Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENDAHULUAN ANTENATAL CARE PADA NY “D” DENGAN

USIA KEHAMILAN 36 MINGGU DI WILAYAH KERJA PUSTU DUAMPANUA


KECAMATAN ANREAPI

RATNAWATI, S.Kep
N.20.036

CI LAHAN CI INSTITUSI

(.................................) (................................)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA GENERASI POLEWALI
MANDAR
2021
A. Definisi
Antenatal care adalah pengawasan kehamilan untuk mengetahui kesehatan
umum ibu, menegakan secara dini penyakit yang menyertai kehamilan,
menegakkan secara dini komplikasi kehamilan, dan menetepkan resiko kehamilan
(menuaba, 2010) . Antenata care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan
untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya
koreksi terhadap penyimmpangan yang ditemukan. Pelayanan antenata (antenatal
care ) adalah pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil oleh petugas kesehatan
untuk memelihara kehamilanya dilaksanakan sesuai pelayanan antenatal yang telah
ditetapkan dalam standar pelayanan kebidanan (Defkes RI,2004).
B. Fase Kehamilan
1. Menurut Varney, 2018
a) Trimester pertama berlangsung pada minggu pertama sampai minggu ke-12
(12 minggu
b) Trimester kedua berlangsung pada  minggu ke-13 sampai minggu ke-27 (15
minggu)
c) Trimester ketiga berlangsung pada minggu ke-28 sampai minggu ke-40 (13
minggu)
2. Menurut Sarwono, 200
a) Trimester pertama (antara 0-12 minggu)
b) Trimester kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan
c) Trimester ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan
3. Menurut Hanifa, 2002
a) Triwulan pertama (antara 0-12 minggu)
b) Triwulan kedua (antara 12-28 minggu)
c) Triwulan ketiga (antara 28-40 minggu
C. Tujuan Ante Natal Care
1. Trimester
a. Mengkaji tanda-tanda kehammilan
b. Memantau perubahan anatomi dan fisiologi selama kehamila
c. Mendeteksi facttor resiko atau fotensialuntuk kehamilan
d. Mencega atau mengatasi komplikas
2. Trimesteer 1
a. Membantu mengembangkan adaptasi klien atau pasangan terhadap
kehaamilan
b. Mengatasi keluhan yang dirasakan klie
c. Mendeteksi kemungkinan factor-factor ressiko kehamilan atau penyakit
kehamilan
3. Trimester III
a. Penilaian janin, besar, letak, persentasi dan perkembangan janin
b. Penilaian luas punggung
c. Mendeteksi tanda-tanda baahaya komplikasi yang berpotensi
d. Mempersiapkan psikologis dan fisik ibu untuk melahirkan
4. Frekuensi Kunjungan ANC
Menurut Saifuddin, AB (2002), sedikitnya empat kali kunjungan selama
periode antenatal, yaitu :
1) 1 kali kunjungan selama trimester pertama (sebelum 14 minggu)
2) 1 kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14 - 28)
3) 2 kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28 – 36 dan
sesudah minggu ke 36)
5. Informasi Saat Kunjungan ANC
1. Trimester I (Sebelum minggu ke 14)
a. Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan ibu
hamil
b. Mendeteksi masalah dan menanganiny Melakukan tindakan pencegahan,
seperti tetanus neonatorum, anemia kekurangan zat besi, penggunaan
praktek tradisional yang merugikan
c. Memulai persiapan kelahiran bayi dan persiapan menghadapi komplikasi
d. Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan, kebersihan dan istirahat)
2. Trimester II
(Sebelum minggu ke 28 Sama seperti di atas, ditambah kewaspadaan
khusus mengenai pre eklamsia (tanya ibu tentang gejala pre eklamsia,
pantau tekanan darah, evaluasi edema, periksa untuk mengetahui
proteinuria)
3. Trimester III (Sesudah minggu ke 36 Sama seperti di atas, ditambah deteksi
letak bayi yang tidak normal, atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran
di RS. (Saifuddin, AB. 2002)
D. Fisiologi ibu hamil
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dan induk telur
