6 Kotak Dialog Options Paired Sample T Test


(Sumber: Olah Data 2021)

g. Klik Continue, lalu klik OK.

8.10 Hasil Pengolahan Data

Adapun Hasil Uji Paired Sample T Test sebagai berikut.

Gambar 8.11 Hasil Uji Paired Sample T-Test


(Sumber: Olah Data 2021)

Untuk mengetahui hasil Uji Paired Sample T-Test di lakukan melalui beberapa
tahapan, yaitu :

16
Tabel Paired Samples Test merupakan tabel utama dari output yang menunjukkan
hasil uji yang dilakukan. Hal ini dapat diketahui dari nilai signifikansi (2-tailed) pada
tabel.

Nilai signifikansi (2-tailed) dari contoh kasus ini adalah 0.000 (p < 0.05). Sehingga
hasil test awal dan test akhir mengalami perubahan yang signifikan (berarti).
Berdasarkan statistika deskriptif tes awal dan tes akhir terbukti test akhir lebih tinggi.

8.11 Analisis Hasil Pengolahan Data

Adapun analisis dari pengolahan data pada pengujian Paired Sample T Test sebagai
berikut:

1. Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi  = 5%. Tingkat
signifikansi dalam hal ini berarti kita mengambil risiko salah dalam mengambil
keputusan untuk menolak hipotesis yang benar sebanyak-banyaknya 5% (signifikansi
5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian).
2. Dalam penentuan df di gunakan rumus df = n – 2 jadi dalam kasus df = 30 – 2 = 28,
maka dari hasil tersebut di ketahui untuk nilai t table dan menentukan daerah kritis :
jika t hitung > t table, maka tolak H0, jika t hitung < α, maka terima H0.
3. Dari hasil yang di dapatkan menunjukan bahwa nilai dari pair 1 produk mentah dan
produk jadi dalam paired differences untuk dengan mean = - 102.867, std. dev =
62.701 std, error mean = 11.448, 95 % confidence interval of the differences lower =
- 126.279, upper = -79.454, t = -9.120, df = 29 dan sig (2 - tailed) = 0.000.

8.12 Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan dapat diperoleh beberapa kesimpulan


sebagai berikut:

1. Dalam kasus ini metode yang terbaik adalah metode Paired Sample T Test, dimana
metode ini dalam pengujian sampel berpasangan di gunakan untuk menguji
perbedaan rata-rata dari dua kelompok data atau sampel yang berpasangan maka dari
itu sangatlah cocok untuk menyelesaikan kasus ini. dan juga Paired Sample T Test
adalah dua pengukuran pada subjek yang sama terhadap suatu pengaruh atau
perlakuan tertentu, untuk ukuran sebelum dan sesudah mengalami perlakuan di ukur.

17
2. Pada data Pengamatan Selama 1 bulan Produksi pada 5 anak perusahaan PT Indofood
CBP Sukses Makmur, Tbk menggunakan metode Paired Sample T Test, untuk hasil
kelayakan pada produk metah dan produk jadi adalah tidak sama.

18
DAFTAR PUSTAKA

https://www.advernesia.com/blog/spss/cara-uji-paired-sample-t-test-dengan-spss-dan-
contohnya/#:~:text=Uji%20Paired%20Sample%20T%20Test%20adalah%20pengujian%20y
ang%20digunakan%20untuk,juga%20disebut%20Uji%20T%20berpasangan.

19
STUDI KASUS 9

9.1 Latar Belakang


Seorang penguji kelayakan bisnis melakukan peninjauan tahunan terhadap usaha
menengah pada bidang makanan, tekstil, dan manufaktur yang ada di Yogyakarta.
Masing-masing bidang dilakukan selama 5 bulan penuh pengecekan terhadap aspek
legalitas, lingkungan, teknis, sumber daya manusia, finansial, pasar dan pemasaran.
Lakukan pengujian tersebut untuk mengetahui hasil pengujian dari penelitian dan
analisa menggunakan metode yang tepat.

