Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TINJAUAN TEORI
2.1.1 Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7
lahirnya janin, lamanya 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
yaitu:
10
Menurut Federasi Obsteri Ginekologi Internasional,
2. Fisiologi Kehamilan
a) Ovulasi
11
semakin tinggi, peristaltic tuba semakin aktif.Ketiga faktor ini
b) Spermatozoa
12
fallopii.Spermatozoa yang masuk ke dalam alat genitalia
c) Konsepsi
morula.
13
fili korealisnya yang dilapisi sel trofoblas telah siap untuk
Hartman.
e) Pembentukan plasenta
vili korealis.
14
tali pusat, yaitu insersio sentralis, para sentralis, marginalis dan
velamentosa.
15
parietalis disebut desidua refleksa. Vili-vili korealis yang
a) Amenorea
16
dapat ditentukan perkiraan persalinan, amenorea (tidak
c) Mengidam
Mengidam (menginginkan makanan dan minuman
(Rukiyah, 2012)
(Rukiyah, 2009)
17
e) Payudara tegang
hamil pertama.
f) Sering Kencing
(Rukiyah, 2009)
18
h) Pigmentasi kulit
(Rukiyah, 2009)
1) Uterus
19
besar, lunak, dan dapat mengikuti pembesaran rahim karena
pertumbuhan janin.
seluruhnya.
tiga jari di atas pusat atau sepertiga jarak antara pusat dan
prosesus xifodeus.
20
d. Pada usia kehamilan 32 minggu, tinggi fundus uteri adalah
karena saat ini kepala janin telah masuk pintu atas panggul.
21
seluruh rahim. Kontraksi Braxton Hicksakan menjadi kontraksi
untuk persalinan.
2. Vagina
22
berwarna merah dan kebiru-biruan (tanda Chadwicks).
(Rukiyah, 2009)
3. Ovarium
Kejadian ini tidak bisa lepas dari kemampuan vili korealis yang
4. Payudara
somato mamotrofin.
a. Estrogen, berfungsi:
23
b. Progesteron, berfungsi:
kehamilan.
meningkat.
24
e) Pengeluaran ASI belum berlangsung. Karena
mengeluarkan ASI.
peredaran darah
kelima.
25
2) Sel darah, sel darah merah makin meningkat
troboflebitis.
pada biasanya.
26
5) Sistem pencernaan. Oleh karena pengaruh estrogen,
menyebabkan:
gravidarum.
gravidarum.
27
untuk dapat menampung banyaknya pembentukan
menghilang.
28
5. Ketidaknyamanan Pada Ibu Hamil
penghitaman kulit.
a. Penyebab
(vaskularisasi).
prolaktin.
b. Cara mengatasi
payudara.
pengeluaran kolostrum.
2. Pusing/Sakit kepala
a. Penyebab
29
b. Cara mengatasi
o Teknik relaksasI
o Istirahat
a. Penyebab
o Anemia
o Sesak nafas
b. Cara mengatasi
a. Penyebab
b. Cara mengatasi
30
o Hirup udara segar, pastikan cukup udara didalam
rumah.
5. Keputihan
a. Penyebab
o Pembentukan sel-sel
b. Cara mengatasi
1. Haemorroida
a. Penyebab
vena haemorroida
31
b. Cara mengatasi
dinaikkan
a. Penyebab
b. Cara mengatasi
tidur
32
3. Anemia (kurang darah)
a. P
b. Cara mengatasi
sayur-sayuran.
a. Penyebab
33
o Pada kehamilan 33-36 minggu banyak ibu hamil akan
b. C
hyperventilasi
34
o Mendorong postur tubuh yang baik melakukan
pernafasan interkostal
a. Penyebab
b. Cara mengatasi
a. Penyebab
b. Cara mengatasi
o Istirahat
o Atur aktivitas
o Relaksasi
o Senam hamil
35
4. Edema Dependen (pembengkakan di lengan atau kaki)
a. P
hormonal
c. Cara mengatasi
5. Kram Kaki
a. Penyebab
36
o Kekurangan asupan kalsium
b. Cara mengatasi
o Terapi
6. Sakit punggung
a. Penyebab
o Keletihan
b. Cara mengatasi
37
o Hindari mengangkat beban yang berat
1) Trimester I
a. Hiperemesis Gravidarum
b. Hamil ektopik
normal.
