DISUSUN OLEH :
FITRIYANTI
G3A019003
Nim : G3A019003
A. PENGKAJIAN
1. Identitas pasien
Nama : Ny. S
Umur : 66 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku Bangsa : Jawa
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Alamat : Kramat Asem
Tanggal Masuk : 28 juli2019
Diagnosa medis : Close Fraktur Femur Dekstra
2. Penanggung jawab
Nama : Ny. M
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Hubungan dengan pasien : Anak
B. STATUS KESEHATAN
1. Status Kesehatan Saat Ini
a. Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri pada paha kiri
b. Riwayat penyakit sekarang
Klien mengatakan sebelum RS klien terjatuh dengan posisi terduduk sehingga keluarga
pasien membawa pasien ke RSUD K. R. M. T. Wongsonegoro Kota Semarang pada
tanggal 28 juli 2019 kemudian klien di pindahkan/di transfer ke ruang prabu kresna
Pada tanggal 28 juli 2019, saat dilakukan pengkajian klien mengeluh nyeri pada kaki
sebelah kiri apabila digerakkan, nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk, skala nyeri 4
(dari 1-10), lama nyeri dirasakan 5 menit.
Klien mengatakan sebelum sakit klien selalu menjaga kesehatan dengan menjaga pola
makan dan gaya hidup sehat.
Saat sakit :
Klien mengatakan sebisa mungkin mengikuti anjuran dokter dan perawat dan jika
berobat.
5 5
2 5
5. Istirahat
a. Gejala (Subjektif)
1) Kebiasaan tidur
Sebelum sakit :
Waktu tidur : malam hari
Lama tidur : 6-8 jam/hari
Saat sakit :
Waktu tidur : tidak menentu
Lama tidur : 6-9 jam/hari
2) Masalah berhubungan dengan tidur :
Insomnia : tidak ada,
Kurang puas/segar setelah bangun tidur : tidak ada.
b. Tanda (Objektif)
a. ampak mengantuk : tidak ada.
b. Mata merah : tidak ada.
c. Sering menguap : tidak ada
d. Kurang konsentrasi : tidak ada
6. Sirkulasi
a. Gejala (subjektif)
1) Riwayat hipertensi atau masalah jantung : ada
2) Riwayat edema kaki : tidak ada
3) Penyembuhan lambat : tidak ada
4) Rasa kesemutan : tidak ada
5) Palpitasi : tidak ada, Nyeri dada : tidak ada
b. Tanda (objektif)
1) Tekanan darah (TD) : 120/70 mmHg
2) Nadi/Pulsasi : 90x/menit.
3) Ekstremitas :Suhu : 36 oC
4) Pengisian Kapiler : < 2 detik
5) Warna membran mukosa : normal, Bibir : normal, Konjungtiva : tidak anemis
6) Punggung kuku : bersih, Sklera : tidak ikterik.
7. Eliminasi
a. Gejala (Subjektif)
1) Pola BAB :
Sebelum sakit :
Frekwensi : 1 kali sehari pada pagi hari
Konsistensi : lembek dan padat
Saat sakit :
Frekwensi : 1-2 kali sehari pada pagi hari
Konsistensi : kadang lunak, kadang juga padat
2) Perubahan dalam kebiasaan BAB : tidak ada
3) Kesulitan BAB : Konstipasi : tidak ada, Diare : tidak
4) Penggunaan laksatif : tidak
5) Riwayat perdarahan : tidak pernah, Hemoroid : tidak ada
6) Penggunaan alat-alat : terpasang kateter urine
7) Rasa nyeri/rasa terbakar saat BAK : tidak ada
8) Kesulitan BAK : tidak
9) Keluhan BAK lain : tidak ada
b. Tanda (Objektif)
1) Abdomen :
2) Inspeksi : abdomen membuncit : tidak ada.
3) Auskultasi : bising usus : 15 x/m.
4) Perkusi :
(1) Bunyi timpani dan pekak : ada, Kembung : tidak ada.