9.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas didapatkan rumusan masalah bagaimana kelayakan
bisnis usaha menengah bidang Makanan, Tekstil, dan Manufaktur yang ada di
Yogyakarta?

9.3 Tujuan
Tujuan dari rumusan masalah adalah untuk mengetahui kelayakan pada bisnis
usaha menengah bidang Makanan, Tekstil, dan Manufaktur yang ada di Yogyakarta,
dan mengetahui hasil peninjauan tahunan terhadap masing-masing usaha menengah
dalam beberapa aspek.

9.4 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah bagi pelaku usaha hasil dari
penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas dalam usaha yang
dijalankannya, dengan melihat hasil dari peninjauan kelayakan yang telah di lakukan
sebagai bahan evaluasi.

9.5 Literatur
Dari hasil penelitian Laili Mihmidati (2017) dalam jurnalnya yang berjudul “Pengaruh
Ekstrak Metanolik (Scurrula atropurpurea (Bl.) Dans) yang Diberikan Secara
Subkronik 90 Hari Pada Tikus Betina (Rattus norvegicus) Terhadap Necrosis Otak”.
Menjelaskan penelitian yang berhubungan dengan topik yang sesuai dengan materi ini
dengan Pegumpulan data, Pengolahan Data, dan Hasil sebagai berikut.

20
9.5.1 Pengumpulan Data
Data berikut merupakan Hasil Perhitungan Kerusakan Sel (Nekrosis) Otak
Tikus Wistar Betina Setelah Pemberian EMSA Selama 90 Hari.

Gambar 9.1 Pengumpulan Data Literatur


(Sumber: Mihmidati, 2017)

Berdasarkan Tabel 1 rerata kerusakan sel (nekrosis) otak pada kelompok


kontrol (K) yaitu kelompok tikus tanpa perlakuan atau tanpa diberi EMSA
menunjukkan rerata adalah 34,55. Sedangkan pada kelompok perlakuan 1 (P1) yaitu
kelompok tikus perlakuan diberi EMSA dengan dosis 250 mg/KgBB reratanya adalah
36,44.
Kemudian kelompok perlakuan 2 (P2) yaitu kelompok tikus dengan diberi
EMSA dosis 500 mg/KgBB reratanya adalah 25,66 dan kelompok perlakuan 3 (P3)
yaitu kelompok tikus dengan diberi EMSA dosis 1.000 mg/KgBB reratanya adalah
36,11.

9.5.2 Hasil Pengolahan Data


Data diatas kemudian dianalisis menggunakan Uji ANOVA dengan hasil
sebagai berikut.

Gambar 9.2 Hasil Pengujian dengan ANOVA

(Sumber: Mihmidati, 2017)

21
Berdasarkan uji ANOVA dengan SPSS versi 15.0 menunjukkan bahwa semua
kelompok kontrol (p>0.05) dengan nilai signifikansi 0,016, maka Ha diterima sehingga
H0 ditolak artinya Ekstrak Metanolik Scurrula atropurpurea (Bl.) dan berpengaruh
terhadap kerusakan sel (nekrosis) otak tikus betina. Maka perlu dilajutkan dengan uji
Tes Duncan dan hasil dari Tes Duncan menyatakan bahwa kelompok P1 nilainya 63,55,
P3 nilainya 63,88 dan kontrol nilainya 65,44 menunjukkan bahwa nilainya tidak jauh
beda sedangkan untuk P2 nilai ujinya 74,33. Hal ini menunjukkan bahwa dosis EMSA
dosis 500 mg/KgBB lebih efektif untuk organ otak terhadap kerusakan sel (nekrosis)
tikus betina.

9.6 Metode Pengolahan Data


Pada studi kasus ini, Seorang penguji kelayakan bisnis hendak melakukan
peninjauan tahunan terhadap usaha menengah pada bidang makanan, tekstil, dan
manufaktur yang ada di Yogyakarta. Masing-masing bidang dilakukan selama 3 bulan
penuh pengecekan terhadap aspek legalitas, lingkungan, teknis, sumber daya manusia,
finansial, pasar dan pemasaran.
Metode pengolahan data yang digunakan untuk menyelesaikan masalah studi kasus
ini yaitu dengan metode Uji One Way ANOVA, dimana metode ini menganalisis varian
satu independent digunakan untuk menentukan atau menguji rata rata kelompok
berbeda secara nyata.