38
c. Abortus
2) Trimester II
a. Perdarahan antepartum
b. Plasenta Previa
implantasinya abnormal.
c. Abortus
39
Adalah pengeluaran buah kehamilan sebelum
b. Persalinan preterm
minggu dari hari pertama haid atau antara hari ke 140 dan
c. Mola hidatidosa
d. Preeklampsia
3) Trimester III
a. Persalinan preterm
40
Persalinan preterm atau kurang bulan adalah
minggu dari hari pertama haid atau antara hari ke 140 dan
c. Solusio plasenta
a. Pengertian
b. Tujuan
41
b) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau
pembedahan.
mungkin.
c. Kebijakan Program
minggu).
42
menjadi 12 T, sedangkan untuk daerah gondok dan malaria
kunjungan.
Tabel 2.1
43
28 Minggu 26,7 cm diatas simfisis
30 Minggu 29,5-30 cm diatas simfisis
32 Minggu 29,5-30 cm diatas simfisis
34 Minggu 31 cm diatas simfisis
36 Minggu 32 cm diatas simfisis
38 Minggu 34 cm diatas simfisis
40 Minggu 37,7 cm diatas simfisis
Sumber : Rukiyah Ai Yeyeh. 2009. Asuhan Kebidanan I
kehamilan
5) Pemberian imunisasi TT
44
anti yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui
45
1 bulan) yang disebabkan oleh clostridium tetani, yaitu
(Rukiyah, 2009)
(Rukiyah, 2009)
Interval Interval
(Selang Lama % (Selang
Antigen Antigen
waktu Perlindungan Perlindungan waktu
minimal) minimal)
Pada Pada
kunjungan kunjungan
TT1 - - TT1
pertama pertama
antenatal antenatal
46
4 Minggu 4 Minggu
TT1 TT1
6 Bulan 6 Bulan
TT2 TT2
1 Tahun 1 Tahun
TT3 TT3
1 Tahun 25 1 Tahun
Jakarta: TIM.
(DJJ)
9) Tes/periksaan HB
47
Pemeriksaan hemoglobin adalah pengambilan
2008)
gondok.
malaria.
LIA juga dapat dilakukan pada anak balita dan wanita usia
48
subur (WUS). Melakukan pengukuran LILA sangat mudah,
d. Gerakan Janin
49
dinding uterus mulai menipis dan gerakan janin menjadi
teratur.
sebelumnya.
50
Bidan memberikan sedikitnya 4 kali pelayanan antenatal.
rujukan tepat waktu. Salah satu cara palpasi yaitu menurut Leopold.
Leopold I
letak kepala akan teraba bokong pada fundus tidak keras tak
51
melenting dan tidak bulat pada letak lintang, fundus uteri tidak diisi
Leopold II
Leopold III
Kepala akan teraba bulat dan keras sedangkan bokong teraba tidak
Leopold IV
52
5/5 : Jika seluruh kepala janin masih dapat teraba diatas simfisis
pubis
4/5 : Jika sebagian kepala janin masih berada diatas simfisis pubis
3/5 : Jika hanya tiga dari lima jari bagian kepala janin teraba diatas
simfisis
2/5: Jika hanya dua dari lima jari bagian kepala janin teraba diatas
Simfisis
0/5 : Jika kepala janin tidak teraba atau seluruhnya sudah melewati
simfisis pubis.
(Rukiyah, 2012)
gram. Ket: 13 bila kepala belum masuk PAP, 12 bila kepala masih
53
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah
2009)
(Rukiyah, 2009)
2.1.2 Persalinan
1. Pengertian Persalinan
54
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta, dan selaput
(Tando, 2013)
(Tando, 2013)
(Tando, 2013)
55
Macam-macam persalinan menurut umur kehamilan :
37-40 minggu, janin matur, berat badan janin diatas 2500 gram.
(Tando, 2013)
(Tando, 2013)
56
itu, jika kelahirannya terjadi pada posisi ibu kurang ideal
b. Etiologi/penyebab
(Deri, 2013)
57
tidak adanya rasa nyeri pada saat his sehingga ibu tidak
1) Multiparitas
oxytocin
tidak ada kontraksi yang dapat diraba, bila terjadi pada ibu
58
Partus presipitatus ditandai dengan adanya sifat his
uteri atau laserasi yang luas pada serviks, vagina, vulva atau
(Prawirohardjo, 2014)
59
Pada partus presipitatus keadaan diawasi dengan
(Prawirohardjo, 2014)
60
dengan resiko perdarahan. Perinatal juga sangat beresiko
g. Penanganan
61
Perasat semacam ini dapat merusak otak bayi tersebut.