atau oviduk yang di tangkap oleh umbal umbal ( vimbrae) dan masuk ke dalam sel
telur, waktu pertumbuhan , cairan sperma, tumpu ke daalam vagina dan berjuta-
juta sel mati ( sperma) bergerak mengikuti ronggang rahim, lalu masuk ke saluran
sel telur. Pembuahan sel telur sperma biasanya terjadi di bagian yang
mengembang oleh tubuh palopi. Di sekitardian sel telur hanya berkumpul sperma
yang mengeluarkan ragi untuk zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada
tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah salah satu sel sperma dan
kemudian kemudian bersatu dengan sel telur di sebut pembuahan . ovum yang
telah di buahi ini segerah membelah diri sambil bergerak ( oleh rambut getar )
menuju ruang rahim, peristiwa ini di sebut midasi (implantasi). Dari pembuahan
sampai nidasi diperlukan waktu 6-7 hari, untuk menyumplai darah ke sel-sel
makanan untuk janin di siapkan ari (plasenta ) .
E. Perubahan dan Adaptasi Psikologis
a. Perubahan psikologis ibu
Trimester pertama Trimester pertama sering dianggap sebagai periode
penyesuaian. Penyesuaian yang dilakukan wanita adalah terhadap kenyataan
bahwa ia sedang mengandung. Penerimaan tehadap kenyataan ini dan arti bagi
semua ini bagi dirinya merupakan tugas psikologis yang paling penting bagi
dirinya. Salam trimester ini wanita menjadi ambivalen. Kurang lebih 80%
wanita mengalami kekecewaan, penolakan, kecemasan, depresi, dan kesedihan.
Akan tetapi bagi wanita terutama mereka yang telah merencanakan kehamilan
atau telah berusaha keras untuk hamil, merasa suka cita sekaligus tidak percaya
bahwa dirinya telah hamil dan mencari bukti kehamilan pada setiap jengkal
tubuhnya. Hasrat seksual pada trimester pertama sangat bervariasi antara wanita
satu dengan wanita yang lain. Meski beberapa wanita mengalami peningkatan
hasrat seksual akan tetapi secara umum trimester pertama merupakan waktu
terjadinya penurunana libido dan hal ini memerlukan komunikasi yang jujur dan
terbuka terhadap pasangannya masing-masing. Banyak wanita merasakan
kebutuhan kasih saying yang besar dan cinta kasih tanpa seks.
b. Trimester II
Trimester kedua sering di kenal sebagai periode kesehatan yang baik, yakni
periode ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari segala rasa
ketidaknyamanan yang normal yang dialami oleh ibu hamil. Trimester kedua
dibagi menjadi dua fase yakni fase pra-queckning dan pasca quickening.
Quickening menunjukkan kenyataan adanya kehidupan yang terpisah , yang
menjadi dorongan bagi wanita dalam melaksanakan tugas psikologis utamanya
pada trimester ini yakni mengembangkan identitas sebagai ibu bagi dirinya
sendiri, yang berbeda dari ibunya.
Sebagian besar wanita merasa lebih erotis selama trimester kedua, kurang
lebih 80% wanita mengalami kemajuan yang nyata dalam hubungan seksual
mereka dibandingkan dengan trimester I dan sebelum hamil. Trimester kedua
hamper terbebas  dari segala ketidaknyamanan fisik, dan ukuran perut wanita
belum menjadi masalah besar, lubrikasi vagina menjadi semakin banyak pada
masa ini, kekemasan, kekhawatiran dan masalah – masalah yang sebelumnya
menimbulkan ambivalensi pada wanita tersebut mereda, dan ia telah mengalami
perubahan dari seorang menuntut kasih sayang dari ibunya menjadi seorang
pencari kasih sayang dari pasangannya, dan semua factor ini turut
mempengaruhi peningkatan libido dan kepuasan seksual.
c. Trimester III
Trimester ketiga ini sering disebut periode penantian dengan penuh
kewaspadaan. Ia mulai menyadari kehadiran bayi sebagi makhluk yang terpisah
sehingga ia tidak sabar menantikan kelahiran sang bayi. Dalam trimester ini
merupakan waktu persiapan yang aktif menantikan kelahiran bayinya. Hal ini