9.7 Pengumpulan Data


Berikut merupakan pengumpulan data pengujian kelayakan bisnis usaha menengah
Makanan, Tekstil, dan Manufaktur di Yogyakarta

Tabel 9.1 Keterangan Variabel Bidang


Keterangan
1 Makanan
2 Tekstil
3 Manufaktur
(Sumber: Olah Data, 2021)

22
Tabel 9.2 Data pengujian kelayakan bisnis usaha menengah Makanan, Tekstil, dan Manufaktur di Yogyakarta
Hari Bidang Legalitas Lingkungan Teknis SDM Finansial Pasar_dan_Pemasaran Total

1 1 5 11 34 21 47 49 167

2 1 35 2 50 22 22 23 154

3 1 22 22 46 42 45 32 209

4 1 12 54 43 29 39 20 197

5 1 43 49 3 40 41 22 198

6 1 22 23 34 43 42 10 174

7 1 23 32 43 50 22 34 204

8 1 30 20 35 34 22 43 184

9 1 9 22 32 33 21 33 150

10 1 50 10 32 43 22 21 178

11 1 8 34 3 45 49 43 182

12 1 42 43 44 5 22 40 196

13 1 32 33 21 30 12 5 133

14 1 22 21 34 50 11 9 147

15 1 3 43 33 22 21 49 171

16 1 22 40 32 37 44 32 207

23
17 1 45 5 44 47 32 46 219

18 1 47 9 32 20 12 48 168

19 1 5 49 49 22 35 30 190

20 1 12 32 11 23 11 33 122

21 1 13 46 9 47 12 32 159

22 1 36 48 8 30 50 12 184

23 1 22 30 45 8 30 44 179

24 1 34 33 50 34 41 44 236

25 1 40 32 28 22 32 32 186

26 1 50 12 46 4 12 48 172

27 1 34 44 32 35 45 22 212

28 1 24 44 31 23 36 15 173

29 1 50 32 36 23 34 19 194

30 1 43 48 24 12 50 30 207

31 2 29 21 27 23 43 23 166

32 2 39 31 39 22 21 48 200

33 2 41 24 40 50 25 27 207

34 2 47 11 47 28 38 31 202

35 2 28 21 22 26 49 26 172

24
36 2 29 34 14 39 19 24 159

37 2 12 17 11 29 15 2 86

38 2 23 18 10 42 35 33 161

39 2 14 22 14 13 3 24 90

40 2 15 45 46 11 35 50 202

41 2 34 34 28 26 22 48 192

42 2 22 35 29 9 65 13 173

43 2 36 23 37 34 89 23 242

44 2 33 11 33 8 12 50 147

45 2 35 10 43 3 44 45 180

46 2 11 45 40 26 45 3 170

47 2 38 49 42 27 49 45 250

48 2 34 35 12 34 35 23 173

49 2 34 32 45 24 32 33 200

50 2 22 20 37 35 20 12 146

51 2 3 43 28 24 43 24 165

52 2 22 12 49 50 12 26 171

53 2 15 15 27 10 15 27 109

54 2 19 33 16 34 33 30 165

25
55 2 30 40 24 30 40 8 172

56 2 23 50 24 33 50 34 214

57 2 48 23 16 33 23 22 165

58 2 27 36 20 24 36 4 147

59 2 31 24 27 45 24 35 186

60 2 26 31 25 48 31 23 184

61 3 24 33 38 47 33 23 198

62 3 2 50 30 13 50 12 157

63 3 33 33 49 32 33 23 203

64 3 24 12 34 23 12 22 127

65 3 50 32 43 31 32 50 238

66 3 48 20 24 31 20 28 171

67 3 13 42 23 29 42 26 175

68 3 23 31 50 34 31 39 208

69 3 50 21 2 15 21 29 138

70 3 45 11 34 37 11 42 180

71 3 3 14 13 49 14 13 106