(Prawirohardjo, 2014)
dengan berat janin di bawah 500 gram dan janin belum viable
(Tando, 2013)
2. Fisiologi Persalinan
1) Turunnya Kepala
b. Majunya kepala
62
diameter antero posterior dari pintu atas panggul, maka
yang lebih kecil dari pintu atas panggul. Jika sutura sagitalis
“synclitismus”.
63
gerakan-gerakan yang lain ialah : Fleksi, putaran paksi
2) Fleksi
64
dengan bentuk jalan lahir khususnya untuk bidang tengah dan
4) Ekstensi
disebut hypomoghlion.
65
Setelah kepala lahir, maka kepala anak berputar kembali
6) Ekspulsi
3. Tanda-Tanda Persalinan
menyebabkan:
66
3) Munculnya nyeri di daerah pinggang karena kontraksi ringan
Tahapan Persalinan
1) Kala I
a. Fase laten
67
1) Dimulai sejak awal berkontraksi yang menyebabkan
b. Fase aktif
1 sampai 2 cm (multipara).
kala I adalah:
jam.
kosong.
68
e. Memperhatikan keadaan patologis (meningkatnya lingkaran
terendah janin).
2) Kala II
lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala dua
adalah:
kontraksi.
dan/atau vaginanya.
c. Perineum menonjol.
69
Tanda pasti kala dua ditentukan melalui periksa dalam yang
3) Kala III
(Saifuddin, 2014)
70
4) Kala IV
yaitu :
IV yaitu :
71
a. Lakukan rangsangan taktil (seperti pemijatan) pada uterus,
2010) yaitu:
1) Power
diketahui adalah:
sampai 35 mmHg
72
c) Interval antara keduanya pada permulaan persalinan akan
a. Dominasi di fundus
sering
c. Relaksasi baik.
his palsu.
73
c. Tidak ada perubahan pada serviks/pembawa tanda
d. Durasinya pendek
2) Passanger
a) Janin
sumbu ibu.
74
Diantara sudut tulang-tulang terdapat ruang yang ditutup
b) Uri / Plasenta
Pembagian plasenta:
c) Air ketuban
yang khas dan agak amis. Komposisi air ketuban terdiri dari
75
pigmen empedu vernik kaseosa, lanugo dan sel-sel fetus yang
mengelupas).
3) Passage
dan ligamentum)
Bidang Hodge
pubis.
simfisis
76
Tabel 2.3. Pemeriksaan dalam
gerakkan.
panggul.
masuk ke panggul
2/5 H III + Bagian terbesar kepala sudah
masuk ke panggul
0/5 H IV Di perineum.
Jakarta: EGC
4) Psikologis
77
memberi penenangan nyeri non farmakologi, memberi analgesi
5) Penolong
menolong persalinan
6) Posisi Ibu
78
menjadi lebih sering, lebih lama, dan intensitasnya semakin kuat
3) Perubahan Metabolisme.
hilang.
4) Perubahan Suhu
dianggap normal bila peningkatan suhu yang tidak lebih dari 0,5-10C
79
Perubahan yang mencolok selama kontraksi disertai
selama puncak kontraksi uterus tidak terjadi jika wanita berada pada
6) Perubahan Pernafasan
perasaan pusing).
80
Absorbsi lambung terhadap makanan padat jauh lebih
menjadi lebih lama. Cairan ini tidak dipengaruhi dan waktu yang
dan penderitaan umum selama masa transisi. Oleh karena itu, wanita
harus dianjurkan untuk tidak makan dalam porsi besar atau minum
9) Perubahan Hematologi
81
pendamping yang diharapkan dapat memberikan pertolongan,
82
c. Menghormati praktek budaya, keyakinan agama, ibu/keluarga
83
akan cairan masih diperbolehkan. Selama persalinan, ibu
3) Kebutuhan eliminasi
rasa berkemih;
uretra;
84
e. Kurangnya kesadaran untuk berkemih; dan
kontraksi uterus.
posisi dapat membantu ibu tetap tenang dan rileks.Oleh karena itu,
85
ibu dapat berdiri dan jalan-jalan. Memberikan suasana yang
b. Posisi merangkak
c. Posisi berjongkok/berdiri
terjadinya laserasi.
