Anda di halaman 1dari 3

Rancangan Aktualisasi 2015

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aparatur sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.Pegawai ASN
melaksanakan kebijakan publik yang di buat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan, perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang
profesional dan berkualitas danmempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
Dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam alinea ke-4
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, diperlukan
ASN yang profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme, mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu
menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945.
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah, pengertian
tersebut sesuai dengan UU No.5 Tahun 2014. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan
publik yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas dan
mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
Secara nasional standar wilayah kerja Puskesmas adalah satu kecamatan. Apabila di satu
kecamatan terdapat lebih dari satu Puskesmas, maka tanggung jawab wilayah kerja dibagi
antar Puskesmas dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah yaitu desa/ kelurahan
atau dusun/rukun warga (RW).
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah
tercapainya kecamatan sehat. Kecamatan sehat mencakup 4 indikator utama, yaitu

1
Rancangan Aktualisasi 2015

lingkungan sehat, perilaku sehat, cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu dan derajat
kesehatan penduduk. Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas
adalah mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat mandiri dalam hidup sehat. Untuk mencapai visi tersebut,
Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat. Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat, Puskesmas perlu ditunjang dengan pelayanan kefarmasian yang bermutu.
Pelayanan kefarmasian pada saat ini telah berubah paradigmanya dari orientasi obat
kepada pasien yang mengacu pada asuhan kefarmasian (Pharmaceutical Care). Sebagai
konsekuensi perubahan orientasi tersebut, apoteker/asisten apoteker sebagai tenaga
farmasi dituntut untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku agar dapat
berinteraksi langsung dengan pasien.
Pelayanan kefarmasian meliputi pengelolaan sumber daya (SDM, sarana prasarana,
sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan serta administrasi) dan pelayanan farmasi klinik
(penerimaan resep, peracikan obat, penyerahan obat, informasi obat dan
pencatatan/penyimpanan resep) dengan memanfaatkan tenaga, dana, prasarana, sarana dan
metode tatalaksana yang sesuai dalam upaya mencapai tujuan yang ditetapkan.
Masalah sumber daya manusia di lingkungan ASN masih menjadi sorotan, baik di
Pemerintah Pusat maupun di Pemerintah Daerah. ASN juga identik dengan birokrasi yang
berbelit-belit, lamban dalam menyelesaikan pekerjaan, Birokrasi kita masih ditandai
rendahnya kinerja sumber daya manusia.
Kompetensi yang dibangun dalam diklat prajabatan CPNS golongan II adalah
kompetensi PNS sebagai pelayan publik yang diindikasikan dengan kemampuan
mengaktualisasikan lima nilai dasar;
1. Kemampuan mewujudkan akuntabilitas
2. Kemampuan mengedepankan kepentingan nasional
3. Kemampuan menjunjung tinggi standar etika publik
4. Kemampuan berinovasi untuk peningkatan mutu
5. Kemampuan untuk tidak korupsi
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan
Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), ditetapkan bahwa salah satu jenis Diklat yang

2
Rancangan Aktualisasi 2015

strategi untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN menjadi profesional seperti
tersebut diatas adalah diklat Prajabatan. Diklat ini dilaksanakan dalam rangka membentuk
nilai-nilai dasar profesi PNS.

1.2 TUJUAN
Asisten Apoteker Pelaksana yang mendukung Puskesmas sebagai Unit Pelaksana
Teknis Dinas Kesehatan Kota berupaya untuk tercapainya pembangunan kesehatan
nasional dalam rangka meningkatkan kesadaran, kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat kesehatan
yang optimal dalam rangka mewujudkan visi dan misinya dengan mengaplikasikan nilai-
nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi).

1.3 MANFAAT
Diharapkan sebagai seorang Asisten Apoteker Pelaksana dapat bekerja penuh dengan
tanggung jawab dalam hal melayani masyarakat, disiplin dengan waktu, jujur didalam
pekerjaan, ramah dan peduli terhadap masyarakat, membuat inovasi-inovasi baru untuk
mendukung kesehatan masyarakat, dan menghasilkan kualitas yang terbaik dalam meracik
obat, yang berpedoman pada kelima nilai-nilai dasar ANEKA dalam menjalankan tugas.
Untuk mencapai tujuan UPT Puskesmas Cipamokolan sebagai Puskesmas ”Bandung Kota
Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan”.

Anda mungkin juga menyukai