72 3 45 50 22 27 50 11 205

73 3 23 23 42 22 23 26 159

26
74 3 33 13 39 46 13 9 153

75 3 12 45 30 34 45 34 200

76 3 24 34 40 41 34 8 181

77 3 26 34 22 30 34 3 149

78 3 27 13 46 46 13 26 171

79 3 34 14 34 13 14 47 156

80 3 24 50 23 25 50 22 194

81 3 35 34 45 16 34 45 209

82 3 24 22 37 34 22 39 178

83 3 50 34 26 19 34 41 204

84 3 10 23 34 37 23 42 169

85 3 34 2 38 43 21 22 160

86 3 30 40 48 23 40 22 203

87 3 33 34 50 50 34 21 222

88 3 33 32 23 34 32 22 176

89 3 24 31 12 28 31 49 175

90 3 45 43 43 46 43 22 242

91 1 48 25 22 23 25 12 155

92 1 47 39 23 36 39 11 195

27
93 1 13 43 30 25 43 21 175

94 1 32 12 9 48 12 44 157

95 1 23 44 50 15 44 32 208

96 1 31 31 8 26 31 12 139

97 1 31 33 42 34 33 35 208

98 1 41 43 32 39 43 11 209

99 1 44 23 22 20 23 12 144

100 1 48 23 3 50 23 50 197

101 1 19 43 22 23 43 30 180

102 1 12 13 45 35 13 41 159

103 1 35 23 47 26 23 32 186

104 1 26 22 5 24 22 12 111

105 1 24 19 12 38 19 45 157

106 1 24 49 13 24 49 36 195

107 1 5 37 36 26 37 34 175

108 1 44 13 22 34 13 50 176

109 1 28 37 34 24 37 43 203

110 1 39 15 40 13 15 21 143

111 1 50 37 50 19 23 25 204

28
112 1 24 13 34 15 11 38 135

113 1 23 12 30 24 33 49 171

114 1 47 20 42 13 12 19 153

115 1 24 21 12 45 12 15 129

116 1 13 34 14 49 42 35 187

117 1 45 22 26 35 49 3 180

118 1 26 39 33 32 26 35 191

119 1 48 40 49 20 24 22 203

120 1 35 23 20 43 46 65 232

121 2 4 13 34 12 35 89 187

122 2 46 43 50 15 28 12 194

123 2 22 21 33 33 19 44 172

124 2 36 11 24 40 30 37 178

125 2 45 10 44 50 23 33 205

126 2 25 16 23 23 41 43 171

127 2 24 30 11 36 34 40 175

128 2 35 33 31 24 38 42 203

129 2 6 44 10 31 34 12 137

130 2 26 38 40 33 25 45 207

29
131 2 35 30 33 50 24 37 209

132 2 14 32 44 33 19 28 170

133 2 37 22 17 12 30 49 167

134 2 29 19 38 32 43 27 188

135 2 10 15 35 20 49 16 145

136 2 3 39 39 42 50 24 197

137 2 37 40 49 31 24 24 205

138 2 46 13 16 21 42 16 154

139 2 45 16 48 11 26 20 166

140 2 24 18 37 14 37 27 157

141 2 34 50 35 50 34 25 228

142 2 24 22 12 23 48 38 167

143 2 24 28 31 13 47 30 173

144 2 23 36 52 45 23 49 228

145 2 50 34 42 34 19 34 213

146 2 29 30 36 34 23 43 195

147 2 30 23 35 13 15 24 140

148 2 45 27 23 14 10 23 142

149 2 23 30 50 50 33 50 236

30
150 2 47 39 34 34 34 2 190

9.8 Pengujian Pengumpulan Data


9.8.1 Uji Normalisasi Data

Berikut merupakan hasil pengujian Normalisasi Data.