membuat ia berjaga-jaga dan menunggu tanda dan gejala persalinan.
Sejumlah ketakutan muncul dalam trimester ini yaitu merasa cemas dengan
kehidupan bayinya dan dirinya sendiri, seperti : apakah bayinya nanti akan lahir
abnormal, terkait dengan persalinan dan pelahiran (nyeri, kehilangan kendali dan
hal –hal lain yang tidak diketahui), apakah ia akan menyadari bahwa ia akan
bersalin, atau bayinya tidak mampu keluar karena perutnya sudah luar biasa
besar, atau apakah organ vitalnya akan mengalami cedera akibat tendangan
bayi.Wanita akan kembali merasakan ketidaknyamanan fisik yang semakin kuat
menjelang akhir kehamilan. Ia akan merasa canggung, jelek, berantakan dan
memerlukan dukungan yang sangat besar dan konsisten dari pasangannya. 
Hasrat untuk melakukan hubungan seksual  akan menghilang seiring dengan
membesarnya abdomen yang menjadi penghalang. Alternative possisi dalam
berhubungan seksual dan metode alternative  untuk mencapai kepuasan dapat
membantu atau dapat menimbulkan perasaan bersalah jika ia merasa tidak
nyaman dengan cara- cara tersebut. Berbagi perasaan secara jujur dengan
pasangan dan konsultasi mereka dengan tenaga kesehatan menjadi sangat
penting.
F. Manifestasi klinis
1. Trimester I
a. Morning sickness, mual, muntah
b. Pembesaran payudara
c. Sering buang air kecil
d. Konstipasi atau sembelit
e. Sakit kepala
f. Kram perut
g. Sering meludaah
h. Penngkataan berat badan
2. Trimester II
a. Sakit bagian tubuuh belakang
b. Konstifasi
c. Gangguan pernafasan
d. Varises
e. Bengkak
f. Sering BAK
g. Kram kaki
G. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
b. Darah Hb, glukosa darah,, golongan darah, VDRL
c. Urin
1) Warna bau dan kejernihan
2) Protein glakosa nutrin dan uringarvindek
b. Radiologi
USG dan pelvimetri
H. Pelayanan Antenatal Care
Pelayanan antenatal dalam penerapan operasionalnya dikenal dengan standar
minimal ”7T” yang terdiri dari :
a. Timbang badan dan tinggi badan dengan alat ukur yang standar Penimbangan
dilakukan setiap kali ibu hamil memeriksakan diri, karena hubungannya erat
dengan pertambahan berat badan lahir bayi. Berat badan ibu hamil yang sehat
akan bertambah anatara 10-12 kg sejak sebelum hamil (Nadesul,2006) Tinggi
badan hanya diukur pada kunjungan pertama. Ibu dengan tinggi <145 cm perlu
diperhatikan kemungkinan panggul sempit sehingga menyulitkan pada saat
persalinan (Depkes RI,1998).
b. Mengukur tekanan darah dengan prosedur yang bena.
Pengukuran tekanan darah harus dilakukan secara rutin dengan tujuan untuk
melakukan deteksi dini terhadap terjadinya tiga gejala preeklamsi.
Tekanan darah tinggi, protein urin positif, pandangan kabur atau oedema pada
ekstremitas. Apabila tekanan darah mengalami kenaikan 15 mmhg dalam dua
kali pengukuran dengan jarak 1 jam atau tekanan darah > 140/90 mmhg. Maka
ibu hamil mengalami preeklamsi. Apabila preeklamsi tidak dapat diatasi maka
akan menjadi eklamsi (Muhdillah,2009)
c. Mengukur Tinggi fundus uteri dengan yang benar Pengukuran tinggi fundus
uteri dilakukan secara rutin untuk menedeteksi secara dini terhadap berat badan
janin. Indikator pertumbuhan janin intrauterin, tinggi fundus uteri juga dapat
digunakan untuk mendeteksi terhadap terjadinya molahidatidosa, janin ganda
atau hidramnion (Nadesul,2006).
d. Pemberian obat – obatan dan imunisasi
Menurut Manuaba (1998), pengobatan penyakit saat hamil harus selalu
memperhatikan apakah obat tersebut berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin.
Vaksinasi dengan toksoid tetanus dianjurkan untuk dapat menurunkan  angka
kematian bayi karenainfeksi tetanus. Vaksinasi toksoid tetanus dilakukan 2 kali selama
hamil.
Tabel 1. Interpal dan Efektifitas Pemberian Imunisasi TT