86
hilangnya oksigen bagi bayi, menambah rasa sakit, memperlama
punggung.
b. Pengaturan posisi;
dilakukan;
g. Sentuhan
87
reaksi mental negatif, emosional dan reaksi fisik. Adapun secara
8) Berendam;
9) Pengeluaran suara;
12)
dan vagina
88
c) Vulva dan sfingter ani membuka
kontaminasi pada alat suntik) dengan cara one hand atau satu tangan.
yang tersedia.
89
8. Lakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan lengkap
tangan dilepakan.
160x/menit)
meneran
baik dan bantu ibu dalam menemukan posisi yang nyaman dan
90
b. Jelaskan pada anggota keluarga tentang bagaiman peran mereka
rasa ingin meneran dan terjadi kontraksi yang kuat, bantu ibu ke
posisi setengah duduk atau posisi lain yang diinginkan dan pastikan
tersebut.
b) Dukung dan beri semangat pada saat meneran dan perbaiki cara
h) Segera rujuk jika bayi belum atau tidak akan segera lahir setelah
meneran (multigravida).
91
14. Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi
yang nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran
dalam 60 menit pada primi dan 30 menit pada multi dan masih juga
jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm.
16. Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu.
17. Buka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat dan
bahan.
dengan kain bersih dan kering. Tangan yang lain menahan kepala
20. Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan
yang sesuai jika hal itu terjadi, dan segera lanjutkan proses
kelahiran bayi.
92
a. Jika tali pusat melilit leher secara longgar, lepaskan lewat
b. Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat di dua
21. Tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan
muncul di bawah arkus pubis dan kemudian gerakkan arah atas dan
23. Setelah kedua bahu lahir, geser atau sanggah tangan bawah kearah
24. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut
93
Jika bayi tidak menangis, tidak bernafas atau megap-megap
asfiksia)
27. Periksa kembali perut ibu untuk memastikan tak ada bayi lain
29. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10 unit
30. Dengan menggunakan klem, jepit tali pusat (dua menit setelah bayi
lahir) pada sekitar 3 cm dari pusar (umbilicus) bayi. Dari sisi luar
klem penjepit, dorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan lakukan
94
a) Dengan satu tangan, angkat tali pusat yang telah dijepit
b) Ikat tali pusat dengan benang DTT/steril pada satu sisi kemudian
disediakan.
32. Tempatkan bayi untuk melakukan kontak kulit ibu ke kulit bayi.
33. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala
bayi.
34. Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-6 cm dari vulva.
35. Letakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, di tepi atas
95
Jika plasenta tidak lahir setelah 30-40 menit, hentikan penegangan
tali pusat dan tunggu hingga timbul kontraksi berikutnya dan ulangi
prosedur di atas.
pusat:
96
terpilin kemudian lahirkan dan tempatkan plasenta pada wadah
a. Jika selaput ketuban robek, pakai sarung tangan DTT atau steril
39. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase
40. Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan
97
42. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi
perdarahan pervaginam.
43. Beri cukup waktu untuk melakukan kontak kulit ibu-bayi (di dada
payudara.
disusukan.
b. Letakkan kembali bayi pada dada ibu bila bayi belum berhasil
berhasil menyusu.
pervaginam
98
b) Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pasca persalinan
kontraksi.
normal.
50. Periksa kembali kondisi bayi untuk memastikan bahwa bayi bernafas
37,5°C)
51. Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5%
sesuai.
99
53. Bersihkan badan ibu menggunakan air DTT. Bersihkan sisa cairan
ketuban, lender dan darah. Bantu ibu memakai pakaian yang bersih
dan kering.
54. Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu memberikan ASI. Anjurkan
diinginkannya.
balikkan bagian dalam keluar dan rendam dalam larutan klorin 0,5%
selama 10 menit.
57. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian
keringkan dengan tissue atau handuk pribadi yang kering dan bersih.
a. Ketebalan plasenta
Plasenta normal : berat ±500 gram, diameter 15-20 cm, dan dengan
100
bertambah panjang, dan mencapai panjang finalnya sekitar 50 – 60
Partograf
1) Definisi
2) Tujuan
dimana semua itu dicatatkan secara rinci pada status atau rekam
101
3. Mencatat asuhan yang diberikan selama persalinan dan
kelahiran
peyulit persalinan
a. Untuk semua ibu dimulai pada fase aktif kala satu persalinan
(JNPK-KR, 2013)
102
Selama fase laten, semua asuhan, pengamatan dan
dicatatkan.
