Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
=====================================================================================
1. Selama perkuliahan telah disampaikan tentang 7 model Training Need Analysis, yakni (1)
Performance analysis, (2) Front End Analysis, (3) ANALYZING ORGANIZATIONAL
PERFORMANCES, (4) Content needs analysis, (5) Force field analysis, (6) Count & Chard
Approached, dan (7) Personnel Capacity analysis. Tugas anda menyusun kembali penjelasan
tentang ke 7 model TNA tersebut dalam bentuk PPT.
Jawaban :
Training Need Assessment (TNA) atau analisis kebutuhan pelatihan adalah suatu langkah yang
dilakukan sebelum melakukan pelatihan dan merupakan bagian terpadu dalam merancang
pelatihan untuk memperoleh gambaran komprehensif tentang materi, alokasi waktu tiap
materi, dan strategi pembelajaran yang sebaiknya diterapkan dalam penyelenggaraan pelatihan
agar pelatihan bermanfaat bagi peserta pelatihan. Dari analisis ini akan diketahui pelatihan apa
saja yang relevan bagi suatu organisasi pada saat ini dan juga di masa yang akan datang.
Organisasi tidak dapat menentukan pelatihan begitu saja tanpa menganalisis dahulu kebutuhan
dan tujuan apa yang ingin dicapai. Penilaian kebutuhan merupakan road map untuk mencapai
tujuan organsasi. Kebutuhan pelatihan dapat diketahui sekiranya terjadi ketimpangan antara
kondisi (pengetahuan, keahlian dan perilaku) yang senyatanya ada dengan tujuan yang
diharapkan tercipta pada suatu organisasi. Kebutuhan pendidikan (education needs) atau
kebutuhan pelatihan (training needs) adalah kesenjangan yang dapat diukur antara hasil yang
ada sekarang dan hasil yang diinginkan atau dipersyaratkan. Tidak semua kesenjangan atau
kebutuhan mempunyai tingkat kepentingan yang sama untuk segera dipenuhi. Maka antara
kebutuhan yang dipilih dengan kepentingan untuk dipenuhi kadang terjadi masalah atau
selected gap.
Model Training Need Analysis antara lain :
a. Performace Analysis
Analis yang berfokus pada kinerja orang yang memegang posisi tertentu. Analisa ditujukan
untuk mengetahui kekurangan dan area pengembangan yang dibutuhkan oleh orang
tersebut. Dari sini, kemudian dapat disusun jenis training apa saja yang diperlukan untuk
orang tersebut.
tahap pertama dalam proses TNA dimana manajer berupaya menemukan sebanyak
mungkin persoalan dan kemudian mendokumentasikannya sehingga akhirnya dapat dibuat
pertimbangan di dalam memutuskan tentang berbagai persoalan yang berhubungan dengan
skill gap dan bagaimana hal itu dapat mengarahkan pada suatu tindakan analisis. Salah satu
cara terbaik untuk melakukan tahap pertama ini adalah melalui wawancara dengan
beberapa staf atau pihak tertentu yang terlibat dengan munculnya sejumlah isu
permasalahan (Irianto, 2001: 36). Beberapa informasi dapat diperoleh dari tahapan pertama
ini misalnya dengan: deskripsi lengkap persoalan, sejarah singkat munculnya persoalan,
kapan dan bagaimana persoalan terjadi, dampak persoalan terhadap pekerja dan unit
organisasinya, tindakan yang siap dilakukan dan mengapa manajer/staf memandang
fenomena tersebut sebagai suatu persoalan.
b. Front-End Analysis
Teknik yang digunakan untuk menjembatani kesenjangan yang ada antara kenyataan dan
harapan untuk menyelesaikan masalah tersebut. pada kegiatan front-end analysis adalah
mempelajari masalah mendasar yang dihadapi: untuk meningkatkan penampilan
(performance). Sepanjang analisis ini, kemungkinan alternatif pembelajaran (instruction)
yang lebih rapi dan efisien dipertimbangkan. Merekam (filing), dan mencari/ menganalisis
lanjutan dengan mengumpulkan, menganalisis dan mensintesakan data tentang kebutuhan
kemampuan, baik perorangan maupun kelompok, model ini menentukan “What”, yaitu
apakah yang menyebabkan kegagalan yang dikarenakan kurangnya kemampuan
personil/karyawan. Berdasar Bagan Top Down Analysis
2. Sebagaimana telah anda ketahui bahwa model desain instruksional design sangat beragam
(lihat contoh). Tugas anda mencari jenis-jenis desain instruksional, dan menentukan desain
mana yang akan anda gunakan. Presentasikan di kelas selama 10 menit/mahasiswa.
Penjelasan tentang GAP Needs Analysis - Dalam bisnis analisa gap digunakan untuk menentukan
langkah-langkah apa yang perlu diambil untuk berpindah dari kondisi saat ini ke kondisi yang diinginkan
atau keadaan masa depan yang diinginkan. Banyak orang menyebutnya menjadi analisa kebutuhan
dan gap, penilaian kebutuhan atau analisis kebutuhan saja. Analisa gap dapat juga diartikan sebagai
perbandingan kinerja aktual dengan kinerja potensial atau yang diharapkan. Sebagai metoda, analisa
gap digunakan sebagai alat evaluasi bisnis yang menitikberatkan pada kesenjangan kinerja perusahaan
saat ini dengan kinerja yang sudah ditargetkan sebelumnya. Analisis ini juga mengidentifikasi tindakan-
tindakan apa saja yang diperlukan untuk mengurangi kesenjangan atau mencapai kinerja yang
diharapkan pada masa datang. Lebih dari itu analisis ini juga memperkirakan waktu, biaya, dan
sumberdaya yang dibutuhkan untuk mencapai keadaan perusahaan yang diharapkan.
