Anda di halaman 1dari 5

Pembangunan Berkelanjutan

(UTS)

Jasmine Briela S. (2019021032)


a) Hidup sehat dan sejahtera

Seperti yang dapat dilihat dari table di atas mengenai data jumlah kelahiran bayi, bayi dengan
berat lahir rendah (BBRL), dan gizi buruk di Kota Tangerang Selatan tahun 2011-2015. Dari
data tersebut, angka kelahiran bayi pada tahun 2015 sangat tinggi, yaitu sebanyak 30.594 jiwa.
Gizi buruk di Kota Tangerang Selatan yang paling tinggi terdapat di tahun 2011, terendah di
tahun 2007, sedangkan pada tahun 2013-2015 terlihat sama. Sedangkan jumlah bayi dengan
berat lahir rendah (BBRL) adalah 82 jiwa. Hal ini berkaitan satu sama lain dan sangat perlu
diperhatikan, serta perlu diberlakukan hidup sehat dan sejahtera.

Bayi dengan berat lahir rendah (BBRL), gizi buruk dipengaruhi karena banyak faktor. Salah
satunya karena angka kehamilan dan kelahiran bayi yang tinggi sedangkan tidak semua keluarga
mampu memenuhi kebutuhan gizi bayi tersebut. Faktor lain penyebab bayi dengan berat lahir
rendah (BBRL) adalah bayi yang terlahir dari ibu yang memiliki Kesehatan selama hamil,
misalnya tekanan darah tinggi, atau kekurangan gizi. Selain itu penyebabnya adalah terlahir dari
ibu dengan berat badan kurang selama kehamilan, infeksi selama kehamilan, ibu yang memiliki
gaya hidup yang tidak sehat(seperti merokok, mengonsumsi alkohol, dan menggunakan narkoba)
juga lebih berisiko melahirkan bayi dengan berat badan yang rendah. Sedangkan penyebab gizi
buruk adalah kondisi yang mengganggu kemampuan untuk menyerap nutrisi atau mencerna
makanan, dan perekonomian yang rendah sehingga anak tidak mendapatkan makanan dengan
gizi dan nutrisi yang cukup.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi angka bayi dengan berat lahir rendah
(BBRL), dan gizi buruk di Kota Tangerang Selatan sehingga tercipta hidup sehat dan sejahtera
adalah dengan cara memberikan ASI sesuai jadwal. Memberikan ASI kepada bayi dengan berat
lahir rendah (BBRL) merupakan cara untuk memberikan nutrisi terbaik bagi si bayi. Selain itu
dengan cara melengkapi imunisasi bayi karena system kekebalan tubuh yang lemah sehingga
rentan terkena penyakit. Ada juga cara agar mencegah terjadinya bayi dengan berat lahir rendah
(BBRL), yaitu dengan cara ibu hamil yang memiliki gangguan kesehatan harus mengontrol
kesehatan dengan dokter. Kemudian ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi vitamin dan
mineral yang cukup untuk perkembangan yang baik. Ibu hamil juga diharuskan mengontrol
kondisi kehamilan secara rutin, serta mengonsumsi makanan yang sehat dan bernutrisi.
Sedangkan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi gizi buruk adalah dengan memberikan
ASI eksklusif pada bayi, memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) yang bernutrisi,
memberikan vitamin serta mineral yang cukup.

Dengan adanya upaya seperti ini, diharapkan masalah kesehatan seperti bayi dengan
berat lahir rendah (BBRL) dan gizi buruk dapat berkurang dan teratasi dengan baik. Sehingga
akan tercipta hidup sehat dan sejahtera.

b) Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi

Table di atas menunjukan jumlah hotel dan restoran atau rumah makan yang ada di Kota Selatan
pada tahun 2013-2017. Jumlah hotel berbintang dari tahun 2013 sampai tahun 2017 terus
meningkat. Sedangkan jumlah hotel non bintang paling tinggi ada di tahun 2016 dan terendah
pada tahun 2017. Memiliki pekerjaan tidak menjamin seseorang dapat keluar dari kemiskinan.
Pekerjaan yang layak sangat dibutuhkan agar dapat memenuhi kebutuhan hidup. Pekerjaan yang
layak bisa dikatakan sebagai pekerjaan yang dilakukan atas dasar kemauan diri sendiri, dan dapat
menghasilkan yang cukup untuk dapat membiayai kehidupan seseorang tersebut secara layak dan
dapat menjamin keselamatan pekerja secara fisik maupun psikologi. Menciptakan penciptaan
kesempatan kerja tidak hanya menghasilkan peluang kerja yang layak namun juga pertumbuhan
ekonomi yang lebih kuat. Dengan adanya usaha-usaha seperti hotel dan restoran atau rumah
makan di Kota Tangerang Selatan sangat bermanfaat. Karena usaha-usaha ini membuka
lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan pertumbuhan ekonomi akan berjalan. Dengan
terciptanya pekerjaan yang layak, maka banyak hal yang bisa berkurang bahkan menghilang
seperti kemiskinan atau kelaparan. Dengan terciptanya kesempatan kerja, maka akan
mempertahankan pertumbuhan ekonomi per kapita sesuai dengan kondisi nasional atau
setidaknya 7 persen pertumbuhan produk bruto pertahun di negara kurang berkembang. Selain
itu, dapat mencapai tingkat produktivitas ekonomi yang lebih tinggi, melalui peningkatan dan
inovasi teknologi. Pekerjaan yang layak serta pertumbuhan ekonomi adalah salah satu cara untuk
melihat perkembangan suatu negara. Kedua hal ini merupakan sesuatu yang selalu hangat
diperbincangkan di Indonesia karena di Indonesia sendiri masih banyak kemiskinan,
pengangguran, atau kurangnya kesejahteraan dalam bidang ekonomi.
Hotel dan restoran atau tempat makan menjadi dua dari banyak usaha yang dapat memberikan
pekerjaan yang layak dan membantu pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Namun, hal ini masih belum seimbang dengan jumlah pertumbuhan penduduk. Karena jumlah
pertumbuhan penduduk yang tinggi dan lapangan pekerjaan yang terbatas membuat semua calon
pekerja berebut kursi di calon perusahaan yang akan menjadi tempat kerja mereka. Upaya yang
dapat dilakukan adalah dengan Pendidikan yang baik agar mampu bersaing dengan calon pekerja
lainnya. Selain itu calon pekerja juga harus terlatih, mengerti dan memahami teknologi atau
mesin (kecerdasan buatan) agar dapat bekerja secara maksimal.

Dengan adanya upaya tersebut, dapat mengurangi pesaing calon pekerja di suatu perusahaan dan
akan tercipta pekerjaan yang layak serta pertumbuhan ekonomi. Selain itu, dengan adanya usaha-
usaha seperti hotel dan restoran atau tempat makan, akan memperbanyak ciptaan lapangan
pekerjaan di Indonesia, khususnya Kota Tangerang Selatan.
Daftar Pustaka:

https://www.alodokter.com/penyebab-berat-badan-lahir-rendah-pada-bayi-dan-cara-merawatnya

https://www.nutriclub.co.id/article-balita/nutrisi/gizi/cegah-terjadinya-kurang-gizi-pada-balita

http://sdgs.bappenas.go.id/tujuan-8/

Anda mungkin juga menyukai