Antigen Interval Lama Perlindungan


TT1 Kunjungan pertama -
TT2 4 minggu setelah TT1 3 tahun
TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun
TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun
TT5 1 tahun setelah TT4 25 tahun atau seumur hidup
8) Persiapan persalinan dan laktasi
   Salah satu tujuan persiapan persalinan adalah untuk meningkatkan
kesehatan optimal menjelang persalinan dan segera dapat memberikan
laktasi. Untuk dapat mencapai kesehatan optimal menjelang persalinan perlu
dilakukan dua langkah penting yaitu melakukan senam hamil dan
mempersiapkan keadaan puyudara untuk laktasi. (Manuaba, 1998)
9) Senam hamil
Senam hamil bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih otot – otot
sehingga dapat dimanfaatkan untuk berfungsi secara optimal dalam
persalinan normal. Senam hamil ditujukan bagi ibu hamil tanpa kelainan
atau tidak terdapat penyakit yang menyertai kehamilan, yaitu penyakit
jantung, penyakit ginjal, penyulit kehamilan (hamil dengan perdarahan,
hamil dengan gestosis, hamil dengan kelainan letak), dan kehamilan disertai
anemia. Senam hamil dimulai pada umur kehamilan sekitar 24 – 28 minggu.
I. Jadwal pemeriksaan antenatal care

Kunjungan waktu Informasi penting

Trimester Pertama Sebelum minggu  Membangun hubungan saling


ke14 percaya antara petugas
ksehatan dengan ibu hamil
 Mendeteksi masalah dan
menanganinya
 Melakukan tindakan
pencegahan seperti tetanus
neonatorum, anemis
kekurangan zat besi,
peggunaan praktik tradisional
yang merugikan
 Memulai persiapan kelahiran
bayi dan kesiapan untuk
menghadapi komplikasi
 Mendorong perilaku yang
sehat (giat, latihan dan
kebersihan, dsb)

Trimester Kedua Sebelum minggu ke Sama seperti diatas ditambah


28 kewaspadaan khusus mengenai
preeklamsia (tanya ibu tentang gejala-
gejala preeklampsia,pantau TD,
evaluasi edema, periksa untuk
mengetahui proteinuria)
Trimester ketiga Antara minggu 28- Sama seperti diatas, ditambah palpasi
36 abdominal untuk mengetahui apakah
ada kehamilan ganda

Trimester Ketiga Sama seperti diatas, ditambah deteksi


letak bayi yang tidak normal, atau
kondisi lain yang memerlukan
kelahiran dirumah sakit.

ASUHAN KEPERAWATAN
ANTENATAL CARE

A. Pengkajian ANC

1. Anamnesa

a. Identifikasi ibu (nama, nama suami, usia, pekerjaan, agama & alamat ibu)

b. Keluhan utama atau apa yang diderita, apakah ibu datang untuk memeriksakan

kehamilan atau ada masalah lain

c. Riwayat haid, untuk mengetahui faal alat kandungan

d. Riwayat perkawinan

e. Riwayat kehamilan sekarang, meliputi:

 HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir)

 Gerak janin (kapan mulai dirasakan apakah ada perubahan)


 Masalah atau tanda-tanda bahaya (termasuk pengelihatan kabur)

 Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan

 Penggunaan obat-obatan (termasuk jamu-jamuan)

 Kekhawatiran-kekhawatiran lain yang dirasakan

f. Riwayat kebidanan yang lalu, meliputi:

 Berapa kali hamil, anak yang lahir hidup, persalinan tepat waktu, persalinan

premature, keguguran atau kegagalan kehamilan, persalinan dengan

tindakan (dengan forcep, vakum, ekstraksi atau operasi caesar)

 Perdarahan pada kehamilan, persalinan, kelahiran atau paska persalinan

 Persalinan yang lalu: spontan atau buatan, aterm atau premature,

perdarahan, siapa yg menolong

 Riwayat hipertensi

 Melahirkan janin dengan BB <2,5 kg atau >4 kg

 Nifas dan laktasi

 Bayi yg dilahirkan: jenis kelamin, BB & panjang badan, hidup atau mati,

bila mati umur berapa & penyebabnya

 Masalah-masalah lain yg dialami

g. Riwayat kesehatan (penyatkit yg pernah diderita), meliputi: penyakit

kardiovaskuler, TB paru, hepatitis B, diabetes, hipertensi, PMS atau HIV/AIDS,

malaria, status imunisasi TT, dll.

h. Riwayat keluarga meliputi penyakit keturunan, anak kembar, penyakit menular,

dan lain-lain

i. Riwayat sosial ekonomi & budaya meliputi:


 

