Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1
13. Proses nya yaitu setiap staff atau pun tim pokja itu di kumpulakan di ruang pertemuan
kemudian di tadatangkan tim atau work shop dari medan yang mempunyai legalitas
untuk membimbing staff rsu tarutung
14. Ada berapa kali bimbingan da work shop selama persiapan ?
15. Kalo work shop 5-6 kali atau lebih termasuk bimbingan ada yang dari eksternal dan
internal rumah sakit yang sudah mempunyai sertifikat untuk membimbing
16. Apa saja program yang dilakukan pelayanan penunjang daam hal sasaran
keselmatan pasien, apa saja program?
17. Program yang di terapkan pada bagian pelayanan penunjang dan keperawatan yaitu,yang
pertama ketepatan idntifikasi pasien terdiri dari pemasangan gelang dimana untuk laki-
laki warna biru dan untuk pink untuk perempuan yang selanjutnya apabila ada resiko
jatuh pemasangan stiker atau untuk yang alergi
18. Peniingkatan komunikasi efektif yaitu adanya komunikasi efektif antara pasien ,
komunikasi yang efektif penerimaan untuk read back, komunikasi efektif yang lengkap
akurat dan efektif yang dipahami oleh pasien untuk mengurangi kesalahan yaitu pertama
kita laporkan kepada dokter tertentu keadaan pasien,keluhan pasien, jadi apa yang
disamapikan dokter terapi sealnjutkan kita tulis dengan jelas baru kita sampikan lagi
kepada dokternya kita ulangi kembali apa yang sudah di perintahkan kepada kita itu
mengenai komunikasi efektif yang selanjutnya
19. Peningkatan keamanan obat yang perlu di waspadai dengan high alert itu dengan obat-
obat yang beresiko tinggi dimana obat high alert itu diberi tanda dan ditempatkan pada
lemari tertentu
20. Kepastian tepat waktu,tepat prosedur,tepat pasien atau pun yang disebut dengan safe
marking dimana dilakukan pada dua sisi yang berbeda contohnya kiri dan kanan atas dan
bawah, jadi high marking dilakukan diruangan yang dilakukan oleh dokter atau operator
untuk operasi yang dibantu oleh perawat ruangan jadi untuk safe marking ini tidak
dilakukan pada satu tubuh cuman organ yang berbeda
21. Pengurangan resiko infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan yaitu cuci tangan 5
moment 6 langkah itu dilakukan setiap tindakan yang dilakukan diruangan masing-
masing
22. Pengurangan resiko pasien jatuh yaitu terdiri dari 3 bagian yaitu 0-15 tahunyang kedua
15-65 tahun yang ketiga >65 tahun jadi pasien reiko jatuh di lakukan stiker pada gelang
pasien tersebut
2
23. Bagaimana persiapan penilaian mandiri dalam rangka sasaran angka keselamatn
pasien ?
24. Persiapan kegiatan pelayanan mandiri untuk penerapan sasaran keselamatan pasien yang
pertama identifikasi pasien pemasangan gelang pertama kali pasien masuk ke ruangan
IGD jadi yang kedua identifikasi pasien itu pada saat pengmbilan sampel darah jadi
penilaian ini dilakukan dari pada pokja sasaran keselamatan pasien ke ruang rawat inap
masing-masing
25. Yang kedua peningkatan komunikasi efektif ini kadang-kadang pegawai atau perawat
ruangan lupa membuat read back untuk meluluskan read back nya tetpi untuk
kebelakangan terakhir semua read back nya sudah dilakukan hampir seratus persen
26. yang ketiga peningkatan penanganan obat yang perlu diwaspadai kita sudah melakukan
double cek di ruangan mengenai menanyakan kepada teman kita yang jaga dalam
penilaian peningkatan keamanan obat yang diwaspadaii itu yang pertama double cek
sesama petugas diruanagn
27. penilaian atau kepastian lokasi atau safe marking yang disebut sebelum kita melakukan
akreditasi safe marking ini jarang kita lakukan dan begitu juga dalam waktu persiapan
sering kita lupa tapi setelah kita lakukan akreditasi safe marking itu sudah dilakukan
100%
28. selanjutnya pengurangan resiko infeksi atau yang disebut dengan PPI ini dilakukan 100%
dari pelayanan yaitu sebelum melakukan tindakan dan sesudah melakukan tindakan
dengan mealkukan cuci tangan dan kita harus mengajari keluarga pasien melakukan cuci
tangan
29. dan begitu juga pengurangan resiko jatuh lalu kita lakukan penilaian dan kita terangkan
kepada pasien itu stiker resiko jatuh bahwa dia harus hati-hati dan kita terngkan kepada
pasien agar menjaga pasien
30. bagaimana upaya penilaian pelayanan rumah sakit pada saat survier datang?
