Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dunia pendidikan sangat besar pengeruhnya dalam menentukan masa


depan bangsa. Di dunia pendidikanlah anak-anak penerus bangsa dididik
kemampuan dan karakternya. Maka dunia pendidikan pun harus bergerak dinamis
sesuai dengan perkembangan zaman yang terjadi saat ini.

Maka dibuatlah suatu inovasi di bidang pendidikan untuk memenuhi


tuntutan perkembangan zaman tersebut, baik inovasi terhadap sesuatu yang sudah
pernah ada sebelumnya atau inovasi dalam hal menciptakan sesuatu yang benar-
benar baru dan belum pernah ada sebelumnya.

Untuk melakukan atau mengimplementasikan inovasi tersebut, diperlukan


strategi yang sesuai dengan yang dibutuhkan, karena apabila dalam pelaksanaan
inovasi atau perubahan strategi yang digunakan tidak sesuai maka tujuan dari
perubahan tersebut tidak tercapai secara efektif.

Ada empat macam strategi dalam melakukan inovasi di bidang pendidikan


yaitu: strategi fasilitatif, strategi pendidikan, strategi bujukan, dan strategi
paksaan. Yang keseluruhan strategi tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan
pada situasi tertentu, maka penting untuk menganalisa terlebih dahulu strategi apa
yang akan digunakan sebelum melakukan suatu inovasi agar inovasi dapat
dilakukan dengan efektif dan efisien.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan strategi dalam ranah manajemen?
2. Apakah yang dimaksud dengan inovasi?
3. Apakah yang dimaksud dengan inovasi pendidikan?
4. Apakah yang dimaksud dengan strategi inovasi pendidikan?
5. Bagaimanakah strategi inovasi pendidikan?

Inovasi Pendiidkan (Strategi Inovasi Pendidikan) | 1


C. Tujuan dan Manfaat

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memberitahukan kepada


pembaca mengenai strategi-strategi yang ada dalam melakukan inovasi di bidang
pendidikan, serta kelebihan dan kelemahan dari setiap strategi tersebut yang
nantinya akan dianalisis terlebih dahulu sebelum melakukan inovasi atau
perubahan agar inovasi dapat dilakukan dengan tepat sasaran.

Setelah membaca makalah ini penulis juga berharap pembaca dapat


mengambil manfaat yaitu dengan mengetahui:

1. Pengertian strategi dalam ranah manajemen.


2. Pengertian inovasi.
3. Pengertian inovasi pendidikan.
4. Pengertian strategi inovasi pendidikan, dan
5. Strategi inovasi pendidikan.

Inovasi Pendiidkan (Strategi Inovasi Pendidikan) | 2


BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. Pengertian Strategi

Strategi sebagai sebuah kata mungkin memiliki usia kata yang lebih tua
dari istilah manajemen. Strategi sebagai sebuah kosakata pada mulanya berasal
dari bahasa Yunani, yaitu ‘strategos’. Kata ‘strategos’ ini berasal dari kata
‘stratos’ yang berarti militer dan ‘ag’ yang artinya memimpin. Berdasarkan
pemaknaan ini, maka kata strategi pada awalnya bukan kosakata disiplin ilm
manajemen, namun lebih dekat dengan bidang kemiliteran.

Oxford English Dictionary memperkuat pernyataan bahwa strategi dalam


konteks bahasa lebih dekat dengan bidang kemiliteran. Strategi menurut Oxford
English Dictionary mengandung arti sebagai “the art of commander-in-chief: the
art of projecting and directing the larger military movements and operations of a
campaign” yang memiliki terjemahan bebas antara lain “seni seorang panglima
tertingg: seni memproyeksikan dan mengarahkan gerakan-gerakan yang lebih
besar dari militer dan pengoperasian suatu kampanye”. Arti kata ini sekilas
menunjukkan relasional yang lemah dengan penggunaannya dalam bisnis dan
manajemen.

