Anda di halaman 1dari 10

Jelaskan Bagaimana manajemen klinis COVID 19 pada Dewasa sesuai dengan pedoman

COVID 19 Revisi 5 dan buku saku? 

Derajat Ringan

Isolasi Mandiri di rumah atau fasilitas publik yang telah dipersiapkan pemerintah selama 10 hari sejak
pengambilan spesimen

Diberi edukasi apa yang harus dilakukan

Farmakologis

Vitamin C dosis 3x500 mg (untuk 14 hari)

Azitromisin 1x500 mg selama 5 hari

Salah satu antivirus :

Oseltamivir 2x75 mg selama 5-7 hari; atau

Lopinavir/ritonavir 2x400/100 mg selama 10 hari; atau

Favipiravir 2x600 mg selama 5 hari

Klorokuin fosfat 2x500 mg atau hidroksiklorokuin 1x400 mg selama 5-7 hari

Terapi simptomatis

Obat-obatan suportif baik tradisional (Fitofarmaka) maupun modern dapat dipertimbangkan untuk
diberikan namun dengan tetap memperhatikan perkembangan kondisi klinis pasien

Pengobatan komorbid dan komplikasi

Derajat Sedang

Rujuk atau isolasi di RS di ruang perawatan COVID-19/RS Darurat COVID-19

Istirahat total, asupan kalori adekuat, status hidrasi dan terapi oksigen

Pemantauan laboratorium darah perifer lengkap dengan hitung jenis, CRP, fungsi ginjal, fungsi hati dan
foto toraks berkala

Farmakologis

Vitamin C dosis 3x200-400 mg IV selama perawatan

Azitromisin 1x500 mg selama 5 hari; atau levofloksasin 1x750 mg

Klorokuin fosfat 2x500 mg atau hidroksiklorokuin 1x400 mg selama 5-7 hari

Salah satu antivirus :

Oseltamivir 2x75 mg selama 5-7 hari; atau


Lopinavir/ritonavir 2x400/100 mg selama 10 hari; atau

Favipiravir 2x600 mg selama 5 hari; atau

Remdesivir 200 mg IV drip/3 jam dilanjutkan 1x100 mg IV drip/3 jam selama 9-13 hari

Antikoagulan LMWH /UFH

Terapi simptomatis

Pengobatan komorbid dan komplikasi

Derajat Berat atau Kritis

Rujuk atau isolasi di RS di ruang perawatan COVID-19/RS Darurat COVID-19

Istirahat total, asupan kalori adekuat, status hidrasi dan terapi oksigen

Pemantauan laboratorium darah perifer lengkap dengan hitung jenis, CRP, fungsi ginjal, fungsi hati,
hemostasis, LDH, D-dimer. Foto toraks serial bila perburukan

Monitor tanda-tanda berikut :

RR ≥ 30x/min, SpO2 ≤ 93% dan PaO2/FiO2 ≤ 300 mmHg

Peningkatan > 50% leter;ibatan area paru pada pencitraan toraks dalam 24-48 jam

Limfopenia, peningkatan CRP dan asidosis laktat progresif.

Farmakologis

Vitamin C dosis 3x200-400 mg IV selama perawatan

Vitamin B1 1 ampul/24 jam/iV

Azitromisin 1x500 mg selama 5 hari; atau levofloksasin 1x750 mg

Klorokuin fosfat 2x500 mg atau hidroksiklorokuin 1x400 mg selama 5-7 hari

Bila diduga kuat sepsis yang disebabkan karena infeksi bakteri  Pilih Antibiotik yang sesuai.

Salah satu antivirus :

Oseltamivir 2x75 mg selama 5-7 hari; atau

Lopinavir/ritonavir 2x400/100 mg selama 10 hari; atau

Favipiravir 2x600 mg selama 5 hari; atau

Remdesivir 200 mg IV drip/3 jam dilanjutkan 1x100 mg IV drip/3 jam selama 9-13 hari
Antikoagulan LMWH /UFH

Deksametason 6mg/24 jam selama 10 hari

Terapi simptomatis

Pengobatan komorbid dan komplikasi

Bila terjadi syok  tatalaksana syok sesuai pedoman

Jelaskan Bagaimana manajemen klinis COVID 19 pada Anak sesuai dengan pedoman
COVID 19 Revisi 5 dan buku saku? 