Gambar 9.3 Hasil Pengujian Normalitas

(Sumber: Olah Data, 2021)

Analisis hasil uji normalitas dilakukan dengan menggunakan nilai alpha (α)
sebesar 0,05 sebagai alat ukur menentukan data yang diolah termasuk kedalam data
yang dikatakan normal atau tidak. Dari hasil di atas menunjukkan bahwa semua variabel
memiliki nilai sig.>α . Maka semua variabel tersebut dapat dikatakan Normal dan dapat
dilakukan pengolahan selanjutnya.

31
9.8.2 Uji Kesergaman Data
Berikut merupakan hasil pengujian Keseragaman Data.

Gambar 9.4 Hasil Pengujian Keseragaman

Analisis hasil uji keseragaman data dilakukan dengan menggunakan nilai pada
tabel f dengan melihat df1dan df2 pada tabel sebagai alat ukur menentukan data yang
diolah termasuk kedalam data yang dikatakan seragam atau tidak. Dari hasil di atas

32
menunjukkan bahwa semua variabel memiliki df1 adalah 2 dan df2 adalah 147.

Jika hasil f hitung < f tabel , maka variabel tersebut tidak memiliki perbedaan rata-rata
yang artinya seragam, sedangkan jika f hitung > f tabel, maka terdapat perbedaan rata-
rata pada variabel tersebut yang artinya data tersebut tidak seragam. Dari hasil di atas
menunjukkan bahwa
a. Variabel Legalitas memiliki nilai f hitung < f tabel (0,527 < 3,029)
b. Variabel Lingkungan memiliki nilai f hitung < f tabel (0,527 < 3,029)
c. Variabel Teknis memiliki nilai f hitung < f tabel (0,527 < 3,029)
d. Variabel SDM memiliki nilai f hitung < f tabel (0,521 < 3,029)
e. Variabel Finansial memiliki nilai f hitung < f tabel (0,527 < 3,029)
f. Variabel Pasar dan Pemasaran memiliki nilai f hitung < f tabel (0,527
< 3,029)
Maka dari semua variabel tersebut dapat dinyatakan bahwa semua data adalah
Seragam.

9.8.3 Uji Validitas Data


Berikut merupakan hasil pengujian Validitas Data.

33
Gambar 9.5 Hasil Pengujian Validitas

(Sumber: Olah Data, 2021)

Analisis hasil uji Validitas data dilakukan dengan menggunakan tabel r dengan
melihat df pada tabel sebagai alat ukur menentukan data yang diolah termasuk kedalam
data yang dikatakan valid atau tidak. Nilai N adalah 270, maka df = N-2 yaitu 268.
Berdasarkan tabel r dengan tingkat signifikan 5% maka nilai df adalah 0,1194.
Jika hasil r hitung < r tabel , maka data variabel tersebut tidak valid, sedangkan
jika r hitung > r tabel, maka data pada variabel tersebu valid. Dari hasil di atas
menunjukkan bahwa
g. Variabel Legalitas memiliki nilai r hitung > r tabel (0,803 > 0,1194)
h. Variabel Lingkungan memiliki nilai r hitung > r tabel
(0,803 >0,1194)
i. Variabel Teknis memiliki nilai r hitung > r tabel (0,505 > 0,1194)
j. Variabel SDM memiliki nilai r hitung > r tabel (0,813 > 0,1194)
k. Variabel Finansial memiliki nilair hitung > r tabel (0,803 > 0,1194)
l. Variabel Pasar dan Pemasaran memiliki nilai r hitung > r tabel

34
(0,803>0,1194)
Maka dari semua variabel tersebut dapat dinyatakan bahwa semua data
tersebut Valid.

9.8.4 Uji Reliabilitas Data


Berikut merupakan hasil pengujian Reliabilitas Data.

Gambar 9.6 Hasil Pengujian Reliabilitas


(Sumber: Olah Data, 2021)

Berdasarkan Uji Reliabilitas diatas terlihat bahwa Cronbach’s Alpha adalah


0,901 pada 8 N of Items. Nilai tersebut berada pada range 0,801-1,00 yang artinya data
tersebut Sangat Reliabel.