Kata strategi dalam bidang manajemen memang pernah tersentuh oleh


Drucker pada tahun 1955 dengan ungkapannya tentang manfaat keputusan
strategis yang didefenisikan sebagai “semua keputusan pada sasaran bisnis dan
pada cara untuk mencapai sasaran tersebut”. Namun konsep strategi untuk
keperluan bisnis pada era tersebut belum cukup populer dikalangan para
pemerhati manajemen. Tokoh yang memiliki andil besar dalam mempopulerkan
dan memperkuat konsep-konsep untuk strategi bisnis baru muncul mulai era
1960-an, yaitu Kenneth Andrews, Igor Ansoff, dan Alfred Chandler, Jr. Ketiga
nama tersebut saat ini dikenal sebagai tiga pemrakarsa yang luar biasa dalam
dunia strategi bisnis.

Inovasi Pendiidkan (Strategi Inovasi Pendidikan) | 3


Strategi telah didefenisikan dalam beragam cara oleh banyak penulis,
sebagai contoh:

1. Strategi adalah penetapan tujuan dasar jangka panjang dan sasaran


perusahaan, dan penerapan serangkaian tindakan, serta alokasi sumber daya
yang penting untuk melaksanakan sasaran ini.
2. Strategi adalah sekumpulan pilihan dasar atau kritis mengenai tujuan dan cara
dari bisnis.
3. Strategi adalah arah dan cakupan organisasi yang secraa ideal untuk jangka
yang lebih panjang, yang menyesuaikan sumber dayanya dengan lingkungan
yang berubah, dan secara khusus, dengan pasarnya, dengan pelanggan dan
kliennya untuk memenuhi harapan stake holder.

Berdasarkan keseluruhan defenisi di atas, maka strategi dapat didefinisikan


sebagai berikut: sekumpulan pilihan kritis untuk perencanaan dan penerapan
serangkaian rencana tindakan dan alokasi sumber daya yang penting dalam
mencapai tujuan dasar dan sasaran, dengan memeprhatikan keunggulan
kompetitif, komparatif, dan sinergis yang ideal berkelanjutan, sebagai arah,
cakupan, dan perpektif jangka panjang keseluruhan yang ideal dan individu atau
organisasi.1

B. Pengertian Inovasi

Istilah inovasi merupakan kata yang menarik dalam ranah manajemen.


Para pemimpin bisnis dan politisi dalam memenangkan persaingan selalu
menggunakan istilah inovasi dalam memenangkan persaingan selalu menggunkan
istilah inovasi atau perubahan radikal sebagai jargon kompetisi dan perjuangan
bisnis dalam kiprahnya.

Menurut para ahli sebagaimana diungkapkan dalam kamus dapat


dialihbahasakan bahwa “innovation” dipahami sebagai “penggantian cara-cara
yang lama dengan cara yang baru”, sedangkan “innovator” adalah “pembawa
cara-cara baru”. Tegasnya suatu “pembaharuan atau perubahan baru”, berarti

1
Triton, S.Si. Manajemen Strategi Terapan Perusahaan Dan Bisnis. (Yogyakarta: Tugu Publisher.
2007) h.13-16

Inovasi Pendiidkan (Strategi Inovasi Pendidikan) | 4


inovasi. Karena itu istilah “innovator” dipahami sebagai penemu cara baru atau
pembaharu.

Kemudian dijelaskan bahwa inovasi adalah upaya memperkenalkan


berbagai hal yang baru dengan maksud memperbaiki apa-apa yang sudah terbiasa
demi timbulnya praktik yang baru baik dalam metode ataupun cara-cara bekerja
untuk mencapai tujuan.

Secara singkat inovasi dimaksudkan sebagai pembaharuan baik berupa ide


atau gagasan, kelakuan atau benda, sebagaimana dinyatakan behwa “an
innovation is here defined as any thought, behavior, or thing that is new because
it is qualitatively different from existing forces”.

Kluchnikov membedakan antara perubahan, inovasi dan pembaharuan,


yaitu:

1. Perubahan, memiliki arti yang sangat luas dan tidak harus berarti suatu
peningkatan. Istilah ini mempunyai konotasi baik dengan kemajuan maupun
dengan kemunduran.
2. Inovasi, berhubungan dengan pendidikan diinterpretasikan sebagai
peningkatan dari teknik pendidikan yang relatif bersifat sebagian atau
fragmantaris. Jadi secara umum hal ini terbatas pada perluasan dan
peningkatan teknik pendidikan yang ada dan tidak mutlak harus bertentangan
secara fundamental dengan praktik yang ada.
3. Pembaharuan, istilah ini juga berhubungan dengan peningkatan yang secara
umum dapat meliputi beberapa aspek inovasi tetapi yang berkelanjutan.

