KB 2
1. Prasangka adalah sikap yang bisa positif maupun
negatif berdasarkan keyakinan stereotipe atau
pemberian label kita tentang anggota dari
kelompok tertentu.
2. Etnosentrisme yaitu paham yang berpandangan
bahwa manusia pada dasarnya individualistis yang
cenderung mementingkan diri sendiri, namun
karena harus berhubungan dengan manusia lain,
maka terbentuklah sifat hubungan yang
antagonistik (pertentangan).
3. Rasisme yaitu suatu sistem kepercayaan atau
doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan
biologis yang melekat pada ras manusia
menentukan pencapaian budaya atau individu –
bahwa suatu ras tertentu lebih superior dan
memiliki hak untuk mengatur ras yang lainnya
(Sutarno, 2008: 4-10).
4. Diskriminasi merupakan tindakan yang membeda-
bedakan dan kurang bersahabat dari kelompok
dominan terhadap kelompok subordinasinya
5. Multikulturalisme pada dasarnya adalah
pengakuan adanya perbedaan dan penghargaan.
KB 3
1. Nilai Sosial, yaitu nilai yang telah melekat di
dalam masyarakat serta berhubngan dengan
sikap dan tindakan manusia di dalamnya,
nilai ini berhubungan dengan sikap manusia
yang tidak dapat hidup secara mandiri dan
membutuhkan pertolongan orang lain.
2. Nilai Keindahan, yakni nilai yang bersumber
melalui unsur rasa yang terdapat pada setiap
diri manusia, dengan istilah lain biasa
disebut dengan nilai “estetika”.
3. Nilai Moral, yaitu suatu penilaian yang
bersumber dari kehendak maupun kemauan
(karsa, etik).
4. Nilai Agama, yakni nilai yang bersumber dari
nilai ketuhanan disimpan dalam sebuah
agama.
5. Nilai Material, yakni nilai sosial yang
berguna bagi jasmani manusia, termasuk
benda-benda nyata yang dapat dimanfaatkan
bagi memenuhi kebutuhan fisik manusia.
6. Nilai Vital, merupakan nilai sosial yang
berguna bagi aktivitas atau kegiatan manusia
dalam menjalankan kehidupannya sehari-
hari.
7. Nilai Rohani, merupakan nilai sosial yang
berguna bagi memenuhi kebutuhhan rohani
8. Nilai Kebenaran dan Nilai Empiris,
merupakan nilai yang bersumber pada
proses berpikir oleh akal manusia yang
disertai dengan fakta yang terjadi.
9. Nilai Keindahan, merupakan nilai yang
berkaitan dengan perasaan atau jiwa
keindahan manusia, atau juga sering disbut
sebagai nilai estetika.
10. Nilai Moral, merupakan nilai yang
menyangkut perilaku baik maupun buruk
oleh manusia, atau juga sering disebut
sebagai nilai etika.
11. Nilai Religius, merupakan nilai
ketuhanan yang mengandung suatu
keyakinan atau kepercayaan oleh mansia
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
12. Norma Formal, yaitu ketentuan dan
ketentuan dalam kehidupan bermasyarakat
sengaja dibuat oleh lembaga atau institusi
yang bersifat formal atau resmi
13. Norma Non Formal, yaitu ketentuan dan
tata aturan dalam kehidupan bermasyarakat
yang tidak diketahui tentang siapa dan
bagaimana yang membuat dan menerangkan
tentang nor Cara (Usage), yakni mengacu
pada bentuk perbuatan-perbuatan yang lebih
menonjolkan pada hubungan yang terjadi
antar individuma tersebut
14. Cara (Usage), yakni mengacu pada bentuk
perbuatan-perbuatan yang lebih
menonjolkan pada hubungan yang terjadi
antar individu
15. Tata Kelakuan (Mores), yakni apabila
kebiasaan tidak semata-mata dianggap
sebagai suatu cara dalam suatu cara
berperilaku, namun dapat diterima sebagai
norma pengatur, maka kebiasaan seperti itu
dapat menjadi tata kelakuan (mores).
KB 4
1. Causa Materialis (asal mula bahan) Pada
hakikatnya, nilai-nilai Pancasila merupakan
nilai-nilai yang digali dari bangsa Indonesia
itu sendiri berupa nilai-nilai adat istiadat,
nilai-nilai kebudayaan dan nilai-nilai religius.