 Status perkawinan

 Riwayat KB
 Reaksi orangtua dan keluarga terhadap kehamilan ini

 Dukungan keluarga

 Pengambil keputusan dalam keluarga

 Kebiasaan makan dan gizi yang dikonsumsi (gizi seimbang), dengan

perhatian pada vitamin A dan zat besi

 Kebiasaan hidup sehat meliputi kebiasaan merokok, minum

obat/alcohol/obat tradisional, & olahraga

 Beban kerja & kegiatan sehari-hari

 Tempat melahirkan & penolong yg diinginkan

j. Menentukan Taksiran Persalinan

 Untuk siklus 28 hari:

HPHT (+7), bulan (-3), tahun (+1) = tanggal persalinan

 Untuk siklus 35 hari:

HPHT (+14), bulan (-3), tahun (+1) = tanggal persalinan

Rumus tersebut tidak dapat digunakan apabila:

1. Ibu mempunyai riwayat haid yang tidak teratur atau tidak haid

2. Ibu hamil saat masih menyusui dan belum pernah haid lagi

3. Ibu hamil setelah berhenti mengkonsumsi pil KB dan belum haid lagi

2. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan umum

Dengan inspeksi, dapat diperoleh gambaran mengenai keadaan

panggul.Adanya kesempitan atau kelainan panggul, dapat diduga bila terlihat

jalannya ibu tidaknormal, misalnya pincang, ibu sangat pendek, adanya


kelainan panggul (kifosis,skoliosis), kelainan belah ketupat dari michealis

(tidak simetris).

b. Tinggi badan

Tinggi badan kurang dari rata-rata merupakan faktor risiko untuk ibu hamil

atau ibu bersalin. Jika tinggi badan kurang dari 145 cm dimungkinkan sang ibu

memiliki panggul sempit.

c. Berat badan

Pertambahan berat badan selama kehamilan rata-rata 0,3-0,5 kg/minggu.

Bila dikaitkan dengan usia kehamilan, kenaikan berat badan selama hamil muda

5 kg, selanjutnya tiap trimester (II dan III) masing-masing bertambah 5 kg.

Pada akhir kehamilan, pertambahan berat badan total adalah 9-12 kg.Bila

terdapat BB yang berlebihan, perlu dipikirkan adanya risiko bengkak,

kehamilan kembar, hidroamnion, dan anak besar.

d. Lingkar lengan atas (LILA)

LILA kurang dari 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk status gizi yang

kurang/buruk. Ibu beresiko untuk melahirkan anak dengan BBLR.

e. Tanda-tanda vital

 Tekanan darah

TD yang tinggi (lebih dari 140/90 mmHg) merupakan resiko dalam

kehamilan. Penanganan yang kurang tepat, TD sistolik 30 mmHg atau lebih,

dan/atau diastolik 15 mmHg atau lebih dapat berlanjut menjadi preeklamsi

dan eklamsi.

 Denyut nadi

Jumlah denyut nadi normal adalah sekitar 80 kali/menit. 


 Suhu

Suhu tubuh ibu hamil lebih dari 37,50C dikatakan demam, hal ini

kemungkinan ada infeksi dalam kehamilan.

 Pernapasan

Frekuensi napas normal orang dewasa adalah 16-20 kali/menit. Bila ibu

mengalami peningkatan frekuensi napas, ibu akan mudah lelah atau

kemungkinan dicurigai mempunyai penyakit jantung.

f. Kepala dan Leher

 Memeriksa apakah terdapat edema pada wajah

 Memeriksa apakah kelopak mata bagian bawah tampak pucat, berwarna

 kuning/jaundice pada sklera

 Memeriksa apakah rahang pucat dan periksa juga keadaan gigi

 Memeriksa dan meraba leher untuk mengetahui pembesaran kelenjar tiroid,

 pembesaran pembuluh limfe dan pembesaran vena jugularis

g. Payudara

 Amati bentuk, ukuran dan kesimetrisannya; payudara normal melingkar,

agak

 simetris, dan dapat dideskripsikan kecil, sedang, dan besar

 Puting payudara menonjol atau masuk ke dalam

 Adanya kolostrum atau cairan lain, misalnya ulkus

 Retraksi akibat adanya lesi

 Masa atau pembesaran pembuluh limfe

h. Abdomen

 Memeriksa apakah ada bekas luka operasi


 Mengukur tinggi fundus uteri menggunakan tangan bila usia kehamilan >

12

 minggu, atau pita ukuran bila usia kehamilan > 22 minggu

 Melakukan palpasi untuk mengetahui letak presentasi, posisi, dan

penurunan

 kepala janin kalau lebih dari 36 minggu

Pemeriksaan Leopold :