3. Nadi ½ jam
1. Nama, umur
103
4. Tanggal dan waktu mulai dirawat
Kondisi janin :
1) DJJ
berikut :
bercampur mekonium
104
2) 1 : Tulang- tulang kepala janin hanya saling
bersentuhan
(JNPK-KR, 2013)
Kemajuan persalinan :
1. Pembukaan serviks
Kontraksi uterus :
1. Oksitosin
Kondisi ibu :
105
Laserasi jalan lahir
Laserasi adalah robekan yang terjadi pada jalan lahir pada saat bayi lahir.
perineum.
Pada derajat I : Tidak perlu dijahit jika tidak ada perdarahan dan posisi
luka baik.
Pada derajat III dan IV : Penolong APN tidak dibekali keterampilan untuk
(JNPK-KR, 2013)
yang tidak perlu (memastikan hemostasis). Ingat bahwa setiap kali jarum
masuk jaringan tubuh, jaringan akan terluka dan menjadi tempat yang
potensial untuk timbulnya infeksi. Oleh sebab itu pada saat menjahit laserasi
106
atau episiotomy gunakan benang yang cukup panjang dan gunakan sedikit
(Rukiyah, 2009)
1) Pencegahan Infeksi
dan bilas dengan air bersih. Jika sudah bersih, keringkan dengan air
larutan clorin 0,5 % dan kemudian cuci segera dengan air dan
persalinan.
107
a. Pantau tekanan darah, nadi, tinggi fundus, kandung kemih dan
setiap 30 menit selama satu jam kedua kala empat. Jika ada
selama jam kedua kala empat. Jika ada temuan yang tidak
ibu.
selama satu jam pertama dan setiap 30 menit selama jam kedua
bantu ibu mengenakan baju atau sarung yang bersih dan kering,
108
kepala tertutup baik, kemudian berikan bayi ke ibu dan
secara spontan.
109
demam, perdarahan aktif, keluar banyak bekuan darah, bau
(Prawirohardjo, 2010)
Bayi baru lahir normal adalah bayi baru lahir pada usia
(Vivian, 2010).
110
2. Perubahan Fisiologis yang Terjadi Pada Bayi Baru Lahir
Menurut (Prawirohardjo,2010)
1. System pernafasan
setelah bayi lahir, pertukaran gas harus melalui paru – paru bayi.
beberapa hal:
dalam uterus.
111
Pernafasan pertama pada bayi normal terjadi dalam waktu 30
metabolisme anaerobic.
2. Peredaran darah
arteriosus ke aorta.
112
Kondisi ini menyebabkan jantung kiri lebih besar
113
b. Penutupan duktus arteriosus antara arteri paru – paru dan
aorta.
114
bersalin yang jauh lebih dingin, suhu dingin ini menyebabkan
darah bayi.
5. Metabolisme Glukosa
bayi baru lahir, glukosa darah akan turun dalam waktu cepat
lemak (Glukoneogenesis)
115
alergi. Sistem imunitas yang matang akan memberikan
alami seperti.
8. Sistem reproduksi
ovum atau sel telur (dalam bentuk yang masih primitif) dalam
116
disertai oleh sekresi cairan dari putting pada hari ke empat
9. Sistem Muskuloskeletal
saraf.
2013)
117
2. Berat badan 2.500 - 4.000 gram.
yang cukup.
telah sempurna.
baik.
baik.
118
19. Genetalia
labia mayora.
2008) adalah:
pucat, memar
banyak muntah
sering, hijau tua, ada lendir atau darah dalam tinja. Dan
119
gangguan gastrointestinal, misalnya tidak mengeluarkan
asuhan segera, aman dan bersih untuk bayi baru lahir ialah :
1. Pencegahan Infeksi
belum dimandikan.
steril.
termometer, stetoskop
2. Melakukan penilaian
120
a. Apakah bayi menangis kuat dan bernafas tanpa kesulitan
lahir.
a. Evaporasi
b. Konduksi
dari tubuh bayi akan menyerap panas tubuh bayi bila bayi
c. Konveksi
d. Radiasi
121
Kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan di
hangat
dan hangat.