Kontak Erat Tanpa gejala Tanpa gejala

Isolasi mandiri di rumah

selama 14 hari

terkonfirmasi, suspek/

probable/terkonfirmasi

ringan

Rawat jalan, isolasi

mandiri di rumah

Pemberian Vit C (1-3

tahun maksimal 400mg/

hari; 4-8

tahun maksimal 600mg/

hari; 9-13 tahun

maksimal 1,2gram/hari;

12-18 tahun maksimal

1,8gram/hari) dan Zink

20mg/hari.
Suspek/Probable/

Terkonfirmasi Sedang

Rawat inap isolasi

Non-farmakologis :

oksigenasi, cairan, nutrisi

Farmakologis :

- Suportif

- Antibiotik intravena,

Ceftriaxon IV 50-100 mg/

kgBB/24jam

dan/atau Azitromisin 10

mg/kg jika curiga

disertai pneumonia

atipikal

- Curiga ko-infeksi

influenza : Oseltamivir

- Vit C

Kasus suspek berat dan

kritis

Rawat inap Isolasi

tekanan negative

Non-farmakologis :

oksigenasi, cairan, nutrisi

Farmakologis :

- Suportif

- Antibiotik intravena,

Ceftriaxon IV 50-100 mg/


kgBB/24jam

dan/atau Azitromisin 10

mg/kg jika curiga

disertai pneumonia

atipikal

- Curiga ko-infeksi

influenza : Oseltamivir

- Vit C

Kasus probable/

konfirmasi berat dan

kritis, MIS-C

Rawat inap ruangan

intensif tekanan negative

Non-farmakologis :

oksigenasi, cairan, nutrisi

Farmakologis :

- Suportif

- Antibiotik intravena,

Ceftriaxon IV 50-100 mg/

kgBB/24jam

dan/atau Azitromisin 10

mg/kg jika curiga

disertai pneumonia

atipikal

- Pertimbangkan

enggunaan antivirus

potensial dan

Hidroksiklorokuin
Jelaskan Bagaimana tatalaksana kegawatdaruratan COVID 19 di UGD dan Faskes Primer
sesuai dengan pedoman COVID 19 Revisi 5 dan buku saku?

Non Farmakologis

Istirahat total, kalori adekuat, kontrol elektrolit, status hidrasi (terapi cairan), dan oksigen

Pemantauan laboratorium Darah Perifer Lengkap dengan hitung jenis, bila memungkinkan CRP, fungsi
ginjal, fungsi hati, Hemostasis, LDH, D-dimer

Pemeriksaan foto toraks serial bila perburukan

Monitor tanda-tanda:

Takipnea, frekuensi napas > 30 x/min,

Saturasi Oksigen dengan pulse oximetry 93% (di jari),

Pa02/Fi02 < 300 mmHg,

Peningkatan sebanyak >50% area paru paru pada pencitraan thoraks dalam 24-48 jam,

Limfopenia progresif,

Peningkatan CRP progresif,

Asidosis laktat progresif

Oseltamivir 75 mg/12 jam/oral selama 5-7 hari ATAU Kombinasi Lopinavir + Ritonavir (Aluvia) 2 x
400/100mg selama 10 hari ATAU

Favipiravir (Avigan sediaan 200 mg) loading dose 1600 mg/12 jam/oral hari ke-l dan selanjutnya 2x600
mg (hari ke 2-5) ATAU

Remdesivir 200 mg IV drip/3jam dilanjutkan 1x100 mg IV drip/3 jam selama 9-13 hari

Jelaskan Bagaimana manajemen klinis COVID 19 pada Ibu Hamil dan Melahirkan sesuai
dengan pedoman COVID 19 Revisi 5 dan buku saku?

Ibu hamil disarankan disarankan untuk melanjutkan asuhan antenatal rutin dengan dengan beberapa
modifikasi

• Rekomendasi minimal konsultasi tatap muka muka selama kehamilan 6x (TM 1: 1x, 2: 2x, 3: 3x). Jika
diperlukan dapat melakukan konsultasi telemedicine telemediciditentukan ditentukan ditentukan
ditentukan
• Suplementasi asam folat, kalsium , vitamin D dan besi tetap diberikansesuai dengan rekomendasi
nasional

Penilaian saat admisi sesuai standar:beratnya covid, tanda vital, &kesejahteraan kesejahteraan janin