Situasi kinerja sekarang dimana menentukan keadaan keterampilan, pengetahuan karyawan saat ini
dalam konteks tujuan organisasi dan kendala-kendala yang dihadapi karyawan bekerja dalam organisasi
sedangkan kinerja yang diinginkan dimana hal ini berfokus pada tugas dan standar jabatan yang perlu
serta keterampilan, pengetahuan dan kemampuan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan/berhasil
Penjelasan Content Needs - Content Needs Analysis bisa bisa sangat tepat dengan adanya prosedur yang
jelas. Melalui observasi dan wawancara dengan praktisi terampil, hal ini relatif mudah untuk
menguraikan tugas pokok dan keterampilan, serta pengetahuan dan sikap yang dibutuhkan. Langkah
dalam analisis ini seperti :
1. Apa misi tujuan atas pekerjaan?
Sebuah rencana pekerjaan yang akan dilakukan harus memberikan indikasi yang jelas tentang
bagaimana lembaga/perusahaan berencana untuk berkembang dalam waktu dekat. Idealnya,
Sebagai pimpinan harus melakukan diskusi dengan orang-orang membuat keputusan tentang
arah pekerjaan yang akan dilaksanakan, tetapi jika hal ini tidak bisa dilakukan, cobalah untuk
mengatur untuk berbicara dengan pimpinan yang lain pada tahap ini pada perubahan yang
direncanakan yang mungkin membutuhkan keterampilan baru atau perubahan organisasi. Jika
misi telah ditentukan, hal ini sangat membantu proses analisis kebutuhan training yang
diharapkan.
2. Penyampaian informasi pada karyawan
Jika organisasi akan mengalami perubahan besar dalam waktu dekat, semua karyawan dapat
mengambil manfaat dari lokakarya dan briefing agar mereka memahami dan bekerja dengan
perubahan ke depan. Beberapa kebutuhan yang diidentifikasi oleh seluruh organisasi akan
membantu untuk melakukan analisis kebutuhan training. Jika informasi training bisa diberikan
kepada karyawan, maka karyawan akan memberikan umpan balik yang sangat membantu
proses pelatihan tersebut.
3. Pengumpulan data
Serangkaian wawancara dan atau kuesioner perlu menjadi masukan yang dilakukan dengan
setiap karyawan. Pimpinan dapat memberikan pengarahan agar mereka dapat melakukan
wawancara untuk menetapkan kebutuhan atau membantu dengan bentuk mengisi data
kebutuhan akan pelatihan dengan perubahan tujuan pada organisasi. Proses pembentukan
kebutuhan pelatihan dapat dilakukan sebagai bagian dari proses penilaian
4. Analisis data
Setelah pengumpulan data dari karyawan perlu adanya analisis guna membantu
pelatihan/program yang tepat dalam menyesuaikan kondisi perubahan baru pada tujuan
organisasi
5. Menjalankan rencana
Penjelasan Model FFA Damayanti – Berikut ini langkah-langkah yang dilakukan dalam FFA (Supriyanto
dan Damayanti, 2007) seperti yang tercantum
1. Nyatakan Tujuan Langkah pertama dalam FFA adalah menyatakan tujuan berjalannya dari suatu
kelompok atau organisasi. Pada langkah ini dilakukan identifikasi situasi kelompok atau
organisasi saat ini.
2. Identifikasi Kekuatan Pendorong dan Penghambat
Identifikasi variabel permasalahan yang ditemukan, kemudian susun dalam kategori
penghambat (H) dan pendorong (D) keberhasilan program, Skala besar kekuatan ditentukan
antara nilai 1-5. Nilai ini berdasarkan kesepakatan tim perencana. Oleh karena itu, anggota tim
harus benarbenar memahami masalah dan kondisi organisasi maupun pesaing.
3. Analisis Kekuatan dan Pemilihan Kekuatan Kunci
a. Menentukan dampak relatif dan tingkat kemudahan dalam memecahkan kekuatan
penghambat
b. Menentukan dampak relatif dan tingkat kendali kekuatan pendorong yang di bawah
kendali
c. Perkirakan kekuatan relatif pendorong dan penghambat
d. Pilih kekuatan kunci
4. Ciptakan Ide Strategis
5. Menyusun Sumber Daya Organisasi
Identifikasi sumber daya yang akan digunakan, yakni SDM, saranaprasarana, dana, teknologi,
dan lain-lain.
6. Merencanakan Kegiatan Operasional
7. Pengorganisasian dan Pengendalian Membuat rencana pelaksanaan dan pengawasan serta
pengendalian kegiatan, sehingga penyimpangan bisa dihindari dan keberhasilan dapat
ditentukan. Dalam pelaksanaan kegiatan, koordinasi dan supervisi memegang peran penting
dalam mencegah terjadinya penyimpangan dalam tujuan yang telah direncanakan. X