122
c. Bersihkan hidung, rongga mulut dan tenggorokkan bayi
sudah ditempat
(Apgar Score)
ikat atau jepitkan klem plastik tali pusat pada puntung tali
pusat.
tinggi
123
e. Ikat ujung tali pusat sekitar 1 cm dari pusat bayi dengan
berlawanan.
7. Memberikan vitamin K
vitamin K pada bayi baru lahir normal atau cukup bulan perlu
1 mg IM.
8. Pemberian Imunisasi
124
pemberian vitamin K1, pada saat bayi baru berumur 2 jam.
ddiberikan BCG dan OPV pada saat sebelum bayi pulang dari
terdiri dari :
(2) Hepatitis B
125
baru lahir harus berdasarkan apakah ibu mengandung virus
(4) Polio
2 minggu.
(5) Campak
126
0 bulan HB 0
9 bulan Campak
berupa tetes mata (larutan petrat nitrat 1%) atau salep (salep
dalam satu garis lurus, mulai dari bagian mata yang paling
(Saifuddin, 2014)
127
(1) Dua jam pertama sesudah lahir
bayinya
128
bayinya apabila bayi telah ‘siap’ dengan menunjukkan refleks
(Prawirohardjo, 2010)
Rencana Asuhan
1. Minum bayi
(Muslihatun, 2010)
1) ASI Ekslusif
setelah lahir) dan ekslusif, jika asi belum keluar, bayi tidak
(Prawirohardjo, 2010).
129
Hindari penggantian ASI (PASI) kecuali ada
130
2) Keuntungan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) bagi ibu dan
bayi
bayi
baik
dan bayi
131
10) Memperbaiki kadar gula dan parameter
kehidupannya
kebawah
lahir.
bayi.
132
Pada bayi terdapat 3 refleks yang berhubungan
refleks menelan.
133
c. Menyusui kanan-kiri secara bergantian, hanya
5) Posisi Menyusui
melakukan mobilisasi :
134
1) Dagu bayi menempel payudara ibu
(Prasetyono, 2009)
6) Susu formula
(Muslihatun, 2010)
135
Warna feses bayi berubah menjadi kuning pada saat
pucat dan agak bau. Apabila bayi diberikan asi cukup maka
bayi akan BAB lima kali atau lebih dalah sehari. Saat bayi
4. Tidur
adalah tidur aktif atau tidur ringan dan tidur lelap.Pada siang
136
5. Kebersihan kulit
maka tali pusat harus dicuci dengan sabun dan air bersih
7. Keamanan bayi
137
berbagai infeksi, antara lain dengan cara selalu mencuci
(Muslihatun, 2010)
Sistem pernafasan
138
Sistem kardiovaskuler dan darah
Sistem ginjal
berarti.
Sistem gastrointestinal
Pengaturan suhu
Adaptasi imunologi
139
ditemukan dalam ASI. IgM mencapai kadar dewasa pada
kekebalan pasif.
Sistem reproduksi
Sistem muskuluskeletal
Sistem neurologi
Panca Indra
Indra penglihatan
Indra Penciuman
140
Bayi dapat membedakan bau menyengat, dalam
Indra pengecapan
Indra pendengaran
nada rendah.
Indra peraba/sentuhan
memperkuat hubungan.
Imunisasi
141
1.1.4. Nifas
sejak 1 jam setelah bayi lahir sampai dengan 6 minggu (42 hari)
(Saifuddin, 2014)
psikologis.
142
2. Melaksanakan skrining secara komprehensif, deteksi dini,
maupun ibu.
berminggu-minggu.
143
1. Perubahan Fisiologis menurut (Rukiyah, 2011) yaitu :
a. Perubahan Hormon
traktus urinarius.
b. Sistem kardiovaskuler
2) Involusi rahim
144
TFU bertambah kecil dan 8 minggu TFU sebesar
normal.
Uteri Uterus
Plasenta lahir Setinggi pusat 1000 gram 12,5 cm
7 hari (minggu 1) Pertengahan pusat 500 gram 7,5 cm
dan simpisis
14 hari (minggu 2) Tidak teraba 350 gram 5 cm
6 minggu Normal 60 gram 2,5 cm
Sumber : Rukiyah, Ai Yeyeh, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan III
(Nifas), Jakarta ; TIM.
pulih.
