Anda di halaman 1dari 2

Erlangga – 04

D4 SKL 2C Analisis Sistem Tenaga Listrik

1841150097

Perkembangan sumber-sumber tenaga untuk memenuhi karya yang berguna merupakan kunci
kemajuan industry yang sangat perlu untuk kelangsungan perbaikan taraf hidup manusia di mana-mana.
System daya listrik merupakan salah satu sarana untuk mengubah dan menyalurkan tenaga yang
memegang peranan penting.suatu system daya listrik terdiri dari tiga bagian utama : stasiun pembangkit,
saluran transmisis, dan distribusi. Terdapat metoda-metoda analisa khususnya pada saluran transmisi dan
distribusi dan berikut contoh dari buku Stevenson.

Perencanaan dan pengoperasian system daya harus memenuhi aspek berikut : Produksi tenaga,
transimisi dan distribusi, studi beban, pengiriman beban ekonomis, perhitungan gangguan, proteksi
system, studi kestabilan. Pada buku Stevenson memiliki bab konsep dasar yang membahas tentang
rangkaian rangkaian dasar dannotasi notasi yang digunakan yaitu : notasi subskrip tunggal, notasi
subskrib ganda, daya dalm rangkaian arus fasa bolak-balik fasa tunggal, daya kompleks,segitiga daya,
arah aliran daya, tegangan dan arus dalam rangkaian fasa tiga setimbang, daya dalam rangkaian fasa tiga
stimbang, besaran persatuan, mengubah dasar besaran persatuan.

Suatu saluran system transmisi listrik mempunyai empat parameter yang mempengaruhi
kemampuan dalam memenuhi tugasnya sebagai bagian suatu system daya. Resistansi, induktansi
kapasitansi dan konduktansi. Konduktansi antar penghantar atau antara penghantar dengan tanah
bertanggung jawab atas adanya arus bocor pada isolator saluran terbuka dan yang melalui isolasi kabel.
Karena kebocoran pada isolator saluran terbuka dapat diabaikan, konduktansi antar penghantar untuk
saluran terbuka diandaikan sama dengan nol.

Suatu sistem tenaga listrik terdiri dari tiga bagian utama, diantaranya pusat pembangkitan, saluran
transmisi dan sistem distribusi. Saluran transmisi merupakan rantai penghubung antara pusat pembangkit
dan sistem distribusi melalui hubungan-hubungan antar sistem dapat pula menuju ke sistem-sistem tenaga
yang lain. Suatu sistem distribusi menghubungkan semua beban yang terpisah satu dengan yang lain
kepada saluran transmisi. Hal ini terjadi pada stasiun pembantu dimana juga dilaksanakan transformasi
tegangan dan fungsi-fungsi pemutusan dan penghubungan beban.

Produksi tenaga listrik sebagian besar dipenuhi dari pembangkitan listrik melalui PLTA. Untuk
daerah-daerah yang memiliki aliran sungai maupun danau-danau baik buatan maupun alami dengan aliran
air yang cukup deras, hal ini tentunya bukan merupakan masalah. Akan tetapi, untuk daerah-daerah
dengan aliran sungai yang relatif lambat, PLTA tidak dapat diaplikasikan dan harus dipikirkan cara lain
dalam pembangkitan energi listrik ini. Salah satunya adalah dengan pengaplikasian PLTU maupun PLTD.
Kedua sistem pembangkitan terakhir merupakan cara alternatif dikarenakan biaya yang diperlukan untuk
pembangkitan lumayan mahal, baik untuk pembangunan pembangkit maupun untuk biaya
operasionalnya. Selain itu, kedua cara pembangkitan terakhir memiliki efek negatif diantaranya banyak
menghasilkan polusi dan membutuhkan bahan bakar yang nantinya akan menambah biaya produksi.

Studi beban adalah penentuan atau perhitungan tegangan, arus, daya, dan faktor daya atau daya
reaktif yang terdapat pada berbagai titik dalam suatu jaringan listrik pada keadaan pengoperasian normal,
baik yang sedang berjalan maupun yang diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang. Studi beban
sangat penting dalam perencanaan pengembangan suatu sistem untuk masa yang akan datang, karena
pengoperasian yang baik dari sistem tersebut banyak tergantung pada diketahuinya efek interkoneksi
dengan sistem tenaga yang lain, beban yang baru, stasiun pembangkit baru, serta saluran transmisi baru
sebelum semuanya dipasang.