Leopold I :

 Pemeriksaan menghadap kemuka ibu hamil

 Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin dalam fundus

 Konsistensi uterus

Leopold II :

 Menentukan batas samping rahim kanan-kiri

 Menentukan letak punggung janin

 Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin

Leopold III :

 Menentukan bagian terbawah janin

 Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk/ masih goyang

Leopold IV :

 Pemeriksa menghadap kea rah kaki ibu hamil

 Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa dan berapa jauh sudah

masuk PAP Tinggi Fundus Uteri berdasarkan minggu kehamilan

Mengukur usia kehamilan dengan TFU:


TFU (cm)  = tua kehamilan dalam bulan
   3,5 cm
i. Tangan dan kaki

 Memeriksa apakah tangan dan kaki edema atau pucat pada kuku jari

 Memeriksa dan meraba kaki untuk mengetahui adanya varises

 Memeriksa refleks patela untuk melihat apakah terjadi gerakan hipo

atauHiper

j. Pemeriksaan panggul

Panggul : genital luar

 Memeriksa labia mayora dan minora, klitoris, lubang uretra, introitus vagina

untukmelihat adanya tukak atau luka, varises, cairan yang ada (warna,

konsistensi,jumlah, bau)

 Melakukan palpasi pada kelenjar bartolini untuk mengetahui adanya

pembengkakan masa atau cairan kista

Panggul : menggunakan spekulum

 Memeriksa serviks untuk melihat adanya cairan/darah, luka/lesi, apakah

serviks sudah membuka atau belum

 Memeriksa dinding vagina untuk melihat adanya cairan/darah dan luka

Panggul : pemeriksaan bimanual

 Mencari letak serviks dan merasakan untuk mengetahui pembukaan

(dilatasi) dan rasa nyeri karena gerakan (nyeri tekan atau nyeri goyang)

 Menggunakan dua tangan, satu tangan di atas abdomen, dua jari di dalam

vagina untuk palpasi uterus. Ukuran, bentuk dan posisi, mobilitas, rasa

nyeri, serta adanya masa.


Auskultasi untuk mendengar denyut jantung janin (DJJ) :

Dari Janin :

 DJJ pada bulan ke 4-5

 Bising tali pusat

 Gerakan dan tendangan janin

Dari ibu :

 Bising rahim

 Bising aorta

 Peristaltik usus

Pemeriksaan Dalam

 Vaginal Toucher (VT)

 Rectal Toucher (RT)

Dapat dinilai :

- Pembukaan serviks : berapa cm/ jari

- Bagian anak paling bawah : kepala, bokong serta posisinya

- Turunnya bagian terbawah menurut bidang Hodge

B. Diagnosa Keperawatan

1. Trimester I

i. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

ii. Ansietas

iii. Perubahan pola eliminasi urin

iv. Perubahan pola seksual

v. Perubahan proses keluarga

vi. Koping individu tidak efektif


2. Trimester II

a. Gangguan citra tubuh

b. Gangguan pola nafas

c. Kurang pengetahuan

d. Resiko cidera janin

3. Trimester III

a. Nyeri akut

b. Perubahan eliminasi urin

c. Gangguan pola tidur

d. Kelebihan volume cairan

C. Intervensi Keperawatan

1. Trimester I

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan

Tujuan :Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2x24 jam kekurangan

nutrisi klien tercukupi

Kriteria hasil   :

 Nafsu makan klien meningkat

 Klien tidak mual dan muntah

 Nilai laboratorium (transferin, albumin, dan elektrolit) dalam batas normal

INTERVENSI RASIONAL
Ketahui makanan kesukaan klien Meningkatkan nafsu makan klien
Pantau kandungan nutrisi dan kalori pada Memastikan kandungan nutrisi dan kalori
catatan asupan pada asupan sesuai dengan kebutuhan
Pantau nilai laboratorium, khususnya Menentukan kebutuhan nutrisi dan
transferin, albumin, dan elektrolit keefektifan terapi
Timbang BB klien setiap hari Memberikan informasi tentang kebutuhan
diet dan asupan nutrisi
Ajarkan keluarga tentang makanan bergizi Keluarga dapat membantu pemenuhan
dan tidak mahal nutrisi klien
Ciptakan suasana yang menyenangkan Meningkatkan nafsu makan
untuk makan
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian Untuk mengontrol mual dan muntah
antiemetic
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk Jumlah kalori dan jenis zat gizi yang tepat
menentukan jumlah kalori dan jenis zat gizi dan sesuai kebutuhan akan dapat
yang dibutuhkan klien menyeimbangkan nutrisi klien
2. Trimester II