145
d. Lochea
b. Lochea Sanguinolenta
c. Lochea Serosa
d. Lochea Alba
e. Lochea Purulenta
Terjadi infeksi keluar cairan seperti nanah berbau
f. Lochiostatis
146
dilalui 1 jari saja. Pada serviks terbentuk sel-sel otot
dlam 6 minggu.
g.Saluran kencing
2009) :
uteri
147
c. Memberikan konseling pada ibu atau salah satu
hipotermia
perdarahan abnormal.
148
a. Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit
b) Ambulasi
149
dini adalah untuk membantu menguatkan otot-otot
tubuh.
c) Eliminasi: BAK/BAB
150
memerlukan bantuan untuk memilih jenis-jenis
konstipasi.
d) Kebersihan Diri/Perineum
e) Istirahat
151
Istirahat pada ibu selama masa nifas beristirahat
sendiri.
152
tidak ada kaitannya dengan situasi ini. Jadi, dengan
yang cukup.
f) Seksual
bersangkutan.
g) Keluarga Berencana
153
mengajarkan kepada mereka tentang cara mencegah
kehamilan.
menyusui.
154
dan untuk melihat apakah metode tersebut bekerja
dengan baik.
h) Latihan/Senam nifas
155
masa nifas ibu sangat membutuhkan asuhan sama
jam).
masalah penglihatan.
f) Demam, muntah, rasa sakit pada waktu buang air kecil atau
terasa sakit.
156
(Rukiyah, 2011)
157
Manfaat kontrasepsi yaitu:
terputus
psikologis
158
c. Pasangan yang bersedia melakukan senggama
c) Kondom
hubungan seksual.
2012)
159
(karet), plastik (vinil), atau bahan alami (produksi hewani)
( Fitramaya, 2012)
Keuntungan
1) Murah
4) Berfungsi ganda
2012)
Kerugian
1) Kenikmatan terganggu
spermisid
d) PIL
160
Pil KB adalah suatu cara kontrasepsi untuk wanita
estrogennya :
Dosis
adalah:
a) Tablet KB Noriday
b) Tablet KB Ovostat
adalah:
a) Pil KB Microgynon
b) Pil KB Marvelon
161
3. Pil Mini
Exlution.
Jumlah Tablet
Cara Kerja
Efektifitas
162
Keuntungan
2. Mudah menggunakannya
kehamilan ektopik
pil
Kerugian
estrogen
4. Nyeri payudara
163
7. Dapat meningkatkan tekanan darah
metabolisme tubuh
Indikasi
2. Usia subur
mempunyai anak
Kontraindikasi
3. Tumor/keganasan
7. Penyakit hepatitis
Efek Samping
164
3. Perubahan berat badan
4. Kloasma
5. Tromboemboli
7. Rambut rontok
8. Varises
9. Perubahan Libido
10. Depresi
(Manuaba, 2012)
e) Suntik
4) Noristerat 200 mg
Cara Kerja
wanita
165
b. Mengentalkan lendir mulut rahim, sehingga
menghambat
kehamilan
Efekstifitas
Keuntungan
(Suratun, 2008)
Kerugian
berkepanjangan (progesterone)
(Manuaba, 2012)
Indikasi
166
1. Pasca persalinan (segera ketika masih di rumah
Kontraindikasi
1. Tersangka hamil
diketahui penyebabnya.
(Manuaba, 2012)
Efek samping
1. Gangguan haid
2. Depresi
3. Keputihan
4. Jerawat
5. Perubahan libido
167
7. Hematoma
(Manuaba, 2012)
Macam-macam AKBK
168
bulan pertama pemasangan, 35-45 ig/hari pada
Cara Kerja
Efektifitas
Keuntungan
a. Praktis, efektif
pengangkatan implant
Kerugian
169
b. Implant lebih mahal dari pada pil KB atau
sendiri
(Manuaba, 2012)
Indikasi
terjadi
(Manuaba, 2012)
Kontraindikasi :
sebabnya
170
2. Penyakit jantung, kelainan haid, darah tinggi,
kencing manis.
Efek samping
1. Depresi
2. Keputihan
3. Jerawat
4. Perubahan libido
5. Perubahan BB
6. Hematoma
7. Infeksi
(Manuaba, 2012)
(Manuaba, 2012)
Macam-macam AKDR
171
1. IUD generasi pertama disebut Lippesloop,
plastic (Poyethyline)
tembaga
butir tembaga.