(2) Bunyi abnomal lain : tidak ada
5) Palpasi :
a. Nyeri tekan : tidak ada. Nyeri lepas : tidak ada
b. Distensi kandung kemih : tidak ada
8. Neurosensori dan Kognitif
a. Gejala (subjektif) :
1) Adanya nyeri :
P = Nyeri dirasakan saat kaki kanan di gerakkan
Q = Nyeri dirasakan seperti ditusuk tusuk
R = Lokasi nyeri di kaki kanan
S = Skala nyari 4 (1-10)
T = nyeri saat muncul sekitar 5 menit.
2) Rasa ingin pingsan/pusing : tidak ada.
3) Sakit kepala : tidak ada
4) Kesemutan : tidak ada
5) Mata : penurunan penglihatan : tidak ada.
6) Pendengaran : penurunan pendengaran : tidak ada
Telinga berdengung : tidak ada
b. Tanda (objektif)
1) Status mental
Kesadaran : composmentis
2) GCS : 15, : E : 4, V : 5, M : 6
3) Persepsi sensori : ilusi tidak, halusinasi tidak
4) Delusi tidak, afek tidak
5) Memori : saat ini baik, masa lalu baik.
6) Penggunaan alat bantu penglihatan/pendengaran : tidak ada
7) Penampilan umum tampak kesakitan : ada. Menjaga area sakit : iya, respon
emosional baik, penyempitan fokus baik.
9. Keamanan
a. Gejala (subjektif)
1) Alergi : tidak ada
2) Obat-obatan : ada , obat dexametason
3) Makanan : tidak ada
4) Faktor lingkungan : tidak ada
5) Riwayat penyakit hub seksual : tidak ada
6) Riwayat transfusi darah : Ya
7) Riwayat adanya reaksi transfusi : tidak ada
8) Kerusakan penglihatan, pendengaran : tidak ada
9) Riwayat cidera sebelumnya : tidak ada
10) Riwayat kejang : tidak ada
b. Tanda (objektif)
1) Suhu tubuh 36 oC, diaforesis : tidak ada
2) Integritas jaringan : baik
3) Jaringan parut : tidak ada
4) Kemerahan/pucat : tidak ada
5) Adanya luka : ada, siku sebelah kanan
6) Ekimosis/tanda perdarahan lain : ada, area clavikula dextra
7) Faktor resiko : terpasang alat invasif : tidak ada.
8) Gangguan keseimbangan : tidak ada.
9) Kekuatan umum : baik.
10) tonus otot : normal.
10. Seksual dan Reproduksi
a. Gejala (subjektif)
1) Gangguan hubungan seksual : tidak ada keluhan.
2) Permasalahan selama aktifitas seksual : tidak ada
b. Tanda (objektif)
1) Pemeriksaan payudara : simetris, tidak ada riwayat bekas operasi.
11. Persepsi Diri, Konsep diri dan mekanisme koping
a. Gejala (subjektif)
1) Faktor stress : klien merasa cemas karena mau di operasi
2) Pengambil keputusan : biasanya dibantu sama anggota keluarga (anak-anak)
3) Pemecahan masalah : jika ada masalah didiskusikan dengan anggota keluarga.
4) Perasaan keputusasaan : tidak ada.
12. Interaksi Sosial
a. Gejala (subjektif)
Orang yang terdekat dan lebih berpengaruh adalah anak-anaknya.
Tidak ada kesulitan dalam hubungan dengan anak-anak, dan saudara.
Tidak ada kesulitan dalam hubungan dengan tenaga kesehatan di RS
b. Tanda (objektif)
1) Kemampuan bicara : Jelas
2) Pola bicara : tidak terdapat gangguan.
3) Pengguanaan alat banti bicara: tidak ada (-)
4) Perilaku menarik diri : tidak ada (-)
13. Pola nilai Kepercayaan dan Spiritual
a. Gejala (subjektif)
1) Sumber kekuatan bagi pasien : Tuhan dan keluarga
2) Perasaan menyalahkan Tuhan: tidak ada.