31. Upaya yang dilakukan selama penilaian akreditasi di rumah sakit hari pertama yaitu
telusur dokumen selama satu hari kemuadi hari kedua telusur lapangan dimana tim
langsung trurun keruang pasien dan langsung turun keruang pasien yang pertama ditanya
kepada pasien apa arti gelang ini? Apakah di teangkan perawat apa arti gelang ini?
Kemudai langsung di ditanya keluarga pasien mengenai resiko infeksi dilakukan
pelajaran cuci tangan
32. Yang safe marking itu tim langsung datang ke kamar operasi mulai dari persiapan
operasi sampe selesai
3
33. Untuk resiko jatuh tim langsung melihat resiko jatuh pada gelang pasien
34. Selanjutnya untuk keamanan obat tim melihat lemari obat yang ada high alert nya
35. Bagaimana penerapan aplikasi dari skp itu sendiri ?
36. Aplikasi dan penerapan dokumen pasien rumah sakit tarutung dilakukan contohnya
untuk ketepatan identitas pasien pemkaian gelang dilaporkan 1 kali satu bulan tim
indikator mutu rumah sakit daerah tarutung, berapa pasien yang make gelang dan berapa
pasien yang tidak pakai gelang
37. Dan begitu juga dengan komunikasi efektif apakah read back itu ditnada tangani oleh
dokter pjp 1x24 jam
38. Dan begitu juga dengan safe marking itu kita laporakan dari indikator mutu satu kali satu
bulan
39. Dan begitu juga dengan pasien resiko jatuh itu kita laporkan apakah ada pasien yang
resiko jatuh di kamar mandi kejadian yang direcanakan atau tidak direncanakan itu
dilaporkan 1 kai dalam satu bulan ke tim indikator mutu rumah sakit
40. Bagaimana petugas medis dan para medis menerapkan 6 sasaran keselamatan
pasien di rumah sakit?
41. Setiap peugas medis melakukan identifikasi pasien menanyakan nama pasien,tanggal
lahir sebelum melakukan tindakan dan setelah melakukan tindakan apakah betul nama
pasien sesuai dengan gelang pasien
42. Dan begitu juga petugas laboratorium dalma pengambilan sampel darah menyanyakan
nama pasien dan tanggal lahir pasien yang ditulis di gelang pasien
43. Jadi petugas medis dan para medis itu menerapkan enam sasaran keselamatan pasien itu
selalu melakukan identitas pasien sebkum melakukan tindakan dan begitu juga dalam
pengambilan urine pasien selalu melihat nama pasien
44. Bagaimana proses survey verifikasi yang dilakukan kars?
45. Proses survey verifikasi yang dilakukan kars terhadap rumah sakit setelah mendapat
pengakuan akreditasi yang pertama tim survey mealkukan telusur dokumen dan telusur
lapangan dimana telusur dokumen orang melihat apakah yang diusukan itu rekomendasi
