usahaan untuk mengetahui bagaimana memoti- karyawan akan berusaha untuk merubah kuali-
vasi karyawan (Robbins & Coulter, 2009). tas dan kuantitas input karyawan, yang pada
Memotivasi karyawan bukanlah pekerjaan yang akhirnya berpengaruh terhadap kinerja perusa-
mudah, perlu adanya usaha yang keras dan haan (Ivancevich, 2007).
pengetahuan yang mendalam sehingga karya- Secara umum, fenomena yang terjadi
wan bersedia bergabung dengan perusahaan, karyawan lebih cenderung peduli terhadap ke-
memberikan kinerja yang baik, dan mempunyai adilan akan outcomes yang diperoleh diban-
komitmen terhadap perusahaan (Dessler & Tan, dingkan level pasti outcomes yang diperoleh,
2009). namun dalam perusahaan keluarga, konsep
Ivancevich (2007) menyatakan bahwa keadilan akan lebih rumit, karena tidak hanya
menurut teori-teori perbandingan sosial, moti- membandingkan outcomes yang diperoleh,
vasi sangat dipengaruhi persepsi karyawan ter- tetapi juga membandingkan input/outcome
hadap seberapa adil mereka diperlakukan. Ber- mereka dengan inputs/outcomes individu yang
dasarkan teori pertukaran (exchange theory) lain dalam kerangka acuan mereka. Contohnya
dan teori keadilan (equity theory), tingkat ke- dengan anggota keluarga pemilik yang juga
adilan dan ketidakadilan yang dirasakan kar- bekerja di perusahaan tersebut. Jika hasilnya
yawan di lingkungan kerja jika dibandingkan tidak sama, maka akan timbul persepsi ketidak-
dengan karyawan lain menjadi penentu utama adilan (Sieger, Fabian, & Urs, 2011; Sia,
produktivitas dan kepuasan karyawan. Teori Bhardwaj, & Sahoo, 2013).
keadilan adalah ketika karyawan merasa diper- Penelitian ini mengambil obyek salah
lakukan secara adil akan lebih termotivasi satu perusahaan keluarga tradisional di Indo-
dalam bekerja (William, 2007). Lebih lanjut nesia, dimana kegiatan sumber daya manusia
menurut Dessler dan Tan (2009) dalam teori yang terjadi di dalam perusahaan masih ber-
keadilan mengatakan bahwa karyawan mencari landaskan asas kekeluargaan. Hasil penelitian
keadilan di dalam pekerjaannya. Karyawan ini dapat digunakan sebagai acuan bagaimana
menginginkan adanya keadilan antara kontri- persepsi akan keadilan yang diterima karyawan
busi yang telah diberikan kepada organisasi dapat mempengaruhi motivasi karyawan dan
dengan hasil yang didapatkan. Namun, tidak komitmen organisasional yang pada akhirnya
hanya berhenti pada hasil yang diperoleh, teori akan berdampak pada kinerja perusahaan.
keadilan lebih lanjut menjelaskan bahwa tidak
hanya membandingkan antara kontribusi TINJAUAN PUSTAKA
(input) dan hasil (outcomes), karyawan juga Komitmen Organisasional
cenderung membandingkan dirinya dengan
karyawan lain yang memiliki karakteristik lain Meyer dan Allen (1997) mendefinisikan
yang sama atau yang lebih dikenal dengan isti- komitmen organisasi sebagai kemauan atau
lah referent (Williams, 2007). keinginan yang kuat dari anggota organisasi
Berdasarkan proses teori keadilan, untuk tetap berada, bekerja, dan memiliki
karyawan akan membandingkan outcomes yang keterikatan terhadap organisasi. Dengan demi-
diterima dari organisasi dengan input yang kian, komitmen organisasi menurut Gibson,
diberikan kepada organisasi. Setelah dilakukan Ivancevich, Donnelly, & Konopaske (2009)
perbandingan internal antara input dan out- dapat didefinisikan sebagai identifikasi rasa,
comes, karyawan akan melakukan perban- keterlibatan, dan kesetiaan yang ditampakkan
dingan eksternal. Karyawan akan memban- oleh karyawan terhadap organisasi atau unit
dingkan hasil perbandingan input dan outcomes organisasi. Komitmen organisasi yang kuat
internal dengan hasil perbandingan input dan ditunjukkan dalam sikap penerimaan, dan
outcomes dari referents. Ketika karyawan men- keyakinan yang kuat terhadap nilai-nilai dan
dapati hasil perbandingan dengan referent tujuan organisasi, serta adanya dorongan yang
sama, maka akan disimpulkan bahwa mereka kuat untuk mempertahankan keanggotaan
telah mendapat perlakuan yang adil. Namun dalam organisasi demi tercapainya tujuan orga-
jika hasilnya tidak sama, maka karyawan akan nisasi. Dengan demikian, komitmen organisasi
menyimpulkan bahwa karyawan telah diper- dapat dinyatakan sebagai seberapa jauh seorang
lakukan tidak adil (Williams, 2007). Ketika karyawan mengidentifikasikan dirinya dan ke-
karyawan merasa diperlakukan tidak adil,
Pengaruh Keadilan Organisasional … (Wiwiek & Oliandes Sondakh) 71
Greenberg, Jerald. 1990. Organizational justice: Noe, R.A., Hollenbeck, J.R., Gerhart, B., &
yesterday, today, and tomorrow. Wright, P.M. 2011. Manajemen
"Journal of Management 16.2: 399- Sumber Daya Manusia: Mencapai
432. Keunggulan Bersaing, Edisi 6. Penerbit
He, H., Zhu, W., & Zheng, X. 2014. Procedural Salemba Empat.