Gangguan pola nafas

Tujuan     :Setelah dilakukan intervensi keperawatan dalam waktu 1x24 jam, klien

menunjukkan keefektifan pola nafas

Kriteria hasil :

 Klien menunjukkan kemudahan dalam bernafas

 Ekspansi dada simetris

 Tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan

 Bunyi nafas tambahan tidak ada: wheezing (-), ronkhi (-)

 RR dalam batas normal (16-20x/menit)

 Klien mampu menggambarkan rencana untuk perawatan di rumah

INTERVENSI RASIONAL
Pantau kecepatan, irama, kedalaman Mengetahui perkembangan kondisi
dan usaha respirasi klien
Auskultasi bunyi nafas, perhatikan area Mengetahui adanya kelainan dalam
penurunan/tidak adanya ventilasi dan pernafasan klien
adanya bunyi nafas tambahan
Posisikan klien semi fowler Untuk memaksimalakan ventilasi
Informasikan kepada klien dan Agar klien dapat melakukannya di
keluarga tentang teknik relaksasi untuk rumah
meningkatkan pola pernafasan

2. Trimester III

Kelebihan volume cairan

Tujuan   :Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam kelebihan

volume cairan dapat teratasi

Kriteria hasil       :
 TTV klien normal

 klien terbebas dari edema kaki

 tidak ada proteinuria

INTERVENSI RASIONAL
Monitor tanda-tanda vital Jika frekuensi nadi meningkat, TD
meningkat, mengindikasikan adanya edema
Monitor hasil lab yang sesuai dengan Menentukan penyebab edema dan
retensi cairan memudahkan untuk intervensi selanjutnya
Monitor indikasi kelebihan cairan Mengidentifikasi adanya perubahan edema
(edema)
Kaji lokasi dan luas edema Mengontrol perubahan edema yang terjadi
Monitor berat badan setiap hari Mengontrol perubahan edema,
mengidentifikasi perubahan volume cairan
dalam tubuh
Pertahankan catatan intake dan output Mengontrol intake dan output cairan, intake
yang akurat dan output yang tidak seimbang akan dapat
menyebabkan kelebihan volume cairan
Monitor status nutrisi Mengontrol intake dan output nutrisi, intake
dan output yang tidak seimbang akan dapat
menyebabkan kelebihan volume cairan
Kolaborasi: Untuk mengurangi kelebihan cairan pada
Berikan diuretic sesuai interuksi tubuh
DAFTAR PUSTAKA

Doengoes, M. Rencana Perawatan Maternitas / Bayi, EGC : jakarta. 2001.

Mansjoer, A. Dasar-dasar Keperwatan Maternitas, EGC : jakarta. 1995.

Mochtar, R. Sinopsis obstetri : obstetri operatif, obstetri sosial, jilid 2. EGC : Jakarta. 2002.

Syaifudin, Abdul Bari, Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo: Jakarta. 2002.

Bobak, Cawdenik. J 2004.Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC

Bagian Obstreti dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung.

2004. Obstreti Fisiologi: Eleman

Departemen Kesehatan RI. (2004) Pedoman Pelayanan Antenatal di Tingkat Pelayanan

Dasar, Depkes RI, Jakarta.

Israr, Yayan, dkk. 2009. Makalah Antenatal Care dan Preeklampsia.

Manuaba, I.C., Manuaba, I.B.F., & Manuaba, I.B.G. (2009).Buku Ajar Patologi Obstetri,

EGC, Jakarta.

Manuaba. (2001). Kapita selekta  penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan

KB. Jakarta: EGC.

Muchtar Rustam.(1998). Sinopsis Obstetri fisiologi Obstetri Patologi Edisi: 2. Jakarta:

EGC.

Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC

dan Kriteria Hasil NOC. Diterjemahkan oleh: Widyawati, dkk. Jakarta. EGC.


http://duniaperawatupdate.blogspot.com/2018/01/laporan-pendahuluan-anc.html Di akses

pada tanggal 10 januari 2019

Anda mungkin juga menyukai