Cara Kerja
172
1. Meninggikan getaran saluran telur sehingga pada
blastokista
Efektifitas
selama 10 tahun
Keuntungan
cukup tinggi.
(Manuaba, 2012)
Kerugian :
173
2. Terdapat perdarahan (spotting dan
menometroragia)
(Manuaba, 2012)
Indikasi :
Kontraindikasi
a. Kehamilan
penyebabnya
pangkal panggul
174
(Manuaba, 2012)
Efek samping :
1. Perdarahan
1. Keputihan
2. Ekspulsi
3. Nyeri
4. Infeksi
5. Translokasi
(Manuaba, 2012)
Varney, 1997)
1. Pengertian
175
kebidanan, pengidentifikasian masalah terhadap tindakan segera
sesudah 36 minggu)
2. Tujuan
dan janin.
176
4. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima
1. Mengumpulkan data
177
memenuhi standar nomenklatur atau tata nama diagnosis
Contoh:
hamil 16 minggu)
Masalah:
a. Wasir berdarah
mengantisipasi penanganannya.
anemia.
178
4. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera atau
masalah potensial.
yang tepat.
179
social, deteksi dini adanya ketidaknormalan, mempersiapkan
lahir.
6. Melaksanakan perencanaan
pada trimester I, satu kali pada trimester II, dua kali pada
180
7. Evaluasi
S: Data subjektif
O: Data objektif
pemeriksaan fisik.
tindakan segera.
P: Perencanaan
1. Pengertian
181
berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, keterampilan
2. Tujuan
Perkusi
182
4) Pemeriksaan Penunjang: Laboratorium dan diagnosa lain:
USG, Radiologi
berikutnya.
tersebut.
Contoh:
atau
potensial
183
Pada langkah ini bidan mengidentifikasi masalah atau
yang aman.
distosia bahu atau pada bayi dengan nilai apgar yang rendah).
184
Langkah ini merupakan kelanjutan dari menejemen
oleh pasien.
terhadap perasaannya.
dapat diberikan
185
b) Posisi sesuai dengan keinginan ibu, tetapi jika ibu ingindi
kesanggupannya
seijin ibu.
hasil pemeriksaan
186
7) Sarankan ibu untuk berkemih sesering mungkin.
infeksi
187
3) Memberi dukungan mental untuk mengurangi kecemasan
keterlibatan ibu
danmencegah dehidrasi.
(im)
188
3) Jika menggunakan manajemen aktif dan plasenta belum
kandung kemih
episiotomi.
bersihdan kering
nyaman.
189
6) Biarkan bayi berada pada ibu untuk meningkatkan
berkontraksi.
dan aman
190
asuhan dapat dikatakan efektif bilamana benar-benar efektif.
anamnese.
191
A : Berdasarkan data yang terkumpul, dibuat
teridentifikasi:
1) Diagnosa
termasuk:
lain.
5) Follow up
192
1. Pengertian
sebelumnya.
2. Tujuan
1. Mengumpulkan data
193
succedaneum atau cephal haematoma, lingkar kepala,
dan lain-lain.
seperti:
kehamilan
194
Masalah : Ibu kurang informasi
bayi
195
b. Rencanakan perawatan mata dengan menggunakan obat
tali pusat.
196
antiseptik atau alkohol), serta bahan-bahan lain di
umum
6. Melaksanakan perencanaan
7. Evaluasi
S : Data Subjektif
197
Berisi tentang data dari pasien melalui anamnesis
O : Data Objektif
P : Perencanaan
1. Pengertian
198
asuhan kebidanan dengan tepat dan rasional berdasarkan
2. Tujuan
merencanakan asuhan.
berikut.
1. Mengumpulkan data
199
kemih, uterus, lochea mulai warna, jumlah dan bau,
seperti:
Perdarahan nifas
Postsectio sesaria
Dan lain-lain
mengantisipasi penanganannya.
200
Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi dan melakukan
3) Diet
4) Perawatan perineum
8) Obat pencahar
9) Dan lain-lain
7. Asuhan lanjutan
2) Perawatan payudara
3) Rencana KB
5) Dan lain-lain
8. Melaksanakan perencanaan
201
Tahap ini dilakukan dengan melaksanakan rencana asuhan
9. Evaluasi
S : Data Subjektif
O : Data Objektif
202
mempertahankan kesejahteraan. Dalam metode SOAP
203