Sa’ud mneyimpulkan bahwa inovasi adalah suatu ide, hal-hal yang praktis,
metode, cara, barang-barang buatan manusia, yang diamati atau dirasakan sebagai
suatu yang baru bagi seseorang atau kelompok orang (masyarakat). Hal yang baru
itu dapat berupa invensi atau discovery, yang digunakan untuk mencapai tujuan
tertentu atau untuk memecahkan masalah.

Inovasi Pendiidkan (Strategi Inovasi Pendidikan) | 5


Pada akhirnya, inovasi diartikan sebagai “penemuan” yang kemudian
dimaknai sebagai sesuatu yang baru begi seseorang atau sekelompok orang baik
berupa discovery maupun invention untuk mencapai tujuan atau untuk
memecahkan masalah tertentu.2

Sedangkan menurut pemakalah sendiri setelah melakukan diskusi, inovasi


ialah perubahan yang telah direncanakan sebelumnya, yang bertujuan untuk
memperbaiki sesuatu yang telah ada ataupun menciptakan sesuatu yang baru yang
belum pernah ada sebelumnya untuk memenuhi kebutuhan manusia sesuai dengan
tuntutan perkembangan zaman.

C. Pengertian Inovasi Pendidikan

Inovasi pendidikan secara umum dapat dimaknai sebagai inovasi dalam


bidang pendidikan. Berbagai pemaknaan tentang inovasi sebagaimana
dikemukakan terdahulu pada dasarnya dapat dipergunakan dalam konteks
pendidikan, sudah tentu dengan memperhatikan spesifikasi bidang pendidikan.

Udin S. Saud menyatakan bahwa inovasi peniddikan adalah suatu


perubahan yang baru dan kualitatif berbeda dari hal yang ada sebelumnya, serta
sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan
tertentu dalam pendidikan.3

Inovasi pendidikan bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan baik


dalam prosesnya maupun hasilnya, inovasi merupakan cara proses
pendidikan/pembelajaran dilakukan sebagai pola intervensi dalam mencapai hasil
pendidikan yang bermutu. Inovasi pendidikan tidak dilakukan atau diterapkan
pada hasil, inovasi adalah proses pendidikan untuk mencapi hasil pendidikan.
Inovasi lebih menekankan pada bagaimana penyelenggaraan
pendidikan/pembelajaran dilakukan, bukan hanya pada apa yang dilakukan.
Kepala sekolah, guru, bisa melakukan peran dan tugas yang sama secara formal,
namun bagaimana mereka melakukan itulah masalah utama dari inovasi
pendidikan, bukan untuk mengakali hasil pendidikan, apalagi nilai siswa, tapi
2
Prof. Dr. Syafaruddin, M.Pd, dkk. Inovasi Pendidikan Suatu Analisis Terhadap Kebijakan Baru
Pendidikan. (Medan: Perdana Publishing. 2012) h. 22-25
3
Udin Syaefuddin Sa’ud. Inovasi Pendidikan. (Bandung: Alfabeta. 2009) h. 6

Inovasi Pendiidkan (Strategi Inovasi Pendidikan) | 6


untuk terus melakukan perbaikan dalam proses penyelenggaraan
pendidikan/pembelajaran.4

D. Pengertian Strategi Inovasi Pendidikan

Menurut Syafaruddin strategi ialah tahap-tahap kegiatan yang


dilaksanakan untuk mencapai tujuan inovasi pendidikan. Pola strategi yang
biasanya digunakan adalah: desain, kesadaran dan perhatian, evaluasi, dan
percobaan.5 Strategi sebagai alat yang dapat mengantarkan inovasi mencapai
tujuannya. Karena inovasi menyangkut unsur atau elem yang kompleks dan
variatif, maka strategi implementasinya pun berbeda-beda sesuai dengan
komplektisitas dan variasi dalam paket inovasi tersebut.6

Maka strategi inovasi pendidikan adalah rancangan-rancangan


perencanaan dalam pembaharuan pendidikan agar tujuan pendidikan dapat
tercapai dengan maksimal. Salah satu faktor yang ikut menentukan efektifitas
pelaksanaan program perubahan sosial adalah ketepatan penggunaan strategi.
Akan tetapi memilih strategi yang tepat bukan pekerjaan yang mudah. Sukar
untuk memilih satu strategi tertentu guna mencapai tujuan atau target perubahan
sosial tertentu.

