Anda di halaman 1dari 9

Nama : Rendi Surahman

NIM : 03041381924088

Kelas : B Palembang

Mata kuliah : Dasar Elektronika

SOAL

1. Buatlah contoh soal perhitungan yang menggambarkan bahwa transistor sebagai


penguat tegangan, penguat arus, dan penguat daya serta buatkan rangkaian transistor
sebagai penguat tersebut untuk penguat common base, common collector, dan
common emitor.
2. Buatlah contoh penguat kelas A,B, dan C secara jelas.
3. Buatlah simulasi rangkaian dibuktikan dengan membuat simulasi menggunakan
livewire atau simulasi yang sering digunakan di jurusan elektro.

JAWABAN

1.) Contoh soal perhitungan

1. Lihatlah rangkaian transistor Common Emitor di bawah ini :

Tentukan nilai penguatan tegangan dan penguatan arus.


Jawab :
Penguatan tegangan :
AV = RC/RE
= 2200 Ω / 560 Ω
= 3,92
Penguatan arus :
Ai = R2/RE
= 10.000 Ω / 560 Ω
= 17,85
2

3.
.

Rangkaian Transistor

1. Penguat Common Base (grounded-base)

Penguat Common Base adalah penguat yang kaki basis transistor di groundkan, lalu
input di masukkan ke emitor dan output diambil pada kaki kolektor. Penguat
Common Base mempunyai karakter sebagai penguat tegangan.

Penguat Common Base

Penguat Common base mempunyai karakter sebagai berikut :

1. Adanya isolasi yang tinggi dari output ke input sehingga meminimalkan efek
umpan balik.
2. Mempunyai impedansi input yang relatif tinggi sehingga cocok untuk penguat
sinyal kecil (pre amplifier).
3. Sering dipakai pada penguat frekuensi tinggi pada jalur VHF dan UHF.
4. Bisa juga dipakai sebagai buffer atau penyangga.

2. Penguat Common Emitor

Penguat Common Emitor adalah penguat yang kaki emitor transistor di groundkan,


lalu input di masukkan ke basis dan output diambil pada kaki kolektor. Penguat
Common Emitor juga mempunyai karakter sebagai penguat tegangan.Pada rangkaian
ini Emitor digroundkan, input adaalah basis, dan output adalah collector.

Penguat Common Emitor

Penguat Common Emitor mempunyai karakteristik sebagai berikut :

1. Sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal input.


2. Sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif, sehingga sering
dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya.
3. Sering dipakai pada penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio).
4. Mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan
suhu dan bias transistor.

3. Penguat Common Collector

Penguat Common Collector adalah penguat yang kaki kolektor transistor di


groundkan, lalu input di masukkan ke basis dan output diambil pada kaki emitor.
Penguat Common Collector juga mempunyai karakter sebagai penguat
arus .Rangkaian ini disebut juga dengan Emitor Follower karena tegangan output
hampir sama dengan tegangan input.

Penguat Common Collector

Penguat Common Collector mempunyai karakteristik sebagai berikut :

1. Sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi tidak membalik fasa seperti
Common Emitor)
2. Mempunyai penguatan tegangan sama dengan 1.
3. Mempunyai penguatan arus samadengan HFE transistor.
4. Cocok dipakai untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai impedansi
input tinggi dan mempunyai impedansi output yang rendah.

2.) Contoh penguat kelas A,B, dan C

1. Contoh penguat kelas A


Contoh dari penguat kelas A adalah adalah rangkaian dasar common emiter (CE)
transistor. Penguat tipe kelas A dibuat dengan mengatur arus bias yang sesuai di titik
tertentu yang ada pada garis bebannya. Sedemikian rupa sehingga titik Q ini berada
tepat di tengah garis beban kurva VCE-IC dari rangkaian penguat tersebut dan sebut
saja titik ini titik A. Gambar berikut adalah contoh rangkaian common emitor dengan
transistor NPN Q1.
Garis beban pada penguat ini ditentukan oleh resistor Rc dan Re dari rumus VCC
= VCE + IcRc + IeRe. Jika Ie = Ic maka dapat disederhanakan menjadi VCC = VCE
+ Ic (Rc+Re). Selanjutnya pembaca dapat menggambar garis beban rangkaian ini dari
rumus tersebut. Sedangkan resistor Ra dan Rb dipasang untuk menentukan arus bias.
Pembaca dapat menentukan sendiri besar resistor-resistor pada rangkaian tersebut
dengan pertama menetapkan berapa besar arus Ib yang memotong titik Q.
Besar arus Ib biasanya tercantum pada datasheet transistor yang digunakan. Besar
penguatan sinyal AC dapat dihitung dengan teori analisa rangkaian sinyal AC.
Analisa rangkaian AC adalah dengan menghubung singkat setiap komponen kapasitor
C dan secara imajiner menyambungkan VCC ke ground. Dengan cara ini rangkaian
gambar-1dapat dirangkai menjadi seperti gambar-3. Resistor Ra dan Rc dihubungkan
ke ground dan semua kapasitor dihubung singkat.
Dengan adanya kapasitor Ce, nilai Re pada analisa sinyal AC menjadi tidak
berarti. Pembaca dapat mencari lebih lanjut literatur yang membahas penguatan
transistor untuk mengetahui bagaimana perhitungan nilai penguatan transistor secara
detail. Penguatan didefenisikan dengan Vout/Vin = rc / re`, dimana rc adalah
resistansi Rc paralel dengan beban RL (pada penguat akhir, RL adalah speaker 8
Ohm) dan re` adalah resistansi penguatan transitor. Nilai re` dapat dihitung dari rumus
re` = hfe/hie yang datanya juga ada di datasheet transistor. Gambar-4 menunjukkan
ilustrasi penguatan sinyal input serta proyeksinya menjadi sinyal output terhadap garis
kurva x-y rumus penguatan vout = (rc/re) Vin.

2. Contoh Penguat Kelas B


Penguat kelas B cocok dipakai pada penguat akhir sinyal audio karena bekerja
pada level tegangan yang relatif tinggi (diatas 1 Volt). Dalam aplikasinya, penguat
kelas B menggunakan sistem konfigusi push-pull yang dibangun oleh dua transistor.
Penguat Kelas B tunggal jarang dipergunakan dalam praktik, meskipun dapat
dimanfaatkan sebagai penguat daya frekuensi radio (RF)  yang tidak terlalu
Memperhatikan cacat yang timbul.

3. Contoh Penguat Kelas C


Penguat Kelas B perlu 2 Transitor untuk bekerja dengan baik maka ada penguat
yang disebut dengan kelas C yang hanya perlu 1 trasnsistor, ada beberapa aplikasi
yang hanya membutuhkan 1 phase positif saja. Contohnya adalah pendeteksi dan
penguat frekuensi pilot, Rangkaian penguat tuner RF
3.) Rangkaian livewire transistor sebagai penguat base, emiter, colector

Rangkaian sebagai amplifier

Rangkaian penguat common base


Rangkaian penguat common emiter

Rangkaian common colector

Anda mungkin juga menyukai