3) Beribadah : klien selama sakit tidak melakukan sholat lima
waktu.
b. Tanda (objektif)
1) Perubahan perilaku :
a) Menarik diri : tidak ada
b) Marah/sarkasme : tidak ada
c) Mudah tersinggung : tidak ada
d) Mudah menangis : tidak ada
2) Menolak pengobatan : tidak ada
b. Pemeriksaan Lain
X Foto Pelvis AP
Kesan :
Fraktur komplit pada intertrochanter os femur dextra, a posisi dan alignment
kurang baik
Sacrolitis dextra grade III (newyork criteria)
EKG
Kesan :
Abnormal ECG
Atrial Fibrilation
Non specific ST&T wave abnormality
c. Obat-obatan :
Oral
o Simfastatin 1x1 mg
o Ramipril 1x2,5 mg
o Propanolol 3x10 mg
o Acetil cyctein 2x200 mg
o Domperidon 3x10 mg
Injeksi
o Ranitidine 2x50 mg
o Ketorolax 2x30 mg
Infus
o RL 20 tpm
A. Analisa Data
Data (Ds Dan Do) Masalah (P) Etiologi (E)
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisiologis
2. Gangguan mobilitas fisik b/d Kerusakan integritas struktur tulang(fraktur) dan nyeri
C. INTERVENSI
No. Waktu Tujuan & Kriteria Rencana
Rasional
Dx (Tgl/Jam) (NOC) (NIC)
1 29 Juli Setelah dilakukan Management pain 1. untuk mengetahui
2019 tindakan 1. Lakukan pengkajian masalah nyeri
keperawatan selama nyeri secara secara detail.
3 x 24 jam komprehensif 2. Reaksi non-
diharapkan nyeri ( PQRST). verbal dapat
akut dapat teratasi2. Monitor skala nyeri menggambarkan
dengan kriteria dan observasi tanda kondisi dan
hasil : non verbal dari keadaan bila
Melaporkan gejala ketidaknyamanan. terjadi nyeri.
nyeri terkontrol 3. Gunakan tindakan 3. Tindakan
Melaporkan pengendalian nyeri pengendalian
kenyamanan fisik sebelum nyeri menjadi dapat mencegah
dan psikologis berat nyeri menjadi
Mengenali faktor4. Kontrol faktor parah
yang menyebabkan lingkungan yang dapat 4. Lingkungan yang
nyeri. mempengaruhi dari nyaman
Tidak menunjukan ketidaknyamanan memberikan
respon non verbal5. Ajarkan teknik non ketenangan
adanya nyeri farmakologi kepada 5. Mengurangi nyeri
Melaporkan nyeri klien (kompres 6. Analgetik dapat
terkontrol (skala dingin) menurunkan
nyeri: < 4) 6. Kolaborasi medis nyeri yang tak
Menggunakan terapi untuk pemberian tertahankan
analgetik dan non analgetik 7. TTV untuk obs.
analgetik 7. Monitor tanda-tanda Perkembangan
vital klien.