perbaikan dari pada ipal sudah dilakuakn
46. Apakah yang sudah dilakukan itu tetap berlanjut di rumah sakit daerah tarutung
47. Apa saja kendala pada saat akreditasi rumah sakit ini ?
48. Kendala yang dialami rumah sakit dalam persiapan akreditasi pda pasien bkum
mengetahui apa itu akreditasi
49. Pegawai rumah sakit belum tau dari mana memulai akreditasi
4
50. Kita belum ada contoh dalam akreditasi tersebut
51. Sumber dana
52. Sarana dan prasarana
53. Kendala apa yang dijumpai selama penyusunan dokumen
54. Kendala yang di hadapi dalam penyusunan dokumen dalam akreditasi yang pertama kita
belum tau buat pedoman SOP belum tau cara membuat dokumen tersebut karna belum
ada panduan
55. Apa kendala yang dialami mengenai sarana dan prasaran di rumah sakit ?
56. Kendala yang dialami dalam perispan akreditasi dalan sarana dan prasarana yaitu
menegnai gelang pasien kita belum ada gelang pasien
57. Stempel untuk read back blum ada kemudian mengenai read back apkah jasa dibayar
melalui read back tersebut
58. Peningkatan keamanan obat kita belum mempunyai lemari obat yang sesuai dengan
standart apotek kita pun belum memnuhi dengan standart
59. Jadi mengenai ketepatan lokais pasien kita harus mempersiapkan spidol dan begitu juga
untuk pengurangan resiko infeksi kita belum mempunya tempat cuci tangan,wastapel di
setiap ruangan belumada
60. Untuk resikoa jatuh kita belum ada tanda-tanda untuk tempat reiko jatuh
61. Kemudian di kamar mandi tempat pegangan pasien belum ada
62. Bagaimana kendala dalam pelaksanaan 6 sasaran keselamatan pasien di rumah
sakit ?
63. Mengenai ketepatan identifikasi pasien itu kadang-kadang pegawai atau staff salah dalam
pemakaian seperti laki-laki dibuat ke perempuan dan perempuan di buat ke laki-laki lalu
pemasangan gelang terkadang infus sudah disebelah kanan gelang juga di pasang di
sebelah kanan lalu gelang nay menghadap ke pasien nya bukan yang membaca gelang
pasien nya
64. Selanjutnya mengenai read back kadang-kadang dokter lupa menendatangani atau jam
setelah dilakukan read back
65. Keamanan obat kadang-kadang obat high alert tidak melakukan double cek pada teman
atau staff kita kerja dalam melakukan pemberian injeksi
66. flostok dilemari kadang-kadang tidak mengamprah ulang atau ksoong
67. untuk pengurangan resiko infeksi kendala yang kita temui itu kadang di ruangan itu
hedrup kita kurang lalu mengenai wastapel di setiap ruangan tidak bisa di penuhi
68. bagaimana kendala yang dialami selama proses penilaian akreditasi
5
69. kendala yang dialami selama proses penilaian yang pertama pihak rumah sakit sudah
menjelaskan kepada pasien tentang ketepatan identifikasi pasien atau pemasangan gelang
pas datang penilai pasien di tanya pasien kadang bingung lupa untuk menjlaskan kepada
tim penilai yang datang
70. ada kendala lain?
71. Kendala lain itu kira-kira pemberian data dari indikator mutu contohnya berapa kejadian
yang sudah di inginkan tidak dapat kita berikan kepada tim penilai akreditasi
72. Bagaimana kendala yang dialami saat proses verifikasi yang dialami ?
73. Kendala dalam proses monitoring evaluasi hampir tidak ada kendala yang dijumpai oleh
tim akreditasi
74. Apa manfaat kesiapan dalam keselamatan pasien?
75. Manfaat yang dirasakan selma kesiapan akreditasi adalah kami jadi mengerti apa itu
akreditasi dalam penerapan keselamatan pasien di rumah sakit unmum daerah tarutung
76. Bagaiman manfaat kegiatan dan workshop itu sendiri?
77. Kami jadi mengerti apa itu akreditasi sebenarnya apa yang harus kami persiapkan dan
apa yang harus kami lakukan untuk proses akreditasi
78. Bagaiman manfaat program bidang pelayanan penunjang dan keperawatan ?
79. Kita sudah biasa bekerja sesuai dengan SOP sesuai yang dibuat oleh bidang pelayanan
dan keperawatan di rumah sakit
80. Bisa bapak berikan contoh?
81. SOP pasien baru datang pertama identifikasi pasien apakah pasien memakai gelang atau
tidak
82. Bagaimana manfaat penilain itu sendiri?
83. Peningkatan mutu pelayanan,mengurangi kejadian yang tidak diinginkan
84. Pengurangan resiko infeksi
85. Bagaimana manfaat yang dialami saat survey verifikasi?
86. Peningkatan mutu pelayanan rumah sakit
87. Pengakuan pasien terhadap rumah sakit
88. Apa harapan kedepan terkait survey penilaian akreditasi ini?
89. Harapan kita semua pegawai mengetahui apa akreditasi
90. Akreditasi tidak boleh berhenti