Banyak orang yang mengira bahwa dalam industri tenaga listrik tidak ada persaingan. Perkiraan
ini timbul karena setiap perusahaan listrik beroperasi di sebuah daerah geografis yang tidak dilayani oleh
perusahaan lain. Tetapi persaingan sebenarnya tetap ada, yaitu dalam hal menarik industri-industri baru
ke suatu daerah. Tarif listrik yang murah adalah faktor yang penting dalam pemilihan lokasi suatu
industri. Memang peranan tarif listrik akan berkurang pada saat dimana harga-harga naik dengan cepat
dan tarif tenaga listrik tidak menentu, dibanding dengan peranannya pada saat kondisi ekonomi stabil.
Tetapi adanya peraturan pemerintah tentang tarif listrik akan tetap mendorong perusahaan-perusahaan
tersebut untuk beroperasi seekonomis mungkin, dan mendapatkan keuntungan yang memadai agar
mampu mengatasi biaya produksi yang terus meningkat.

Yang dimaksud dengan operasi ekonomis adalah proses pembagian atau penjatahan beban total
pada suatu sistem kepada masing-masing pusat pembangkitannya, sedemikian rupa sehingga seluruh
pusat pembangkit pada suatu sistem terkontrol secara terus-menerus, sehingga pembangkitan tenaga dapat
dilakukan dengan cara yang paling ekonomis.

Setiap kasalahan dalam suatu rangkaian yang menyebabkan terganggunya aliran arus yang
normal disebut gangguan. Sebagian besar dari gangguan-gangguan yang terjadi pada saluran transmisi
bertegangan 115 kV atau lebih disebabkan oleh petir, yang mengakibatkan terjadinya flshover pada
isolator. Tegangan tinggi yang berada diantara penghantar dan menara atau tiang penyangga yang
diketanahkan menyebabkan terjadinya ionisasi. Ini memberikan jalan bagi muatan listrik yang diinduksi
oleh petir untuk mengalir ke tanah. Dengan terbentuknya jalur ionisasi ini, impedansi ke tanah menjadi
rendah. Ini memungkinkan mengalirnya arus fasa dari penghantar ke tanah dan melalui tanah menuju
netralnya trafo atau generator yang diketanahkan, sehingga terjadilah rangkaian yang tertutup.

Gangguan langsung dari fasa ke fasa tanpa melalui tanah jarang terjadi. Dengan membuka
pemutus rangkaian dan dengan demikian mengisolasi bagian saluran yang terganggu dari keseluruhan
sistem, aliran arus dari jalur ionisasi akan terputus dan ini memungkinkan terjadinya de-ionisasi. Setelah
proses de-ionisasi dibiarkan berjalan kira-kira selama 20 siklus, pemutus rangkaian biasanya dapat ditutup
kembali tanpa menimbulkan percikan ulang. Dari pengalaman pengoperasian saluran transmisi diketahui
bahwa “ultra high speed reclosing breaker” dapat menutup kembali dengan baik setelah terjadinya
gangguan. Pada kasus dimana penutupan kembali tidak berhasil dengan baik, ternyata bahwa sebagian
besar dari kegagalan ini disebabkan oleh saluran yang terhubung ke tanah, rangkaian isolator yang pecah
akibat suatu beban, kerusakan pada menara, dan karena tidak berfungsinya arrester.

Angka-angka pengalaman menunjukkan bahwa kira-kira 70% dan 80% dari gangguan saluran
transmisi adalah gangguan tunggal dari saluran ke tanah, yang terjadi karena flashover dari satu saluran
saja ke menara dan ke tanah. Gangguan yang paling jarang terjadi adalah gangguan yang melibatkan
sekaligus tiga fasa dan disebut gangguan tiga fasa. Gangguan jenis lain pada saluran transmisi adalah
ganguan antara satu saluran dengan saluran yang lainnya tanpa melibatkan ground, dan gangguan antara
dua saluran dan ground. Kecuali gangguan tiga fasa, semua gangguan tersebut di atas bersifat tidak
simetris dan menyebabkan ketidak seimbangan di antara fasa-fasa.

Arus yang mengalir di berbagai bagian dari suatu sistem tenaga segera setelah terjadinya suatu
gangguan berbeda dengan arus yang mengalir beberapa siklus kemudian yaitu sesaat sebelum pemutus
rangkaian bereaksi dan memutuskan hubungan saluran pada kedua belah titik gangguan. Kedua arus yang
tersebut diatas, berbeda dengan arus yang mengalir pada kondisi steady state, yaitu jika gangguan tidak di
isolasi dari keseluruhan sistem dengan beroperasinya pemutus rangkaian. Pemilihan yang tepat dari
pemutus rangkaian yang akan dipakai bergantung pada dua hal, yaitu besarnya arus segera setelah
terjadinya gangguan dan besarnya arus yang harus diputus

Anda mungkin juga menyukai