E. Strategi Inovasi Pendidikan

Dibidang pendidikan, peran guru untuk mendidik peserta didik menjadi


manusia yang selalu mengikuti perkembangan zaman tanpa meninggalkan akar
budaya sangat penting dalam menentukan perjalanan generasi bangsa ini. Guru
dituntut menjadi pendidik yang bisa menjembatani kepentingan-kepentingan itu.
Tentu saja melalui usaha-usaha nyata yang bisa diterapkan dalam mendidik
peserta didiknya. Dalam perkembangan kontemporer, dunia sedang berubah
dengan sangat cepat dan bersifat global. Hal itu diakibatkan oleh perkembangan
IPTEK yang sangat cepat, terutama dalam bidang komunikasi dan elektronika. 7
4
Dr. Uhar Suharsaputra, M.Pd. kepemimpinan Inovasi Pendidikan Mengembangkan Spirit
Entrepreneurship Menuju Learning School. (Bandung: PT Refika Aditama. 2016) h. 303-304
5
Op.cit. Inovasi Pendidikan Suatu Analisis Terhadap Kebijakan Baru Pendidikan. h.75
6
Qowait, dkk. Inovasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (SMP). (Jakarta: Pena Citasatria.
2007) h. 72
7
Nana Syaodih Sukmadinata, dkk. Pengendalian Mutu Pendidikan Sekolah Menengah. (Bandung:
Aditama. 2006)h. 5

Inovasi Pendiidkan (Strategi Inovasi Pendidikan) | 7


Maka dari itu untuk mengikuti perkembangan zaman, diperlukan inovasi dibidang
pendidikan. Dan inovasi tersebut harus dilaksanakan dengan strategi yang tepat
dan sesuai dengan kebutuhan.

Beberapa strategi pendidikan, yaitu: strategi fasilitatif, strategi pendidikan,


strategi bujukan, dan strategi paksaan.

1. Strategi Fasilitatif

Strategi fasilitatif digunakan untuk memperbaharui bidang pendidikan.


Adanya kurikulum baru dengan pendekatan keterampilan proses, misalnya
memerlukan perubahan atau pembaharuan kegiatan belajar mengajar. Jika untuk
keperluan tersebut digunakan pendekatan fasilitatif berarti mengutamakan
program pembaharuan itu dengan menyediakan berbagai macam fasilitas dan
sarana yang diperlukan. Tetapi fasilitas dan sarana itu tidak akan banyak
bermanfaat dan menunjang perubahan jika para guru atau pelaksana pendidikan
sebagai sasaran perubahan tidak memahami masalah pendidikan yang dihadapi,
tidak merasa perlu adanya perubahan pada dirinya, tidak perlu atau tidak bersedia
menerima bantuan dari luar atau orang lain, tidak memiliki kemauan untuk
berpartisipasi dalam usaha pembaharuan. Dengan demikian maka sarana dan
fasilitas yang ada sia-sia.

Strategi fasilitatif akan dapat dilaksanakan dengan tepat jika:

a. Sasaran perubahan mengenal masalah yang dihadapi serta menyadari perlunya


mencari target perubahan (tujuan).
b. Dilaksanakan dengan disertai program yang menimbulkan kesadaran sasaran
perubahan atas tersedianya fasilitas atau tenaga bantuan yang diperlukan.
c. Menyediakan berbagai fasilitas yang sesuai dengan perkembangan zaman.