9.9 Pengolahan Data


9.9.1 Data Entry
Data yang digunakan dalam melakukan pengolahan data ini adalah data dari
hasil pengujian kelayakan yang dilakukan terhadap 5 bidang bisnis usaha menengah di
Yogyakarta antara lain Bidang Makanan, Bidang Tekstil, dan Bidang Manufaktur.
Variabel yang digunakan antara lain Legalitas, Lingkungan, Teknis, Sumber Daya
Manusia (SDM), Finansial, Pasar dan Pemasaran.
Dari data tersebut kemudian dilakukan input pada aplikasi PASW dengan
langkah-langkah sebagai berikut:

1. Input variabel pada Variable View sebagai berikut.

Gambar 9.7 Input Variabel

35
(Sumber: Olah Data, 2020)

2. Input data pada Data View sebagai berikut.


Gambar 9.8 Input Data

9.9.2 Pengolahan
Langkah-langkah yang dilakukan untuk pengolahan data ini adalah sebagai
berikut:

1. Klik Analyze pada menu, pilih Compare Means, pilih One-Way


ANOVA.

Gambar 9.9 Kotak Dialog Analyze

(Sumber: Olah Data, 2020)

36
2. Masukkan semua variabel kecuali Hari dan Total pada Dependent
List , dan masukkan Bidang pada Factor.

Gambar 9.10 Kotak Dialog ANOVA

(Sumber: Olah Data, 2020)

3. Klik OK dan akan muncul hasilnya.

37
9.10 Hasil Pengolahan dan Pembahasan
Adapun hasil pengolahan data sebagai berikut.

Gambar 9.11 Hasil pengujian One Way ANOVA

(Sumber: Olah Data, 2020)

Untuk mengetahui hasil Uji ANOVA dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu :

1. Penetapan Hipotesis (H0 dan H1)


H0 = Tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata pada aspek peninjauan
kelayakan bisnis usaha menengah di Yogyakarta.
H1 = Terdapat perbedaan nilai rata-rata pada aspek peninjauan
kelayakan bisnis usaha menengah di Yogyakarta.
2. Tingkat Signifikan : (α) = 5%
3. Daerah Kritis : Jika f hitung < f tabel, maka terima H0
Jika f hitung > f tabel, maka tolak H0
4. Uji Statistik : Nilai f hitung = 0,747 ; nilai f tabel = 2,147 Maka f
hitung < f tabel = 0,747<2,147

38
5. Keputusan : Karena f hitung < f tabel, maka H0 diterima.
6. Kesimpulan : Jadi dengan tingkat signifikan 5% dapat disimpulkan
bahwa tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata pada aspek peninjauan
kelayakan bisnis usaha menengah di Yogyakarta.

9.11 Analisis Hasil Pengolahan Data


Analisis dari hasil pengolahan data yang sudah dilakukan yaitu didapatkan nilai
rata-rata pada peninjauan bidang bisnis makanan, tekstil, dan manufaktur di Yogyakarta
adalah sama. Hasil ini ditunjukkan dengan pengujian One Way ANOVA pada tingkat
signifikan 5% dengan nilai f hitung < f tabel yaitu 0,747<2,147
Oleh karena itu dari pengujian kelayakan pada peninjauan tahunan dinyatakan
bahwa bisnis usaha menengah bidang bisnis makanan, tekstil, dan manufaktur di
Yogyakarta adalah layak.

9.12 Kesimpulan
Dari pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa :

1. Pengujian dengan metode One Way ANOVA dilakukan untuk


mengetahui ada atau tidaknya perbedaan nilai rata-rata pengujian kelayakan
pada usaha menengah di Yogyakarta terutama bidang maakanan, tekstil, dan
manufaktur.

2. Dari hasil pengujian kelayakan dengan pertimbangan aspek legalitas,


lingkungan, teknis, sumber daya manusia, finansial, pasar dan pemasaran
didapatkan bahwa usaha menegah di Yogyakarta adalah layak.

3. Hasil dari peninjauan tahunan ini dapat digunakan oleh pelaku usaha
untuk meningkatkan kualitas dan mengembangkan usaha, serta bahan
evaluasi agar dapat lebih maju untuk kedepannya.

39

Anda mungkin juga menyukai