• Kasus konfirmasi dirawat di ruang isolasi  tim multidisiplin

• Pengawasan saturasi

• Minimalkan jumlah staf dalam ruangan ruangan

• Apabila memungkinkan , continuous NST

Perawatan Ibu

1.Perawatan postpartum biasa

2. Evaluasi TTV,

3. Pasien kritis dirawat di ICU

4. Hindari penggunaan NSAID

5. Berikan obat yang aman saat menyusui

6. Kontrasepsi disesuaikanfasilitas kesehatan

7. Kriteriapemulangan sama seperti pasien Covid -19

Perawatan Neonatus dan Bayi

1. IMD dilakukan jika klinis stabil

2. Kasus neonates disesuaikan status ibu

3. Bayi Bayi segera segera segera dimandikan

4. Bayi dari ibu suspek atau konfirmasi Covid -19 dirawat di isolasi khusus

5. Dilakukan swab tenggorok 2 kali interval 24 jam

6. Vaksinasi sama

Rawat Gabung dan Menyusui

1. Ibu suspek ataukonfirmasi Covid -19 tidak dirawat gabung dengan bayi
2. Bayi PCR negative dengan dengan ibu gejalaberat/kritis, dirawat oleh keluargayang yang tidak
menderita menderita Covid -19

3. PemberianASI merupakan keputusan bersama bersama tenaga kesehatan , ibu , dan keluarga

Perawatan setelah pulang dari RS

1. Melakukan solasi mandiri 14 hari

2. PHBS

3. Edukasi perburukan gejala Covid-19

4. Jika bayi PCR negatif dirawat anggota keluarga lain, ibu tetap jaga jarak 2 meter

5. Perawatan luka dapat dilakukan jarak jauh

6. Pelaporanke dinkesatau puskesmas setempat setempat

Jelaskan bagaimana manajemen klinis COVID 19 dengan Comorbid sesuai dengan pedoman
COVID 19 Revisi 5 dan buku saku?

DM

Gejala Ringan

(Umumnya di rawat jalan)

Gejala Sedang

(Umumnya di rawat inap)

Berat dan Kritis (HCU/ICU)

Antidiabetes oral dan insulin

dilanjutkan sesuai dengan

regimen awal.

Direkomendasikan untuk

meningkatkan frekuensi

pengukuran GDS mandiri

Ganti antidiabetes oral


dengan insulin pada pasien

dengan gejala covid yang tidak

dapat makan secara teratur

Disarankan mengganti

regimen insulin premix

menjadi insulin basal-bolus

Insulin intravenaàLini pertama.

HT

ACE dan ARB merupakan obat antihipertensi

yang sering digunakan

Penyakit Ginjal

Infeksi COVID 19 berat à Kerusakan ginjal

• Pasien PGK merupakan kelompok rentan apabila terkena COVID 19

• Pasien dengan gejala infeksi pernapasan harus memberi tahu staf terlebih

dahulu. HD dilakukan di unit dialisis dengan fasilitias ruang isolasi

airborne.

• Pasien dengan Covid 19 juga harus diberikan jarak minimal 6 kaki (1,8

meter) dari mesin pasien terdekat disemua arah.

• Pasien dengan dialisis peritoneal meminimalkan kunjungan ke unit CAPD.

• Kunjungan dilakukan bila didapatkan tanda peritonitis, infeksi exit site

berat

• Diperlukan training

Trombosis dan gangguan koagulopati

Setiap pasien dengan COVID 19 dilakukan

penilaian apakah memerlukan

tromboprofilaksis? Kontraindikasi?
• Pemberian antikoagulan profilaksis pada

COVID 19 derajat ringan harus didasarkan

hasil pemeriksaan D-dimer.

• Derajat sedang dilakukan pemberian

antikoagulan profilaksis dan dilakukan

penilaian risiko terjadinya perdarahan

Pasien dengan gangguan Gastrointestinal

dan Demam

• Pikirkan Covid-19

• Reseptor ACE-2 ada di GI

• Persistensi RT PCR di GI lebih lama dari swab

nasofaring

• Pertimbangkan swab anal

PPOK

• Inhaler perlu diteruskan

• ICS hanya bila riw eksaserbasi > 2x/tahun, pernah dirawat

eksaserbasi, eosinophil > 300 sel/ul, atau konkomitan asma

• Hindari steroid tinggi, bila perlu steroid dosis standar : setara

Prednison 0,5 - 1 mg/kg BB

• Bila harus kontrol : telemedicine

Anda mungkin juga menyukai