Strategi fasilitatif kurang efektif apabila:

Inovasi Pendiidkan (Strategi Inovasi Pendidikan) | 8


a. Digunakan pada kondisi sasaran perubahan yang sangat kurang untuk
menentang adanya perubahan sosial.
b. Perubahan diharapkan berjalan dengan cepat, serta tidak adanya sikap terbuka
dari sasaran perubahan untuk menerima perubahan. 8
2. Strategi Pendidikan

Pendidikan juga dipakai sebagai strategi untuk mencapai tujuan perubahan


sosial. Perubahan sosial didefinisikan sebagai pendidikan atau pengajaran kembali
(re-education).9Dengan menggunakan strategi pendidikan, perubahan sosial
dilakukan dengan cara menyampaikan fakta dengan maksud penggunaan fakta
atau informasi untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan.

Agar penggunaan strategi pendidikan dapat berlangsung secara efektif, ada


beberapa hal yang harus dipertimbangkan, yaitu:

a. Strategi pendidikan dapat digunakan secara tepat apabila dalam kondisi dan
situasi:
1. Apabila perubahan sosial yang diinginkan tidak harus terjadi dalam waktu
yang singkat.
2. Apabila sasaran perubahan (guru) belum memiliki keterampilan atau
pengetahuan tertentu yang diperlukan untuk melaksanakan program
perubahan sosial.
3. Apabila menurut perkiraan akan terjadi penolakan yang kuat oleh guru
terhadap perubahan yang diharapkan.
4. Apabila dikehendaki perubahan yang sifatnya mendasar dari pola tingkah
laku yang sudah ada ke tingkah laku yang baru.

b. Strategi pendidikan untuk melaksanakan program perubahan akan efektif jika:

8
A. Rusdiana. Karakteristik, Strategi, Dan Petunjuk Penerapan Inovasi Pendidikan. (Bandung:
CV. Pustaka Setia. 2014) h. 92-93
9
Gerald Zaltman and Robert Duncan . Strategies for Planned Change. (London: A Wiley-
Interscience Publication John Wiley and Sons. 1977) h. 111

Inovasi Pendiidkan (Strategi Inovasi Pendidikan) | 9


1. Digunakan untuk menanamkan prinsip-prinsip yang perlu dikuasai untuk
digunakan sebagai dasar tindakan selanjutnya, sesuai dengan tujuan
perubahan sosial yang akan dicapai.
2. Disertai dengan keterlibatan berbagai pihak, misalnya dengan donator dan
berbagai penunjang yang lain.
3. Digunakan untuk menjaga agar guru tidak menolak perubahan atau
kembali ke keadaan sebelumnya.
4. Digunakan untuk menanmkan pengertian tentang hubungan antara gejala
dan masalah, menyadarkan adanya masalah dan memantapkan bahwa
masalah yang dihadapi dapat dipecahkan dengan adanya perubahan.
c. Strategi pendidikan akan kurang efektif apabila:
1. Tidak tersedia sumber yang cukup untuk menunjang kegiatan pendidikan.
2. Digunakan tanpa dilengkapi dengan strategi lain.10

3. Strategi Bujukan

Program perubahan sosial dengan menggunakan strategi bujukan, artinya


tujuan perubahan sosial dicapai dengan cara membujuk (merayu) agar sasaran
perubahan (guru) mau mengikuti perubahan sosial yang direncanakan. Sasaran
perubahan sosial yang direncanakan. Sasaran perubahan diajak untuk mengikuti
perubahan dengan cara memberikan alasan, mendorong, atau mengajak untuk
mengikuti contoh yang diberikan. Strategi bujukan digunakan apabila:

a. Guru (sasaran perubahan) tidak berpartisipasi dalam proses perubahan sosial.


b. Guru berada pada tahap evaluasi atau legitimasi dalam proses pengambilan
keputusan untuk menerima atau menolak perubahan sosial.
c. Guru diajak untuk mengalokasikan sumber penunjang perubahan dari kegiatan
atau program ke kegiatan atau program yang lain.
d. Masalah yang dianggap kurang penting atau jika cara pemecahan masalah
kurang efektif
e. Pelaksanaan program perubahan perubahan tidak memiliki alat kontrol secara
langsung terhadap sasaran perubahan.