justice and employee engagement: Pareke, F. J., & Suryana, P. 2009. Hubungan
roles of organizational identification kausalitas antara keadilan organi-
and moral identity centrality. Journal sasional, kepuasan kerja, & komitmen
of Business Ethics. 122(4). 681-695. organisasional. Trikonomika. 8(2),
Ivancevich, John M. 2007. Human Resource 96−102.
Management. 10th Edition. New Robbins, Stephen P., & Coulter, Mary. 2009.
York:McGraw-Hill Companies. Management 9TH Edition. New
Jawad, M., Raja, S., Abraiz, A., & Tabassum, Jersey:Pearson.
T. M. 2012. Role of organizational Robbins, Stephen P. & Timothy A. Judge.
justice in or-ganizational commitment 2008. Organizational Behavior.
with moderating effect of employee Prentice Hall.
work attitudes. IOSR Journal of Santoso, Singgih. 2009. Panduan Lengkap
Business and Management, 5(4), Menguasai Statistik dengan SPSS 17.
39−45. Jakarta. PT Elex Media Komputindo.
Jin, N. C. 2006. Multilevel and cross-level Sia, S. K., Bhardwaj, G., & Sahoo, B. C. 2013.
effects of workplace attitudes and Does nature of training, informal
group member relations on inter- activitis and psychological contract
personal helping behavior. Human impact fairness perception? Examining
Performance. 19(4). 383-402. diverse group employees. Vision.
Karsli, Mehmet D., dan Hale Iskender. 2009. 17(2). 129-142.
To examine the effect of the motivation Sieger, Philipp, Fabian Bernhard, dan Urs Frey.
provided by the administration on the 2011. Affective commitment and job
job satisfaction of teachers and their satisfaction among non-family
institutional commitment. Procedia employees: Investigating the roles of
Social and Behavioral Sciences. 1, justice perceptions and psychological
2252-2257. www.elsevier.com. ownership. Jornal of Family Business
Li, A., & Cropanzano, R. 2009. Fairness at the Strategy, 2, 78-89.
group level: Justice climate and www.elsevier.com/locate/jfbs.
intraunit justice climate. Journal of Thibaut, John W. and Laurens Walker. 1975.
Management. 35, 564 −599. Procedural Justice: A Psychological
Loi, R., Lam, L., & Chan, K. 2012. Coping Analysis. L. Erlbaum Associates.
with job insecurity: the role of Vandenberg, Robert J., and Charles E. Lance.
procedural justice, ethical leadership 1992. Examining the causal order of
and power distance orientation. Journal job satisfaction and organizational
of Business Ethics. 108(3). 361-372. commitment. Journal of Management.
Meyer, & Allen .1997. Ignoring commitment is 18.1: 153-167.
costly: New approaches establish the Williams Chuck. 2007. Management. 4th
missing link bet-ween and perfor- Edition. Texas. Thomson Higher
mance. Human Relations, 50(6), 701– Education.
726.
Noor, J. 2011. Metodologi penelitian. Jakarta. Yazicioglu, I., & Topaloglu, I. G. 2009. The re-
Kencana. lationship between organizational
justice and commitment: A case study
in accommodation establishments.
Pengaruh Keadilan Organisasional … (Wiwiek & Oliandes Sondakh) 77