TTV dalam rentang
yang diharapkan
2 29 Juli Setelah dilakukan 1. Ajarkan klien 1. Agar klien
2019 tindakan tentang teknik paham teknik dasar
keperawatan 3 x 7 ambulatsi ambulasi
jam, diharapkan 2. Ajarkan klien 2. Latihan
gangguan mobilitas merubah posisi dan merubah posisi
dapat teratasi dengan berikan bantuan jika adalah dasar utama
kriteria : perlu dalam latihan
Aktivitas klien 3. Kaji kemampuan ambulasi
dapat meningkat klien dalam 3. Kemampuan
mobilisasi klien dapat dinilai
Mengerti tujuan 4. Dampingi dan bantu dari hasil kajian
dari peningkatan klien saat mobilisasi 4. Dampingi
mobilitas 5. Anjurkan keluarga klien saat
klien untuk melatih melakukan
klien dalam mobilisasi untuk
melakukan mencegah jatuh
pemenuhan 5. Kebutuhan
kebutuhan ADL klien terpenuhi
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No . Tgl/Jam Ttd &
Implementasi Respon Ps
Dx Tgl Jam Nama
1 29 08.00 1. Melakukan DS :
Juli WIB pengkajian nyeri o P = Nyeri kaki kiri
2019 PQRST di gerakkan
o Q = Nyeri dirasakan
seperti di tusuk-
tusuk
o R = Lokasi nyeri di
kaki kiri
o S = Skala nyari 3 (1-
10)
o T = lamanya nyeri
saat muncul sekitar
5 menit
DO : klien tampak
ekspresi menahan nyeri,
protektsi terhadap area
nyeri
09.00
WIB 2. observasi tanda non
verbal dari DS : klien mengatakan
ketidaknyaman nyeri pada kaki kiri
DO : klien tampak tidak
nyaman karena fraktur,
10.00 bidai (+)
WIB 3. mengajarkan teknik
non farmakologi yaitu DS : klien mengatakan
kompres dingin setuju dilakukan
terhadap penurunan kompres dingin
intensitas nyeri DO : klien tampak
mengikuti instruksi
dengan baik
08.00
WIB 4. melakukan kolaborasi DS : klien mengatakan
pemberian analgetik nyeri sedikit berkurang
jika diberikan analgetik
DO : inj. Ketorolac 3x
13.00 30 mg
WIB
5. Memonitoring TTV DS : -
DO :
TD : 120/70
mmHg
N : 90 x/m
RR : 20 x/m
S : 36 oC
O:
klien tampak ekspresi menahan nyeri,
protektsi terhadap area nyeri
kaki kiri d bidai
RR: 20 x/menit
TD 120/70 mmHg
N : 95 x/menit
S : 36 °C
A : Masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan Intervensi :
Kaji tingkat nyeri
Monitor tanda-tanda vital
Memberikan teknik non farmakologi (kompres
dingin)
Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan
Senin 29 Juli 2019 S : klien mengatakan nyeri saat bergerak, merasa cemas,
aktifitas dibantu sepenuhnya
P : lanjutkan intervensi :
Hari/Tanggal Evaluasi
Selasa 30 juli 2019 S:
P : pasien mengatakan nyeri apabila kaki di gerakkan
Q : nyeri seperti ditusuk-tutuk
R : nyeri pada bagian kaki kiri
S : skala nyeri 3
T : lamanya nyeri 5 menit
O:
Proteksi terhadap area nyeri
Klien tampak ekspresi menahan nyeri
Kaki kanan di bidai
RR: 22 x/menit
TD 112/89 mmHg
N : 85 x/menit
S : 36 °C
A : Masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan Intervensi :
Kaji tingkat nyeri
Monitor tanda-tanda vital
Memberikan teknik non farmakologi (kompres
dingin)
Selasa 30 Juli 2019 S : klien mengatakan nyeri saat bergerak, merasa cemas,
aktifitas dibantu sepenuhnya
P : lanjutkan intervensi :
Hari/Tanggal Evaluasi
Rabu 31 Juli 2019 S:
P : pasien mengatakan nyeri apabila kaki di gerakkan
Q : nyeri seperti ditusuk-tutuk
R : nyeri pada bagian kaki kiri
S : skala nyeri 3
T : lamanya nyeri 5 menit
O:
Proteksi terhadap area nyeri
Klien tampak Ekspresi menahan nyeri
Kaki kanan di bidai
RR: 20 x/menit
TD 110/70 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36 °C
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan Intervensi :
Kaji tingkat nyeri
Monitor tanda-tanda vital
Memberikan teknik non farmakologi (kompres
dingin)
Rabu 31 Juli 2019 S : klien mengatakan nyeri saat bergerak, merasa cemas,
aktifitas dibantu sepenuhnya
P : lanjutkan intervensi :