10
Ibid. h. 94

Inovasi Pendiidkan (Strategi Inovasi Pendidikan) | 10


f. Perubahan sosial sangat bermanfaat tetapi mengandung resiko yang dapat
menimbulkan perpecahan.
g. Perubahan tidak dapat dicobakan, sukar dimengerti, dan tidak dapat diamati
manfaatnya secara langsung.
h. Dimanfaatkan untuk melawan penolakan terhadap perubahan pada saat awal
diperkenalkannya perubahan sosial yang diharapkan.11

4. Strategi Paksaan

Pelaksanaan program perubahan sosial dengan menggunakan strategi


paksaan, artinya dengan cara memaksa guru (sasaran perubahan) untuk mencapai
tujuan perubahan. Kekuatan paksaan artinya sejauh mana pelaksanaan perubahan
dapat memaksa guru bergantung pada tingkat ketergantungan guru dengan
pelaksanaan perubahan. Kekuatan paksaan juga dipengaruhi berbagai faktor,
antara lain ketatnya pengawasan yang dilakukan pelaksanaan perubahan terhadap
guru. Penggunaan strategi paksaan perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:

a. Partisipasi guur terhadap proses perubahan sosial rendah dan tidak mau
meningkatkan partisipasinya.
b. Guru tidak merasa perlu untuk berubah atau tidak menyadari perlunya
perubahan sosial.
c. Guru tidak memiliki sarana penunjang untuk mengusahakan perubahan dan
pelaksanaan perubahan juga tidak mampu mengadakannya.
d. Perubahan sosial yang diharapkan harus terwujud dalam waktu yang singkat.
Artinya tujuan perubahan harus segera tercapai.
e. Menghadapi usaha penolakan terhadap perubahan sosial atau untuk cepat
mengadakan perubahan sosial sebelum usaha penolakan terhadapnya
bergerak.
f. Guru sukar untuk menerima perubahan sosial, artinya sukar dipengaruhi.
g. Menjamin keamanan percobaan perubahan sosial yang telah direncanakan.12

11
Ibid. h. 94
12
Ibid. h. 95

Inovasi Pendiidkan (Strategi Inovasi Pendidikan) | 11


BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Terdapat berbagai macam strategi yang dapat digunakan dalam


mengimplementasikan suatu inovasi di bidang pendidikan. Beberapa strategi
tersebut antara lain: strategi fasilitatif, strategi pendidikan, strategi bujukan, dan
strategi paksaan. Yang mana setiap strategi tersebut memiliki kelebihan dan
kelemahan dalam pelaksnaannya. Maka dari itu penting untuk memilih dengan
benar strategi apa yang akan digunakan dalam pelaksanaan inovasi agar inovasi
dapat tepat sasaran.

B. Saran

Dunia pendidikan ialah dunia yang bergerak dinamis sesuai dengan


perkembangan zaman, maka dari itu penting sekali untuk mengadakan perubahan
atau perbaikan disana-sini agar pendidikan lebih baik lagi. Maka inovasi yang
dilakukan pun haruslah sesuai dengan tuntutan zaman dengan menggunakan
strategi yang tepat dalam pelaksanaannya.

Inovasi Pendiidkan (Strategi Inovasi Pendidikan) | 12


DAFTAR PUSTAKA

Qowait, dkk. 2007. Inovasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (SMP).


Jakarta: Pena Citasatria.

Rusdiana. 2014. Karakteristik, Strategi, Dan Petunjuk Penerapan Inovasi


Pendidikan. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Sa’ud, Udin Syaefuddin. 2009. Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suharsaputra, Uhar. 2016. Kepemimpinan Inovasi Pendidikan Mengembangkan


Spirit Entrepreneurship Menuju Learning School. Bandung: PT Refika Aditama.

Sukmadinata, Nana Syaodih, dkk. 2006. Pengendalian Mutu Pendidikan Sekolah


Menengah. Bandung: Aditama.

Syafaruddin, dkk. 2012. Inovasi Pendidikan Suatu Analisis Terhadap Kebijakan


Baru Pendidikan. Medan: Perdana Publishing.

Triton. 2007. Manajemen Strategi Terapan Perusahaan Dan Bisnis. Yogyakarta:


Tugu Publisher.

Zaltman , Gerald and Robert Duncan . 1977. Strategies for Planned Change.
London: A Wiley-Interscience Publication John Wiley and Sons.

Inovasi Pendiidkan (Strategi Inovasi Pendidikan) | 13

Anda mungkin juga menyukai